1
METODE STOKASTIK
"PEMILIHAN AMDK (AIR MINUM DALAM KEMASAN) UKURAN 240 ML DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)"
DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
SALMIN YADI TUBAKA (2013-72-067)
ASEP R. SUDRAJAT (2013-72-001)
RIZQI D. RENUAT (2013-72-037)
Y. A. R. LOUHANAPESSY (2013-72-005)
ALISTYA R. TUKUBOYA (2013-72-047)
ZULFIKAR HATAPAYO (2013-72-051)
IRMAWATI BESAN (2013-72-105)
WIDYA S. MADIUN (2013-72-046)
RISGAM LATUKAU (2013-72-099)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidyah-Nya, Project Class Metode Stokastik dapat terselesaikan. Project Class ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Metode Stokastik pada Semester V Program Studi Teknik Industri Universitas Pattimura.
Pada Project Class ini berisi tentang pemilihan air mineral dalam kemasan ukuran 240 ml yang beredar di kota Ambon yang terdiri dari tiga alternatif yaitu AQUA, AISO dan AYUDES dengan responden dari berbagai latar belakang serta menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan data dan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam proses perhitungan
Penyusunan Project Class ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari Dosen demi perbaikan Project Class ini. Akhir kata kiranya Project Class ini dapat memberikan pengetahuan tentang produk air minum dalam kemasan ukuran 240 ml yang beredar di kota Ambon. Sekian dan terima kasih.
Ambon, Desember 2015
Penyusun
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Batasan Masalah 2
Tujuan Penulisan 2
Manfaat Penelitian 2
BAB II DASAR TEORI
Kepuasan Pelanggan 3
Uji Validitas Dan Reliabilitas 3
Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) 4
Analytical Hierarchy Process 5
BAB III METODE PENULISAN
Waktu dan Tempat 10
Variabel yang dikaji 10
Populasi dan Sampel 10
Metode Pengumpulan Data 10
Metode Analisis 10
BAB IV PEMBAHASAN
Analisa Validitas Dan Reliabilitas Kriteria Dan Alternatif 11
Deskriptif Responden 12
Identifikasi Hirarki Kriteria Dan Alternatif 13
Matriks Perbandingan Keputusan Amdk 240ml 14
Perhitungan Jumlah Perbandingan Keputusan Amdk 240ml 15
Hasil Pengambilan Keputusan 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 27
Saran 27
DAFTAR PUSTAKA iv
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air bersih bila dibandingkan dengan era sebelumnya. Kebutuhan air bersih siap minum menjadi sesuatu yang begitu penting saat ini. Salah satu cara untuk mengatasi masalah perolehan air bersih, aman dan sehat terutama di kota-kota besar adalah melalui produksi minuman air mineral yang dibuat oleh perusahaan air minum. Selain untuk tujuan kesehatan, bagi sebagian masyarakat di kota-kota besar, minuman air mineral ini dirasa sangat menguntungkan. Karena disamping harganya yang terjangkau masyarakat juga merasakan kepraktisan dalam mengkonsumsinya. Sebab terdapat berbagai macam ukuran kemasan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan dalam mendapatkannya.
Tak hanya di daerah-daerah terpencil, di kota-kota besar pun ketersediaan air minum yang sehat dan terjamin masih terbatas sehingga masyarakat kota besar lambat laun mengandalkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Kebutuhan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang tinggi inilah membuat banyak bermunculan produsen yang menghasilkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Tak hanya itu, para produsen yang memiliki pabrik pun harus bersaingan dengan depot-depot air minum isi ulang. Untuk memperluas pangsa pasar, persaingan di bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin tak terelakkan. Hal itu disadari oleh pemain besar di bisnis ini yang jumlahnya mencapai puluhan perusahaan besar dan menengah. Sementara perusahaan kecil yang juga bergerak di bisnis ini juga mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dengan menganalisa tanggapan konsumen terhadap kriteria seperti harga, kualitas, kemasan, dan mudah didapatnya produk minuman air mineral dalam kemasan ukuran 240 ml. Sehingga perusahaan dapat menilai faktor-faktor mana yang belum sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Dari hasil penelitian tersebut perusahaan dapat mengembangkan dan menyempurnakan produknya agar lebih memuaskan konsumen.
RUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan masalah yang akan dikaji dalam laporan ini adalah :
Apakah pengujian dari kuesioner disebut valid dan reliable atau layak dinyatakan sebagai pengukur yang jelas
Bagaimana melakukan pembobotan dari setiap kriteria, untuk pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240ml
Bagaimana perbandingan perhitungan kriteria AMDK ukuran 240ml yang dihitung secara manual dan yang dihitung atau diolah menggunakan software Expert Choice
Apa AMDK ukuran 240ml yang dipilih sebagai alternative terbaik secara keseluruhan
BATASAN MASALAH
Batasan masalah penelitian ini adalah ditujukan kepada konsumen yang menggunakan produk Air Minum Dalam Kemasan ukuran 240 ml yang berlokasi di Kota Ambon.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
Mengetahui apakah pengujian dari kuisioner Pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240ml sudah valid dan reliable atau layak dinyatakan sebagai pengukur yang jelas dalam pengumpulan data
Mengetahui bagaimana cara pembobotan dari setiap kriteria untuk pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240ml
Dapat mengemukakan perbandingan perhitungan kriteria air minum dalam kemasan ukuran 240ml yang dihitung secara manual dan yang dihitung dengan software Expert Choice.
Dapat mengetahui air minum dalam kemasan ukuran 240ml yang dipilih sebagai alternative terbaik secara keseluruhan.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
Bagi Perusahaan :
Dapat membantu perusahaan untuk digunakan sebagai bahan perbandingan, pertimbangan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya, sehingga dapat diharapkan dapat lebih meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang.
Bagi penulis :
Penelitian ini dapat menambah pengalaman serta dapat mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk secara lebih rinci.
Bagi konsumen dan pembaca :
Sebagai sumbangan pustaka dan bahan tambahan pengetahuan mengenai kegiatan pemasaran khususnya dalam melakukan keputusan pembelian.
BAB II
DASAR TEORI
KEPUASAN PELANGGAN
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin "satis" (artinya cukup baik, memadai) dan "facio" (melakukan atau membuat). Menurut Kotler (1998), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan bisa diartikan sebagai "upaya pemenuhan sesuatu" atau "membuat sesuatu memadai".
Menurut Oliver kepuasaan adalah tingkatan perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya (Supranto, 2001). Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka seseorang akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, seseorang akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan seseorang akan sangat puas.
Menurut Dedy Mulyadi (2007), tentang kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang dirasakan. Hal tersebut juga disamakan oleh Lira Indriwinangsih dan sudaryanto (2007), bahwa pelanggan yang merasa terpuaskan akan memberikan tambahan nilai positif, yaitu kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang setia bukan hanya akan terus menggunakan pelayanan tesebut, tetapi juga akan menyakinkan orang lain untuk turut serta merasakan pelayanan yang tersedia sebagai pelanggan baru.
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji Validitas
Yang dimaksud uji validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevaliditasan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2002 : 144). Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tolak ukurannya dari peserta yang sama.
Untuk uji validitas yang kami gunakan dengan menggunakan uji factor/ R kritis (Sugiyono). Syarat yang di gunakan adalah Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r kritis 0,3, jika kurang dari 0,3 maka poin instrumen yang r correlationnya kurang dari 0,3 di anggap gugur/ tidak dipakai.
Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas data yang dihasilkan oleh suatu instrumen, artinya menunjukkan kestabilan hasil pengukuran, bila alat tersebut digunakan pada kelompok yang sama pada saat yang berbeda. Menurut Nasution (2004), reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan rumus Cronbach's Alpha yang kurang dari 0,6 mempunyai reliabilitas poor, Cronbach's Alpha berada pada range 0,7 reliabilitas acceptable, dan lebih dari 0,8 dikatakan mempunyai reliabilitas good.
AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK)
Istilah dan defenisi
Air baku adalah air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai peraturan yang berlaku
Air mineral adalah air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral
Air dimineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis, dan proses setara
Jadi Air minum dalam kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral.
Menurut data Aspadin (Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), saat ini diperkirakan ada sekitar 400 perusahaan AMDK yang menjajakan tak kurang dari 600 merek.
Pada dasarnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diproses melalui 3 tahap yaitu : penyaringan, desinfeksi, dan pengisian.
Penyaringan.dimaksudkan untuk menghilangkan partikel padat dan gas-gas yang terkandung dalam air.
Desinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen dalam air.
Pengisian merupakan tahap akhir proses produksi dimana air dimasukkan melalui sebuah peralatan yang dapat melindungi air tersebut dari kontaminasi selama pengisian ke dalam kemasan.
Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia nomor 705/mpp/kep/11/2003 tentang persyaratan teknis industri air minum dalam kemasan dan perdagangannya yaitu bahan baku, mesin dan peralatan, fasilitas laboratorium, dan proses produksi. Urutan proses produksi AMDK adalah sebagai berikut :
Penampungan air baku dan syarat bak penampung
Penyaringan
Desinfeksi
Pencucian kemasan
Pengisian, penutupan dan pengepakan
SNI 01-3553-2006 untuk AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
Pengertian AHP (Analitycal Hierarchy Process)
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :
Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
Kelebihan dan Kelemahan AHP
Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya.
Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah :
Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
Pengulangan Proses (Process Repetition)
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:
Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk
Tahapan AHP
Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998) :
Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.
Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama.
Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).
Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.
Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.
Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.
Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat di bawah. Intensitas Kepentingan
1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar
3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya, Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya
5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya
7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek.
9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.
2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i
Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya.
Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.
Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan
Yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
Memeriksa konsistensi hirarki.
Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %.
Prinsip Dasar dan Aksioma AHP
AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:
Dekomposisi
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.
Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.
Sintesa Prioritas
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.
AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu :
Aksioma Resiprokal
Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar daripada B, maka B=1/5 A.
Aksioma Homogenitas
Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi
Aksioma
Ketergantungan Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini bertempat di kota Ambon meliputi daerah pusat kota dan kampus Universitas Pattimura. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
NO
NAMA
FUNGSI
1.
Printer
Untuk mencetak kuesioner
2.
Alat tulis (Pena)
Untuk mengisi kuesioner
3.
Kuesioner
Alat ukur tingkat kepuasan pelanggan
4.
1 buah laptop
Untuk meng-entry data kuesioner
VARIABEL YANG DIKAJI
Tingkat kepuasan konsumen terhapat 3 produk air minum dalam kemasan berupa produk AISO, AIZON dan AYUDES. Dari ketiga produk ini memiliki kesamaan pada kemasan dengan ukuran 240 ml.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi yang di ambil adalah konsumen yang telah berpenghasilan di kota Ambon. Sedangkan sampel dari populasi yang digunakan adalah konsumen yang berdomisili di Kota Ambon dan Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon.
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang merupakan alat ukur tinggkat kepuasan konsumen. Data yang di kumpulkan di dalam Kuesioner berupa jenis kelamin, umur, pekerjaan, penghasilan, dan pemilihan AMDK.
METODE ANALISIS
Data di-entry dan diolah menggunakan software Microsoft office excel 2007. Kemudian, data dianalisa menggunakan metode AHP (analitycal hierarchy process) dengan bantuan sofrware Experchois.
BAB IV
PEMBAHASAN
ANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS KRITERIA DAN ALTERNATIF
Validitas dan Reliabilitas Kriteria
Tabel 4.1 Uji Validitas Kriteria AMDK ukuran 240ml
Validitas Kriteria
Variabel
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
Harga
0,641
Valid
Kemasan
0,399
Valid
Kualitas
0,584
Valid
Mudah Didapat
0,580
Valid
Pada tabel Uji Validitas Kriteria AMDK ukuran 240ml nilai Corrected Item-Total Correlation yang paling besar yaitu pada variabel harga dengan nilai 0,641, sedangkan yang paling rendah yaitu pada variabel kemasan dengan nilai 0,399 dan semua variabelnya valid
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Kriteria AMDK ukuran 240ml
Reliabilitas Kriteria
Cronbach's Alpha
Keterangan
0,743
Acceptable
Pada tabel Uji Reliabilitas Kriteria nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,743 dengan keterangan Acceptable
Validitas dan Reliabilitas Alternatif
Tabel 4.3 Uji Validitas Alternatif AMDK ukuran 240ml
Validitas Alternatif
Variabel
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
AYUDES
0,364
Valid
AIZON
0,554
Valid
AISO
0,323
Valid
Pada tabel Uji Validitas Alternatif AMDK ukuran 240ml nilai Corrected Item-Total Correlation yang paling besar yaitu pada variabel AIZON dengan nilai 0,554, sedangkan yang paling rendah yaitu pada variabel AISO dengan nilai 0,323 dan semua variabelnya valid
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Alternatif AMDK ukuran 240ml
Reliabilitas Kriteria
Cronbach's Alpha
Keterangan
0,598
Poor
Pada tabel Uji Reliabilitas Kriteria nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,598 dengan keterangan Poor
DESKRIPTIF RESPONDEN
Deskriptif merupakan pengelompokan responden dalam bentuk tabel yang sampelnya diambil dari konsumen yang berdomisili di Kota Ambon dan Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon. Perhitungan presentase pada tebel dibawah yaitu frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikalikan dengan 100%
Tabel 4.5 Pengelompokan Responden menurut Jenis Kelamin
NO
JENIS KELAMIN
FREKUENSI
PRESENTASE
1
Laki – Laki
54
54%
2
Perempuan
46
46%
TOTAL
100
100%
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pengelompokan responden menurut Janis Kelamin yaitu Laki – Laki sebesar 54% dan Perempuan sebesar 46%
Tabel 4.6 Pengelompokan Responden menurut Usia
NO
USIA
FREKUENSI
PRESENTASE
1
17-26 tahun
69
69%
2
27-36 tahun
14
14%
3
37-46 tahun
7
7%
4
47-57 tahun
10
10%
TOTAL
100
100%
Untuk tabel pengelompokan responden menurut Usia terdapat 4 penggolongan yaitu antara 17-26 tahun sebesar 69%, antara 27-36 tahun sebesar 14%, antara 37-46 tahun sebesar 7%, dan anatar 47-57 tahun sebesar 10%
Tabel 4.7 Pengelompokan Responden menurut Pekerjaan
NO
PEKERJAAN
FREKUENSI
PRESENTASE
1
Mahasiswa
43
43%
2
PNS
17
17%
3
Wiraswasta
16
16%
4
Pegawai Swasta
9
9%
5
Lainnya
15
15%
TOTAL
100
100%
Tabel pengelompokan responden menurut Pekerjaan terdapat 5 penggolongan yaitu Mahasiswa sebesar 43%, PNS sebesar 17% yang terdiri dari Guru dan Perawat, Wiraswasta sebesar 16%, Pegawai Swasta sebesar 9% yang terdiri dari pegawai PLN, pegawai Telkom, pegawai Bank, dan Supervisor, sedangkan Lainnya sebesar 15% yang terdiri dari TNI, Ibu rumah tangga, Pendeta, Supir angkutan, Teknisi, Petani, dll
Tabel 4.8 Pengelompokan Responden menurut Penghasilan
NO
PENGHASILAN
FREKUENSI
PRESENTASE
1
45
45%
2
Rp.600.000-Rp.900.000
7
7%
3
Rp.1.000.000-Rp.1.900.000
8
8%
4
Rp.2.000.000-Rp.2.900.000
16
16%
5
Rp.3.000.000-Rp.3.900.000
17
17%
6
>Rp.4.000.000
7
7%
TOTAL
100
100%
Pada tabel pengelompokan responden menurut Penghasilan terdapat 5 penggolongan yaitu kurang dari Rp.500.000 sebesar 45%, Rp.600.000-Rp.900.000 sebesar 7%, Rp.1.000.000-Rp.1.900.000 sebesar 8%, Rp.2.000.000-Rp.2.900.000 sebesar 16%, Rp.3.000.000-Rp.3.900.000 sebesar 17% dan lebih dari Rp.4.000.000 sebesar 7%
IDENTIFIKASI HIRARKI KRITERIA DAN ALTERNATIF
Berdasarkan identifikasi data yang telah dilakukan dari hasil wawancara kemudian disusun menjadi sebuah struktur hirarki AHP. Dimana level pertama merupakan tujuan dari pemecahan masalah pengambilan keputusan dalam penelitian ini yaitu pemilihan air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran 240 ml. Level kedua merupakan kriteria dari pemilihan AMDK yaitu harga, kemasan, kualitas dan mudah didapat. Level ketiga yang merupakan level terakhir dalam struktur hirarki ini adalah level alternatif yang akan dipilih, dimana terdapat tiga alternatif yaitu AIZON, AISO, dan AYUDES. Selengkapnya dapat di lihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.1 Hirarki Kriteria dan Alternatif pemilihan AMDK
MATRIKS PERBANDINGAN KEPUTUSAN AMDK 240 ML
Pengambilan dan pengumpulan data yang dipakai dalam AHP menggunakan kuesioner yang dibagikan untuk responden yang ada di kota Ambon meliputi mahasiswa,PNS, dan pegawai swasta yang memilih untuk membeli air kemasan dalam gelas yaitu AISO, AIZON, dan AYUDES. Skala yang dipakai dalam kuesioner yaitu skala 1-9 dan diberikan kemudahan untuk responden memberikan dan ceklist() dalam kuesioner tersebut. Berikut ini adalah data yang di buat dalam perbandingan berpasangan sesuai dengan 100 responden dan diambil rata-ratanya.
Tabel 4.9 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Berpasangan
KRITERIA
Harga
Kemasan
Kualitas
Mudah Didapat
Harga
1
3/2
4/5
1
Kemasan
2/3
1
4/5
4/5
Kualitas
5/4
5/4
1
5/4
Mudah Didapat
1
5/4
4/5
1
Tabel 4.10 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Harga
HARGA
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
4/3
3/4
AISO
3/4
1
1
AYUDES
4/3
1
1
Tabel 4.11 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Kemasan
KEMASAN
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
1
3/4
AISO
1
1
1
AYUDES
4/3
1
1
Tabel 4.12 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Kualitas
KUALITAS
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
6/5
4/5
AISO
5/6
1
4/5
AYUDES
5/4
5/4
1
Tabel 4.13 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Mudah Didapat
MUDAH DIDAPAT
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
1
3/5
AISO
1
1
4/6
AYUDES
5/3
6/4
1
JUMLAH
11/3
14/4
68/30
PERHITUNGAN JUMLAH PERBANDINGAN KEPUTUSAN AMDK 240 ML
Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan cara manual dan juga dengan menggunakan software Expert Choice.
Perhitungan secara Manual
Perhitungan secara manual dilakukan di mulai dari membuat struktur hirarki dan selanjutnya membuat matriks perbandingan berpasangan berdasarkan alternatif yang di tentukan yaitu harga,kualitas, kemasan dan mudah didapat. Dan dilanjutkan dengan mencari sintesa prioritas dan mencari bobot yang optimum dari alternatif yang sudah di tentukan.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria AMDK 240ml
Tabel 4.14 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria AMDK 240 ml
ALTERNATIF
Harga
Kemasan
Kualitas
Mudah Didapat
Harga
1
3/2
4/5
1
Kemasan
2/3
1
4/5
4/5
Kualitas
5/4
5/4
1
5/4
Mudah Didapat
1
5/4
4/5
1
Jumlah Kolom
47/12
20/4
17/5
81/20
Dari hasil matriks jumlah perbandingan kriteria AMDK 240 ml dapat dilihat rata-rata dari setiap alternatif dan hasil jumlah kolom akan digunakan untuk menghitung bobot kualitas dari tiap alternatif.
Tabel 4.15 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria AMDK 240 ml
Alternatif
Harga
Kemasan
Kualitas
Mudah
Didapat
Jumlah
Baris
Prioritas
(Bobot)
Harga
12/47
6/20
4/17
20/81
1,037526847
0,259381712
Kemasan
8/47
4/20
4/17
16/81
0,803037748
0,200759
Kualitas
15/47
5/20
5/17
25/81
1,171908559
0,292977
Mudah didapat
12/47
5/20
4/17
20/81
0,987526847
0,246882
Jumlah Kolom
1
1
1
1
4
1
Dapat dilihat dari tabel diatas menunjukan bahwa prioritas (bobot) yang terbesar di mulai dari yang terbesar yaitu kualitas 0.292977, harga 0.259381712, mudah didapat 0.246882, kemasan 0.200759.
Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum
Alternatif
Harga
Kemasan
Kualitas
Mudah didapat
Eugenvalue
0,259381712
0,200759
0,292977
0,246882
Harga
0,259382
0,301139
0,234382
0,246882
1,041785
Kemasan
0,172921
0,200759
0,234382
0,1975056
0,8055676
Kualitas
0,324227
0,250949
0,292977
0,3086025
1,1767555
Mudah didapat
0,259382
0,250949
0,234382
0,246882
0,991595
Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria AMDK sebagai berikut .
λ max =
Eugenvalue
Bobot
Hasil
1,041785
0,259381712
4,016416547
0,8055676
0,200759
4,012610145
1,1767555
0,292977
4,016545667
0,991595
0,246882
4,016473457
Rata-rata dari λ max = 4,015511454
perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 4 ordo maka nilai CI adalah :
CI = 0,015511454 /3 = 0,067581667
untuk n= 4 dan RI=0.90 (table Indeks Random Konsistensi), maka :
CR = CIRI= 0.67581660.90 = 0,075091
Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.0750 < 0.1 adalah konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Harga terhadap Alternatif AMDK 240ml
Tabel 4.17 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria Harga
HARGA
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
4/3
3/4
AISO
¾
1
1
AYUDES
4/3
1
1
Jumlah Kolom
37/12
10/3
11/4
Untuk kriteria harga di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria harga.
Tabel 4.18 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Harga
Harga
AIZON
AISO
AYUDES
Jumlah Baris
Prioritas
(Bobot)
AIZON
12/37
4/10
3/11
0,997051597
0,332350532
AISO
9/37
3/10
4/11
0,906879607
0,302293202
AYUDES
16/37
3/10
4/11
1,096068796
0,365356265
Jumlah Kolom
1
1
1
3
1
Bobot yang didapat di urutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil di mulai dari ayudes 0.365356265, aizon 0.332350532, aiso 0.302293202.
Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum
Harga
AIZON
AISO
AYUDES
Eugenvalue
0,332350532
0,302293202
0,365356265
AIZON
0,332350532
0,403058
0,274017
1,009425333
AISO
0,249262899
0,302293
0,365356
0,916912366
AYUDES
0,443134043
0,302293
0,365356
1,11078351
Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .
λ max =
Eugenvalue
Bobot
Hasil
1,009425333
0,332350532
3,037230983
0,916912366
0,302293202
3,033188838
1,11078351
0,365356265
3,040274977
Rata-rata dari λ max = 3,036898266
perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :
CI = 0,036898266 /2 = 0,018449133
untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :
CR = CIRI= 0.0184491330.58 = 0,031809
Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.031809 < 0.1 adalah konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kemasan terhadap Alternatif AMDK 240ml
Tabel 4.20 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria Kemasan
KEMASAN
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
1
3/4
AISO
1
1
1
AYUDES
4/3
1
1
Jumlah Kolom
10/3
3
11/4
Untuk kriteria kemasan di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria kemasan.
Tabel 4.21 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Kemasan
Kemasan
AIZON
AISO
AYUDES
Jumlah Baris
Prioritas
(Bobot)
AIZON
3/10
1/3
3/11
0,906060606
0,302020202
AISO
3/10
1/3
4/11
0,996969697
0,332323232
AYUDES
4/10
1/3
4/11
1,096969697
0,365656566
Jumlah Kolom
1
1
1
3
1
Bobot yang didapat di urutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil di mulai dari ayudes 0.365656566, aiso 0.332323232, aizon 0.302020202.
Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.
Tabel 4.22 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum
Kemasan
AIZON
AISO
AYUDES
Eugenvalue
0,302020202
0,332323232
0,365656566
AIZON
0,302020202
0,332323
0,274242
0,908585859
AISO
0,302020202
0,332323
0,365657
1
AYUDES
0,402693603
0,332323
0,365657
1,100673401
Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .
λ max =
Eugenvalue
Bobot
Hasil
0,908585859
0,302020202
3,008361206
1
0,332323232
3,009118544
1,100673401
0,365656566
3,010128912
Rata-rata dari λ max = 3,009202887
perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :
CI = 0,009202887/2 = 0,004601444
untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :
CR = CIRI= 0,0046014440.58 = 0,007934
Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.007934 < 0.1 adalah konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kualitas terhadap Alternatif AMDK 240ml
Tabel 4.23 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria Kualitas
KUALITAS
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
6/5
4/5
AISO
5/6
1
4/5
AYUDES
5/4
5/4
1
JUMLAH
37/12
69/20
13/5
Untuk kriteria kualitas di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria kualitas.
Tabel 4.24 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Kualitas
Kualitas
AIZON
AISO
AYUDES
Jumlah Baris
Prioritas
(Bobot)
AIZON
12/37
24/69
4/13
0,979842719
0,32661424
AISO
10/37
20/69
4/13
0,86781765
0,28927255
AYUDES
15/37
25/69
5/13
1,152339631
0,38411321
Jumlah Kolom
1
1
1
3
1
Bobot yang didapat di urutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil di mulai dari ayudes 0.38411321, aizon 0.32661424, aiso 0.28927255.
Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum
Kualitas
AIZON
AISO
AYUDES
Eugenvalue
0,32661424
0,28927255
0,38411321
AIZON
0,32661424
0,347127
0,307291
0,981031868
AISO
0,272178533
0,289273
0,307291
0,868741651
AYUDES
0,4082678
0,361591
0,384113
1,153971698
Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .
λ max =
Eugenvalue
Bobot
Hasil
0,981031868
0,32661424
3,003640833
0,868741651
0,28927255
3,003194223
1,153971698
0,38411321
3,004248924
Rata-rata dari λ max = 3,00369466
perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :
CI = 0,00369466/2 = 0,00184733
untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :
CR = CIRI= 0,001847330.58 = 0,003185
Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.003185 < 0.1 adalah konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Mudah Didapat terhadap Alternatif AMDK 240ml
Tabel 4.26 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria Mudah Didapat
MUDAH DIDAPAT
AIZON
AISO
AYUDES
AIZON
1
1
3/5
AISO
1
1
4/6
AYUDES
5/3
6/4
1
JUMLAH
11/3
14/4
68/30
Untuk kriteria mudah didapat di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria mudah didapat.
Tabel 4.27 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Mudah Didapat
Mudah Didapat
AIZON
AISO
AYUDES
Jumlah Baris
Prioritas
(Bobot)
AIZON
3/11
4/14
18/68
0,823147441
0,27438248
AISO
3/11
4/14
20/68
0,852559206
0,284186402
AYUDES
5/11
6/14
30/68
1,324293354
0,441431118
Jumlah Kolom
1
1
1
3
1
Bobot yang didapat di urutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil di mulai dari ayudes 0.441431118, aiso 0.284186402, aizon 0.27438248.
Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum
Mudah Didapat
AIZON
AISO
AYUDES
Eugenvalue
0,27438248
0,284186402
0,441431118
AIZON
0,27438248
0,341023682
0,353144894
0,968551057
AISO
0,228652067
0,284186402
0,353144894
0,865983363
AYUDES
0,3429781
0,355233003
0,441431118
1,139642221
Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .
λ max =
Eugenvalue
Bobot
Hasil
0,968551057
0,27438248
3,529930399
0,865983363
0,284186402
3,047237155
1,139642221
0,441431118
2,581698876
Rata-rata dari λ max = 3,052955476
perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :
CI = 0,052955476/2 = 0,026477738
untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :
CR = CIRI= 0,0264777380.58 = 0,045651
Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.045651< 0.1 adalah konsisten.
Perhitungan menggunakan Software Expert Choice
Pengolahan jumlah perbandingan yang dilakukan dengan bantuan software Expert Choice baik kriteria AMDK dan pengolahan jumlah perbandingan kriteria harga, kualitas, kemasan, dan mudah didapat terhadap alternative AMDK.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria AMDK 240ml
Gambar 4.2 Hasil perbandingan Kriteria AMDK 240ml
Hasil perbandingan alternative AMDK dengan perhitungan manual berbeda dengan pengolahan menggunkan Expert Choice, CR dari pengolahan perbandingan alternatif AMDK adalah 0,10. Hal ini membuat data pengolahan menjadi Inconsistency atau tidak konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Harga terhadap Alternatif AMDK 240ml
Gambar 4.3 Hasil perbandingan Kriteria Harga
Hasil perbandingan kriteria harga terhadap alternative AMDK juga mengalami hal yang sama, dimana hasil CR perhitungan manual diperoleh nilainya konsisten, namun setelah diolah menggunakan Expert Choice, hasil CR pengolahan dengan menggunakan software didapat nilai CR nya 0,87 yang berarti Inconsistency atau tidak konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kemasan terhadap Alternatif AMDK 240ml
Gambar 4.4 Hasil perbandingan Kriteria Kemasan
Hasil perbandingan kriteria kemasan terhadap alternative AMDK juga mengalami hal yang sama, dimana hasil CR perhitungan manual diperoleh nilainya konsisten, namun setelah diolah menggunakan Expert Choice, hasil CR pengolahan dengan menggunakan software didapat nilai CR nya 0,35 yang berarti Inconsistency atau tidak konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kualitas terhadap Alternatif AMDK 240ml
Gambar 4.5 Hasil perbandingan Kriteria Kualitas
Hasil perbandingan kriteria kualitas terhadap alternative AMDK juga mengalami hal yang sama, dimana hasil CR perhitungan manual diperoleh nilainya konsisten, namun setelah diolah menggunakan Expert Choice, hasil CR pengolahan dengan menggunakan software didapat nilai CR nya 0,35 yang berarti Inconsistency atau tidak konsisten.
Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Mudah Didapat terhadap Alternatif AMDK 240 ml
Gambar 4.3 Hasil perbandingan Kriteria Mudah Didapat
Hasil perbandingan kriteria mudah didapat terhadap alternative AMDK, dimana hasil CR perhitungan manual diperoleh nilainya konsisten, dan setelah diolah menggunakan Expert Choice, hasil CR pengolahan dengan menggunakan software didapat nilai CR nya 0,00352 yang berarti sama atau konsisten.
HASIL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dari hasil perhitungan manual maupun pengolahan melalui software Expert Choice, dilakukan pada responden yang menggunakan alternative AMDK AIZON,AISO ,AYUDES, maka hasil pengambilan keputusan AMDK terbaik berdasarkan kriteria yang dirasakan dan diminati oleh responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.29 Kriteria AMDK yang paling penting
Kriteria
Nilai Bobot
Kualitas
0,259381712
Harga
0,200759
Mudah didapat
0,292977
Kemasan
0,246882
Dari table diatas, dapat dilihat bahwa kriteria yang paling penting dari AMDK baik AMDK AIZON,AISO dan AYUDES adalah Tingkat Kepuasan. Tingkat kepuasan yang dimaksud disini adalah bagaimana kuailtas AMDK dapat memberikan kepuasaan terhadap konsumen AMDK mereka dengan baik. kepuasan ini dapat berupa harga,kualitas,kemasan dan mudah didapat yang disediakan oleh perusahaan yang mengeluarkan AMDK tersebut.
Alternatif yang terbaik dari masing-masing kriteria dengan melihat bobot masing-masing adalah sebagai berikut :
Tabel 4.30 Alternatif yang Terbaik Setiap Kriteria
Kriteria
Alternatif
Nilai Bobot
Harga
Aizon
0,332350532
Aiso
0,302293202
Ayudes
0,365356265
Kualitas
Aizon
0,32661424
Aiso
0,28927255
Ayudes
0,38411321
Kemasan
Aizon
0,302020202
Aiso
0,332323232
Ayudes
0,365656566
Mudah Didapat
Aizon
0,27438248
Aiso
0,284186402
Ayudes
0,441431118
Dari table diatas, dapat dipahami bahwa masing-masing AMDK memiliki keunggulan dari kriteria yang dirasakan oleh responden. Misalkan pada kriteria Harga AMDK, responden merasakan bahwa harga yang mini atau menguntungkan konsumen adalah AMDK Ayudes, yang disusul oleh aizon, dan yang terakhir oleh aiso. Hal yang sama jua pada kriteria kualitas, ayudes ,aizon dan yang terakhir adalah aiso. Selanjutnya berbeda untuk kriteria kemasan dimenangkan oleh AMDK ayudes yang dirasakan oleh responden pengguna. Yang disusul oleh aiso dan selanjutnya adalah aizon. Dan yang terakhir dalam pemberian kriteria muidah didapat yang di menguntungkan jauh adalah ayudes ,dan yang kedua adalah aiso dan yang terakhir adalah aizon
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Data pengujian dari kuisioner pemilihan air minum dalam kemasan untuk ukuran 240 ml sudah valid dan reliable. Dilihat dari syarat yang di gunakan yaitu Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari r kritis 0,3, jika kurang dari 0,3 maka poin instrumen yang r correlationnya kurang dari 0,3 di anggap gugur/ tidak dipakai.
Cara pembobotan dari setiap kriteria untuk pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240 ml untuk setiap elemen ditentukan dari prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
Perhitungan kriteria air minum dalam kemasan ukuran 240 ml secara manual sudah konsisten. nilai dari kelima kriteria yakni nilai alternatif adalah 0,075091, nilai kriteria harga adalah 0,031809, nilai kriteria kemasan adalah 0,007934, nilai kriteria kualitas adalah 0,003185, dan nilai kriteria mudah didapat adalah 0,045651 dinyatakan konsisten karena kurang dari 0,1. Begitupun dengan perhitungan kriteria yang diolah dengan menggunakan software Expert Choice. Hanya ada satu kriteria yang konsisten yaitu kriteria mudah didapat dimana nilainya adalah 0,00352. Dinyatakan konsisten karena nilai kriterianya kurang dari 0,1. Sedangkan untuk keempat kriteria yakni nilai alternatif adalah 0,10, nilai kriteria harga adalah 0,87, nilai kriteria kemasan adalah 0,35, dan nilai kriteria kualitas adalah 0,35 dinyatakan tidak konsisten karena nilai kriterianya lebih dari 0,1.
Alternative terbaik secara keseluruhan dalam memilih air minum dalam kemasan ukuran 240 ml dilihat dari kriteria. Diantaranya kriteria harga, kemasan, kualitas dan mudah didapat.
SARAN
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran 240 ml dimasa yang akan datang. Dengan memenuhi persyaratan kualitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka harus lebih mengetahui lagi mengenai sikap konsumen terhadap suatu produk yang dikonsumsi secara lebih rinci. Berdasarkan pada kriteria-kriteria alternatif yakni harga, kemasan, kualitas, dan mudah didapatnya produk tersebut.
Dalam melakukan keputusan pembelian, konsumen harus memiliki pengetahuan mengenai pemasaran. Hal ini diharapkan agar konsumen dapat memilih dan membeli produk sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Standar Nasional Indonesia. Air Minum Dalam Kemasan. Badan Standarisasi Nasional
Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH, Modul Statistika : Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian, Jurusan Terapi Wicara Poltekes Kemenkes Surakarta, 2014
Syaifullah. Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Online (Syaifullah08.wordpress.com). Februari 2010
LAMPIRAN
KUESIONER SURVEI PEMILIHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) UKURAN 240 ML
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Penghasilan :
PETUNJUK:
Anda diminta untuk mengisi kuesioner berikut.
Tujuan survei ini untuk membantu kami mengevaluasi validitas dan kepuasan Anda terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ukuran 240 ml
Respons Anda akan digunakan untuk melihat prioritas atribut pada pemilihan jenis AMDK ukuran 240 ml
Kuesioner ini bersifat anonim, Anda tidak perlu menuliskan identitas nama.
Beri jawaban anda dengan angka pada kolom persepsi berdasarkan pendapat anda sesuai keterangan berikut :
pada bagian jawaban dari PERSEPSI (Yang dirasakan) responden adalah:
Skala 1 = sangat tidak penting.
Skala 2 = tidak penting.
Skala 3 = cukup penting.
Skala 4 = penting.
Skala 5 = sangat penting.
No
Atribut
Persepsi
1
HARGA
2
KEMASAN
3
KUALITAS
4
MUDAH DIDAPAT
Pada bagian jawaban dari PERSEPSI (Yang dirasakan) responden adalah:
Skala 1 = sangat tidak baik.
Skala 2 = tidak baik.
Skala 3 = cukup baik.
Skala 4 = baik.
Skala 5 = sangat baik.
No
ALTERNATIF
Persepsi
1
AYUDES
2
AIZON
3
AISO
KUESIONER SURVEI PEMILIHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) UKURAN 240 ML
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Penghasilan :
Jenis AMDK yang dipilih :
PETUNJUK PENGISIAN
Untuk Kriteria,
Berilah Tanda Ceklist ( ) Pada Kolom Skala Kriteria (A) Atau Kolom Skala (B) Yang Sesuai Dengan Pendapat Anda.
Defenisi Kode :
1 : Kedua Kriteria Sama Penting (Equal Importance)
3 : Kriteria (A) Sedikit Lebih Penting (Moderate Importance) Dibanding Dengan (B)
5 : Kriteria(A) Lebih Penting (Strong Importance) Dibanding Dengan (B)
7 : Kriteria (A) Sangat Lebih Penting (Very Strong Importance) Dibanding Dengan (B)
9 : Kriteria (A) Mutlak Lebih Penting (Extreme Importance) Dibanding Dengan (B)
Dan Jika Ragu-Ragu Antara 2 Skala Maka Ambil Nilai Tengahnya Yaitu : 2, 4,6 Dan 8.
NO
KRITERIA
A
SKALA
SKALA
KRITERIA
B
1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
HARGA
KEMASAN
NO
KRITERIA
A
SKALA
SKALA
KRITERIA
B
2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
HARGA
KUALITAS
NO
KRITERIA
A
SKALA
SKALA
KRITERIA
B
3
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
HARGA
MUDAH DIDAPAT
NO
KRITERIA
A
SKALA
SKALA
KRITERIA
B
4
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KEMASAN
KUALITAS
NO
KRITERIA
A
SKALA
SKALA
KRITERIA
B
5
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KEMASAN
MUDAH DIDAPAT
NO
KRITERIA
A
SKALA
SKALA
KRITERIA
B
6
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KUALITAS
MUDAH DIDAPAT
ALTERNATIF : AIZON, AISO DAN AYUDES
PETUNJUK PENGISIAN
UNTUK ALTERNATIF
Berilah Tanda Ceklist ( ) Pada Kolom Skala Alternatif (A) Atau Kolom Skala (B) Yang Sesuai Dengan Pendapat Anda Untuk Masing-masing kriteria-kriteria sebelumnya.
Defenisi Kode :
1 : Kedua Alternatif Sama Penting (Equal Importance)
3 : Alternatif (A) Sedikit Lebih Baik (Moderate Good Dibanding Dengan (B)
5 : Alternatif (A) Lebih Baik (Strong Good) Dibanding Dengan (B)
7 : Alternatif (A) Sangat Lebih Baik (Very Strong Good) Dibanding Dengan (B)
9 : Alternatif (A) Mutlak Lebih Baik(Extreme Good) Dibanding Dengan (B)
Dan Jika Ragu-Ragu Antara 2 Skala Maka Ambil Nilai Tengahnya Yaitu : 2, 4,6 Dan 8.
UNTUK KRITERIA HARGA :
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AISO
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AYUDES
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
3
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AISO
AYUDES
UNTUK KRITERIA KEMASAN :
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
4
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AISO
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
5
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AYUDES
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
6
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AISO
AYUDES
UNTUK KRITERIA KUALITAS :
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
7
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AISO
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
8
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AYUDES
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AISO
AYUDES
UNTUK KRITERIA MUDAH DIDAPAT :
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AISO
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
11
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AIZON
AYUDES
NO
Alternatif
A
SKALA
SKALA
Alternatif
B
12
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AISO
AYUDES
Tabel Data Kuesioner Validitas Kriteria
Nomor
Harga
Kemasan
Kualitas
Mudah
Didapat
Nomor
Harga
Kemasan
Kualitas
Mudah
Didapat
1
4
5
4
5
41
5
4
2
5
2
3
4
4
3
42
5
3
5
3
3
2
3
2
3
43
4
5
4
5
4
5
3
5
5
44
4
3
2
4
5
5
3
4
5
45
5
5
5
5
6
3
4
2
2
46
5
2
4
4
7
4
3
4
4
47
4
2
4
5
8
5
5
4
5
48
4
3
3
3
9
5
3
5
5
49
5
5
4
5
10
4
4
3
5
50
4
2
4
5
11
5
4
5
5
51
4
3
5
5
12
5
4
5
4
52
5
2
3
3
13
5
5
5
5
53
5
3
3
5
14
3
2
3
2
54
4
4
2
3
15
1
2
2
1
55
4
5
4
5
16
4
3
3
4
56
5
2
5
5
17
5
2
5
5
57
4
4
3
3
18
4
4
3
3
58
3
5
4
5
19
1
2
1
2
59
5
3
5
5
20
4
3
4
3
60
4
2
2
4
21
5
5
4
5
61
4
3
4
3
22
4
4
5
5
62
5
5
3
4
23
4
3
5
5
63
4
2
3
3
24
5
2
5
4
64
4
1
4
5
25
5
2
3
5
65
5
2
4
5
26
5
5
4
5
66
4
2
2
5
27
5
5
5
5
67
3
1
3
4
28
5
6
6
5
68
5
1
2
5
29
3
5
4
5
69
4
3
4
5
30
2
2
2
1
70
5
2
5
5
31
4
5
5
5
71
3
1
4
4
32
3
4
3
4
72
4
2
3
5
33
4
4
4
3
73
3
1
2
5
34
5
4
5
4
74
3
2
5
5
35
4
2
5
5
75
4
2
2
5
36
5
5
5
5
76
5
4
5
5
37
4
2
4
2
77
2
1
1
3
38
5
2
5
5
78
2
1
3
3
39
2
1
3
3
79
3
1
2
4
40
4
5
4
5
80
4
2
5
5
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Validitas Kriteria
Nomor
Harga
Kemasan
Kualitas
Mudah
Didapat
81
5
5
4
5
82
4
3
3
3
83
3
2
2
3
84
4
4
4
4
85
5
5
4
5
86
2
2
2
3
87
3
3
3
3
88
4
3
5
5
89
4
5
4
5
90
3
2
3
2
91
3
2
3
4
92
5
5
5
4
93
5
5
5
5
94
3
2
4
3
95
5
2
5
5
96
5
2
3
5
97
5
2
5
5
98
4
1
5
3
99
5
3
2
4
100
5
1
2
4
Tabel Data Kuesioner Validitas Alternatif
Nomor
AYUDES
AIZON
AISO
Nomor
AYUDES
AIZON
AISO
1
3
3
3
41
4
4
4
2
3
3
3
42
3
2
4
3
4
3
3
43
5
5
4
4
4
3
3
44
5
5
5
5
4
3
5
45
3
3
4
6
1
2
1
46
3
2
4
7
3
3
5
47
3
3
4
8
3
4
2
48
3
4
5
9
5
4
4
49
4
4
4
10
3
1
2
50
4
4
4
11
4
3
3
51
4
3
3
12
4
3
3
52
4
3
3
13
4
3
3
53
3
3
3
14
5
3
4
54
5
5
4
15
5
3
4
55
4
4
4
16
3
4
4
56
5
5
5
17
5
4
3
57
5
5
5
18
2
3
3
58
5
5
5
19
5
4
5
59
5
4
4
20
4
4
5
60
5
3
3
21
4
3
4
61
4
4
4
22
4
4
4
62
4
3
4
23
3
4
3
63
5
3
4
24
3
3
3
64
4
3
4
25
4
4
4
65
3
3
4
26
5
4
4
66
4
3
3
27
4
3
4
67
4
3
4
28
4
4
5
68
5
4
4
29
5
4
4
69
4
4
4
30
4
4
4
70
5
2
3
31
4
3
4
71
4
3
3
32
2
3
2
72
5
4
3
33
1
2
2
73
3
3
4
34
4
3
3
74
5
4
3
35
5
4
5
75
5
4
3
36
4
3
3
76
5
3
3
37
4
4
5
77
4
3
3
38
3
4
5
78
5
4
3
39
5
4
2
79
5
5
3
40
4
3
4
80
5
4
4
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Validitas Alternatif
Nomor
AYUDES
AIZON
AISO
81
5
3
3
82
3
3
4
83
5
3
3
84
3
3
3
85
5
3
4
86
5
4
3
87
5
3
4
88
5
3
3
89
5
3
4
90
5
2
2
91
4
4
3
92
5
4
2
93
4
5
5
94
5
5
4
95
5
3
3
96
4
4
3
97
5
5
3
98
5
4
2
99
5
5
3
100
5
3
2
Tabel Data Kuesioner Berpasangan Kriteria
No
1
2
3
4
5
5
Harga
Kemasan
Harga
Kualitas
Harga
Mudah didapat
Kemasan
Kualitas
Kemasan
Mudah
didapat
Kualitas
Mudah
didapat
1
6
9
3
9
5
1
1
2
5
7
1
1
2
5
1
1
3
1
1
3
5
3
5
3
4
1
1
1
1
3
5
2
5
5
3
3
3
1
3
9
4
1
1
6
7
1
1
9
2
9
7
6
3
7
7
2
3
8
5
5
3
5
4
5
9
6
3
4
5
1
1
9
10
1
1
7
3
3
5
9
11
1
1
3
4
5
4
9
12
9
9
7
6
7
6
13
5
6
9
9
9
1
1
14
3
9
3
9
3
9
15
1
1
3
5
5
5
5
16
7
7
7
7
5
7
17
5
5
3
1
1
7
7
18
1
1
3
8
5
6
6
19
1
1
1
1
1
1
9
9
9
20
1
1
3
9
5
7
7
21
1
1
4
9
3
8
5
22
6
9
8
5
3
3
23
1
1
9
1
1
9
6
9
24
1
1
7
1
1
5
1
1
7
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Kriteria
25
3
3
3
3
3
3
26
1
1
9
1
1
7
1
1
3
27
1
1
9
1
1
7
1
1
3
28
2
2
3
3
2
3
29
3
5
6
7
7
3
30
5
3
5
5
7
2
31
2
3
2
3
5
2
32
5
2
3
5
5
2
33
5
2
1
1
5
2
3
34
5
2
1
1
3
2
3
35
6
2
2
3
5
3
36
7
1
1
3
4
4
7
37
3
5
3
5
3
1
1
38
5
5
7
7
7
5
39
6
6
5
7
6
7
40
1
1
3
5
3
3
3
41
1
1
3
1
1
3
1
1
1
1
42
1
1
3
3
5
1
1
3
43
1
1
9
7
1
1
3
7
44
1
1
1
1
1
1
5
6
4
45
1
1
1
1
1
1
5
6
5
46
3
1
1
1
1
5
4
2
47
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
48
1
1
9
9
9
9
9
49
6
7
6
3
7
7
50
6
7
7
6
3
7
51
9
9
9
9
9
9
52
2
1
1
2
2
2
2
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Kriteria
53
2
7
7
2
7
5
54
2
7
9
2
5
9
55
1
1
9
7
1
1
9
9
56
3
1
1
1
1
3
2
1
1
57
3
7
7
3
9
9
58
2
9
9
8
9
7
59
3
9
9
8
9
9
60
4
9
9
4
9
9
61
1
1
9
9
1
1
9
9
62
1
1
9
9
1
1
9
9
63
7
2
4
3
6
3
64
4
5
2
6
7
7
65
7
5
7
8
7
6
66
9
6
4
6
5
6
67
3
3
3
3
5
3
68
3
3
3
7
5
2
69
5
2
2
3
3
2
70
5
7
3
7
5
1
1
71
3
5
7
9
9
7
72
7
9
1
1
5
1
1
7
73
1
1
9
3
5
7
7
74
1
1
4
3
2
1
1
6
75
3
3
3
3
3
3
76
7
6
7
6
7
9
77
1
1
3
8
6
8
1
1
78
1
1
1
1
9
9
9
9
79
1
1
9
1
1
9
1
1
1
1
80
7
2
2
7
5
2
2
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Kriteria
81
5
2
2
5
3
3
82
2
2
4
3
5
3
83
6
5
8
6
8
6
84
9
5
3
2
9
7
85
2
5
3
9
5
9
86
9
7
7
8
3
9
87
3
8
6
3
8
9
88
1
1
9
5
5
5
3
89
3
3
3
3
3
3
90
2
3
3
1
3
9
4
1
1
91
7
1
1
9
2
9
92
1
1
1
1
7
7
2
3
93
5
5
3
5
4
5
94
6
3
4
5
1
1
9
95
1
1
7
3
3
5
9
96
1
1
3
4
5
4
9
97
9
9
7
6
7
6
98
5
6
9
9
9
1
1
99
3
9
3
9
3
9
100
9
7
7
6
3
1
1
Tabel Data Kuesioner Berpasangan Alternatif
Kriteria Harga
Kriteria Kemasan
Kriteria Kualitas
Kriteria Mudah Didapat
AIZON
AISO
AIZON
AYUDES
AISO
AYUDES
AIZON
AISO
AIZON
AYUDES
AISO
AYUDES
AIZON
AISO
AIZON
AYUDES
AISO
AYUDES
AIZON
AISO
AIZON
AYUDES
AISO
AYUDES
3
3
4
4
4
6
5
5
6
6
2
6
5
3
1
1
5
5
1
1
3
4
1
1
5
4
2
3
1
1
3
3
1
1
3
3
3
7
5
7
3
3
3
3
5
5
5
2
5
2
5
5
1
1
1
1
5
3
1
1
3
4
5
2
4
7
3
1
1
3
1
1
1
1
7
1
1
5
6
3
1
1
1
1
5
2
1
1
6
5
9
5
4
9
9
7
6
3
6
3
3
3
3
3
5
2
3
5
2
3
5
6
6
6
6
6
6
9
5
6
2
1
1
6
9
5
5
2
7
4
1
1
1
1
1
1
3
4
7
9
6
1
1
3
5
7
5
6
4
6
7
9
3
4
2
1
1
5
7
9
5
2
9
5
9
5
9
9
5
9
9
9
9
9
9
9
9
5
5
7
7
5
7
7
5
7
7
5
7
5
3
5
5
5
7
5
5
5
5
7
7
7
5
7
7
9
9
5
9
7
7
9
9
9
2
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
9
1
1
1
1
9
3
3
5
7
9
9
5
9
8
4
9
8
9
9
8
9
9
9
9
9
8
9
9
9
7
9
9
7
9
9
7
9
9
7
9
9
4
8
6
6
8
9
6
8
9
6
9
6
6
3
4
7
3
4
6
1
1
6
6
4
1
1
9
9
6
9
9
9
5
9
1
1
6
5
1
1
5
1
1
3
3
3
5
3
3
3
3
5
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Alternatif
5
1
1
3
5
1
1
3
3
1
1
3
5
3
1
1
3
5
5
3
3
5
3
5
4
3
5
5
3
3
2
1
1
1
1
1
1
2
3
1
1
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
3
2
3
3
2
1
1
7
3
2
2
1
1
2
4
4
1
1
2
3
1
1
2
2
1
1
2
2
2
3
5
1
1
2
3
1
1
2
2
3
3
3
4
5
5
3
3
5
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
2
2
3
1
1
1
1
2
2
1
1
3
5
1
1
5
6
7
7
6
3
2
5
4
3
6
4
7
7
6
1
1
5
5
5
7
7
6
5
5
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
7
5
6
5
7
7
6
6
8
3
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
5
5
3
3
3
3
3
5
3
3
1
1
5
5
5
3
3
5
5
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
7
7
7
9
1
1
2
3
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
4
8
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
2
5
9
1
1
9
1
1
1
1
1
1
3
3
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
8
3
6
1
1
8
7
2
1
1
9
3
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
5
5
9
1
1
9
6
8
7
8
7
6
7
9
8
7
9
8
6
8
7
8
7
6
7
9
8
7
9
8
9
5
9
9
5
9
9
9
9
9
9
9
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Alternatif
5
3
7
5
9
9
4
4
8
2
7
9
2
9
5
4
4
9
6
4
9
4
2
9
6
5
5
7
8
7
3
5
5
5
5
5
3
7
5
5
2
9
8
4
8
2
7
9
2
5
7
9
7
9
9
7
9
9
9
9
9
8
8
9
7
7
7
9
9
9
7
7
3
9
9
9
2
9
5
7
5
9
9
9
9
7
7
9
5
9
5
9
9
7
9
9
9
5
5
6
7
7
7
7
7
9
9
9
5
7
5
5
5
5
2
7
7
7
9
7
8
5
4
7
5
4
8
5
6
4
4
3
8
7
6
5
4
4
8
7
7
6
6
4
6
6
5
4
3
5
5
4
5
4
4
7
6
5
6
4
2
8
7
5
6
4
3
1
1
3
3
3
1
1
3
3
3
7
3
5
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
7
5
5
3
5
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
3
2
1
1
2
3
1
1
3
3
3
5
5
5
7
7
3
7
1
1
3
9
7
3
9
7
3
9
7
3
9
7
3
1
1
3
3
1
1
3
5
1
1
5
5
5
7
3
5
5
3
7
9
3
7
9
3
7
9
7
9
7
1
1
7
9
1
1
9
7
2
9
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
6
7
9
3
4
8
5
7
5
8
4
5
1
1
6
4
1
1
8
9
1
1
9
5
1
1
9
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
7
7
1
1
7
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Alternatif
2
2
1
1
2
2
1
1
3
7
5
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
3
5
5
5
5
3
1
1
2
1
1
2
2
2
3
5
3
2
4
2
4
3
4
5
4
5
4
6
5
4
5
6
3
9
7
9
7
9
9
7
3
2
5
2
6
5
9
5
3
9
9
5
9
7
3
8
2
3
9
2
4
9
7
8
2
8
3
6
5
7
3
7
7
7
5
9
3
5
7
3
5
3
7
3
1
1
3
3
3
7
5
7
1
1
3
3
3
3
3
3
7
8
5
7
7
3
3
4
2
1
1
5
7
9
5
2
9
5
9
5
9
9
5
9
9
9
9
9
9
9
9
5
5
7
7
5
7
7
5
7
7
5
7
5
3
5
5
5
7
5
5
5
5
7
7
7
5
7
7
9
9
5
9
7
7
9
9
9
2
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
9
1
1
1
1
9
3
3
5
7
9
9
5
9
8
4
9
8
9
9
8
9
9
9
9
9
8
9
9
9
7
9
9
7
9
9
7
9
9
7
9
9
4
8
6
6
8
9
6
8
9
6
9
8
4
1
1
1
1
1
1
7
5
5
7
7
5
1
1
Pengujian Variabel Kriteria Dengan Menggunakan Software SPSS
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
100
100.0
Excludeda
0
.0
Total
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.743
4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Harga
10.94
7.491
.641
.638
Kemasan
11.94
7.188
.399
.783
Kualitas
11.29
7.036
.584
.657
Mudah_Didapat
10.83
7.496
.580
.663
Pengujian Variabel Alternatif Dengan Menggunakan Software SPSS
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
100
100.0
Excludeda
0
.0
Total
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.598
3
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
AYUDES
7.06
1.996
.364
.567
AIZON
7.69
1.913
.554
.290
AISO
7.63
2.195
.323
.617