LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIK PERCOBAAN IV PEMERIKSAAN URIN ATAS INDIKASI UROBILINOGEN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIK PERCOBAAN IV PEMERIKSAAN URIN ATAS INDIKASI UROBILINOGEN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIK PERCOBAAN IV PEMERIKSAAN URIN ATAS INDIKASI UROBILINOGEN
Deskripsi lengkap
Pemeriksaan Penunjang sistem kardiovaskulerDeskripsi lengkap
gratis
Deskripsi lengkap
pemeriksaan paruFull description
Deskripsi lengkap
pemeriksaan elisaFull description
RFFull description
Deskripsi lengkap
lpDeskripsi lengkap
adawsDeskripsi lengkap
pemeriksaan hemostatisDeskripsi lengkap
pemeriksaaan endoparasit telur
Urobilinogen
Dasar teori Urobilinogen Pemeriksaan urobilin dilakukan untuk mendeteksi urin yang berubah warna, dan biasanya berwarna cokelat karena urobilinogen telah berubah menjadi urobilin melalui oksidasi. Untuk dasar melaksanakan pemeriksaan urobilin sebenarnya sama yaitu untuk membantu mendekteksi adanya kerusakan hepar baik dari penurunan fungsinya atau abnormalitas bentuk sehingga menyebabkan kelainan klinis (Sacher, 2002). Pemeriksaan urobilin untuk menilai kadar ekskresi urobilinogen yang sudah teroksider, kalau hasil positif berarti menunjukkan ekskresi urobilinogen teroksidasi meningkat dan mempunyai makna yang sama seperti peningkatan pada urobilinogen sebelum teroksidasi (Sacher, 2002).
Metode Praktikum:
Alat a. Tabung reaksi b. Rak tabung reaksi c. Pipet tetes
Bahan a. Urin b. Reagen Ehrlich
Cara Kerja: Pemeriksaan Urobilinogen Metode Ehrlich a. Campurkan 10 – 20 tetes reagen Ehrlich dengan 5 ml urin. b. Biarkan tegak pada rak tabung 3 – 5 menit. c. Amati hasilnya
Hasil Pemeriksaan Urobilinogen Hasil
: a. Probandus : tidak terjadi perubahan warna b. Pasien
Penilaian
: a. Negatif b. Positif
: tidak terjadi perubahan warna : bila tidak terjadi perubahan warna : bila timbul timbul warna merah
Gambar Hasil pemeriksaan urobilinogen dalam urin dengan metode Ehrlich. (Han tolong masukin gambarnya yg ada name tag jas lab aku di fotonya, aku ga punya fotonya, maaf)
Pembahasan Hasil pemeriksaan urobilinogen pada probandus maupun urin patologis didapatkan hasil negatif. Hal ini dapat disebabkan karena pada pemeriksaan urobilinogen urin yang digunakan harus urin segar. Menggunakan sampel urin segar karena jika urin dibiarkan cukup lama, maka kadar urobilinogen akan menurun disebabkan oleh urobilinogen akan teroksidasi menjadi urobilin. Dalam keadaan normal kadar urobilinogen berkisar antara 0,1 - 1,0 Ehrlich unit per dl urin (Sacher, 2002). Pemeriksaan
urobilinogen
dalam
urin
berdasarkan
reaksi
antara
urobilinogen dengan reagen Ehrlich (paradimethylaminobenzaldehiyde serta buffer asam). Intensitas warna yang terjadi dari jingga hingga merah tua, dibaca dalam waktu 60 detik. Warna yang timbul sesuai dengan peningkatan kadar urobilinogen dalam urin. Urin yang terlalu alkalis menunjukkan kadar urobilinogen yang lebih tinggi, sedangkan urin yang terlalu asam menunjukkan kadar urobilinogen yang lebih rendah dari seharusnya (Uliyah, 2008). Orang yang sehat dapat mengeluarkan sejumlah kecil urobilinogen. Peningkatan ekskresi urobilinogen urin mungkin disebabkan oleh kelainan hati,
saluran empedu atau proses hemolisa yang berlebihan di dalam tubuh. Urobilinogen urine menurun dijumpai pada ikterik obstruktif, kanker pankreas, penyakit hati yang parah (jumlah empedu yang dihasilkan hanya sedikit), penyakit inflamasi yang parah, kolelitiasis, diare yang berat. Kadar nitrit yang tinggi juga menyebabkan hasil negatif palsu (Uliyah, 2008).
Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Salemba Medika. Jakarta. Sacher, Ronald A. 2002. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. Jakarta : penerbit buku kedokteran.