U
PEMERIKSAAN HEMOSTASIS
Minggu, 22 Januari 2012 Diposkan oleh heyrockapolka BAB I PENDAHULUAN
Hemostasis adalah mekanisme untuk menghentikan dan mencegah perdarahan. Bilamana terdapa terdapatt luka luka pada pada pembul pembuluh uh darah, darah, segara segara akan akan terjadi terjadi asoko asokonst nstrik riksi si pembul pembuluh uh darah darah sehingga aliran darah ke pembuluh darah yang terluka berkurang. !emudian trombosit akan berkumpul dan melekat pada bagian pembuluh darah yang terluka untuk membentuk sumbat trombosit. "aktor pembekuan darah yang diakti#kan akan membentuk benang$benang #ibrin yang akan membuat sumbat trombosit menjadi non permeabel sehingga perdarahan dapat dihentikan. Jadi dalam proses hemosatasis terjadi % reaksi yaitu reaksi ascular berupa asokontriksi pembuluh darah, reaksi selular yaitu pembentukan sumbat trombosit, dan reaksi biokimia&i yaitu pembentukan #ibrin. "aktor$#aktor yang memegang peranan dalam proses hemostasis adalah pembuluh pembuluh darah, trombosit, trombosit, dan #aktor pembekuan pembekuan darah. 'elain itu #aktor lain yang juga mempengaruhi hemostasis adalah #aktor ekstraascular, yaitu jaringan ikat disekitar pembuluh darah dan keadaan otot. (edarahan (edarahan mungkin mungkin diakibatkan diakibatkan oleh kelainan kelainan pembuluh pembuluh darah, darah, trombosit, trombosit, ataupun ataupun sistem pembekuan darah. Bila gejala perdarahan merupakan kalainan ba&aan, hampir selalu penyebabnya adalah salah satu dari ketiga #aktor tersebut diatas kecuali penyakit )on *illeb *illebrand rand.. 'edang 'edangkan kan pada pada kelaina kelainan n perdar perdaraha ahan n yang yang didapa didapat, t, penyeba penyebabny bnyaa mungki mungkin n bersi#at multipel. +leh karena itu pemeriksaan penyaring hemostasis harus meliputi pemeriksaan asculer, treombosit, dan koagulasi. koagulasi. Biasa Biasany nyaa peme pemerik riksa saan an hemos hemosta tasis sis dilak dilakuk ukan an sebelu sebelum m operasi operasi.. Bebe Beberap rapaa klin klinis isii membutuhkan pemerikasaan hemostasis untuk semua penderita pre operasi, tetapi ada juga membatasi hanya pada penderita dengan gangguan hemostasis. ang paling penting adalah anamnesis ri&ayat perdarahan. *alaupun hasil pemeriksaan penyaring normal, pemeriksaan hemostasis yang lengkap perlu dikerjakan jika ada ri&ayat perdarahan. BAB II PEMBAHASAN
. 1. 2. %. . 3. 4. B.
(emeri (emeriks ksaa aan n #aal hemo hemosat satasi asiss adalah adalah suatu suatu peme pemeri riks ksaa aan n yang yang bertuj bertujua uan n untuk untuk mengetahui #aal hemostatis serta kelainan yang terjadi. (emeriksaan ini bertujuan untuk mencari ri&ayat perdarahan abnormal, abnormal, mencari mencari kelainan kelainan yang mengganggu mengganggu #aal hemostatis, hemostatis, ri&ayat pemakaian obat, ri&ayat perdarahan dalam keluarga. (emeriksaan #aal hemostatis sangat penting dalam mendiagnosis diatesis hemoragik. (emeriksaan ini terdiri atas/es /es penyaring meliputi (ercobaan pembendungan Masa perdarahan Hitung trombosit Masa protombin plasma (rothrombin /ime, (/ Masa tromboplastin partial teraktiasi ctiated partial thromboplastin time, (// Masa trombin /hrombin time, // /es /es khusus meliputi meli puti -
1. 2. %. .
/es #aal trombosit /es Ristocetin (engukuran #aktor spesi#ik #aktor pembekuan (engukuran alpha-2 antiplasmin
Tes penyaring meliputi : ! Per"#$aan Pem$en%ungan (ercobaan ini bermaksud menguji ketahanan dinding kapiler darah dengan cara mengenakan pembendungan pada ena, sehingga tekanan darah di dalam kapiler meningkat. Dinding kapiler yang kurang kuat akan menyebabkan darah keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak titik$titik merah kecil pada permukaan kulit, titk itu disebut dengan petekia. 5ntuk melakukan percobaan ini mula$mula dilakukan pembendungan pada lengan atas dengan memasang tensimeter pada pertengahan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik. /ekanan itu dipertahankan selama 10 menit. Jika percobaan ini dilakukan sebagai lanjutan masa perdarahan, cukup dipertahankan selama 3 menit. 'etelah &aktunya tercapai bendungan dilepaskan dan ditunggu sampai tanda$tanda stasis darah lenyap. !emudian diperiksa adanya petekia di kulit lengan ba&ah bagian oler, pada daerah garis tengah 3 cm kira$kira cm dari lipat siku. (ada orang normal tidak atau tidak sama sekali didapatkan petekia. Hasil positi# bila terdapat lebih dari 10 petekia. 'eandainya di daerah tersebut tidak ada petekia tetapi jauh di distal ada, hasil percobaan ini positi# juga. Jika pada &aktu dilakukan pemeriksaan masa perdarahan sudah terjadi petekie, berarti percobaan pembendungan sudah positi# hasilnya dan tidak perlu dilakukan sendiri. (ada penderita yang telah terjadi purpura secara spontan, percobaan ini juga tidak perlu dilakukan. *alaupun percobaan pembendungan ini dimaksudkan unntuk mmengukur ketahanan kapiler, hasil tes ini ikut dipengaruhi juga oleh jumlah dan #ungsi trombosit. /rombositopenia sendiri dapat menyebabkan percobaan ini barhasil positi#. &! Masa Per%ara'an (emeriksaan ini bertujuan untuk menilai kemampuan ascular dan trombosit untuk menghentikan perdarahan. (rinsip pemeriksaan ini adalah menentukan lamanya perdarahan pada luka yang mengenai kapiler. /erdapat 2 macam cara yaitu cara 6y dan Duke. (ada cara 6y, mula$mula dipasang tensimeter dengan tekanan 0 mmHg pada lengan atas. 'etalah dilakukan tindakan antisepsis dengan kapas alkohol, kulit lengan ba&ah bagian oler diregangkan lalu dilakukan tusukan denagn lancet sedalam %mm. 'top&atch dijalankan &aktu darah keluar. 'etiap %0 detik darah dihisap dengan kertas saring. 'etelah darah tidak keluar lagi, stop&atch dihentikan. 7ilai normal berkisar antara 1$4 menit. (ada cara duke, mula$mula dilakukan tindakan antisepsis pada anak daun telinga. Dengan lancet, dilakukan tususkan pada tepi anak daun telinga. 'top&atch dijalankan &aktu darah keluar. 'etiap %0 detik, darah dapat dihisap dengan kertas saring. 'etelah darah tidak keluar lagi, stop&atch dihentikan. 7ilai normal berkiasar antara 1$% menit. 8ara Duke sebaiknya dipakai untuk bayi dan anak kecil dimana sukar atau tidak mungkin dilakukan pembendungan. (emeriksaan masa perdarahan merupakan suatu tes yang kurang memuaskan karena tidak dapat dilakukan standarisasi tusukan baik mengenai dalamnya, panjangnya, lokalisasinya maupun arahnya sehingga korelasi antara hasil tes ini dan keadaan klinik tidak begitu baik. (erbedaan suhu kulit juga dapat mempengaruhi hasil tes ini.
(ada pemeriksaan ini tusukan harus cukup dalam, sehingga salah satu bercak darah pada kertas saring mempunyai diameter 3 mm atau lebih. Masa perdarahan yang kurang dari 1 menit juga disebabkan tusukan yang kurang dalam. Dalam hal seperti ini, percobaan dianggap batal dan perlu diulang. Hasil pemeriksaan menurut cara 6y lebih dapat dipercaya daripada cara Duke, karena pada cara Duke tidak dilakukan pembendungan sehingga mekanisme hemostatis kurang dapat dinilai. pabila pada cara 6y perdarahan berlangsung lebih dari 10 menit dan hal ini diduga karena tertusuknya ena, perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada lengan yang lain. !alau hasilnya tetap lebih dari 10 menit, hal ini membuktikan adanya suatu kelainan dalam mekanisme hemostatis. /indakan selanjutnya adalah mencari letak kelainan hemostatis dengan mengerjakan pemeriksaan$pemeriksaan lain. (! Hitung Tr#m$#sit Hitung trombosit dapat dilakukan dengan cara langsung dan tak langsung. 8ara langsung dapat dilakukan dengan cara manual, semi otomatik, dan otomatik. (ada cara manual, mula$mula darah diencerkan dengan larutan pengencer lalu diidikan ke dalam kamar hitung dan jumlah trombosit dihitung diba&ah mikroskop. 5ntuk larutan pengencer yang dipakai larutan 9ees :cker atau larutan amonium oksalat 1;. 8ara manula mempunyai ketelitian dan ketepatan yang kurang baik, karena trombosit kecil sekali sehingga sukar dibedakan dari kotoran kecil.
l darah. (ada umumnya, jika mor#ologi dan #ungsi trombosit normal, perdarahan tidak terjadi jika jumlah lebih dari 100.00?>l. Jika #ungsi trombosit normal, pasien dengan jumlah trombosit diatas 30.000?>l tidak mengalami perdarahan kecualai terjadi trauma atau operasi. Jumlah trombosit kurang dari 30.000?>l digolongkan trombositopenia berat dan perdarahan spontan akan terjadi jika jumlah trombosit kurang dari 20.000?>l. )! Masa Pr#tr#m$in Plasma *pr#tr#m$in time PT+ (emeriksaan ini digunakan untuk menguji pembekuan darah melalui jalur ekstrinsik dan jalur bersama yaitu #aktor pembekuan )66, @, ), protrombin dan #ibrinogen. 'elain itu juga
dapat dipakai untuk memantau e#ek antikoagulan oral karena golongan obat tersebut menghambat pembentukan #aktor pembekuan protrombin, )66, 6@, dan @. (rinsip pemeriksaan ini adalah mengukur lamanya terbentuk bekuan bila ke dalam plasma yang diinkubasi pada suhu %A8, ditambahkan reagens tromboplastin jaringan dan ion kalsium. Hasil pemeriksaan ini dipengaruhi oleh kepekaan tromboplastin yangh dipakai oleh teknik pemeriksaan. !arena itu pemeriksaan ini harus dilakukan duplo dan disertai kontrol dengan plasma normal. 7ilai normal tergantung dari reagen, cara pemeriksaan dan alat, dan alat yang digunakan. 'ebaiknya tiap laboratorium mempunyai nilai normal yang ditetapkan sendiri dan berlaku untuk laboratorium tersebut. Jika hasil (/ memanjang maka penyebabnya mungkin kekurangan #aktor$#aktor pembekuan di jalur ekstrinsik dan bersama atau adnya inhibitor. 5ntuk membedakan hal ini, pemeriksaan diulang sekali lagi dengan menggunakan campuran plasma penderita dan plasma kiontrol dengan perbandingan 1-1. Bila ada inhibitor, masa protombin plasma tetap memanjang. 'elain dilaporkan dalam detik, hasil (/ juga dilaporkan dalam rasio, aktiitas protombin dan indeks. 9asio yaitu perbandingan antara (/ penderita dengan (/ kontrol. ktiitas protombin dapat ditentukan dengan menentukan dengan menggunakan kura standart dan dinyatakan dalam ;. (emeriksaan (/ juga sering dipakai untuk memantau e#ek pemberian antikoagulan oral. (emberian kepekaan reagen tromboplastin yang dipakai dan perbedaan cara pelaporan menimbulkan kesulitan bila pemantauan dikerjakan di laboratorium yang berbeda$beda. 5ntuk mengatasi masalah tersebut 68/H 6nternational 8omittee on /hrombosis and Haemostasis dan 68'H 6nternational 8omitte #or 'tandardiCation in Haematology menganjurkan agar tromboplastin jaringan yang akan digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu terhadap tromboplastin rujukan untuk mendapatkan 6'6 6nternational 'ensitiity 6nde. Juga dianjurkan agar hasil pemeriksaan (/ dilaporkansecara seragam dengan menggunakan 679 6nternational 7ormaliCed 9atio, yaitu rasio yang dipangkatkan dengan 6'6 dari reagens tromboplastin yang digunakan. ,! Masa Tr#m$#plastin Parsial Tera-ti.asi *a"ti.ate% parsial t'r#m$#plastin time APTT+ (emeriksaan ini digunakan untuk menguji pembekuan darah melaui jalur intrinsik dan jalur bersama yaitu #aktor pembekuan @66, prekalikrein, kininogen, @6, 6@, )666, @, ), protombin dan #ibrinogen. (rinsip pemeriksaan ini adalah mengukur lamanya terbentuk bekuan bila ke dalam plasma ditambahkan reagens tromboplastin parsial dan aktiator serta ion kalsium pada suhu %A08. reagen tromboplastin parsial adalah #os#olipid sebagai pengganti platelet #actor %. 7ilai normal tergantung dari reagens, cara pemeriksaan dan alat yang dipakai. Juga dianjurkan agar tiap laboratorium menentukan nilai normalnya sendiri. Hasilnya memanjang bila terdapat kekurangan #aktor pembekuan dijalur intrinsik dan bersama atau bila terdapat inhibitor. 'ama seperti (/, untuk membedakan hal ini dilakukan pemeriksaan ulang terhadap campuran plasma penderita dan plasma kontrol dengan perbandinagn 1-1. Bila hasilnya tetap memanjang, berarti ada inhibitor. (ada hemo#ilia maupun hemo#ilia B, (// akan memanjang, tetapi pemeriksaan ini tidak dapat membedakan kedua kelainan tersebut. (emeriksaan ini juga dipakai untuk memnatau pemberian heparin. Dosis heparin diatur sampai (// mencapai 1,3$2,3 kali nilai kontrol.
/! Masa Tr#m$in *t'r#m$in time TT+ (emeriksaan ini digunakan untuk menguji perubahan #ibrinogen menjadi #ibrin. (rinsip pemeriksaan ini adalah mengukur lamanya terbentuk bekuan pada suhu %A 8 bila ke dalam plasma ditambahkan reagens thrombin. 7ilai normal tergantung dari kadar thrombin yang dipakai. Hasil // dipengaruhi oleh kadar dan #ungsi #ibrinogen serta ada tidaknya inhibitor. Hasilnya memanjang bila kadar #ibrinogen kurang dari 100 mg?dl atau #ungsi #ibrinogen abnormal atau bila terdapat inhibitor thrombin seperti heparin atau "D( (Fibrinogen degradation product). Bila // memanjang, pemeriksaan diulang sekali lagi dengan menggunakan campuran plasma penderita dan plasma control dengan perbandingan 1-1 untuk mengetahui adanya tidaknya inhibitor. 5ntuk membedakan apakah // yang memanjang karena adanya heparin, #ibrinogen abnormal atau "D(, dilakukan pemeriksaan masa reptilase. 9eptilase berasal dari bisa ular Aneistrodon Rhodostoma. pabila // yang memanjang disebabkan oleh heparin maka masa reptilase akan memberikan hasil normal, sedangkan #ibrinogen abnormal atau "D( akan menyebabkan masa reptilase memanjang. °
0! Pemeri-saan Penyaring Untu- 1a-t#r 2III (emeriksaan ini dimasukkan dalam pemeriksaan penyaring, karena baik (/, (//, maupun // tidak menguji #actor @666, sehingga adanya de#isiensi " @666 tidak dapat di deteksi dengan (/, (//, maupun //. (emeriksaan ini digunakan untuk menilai kemampuan #actor @666 dalam menstabilkan #ibrin. (rinsipnya " @666 mengubah fibrin soluble menjadi #ibrin stabil karena terbentuknya ikatan cross link. Bila tidak ada " @666, ikatan dalam molekul #ibrin akan dihancurkan oleh urea 3M atau monokhlorasetat 1;. 8ara pemeriksaannya adalah dengan memasukkan bekuan #ibrin ke dalam larutan urea 3M atau asam monokhloroasetat 1;, kemudian setelah 2 jam stabilitas bekuan dinilai. Bila #actor @666 cukup, setelah 2 jam bekuan #ibrin tetap stabil dalam larutan urea 3M. jika terdapat de#isiensi #actor @666 bekuan akan larut kembali dalam &aktu 2$% jam. Hal3'al yang perlu %iper'ati-an pa%a pemeri-saan 'em#stasis :
1. ntikoagulan 5ntuk pemeriksaan koagulasi antikoagulan yang dipakai adalah natrium sitrat 0,10E M dengan perbandingan E bagian darah dan 1 bagian natrium sitrat.5ntuk hitung trombosit antikoagulan yang dipakai adalah 7a2:D/.Jika dipakai darah kapiler, maka tetes darah pertama harus dibuang. 2. (enampung 5ntuk mencegah terjadinya aktiasi #actor pembekuan, dianjurkan memakai penampung dari plastic atau gelas yang telah dilapisi silicon. %. 'emprit dan Jarum Dianjurkan memakai semprit plastic dan jarum yang cukup besar. (aling kecil nomor 20. . 8ara pengambilan darah (ada &aktu pengambilan darah, harus dihindari masuknya tromboplastin jaringan. ang dianjurkan adalah pengambilan darah dengan memakai 2 semprit. 'etelah darah dihisap dengan semprit pertama, tanpa mencabut jarum, semprit pertama dilepas lalu pasang semprit
kedua. Darah semprit pertama tidak dipakai untuk pemeriksaan koagulasi, sebab dikha&atirkan sudah tercemar oleh tromboplastin jaringan. 3. !ontrol 'etiap kali mengerjakan pemeriksaan koagulasi, sebaiknya diperiksa juga satu kontrol normal dan satu kontrol abnormal. 'elain tersedia secara komersial, kontrol normal juga dapat dibuat sendiri dengan mencampurkan plasma yang berasal dari 10 sampai 20 orang sehat, yang terdiri atas pria dan &anita yang tidak memakai kontrasepsi hormonal. (lasma yang dipakai sebagai kontrol tidak boleh ikterik, lipemik, maupun hemolisis. 4. (enyimpangan dan pegiriman bahan (emeriksaan koagulasi sebaiknya segara dikerjakan, karena beberapa #aktor pembekuan bersi#at labil. Bila tidak dapat diselesaikan dalam &aktu jam setelah pengambilan darah, plasma disimpan dalam tempat plastik tertutup dan dalam keadaan beku. 5ntuk pemeriksaan (// dan assay #aktor )666 atau 6@, bahan yang dikirim adalah plasma citrat dalam tempat plastik bertutup dan diberi pendingin, tetapi untuk (/ dan agregasi trombosit jangan diberi pendingin karena suhu dingin dapat mengakti#kan " )66 tetapi menghambat agregasi trombosit.
BAB III PENUTUP A! KESIMPULAN (emeriksaan #aal hemosatasis adalah suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui #aal hemostatis serta kelainan yang terjadi. (emeriksaan #aal hemostatis sangat penting dalam mendiagnosis diatesis hemoragik. (emeriksaan ini terdiri atas1. /es penyaring meliputi a. (ercobaan pembendungan b. Masa perdarahan c. Hitung trombosit d. Masa protombin plasma (rothrombin /ime, (/ e. Masa tromboplastin partial teraktiasi ctiated partial thromboplastin time, (//
#. 2. a. b. c. d. B!
Masa trombin /hrombin time, // /es khusus meliputi /es #aal trombosit /es Ristocetin (engukuran #aktor spesi#ik #aktor pembekuan (engukuran alpha-2 antiplasmin SARAN Dengan makalah ini diharapkan mahasis&a analis dapat mengetahui dan mampu melakukan pemeriksaan hemostasis dengan berbagai metode yang ada sehingga dapat mengeluarkan hasil yang tepat dalam membantu diagnosa suatu penyakit.
DA1TAR PUSTAKA
1. Bakta, 6 Made,(ro#.,Dr. 200A. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta - :F8. Halaman 2%G$2%E 2. 'etiabudi, 9ahajuningsih D. 200E. Hemostasis dan rombosis. Jakarta - "!56. Halaman 2%$ %2