Pemeriksaan Tonsil dan Faring
Mulut dibuka lebar-lebar, lidah tarik ke dalam, dilunakkan, lidah ditekan ke bawah, di bagian medial. Penderita disuruh bernapas:
-tidak boleh menahan napas -tidak boleh napas keras-keras -tidak boleh ekspirasi atau mengucap “ch” Lidah ditekan anterior tonsil, hingga kelihatan pole bawah tonsil
a. Memeriksa besar tonsil Penentuan besar tonsil: T0: tonsil dalam osa tonsil atau telah diangkat T!: besarn"a # arkus anterior $u%ula T&: besarn"a ' arkus anterior $u%ula T(: besarn"a ) arkus anterior $u%ula T*: besarn"a mencapai u%ula atau lebih b. Memeriksa mobilitas tonsil tonsil +igunakan & spatula patula !: letakkan diatas lidah anterior tonsil paramedian patula &: posisi u/ungn"a %ertikal menekan /aringan peritonsil, sedikit lateral dari arkus anterior iksasi tumor tonsil Mobil, n"eri tonsilitis kronik
c. Memeriksa patologi tonsil dan palatum mole, perhatikan patologin"a: semua merah, titik putih pada tonsil tonsilitis akut arkus anterior merah tonsilitis kronik n"eri penekanan atae isthmus auciumkecil, tonsil terdesak ke medial, sekitar tonsil oedem dan hiperemi, u%ula terdesak heterolateral, oedem abses peritonsil pseudomembran warna kotor, bila diangkat mudah berdarah, bull neck diteri ponsil keras, teriksasi tumor tonsil duri, tulang korpus alienum
Abses tonsil
Tonsil difteri
Ca tonsil
d. Memeriksa patologi aring mukosa aring oedem, hiperemis aringitis akut han"a granulaehiperemi aringtis kronik atae diteri ulkus siilis dan T12 sikatriks korpus alienum
e. Memeriksa paresis palatum mole 3ormal saat istirahat : u%ula menun/uk ke bawah, konka%itas palatum mole simetris ucapkan “aa, ee” : bergerak-gerak, tetap simetris
Paresis bilateral istirahat: seperti normal ucapkan “aaa, eee” : mungkin u%ula sedikit bergerak Paresis unilateral istirahat: seperti normal ucapkan “aaa, eee” : palatum mole terangkat ke sisi sehat, u%ula miring, menun/uk ke sisi sehat, konka%itas asimetris tumor nasoaring, paresa 3. 4
. Memeriksa paresis aring 3ormal saat aring disentuh spatula releks muntah 5 Paresis bilateral tumpukan air ludah saat aring disentuh spatula releks muntah Paresis unilateral saat aring disentuh spatula gerakan coulisse
P6M67893 +8;3<T89
+ilakukan pemeriksaan isik men"eluruh, dan pengumpulan riwa"at kesehatan "ang cermat untuk men"ingkirkan kondisi sistemik atau kondisi "ang berkaitan. =sap tonsilar dikultur untuk menentukan adan"a ineksi bakteri. >ika tonsil adenoid ikut terineksi maka dapat men"ebabkan otitis media supurati "ang mengakibatkan kehilangan pendengaran, pasien harus diberikan pemeriksaan audiometik secara men"eluruh sensiti%itas? resistensi dapat dapat dilakukan /ika diperlukan. a. Pemeriksaan @isik ! 9eadaan umum ini dapat meliputi kesan keadaan sakit termasuk ekspresi wa/ah dan posisi pasien, kesadaran ;2 ? ;aslow 2oma cale, "ang dapat meliputi penilaian secara kualitas seperti composmentis, apatis, somnolen, soor, koma, delirium, dan status giAin"a.
& Pemeriksaan tanda-tanda %ital meliputi nadi, tekanan darah, pola pernaasan dan suhu tubuh. 1iasan"a klien tonsilitis mengalami kesulitan bernaas karena ada pembesaran pada tonsil dan mengalami peningkatan suhu tubuh ( Pemeriksaan kulit, rambut dan kelen/ar getah bening. a 9ulit meliputi warna meliputi pigmentasi, sianosis, ikterik, pucat, eritema, turgor, kelembaban kulit dan atau ada tidakn"a edema. b 7ambut meliputi dapat dinilai dari warna, kelebatan, distribusi dan karakteristik. c 9elen/ar getah bening meliputi dapat dinilai dari bentukn"a serta tanda-tanda radang "ang dapat dinilai di daerah ser%ikal anterior, inguinal oksiptil, dan retroa%rikuler. * Pemeriksaan kepala dan leher a 9epala meliputi dapat dinilai bentuk dan ukuran kepala, ubun-ubun, wa/ahn"a asimetris atau ada tidakn"a pembengkakan, mata dilihat dari %isus palpebra, mata merah, alis, bulu mata, kon/ungti%a, anemis karena Bb n"a menurun, skelera, kornea, pupil, lensa. Pada bagian telinga dapat dinilai pada daun telinga, lubang telinga, membran timpani, mastoid, keta/aman pendengaran hidung dan mulut ada tidakn"a stismus. b Leher meliputi kuku kuduk, ada tidakn"a masa di leher, dengan ditentukan ukuran, bentuk, posisi, konsistensi, dan ada tidakn"a n"eri tekan. C Pemeriksaan dada meliputi organ paru dan /antung, secara umum bentuk dada, keadaan paru "ang meliputi simetris atau tidakn"a, pergerakan naas, ada tidakn"a emitus suara, krepitasi serta dapat dilihat batas ada saat perkuasi didapatkan bun"i perkusin"a bagaimana apakah hipersenosor atau timpani. Pada pemeriksaan /antung dapat diperiksa tentang den"ut apeks atau dikenal dengan siklus kordis dan akti%itas artikel, getaran bsising, bun"i /antung. D Pemeriksaan abdomen meliputi bentuk perut, dinding perut, bising usus, adan"a ketegangan dinding perut atau adan"a n"eri tekan serta dilakukan palpasi pada organ hati, lima, gin/al, kandung kemih, "ang ditentukan ada tidakn"a n"eri pada pembesaran pada organ tersebut, kemudian pada daerah anus, rectum, serta genitalia. E Pemeriksaan anggota gerak dan neurologi meliputi adan"a rentang gerak keseimbangan dan ga"a ber/alan, genggaman tangan, otot kaki dan lainn"a. e. Prosedur +iagnostik Prosedur +iagnostik menurut +oenges &000 prosedur diagnostik untuk tonsilitis adalah : ! Tes Laboratorium Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri "ang ada dalam tubuh pasien merupkan akteri gru , karena grup ini disertai dengan demam reumatik, glomerulneritis.
& Pemeriksaan Penun/ang 9ultur dan u/i resistensi bila diperlukan. ( Terapi Menggunakan antibiotic spectrum lebar dan sulonamide, antipiretik, dan obat kumur "ang mengandung desinektan. T6T +8;3<T89 Pemeriksaan penun/ang "ang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi : Leukosit : ter/adi peningkatan Bemoglobin : ter/adi penurunan =sap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitiitas obat Terapi Tes chick atau tes kerentanan di ptori udiometri : adenoid terineksi