EMBRIOLOGI FARING
Sebelum membahas mengenai embriologi dari faring, akan dijelaskan terlebih dahu dahulu lu embr embrio iolo logi gi dari dari kepa kepala la dan dan lehe leherr manu manusia sia,, dika dikaren renak akan an perkembangan keduanya terjadi secara simultan dan berkesinambungan. Embrio Em briolog logii dar darii kep kepala ala dia diawal walii dar darii per perkem kemban bangan gan mes mesenk enkim. im. Mes Mesenk enkim im untuk unt uk mem memben bentuk tuk reg regio io kep kepala ala ber berasal asal dar darii mes mesode oderm rm par paraks aksisal isal dan mes mesode oderm rm lempeng lateral, krista neuralis, dan regio ektoderm yang menebal dan dikenal sebagai plakoda ektoderm. Mesoderm paraksisal (somit dan somitomer) membntuk dasar tengkorak dan sebagian regio oksipital, semua otot volunter regio kraniofasial, dermis dan da n ja jari ring ngan an ik ikat at ba bagi gian an do dors rsal al ke kepa pala la se sert rtaa me meni ning ngen en se sebe bela lah h ka kaud udal al da dari ri prosensefalon. •
Mesoderm lempeng lateral membentuk kartilago laring serta jaringan ikat di daerah ini.
•
Sel krista neuralis berasal dari neuroektoderm regio otak depan, tengah dan belakang akan bermigrasi ke ventral ke arkus faring dan ke rostral ke daerah wajah. waj ah. Sel ini mem memben bentuk tuk stru struktu kturr tul tulang ang ark arkus us fari faring ng dan waja wajah h bag bagian ian tengah serta jaringan lain di daerah ini yaitu kartilago, tulang, dentin, tedon, dermis, pia, arakhnoid, neuron sensorik, dan stroma kelenjar.
•
Sel plakoda ektoderm bersama dengan sel krista neuralis akan membentuk neuron ganglion sensorik saraf kranial !, !"", "# dan #. $ambaran paling khas dari pembentukan kepala dan leher dihasilkan oleh
arkus faring atau brankial faring (pharyngeaal arch). %rkus&arkus ini muncul pada ming mi nggu gu ke ke&e &emp mpat at hi hing ngga ga ke ke&l &lim imaa pe perk rkem emba bang ngan an da dan n ik ikut ut be berp rper eran an da dala lam m menghasilkan penampilan luar embrio. 'ada awalnya arkus ini terdiri dari jaringan
mesenkim yang dipisahkan oleh celah yang dikenal dengan celah faring (pharyngeal cleftgroove). Secara bersamaan, terbentuknya arkus dan celah juga diiringi dengan pembentukan kantong faring (pharyngeal pouch). antong ini menembus mesenkim tetapi tidak membentuk hubungan terbuka dengan celah faring. %rkus faring tidak hanya membentuk leher, tetai juga berperan penting dalam pembentukan wajah. 'ada akhir mnggu ke empat, bagian tengah wajah dibentuk oleh stomodeum dikelilingi oleh pasangan arkus pertama faring. etika embrio berusia * minggu, dikenali adanya + tonjolan mesenkim •
'rominensia mandibularis
•
audal dari stomodeum
•
'rominensia maksilaris
•
-ateral dari stomodeum
•
'rominensia frontonasalis 'embentukan wajah kemudian dilengkapi oleh pembentukan prominensia
nasalis. iferensiasi struktur yang berasal dari kantong, celah, dan arkus bergantung pada interaksi epitel&mesenkim. Embrio manusia mempunyai lima pasang kantung faring. 'asangan yang terakhir adalah kantung atipik dan sering dianggap sebagai kantung ke&/. arena epitel endoderm yang melapisi kantung&kantung ini menghasilkan sejumlah organ penting, nasib tiap&tiap kantung akan dibahas secara terpisah. 0
. %1231$ 4%5"1$ 'E52%M%
antong faring pertama membentuk sebuah divertikulum yang menyerupai
sebuah
tangkai,
yaitu
recessus
tubotympanicus,
yang
berdampingan dengan epitel yang membatasi celah faring pertama, yang kelak
menjadi meatus acusticus e6ternus. 7agian distal divertikulum ini melebar menjadi bangunan yang menyerupai kantung, yaitu cavum tympani primitif atau rongga telinga tengah primitif, sedangkan bagian proksimalnya tetap sempit, membentuk tuba auditiva (eustachi). Epitel yang melapisi kavum timpani kelak membantu dalam pembentukan membrane tympani atau gendang telinga.
0. %1231$ 4%5"1$ E8%
-apisan epitel kantung ini berproliferasi dan membentuk tunas&tunas yang menembus ke dalam mesenkim di sekelilingnya. 2unas&tunas ini kemudian disusupi oleh jaringan mesoderm, sehingga membentuk primordium tonsilla palatina. Selama bulan ke&9 hingga ke&+, tonsil berangsur&angsur diinfiltrasi oleh jaringan getah bening. Sebagian dari kantung ini masih tersisa dan pada orang dewasa ditemukan sebagai fossa tonsillaris.
9. %1231$ 4%5"1$ E2"
%$2anda khas kantung ketiga dan keempat adalah adanya sayap dorsal dan sayap ventral pada ujung distalnya. alam minggu ke&+, epitel sayap dorsal kantung ketiga berdeferensiasi menjadi glandula parathyroidea inferior. Sedangkan sayap ventralnya berdeferensiasi membentuk timus. edua primordium kelenjar ini terputus hubungannya dari dinding faring, dan timus kemudian bermigrasi kearah kaudal dan medial, sambil menarik glandula parathyroidea bersamanya. :alaupun bagian utama timus bergerak dengan cepat menuju ke kedudukan akhirnya di dalam rongga dada (untuk bersatu dengan pasangannya dari sisi yang lain), ekornya kadang&kadang menetap atau menempel pada kelenjar tiroid atau sebagai sarang&sarang timus yang terpisah.
'ertumbuhan dan perkembangan timus berlanjut terus setelah lahir hingga masa pubertas. 'ada anak yang masih kecil, kelenjar ini menempati banyak sekali ruang dada dan terletak dibelakang sternum dan didepan dada pericardium serta pembuluh&pembuluh besar. 'ada orang yang lebih besar, kelenjar ini sulit dikenali karena mengalami atrofi dan digantikan oleh jaringan lemak. ;aringan paratiroid dari kantung ketiga pada akhirnya terletak di permukaan dorsal kelenjar tiroid dan membentuk glandula parathyroidea inferior.
/. %1231$ 4%5"1$ EEM'%2
Epitel sayap dorsal kantung ini membentuk glandula parathyroidea superior. etika kelenjar paratiroid tidak lagi berhubungan dengan dinding faring, kelenjar ini menempelkan diri ke kelenjar tiroid yang bermigrasi ke arah kaudal dan akhirnya terletak pada permukaan dorsal kelenjar ini sebagai kelenjar paratiroid superior.
+. %1231$ 4%5"1$ E-"M%
antung faring
kelima
adalah
kantung faring terakhir
yang
berkembang dan biasanya dianggap sebagai bagian dari kantung ke&/. antung ini menghasilkan corpus ultimobranchiale yang terletak menyatu ke dalam glandulathyroidea. 'ada orang dewasa, sel&sel corpus ultimobranchiale menghasilkan sel parafolicular atau sel < dari glandula thyroidea. Sel&sel ini mensekresi kalsitonin, yaitu suatu hormon yang mengatur kadar kalsium darah.
:ajah mulai berkembang selama minggu ke&9 pada saat embrio berukuran kira = kira 9 mm. 'ada tahap ini prochondral plate (calon membrane buccopharyngeal ) mulai terlihat di bilaminar embryonic disc. imana prochondral plate ini terletak di stomodeum ('rimititive 3ral
dengan rongga mulut. Suatu kantung (pouch) berkembang pada atap stomodeum tepat didepan membrane buccopharyngeal. antung ini adalah kantung rathe atau rathke>s pouch, yang melekuk ke dalam kearah otak. emudian sel = sel ektodermal dalam pouch ini akan berproliferasi dan bermigrasi kearah ventral dari forebrain dan berdeferensiasi untuk membentuk lobe anterior glandula pituitary lobus anterior kelenjar hipofisis. Struktur ini akhirnya akan terpisah dari ektodermal oral. 9 'ada minggu ke&+, pada saat embrio berukuran kira = kira * mm, terbentuk penebalan epithelium yang terletak bilateral pada permukaan anterior wajah, diatas mulut primitif. 'lakoda = plakoda nasal (olfaktorii) umumnya permukaannya terangkat secara bersamaan tetapi segera membentuk lekukan kecil di tengah, yakni olfactory pits. an semua elemen yang akan berperan dalam membentuk wajah sekarang sudah ada, yakni mata (plakoda lensa yang berkembang pada saat yang sama dengan plakoda olfaktori tetapi letaknya lebih ke dorsal), lipatan nasal lateral, prosesus frontonasalis, dan prosesus maksilaris dn mandibularis. /
EMBRIOLOGI LARING
Seluruh sistem pernafasan merupakan hasil pertumbuhan faring primitif. 'ada saat embrio berusia 9,+ minggu suatu alur yang disebut laringotrakeal groove tumbuh dalam embrio pada bagian ventral foregut. %lur ini terletak disebelah posterior dari eminensia hipobronkial dan terletak lebih dekat dengan lengkung ke "! daripada lengkung ke """.
+
Selama masa pertumbuhan embrional ketika tuba yang single ini menjadi dua struktur, tuba yang asli mula&mula mengalami obliterasi dengan proliferasi lapisan epitel, kemudian epitel diresopsi, tuba kedua dibentuk dan tuba pertama mengalami rekanulisasi. 7erbagai malformasi dapat terjadi pada kedua tuba ini, misalnya fistula trakeoesofageal. 'ada maturasi lanjut, kedua tuba ini terpisah menjadi esofagus dan bagian laringotrakeal. + 'embukaan laringotrakeal ini adalah aditus laringeus primitif dan terletak diantara lengkung "! dan !. %ditus laring pada perkembangan pertama berbentuk celah vertikal yang kemudian menjadi berbentuk 2 dengan tumbuhnya hipobrachial eminence yang tampak pada minggu ke 9 dan kemudian akan tumbuh menjadi epiglottis. Sepasang aritenoid yang tampak pada minggu ke + dan pada perkembangan selanjutnya sepasang massa aritenoid ini akan membentuk tonjolan yang kemudian akan menjadi kartilago kuneiforme dan kartilago kornikulata. edua aritenoid ini dipisahkan oleh incisura interaritenoid yang kemudian berobliterasi. etika ketiga organ ini tumbuh selama minggu ke + = ?, lumen laring mengalami obliterasi, baru pada minggu ke @ kembali terbentuk lumen yang berbentuk oval. egagalan pembentukan lumen ini akan menyebabkan atresia atau stenosis laring. 'lika vokalis sejati dan plika vokalis palsu terbentuk antara minggu ke A = @. *
4aring, laring, trakea dan paru&paru merupakan derivat foregut embrional yang terbentuk sekitar A hari setelah konsepsi. 2ak lama sesudahnya, terbentuk alur faring median yang berisi petunjuk&petunjuk pertama sistem pernapasan dan benih laring. Sulkus atau alur laringotrakea menjadi nyata pada sekitar hari ke 0 kehidupan embrio. 'erluasan alur ke arah kaudal merupakan primordial paru. %lur menjadi lebih dalam dan berbentuk kantung dan kemudian menjadi dua lobus pada hari ke 0B atau ke 0A. bagian yang paling proksimal dari tuba yang membesar ini akan menjadi laring. 'embesaran aritenoid dan lamina epitelial dapat dikenali menjelang 99 hari, sedangkan kartilago, otot dan sebagian besar pita suara (korda vokalis) terbentuk dalam 9 atau / minggu berikutnya. B Canya kartilago epiglotis yang tidak terbentuk hingga masa midfetal . arena perkembangan laring berkaitan erat dengan perkembangan arkus brankialis embrio, maka banyak struktur laring merupakan derivat dari aparatus brankialis.
A
3tot&otot laring pada mulanya muncul sebagai suatu sfingter intrinsik yang terletak dalam tunas kartilago tiroid dan krikoid. Selama perkembangan selanjutnya, sfingter ini terpisah menjadi massa otot&otot tersendiri (mudigah 9 = * mm). 3tot& otot laring pertama yang dikenal adalah interaritenoid, ariepiglotika, krikoaritenoid posterior dan krikotiroid. 3tot&otot laring intrinsik berasal dari mesoderm lengkung
brakial ke * dan dipersarafi oleh 1. 5ekuren -aringeus. M. rikotiroid berasal dari mesoderm lengkung brakial ke / dan dipersarafi oleh 1. -aringeus Superior. umpulan otot ekstrinsik berasal dari eminensia epikardial dan dipersarafi oleh 1. Cipoglosus.9
2ulang hyoid akan mengalami penulangan pada enam tempat, dimulai pada saat lahir dan lengkap setelah 0 tahun. atilago tiroid akan mulai mengalami penulangan pada usia 0? sampai 09 tahun, mulai pada tepi inferior. artilago krikoid mulai usia 0+ sampai 9? tahun inkomplit, begitu pula dengan aritenoid. A
DAFTAR PUSTAKA
. 7rown Scott. 3rolaryngology. *th ed. !ol. . 7utterworth, 7utterworth D