MAKALAH KIMIA KLINIK I “PEMERIKSAAN “PEMERIKSAAN PROFIL LIPID”
Disusun Oleh : Kelompok 4 1. Aulya Rahmadani
P27903115004 P27903115004
2. Firda Julfiani
P27903115014 P27903115014
3. Rarasati Sayekti
P27903115030
4. Yuliana
P27903115044
DIII AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK (II-A) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANTEN TAHUN AKADEMIK 2016/2017
BAB I PEMBAHASAN
A. Profil Lipid Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang umumnya hidrofobik: tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Golongan-golongan yang secara biologis penting adalah lemak netral, lipid terkonjugasi, dan sterol. Lemak netral terdiri dari asam lemak (terutama oleat, linoleat, stearat, arakidonat, dan palmitat) dalam bentuk trigliserida (yaitu, tiga molekul asam lemak teresterifikasi menjadi satu molekul gliserol). Jaringan adipose memiliki simpanan trigliserida yang berfungsi sebagai gudang lemak yang segera dapat digunakan. Lipid terkonjugasi terbentuk dari pengikatan gugus fosfat atau gula ke molekul lemak. Fosfolipid dan glikolipid ini merupakan konstituen integral struktur dinding sel. Sterol juga berfungsi sebagai building blocks structural di sel dan membrane serta sebagai konstituen hormone dan metabolit lain. Kolesterol adalah sterol yang sangat penting secara biologis. Karena tidak larut dalam air, lipid memerlukan mekanisme pengangkutan khusus agar bersirkulasi dalam darah. Asam lemak bebas hanya terdapat dalam jumlah kecil didalam darah dan umumnya berikatan secara longgar dengan albumin. Komponen-komponen lipid utama yang dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid. Ketiganya terdapat dan diangkut dalam darah sebagai lipoprotein, suatu kompleks makromolekul yang sangat besar dari lipid dan protein khusus (apolipoporotein) yang membantu pengemasan, kelarutan, dan metabolism lemak. Pengukuran lipid serum yang paling relevan adalah kolesterol total, trigliserida, dan fraksional kolesterol menjadi fraksi HDL dengan kalkulasi fraksi LDL kolesterol. Selain itu, laboratorium klinik sekarang memiliki kemampuan untuk mengukur apolipoprotein AI (apoAI) dan apolipopreotein B (apoB) dalam sampel serum. Asam lemak bebas (FFA), yang juga disebut asam lemak nonesterifikasi (NEFA) dan fosfolipid biasanya tidak diukur dalam serum kecuali pada kasus-kasus penyakit metabolic tertentu. Pengukuran kolesterol total dahulu dilakukan dengan metode kimiawi kolorimetrik yang memperlihatkan adanya interferensi dari zat-zat lain. Saat ini
sebagian besar metode kimiawi kolorimetrik yang memperlihatkan adanya interferensi dari zat-zat lain. Saat ini sebagian besar metode kolesterol menggunakan enzim kolesterol oksidase dan bersifat jauh lebih spesifik. Masalah teknis utama dalam memastikan standardisasi antara berbagai pengukuran kolesterol adalah ketidaklarutan relative kolesterol, yang membatasi ketersediaan zat ini untuk reagen-reagen enzimatik selama periode analisis. Saat ini terdapat penekanan untuk menciptakan standar kolesterol nasional yang disepakati oleh semua laboratorium. Trigliserida diukur melalui pengeluaran asam-asam lemak secara hidrolitis diikuti oleh kuantifikasi gliserol yang dibebaskan. Karena trigliserida dapat mengandung berbagai asam lemak dalam campuran yang sulit diperkirakan (mungkin bergantng pada makanan), penentuan trigliserida harus distandardisasi terhadap terhadap suatu bahan tertentu yang mungkin berbeda komposisi rata-ratanya dari sampel yang sedang dianalisis. Karena itu, perbandingan didasarkan pada kandungan gliserol. Fraksional kolesterol semula didasrkan pada pemisahan secara ultrasentrifugasi berbagai lipoprotein sesuai densitas masing-masing. Lemak murni memiliki densitas yang lebih rendah daripada air; densitas lemak lebih rendah daripada protein; dan densitas trigliserida lebih rendah daripada fosfolipid dan kolesterol. Lipoprotein yang densitasnya paling rendah adalah lipoprotein dengan kandungan trigliserida yang tertinggi. Kilomikron adalah lipoprotein sengan kandungan trigliserida yang sangat tinggi dan berat jenis lebih rendah daripada plasma. Kilomikron akan mengapung di bagian paling atas pada plasma di bawah kondisi yang memungkinkan pemisahan lemak dari air (missal, pendinginan semalam). Golongan lipoprotein paling padat berikutnya adalah VLDL, diikuti oleh LDL dan HDL. Komposisi kategori-kategori lipoprotein utama disajikan dalam table dibawah :
Kilomikron Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) Lipoprotein densitas rendah (LDL) Lipoprotein densitas tinggi
Trigliserida (%) 85-95
Kolesterol (%) 3-5
Fosfolipid (%) 5-10
Protein (%) 1-2
Mobilitas Elektroforetik Tetap ditempat
60-70
10-15
10-15
10
Lipoprotein-α₂ Lipoprotein pre-β
5-10
45
20-30
15-25
Lipoprotein-β
Sangat sedikit
20
30
60
Lipoprotein-α1
(HDL)
B. Pemeriksaan Profil Lipid Pemeriksaan Profil lipid meliputi : 1. Pemeriksaan Kolestrol Total 2. Pemeriksaan Trigliserida 3. Pemeriksaan HDL 4. Pemeriksaan LDL
KOLESTEROL TOTAL
Uji kolesterol total,suatu analisis kolesterol serum kuantitatif, digunakan untuk mengukur kadar kolesterol bebas dan ester kolesterol dalam sirkulasi darah; uji tersebut memberikan kadar dari dua bentuk kolesterol yang kombinasinya tampak dalam tubuh. Kadar kolesterol serum yang tinggi mungkin disertai dengan risiko penyakit arteri koronaria (CAD). Tujuan
Untuk menilai risiko CAD.
Untuk menilai metabolisme lemak.
Untuk membantu diagnosis sindrom nefrotik, pankreatitis, pen yakit hati, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme. Untuk menilai efektivitas terapi obat penurun lemak serum.
Pra Analitik Persiapan pasien
Jelaskan kepada pasien bahwa uji ini digunakan untuk menilai metabolisme lemak tubuh. Beritahukan kepada pasien bahwa uji tersebut membutuhkan sampel darah. Jelaskan kapan dan siapa yang akan melakukan pungsi vena Jelaskan kepada pasien bahwa ia mungkin mengalami perasaan sedikit tidak nyaman akibat pungsi dan turniket. Perintahkan kepada pasien untuk berpuasa selama paling sedikit 12 jam sebelum uji dan berhenti meminum alkohol selama 24 jam sebelum uji. Beri tahukah kepada pasien bahwa ia boleh meminum air. Beri tahukah kepada petugas laboratorium dan dokter mengenai obat-obatan yang digunakan pasien yang mungkin memengaruhi hasil uji. Obat -obatan tersebut mungkin perlu dibatasi.
Analitik Pemeriksaan kadar kolesterol total Metode : CHOD-PAP Reaksi : Ester Kolesterol Kolesterol Esterase Kolesterol +As.lemak bebas
Kolesterol + O2
kolesterol oksidase
Kolesten-3,4-on + H2O2 2H2O2 + Phenol + PAP
peroksidase
Kinonimin (merah
muda)
Panjang gelombang 546 nm
Cara Kerja
Standar
Blanko
Standar
-
10µL
Serum
Sampel
10µL
Pereaksi
1000µL
1000µL
1000µL
Campur sampai homogen, inkubasi 10 menit 37oC. Baca pada λ 546 nm. Nilai rujukan Konsentrasi kolesterol total bervariasi menurut usia dan jenis kelamin. Nilai kolesterol total adalah 1. Dewasa : pda lelaki ,< 205 mg/ ; pada perempuan , <190 mg// dl ( S1, <4,90 mmol/L). 2. Anak-anak usia 12 sampai 18 tahun : < 170 mg/dl (SI, <4,40 mmol/L). Prosedur dan perawat pasca uji
Lakukan pungsi vena dan kumpulkan sampel darah dalam tabung berukuran 3 ml yang berisi EDTA Pasien seharusnya duduk selama 5 menit sebelum pengambilan darah Fingerstick dapat juga digunakan untuk skrinning awal bila menggunakan penganalisis automatis. Lakukan penekanan langsung pada lokasi pungsi sampai perdarahan berhenti.
Jika terjadi hematom pada lokasi pungsi, berikan kompres hangat. Perintahkan pada pasien bahwa ia dapat melanjutkan kembali diet dan obat -obatan yang terputus sebelum uji
Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol plasma : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Makanan (30%). Diit lemak jenuh meningkatkan kolesterol 15-20%. Kekurangan hormon tiroid Menderita Diabetes mellitus Androgen meningkatkan sedangkan estrogen, menurunkan kolesterol. Pada penderita gangguan ginjal, kolesterol meningkat.
TRIGLISERIDA
Analisis trigliserida serum memberikan analisis kuantitatif dari triglliserida-bentuk cadangan lemak utama-yang membentuk sekitar 95% jaringan lemak. Meskipun bukan merupakan uji diagnosis, uji trigliserida memungkinkan untuk identifikasi awal terhadap adanya hiperlipidemia dan risiko penyakit arteri koronaria (CAD [Coronary Artery Disease]). Tujuan
Untuk skrinning terhadap adanya hiperlipidemia atau pankreatitis. Untuk membantu mengidentifikasi sindrom nefrotik dan i ndividu yang menderita diabetes melitus dengan pengendalian gula darah yang buruk. Untuk menentukan risiko CAD. Untuk menghitung kadar kolesterol lipoprotein dengan densitas rendah dengan menggunakan persamaan Freidewald.
Pra Analitik a. Persiapan pasien
Jelaskan kepada pasien bahwa uji ini untuuk mendeteksi penyakit metabolisme lemak. Beri tahukah kepada pasien bahwa uji tersebut membutuhkan sampel darah. Jelaskan kapan dan siapa yang akan melakukan pungsi vena. Jelaskan kepada pasien bahwa ia mungkin mengalami perasaan sedikit tidak nyaman akibat pungsi dan turniket. Perintahkan kepada pasien untuk berpuasa selama paling sedikit 12 jam sebelum uji dan berhenti meminum alkohol selama 24 jam sebelum uji. Beri tahukah kepada pasien bahwa ia boleh meminum air.
Beri tahukah kepada petugas laboratorium dan dokkter mengenai obat-obatan yang digunakan pasien yang mungkin memengaruhi hasil uji. Obat -obatan tersebut mungkin perlu dibatasi. Analitik
Metode GPO-PAP Kadar Normal dalam darah : 60-150 mg/dL Cara Kerja
Standar
Blanko
Standar
-
10µL
Serum Pereaksi
Sampel
10µL 1000µL
1000µL
1000µL
Campur sampai homogen, inkubasi 10 menit 37oC. Baca pada λ 546 nm.
Prosedur dan perawatan pasca uji
Lakukan pungsi vena dan kumpulkan sampel darah dalam tabung berukuran 4 ml yang berisi EDTA.
Lakukan penekanan langsung pada lokasi pungsi sampai perdarahan berhenti.
Jika terjadi hematom pada lokasi pungsi, berikan kompres hangat.
Perintahkan pasien bahwa ia dapat melanjutkan kembali diet dan obat-obatan yang terputus sebelum uji. Perhatian
Kirimkan sampel ke laboratorium secepatnya. Hindarilah oklusi vena yang lama, lepaskan turnikuet dalam 1 menit setela h digunakan.
Nilai Rujukan Kadar trigliserida bervariasi menurut usia dan jenis kelamin. Terdapat kontroversi mengenai kisaran normal yang paling teoat, tapi kadar trigliserida antar a 0,44 sampai 180 mg/dl (SI 0,44 sampai 2,01 mmol/L) pada lelaki dewasa diterima luas sebagai kadar yang normal Temuan abnormal
Kadar trigliserida serum yang meningkat atau menurun mengarahkan pada dugaan adanya abnormalitas klinis ; uji tambahan diperlukan untuk diagnosis pasti. Peningkatan kadar trigliserida yang ringan sampai sedang menunjukkan adanya obstruksi biliar, diabetes melitus,sindrom nefrotik, endokrinopati, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Kadar yang menigkat tajam tanpa penyebab yang pasti mencerminkan hiperlipoprotinemia dan perlunya pemeriksaan fenotipe lipoproteinemia untuk memastikannya. Kadar trigliserida yang menurun jarang terjadi dan hanya terdapat pada m alnutrisi dan abetalipoproteinemia Faktor yang memengaruhi
Tidak menaati pembatasan sebelum uji
Penggunaan tabung pengumpul yang dilumasi dengan glikol
Tidak mengirimkan sampel ke laboratorium secepatnya.
Antilipemia (menurunkan kadar lipid serum)
Kolestramin dan kolestipol (menurunkan kadar kolesterol tapi meningkatkan atau tidak mempunyai efek pada trigliserida ). Kortikosteroid (penggunaan jangka panjang),kontrasepsi oral, estrogen, etil alkohol furosemid, dan mikonazol (meningkatkan kadar trigliserida serum ) Klofibrat,dekstrotiroksin,gemfibrozil, dan niasin (menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida serum ). Probukol (menurunkan kadar kolesterol serum tapi mempunyai efek yang bervariasi pada kadar triglserida serum ).
FRAKSINASI LIPOPROTEIN KOLESTROL Uji fraksi kolestrol digunakan untuk mengisolasi dan mengukur tipe kolestrol serum, lipoprotein densitas rendah (LDL) dan lipoprotein densitas tinggi (HDL). 1. HDL
PRA ANALITIK a. Tujuan Untuk menilai risiko CAD Untuk menilai efektivitas terapi obat penurun lemak serum b. Persiapan pasien Jelaskan kepada pasien bahwa uji ini digunakan untuk menentukan risiko CAD Beritahukan kepada pasien
Beritahukan kepada pasien bahwa uji tersebut membutuhkan sampel darah. Jelaskan kapan dan siapa yang akan melakukan pungsi vena Jelaskan kepada pasien bahwa ia mungkin mengalami perasaan sedikit tidak nyaman akibat pungsi dan turniket. Perintahkan kepada pasien untuk berpuasa selama paling sedikit 12 jam sebelum uji dan berhenti meminum alkohol selama 24 jam sebelum uji. Dan menghindari olahraga selama 12 sampai 14 jam sebelum uji. Beri tahukah kepada petugas laboratorium dan dokter mengenai obat-obatan yang digunakan pasien yang mungkin memengaruhi hasil uji. Obat-obatan tersebut mungkin perlu dibatasi. c. Persiapan Sampel 1. Serum atau plasma 200µL 2. Larutan Pengendap 500µL 3. Campur biarkan selama 10 menit pada suhu kamar, centrifuge 10 menit 4000 rpm / 2 menit 12.000 rpm
ANALITIK a. Cara Kerja
Sampel Supermatan
100 µL
Aquabidest Reagen Kolesterol
Blanko
100 µL 1000 µL
1000µL
Campur dan inkubasi 20 menit pada suhu kamar atau 10 menit pada suhu 37 C. Ukur pada panjang gelombang 546 nm
d. Prosedur dan Perawatan pascauji
Lakukan pungsi vena dan kumpulkan sampel darah dalam tabung berukuran 7 ml yang berisi EDTA. Lakukan penekanan langsung pada lokasi pungsi sampai perdarahan berhenti. Jika terjadi hematom pada lokasi pungsi, berikan kompres hangat. Perintahkan pasien bahwa ia dapat melanjutkan kembali diet dan obat-obatan yang terputus sebelum uji.
e. Nilai Rujukan >40 mg/dl
Hal hal yang harus diperhatikan Kirimkan sampel ke laboratorium secepatnya untuk menghindari distribusi kembali secara spontan diantara lipoprotein Jika sampel tidak dapat diangkut secepatnya, dinginkan sampel tapi jangan sampai membeku
2. LDL a. Tujuan
Untuk menilai risiko CAD Untuk menilai efektivitas terapi obat penurun lemak serum PRA ANALITIK a. Persiapan pasien Jelaskan kepada pasien bahwa uji ini digunakan untuk menentukan risiko CAD Beritahukan kepada pasien Beritahukan kepada pasien bahwa uji tersebut membutuhkan sampel darah. Jelaskan kapan dan siapa yang akan melakukan pungsi vena Jelaskan kepada pasien bahwa ia mungkin mengalami perasaan sedikit tidak nyaman akibat pungsi dan turniket. Perintahkan kepada pasien untuk berpuasa selama paling sedikit 12 jam sebelum uji dan berhenti meminum alkohol selama 24 jam sebelum uji. Dan menghindari olahraga selama 12 sampai 14 jam sebelum uji. Beri tahukah kepada petugas laboratorium dan dokter mengenai obat-obatan yang digunakan pasien yang
mungkin memengaruhi hasil uji. Obat-obatan tersebut mungkin perlu dibatasi.
ANALITIK 1. Metode Presipitasi CHOD-PAP 2. Prinsip : dengan penambahan presipitan, dan kadarnya dapat ditentukan dengan CHOD-PAP (metode direk) 3. Cara Kerja
b. Prosedur dan Perawatan pascauji
Lakukan pungsi vena dan kumpulkan sampel darah dalam tabung berukuran 7 ml yang berisi EDTA. Lakukan penekanan langsung pada lokasi pungsi sampai perdarahan berhenti. Jika terjadi hematom pada lokasi pungsi, berikan kompres hangat. Perintahkan pasien bahwa ia dapat melanjutkan kembali diet dan obat-obatan yang terputus sebelum uji.
c. Nilai Rujukan < 100 mg/dl d. Hal hal yang harus diperhatikan Kirimkan sampel ke laboratorium secepatnya untuk menghindari distribusi kembali secara spontan diantara lipoprotein Jika sampel tidak dapat diangkut secepatnya, dinginkan sampel tapi jangan sampai membeku
Perhatian Kirimkan sampel ke laboratorium secepatnya
Temuan abnormal Kadar kolesterol serum yang tinggi (hiperkolesteromia) mungkin menunjukkan adanya risiko CAD juga resiko hepatitis,penyakit lemak, hambatan duktus koledokus,sindrom nefrotik, ikterus obstruktif, pankreatitis dan hi[potirodisme. Kadar kolesterol serum yang rendah (hipokolesterolemia) umumnya disertai dengan malnutrisi,nekrosis sel hati, dan hipertirodisme. Kadar kolesterol yang abnormal seringkali membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebab yang pasti. Faktor yang memengaruhi
Tidak menaati pembatasan sebelum uji
Tidak mengirimkan sampel ke laboratorium secepatnya
Kolestramin, klofibrat, kolestipol, dekstrotiroksin, haloperidol, neomisin, dan klor tetrasiklin (menurunkan kadar kolestrerol serum). Epinefrin,klorpromazin, trifluoperazin, kontrasepsi oral, dan trimeta dion (meningkatkan kadar kolesterol serum ). Androgen (mungkin memberikan hasil yang bervariasi ).