LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
I.
No. Uji
:
Halaman
:
1/9
REFERENSI 1.
SNI 03-3640-1994, MetodaPengujian Kadar Aspal Dengan Cara Ekstraksi Menggunakan Alat Soklet.
2.
II.
Spesifikasi Umum Binamarga 2010
TUJUAN Untuk mengetahui kadar aspal dalam suatu campuran beraspal (dalam satuan %
berat).
III.
DASAR TEORI Ekstraksi adalah menguraikan kembali dari suatu campuran menjadi bahan-bahan
pembentuknya melalui proses kimiawi, yaitu kondensasi. Perlunya pengujian ini adalah untuk membandingkan beton aspal yang telah dibuat dilapangan apakah telah sesuai dengan hasil yang dilakukan di lab. uji bahan. Ekstraksi campuran aspal biasanya menggunakan 2 metode yaitu: 1. Metode Socket merupakan metoda yang menggunakan cairan kimia, biasanya cairan yang digunakan adalah triklone (CCl 4) yang berada di dalam alat socket. Metoda ini cukup aman karena proses pelaksanaannya dengan cara menguapkan cairan kimia tersebutt. 2. Metoda sentrifugal : Metoda ini menggunakan bensin sebagai cairan pengurai dengan cara digoyang-goyangkan. Metoda ini cukup berbahaya karena bensin merupakan bahan yang mudah terbakar.
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
No. Uji
:
Halaman
:
2/9
Untuk mengetahui kadar aspal yang terkandung dalam benda uji yang diekstraksi digunakan rumus sebagai berikut : Kadar aspal =
A1
[ A2
( B2
B1
) (C 2
A1
C 1 )]
100 100 %
Dimana : A1 =
Berat campuran aspal sebelum diekstraksi (gram).
A2 =
Berat campuran aspal sesudah diekstraksi (gram).
B1 =
Berat kertas saring I sebelum diekstraksi (gram). (gram).
B2 =
Berat kertas saring I sesudah diekstraksi (gram).
C1 =
Berat kertas saring II sebelum diekstraksi (gram).
C2 =
Berat kertas saring II sesudah diekstraksi (gram).
Nilai Toleransi Komposisi Campuran : Kadar Aspal
Toleransi
Kadar aspal
± 0.5 % berat total campuran
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
IV.
:
Halaman
:
3/9
PERALATAN DAN BAHAN 4.1
No.
1
No. Uji
Peralatan Alat
Timbangan
Keterangandan
Gambar
Spesifikasi
Timbangan ini mampu menahan beban maksimum 30 kg dengan ketelitian 0,01 gr.
2
Oven
Tempat
untuk
mengeringkan
agregat.
3.
Alat socket
Terdiriatas
labu
ekstraksi,
tabung pendingin, dan tabung ekstraksi.
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
5
Kondensor
No. Uji
:
Halaman
:
Tempat
untuk
4/9
mendinginkan
CCl4
4
Kompor listrik
Tempat untuk memanaskan alat socket.
6
Kertas saring
Untuk menyaring aspal pada alat socket.
4.2
Bahan
1. Campuran aspal 2. Pasir kwarsa 3. CCl3 4. Air
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
V.
No. Uji
:
Halaman
:
4/9
PROSEDUR PENGUJIAN 1.
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Tetapi bahan uji yang diambil dengan cara core drill ketebalannya tidak memenuhi syarat, jadi memakai bahan uji yang sudah tersedia di laboratorium.
2.
Sampling bahan yang disesuaikan dengan kapasitas alat (± 300 gr). Lalu timbang (A1).
3.
Timbang kertas filter 1 (B1) dan kertas filter 2 (C1).
4.
Isi tabung kaca dengan cairan CCl 3 setinggi 2-3 cm.
5.
Susun rangka corong dimana corong 1 dan kertas saring 1 diletakan dibawah dan corong saring 2 dan kertas saring 2 diatas.
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
6.
No. Uji
:
Halaman
:
5/9
Masukkan campuran aspal ke dalam corong yang diatas dan tutup dengan kondensor agar cairan di dalam tidak keluar.
7.
Hubungkan keran air dan kondensor lalu alirkan air ke lubang yang lainnya.
8.
Letakkan tabung kaca di atas hot plate yang telah dinyalakan (kecepatan tetesan pelarut satu sampai dua tetes permenit).
9.
Tunggu sampai air yang menetes di rangka corong 1 berwarna bening ( 5 – 6 jam).
10.
Matikan hot plate dan masukkan corong ke dalam oven sehingga cairan yang ada pada kertas saring dapat hilang.
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
No. Uji
:
Halaman
:
6/9
11.
Keluarkan rangka corong lalu timbang satu per satu (A2, B2, C2).
12.
Bersihkan alat.
13.
Hitung kadar aspal campuran tersebut
14.
Agregat tersebut diayak dengan ayakan standar. Timbang masing-masing agregat tertahan.
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
VI.
No. Uji
:
Halaman
:
7/9
DATA Bahan
: Benda uji
Tgl. Test
: 20 Mei 2012
Dikerjakan : Kelompok 1 Kelas No. 1 2 3 4
: KG-2A Uraian Berat Benda Uji Berat Kertas Filter
Keterangan
Satuan
I
II
Rata-rata
Sebelum
gram
362,3
392,5
377,4
Sesudah
gram
335,2
364,9
350,05
Sebelum
gram
3
3, 3,1
3,05
Sesudah
gram
3,9
3,8
3,85
5
Berat Berat Fil Filler di Kertas Kertas Fil Filter
4−3
gram
0,9
0,7
0,8
6
Berat Agregat Hasil Ekstraksi
2+5
gram
336,1
365,6
350,85
7
Berat Aspal
1−2
gram
27,1
27,6
27,35
8
Kadar Aspal
(7/1)x100%
%
7,48
7,03
7,26
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
No. Uji
:
Halaman
:
8/9
Analisa agregat pada campuran beraspal dengan kepadatan mutlak. Te rta ha n UKURAN AYAKAN (MM) 37,50
Berat (gram) 0, 00
Prosen (%) (%)
Tertahan (%) (%)
SPEK. BINAMARGA 2010 LATASTON
Lolos (%)
Mi n
Ma ks
0, 00
100,00
0,00
0, 00
100,00
13, 52
13,52
86,48
100, 00
100, 00
12, 95
26,46
73,54
90, 00
100, 00
137,70
21, 10
47,56
52,44
75, 00
85, 00
98, 60
15, 11
62,67
37,33
2,36
104,80
16, 06
78,73
21,27
50, 00
72, 00
1,18
67, 70
10, 37
89,11
10,89
0,60
34, 80
5,33
94,44
5, 56
35, 00
60, 00
0,30
17, 20
2,64
97,07
2, 93
0,150
19, 10
2,93
100,00
0, 00
0,075
0, 00
0,00
100,00
0, 00
6, 00
10, 00
Jumlah
652,60 ,60
100,00 ,00
709,56 ,56
25,00
0, 00
19,00
88, 20
12,50
84, 50
9,50 4,75
0,00
Kum ul a ti f
5,83
FM
100
80
60 Series1 Series2 40
Series3
20
0 0.01
0.10
1.00
10.00
100.00
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. CiwarugaKotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Subjek : Pemeriksaan Beton Aspal Pelaksanaan (Hasil Bor Dari Lapangan) Topik : Pemeriksaan Ketebalan, Kadar Aspal dan Gradasi Agregat (Ekstraksi)
No. Uji
:
Halaman
:
9/9
VII. KESIMPULAN 1.
Kadar aspal yang di dapat dari uji ekstraksi di labolatorium adalah 7,26 %
2.
Kadar aspal rencana maksimum dam minimum : - Kadar aspal rencana maksimum = (100 % + 0,5 %) x 7,26 % = 7,29 % - Kadar aspal rencana minimum = (100 % - 0,5 %) x 7,26 % = 7,22 %
3.
Ketebalan tidak diuji karena sampel hasil dari benda uji di laboratorium.
Bandung, Mei 2012 Penanggung Jawab,
Dosen Pembimbing,
Arief Permadi Putra
Bu Julendawati