KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Asalamua¶laikum Asalamua¶laikum Wr, Wb Puji dan syukur marilah sama -sama kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah memberikan memberikan rahmat serta hidayah -Nya sehingga telah dapat dapat terselesaikannya terselesaik annya Laporan ini yang bertujuan bertujuan untuk
memenuhi tugas yang
diberikan oleh asisten Laboratorium Geologi. Laporan ini berisikan tentang informasi yang berkenaan dengan pengenalan unsur -unsur dan gelologi struktur yang berhubungan dengan prtambangan. Yang tterdiri erdiri dari latar belakang, maksud dan dan tu juan, pengertian serta hubungan hubungan dengan dengan praktikum Geologi Geologi struktur. struktur. Akhirul kalam, mudah-mudahan Laporan ini dapat bermanfaat, kritik dan saran serta bahan masukan yang membangun masih sangat kami perlukan guna penyempurnaan Laporan ini.
Wassalamu¶alaikum Wassalamu¶alaikum Wr, Wb
Bandung, 30 April 2010
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................ PENGANTAR........................................................... ............................................. ..................
i
DAFTAR ISI............................................... ISI..................................................................... .......................................... ....................
ii
BAB I PEND PENDAHULUAN.........................................................................
1
Latar Belakang.................... Belakang.......................................... .......................................... .................... ......................
1
Maksud dan dan tujuan tujuan ............................................... ......................................................... .......... .....................
1
BAB II LAND LANDASAN TEORI......................................... TEORI............................................................... .......................... ....
2
2.1 Pengertian.. Pengertian........................ ............................................... ......................... ......................................
2
2.2 Perhitungan Kedalaman dan Ketebalan ............ ..... ......... .......... ................. ................. .......... ..
3
2.2.1 Kedalaman Kedalaman ...................... .. .......................................... ...................... .............................. ..............................
3
2.2.2 Ketebalan Ketebalan .............................................. .............................................. .............................. ..............................
4
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.............. PEMBAHASAN................................... ..................................... ................
5
3.1 Tugas........................... Tugas................................................. ..................................................... .................................... ..... ........
5
3.2 Pembahasan............... Pembahasan............... ............................................... ............................................................... ................ ....
6
BAB IV ANALISA...................................... ANALISA................................................................ .......................................... ................ BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................ SARAN........................ ............................ ............................ 4.1 Kesimpulan................ Kesimpulan...................................... ............................................ ....................................... ................. ....... 4.2 Saran.......................... Saran................................................. ...................................................... ...................................... ....... .....
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PEND PEN DAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelaksanaan kegiatan Praktikum Pertlologi merupakan bagian dari proses pembelajaran mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Pertambangan, sebagai upaya untuk memenuhi memenuhi standar nilai nilai kelulusan yang ditentukan oleh Universitas serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Mahasiswa dalam fakultas ini, agar maksud dan tujuan dalam praktikum ini dapat tepenuhi dan terlaksana dengan baik.
1.2
Maksud dan Tujuan
Mahasiswa Mahasis wa diharapkan mampu untuk memahami unsur-unsur serta maksud kegunaan geologi struktur. Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat menguasai hal hal -hal
penting yang berkaitan dalam dalam unsur -unsur materi geologi geologi
struktur. Selain itu hasil praktikum ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk menyelesaikan Laporan Akhir dan dapat menjadi pengetahuan dasar untuk praktikum selanjutnya.
BAB II LAND LANDASAN TEORI 2.1
Pengertian Data dalam ilmu kebumian selalu berkaitan dengan kedalaman dan
ketebalan. Oleh karena karena itu, seorang ahli ahli ilmu kebumian harus
mempunyai
kemampuan untuk menentukan kedalaman dan ketebalan . Kedalaman sendiri sendiri sebebarnya adalah lokasi sebuah titik, yang diukur secara vertikal terhadap ketinggian titik acuan. Dalam ilmu Geofisika misalnya. Dikenal klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman. Menurut Fowler, 1990, klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman fokus adalah : 1. Gempa dangkal : kedalaman fokus gempa kurang dari 70 70 km 2. Gempa sedang : kedalamanan fokus gempa kurang dari dari 300 300 km 3. Gempa dalam
: kedalaman fokus gempa gempa lebi h dari 300 km (kadang-
kadang lebih dari 450 km) Seperti halnya kedalaman, kemampuan untuk menentukan ketebalan juga sangat diperlukan dalam ilmu kebumian. Dengan mengetahui cara menghitung ketebalan, ketebal an, ahli kebumian bisa menyelidiki ketebalan lapisan lapisan -lapisa -lapisan n penyusu penyusun n bumi sehingga kita bisa mengetahui bahwa ketebalan kerak bumi mencapai 100 km, ketebalan matel adalah sekitar 2900 km, liquid outer core sekitar 2200 km, dan solid inner core sekitar 1250 km.
Gambar : Kedalaman bumi
Analisis geometri geomet ri akifer (aquifer (aq uifer : lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan menga lirkan air dalam jumlah jumlah yang ekonomis. Contoh : pasir, kerikil, batup batupasir, asir, batugamping batuga mping rekahan.) rekahan.) juga melibatkan melibatkan analisis analisis kedalaman dan ketebalan ketebalan . Jadi jelaslah bahwa bahwa sangat bermanfaat bermanfaat sekali, khususnya bagi orangorang yang mempelajari ilmu kebumian, untuk mengetahui (cara) dan menentukan kedalaman. Karena mempelajari bumi berarti mempelajari segala yang ada di dalamnya. Dan itu berhubungan langsung dengan kedalaman dan ketebalan.
2.2
Pengukuran Kedalaman da n Ketebalan
2.2.1
Ketebalan Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang
merupakan lapisan batuan . Ketebalan lapisan bisa ditentukan denganbeberapa denganbeberapa cara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara umum, pengukuran -pengukuran ketebalan dapat dibedakan dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Pengukuran Langsung Ketebalan lapisan dapat diukur secara langsung dilapangan dengan kondisi yang khusus, misalnya lapisan horizontal yang tersingkap berada pada tebing vertikal dan tebing horizontal sedangkan pada topografi topografi yang miring dapat digunakan alat ³ J acob¶s acob¶s Staff ´, yaitu tongkat yang dilengkapi dengan ³handlevel ¶´, klinometer atau kompas pada bagian atasnya. b. Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran tidak langsung langsung yang paling sederhana sederhana adalah adalah pada pada
lapisan
sederhana yang tersingkap pada permukaan yang horizontal, dimana lebar singkapan diukur tegak lurus, yaitu w dengan mengetahui kemiringan lapisan (K) maka ketebalannya t = W. Sin K dan apabila pengukuran tidak tegak lurus, maka W = l. Sin sehingga ketebalan menjadi t = l. Sin . Sin (180 ± - K). Kemungkinan lain dapat dilakukan dengan mengukur jarak antara titik, yang merupakan batas lapisan sepanjang lintasan tegak lurus. Pengukuran ini dilakukan apabila bentuk bentuk lereng tidak teratur teratur bisa juga menghitung ketebalan lapisan dari peta geologi.
Pengukuran secara langsung dapat dilakukan pada suatu keadaan tertentu, misalnya lapisan horisontal yang tersingkap pada tebing vertikal atau lapisan vertikal yang tersingkap pada topografi datar. Apabila keadaan medan, struktur yang rumit atau ketebalan alat yang dipakai tidak memungkinkan pengukuran secara langsung, tetapi sebaiknya diusahakan pengukuran mendekati secara langsung. Pengukuran tidak langsung yang paling sederhana adalah pada pada lapisan miring, t ersingkap pada permukaan horisontal, dimana lebar singkapan diukur tegak lurus jurus, yaitu w dengan menggunakan kemiringan lapisan () maka ketebalannya T = w sin Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak lurus jurus (I) maka lebar sebenarnya harus dikoreksi lebih dulu w = I sin , dimana adalah sudut antara jurus dengan arah pengukuran. Ketebalan yang didapat adalah T = I sin sin panjang. Dengan cara yang sama dapat dipakai apabila pengukuran lebar singkapan dilakukan permukaan miring. Dalam hal ini ketebelan merupakan fungsi
dari
sudut
miring
()
dan
sudut
lereng
(). Pendekatan
lain
untuk mengukur ketebalan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan cara mengukur jarak antara titik, yang merupakan batas lapisan sepanjang lintasan tegak lurus jurus. Pengukuran ini dilakukan apabila bentuk lereng tidak teratur. Bisa juga menghitung ketebalan lapisan dari peta geologi.Untuk mengukur ketebalan pada lereng, apabila pengukuran tidak tegak lurus jurus digunaka persamaan trigonometri berikut
T = I [ sin cos sin = sin cos ]
Dimana : = Kemiringan lereng terukur d = Sudut kemiringan lapisan = Sudut lereng terukur = Sudut antara jurus dan arah pengukuran
2.2.1 Ke
l
Kedalaman ialah jarak vertikal dari ketinggian tertentu
(umumnya
permukaan bumi) kearah bawah terhadap suatu titik, gambar atau bidang. Menghitung ketebalan lapisan ada beberapa cara, diantaranya: y
Menghitung secara matematis
y
Alignment diagram
y
Secara grafis
Dengan cara perhitung perhitungan an matematis, yang perlu diperhat diperhat ikan adalah adalah kemiringan lereng, kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu. Pada permukaan horisontal, kedalaman lapisan
(d) dapat dapat dihitung
dengan dengan rumus: rumus :
D = m tag Dimana: M = jarak tegak lurus dari singkapan ketitik tertentu = ketinggian lapisan Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang dipakai adalah kemiringan semu D = m [sin = cos tan ] m = jarak = kemiringan lereng = kemiringan lapisan jarak vertikal dari ketinggian ketinggian tertentu (permukaan (permukaan air laut) ke arah bawah bawah terhadap suatu titik, garis atau bidang. Pada permukaan horizontal, kedalaman lapisan (d ( d) dapat dihitung dengan rumus d = m Tan K. Cara pengukuran kedalaman : 1. Pengukuran kedalaman pada pada arah lintasan lintasan tegak lurus jurus lapisan pada medan datar/topografi tidak berelief. (Gambar 3.3)
!
.t
K
!
'.t
K. i F
2. Pengukuran kedalaman pada pada arah lintasan lintasan tegak lurus jurus lapisan pada medan/topografi dengan slope.
(a)
(b)
ambar 3.4 alaman api api an pada pograf i
a.
Di
arah
an l
.
ir ing
ambar . .a)
d ! l cos E . tan F sin E b.
Di
ber lawanan engan l
.
ambar . .b)
d ! l cos E . tan F sin E .
Di
earah engan l
.
d ! l tan E . cos F . sin K sin F
d.
Di
ber lawanan arah dengan l
.
d ! l tan E . cos F . sin K sin F
BAB IV TUGAS DAN PEMBAHASAN
.1 Tugas 1. Suatu Formasi batu gamping dengan kedudukan N 30 0 W / 26 0 SE tersingkap pada lereng Timur. Panjang pengukuran dari lapisan yang membuat
bearing
N 900 E adalah 400 meter dengan sudut lereng + 20 0. Tentukan : a.
Ketebalan batu gamping
b.
Kedalaman dari dasar lapisan sampai ketitik akhir pengukuran.
2. Data yang diberikan sebuah bidang dengan kedudukan N 80 0 E / 30 0 SE dengan ketebalan = 300 meter dan bearing N 900 E. Skala 1 : 10.000. Tentukan : a. Apparent dip (kemiringan semu) b. Ketebalan semu c. Lebar singkapan 3. Dari data data peta geologi; suatu garis garis dengan bearing S 75 0 W tegak lurus strike dari sill N 150 W/38 0 SW didapat dua lokasi. Titik P pada bagian Timur merupakan dasar lapisan dengan ketinggian 900 m. Titik Q yang jaraknya 550 meter dari dari P merupakan top dari dari satuan ini terletak terletak pada ketinggia ketinggian n 10 50 m. Tentukan: a. Tebal dari sill ini. b. Kedalaman dari Q kedasar lapisan. 4. Data-data berikut berikut dari pengukuran sepanjang singkapan batupasir, antara bagian bawah lapisan dan bagian atas lapisan : Stasiun
Jarak Horizontal
Bearing
Strike
1-2
300 M
Selatan
N 45 E
2-3
140 M
0
N 70 W 0
3-4
190 M
N 70 W
4-5
355 M
N 40 W
Tentukan Tentukan ketebalan ketebalan lapisan ?
0
0 0
N 45 E 0
N 45 E 0
N 45 E
Dip 0
27 W 0
27 W 0
27 W 0
27 W
Bed a tinggi -26.8 M -20 M +25,4 M +45.2 M
BAB IV ANALISA
BAB V KESIMPULAN
Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang merupakan lapisan batuan . Ketebalan lapisan lapisan bisa ditentukan denganbeberapa denganbeberapa cara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara umum, pengukuran -pengukuran ketebalan dapat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Pengukuran Langsung Ketebalan lapisan dapat diukur secara langsung dilapangan dengan kondisi yang khusus, misalnya lapisan horizontal yang tersingkap berada pada tebing vertikal dan tebing horizontal sedangkan pada topografi yang miring dapat digunakan alat ³ J acob¶s acob¶s Staff ´, yaitu tongkat yang dilengkapi dengan ³handlevel ¶´, klinometer atau kompas pada bagian atasnya. c. Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran tidak langsung yang paling sederhana adalah pada lapisan sederhana yang tersingkap pada permukaan yang horizontal, dimana lebar singkapan diukur tegak lurus, yaitu w dengan mengetahui kemiringan lapisan (K) maka ketebalannya t = W. Sin K dan apabila pengukuran tidak tegak lurus, maka W = l. Sin sehingga ketebalan menjadi t = l. Sin . Sin (180 ± - K). Kedalaman Kedalaman ialah jarak jarak vertika v ertikall dari ketinggian tertentu tertentu (umumn ya permukaan bumi) kearah bawah terhadap suatu titik, gambar atau bidang. Menghitung ketebalan lapisan ada beberapa cara, diantaranya: y
Menghitung secara matematis
y
Alignment diagram
y
Secara grafis
Dengan cara perhitung perhitungan an matematis, yang perlu diperhatika diperhatikan n a dalah dalah kemiringan lereng, kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu. Pada permukaan horisontal, kedalaman lapisan dengan dengan rumus: rumus :
D = m tag Dimana:
(d) dapat dapat dihitung
M = jarak tegak lurus dari singkapan ketitik tertentu = ketinggian lapisan Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang dipakai adalah kemiringan semu D = m [sin = cos tan ] m = jarak = kemiringan lereng = kemiringan lapisan
DAFTAR PUSTAKA
1.
Web search: www.w ikipedia pertambangan ´ ilmu geologi ikipedia. com ´ilmu pertambangan´ mendasar´.
2 .
My Science Book of Energy, Dorling Kindersky Limited, 199 2 , London Penerbit Pustaka Widyatama.
3.
Surna T.,Djajadiningrat, Membangun Tanpa Merusak Llingkungan, PT.Bina Pustaka Tama, 1995 Surabaya.