standar operasional prosedur dan temuan hasil dari pemeriksaan fisik sistem perkemihanDeskripsi lengkap
standar operasional prosedur dan temuan hasil dari pemeriksaan fisik sistem perkemihanFull description
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanFull description
3. Pemeriksaan Penunjang a. URINALISIS Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pada sebaagian besar kondisi klinis untuk menilai: 1) Makroskopis 1. Warna dan kerjernihan 2. Bau 3. Menil…Deskripsi lengkap
sistem imunDeskripsi lengkap
Pemeriksaan Fisik Sistem Respirasi yang meliputi pemeriksaan head to toe, disertai pemeriksaan diagnostik
belajar mengetahui bagaimana cara pemeriksaan fisik pada sistem integumenFull description
Cara melakukan pemeriksaan fisik pada sistem pencernaan
PF sistem pernafasan
Deskripsi lengkap
pemeriksaan fisik dan penunjangDeskripsi lengkap
pemeriksaan fisik dan penunjang
pemeriksaan fisik dan penunjang
anatomi fisiologi sistem perkemihanDeskripsi lengkap
kesehatanDeskripsi lengkap
anatomi fisiologi sistem perkemihan
sop pemfis sistem pernapasan
Deskripsi lengkap
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERKEMIHAN 1. Pada Pada Neona Neonatu tuss
No 1
1.
Tindakan Tindakan Inspeksi a. Mata
Normal
Abnormal
imetris! imetris! pelpebra pelpebra "tidak "tidak ada edema! edema! tidak peradangan! tidak ada lesi! tidak ada ada benjol benjolan an dan dan tidak tidak ada ada ptosis ptosis#. #. Konjungti$a Konjungti$a "normal#! sclera "putih#.
Tidak idak sime simetr tris is!! pelp pelpeb ebra ra "ada "ada edema! peradangan! lesi! benjolan! ptosis#. Konjungti$a Konjungti$a "anemis#! sclera "kemerahan! peradangan#.
b.
Wajah
Warna kulit "tidak pucat! tidak sianosis! tida tidak k keme kemera raha han# n#!! stru strukt ktur ur %aja %ajah h "simetris#! tidak moon face.
Warna arna kuli kulitt "puc "pucat at!! sian sianos osis is!! kemeraha kemerahan#! n#! struktur struktur %ajah %ajah "tidak "tidak simetr simetris# is#!! adan* adan*aa massa massa!! tekstu tekstur r kulit kasar atau kering! penurunan turgor kulit! moon face.
c.
Mulut
Keadaan Keadaan bibir bibir "tdak "tdak sianosis! sianosis! basah! basah! tidak tidak ada ada luka#! luka#! %arna %arna lidah lidah "mera "merah h merata#! tampak bersih! bau nafas "tdak berbau& normal#. normal#.
Keadaan bibir "sianosis! kering! ada luka#! luka#! %arna %arna lidah lidah "putih& "putih& pucat#! pucat#! tampak tampak kotor! kotor! bau nafas nafas "berbau "berbau amoniak#! terdapat stomatitis.
d.
Leher
Tidak terjadi distensi '()
Terjadi pembesaran '()
e.
Tangan dan kuku
Tdak Tdak terd terdap apat at edem edema! a! %arn %arnaa kuli kulitt normal! tdak pucat! dan tdak pruritus.
Terjadi Terjadi edema! ! terdapat jari tabuh! %arna kulit hitam lepas! dan pucat.
f.
Kaki
Tidak terjadi edema! erteri dapat teraba.
Terjadi erjadi edema edema!! serta serta arteri arteri sulit sulit teraba.
g.
Abdomen
+. )alpasi a. Letakkan telapak tangan kiri dibelakang pinggang kanan pasien! sejajar intercosta ,II. b. Angkat tangan kiri! mencoba untuk mengangkat ginjal kanan atas sejajar otot rectus c. )asoen dipersilahkan untuk menarik nafas dalam. d. 'ika ginjal teraba! jelaskan ukuran! kontur dan adan*a rasa n*eri. e. )ergunakan t angan k iri untuk mengangkat pinggang kiri dan pergunakan tangan kanan untuk meraba "palpasi dalam# pada kuadran kiri atas "kedua tangan melintasi abdomen# f. )ergunakan ujung jari! untuk menimbulkan rasa n*eri dengan menekan sudut costa$ertebra ,II.
Warna kulit "normal! sama sesuai dengan ras#! simetris! tidak terdapat distensi! tidak pucat! kontur normal! tidak ada lesi! tidak ada masa.
Warna kulit "kemerahan dan lebam#! terjadi distensi! pucat! kontur tegang! terdapat lesi! tidak simetris! terdapat masa.
'ika keduan*a teraba normal pada neonates.
menandakan
-ila han*a satu *ang teraba perlu dicurigai apakah *ang satu itu lebih besar dari *ang lain atau terdorong oleh masa intra atau ekstarenal.
Tidak terasa n*eri saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
Terasa n*eri atau menagis saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
g. 'ika t idak t erasa n *eri! letakkan kepalan tangan kiri pada sudut costa$ertebra! pukul menggunakan permukaan ulnar tangan kanan. Tenaga *ang digunakan secukupn*a! hingga dapat dirasakan pasien namun tidak menimbulkan n*eri pada pasien normal. h. )asien dipersilahkan untuk kencing atau mengosongkan kandung kemih. i. Menggunakan ujung jari II!III dan I( tangan kanan. )alpasi pada daerah supra pubik. j. Merasakan apakah teraba masa! kistik atau padat. k. -ersihkan terlebih dahulu daerah meatus uretra dengan kapas hangat. l. Lalu buka ujung meatus uretra
Tidak terasa n*eri atau tidak menangis saat dilakukan ketok ginjal.
Terasa n*eri atau menagis saat dilakukan tindakan ketok ginjal.
'ika kandung kemih tidak ada isin*a maka tidak teraba! jika berisi cairan maka teraba lembut dan go*ang.
'ika teraba keras maka dapat diidentifikasi adan*a masa pada kandung kemih.
Lihat meatus uretran*a jika diujung maka normal! ber%arna normal! tidak ada masa! tidak terjadi infeksi! tidak ada pus! dan tidak lecet.
Lihat meatus uretran*a jika diba%ah& diatas maka tidak normal! ber%arna kemerahan! terdapat masa! terjadi infeksi! ada pus! serta lecet.
/. )erkusi a. )erkusi dimulai dari bagian tengah abdomen menuju dinding lateral abdomen. -un*i normal abdomen saat dilakukan )erubahan suara dari timpani ke perkusi adalah timpani.
-un*i abnormal abdomen jika dilakukan tindakan perkusi
dullness "pekak# merupakan 3isimpisis pubis berisi penuh maka berbun*i pekak maka dalam batas cairan pada abdomen. suara saat dilakukan perkusi adalah abdomen tersebut terdapat cairan b. 0bah posisi pasien ke pekak. atau asites. posisi miring. Lakukan perkusi pada kedua bagian lateral abdomen. -ila terdapat cairan akan didapatkan daerah sisi lateral lainn*a berubah menjadi pekak. 2. Auskultasi Letakkan bagian diafragma stetoskop diatas aorta! arteri renalis! Terdengar peristaltic usus& bising usus. Terdengar bising usus lebih dari /4 dan arteri iliaka. 3engarkan suara Normaln*a 4/4 5& menit. 5&menit. suara arteri "bruit#. Auskultasi aorta Tidak ada suara berdesir pada samping Tidak ada bising usus6 pasien dilakukan dari arah superior ke kanan dan kiri aorta. paralisi! post op kurang dari +2 jam umbilicus. Auskultasi arteri renalis 'ika ada suara berdesir pada dilakukan dengan cara meletakkan samping kanan dan kiri aorta maka stetoskop pada garis tengah menandakan adan*a stenosis arteri abdomen atau kearah kanan kiri ginjal. garis abdomen bagian atas mendekati panggul. Auskultasi arteri iliaka dilakukan dengan cara meletakkan stetoskop pada area ba%ah umbilicus disebelah kanan dan kiri garis tengah abdomen
2. Pada Bayi
No 1
Tindakan 1. Inspeksi a. Mata
Normal
Abnormal
imetris! pelpebra "tidak ada edema! tidak peradangan! tidak ada lesi! tidak ada benjolan dan tidak ada ptosis#. Konjungti$a "normal#! sclera "putih#.
Warna kulit "tidak pucat! tidak sianosis! tidak kemerahan#! struktur %ajah "simetris#! tidak moon face.
Warna kulit "pucat! sianosis! kemerahan#! struktur %ajah "tidak simetris#! adan*a massa! tekstur kulit kasar atau kering! penurunan turgor kulit! moon face.
c.
Mulut
Keadaan bibir "tdak sianosis! basah! tidak ada luka#! %arna lidah "merah merata#! tampak bersih! bau nafas "tdak berbau& normal#.
Keadaan bibir "sianosis! kering! ada luka#! %arna lidah "putih& pucat#! tampak kotor! bau nafas "berbau amoniak#! terdapat stomatitis.
d.
Leher
Tidak terjadi distensi '()
Terjadi pembesaran '()
e. Tangan dan kuku
f.
Kaki
g.
Abdomen
+. )alpasi a. Letakkan telapak tangan kiri dibelakang pinggang kanan pasien! sejajar intercosta ,II. b. Angkat tangan kiri! mencoba untuk mengangkat ginjal kanan atas sejajar otot rectus c. )asoen dipersilahkan untuk menarik nafas dalam. d. 'ika ginjal teraba! jelaskan ukuran! kontur dan adan*a rasa n*eri. e. )ergunakan t angan k iri untuk mengangkat pinggang kiri dan pergunakan tangan kanan
Tdak terdapat edema! %arna kulit normal! tdak pucat! dan tdak pruritus.
Terjadi edema! ! terdapat jari tabuh! %arna kulit hitam lepas! dan pucat.
Tidak terjadi edema! erteri dapat teraba.
Terjadi edema! serta arteri sulit teraba.
Warna kulit "normal! sama sesuai dengan ras#! simetris! tidak terdapat distensi! tidak pucat! kontur normal! tidak ada lesi! tidak ada masa.
Warna kulit "kemerahan dan lebam#! terjadi distensi! pucat! kontur tegang! terdapat lesi! tidak simetris! terdapat masa.
Kedua ginjal tidak teraba
'ika salah satu ginja teraba atau kedua ginjal teraba maka terjadi kelainan pada ginjal tersebut.
untuk meraba "palpasi dalam# pada kuadran kiri atas "kedua tangan melintasi abdomen# f. )ergunakan ujung jari! untuk menimbulkan rasa n*eri dengan menekan sudut costa$ertebra ,II. g. 'ika tidak terasa n*eri! letakkan kepalan tangan kiri pada sudut costa$ertebra! pukul menggunakan permukaan ulnar tangan kanan. Tenaga *ang digunakan secukupn*a! hingga dapat dirasakan pasien namun tidak menimbulkan n*eri pada pasien normal. h. )asien dipersilahkan untuk kencing atau mengosongkan kandung kemih. i. Menggunakan ujung jari II!III dan I( tangan kanan. )alpasi pada daerah supra pubik. j. Merasakan apakah teraba masa! kistik atau padat. k. -ersihkan terlebih dahulu daerah meatus uretra dengan kapas hangat. l. Lalu buka ujung meatus
Tidak terasa n*eri saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
Terasa n*eri atau menagis saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
Tidak terasa n*eri atau tidak menangis saat dilakukan ketok ginjal.
Terasa n*eri atau menagis saat dilakukan tindakan ketok ginjal.
'ika kandung kemih tidak ada isin*a maka tidak teraba! jika berisi cairan maka teraba lembut dan go*ang.
'ika teraba keras maka dapat diidentifikasi adan*a masa pada kandung kemih.
Lihat meatus uretran*a jika diujung Lihat meatus uretran*a jika maka normal! ber%arna normal! tidak diba%ah& diatas maka tidak normal! ada masa! tidak terjadi infeksi! tidak ada ber%arna kemerahan! terdapat
uretra /. )erkusi a. )erkusi dimulai dari bagian tengah abdomen menuju dinding lateral abdomen. )erubahan suara dari timpani ke dullness "pekak# merupakan batas cairan pada abdomen. b. 0bah posisi pasien ke posisi miring. Lakukan perkusi pada kedua bagian lateral abdomen. -ila terdapat cairan akan didapatkan daerah sisi lateral lainn*a berubah menjadi pekak.
pus! dan tidak lecet.
masa! terjadi infeksi! ada pus! serta lecet.
-un*i normal abdomen saat dilakukan perkusi adalah timpani. 3isimpisis pubis berisi penuh maka suara saat dilakukan perkusi adalah pekak.
-un*i abnormal abdomen jika dilakukan tindakan perkusi berbun*i pekak maka dalam abdomen tersebut terdapat cairan atau asites.
2. Auskultasi Letakkan bagian diafragma stetoskop diatas aorta! arteri renalis! Terdengar peristaltic usus& bising usus. Terdengar bising usus lebih dari /4 5&menit. dan arteri iliaka. 3engarkan suara Normaln*a 4/4 5& menit. suara arteri "bruit#. Auskultasi aorta Tidak ada suara berdesir pada samping Tidak ada bising usus6 pasien paralisi! post op kurang dari +2 jam dilakukan dari arah superior ke kanan dan kiri aorta. 'ika ada suara berdesir pada umbilicus. Auskultasi arteri renalis samping kanan dan kiri aorta maka dilakukan dengan cara meletakkan menandakan adan*a stenosis arteri stetoskop pada garis tengah ginjal. abdomen atau kearah kanan kiri
garis abdomen bagian atas mendekati panggul. Auskultasi arteri iliaka dilakukan dengan cara meletakkan stetoskop pada area ba%ah umbilicus disebelah kanan dan kiri garis tengah abdomen
3. Pada Toddler
No 1
Tindakan 1. Inspeksi a. Mata
b.
Wajah
Normal
Abnormal
imetris! pelpebra "tidak ada edema! tidak peradangan! tidak ada lesi! tidak ada benjolan dan tidak ada ptosis#. Konjungti$a "normal#! sclera "putih#.
Warna kulit "tidak pucat! tidak sianosis! tidak kemerahan#! struktur %ajah "simetris#! tidak moon face.
Warna kulit "pucat! sianosis! kemerahan#! struktur %ajah "tidak simetris#! adan*a massa! tekstur kulit kasar atau kering! penurunan turgor kulit! moon face.
c.
Mulut
Keadaan bibir "tdak sianosis! basah! tidak ada luka#! %arna lidah "merah merata#! tampak bersih! bau nafas "tdak berbau& normal#.
Keadaan bibir "sianosis! kering! ada luka#! %arna lidah "putih& pucat#! tampak kotor! bau nafas "berbau amoniak#! terdapat stomatitis.
d.
Leher
Tidak terjadi distensi '()
Terjadi pembesaran '()
e.
Tangan dan kuku
Tdak terdapat edema! %arna kulit normal! tdak pucat! dan tdak pruritus.
Terjadi edema! ! terdapat jari tabuh! %arna kulit hitam lepas! dan pucat.
f.
Kaki
Tidak terjadi edema! erteri dapat teraba.
Terjadi edema! serta arteri sulit teraba.
g.
Abdomen Warna kulit "normal! sama sesuai dengan ras#! simetris! tidak terdapat distensi! tidak pucat! kontur normal! tidak ada lesi! tidak ada masa.
Warna kulit "kemerahan dan lebam#! terjadi distensi! pucat! kontur tegang! terdapat lesi! tidak simetris! terdapat masa.
Kedua ginjal tidak teraba
'ika salah satu ginja teraba atau kedua ginjal teraba maka terjadi kelainan pada ginjal tersebut.
+. )alpasi a. Letakkan telapak tangan kiri dibelakang pinggang kanan pasien! sejajar intercosta ,II. b. Angkat tangan kiri! mencoba untuk mengangkat ginjal kanan atas sejajar otot rectus c. )asoen dipersilahkan
untuk menarik nafas dalam. d. 'ika ginjal teraba! jelaskan ukuran! kontur dan adan*a rasa n*eri. e. )ergunakan t angan k iri untuk mengangkat pinggang kiri dan pergunakan tangan kanan untuk meraba "palpasi dalam# pada kuadran kiri atas "kedua tangan melintasi abdomen# f. )ergunakan ujung jari! untuk menimbulkan rasa n*eri dengan menekan sudut costa$ertebra ,II. g. 'ika tidak terasa n*eri! letakkan kepalan tangan kiri pada sudut costa$ertebra! pukul menggunakan permukaan ulnar tangan kanan. Tenaga *ang digunakan secukupn*a! hingga dapat dirasakan pasien namun tidak menimbulkan n*eri pada pasien normal. h. )asien dipersilahkan untuk kencing atau mengosongkan kandung kemih. i. Menggunakan ujung jari II!III dan I( tangan kanan.
Tidak terasa n*eri saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
Terasa n*eri atau menagis saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
Tidak terasa n*eri atau tidak menangis saat dilakukan ketok ginjal.
Terasa n*eri atau menagis saat dilakukan tindakan ketok ginjal.
'ika kandung kemih tidak ada isin*a
'ika
teraba keras
maka
dapat
)alpasi pada daerah supra pubik. j. Merasakan apakah teraba masa! kistik atau padat. k. -ersihkan terlebih dahulu daerah meatus uretra dengan kapas hangat. l. Lalu buka ujung meatus uretra /. )erkusi a. )erkusi dimulai dari bagian tengah abdomen menuju dinding lateral abdomen. )erubahan suara dari timpani ke dullness "pekak# merupakan batas cairan pada abdomen. b. 0bah posisi pasien ke posisi miring. Lakukan perkusi pada kedua bagian lateral abdomen. -ila terdapat cairan akan didapatkan daerah sisi lateral lainn*a berubah menjadi pekak.
2. Auskultasi Letakkan bagian diafragma stetoskop diatas aorta! arteri renalis! dan arteri iliaka. 3engarkan suara
maka tidak teraba! jika berisi cairan maka teraba lembut dan go*ang.
diidentifikasi adan*a masa pada kandung kemih.
Lihat meatus uretran*a jika diujung maka normal! ber%arna normal! tidak ada masa! tidak terjadi infeksi! tidak ada pus! dan tidak lecet.
Lihat meatus uretran*a jika diba%ah& diatas maka tidak normal! ber%arna kemerahan! terdapat masa! terjadi infeksi! ada pus! serta lecet.
-un*i normal abdomen saat dilakukan perkusi adalah timpani. 3isimpisis pubis berisi penuh maka suara saat dilakukan perkusi adalah pekak.
-un*i abnormal abdomen jika dilakukan tindakan perkusi berbun*i pekak maka dalam abdomen tersebut terdapat cairan atau asites.
Terdengar peristaltic usus& bising usus.
Terdengar bising usus lebih dari /4
suara arteri "bruit#. Auskultasi aorta Normaln*a 4/4 5& menit. 5&menit. dilakukan dari arah superior ke Tidak ada suara berdesir pada samping Tidak ada bising usus6 pasien umbilicus. Auskultasi arteri renalis kanan dan kiri aorta. paralisi! post op kurang dari +2 jam dilakukan dengan cara meletakkan 'ika ada suara berdesir pada stetoskop pada garis tengah samping kanan dan kiri aorta maka abdomen atau kearah kanan kiri menandakan adan*a stenosis arteri garis abdomen bagian atas ginjal. mendekati panggul. Auskultasi arteri iliaka dilakukan dengan cara meletakkan stetoskop pada area ba%ah umbilicus disebelah kanan dan kiri garis tengah abdomen
Pada Anak dan e!asa
No 1
Tindakan 1. Inspeksi a. Mata
Normal
Abnormal
imetris! pelpebra "tidak ada edema! Tidak simetris! pelpebra "ada tidak peradangan! tidak ada lesi! tidak edema! peradangan! lesi! benjolan! ada benjolan dan tidak ada ptosis#. ptosis#. Konjungti$a "anemis#!
Konjungti$a "normal#! sclera "putih#.
sclera "kemerahan! peradangan#.
b.
Wajah
Warna kulit "tidak pucat! tidak sianosis! tidak kemerahan#! struktur %ajah "simetris#! tidak moon face.
Warna kulit "pucat! sianosis! kemerahan#! struktur %ajah "tidak simetris#! adan*a massa! tekstur kulit kasar atau kering! penurunan turgor kulit! moon face.
c.
Mulut
Keadaan bibir "tdak sianosis! basah! tidak ada luka#! %arna lidah "merah merata#! tampak bersih! bau nafas "tdak berbau& normal#.
Keadaan bibir "sianosis! kering! ada luka#! %arna lidah "putih& pucat#! tampak kotor! bau nafas "berbau amoniak#! terdapat stomatitis.
d.
Leher
Tidak terjadi distensi '()
Terjadi pembesaran '()
e.
Tangan dan kuku
Tdak terdapat edema! %arna kulit normal! tdak pucat! dan tdak pruritus.
Terjadi edema! ! terdapat jari tabuh! %arna kulit hitam lepas! dan pucat.
f.
Kaki
Tidak terjadi edema! erteri dapat teraba.
Terjadi edema! serta arteri sulit teraba.
g.
Abdomen Warna kulit "normal! sama sesuai dengan ras#! simetris! tidak terdapat distensi! tidak pucat! kontur normal! tidak ada lesi! tidak ada masa.
Warna kulit "kemerahan dan lebam#! terjadi distensi! pucat! kontur tegang! terdapat lesi! tidak simetris! terdapat masa.
+. )alpasi a. Letakkan telapak tangan
kiri dibelakang pinggang kanan pasien! sejajar intercosta ,II. b. Angkat tangan kiri! mencoba untuk mengangkat ginjal kanan atas sejajar otot rectus c. )asoen dipersilahkan untuk menarik nafas dalam. d. 'ika ginjal teraba! jelaskan ukuran! kontur dan adan*a rasa n*eri. e. )ergunakan t angan k iri untuk mengangkat pinggang kiri dan pergunakan tangan kanan untuk meraba "palpasi dalam# pada kuadran kiri atas "kedua tangan melintasi abdomen# f. )ergunakan ujung jari! untuk menimbulkan rasa n*eri dengan menekan sudut costa$ertebra ,II. g. 'ika tidak terasa n*eri! letakkan kepalan tangan kiri pada sudut costa$ertebra! pukul menggunakan permukaan ulnar tangan kanan. Tenaga *ang digunakan secukupn*a! hingga dapat dirasakan pasien namun
Kedua ginjal tidak teraba
'ika salah satu ginja teraba atau kedua ginjal teraba maka terjadi kelainan pada ginjal tersebut.
Tidak terasa n*eri saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
Terasa n*eri atau menagis saat menekan sudut costa$ertebra ,II.
Tidak terasa n*eri atau tidak menangis saat dilakukan ketok ginjal.
Terasa n*eri atau menagis saat dilakukan tindakan ketok ginjal.
tidak menimbulkan n*eri pada pasien normal. h. )asien dipersilahkan untuk kencing atau mengosongkan kandung kemih. i. Menggunakan ujung jari II!III dan I( tangan kanan. )alpasi pada daerah supra pubik. j. Merasakan apakah teraba masa! kistik atau padat. k. -ersihkan terlebih dahulu daerah meatus uretra dengan kapas hangat. l. Lalu buka ujung meatus uretra /. )erkusi a. )erkusi dimulai dari bagian tengah abdomen menuju dinding lateral abdomen. )erubahan suara dari timpani ke dullness "pekak# merupakan batas cairan pada abdomen. b. 0bah posisi pasien ke posisi miring. Lakukan perkusi pada kedua bagian lateral abdomen. -ila terdapat cairan akan didapatkan daerah sisi
'ika kandung kemih tidak ada isin*a maka tidak teraba! jika berisi cairan maka teraba lembut dan go*ang.
'ika teraba keras maka dapat diidentifikasi adan*a masa pada kandung kemih.
Lihat meatus uretran*a jika diujung maka normal! ber%arna normal! tidak ada masa! tidak terjadi infeksi! tidak ada pus! dan tidak lecet.
Lihat meatus uretran*a jika diba%ah& diatas maka tidak normal! ber%arna kemerahan! terdapat masa! terjadi infeksi! ada pus! serta lecet.
-un*i normal abdomen saat dilakukan perkusi adalah timpani. 3isimpisis pubis berisi penuh maka suara saat dilakukan perkusi adalah pekak.
-un*i abnormal abdomen jika dilakukan tindakan perkusi berbun*i pekak maka dalam abdomen tersebut terdapat cairan atau asites.
lateral lainn*a berubah menjadi pekak.
2. Auskultasi Letakkan bagian diafragma stetoskop diatas aorta! arteri renalis! Terdengar peristaltic usus& bising usus. Terdengar bising usus lebih dari /4 dan arteri iliaka. 3engarkan suara Normaln*a 4/4 5& menit. 5&menit. suara arteri "bruit#. Auskultasi aorta Tidak ada suara berdesir pada samping Tidak ada bising usus6 pasien dilakukan dari arah superior ke kanan dan kiri aorta. paralisi! post op kurang dari +2 jam umbilicus. Auskultasi arteri renalis 'ika ada suara berdesir pada dilakukan dengan cara meletakkan samping kanan dan kiri aorta maka stetoskop pada garis tengah menandakan adan*a stenosis arteri abdomen atau kearah kanan kiri ginjal. garis abdomen bagian atas mendekati panggul. Auskultasi arteri iliaka dilakukan dengan cara meletakkan stetoskop pada area ba%ah umbilicus disebelah kanan dan kiri garis tengah abdomen