Pemeliharaan, panen, dan pengolahan kopi
I. Pendahuluan Pendahuluan
1. Lata Latarr bel belak akan ang g Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan yang banyak terdapat di seluruh pelosok negeri. Tanaman ini memiliki peranan penting dalam kehidupan, selain itu tanaman kopi juga bernilai ekonomis. Banyak sekali manfaat lain dari tanaman kopi, belum lagi dengan aroma dan khasiatnya kopi secara cepat berkembang di seluruh dunia dan bahkan perdagangan kopi di duniapun mulai menjamur. Pada tahun ini tercatat $ 100 milyar perdagangan kopi di dunia, dengan keadaan demikian kopi berada pada level kelas atas dalam perdagangan dunia. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan penghasilan kopi. Semua kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang terdapat di indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun swasta membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin hari semakin banyak. Semua keunikan kopi di indonesia tidak terlepas dari pembudidayaan yang baik untuk mendapatkan kualitas kopi yang baik pula. Pengetahuan pengetahuan tentang tanaman kopi pun saat ini merupakan topik terhangat yang perlu dipahami masyarakat khususnya petani kopi. Kwalitas kopi yang baik tentu bukan hanya ditentukan dari varietas atau klon saja. Pemeliharaan juga merupakan kunci dalam pembudidayaan tanaman kopi. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas kopi tersebut, pengolahan pun merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas kopi. 2. Tujuan Adapun tujuan dilakukannya pembudidayaan tanaman kopi ini adalah untuk mengetahui pembudidayaan tanaman kopi yang baik untuk kualitas yang baik pula.
II.
Pelaksanaan
1. Peme Pemeli liha hara raan an a) Peny Penyia iang ngan an Dalam pemeliharaan tanaman kopi di kebun tentunya harus dilakukan perawatan yang intensif, seperti halnya kegiatan penyiangan yang merupakan kegiatan pemeliharaan menyingkirkan ataupun mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan gulma gulma yang terdapat disekitar tanaman kopi. Gulma tersebut disingkirkan karena dianggap sebagai pengganggu tanaman kopi dalam menyerap unsur hara, dengan kata lain gulma merupakan tumbuhan yang pertumbuhannya tidak inginkan untuk itu gulma harus diberantas khususnya di sekitar kanopi tanaman kopi. Selain itu penyiangan bertujuan dalam memudahkan tindakan pemeliharaan seperti pemupukan, pemangkasan dan pemanenan. Kegiatan penyiangan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode yang meliputi metode manual,teknis dan kimia. Metode metode yang akan digunakan haruslah diiringi dengan kondisi kebun, jika pertumbuhan gulma sudah banyak di kebun bisa digunakan metode dengan cara kimia, tetapi jika pertumbuhan gulma hanya sedikit maka dapat digunakan metode manual dan teknis. Rotasi penyianganpun dilakukan berdasarkan kondisi pertumbuhan gulma yang terdapat di dalam kebun, jika perkembangannya pesat maka penyiangan harus dilakukan secara rutin. Pada pratikum kali ini metode yang digunakan adalah manual karena melihat kondisi perkembangan gulma masih sedikit didalam kebun kopi. Alat dan bahan •
Cangkul
•
Parang
Cara kerja •
•
Bersihkan gulma gulma yang terdapat disekitar kanopi tanaman kopi dengan menggunakan cangkul Tanah tanah yang terbawa keluar kanopi harus dikembalikan disekitar batang pokok yang bertujuan untuk menghindari cekungan disekitar batang pokok dan mencegah tertampungnya air hujan disekitar batang.
•
gulma gulma yang terbuang dikumbulkan dan diletakkan di barisan tanaman karena gulma merupakan sumber unsur hara setelah mengurai.
b) Pemu Pemupu puka kan n Kegiatan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi secara signifikan adalah pemupukan. Maksud dari kegiatan pemupukan ini adalah menambahkan unsur hara untuk mempercepat pertumbuhan tanaman kopi. Dengan begitu kegiatan ini merupakan kegiatan pokok yang harus dilakukan dalam pembudidayaan tanaman kopi. Tanaman kopi tidak akan mampu berproduksi optimal jika pasokan makanannya berkurang, untuk itu dengan dilakukannya pemupukan akan menjadikan tanaman kopi berbuah dengan banyak. Pemupukan dilakukan mulai tanaman kopi berumur 1 tahun sampai 6 tahun (pada kebun masih muda). Sedangkan pada kebun yang telah menghasilkan dipupuk dua kali setahun, yakni 3-4 minggu setelah masa pembuahan dan setelah panen selesai. Pupuk diberikan pada awal musim hujan. Banyaknya pupuk yang diberikan tergantung dari kesuburan tanah dan umur tanaman. jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N,K,P dan kebutuhan dosis pun berbeda beda tergantung umur tanaman. Manfaat pupuk bagi tanaman kopi adalah memperbaiki kondisi tanaman. Pemupukan yang dilakukan secara optimal dan teratur menjadikan tanaman kopi memiliki daya tahan yang lebih besar yang tidak mudah dipengaruhi keadaan yang ekstrim misalnya kekuranagan air, temperatur tinggi dan rendah dan pembuahan yang terlalu lebat. Selain itu pemupukan juga dapat meningkatkan produksi dan mutu buah danmempertahankan produksi. Tanaman kopi mempunyai sifat bahwa pada suatu saat produksinya tinggi, namun produksi tersebut akan turun sampai 40% pada tahun berikutnya. Makin buruk kondisi tanaman makin besar persentase penurunan hasilnya. Pertanaman yang dipupuk secara teratur penurunan hasil dapat ditetapkan sekitar 20%.
Alat dan bahan •
Cangkul
•
Pupuk urea, sp36, kcl
•
Kebun tanaman kopi
Cara kerja •
Buatlah alur disekitar kanopi batang kopi sekitar 1 meter dari batang pokok secara melingkar sedalam mata cangkul
•
Tebarkan pupuk urea pada setengah alur yang dibuat, lalu setengah alur yang lainnya ditebarkan pupuk sp36 dan kcl. Pencampuran pupuk urea dengan pupuk sp36 dan kcl tidak diperbolehkan karena menghindari timbulnya senyawa baru yang dapat meracuni tanaman kopi
•
•
Tutuplah sekeliling alur yang telah berisi pupuk dengan sedikit tanah untuk mencegah terjadinya pencucian dan pergerakan pupuk ke tempat lain terbawa air hujan.
c) Pema Pemang ngka kas san Pemangkasan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada tanaman kopi dalam memperoleh produksi yang tinggi. Kegiatan ini memerlukan ketelitian dan kehati hatian karena jika terjadi kesalahan dalam pemangkasan akan menyebabkan penurunan produksi buah kopi. Kegiatan pemangkasan ini terbagi 3 jenis, meliputi pemangkasan bentuk yaitu pemangkasan yang dilakukan pada tanaman masih belum menghasilkan guna membentuk percabangan yang seimbang, selanjutnya adalah pemangkasan produksi yaitu pemangkasan yang dilakukan pada tanaman yang sudah berproduksi guna mendapatkan cabang cabang primer yang baru sehingga meningkatkan produksi buah yang akan dihasilkan, selanjutnya adalah rejuvinasi yaitu pemangkasan pada tanaman tua yang produsinya sudah berkurang biasanya dilakukan pada umur lebih dari 25 tahun. Pada pratikum ini dilakukan pemangkasan produksi pada tanaman kopi, kegiatan ini meliputi pembuangan wiwilan, pembuangan cabang balik, pembuangan cabang liar, pembuangan cabang tua, pembuangan cabang yang terserang hama dan penyakit dan pemangksan pada cabang sekunder.
Alat dan bahan •
Gergaji
•
Gunting cutter
•
tangga
Cara kerja •
•
lihat dan amati kondisi percabangan pada tanaman kopi yang akan dipangkas buanglah cabang cabang yang pertumbuhannya tidak diinginkan yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kopi seperti
pembuangan wiwilan, pembuangan cabang balik, pembuangan cabang liar, pembuangan cabang tua, pembuangan cabang yang terserang hama dan penyakit dan pemangksan pada cabang sekunder yang terlalu panjang. •
•
Jika tanaman kopi sudah tinggi maka digunakan tangga dalam memudahkan kegiatan pemangkasan. Cabang cabang hasil pangkasan yang terbuang dikumpulkan dan diletakkan di barisan tanaman karena mempunyai sumber hara jika sudah terurai.
2. Panen Pemanenan buah kopi dilakukan secara manual dengan cara memetik buah yang telah masak. Ukuran kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna hijau tua ketika masih muda, berwarna kuning ketika setengah masak dan berwarna merah saat masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe). Kematangan buah kopi juga dapat dilihat dari kekerasan dan komponen senyawa gula di dalam daging buah. Buah kopi yang masak mempunyai daging buah lunak dan berlendir serta mengandung senyawa gula yang relatif tinggi sehingga rasanya manis. Sebaliknya daging buah muda sedikit keras, tidak berlendir dan rasanya tidak manis karena senyawa gula masih belum terbentuk maksimal. Sedangkan kandungan lender pada buah yang terlalu masak cenderung berkurang karena sebagian senyawa gula dan pektin sudah terurai secara alami akibat proses respirasi Tanaman kopi tidak berbunga serentak dalam setahun, karena itu ada beberapa cara pemetikan 1) Pemetikan selektif dilakukan terhadap buah masak. 2) Pemetikan setengah selektif dilakukan terhadap dompolan buah masak. 3) Secara lelesan dilakukan terhadap buah kopi yang gugur karena terlambat pemetikan. 4) Secara racutan/rampasan merupakan pemetikan terhadap semua buah kopi yang masih hijau, biasanya pada pemanenan akhir. Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 3 -4 tahun.dan Petikan buah kopi dilakukan pada buah yang sudah masak dengan warna merah, tua agar menghasilkan kopi yang berkualitas dan Pada waktu panen (pemetikan) agar berhati-hati supaya tidak ada bagian pohon/cabang/ranting) yang rusak.
Alat dan bahan •
Kebun kopi yang dapat dipanen
•
Tangga
•
Ember
Cara kerja •
•
•
Amati kondisi buah kopi yang terdapat pada tanaman kopi dan lakukan pemanenan dengan memetik buah kopi yang berwarna merah dari cabang dan memasukkan ke dalam ember Gunakan tangga jika buah terletak pada cabang yang telalu tinggi Pemetikan dilakukan secara hati hati supaya tidak terjadi kerusakan pada cabang
3. Peng Pengol olah aha an Teknik pengolahan kopi yang baik adalah yang tepat waktu yaitu tidak ada penundaan antar satu tahap dengan tahap yang berikutnya. Hal tersebut dikarenakan supaya menghindari kerusakan. Sarana pengolahan yang dipergunakan sebaiknya mempertimbangkan sifat sifat buah dan biji kopi tersebut agar mendapatkan hasil yang baik. Ada 2 macam cara pengolahan kopi yang dilakukan yaitu pengolahan kopi basah dan pengolahan kopi kering. Perbedaan pengolahan kedua cara ini terletak pada pengupasan kulit buah. Pengolahan cara kering tidak melalui proses pengupasan kulit sedangkan pengolahan cara basah melalui pengupasan kulit. Proses pengupasan kulit buah menggunakan air sehingga disebut dengan pengolahan secara basah. Kopi jenis robusta dapat diolah secara basah maupun kering, sedangkan jenis kopi arabika hanya dapat diolah secara basah. Jika kopi arabika dilakukan pengolahan secara kering maka akan didapatkan mutu dan kwalitas yang kurang baik. Cara pengolahan kopi kering tersebar dan banyak diterapkan oleh perkebunan rakyat karena produksinya sedikit dan prosedurnya sederhana,sehingga mudah dilakukan. Pengolah secara keringsering dikaitkan dengan mutu yang rendah mengingat buah kopi yang diolah tidak terkenali. Yaitu berasal dari tingkat kemasakan dan mutu buah kopi. kopi. Jika dibandingan dengan pengolahan secara basah memerlukan proses yang panjang, menggunakan alat alat mekanis yang banyak dan umumnya cara ini dierapkan diperkebunan yang besar dalam produksi yang besar pula. Berikut meupakan tahap tahap dalam pengolahan secara kering dan basah:
Pengolahan secara kering
Pengolahan secara basah
Panen
Panen
Sortasi
Sortasi gelondong
Pemecahan kulit
Pulper
Pengeringan
Fermentasi
Penyimpanan
Pencucian
Pengrebusan
Pengeringan
sortasi
Hulling sortasi
Pada pratikum ini mengingat jumlah buah yang dapat dipanen sedikit, maka pengolahan dilakukan dengan cara kering. Alat dan bahan •
Buah kopi yang dipanen berwarna merah
•
Lumpang
•
Ember
Cara kerja •
•
•
•
Semua biji kopi yang dipanen di kumpulkan dan dimasukkan kedalam lumpang dan dilakukan pemisahan kulit buah Setelah kulit buah dibuang lakukan perendaman biji kopi dengan air selama 24 jam, Setelah 24 jam direndam, biji yang tenggelam diambil dan dijemu. Setelah biji kopi telah kering lalu dibuka kulit tanduknya dengan cara mengelupaskan dengan tangan pada biji kopi
4. Peng Penguj ujia ian n mutu mutu Kegiatan ini merupakan kegiatan tahap seleksi pada biji biji yang telah dijemur sebelum pengolahan. Kwalitas dan mutu akan lebih terjamin dengan dilakukannya kegiatan pengujian. Terdapat 6 tingkat mutu sesuai dengan tingkat jumlah nilai cacat yang terdapat pada biji kopi. Tingkatan tersebut telah disesuaikan dengan ketentuan SNI Alat dan bahan •
Kertas puti
•
Tabel nilai cacat cacat pada biji
Cara kerja •
•
•
Biji kopi hasil pengolahan yang telah mengalami proses sortasi dikumpulkan dan dilakukan pengujian mutu dengan cara memisahkan biji biji yang cacat dan yang tidak cacat Lakukan penilaian terhadap biji kopi berdasarkan tabel tabel jenis cacat pada biji kopi. Tentukan klasifikasi mutu berdasarkan tabel sistem nilai cacat
III. III. Kome Koment ntar ar
Pada kegiatan pemangkasan, sebaiknya tanaman secara rutin diperhaikan pada area kebun kopi dan jika tunas tunas yang tidak diinginkan tumbuh maka dengan segera dapat dipangkas. Dan jsebaiknya setelah pemangkasan dilakukan barulah kegiatan pemupukan dilakukan sehingga tanaman tidak mengalami kekurangan dan terlalu lama mengalami kelukaan yang dapat menyebabkan tanaman diserang oleh hama dan penyakit seperti jamur. Disamping kegiatan pemangkasan pada tanaman pokok juga dilakukan pemangkasan pada tanaman penaung untuk mengurangi kelembaban yang tinggi di area kebun.
IV. IV. Kesi Kesimp mpul ulan an
dari semua prtikum yang telah dilakukan dari kegiatan penyiangan, pemupukan, pemangkasan, panen, pengolahan biji kopi dan pengujian mutu biji kopi dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembudidayaan tanaman kopi di lahan haruslah mengetahui dengan detail tentang cara pembudidayaan yang baik dan benar, supaya produksi tanaman kopi dapat meningkat dan menambah penghasilan petani kopi pada umumnya. Seperti halnya kegiatan pemangkasan perlu sekali dilakukan agar pertumbuhan tanaman terpelihara dengan baik dan memiliki banyak buah bukan cabang. Sama halnya dengan kegiatan pemupukan yang dialkukan haruslah memenuhi angka dosis yang dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhannya, untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi tentu perlu dilakukan penambahan unsur hara bagi tanaman dalam mengasilkan buah. Serta tindakan pemanenan haruslah didasarkan pada tahap tahap pemanenan yang telah ditentukan, hal tersebut berkaitan erat dengan pengendalian hama dan penyakit
yang menyerang tanaman kopi, sehingga jika pemanenan dilakukan secara bertahap dapat memutus siklus hidup dari hama dan penyakit tersebut.