Biologi dan ekologi tanaman kopi Disusun oleh: Kukuh Kukuh kusu kusuma ma wija wijaya ya
(132 (13206 0600 0002 02))
ERWIN SEPTIANA
(132060007)
AISYAH FATWA SARI
(132060010)
Sofy Sofyan an wiw wiwet et sant santik iko o
(132 (13206 0600 0015 15))
Solihin
(132060027)
Jurusan agronomi Fakultas pertanian Universitas pembangunan nasional “veteran” Jogjakarta 2008
BAB I PENDAHULUAN
Apabila kita mendengar kata kopi, maka yang terbayang oleh benak kita adalah minuman berwarna hitam dengan citrarasa yang khas dan sedap. Hampir tidak ada orang yang tidak mengen mengenal al kopi; kopi; pada setiap setiap lapisan lapisan masyar masyarakat akat mengenal mengenal
kopi kopi yang yang yang yang dipeca dipecayai yai dapat
mencegah kantuk. Pada umumnya kopi dinikmati pada pagi hari sebelum pergi bekerja bekerja dan sore hari pada saat orang melepas lelah setelah seharian bekerja , tetapi pada saat ini kopi telah dapat dijumpai diman saja denagan sajian yang beraneka ragam. Pada setiap rumah tangga, pasar, terminal dan hotel berbintang dapat dijumpai kopi. Untuk dapat menikmati kopi berbagai cara dilakukan orang. Abang becak menikmati kopi sebelum berangkat kerja. Pada pagi hari mereka biasanya juga menikmati kopi dari kedai kecil yang banyak terdapat di berbagai tempat sambil menunggu penumpang.pada saat kita dapat mendapat giliran giliran ronda pun kita biasnya kita menikmati kopi untuk mencegah kantuk. Bagi Bagi para para ekseku eksekutif tif muda muda bahkan bahkan kopi kopi menjad menjadii ajang ajang pembic pembicara araan an bisnis bisnis,, yakni yakni pada pada saat saat “coffee break” pada break” pada saat acara – acara yang diselenggarakan. Kopi juga dapat menjadai teman bersantai untuk menghilangkan ketegangan. Bagi mahasiswa juga tidak asing lagi bahwa kopi sebagai teman dalam menghadapi ujian Tumbuhan kopi dipekirakan berasal dari hutan-hutan tropic di kawasan afrika, tumbuh dibawah pohon-pohon besar di hutan-hutan. Coffea Arabica dianggap berasal dari kawasan pegunungan barat di Ethiopia maupun di utara Kenya. Jenis-jenis Jenis-jenis lainnya ditemukan di kawasan di afrika: Coffea camephora di Ivory Coast dan Rep.Afrika Tengah dan lainnya tersebar di banyak kawasan. Hal ini cukup memberi pengertian bahwa tumbuhan kopi sangat beradaptasi dengan dengan lingkun lingkungan gan tumbuha tumbuhan, n, baik baik keting ketinggia gian n tempat tempat tumbuhn tumbuhnya, ya, curah curah hujan, hujan, sifat sifat dan kesuburan tanah. Tanaman kopi juga tahan pada alam yang kering Dari Inggris kemudian minumsn kopi diperkenalkan ke amerika melalui Virgina pada abad 17. Di benua ini kopi menggeser minuman tehyang dikenakan pajak tinggi (1733) sampai kejadian Boston Tea Party yang membuat para pedagang teh membuang seluruh kiriman teh di
kapalkapal-kapa kapall yang yang bersan bersandar dar di pelabuh pelabuhan an Boston Boston.. Sejak Sejak itu itu minuma minuman n kopi kopi menggan menggantik tikan an minuman teh
BAB II BIOLOGI DAN EKOLOGI TANAMAN KOPI
2.1. BIOLOGI TANAMAN KOPI Sistem Percabangan
Kopi Kopi (Coffea Coffea spp) spp) adalah adalah specie speciess tanama tanaman n berben berbentuk tuk pohon pohon yang yang termas termasuk uk dalam dalam famil familii Rubiaceae dan genus Coffea. Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapan mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. daun tumbuh tumbuh berhada berhadapan pan pada pada batang, batang, cabang, cabang, dan ranti ranting-r ng-rant anting ingnya nya.. Kopi Kopi mempuny mempunyai ai sistem sistem percabangan yang agak berbeda dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Sistem Perakaran
Meskip Meskipun un kopi merupak merupakan an tanama tanaman n tahuna tahunan, n, tetapi tetapi umumny umumnyaa mempuny mempunyai ai peraka perakaran ran yang yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah. Bunga dan Buah
Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang
jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal berasal dari kuncup-kuncup kuncup-kuncup sekunder sekunder dan reprodukti reproduktiff yang berubah fungsinya fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol
2.2. EKOLOGI KOPI 2.2.1. Syarat iklim
Kopi dapat tumbuh pada berbagai berbagai kondisi lingkungan lingkungan tetapiuntuk mencapai hasil optimal memerlukan persyaratan tertentu. Zona terbaik pertumbuhan kopi adalah antara 20° Lintang Utara dan 20° Lintang Selatan. Oleh karena itu produsen kopi dunia adalah negaranegara yang terletak pada wilayah tersebut. Indonesia yang terletak pada zona 5° LU dan 10° LS secara potensial merupakan daerah kopi yang baik. Sebagian besar daerah kopi di Indonesia terletak antara 0°- 10° LS (Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Sulawesi Selatan) dan sebagian kecil antara 0°-5° LU (Aceh dan Sumatera Utara) Unsur iklim yang banyak berpengaruh terhadap budidaya kopi adalah (tinggi tempat), temperature, dan tipe curah hujan. Elevasi dan temperatur mempunyai hubungan satu dengan yang lain. Temperature rata – rata tahunan indonesia pada ketinggian permukaan laut adalah ± 26 °C dan turun ± 0,6 °C setiap naik 100 m 2.2.2. Kondisi Tanah
Kondisi tanah yang mencakup struktur, tekstur, dan topografi tanah sangat mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman kopi. Tanaman kopi menurut persyaratan yang satu pihak cukup berpori sehingga memungkinkan air mengalir kedalam tanah (drainase) secara bebas, tetapi di pihak lain harus dapat menahan cukup air. Karenanya, tanaman kopi tidak cocok untuk ditanam ditanah yang terlalu lekat karena terlalu banyak air, sebaliknya tidak pula cocok untuk ditanam ditanah berpasir krena terlalu berpori (porous. Tanah liat medium agaknya merupakan tanah ideal bagi tumbuhnya tanaman kopi. Kedalaman tanah juga perlu diperhatikan, karena hal ini akan menjamin tersedianya cukup air. Dianjurkan bahwa penanaman kopi dilakukan pada tanah
yang kedalaman minimum 1,8 m³. karena pada tanaman kopi mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dan memperluas system akarnya, tanah yang dalam akan dapat memberi bahan –bahan makanan (nutrein) derajat keasaman juga perlu diperhatikan. Tanaman kopi akan tumbuh dengan baik pada tanah yang agak asam, idealnya pada derajat keasaman pH 6. Kadar humus juga juga sangat berpengaruh terhadap pertumbnuhan tanaman kopi. Lapisan atas tanah yang kaya akan bahan organic sebagaimana sebagaimana terdapat dibawah pohon dihutan yang sangat baik bagi pertumbuhannya. Tanah dilereng-lereng disepanjang disertai upaya-upaya untuk mencegah erosi. Derajat kemiringan lereng tadi sebaiknya tidak lebih 25-30° 2.1.3. Zona Tanaman Kopi
Karena pentingnya zona agro-ekologis bagi pertumbuhan tanaman, maka masalah ini telah mendapat perhatian luas dari badan internasional seperti FAO. Karena, FAO telah membentuk suatu proyek yang disebut “ agro-ecological zones project” yang bertugas membuat penilaian tentang persyaratan – persyaratan ekologis beberapa tanaman penting berdasarkan dua kriteria, yaitu (i) suhu udara; (ii) lamanya masa pertumbuhan.
Kopi Arabika ( Coffea arabica)
Beberapa sifat penting Kopi Arabika : •
Daerah yang ketinggiannya antara 700-1700 m dpl dan suhu 16-20° C.
•
Daerah yang iklimnya kering atau bulan kering 3 bulan/tahun secara berturut-turut, yang sesekali mendapat hujan kiriman.
•
Umumnya peka terhadap serangan penyakit HV, terutama bila ditanam di dataran rendah atau kurang dari 500 m dpl.
•
Rata-r Rata-rata ata produk produksi si sedang( sedang(4,54,5-5ku 5ku kopi beras/ beras/ha/ ha/th) th),, tetapi tetapi mempuny mempunyai ai harga harga dan kuali kualita tass yang yang rela relati tiff lebi lebih h ting tinggi gi dari dari kopi kopi lain lainny nya. a. Bila Bila dike dikelo lola la secar secaraa inte intens nsif if produksinya bisa mencapai 15-20 ku/ha/th. Rendemen ± 18%.
•
Umumnya berbuah sekali dalam setahun.
Beberapa Beberapa varietas varietas kopi yang termasuk termasuk kopi arabika dan banyak diusahakan diusahakan di Indonesia antara lain; lain; Abesini Abesinia, a, Pasuma Pasumah, h, Marago Marago Type Type dan Congens Congensis. is. Masing Masing-ma -masin sing g variet varietas as terseb tersebut ut mempunyai sifat agak berbeda dengan yang lainnya. Tabel I. Jenis-Jenis Kopi yang termasuk Golongan Arabika :
Jenis
Keterangan
Abesinia
Bentuk pohon lebih kekar, bisa ditanam di dataran yang lebih rendah, lebih resisten terhadap penyakit HV.
Pasumah
Bentuk pohon lebih kekar, agak resisten terhadap penyakit HV.
Margo Type
Ukuran buah lebih besar dan kualitas lebih baik.
Congensis
Biji berukuran sangat kecil, kurang produktif tetapi resisten terhadap penyakit HV.
Kopi Robusta ( Coffea Robusta)
Beberapa sifat penting kopi robusta :
•
Resisten terhadap penyakit HV
•
Tumbuh pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran pada ketinggian kurang dari 400 m dpl, dengan temperatur 21-24° C
•
Daerah yang bulan kering 3-4 3 -4 bulan secara berturut-turut, dengan 3-4 kali hujan kiriman
•
Produksi lebih tinggi daripada kopi arabika dan liberika (rata-rata ± 9 – 13 ku kopi beras/ha/th). Dan bila dikelola secara intensif bisa berproduksi 20 ku/ha/th.
•
Kualit Kualitas as buah lebih rendah rendah daripa daripada da kopi kopi arabik arabika, a, tetapi tetapi lebih lebih tinggi tinggi daripa daripada da kopi liberica.
•
Rendemen ± 22 %
Beberapa varietas yang termasuk kopi robusta antara lain Quillou, Uganda, dan Chanephora dengan sifat-sifat seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Beberapa Jenis Kopi Robusta dan Sifat-sifatnya
Varietas
Quillou
Sifat •
Pohon ohon tega tegap, p, caba cabang ng prim primer er panj panjan ang g
deng dengan an arah arah
pertu pertumbu mbuhan han mendat mendatar ar dan ujung ujung agak agak meleng melengkung kung ke bawah •
Daun Daun agak agak semp sempit it dan dan panj panjan ang g deng dengan an perm permuk ukaa aan n berombak
Uganda
•
Buah matang berwarna merah jernih dan bergaris
•
Produksi tinggi pada tahun-tahun pertama, tetapi setelah itu menurun cepat
Canephora
•
Contoh klon yang baik : Quill 121
•
Caba Cabang ng pri primer mer
lemah emah,,
deng dengan an bagi bagian an
ujun ujung g
agak agak
melengkung ke atas seperti membentuk huruf S, bisa tahan lama •
Daun Daun
keci kecill
an
sempi empitt,
permukaan berombak
hel helaian aianny nyaa
agak agak
menut enutup up,,
•
Buah mudah rontok dan mudah terserang hama bubuk
•
Sesuai untuk dataran tinggi (> 500 m dpl)
•
Contoh klon yang baik : Ugn 1, Ugn 2, Ugn 3-02, Ugn 208
•
Pohon banyak mengeluarkan cabang reproduksi
•
Daun Daun sempit sempit dengan dengan permuk permukaan aan beromb berombak. ak. Daun Daun muda muda berwarna coklat-kemerahan
•
Buah muda berwarna coklat-kemerahan
•
Mudah terserang HV
•
Bersifat self steril, sehingga harus dicampur dengan klon lain
•
Contoh klon yang baik : BP 39, BP 42, SA 13, SA 34, SA 56, BGN 300, BGN 471
Kopi Ekselsa
Kopi golongan ekselsa mempunyai adaptasi iklim yang lebih luas seperti kopi liberika, dan tidak terlalu peka terhadap penyakit HV. Jenis ini banyak dibudidayakan orang di dataran rendah yang basah, yaitu suatu daerah yang tidak sesuai untuk kopi robusta. Ciri khas kopi ini antara lain memiliki cabang primer yang bisa bertahan lama dan berbunga pada batang yang tua. Batangnya kekar dan memerlukan jarak tanam yang relatif kecil dan tidak beragam, seperti kopi leberika. Kelembaban jenis kopi ini antara lain kurang laku di pasaran meskipun harganya sering tinggi daripada kopi robusta. Beberapa klon yang baik ialah Exc. BGN 121 dan Exc. BGN 121-10 yang sering pula digunakan sebgai batang bawah.
Kopi Hibrida
Kopi hibrida merupakan keturunan pertama hasil perkawinan antara 2 spesial atau varietas kopi, sehingga mewarisi sifat-sifat unggul kedua induknya. Namun demikian keturunan dari golongan
hibrida tersebut sudah tidak mempunyai sifat yang sama dengan induk hibridanya. Oleh karena itu pembiakannya hanya dengan cara vegetatif (stek, sambungan, dan lain-lain. Beberapa sifat kopi hibrida yang sering ditanam bisa dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Beberapa Sifat Kopi Hibrida
Jenis Hibrida
Arabika x Liberika
Sifat •
Produksi tinggi, tetapi rendemen rendah
•
Bersifat self fertil (menyerbuk sendiri)
•
Sebagai batang bawah dapat menggunakan excelsa atau robusta
Arabika x Robusta
•
Misal : Kawisari B, Kawisari D.
•
Cabang primer dapat bertahan cukup lama
•
Peka terhadap serangan HV dan bubuk buah
•
Dapat berbuah sepanjang tahun
•
Bersifat self fertil
•
Di dataran tinggi yang lembap bisa berproduksi tinggi, tetapi mudah terserang jamur upas
•
Biji berbetuk gepeng dan agak lonjong
•
Sebagai batang bawah dapat menggunakan exelca
•
Misal : conuga
Kopi Liberika ( Coffea Liberica) Sifat penting Kopi Liberika antara lain :
a. Ukuran daun, daun, cabang, cabang, bunga, bunga, buah dan dan pohon lebih lebih besar besar dibanding dibandingkan kan kopi arabika arabika dan dan robusta. b. Cabang priemer priemer dapat dapat bertahan bertahan lebih lebih lama dan dalam dalam satu buku buku dapat keluar keluar bunga atau atau buah lebih dari satu kali. c. Agak Agak peka peka terh terhada adap p penya penyaki kitt HV. HV. d. Kualit Kualitas as buah relati relatiff renda rendah. h. e. Produks Produksii sedang, sedang, (4,-5 (4,-5 ku/ha/ ku/ha/th) th) dengan dengan rendem rendemen en ± 12% f. Berb Berbua uah h sepa sepanj njan ang g tahu tahun. n. g. Ukuran Ukuran buah buah tidak tidak mera merata/ ta/tid tidak ak serag seragam am h. Tumb Tumbuh uh baik baik di datar dataran an ren rendah dah..
Beberpa varietas kopi liberika yang pernah didatangkan di Indonesia antara lain : Ardoniana, Durvei.
BAB III PENUTUP
Tumbuhan kopi (Coffea (Coffea Sp) termasuk familia Rubiceae yang dikenal mempunyai sekitar 500 jenis dengan tidak kurang dari 600 spesies. GenusCoffea Genus Coffea merupakan salah satu genus penting dengan beberapa spesies yang mempunyai nilai ekonomi dan dikembangkan secara komersial, terutama:
Coffea Arabica
Coffea Liberica
Coffea Robusta
Berkembang berbagai mutasi karena pengaruh iklim, tanah maupun keadaan lingkungan. Dilakukan pula pemuliaan tanaman untuk memperoleh hibrida –hibrida yang memperoleh yang memberi hasil tinggi maupun hasil yang bermutu b aik
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Pengujian Pengujian mutu, mutu, 1989 1989 oleh Pusat Pusat Pengujian Pengujian Mutu Barang Barang 2. Panduan admini administras strasii Teknis, Teknis, 1989 oleh oleh Pusat Pusat Pengujian Pengujian Mutu Mutu Barang Barang 3. Internatio International nal Organizati Organization on for Standardi Standardizatio zation n (ISO) 1447 1447 – 1987 Green Green Coffee Coffee – Determination of moisture content (Reutin Methode)
4. Internatio International nal Organizati Organization on for Standardi Standardizatio zation n (ISO) 1449 1449 – 1980 Green Green force, force, olfactory and visual examination and deteremination d eteremination of foreign matter defects. 5. Darmawan, Darmawan, J Dr. Dr. Ir., 1982 Sistem Sistem Defect Defect untuk menentuk menentukan an mutu kopi, kopi, pertemuan Teknis Kopi V, Distandalitu