LAPORAN ILMU TANAMAN PERKEBUNAN PEMBUKAAN LAHAN SECARA MANUAL (LAND CLEARING) DI KEBUN PERCOBAAN CIKABAYAN KELOMPOK B 11
Anggota : 1. Galvan Yu Yudistira
A24070040
2. Sitta Azmi F
A24070088
3. Azanel Walad
A24070156
4. Merr Merry y Glor Gloria ia Mel Melia iala la A2407 A2407016 0162 2 5. Nova
MS
H34070111
Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
2010 PENDAHULUAN Latar Belakang
Pembukaan lahan (land clearing) sebagai tahap awal penyiapan lahan dapat dilakukan dengan dua cara utama yaitu dengan cara manual membabat dan membakar slash (slash and burn) burn) atau dengan cara mekanis memakai alat-alat besar seperti buldozer. Sebelum melakukan pembukaan lahan terlebih dahulu dilakukan identifikasi vegetasi yan ada pada lahan tersebut. Dari data yang ada maka dapat ditentukan apakan pembukaan lahan dilakukan secara manual, manual-mekanis atau secara mekanis saja. Dengan cara manual lebih dahulu tanaman bawah dibabat baru kemudian pohon-pohon ditebang. Serasah tanaman dan batang-batang pohon kemudian dibiarkan mengering dan pengeringan akan labih cepat bila dahan-dahan dan ranting-ranting pohon dipotong-potong untuh dijual atau dimanfaatkan sebagai kayu bakar, atau dipakai untuk keperluan lain seperti bangunan. Tunggul-tunggl pohon biasanya dibiarkan dan tidak dicabut. Sebelum cara padat karya (manual) pembukaan lahan ini diterapkan secara besar-besar, dilakukan dahulu secara selektif dan terbatas, berupa uji-coba. Dalam uji semacam ini dapat dibandingkan antara cara manual dan cara mekanis serta kombinasinya pada kondisi di Indonesia, dan dapat dilakukan pengamatan-pengamatan oleh para ahli tanah, agronomi dan ekonomi dapat dipakai sebagai pedoman penerapan skala besar. Pembukaan lahan bisa juga dilakukan dengan kombinasi cera manual dan mekanis. Misalnya dengan pemakaian gergaji mesin tangan dan metode manual. Disamping itu juga ada cara lain yaitu dengan meracum pohon-pohin memakai bahan kimia relatif murah seperti 2,4 D, akan tetapi metode ini tidak dianjurkan karena dampaknya terhadap lingkungan. Sesudah pembukaan lahan baru dilakukan pengolahan tanah untuk persiapan pertanaman. Pengolahan tanah dapat dilakukan baik dengan cara manual maupun mekanis. Pemilihan cara pembukaan lahan yang tepat penting sekali karena pembukaan lahan merupakan awal dari pengembangan pertanian menetap di daerah-daerah baru. Keefektifan suatu
metode pembukaan sangat bergantung pada sifat-sifat tanah, vegetasi, dan skala operasi (Alisadono, et al, 2006) Metode pembukaan lahan yang sebaiknya dilakukan adalah pembukaan lahan tanpa bakar, karena dengan cara membakar hutan dilarang oleh pemerintah dengan dikeluarkannya SK Dirjen Perkebunan No. 38 tahun 1995, tentang pelarangan membakar hutan. Selain itu alasan menggunakan metode ini adalah: 1. Memper Mempertah tahanka ankan n kesubur kesuburan an tanah tanah 2. Menjam Menjamin in peng pengemb embali alian an unsu unsurr hara hara 3. Mencega Mencegah h erosi erosi permuk permukaan aan tanah tanah dan dan 4. Memban Membantu tu pelest pelestari arian an ling lingkung kungan. an. Tahapan pembukaan lahan adalah sebagai berikut: membabat rintisan, mengimas, menebang, merancek, membuat pancang kepala dan membersihkan jalur. Sedangkan tahapan untuk penyiapan lahan adalah : pembuatan teras dan pembuatan benteng (tanggul) sinambung dan rorak. Pembuatan saluran drainase, penanaman tanaman penutup tanah (cover crop), dan pembuatan jalan transportasi.
Tujuan
1. Membua Membuang ng gulma gulma yang yang terda terdapat pat pada pada laha lahan. n. 2. Memb Membua uatt bid bidan ang g pena penana nama man n 3.
Mengurangi kompetisi antara tanaman produksi dengan gulma
4. Menghi Menghitun tung g Hari Hari Kerja Kerja dan dan Presta Prestasi si Kerj Kerjaa
Metode Pelaksanaan Alat dan Bahan
a. Alat Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah 1. Satu Satu buah buah cang cangku kull 2. Satu atu buah buah par paran ang g 3. Dua Dua bua buah h sabi sabitt 4. Dua bu buah aj ajir b. Bahan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
1. Lahan Lahan yang yang belum belum dibu dibuka ka dan masih masih bergu bergulma lma
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan praktikum ini adalah Selasa, 23 Februri 2010. Tempat pelaksanaan praktikum ini adalah Kebun Percobaab Cikabayan, IPB.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : Mengukur lahan yang akan dibuka seluas 2 m x 25 m dan ditandai dengan ajir (dilakukan oleh oleh pegawai pegawai dan asiste asisten n prakti praktikum kum). ). Menghit Menghitung ung waktu waktu lamany lamanyaa melakuk melakukan an pekerj pekerjaan aan
pembukaan lahan dengan mencatan waktu awal mulai pekerjaan dan waktu ketika pekerjaan selesai. selesai. Mengidentifikas Mengidentifikasii gulma dominan yang ada pada lahan yang akan dibuka. Melakukan Melakukan pembukaan lahan dengan mengendalikan gulma secara manual. Gulma yang ada pada lahan diber dibersi sihka hkan n denga dengan n memb membab abat at,, dongk dongkel el anak anak kayu kayu,, dan dan memb membua uang ng gulm gulmaa yang yang suda sudah h dibersihkan.
HASIL
Waktu mulai
: 08.13 WIB
Waktu Waktu selesa selesaii
: 09.13 09.13 WIB
Lamanya pekerja : 1 jam Hari Kerja (HK)
Prestasi Kerja (PK)=
: 50 m2/ 5 orang / 1 jam = 10 m2 / jam
HK 7 jam / HK 1 jam
x10 m
2
=
2
HK 70 m / HK
= 0,007 Ha/HK = 142, 86 HK/Ha = 143 HK/Ha
Gulma dominan yang terdapat pada lahan yang dibuka adalah 1. Mika Mikani nia a mic micra rant ntha ha 2. Mela Melast stoma oma mal malab abat athri hricu cum m 3. Cyno Cynodo don n dact dactyl ylon on 4. Clib Clibad adiu ium m suri surina namen mense se 5. Chro Chromo mola laen ena a odora odorata ta
PEMBAHASAN
Berdasarkan Berdasarkan percobaan, percobaan, kelompok kelompok kami kami dapat dapat melakuka melakukan n pembukaan pembukaan lahan dengan Hari Kerja (HK) sebesar 10 m2/jam sedangkan standar HK pembukaan lahan yaitu sebesar 38 m2/jam. Hari kerja kelompok kami cukup kecil dibandingkan standar hari kerja yang ada yaitu 26 100
. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tenaga kerja yang kurang terampil, kondisi
fisik yang lemah, kondisi lahan yang miring, alat kurang, beberapa alat rusak, banyak gulma yang berbentuk perdu sehingga sulit dibabat, dan cuaca yang cukup panas. Tena Tenaga ga kerj kerjaa yang yang kura kurang ng tera teramp mpil il meru merupa paka kan n sala salah h satu satu peny penyeb ebab ab HK keci kecil. l. Keterampilan yang kami maksud adalah pengetahuan yang terbatas tentang teknik pembukaan lahan secara manual, manual, kurang terlatih terlatih dalam melakukan pembabatan, kurangnya pengalaman dalam melakukan pembukaan lahan. Kondisi lahan yang miring menyebabkan tenaga yang lebih banyak dan teknik yang lebih baik dalam bekerja dibandingkan dengan lahan yang datar. Alat Alat yang yang tida tidak k mend menduk ukun ung g meru merupa paka kan n sala salah h satu satu fakt faktor or terb terbes esar ar yang yang dapa dapatt menyebabkan pembabatan lahan menjadi terhambat. Jumlah alat yang tidak disesuikan dengan jumla jumlah h anggot anggotaa kelomp kelompok ok yang yang ada bisa bisa mengak mengakibat ibatkan kan aktivi aktivitas tas yang yang dilaku dilakukan kan menjad menjadii terganggu. terganggu. Kevariasian Kevariasian alat juga harus diperhatikan diperhatikan dalam proses pembukaan pembukaan lahan. Jenis alat harus disesuikan dengan keadaan lahan yang akan dibabat sesui dengan fungsi masing-masing alat. Contohnya untuk memotong batang pohon atau perdu diperlukan parang, untuk memotong atau membabat gulma yang menjalar atau merambat dan sebagainya. Keadaan cuaca yang panas pada pada saat saat prakti praktikum kum dilakuk dilakukan an kurang kurang menduku mendukung ng terhada terhadap p kondisi kondisi fisik fisik pekerj pekerja. a. Hal ini mengak mengakibat ibatkan kan pekerj pekerjaa menjad menjadii cepat cepat lelah lelah sehing sehingga ga memerl memerlukan ukan waktu waktu yang yang lama lama untuk untuk beristirahat. Standar Prestasi Kerja (PK) dapat dihitung berdasarkan standar HK yang ada. Standar PK HK 7 jam / HK
untuk pembukaan lahan yaitu
1 jam
x 38 m
2
=
2
HK 266 m / HK
=
Ha / HK HK 0,0266 Ha
sedangkan PK kelompok kami sebesar 0,007 Ha/HK. Dari hasil ini terlihat bahwa prestasi kerja kelompok kami cukup kecil bila dibandingkan dengan standar PK pembukaan lahan yaitu 1 : 4. Bila Pk hanya sebesar PK kelompok kami dibutuhkan pekerja dengan jumlah yang lebih banyak
atau waktu yang lebih lama bila jumlah tenaga kerja tidak ditambah. Bila hal ini terjadi pada perusahaan perusahaan atau perkebunan, perkebunan, maka perusahaan perusahaan atau perkebunan perkebunan akan mengalami mengalami kerugian atau keuntungan berkurang karena harus mengeluarkan biaya tambahan. Mikania micrantha, micrantha, Gulma Gulma domina dominan n yang yang terdapa terdapatt pada pada lahan lahan yang yang dibuja dibuja ádalah ádalah Mikania Melastoma Melastoma malabathric malabathricum, um, Cynodon dactylon, Clibadium Clibadium surinamense, surinamense, dan Chromolaena odorata. odorata. Mikania micrantha merupakan merupakan gulma yang tergolong tergolong daun lebar, lebar, tumbuh merambat merambat,, daun berbentuk hati, bunga berwarna putih. Gulma ini mudah berkembang biak dengan biji maupun potongan batangnya oleh karena itu penyebarannya cepat. Gulma ini tumbuh pada tanah lembab atau agak kering di areal terbuka atau ternaung. Pembabatan dilakukan menggunakan sabit. Namun pengendalian gulma ini dengan pembabatan kurang efektif karena dapat dengan mudah mudah tumbuh tumbuh kembal kembalii dari dari batangn batangnya. ya. Pengen Pengendal dalian ian manual manual yang yang efekti efektiff adalah adalah dengan dengan pendongkelan yang disertai dengan penyingkiran gulma dari permukaan tanah. Melastoma Melastoma malabathric malabathricum um merupak merupakan an gulma gulma yang yang tergol tergolong ong daun lebar, lebar, berben berbentuk tuk perdu, perakarannya kuat dan agak dalam, helai daumn bulat panjang dan agak kasar, bunganya berwarna merah ungu. Pengendalian yang kami lakukan adalah dengan melakukan babat dempes yaitu menyisakan batang kira-kira 3 cm dari tanah. Pengendalian yang efektif adalah dengan mendongkel, namun hal ini sulit dilakukan karena jumlah gulma yang cukup banyak sehingga kami kami melaku melakukan kan pembaba pembabatan tan.. Selain Selain itu, itu, ketika ketika melaku melakukan kan pembab pembabata atan n kami kami belum belum terlal terlalu u mengerti bahra gulma tersebut dan gulma berkayu lainnya harus didongkel atau pengendalian dengan cara Dongkel Anak Kayu (DAK). Cynodon dactylon merupakan gulma yang tergolong rumput, berkembang biak dengan biji atau rimpang dan geragih. Pengendalian dilakukan dengan menggu menggunaka nakan n babat babat merah merah dan babat dempes. dempes.
Namun Namun pengend pengendali alian an secara secara manual kurang kurang
efekt efektif if kare karena na adan adanya ya rimp rimpang ang atau atau gera geragi gih. h. Peng Pengen endal dalia ian n yang yang efek efekti tiff adala adalah h denga dengan n menggunakan herbisida sistemik. Clibadium surinamense merupakan gulma daun lebar, tinggi dapat mencapai 3 meter, perakaranny perakarannyaa kat, dalam dan menyebar, menyebar, berkembang biak dengan biji. Pengendalian Pengendalian yang kami lakukan lakukan adalah adalah dengan dengan melaku melakukan kan babat babat dempes dempes.. Pengen Pengendal dalian ian yang yang efekti efektiff adalah adalah dengan dengan pendongkelan pendongkelan,, namun kami tidak melakukan pendongkelan pendongkelan karena keterbatasan keterbatasan aat dan waktu. Chromolaena odorata merupakan gulma daun lebar berbentuk perdu, mempunyai bau yang sang sangat at meny menyen enga gat, t, batan batangny gnyaa kera kerass berka berkayu yu,, perak perakar aran anny nyaa kuat kuat dan dan dalam dalam.. Gulm Gulmaa ini ini
ber berke kemb mban ang g biak biak denga dengan n biji biji yang yang banya banyak k dan dan muda mudah h ters terseb ebar ar denga dengan n bant bantuan uan angin angin.. Pengendalian yang kami lakukan adalah dengan melakukan babat merah yaitu membabat sampai rata dengan permukaan tanah. Namun hal ini kurang efektif karena dari pangkal batang akan tumbuh tunas-tunas baru membentuk tajuk. Pengendalian yang efektif adalah dengan melakukan pendongkelan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Hari Kerja pembukaan lahan sebesar 10 m2/jam. Prestasi Kerja Pembukaan lahan sebesar 0,007 Ha/HK. Kedua nilai ini cukup kecil jika dibandingkan dengan standar Hari Kerja dan Prestasi Kerja yaitu 38 m2/jam dan 0,0266Ha/HK. Gulma yang dominan pada praktikum ini Mikani nia a micra micrant ntha ha,, Mela Melast stom oma a mala malabat bathri hricum cum,, Cynod Cynodon on dacty dactylo lon, n, Clib Clibad adiu ium m adalah Mika surinamense, dan Chromolaena odorata.Pengendalian odorata.Pengendalian yang digunakan adalah babat dempes dan babat merah. Pengendalian Pengendalian yang paling efektif digunakan untuk gulma berbentuk perdu adalah pendongkelan
DAFTAR PUSTAKA
Alisadono, S., Hardjosoenarto S., Mardjuki, A. et al. 2 006. Kebijakan 006. Kebijakan Transmigrasi Melalui Pendekatan Sistem. Sistem. Repro : Ilmu Tanah. Universitas Gajah Mada http://regionalinvestment.com/newsipid/userfiles/komoditi/2/oilpalm_profilsingkat.pdf