PEMANFAATAN LIMBAH SLAG PT. ANEKA TAMBANG POMALAA SULAWESI TENGGARA SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERAMIK DENGAN METODE SOLIDIFIKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penambangan sebagai sumber ketiga terbanyak yang telah mencemari lingkungan, maka perlu dikembangkan pertumbuhan tambang yang berwawasan lingkungan baik dari awal pendirian maupun
pada
proses
dan
akhir
produksinya
guna
menunjang
pembangunan
yang
berkesinambungan. PT. Aneka Tambang Pomala Sulawesi Tenggara merupakan salah satu tambang Nikel yang menghasilkan bahan bakar untuk berbagai aktivitas manusia maupun tambanglainnya. Seperti halnya industri lain, dalam kegiatan produksinya PT. Aneka Tambang Pomala Sulawesi Tenggara juga menghasilkan limbah yang berpotensi untuk mencemari lingkungan. Limbah-limbah yang dihasilkan dapat berupa Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ataupun non B3. Pada Aneka Tambang Pomala Sulawesi Tenggara terjadi kelimpahan limbah Slag, seiring dengan meningkatnya jumlah produksi tambang. Berbagai kasus pencemaran limbah B3 dari penambangan minyak di Indonesia, hingga saat ini belum dikelola dengan serius. Untuk meminimalisasikan biaya yang disebabkan oleh penanganan limbah ini, alangkah lebih baik jika limbah ini dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, sehingga memberikan nilai tambah pada limbah tersebut dan nilai ekonominya juga akan meningkat. Dengan melakukan pengolahan yang benar, limbah dapat member Salah satu metode pengolahan limbah yang digunakan adalah metode solidifikasi. Berdasarkan berbagai penelitian diatas maka akan dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah padat (sand (sand blasti blasti ng ng dan clay, Slag) dari limbah PT. Aneka Tambang Pomala Sulawesi Tenggara sebagai bahan campuran pembuatan untuk bahan bangunan yaitu keramik dengan metode solidifikasi. Yang mana dengan solidifikasi ini akan mampu meminimalisasikan kandungan limbah yang terbuang di lingkungan dan diharapkan dengan teknologi pembuatan keramik dari limbah sand blasti blasti ng ng dan clay dapat memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan juga aman bagi kesehatan dan lingkungan. 1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam pe nelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh penambahan komposisi limbah slag terhadap kualitas keramik yang dihasilkan? 2. Berapa konsentrasi unsur-unsur logam berat pada limbah slag yang terlepas setelah dibuat keramik dengan melakukan pengujian TCLP? 3. Bagaimana pengaruh penambahan limbah slag terhadap nilai keausan keramik? 4. Bagaimana nilai ekonomis yang dikeluarkan untuk pembuatan keramik dengan menggunakan limbah dibandingkan dengan keramik tanpa limbah? I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk
mengetahui
apakah
limbah slag yang
dimanfaatkan
untuk
pembuatan
keramik
mempengaruhi kualitas produk keramik yang dihasilkan. 2. Untuk mengetahui konsentrasi unsur-unsur logam berat pada limbah slag yang terlepas setelah dibuat keramik dengan melakukan pengujian TCLP. 3. Untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah slag terhadap nilai keausan keramik. 4. Untuk mengetahui nilai ekonomis yang dikeluarkan untuk pembuatan keramik dengan menggunakan limbah dibandingkan denagn keramik tanpa limbah. 1.4. Manfaat Penelitian
Pemanfaatan limbah slag dari industri pertamina dalam pembuatan keramik diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Limbah slag dari PT. Aneka Tambang Pomalaa Sulawesi Tenggara dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan produk keramik yang dapat mengurangi penimbunan limbah di kawasan pertamina dan memberikan nilai e konomis. 2. Pemanfaatan limbah slag dalam pembuatan keramik dapat meminimalkan unsur-unsur logam berat yang terkandung dalam limbah sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. 1.5 Batasan Masalah
Sesuai dengan tujuan penelitian, agar penelitian ini lebih mudah perlu adanya batasanbatasan sebagai berikut : 1. Proses pengolahan limbah slag dengan metode solidifikasi menjadi produk keramik. 2. Campuran bahan keramik terdiri dari limbah slag, tanah liat, dolomit, feldspar, dan samot/grog, dengan ukuran butir bahan pembuat keramik, masing-masing adalah 80 mesh. 3. Benda uji berbentuk keramik batu (Stoneware) dengan ukuran 10x10x1 (cm). 4. Pengujian terhadap produk keramik meliputi uji TCLP (mengetahui konsentrasi logam berat yang terlepas), uji pH, dan uji keausan (mengetahui sifat fisik keramik).
LITBANG PENGOLAHAN MINERAL PEMBUATAN AGREGAT RINGAN DAN KISERIT DARI SLAG FERONIKEL, SULAWESI TENGGARA Latar Belakang
Salah satu karakteristik industri peleburan logam ferrous adalah besarnya jumlah limbah yang berupa slag/terak yang dihasilkan dikarenakan oleh kandungan logam di dalam bijih yang relatif sangat kecil. Apabila slag yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan masalah lingkungan. Hal ini tentu tidak diharapkan, baik oleh perusahaan maupun oleh masyarakat umum. Oleh karena itu slag tersebut perlu ditangani dengan tepat. Slag feronikel mengandung MgO dan SiO2, yang secara kimia stabil dan bebas dari substansi berbahaya dan memiliki berbagai sifat yang baik seperti densitas tinggi, kekerasan dan kekuatan, pemampatan yang baik dengan permeabilitas air yang tinggi, dan ketahanan api yang tinggi dengan pengembangan termal rendah. Dengan sifat-sifat tersebut, slag ini kemungkinan dapat digunakan dalam berbagai tujuan, misalnya agregat aspal, bahan konstruksi, bubuk poles untuk mesin shotblasting, pasir cetak, dan sebagai bahan baku pupuk. Pabrik pengolahan nikel milik PT. Aneka Tambang yang terletak di Pomalaa, saat ini mengolah bijih yang berasal dari Pomalaa sebesar ±450.000 ton/tahun dan dari Gebe sebesar ±300.000 ton/tahun. Kandungan nikel dalam umpan pengolahan bijih nikel adalah antara 2,202,30%. Proses peleburan bijih nikel tersebut menghasilkan limbah berupa slag/terak yang jumlahnya sangat besar. Slag/terak tersebut harus ditangani atau dimanfaatkan dengan benar, karena berpotensi menimbulkan masalah lingkungan. Untuk dapat memanfaatkan slag yang berlimpah, pada penelitian ini dilakukan pembuatan agregat ringan dan pupuk kiserit dari slag tersebut pada skala laboratorium. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data karakterisasi slag/terak limbah pengolahan nikel PT. Aneka Tambang dan data kondisi proses skala laboratorium untuk pemanfaatannya sebagai bahan pembuatan agregat ringan dan pupuk Kiserit. Metodologi
Pada proses pembuatan agregat ringan, pelelehan slag dilakukan pada temperatur 1300o C, pada crusibel karbon. Proses pendinginannya dilakukan dengan dasar kapur, didinginkan dengan air talang, udara terbuka, udara dari kompresor dan pendinginan kejut menggunakan krus alumunium. Foto SEM dan pengukuran berat jenis dilakukan untuk melihat efek proses pendinginan tersebut. Percobaan pembuatan kiserit dilakukan dengan melarutkan slag berbagai ukuran fraksi -100 +200; -200 +270; -270 +325, -325 mesh dalam H2SO4 dengan variasi penambahan H2SO4 dan waktu pengadukan. Endapan disaring dan filtrat dianalisis untuk mendapatkan perolehan MgO. Filtrat diatur pH nya sekitar 6-7 untuk memisahkan logam lain yang terekstrak seperti besi, krom, alumunium dan nikel. Produk akhir dianalisis untuk melihat kemurniannya. Hasil Percobaan
Pembuatan agregat ringan Slag feronikel dari Pomalaa mengandung 27,6% MgO, 6,69%Fe2O3, 5,28% CaO, 2,99% Al2O3, 0,66% Cr, 0,1% Ni dan 42,8% SiO2. Berat jenis rata rata dari slag 2335 kg/m3. Percobaan pembuatan agregat ringan dilakukan dengan empat cara yaitu pendinginan dengan air talang dasar kapur, udara terbuka dasar kapur, udara kompresor dasar kapur, dan krus aluminium kejut air Udara tanpa alas kapur. Keempat metode pendinginan tersebut menurunkan berat jenis dari 3000 kg/m3 menjadi masing masing 1480, 1659, 1745, dan 2930 kg/m3.
Hasil pemeriksaan SEM memperlihatkan adanya pori pori dari gas yang terjebak dalam slag pada proses pendinginan. (Gambar hasil pemeriksaan photo SEM contoh slag hasil proses pendinginan dengan air talang dengan pembesaran 5000x memperlihatkan pori pori gas ditandai dengan anak panah). Pembuatan Kiserit
Percobaan ekstraksi untuk pembuatan kiserit dilakukan dengan kondisi: 10 gram contoh dilarutkan dalam 30 mL air, 15 ml asam sulfat dan diaduk selama 3 jam untuk ukuran -325 mesh. Pada kondisi ini ekstrasi maksimal MgO mencapai 47,23%. Dari hasil analisis didapat produk akhir berupa campuran MgSO4 dan CaSO4 dengan kandungan masing masing 97,44% dan 2,57%. Produk ini tidak mengandung logam logam seperti Fe, Cr, Al, Ni, Pb, As dan anion Cl. Kesimpulan
Klasifikasi menurut berat jenis bahan bangunan, produk agregat ringan dari slag feronikel termasuk dalam Struktural light weight (1100-1750 kg/m3), dengan penggunaan Masonry units structural, kelas D. Produk hasil ekstraksi MgO dari slag, lebih cocok digunakan untuk pupuk, terutama tanaman keras seperti kelapa, kopi, mangga, dan lain sebagainya. (Siti Rochani, dkk).