PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN BATAKO
BIDANG KEGIATAN : PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Nama
NIM
Tahun Angkatan
Eranio Restu Prabowo
(131910101079)
2013
Rizka Noviana
(131903103020)
2013
Singgih Kurniawan
(131910101017)
2013
Rachmad Dwi Fitriansyah
(131910101066)
2013
Hammas Jericho
(121910301109 )
2012
UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2013
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ii
RINGKASAN ................................................................................................
iii
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................
1
1.1.Latar Belakang .....................................................................................
1
1.2.Perumusan Masalah .............................................................................
2
1.3.Tujuan .................................................................................................
2
1.4.Luaran ..................................................................................................
3
1.5.Kegunaan ............................................................................................
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
4
2.1. Pengertian Batako .............................................................................
4
2.2. Pengertian Daur Ulang (Recycle) ........................................................
4
2.3. Proses Pembuatan Batako Recycle ......................................................
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ...........................................................
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................
9
4. 1. Anggaran Biaya ..................................................................................
9
4. 2. Jadwal Kegiatan .................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
10
LAMPIRANN-LAMPIRAN .........................................................................
11
1. Biodata Ketua Dan Anggota ................................................................
11
2. Justifikasi Anggaran kegiatan ..............................................................
16
3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ......................................................
17
ii
RINGKASAN Limbah plastik merupakan masalah lingkungan yang terbesar karena materialnya tidak mudah diurai oleh alam, baik oleh curah hujan dan panas matahari, maupun oleh mikroba tanah. Dengan meningkatnya kebutuhan barang plastik, limbah ini akan menimbulkan masalah yang sulit diatasi. Menurut Indonesia Plastic Industries, perkiraan pada tahun 2003 kebutuhan plastik 220 juta penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 1,35 juta ton. Hal inilah yang melatar belakangi peneliti ingin menjadikan limbah plastik yang cukup prospektif sebagai bahan campuran untuk pembuatan batako yang bisa mengahasilkan suatu produk baru bahan bangunan untuk memperkecil biaya produksi dan meminimalisir limbah plastik yang terhitung semakin banyak.
iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik merupakan bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya di atas suhu ruang). Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan di atas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding. Limbah plastik merupakan masalah lingkungan yang terbesar karena materialnya tidak mudah diurai oleh alam, baik oleh curah hujan dan panas matahari, maupun oleh mikroba tanah. Dengan meningkatnya kebutuhan barang plastik, limbah ini akan menimbulkan masalah yang sulit diatasi. Menurut Indonesia Plastic Industries, perkiraan pada tahun 2003 kebutuhan plastik 220 juta penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 1,35 juta ton. Daur ulang (recycle) adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle). Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan relatif kuat. Batako terbuat dari campuran pasir, semen dan air yang dipress dengan ukuran standar. Pembuatan batako yang selama ini dikerjakan secara manual, kini telah ditinggalkan dan diganti dengan proses pembuatan secara mekanis. Batako
1
yang diproduksi, bahan bakunya terdiri dari pasir, semen dan air dengan perbandingan 75:20:5. Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986. Hal tersebut yang menjadikan biaya produksi batako semakin mahal dan jarang diminati oleh masyarakat karena lebih memilih bata merah daripada batako. Oleh karena itu, peneliti ingin menjadikan limbah plastik yang cukup prospektif sebagai bahan campuran untuk pembuatan batako yang bisa mengahasilkan suatu produk baru bahan bangunan untuk memperkecil biaya produksi dan meminimalisir limbah plastik yang terhitung semakin banyak. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan. Adapun rumusan permasalahan penelitian terangkum dalam tiga pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pengolahan limbah plastik agar dapat dijadikan bahan campuran dalam pembuatan batako? 2. Apa manfaat penggunaan limbah plastik sebagai campuran pembuatan batako? 3. Apa keunggulan dan kelemahan dari hasil produk batako recycle yang berasal dari limbah plastik?
1.3
Tujuan Sesuai dengan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Membuat batako plastik yang memiliki keunggulan bagi bahan konstruksi bangunan. 2. Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dalam pembuatan batako plastik.
2
3. Sebagai sarana pentingnya daur ulang limbah plastik untuk masa depan yang baik. 4. Mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan.
1.4
Luaran Luaran yang diharapkan dari pembuatan batako plastik ini adalah untuk
meminimalisir biaya produksi batako, sehingga menciptakan batako berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Serta meciptakan suatu trobosan berupa sebuah inovasi baru dalam bidang konstruksi bangunan, dimana trobosan ini selain berguna untuk kepentingan manusia juga berguna bagi kelestarian lingkungan. 1.5
Kegunaan Kegunanaan dari pembuatan batako ini adalah: 1. Mempermudah proses pemasangan dinding konstruksi bangunan. 2. Mengurangi komposisi semen & pasir dalam bahan baku pembuatan batako. 3. Mengurangi
biaya
produksi
pembuatan
batako,
sehingga
bdapat
menghasilkan batako yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. 4. Memberikan salah satu solusi dalam pembangunan konstruksi rumah tahan gempa. 5. Mengurangi limbah sampah plastik yang ada di lingkungan.
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Batako Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia batako adalah bata yang dibuat dari adukan pasir dan teras atau semen, dan berongga (ukurannya lebih besar daripada batu bata biasa, biasanya berukuran 8 x 24 x 32 cm). Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan relatif kuat. Batako terbuat dari campuran pasir, semen dan air yang dipress dengan ukuran standar. Pembuatan batako yang selama ini dikerjakan secara manual, kini telah ditinggalkan dan diganti dengan proses pembuatan secara mekanis. Batako yang diproduksi, bahan bakunya terdiri dari pasir, semen dan air dengan perbandingan 75:20:5. Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986.
2.2 Pengertian Daur Ulang (Recycle) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daur ulang
merupakan
pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai, misal serat, kertas, plastik dan air untuk mendapatkan produk baru. Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
4
2.3 Proses Pembuatan Batako Recycle Perbandingan asli pasir: semen: air (75:20:5) Sedangkan alat yang diperlukan adalah sekop, alat pencetak batako ( batako press), mesin pengaduk komposisi, alat pengayak pasir, mesin penghancur plastik, cangkul, cetok, timba air. Sebelum proses pembuatan batako, terlebih dahulu dilakukan proses penghancuran limbah plastik dengan menggunakan mesin penghancur plastik. Setelah plastik hancur, selanjutnya dapat dilakukan pembuatan batako. Adapun proses pembuatan batako adalah sebagai berikut: 1. Pasir diayak sampai didapatkan pasir yang terhalus. 2. Pasir dicampur dengan semen dan bubuk plastik, lalu diaduk dengan mesin pengaduk. 3. Setelah semua bahan merata, tambahkan air sesuai perbandingan dengan bahan yang lain. 4. Aduk semua bahan sampai merata di dalam mesin pengaduk. Setelah merata, campuran siap untuk ditempatkan pada alat pencetak batako. 5. Dengan menggunakan alat pencetak tersebut, adukan dipres/ditekan sampai padat dan rata mekanisme tekan pada mesin cetak. 6. Setelah batako dicetak, batako dikeluarkan dari pencetak, lalu dianginanginkan atau di jemur di bawah sinar matahari sampai padat. 7. Kemudian jadilah batako recycle. Hasil produksi batako sebelum dipasarkan harus menjalani pengujian mutu yang meliputi : a. pengujian ukuran dan tampak luar b. pengujian daya serap, dan c. pengujian kuat tekan (Waluya, 2004). Berdasarkan bahan pembuatannya batako dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis, yaitu 1. Batako putih (tras) Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih/putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi. Warnanya ada yang putih 5
dan ada juga yang putih kecoklatan. Umumnya memiliki ukuran panjang 25-3-cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm. 2. Batako semen/ batako pres Batako pres dibuat dari campuran semen dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya dapat dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 18-20 cm. 3.Bata ringan Bata ringan dibuat dari bahan baku pasir kuarsa, kapur, semen, dan bahan lain yang dikategorikan sebagai bahan-bahan untuk beton ringan. Berat jenis sebesar 1850 kg/m3 dapat dianggap ebagai batasan atas dari beton ringan yang sebenarnya, meskipun nilai ini kadang-kadang melebihi.(Murdock, L., 1991). Dimensinya yang lebih besar dari bata konvensional yaitu 60cm x 20cm dengan ketebalan 7 hingga 10 cm menjadikan pekerjaan dinding lebih cepat selesai dibandingkan bata konvensional. (Susanta, G., 2007). Batako yang baik adalah yang masing-masing permukaannya rata dan saling tegak lurus serta mempunyai kuat tekan yang tinggi. Persyaratan batako menurut PUBI-(1982) pasal 6 antara lain adalah “permukaan batako harus mulus, berumur minimal satu bulan, pada waktu pemasangan harus sudah kering, berukuran panjang ± 400 mm, ± lebar 200 mm, dan tebal 100-200 mm, kadar air 25-35% dari berat, dengan kuat tekan antara 2-7 N/mm². Sisi-sisi batako harus mulus dan tegak lurus sama lain dan tidak mudah direpihkan dengan tangan. Sebelum dipakai dalam bangunan, maka batako minimal harus sudah berumur satu bulan dari proses pembuatannya, kadar air pada waktu pemasangan tidak lebih dari 15%.
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Batako Recycle Dari berbagai macam batako yang di uraikan di atas, kami ingin menciptakan sebuah batako jenis baru yang kualitasnya tidak kalah dengan batako yang lain, selain itu juga memiliki harga lebih murah dan berguna bagi kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, maka timbulah ide untuk membuat batako recycle ini. Adapun kelebihan dan kelemahan dari batako recycle ini sebagai berikut:
6
Kelebihan : 1. Teksturnya solid dan tahan gempa 2. Biaya produksi lebih murah 3. Daya serap terhadap air rendah, sehingga dapat memperpanjang umur batako pada konstruksi 4. Bobotnya lebih ringan dari batako pasir biasa. Kelemahan : 1. Kekuatan dan ketahanannya masih belum teruji 2. Tidak tahan panas 3. Sulit untuk dipotong 4. Daya rekat terhadap semen lebih rendah disbanding batako pasir biasa.
7
BAB III METODE PELAKSANAAN Secara singkat metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1.
Mendesain alat cetak batako recycle Dalam pembuatan batako recycle ini, akan didesain dengan ukuran panjang 36cm, lebar 8cm dan tinggi 18cm.
2.
Merencanakan komposisi bahan batako recycle -
Dalam pembuatan batako recycle ini, bahan-bahan yang diperlukan adalah pasir, semen, air, dan limbah plastik (10 : 4 : 1 : 5 ) 1 sak= 50 kg.
3.
Membuat eksperimen batako recycle Dalam pembuatan batako ini peneliti melakukan eksperimen beberapa kali untuk menghasilkan kualitas yang baik.
4.
Menguji kualitas batako recycle Dalam pembuatan batako ini diperlukan uji kualitas untuk mendapatkan batako yang berkualitas dengan cara.
5.
Penyerahan hasil.
8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya Ringkasan anggaran biaya NO.
Jenis Pengeluaran
Biaya
1
Peralatan penunjang
Rp. 9.896.000
2
Bahan habis pakai
Rp. 324.000
3
Lain-lain
Rp. 500.000 Jumlah
Rp. 10.720.000
4.2 Jadwal Kegiatan No.
Bulan
Kegiatan I
1
Mendesain alat cetak batako recycle
2
Merencanakan komposisi bahan batako recycle
3
Membuat eksperimen batako recycle
4
Menguji kualitas batako recycle
5
Penyerahan hasil
II
III
IV
V
9
DAFTAR PUSTAKA Widyaningsih, Sri, 2010. Cara Melakukan Limbah Daur Ulang Limbah Plastik.
Kamus besar bahasa Indonesia, (online) diunduh tanggal 28 oktober 2013 dari web http://kbbi.web.id
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, (online) diunduh tanggal 28 oktober 2013 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang
Didik Bambang Supriyadi, 2008. Pemanfaatan Limbah Plastik Pabrik plastik Untuk Mereduksi Kuantitas Limbah, Laporan Penelitian Universitas Sumatra Utara.
Henggar Hardiani, Susi S, 2009. Pemanfaatan Limbah Plastik Industri plastik rumah tangga untuk Bahan Baku Bata Beton, Berita Selulosa, Vol. 44 No. 2, Hal. 86-98
John Newman, Ban Seng Choo, 2003. Advanced Concrete Technology, Concrete Properties, Elsevier Ltd
Kuntari Adi Suhardjo, Ariyadi Basuki, 2009. Alternatif Pemanfaatan Plastik Rumah Tangga sebagai Produk Bata Beton Ringan, Laporan Penelitian B4T.
10
11
12
13
14
15
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan A. Peralatan Penunjang dan Bahan Habis Pakai Material Mesin pengaduk Alat press batako Sekop pasir Cangkul Pengayak pasir Mesin penghancur plastic Semen Pasir Plastik bekas
Justifikasi pemakaian Pengaduk campuran Pencetak batako Transporter pasir & semen Transporter pasir & semen Menghaluskan pasir Menghancurkan plastik Bahan baku campuran Bahan baku campuran Bahan baku campuran
Kuantitas 1 buah / hari 1 buah
Harga satuan Rp.750.000 Rp.200.000
4 buah
Rp. 38.000
4 buah
Rp. 60.000
1 buah
Rp.50.000 Rp. 8.500.000
Rp. 50.000 Rp. 8.500.000
Beli Beli
Rp. 1280 Rp. 260.000
Rp. 64.000 Rp. 260.000
Beli Beli
Rp.
-
1 buah 50 Kg I bak truk kecil 5 Kg
Total Rp. 750.000 Rp. 200.000 Rp. 156.000
Keterangan Sewa alat Beli Beli
Rp. 240.000
Beli
10.220.000
B. Lain-Lain Material Transportasi
Justifikasi pemakaian Membeli bahan dan
Kuantitas
Harga satuan Rp. 300.000
-
peralatan Narasumber
Mewawancarai kuli
Keterangan Biaya transportasi Kegiatan
Rp. 200.000
-
Biaya untuk mewawancarai kuli
Batako
batako. Sub total Total
Rp. 500.000 Rp. 10.720.000
16
17