IMIDAP-P -021-2009 -P-021-2009
BUKU 1
PEDOMAN STUDI POTENSI ( PRA STUDI KELAYAKAN )
IMIDAP
I n tete g r a tete d M i c ror o h y d r o D e v e l o p m e n t a n d A p p l icic a tit i o n P r o g r a m DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATA DIREKTORAT PEMANFAATAN N ENERGI DEPARTEMEN DEP ARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAY DAYA MINERAL
9 0 0 2
IMIDAP -P -021-2009
BUKU 1 PEDOMAN STUDI POTENSI
( PRA-STUDI KELAYAKAN )
Cetakan : 1 2 3 4 5
IMIDAP
I n t e g r a tet e d M i c r o h y d r o D e v e l o p m e n t a n d A p p l icic a t ioi o n P r o g r a m DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA DAYA MINERAL
2009
IMIDAP -P -021-2009
BUKU 1 PEDOMAN STUDI POTENSI
( PRA-STUDI KELAYAKAN )
Cetakan : 1 2 3 4 5
IMIDAP
I n t e g r a tet e d M i c r o h y d r o D e v e l o p m e n t a n d A p p l icic a t ioi o n P r o g r a m DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA DAYA MINERAL
2009
TIM PENYUSUN BUKU 1 (PRA RA STUDI STUDI KEL KELAYAKAN) PEDOMAN STUDI POTENSI (P
1.
Abdul Kadir Damanik
Kementerian Kemen terian UKM
2.
Adhy Kurniawan
Universitas Gadjah Mada
3.
Agus Irfan Gunawan
PT.. Wiratman PT Wiratman and Associates
4.
Agus Ag us Ma Marryono
Universitas Gadjah Mada
5.
Arfie Ikhsan
P3T KEBT – Departemen ESDM
6.
Armi Susandi
Institut Teknologi Bandung
7.
Arie Sudaryanto
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
8.
Chandra Adriawan
IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
9.
Chayun Boediyono
Yayasan Bina Lingkungan Hidup
10.. Christian Mamesah 10
P4TK BMTI – TEDC, Depdiknas
11.. Dadan Kusdiana 11
Direktorat Jenderal LPE, Departemen ESDM
12.. Djoko Winarno 12
Masyarakat Masy arakat Energi Terbarukan Indonesia
13.. Eddy Permadi 13
CV.. Cihanjuang Inti Teknik CV
14.. Faisal Rahadian 14
Asosiasi Hidro Bandung
15.. Ifnu Setyadi 15
PT. Pro Rekayasa
16.. Ignatius Iryanto 16
IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
17.. Nota E ffiandi 17
Politeknik Ne N egeri Padang
18.. Machfud 18
UNDP – Environment Unit
19.. Mochammad Ainul Yaqin 19
IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
20.. Kusetiadi Rahardjo 20
PT. Heksa Prakarsa Teknik
21.. Ronggo Kuncahyo 21
IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
22.. Senta 22 Sentanu nu
Asosiasi Hidro Bandung
23.. Suhendrik Hanwar 23
Politeknik Negeri Padang
24.. Yanto Wibowo 24
Puslitbang Air – Departemen PU
25.. Zendra Permana Zen 25
IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
iiiiii
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dalam menyusun dan
menilai studi kelayakan yang dibuat inisiator dalam upaya memenuhi kaidah dan asas kelayakan dari berbagai aspek. Selanjutnya studi kelayakan tersebut diajukan untuk mendapat alokasi pembiayaan baik anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran
pendapatan dan belanja daerah
(APBD) tingkat provinsi dan atau
kabupaten/kota.
Selain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, buku pedoman ini dapat menjadi acuan bagi investor atau pihak yang berkepentingan dengan pengembangan energi listrik tenaga mikrohidro. Pedoman teknis ini bersifat dinamis sehingga secara periodik dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada. Pemerintah atau badan lainnya yang ditunjuk Pemerintah diharapkan
selalu dapat meninjau kembali pedoman teknis ini, pemberlakuannya serta perubahan yang diperlukan. Selain itu pedoman teknis ini bersifat tidak mengikat, diperlukan peran aktif dari pemilik project , perencana dan pabrikan serta pelaksana. Peran paling penting adalah pada pemilik project dimana peran pengawasan langsung berada. Sifat paling penting dari pedoman teknis ini adalah tidak membatasi perkembangan mikrohidro dan menjadi eksklusif namun sebaliknya
pedoman teknis ini tidak memberikan kelonggaran yang berlebihan sehingga meninggalkan kualitas yang diperlukan untuk keberlanjutan
v
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak atas kerjasamanya dalam penyusunan buku pedoman ini dan tim penyusun
menyampaikan
permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang. Masukan dan saran untuk penyempurnaan buku pedoman ini masih diharapkan dari seluruh pihak.
vi
DAFTAR ISI Tim Penyusun .................................................................. Kata Pengantar ................................................................ Daftar Isi .......................................................................... Daftar Gambar ................................................................. Daftar Tabel .....................................................................
iii v vii ix xi
Bab 1
Pendahuluan ……………….............................. 1 1.1. Umum ………............................................. 1 1.2. Maksud dan Tujuan .................................... 2 1.3. Lingkup Kegiatan Studi Potensi ................... 2 1.4. Kriteria Kelayakan Potensi …........…........... 3
Bab
2
Survai Awal Studi Potensi.............................. 2.1. Pengumpulan Data Teknis …....................... 2.2. Pengumpulan Data Non Teknis ...................
Bab
3
5 5 16
Pemilihan Prioritas Studi
Kelayakan PLMTH …….................................... 3.1. Formulasi Prioritas ………........................... 3.2. Pemilihan Prioritas PLTMH ….....................
21 21 22
Penyusunan Laporan Hasil Studi Potensi (Pra Studi Kelayakan) ……................
25
Daftar Pustaka .................................................................
29
Bab 4
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
: Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH
Gambar 2
: Contoh Daerah Tangkapan Air
Gambar 3
: Deskripsi Pengertian Head
Gambar 4
: Alat Global Positioning System (GPS)
Gambar 5
: Sketsa geologi berdasarkan pengamatan lokasi
Gambar 6
: Skema Pembangkit Listrik Mikrohidro
Gambar 7
: Pipa penstock sejajar sungai
Gambar 8
: Middle length penstock
Gambar 9
: Skema Pembangkit Listrik Mikrohidro
Gambar 10
: Skema Pembangkit Listrik Mikrohidro
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Contoh Data Primer Lokasi Potensi
Tabel 2
: Contoh Penilaian Data Primer Lokasi Potensi
xi
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.
Umum
Pedoman studi kelayakan ini merupakan rangkaian
terpadu
lingkup
kegiatan dan pemberian kriteria penilaian kualitatif dan kuantitatif suatu lokasi potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) mulai dari tahap awal, studi potensi, pemilihan spesifikasi teknis komponen peralatan yang sesuai hingga penyusunan laporan studi kelayakan. Pedoman studi kelayakan ini terdiri dari beberapa buku, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH
1
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN) 1.2.
Maksud dan Tujuan
Sebagaimana dijelaskan pada Buku Pedoman Umum Penyusunan Studi Kelayakan PLTMH (Buku Utama) bahwa sebelum melakukan suatu kegiatan studi kelayakan, maka perlu dilakukan studi potensi atau pra studi kelayakan. Kegiatan studi potensi ini adalah kegiatan awal sebagai kajian umum
atau
pen j a j ak an awal untuk pengumpul an atau
mendapatkan data dan informasi tentang kemungkinan suatu daerah aliran sungai yang ada dan dapat dikembangkan atau dimanfaatkan menjadi suatu potensi pembangkit energi listrik dari sumber mikrohidro atau yang dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Kegiatan studi potensi ini dapat diperkenalkan sebagai kegiatan pra studi kelayakan. Berdasarkan hasil kegiatan studi potensi ini menjadi masukan untuk pengambilan keputusan apakah studi perlu dilanjutkan atau tidak dan bila ternyata memiliki banyak potensi yang layak dapat membantu memilih suatu prioritas.
1.3.
Lingkup KegiatanStudi Potensi
Kegiatan studi potensi atau pra studi kelayakan ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi untuk survai awal
di lapangan atau
lokasi daerah aliran sungai suatu dusun/desa yang diperkirakan memiliki potensi sumber energi mikrohidro. Data yang dikumpulkan pada kegiatan studi potensi ini meliputi : a. Data dan informasi teknis tentang potensi sumberdaya air atau daerah tangkapan air untuk PLTMH dimana besaran kuantitatif dan kualitatif data dan informasinya dapat dipetakan pada standar potensi kelayakan pembangunan dan pengembangan PLTMH. 2
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
b. Data dan
informasi tentang
tingkat elektrifikasi dan
potensi
pertumbuhannya, profil sumber energi lokal, pola penggunaan dan pemanfaatannya yang ada saat ini, profil kebutuhan dan ketersediaan (supply-demand) energi listrik dan potensi serta daya dukung pembangunan PLTMH. c. Data dan
informasi non
teknis tentang
profil dan kondisi
infrastruktur sosial ekonomi masyarakat, kapasitas lokal, tingkat partisipasi, dukungan dan kontribusi masyarakat lokal untuk pengembangan PLTMH sebagai energi baru terbarukan.
1.4.
Kriteria Kelayakan Potensi
Sebagai batasan atau parameter baik kuantitatif maupun kualitatif untuk menjadi tolok ukur kelayakan suatu potensi aliran sungai dan atau saluran dan untuk pertimbangan kepada studi kelayakan lanjut hingga menjadi prioritas, maka kelayakan potensi memenuhi kriteria sebagai berikut ; a. Panjang
jaringan
distribusi titik lokasi pembangkit
terhadap
penerima daya (beban) radius 5 km untuk tegangan menengah 20 kV dan radius 2 km untuk tegangan rendah.
b. Adanya calon konsumen yang berada di sekitar pembangkit. c. Potensi
daya
listrik terbangkit
mencukupi
sesuai
standar
mikrohidro dengan daya kurang dari 1 MW. d.
Ketersediaan aliran air sungai sepanjang tahun (musim hujan dan kering), maksimal 3-4 bulan kering dalam 1 tahun dan bulan-bulan lainnya dalam keadaan basah. Bulan kering yang dimaksud di sini adalah musim kemarau yang sama sekali atau sangat sedikit turun hujan. Bulan basah adalah musim penghujan yang banyak turun 3
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
hujan atau terdapat hujan lebat pada bulan tersebut. Lebih jelas tentang debit dan analisisnya dapat dilihat di Pedoman Studi Kelayakan Hidrologi Pembangunan PLTMH – Buku 2A. e. Jalan akses menuju lokasi dapat dijangkau atau dapat ditempuh dengan teknologi yang tidak mahal. f.
Lokasi pembangkit tidak merusak lingkungan dan atau berada di kawasan cagar alam atau budaya sesuai dan dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
4
BAB
2
SURVAI AWAL STUDI POTENSI
2.1.
a.
Pengumpulan Data Teknis Pengumpulan Bahan Referensi Dasar
Setelah mengidentifikasi dan memfokuskan lokasi potensi, maka langkah selanjutnya mengumpulkan bahan referensi dasar yang dibutuhkan adalah antara lain ;
- Peta Lokasi Merupakan peta tentang wilayah dusun/desa lokasi potensi, relatif terhadap lokasi pusat pemerintahan desa, kecamatan, kota
fasilitas umum, tanah pertanian, lokasi desa-desa, kemiringan sungai, daerah tangkapan air dari lokasi yang diusulkan, jalan menuju lokasi dan sebagainya. Peta ini dapat menggambarkan tingkat aksesibilitas lokasi PLTMH untuk mendapatkan alternatif jalan akses untuk memperkirakan kebutuhan jalan akses yang harus dibuat apabila PLTMH dibangun. Peta ini bisa didapatkan di Badan
Koordinasi
Sur va i dan
Pemetaan Nasi onal
(Bakosurtanal). Peta lokasi ini tersedia dengan skala 1:50.000 dan 1:25.000. - Peta Geologi Pengamatan geologi permukaan yang meliputi struktur tanah dan jenis tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi awal geologi di lokasi bendung, kolam penenang dan bangunan pembangkit. Hasil pengamatan ini dapat merupakan catatan kondisi geologi yang dapat berakibat kurang menguntungkan apabila tidak 5
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
di anal isis t er l ebi h dahul u sebel um pembangunan yang direncanakan. Peta geologi skala dimaksud dapat diperoleh dari
Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan dengan skala 1:250.000 atau 1:100.000. - Ketersediaan Material Konstruksi Melakukan pengamatan dan identifikasi ketersediaan material konstruksi, hal ini penting dilakukan untuk menghitung nilai ekonomis pembangunan PLTMH. - Data Debit Aliran Data debit aliran diupayakan berupa catatan aliran bulanan dengan rentang waktu setidaknya 10 tahun terakhir. Data ini bisa didapatkan di Dinas Pekerjaan Umum/Pengairan/Pengelolaan Sumber Daya Air tingkat kabupaten dan atau provinsi setempat. Apabila data debit tidak tersedia maka dapat dihitung dengan menggunakan data curah hujan stasiun pengamat terdekat.
Data curah hujan yang dimaksud berupa
data curah hujan
harian, baik berupa hasil pencatatan manual maupun otomatis berbentuk time series. Rentang pencatatan minimal 10 tahun terakhir, dimulai dari tahun perencanaan hingga 10 tahun runtut ke belakang. Data ini didapatkan di Badan
Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) atau stasiun hujan setempat yang bersifat i ndependen milik Departemen Perhubungan,
Depart emen
Pertanian, Departemen Pekerjaan Umum atau instansi/badan
lain yang berkompeten. b. 6
Pemilihan Lokasi Potensial
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Pemilihan lokasi potensi sumber energi mikrohidro dapat dilakukan secara desk study atau survai awal sebagai pendekatan, yakni
sebagai berikut ; - Pemilihan menggunakan Peta Topografi Perkiraan ketinggian, yang ditaksir melalui peta adalah kurang lebih 10 m untuk peta dengan skala 1:25.000 dan 25 m untuk peta dengan skala 1:50.000. Berdasarkan peta topografi ini juga dapat digambarkan daerah tangkapan air sebagaimana contoh pada Gambar 2. - Pemilihan dengan Pertimbangan Kemiringan Sungai/Saluran dan Debit Sungai/Saluran Pemilihan lokasi potensial ini dengan mempertimbangkan profil tinggi head dan saluran air serta debit air aliran yang ada. Jenis informasi, yang diambil dari peta topografi adalah kemiringan sungai atau saluran meliputi perbedaan ketinggian dan panjang sungai atau saluran dan debit. Pengertian head dapat dilihat pada Gambar 3. c.
Pengumpulan Data dan Informasi Kelayakan Teknis Lokasi Pengumpulan data dan informasi kelayakan teknis ini adalah
melengkapi bahan-bahan referensi dasar yang akan digunakan untuk analisis kelayakan lokasi dari segi teknis. Data yang terkumpul dalam formulir ini akan menjadi dasar persiapan perancangan teknis, dan menilai kelayakan teknis pembangunan PLTMH (lihat Buku Pedoman 2 dan 3).
Kegiatan pengumpulan data primer di lapangan meliputi -
Wawancara dengan pemangku kepentingan (stakeholders), 7
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Gambar 2. Contoh Daerah Tangkapan Air
Gambar 3. Deskripsi Pengertian Head Sumber : CANMET Energy Tecnology Center, Natural Resources Canada (NRCan), 2004
8
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
khususnya dengan penduduk lokal. - Pengukuran head , survai proyek di lokasi dimulai dari intake sampai dengan tailrace. Pengertian tentang head, intake dan tailrace dapat
dilihat di Pedoman Studi Kelayakan Sipil
Pembangunan PLTMH – Buku 2B. - Pengukuran aliran dengan metode hidrometri. - Pengukuran dengan menggunakan peralatan global positioning system (GPS) untuk jaringan transmisi sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 4.
Gambar 4. Alat Global Positioning System (GPS)
Data sekunder yang dibutuhkan untuk kegiatan ini antara lain - Peta
t opogr af i
s k al a 1:50.000
atau
l ebi h kecil unt uk
menggambarkan daerah tangkapan air.
- Hasil analisis data hidrologi berupa analisis debit andalan. Debit
andalan adalah debit minimum sungai dengan kemungkinan debit terpenuhi 80% sehingga dapat dipakai untuk dasar analisis 9
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
besar daya yang dapat dihasilkan mikrohidro. Debit andalan pada umumnya dianalisis sebagai debit rata-rata untuk periode sepuluh harian, setengah bulanan atau bulanan. Kemungkinan tak terpenuhi ditetapkan 20% untuk menilai tersedianya air berkenaan dengan
kebutuhan pen g ambi l an ( d i ve r s i on
r equir ement).
Secara garis besar kelompok data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data dan informasi kelayakan teknis lokasi adalah : - Deskripsi umum potensi. - Deskripsi lokasi potensi. - Layout umum. - Jaringan dan transmisi lokal. - Faktor-faktor lingkungan. - Penggunaan lahan sekitar lokasi potensi saat ini. Hal yang perlu diklarifikasi selain dari kelompok informasi di atas antara lain adalah : - Profil potensi sumber alam mikrohidro di desa/dusun wilayah yang telah diindikasikan dengan aliran sungai atau saluran. - Profil potensi sosial ekonomi desa/dusun yang diidentifikasi membutuhkan listrik. - Apakah
benar
bahwa
memungkinkan untuk membangun
pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang dekat dengan daerah yang membutuhkan daya. - Berapa kapasitas daya yang diperkirakan dapat dihasilkan berdasarkan profil topografi (representasi head) dan debit /deras 10
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
aliran sungai yang ada. - Alternatif lokasi potensial
lain di sepanjang
aliran sungai
dusun/desa tersebut.
d.
Kajian Pencarian Lokasi Dalam kajian lokasi pembangkit diupayakan sedekat mungkin dengan lokasi-lokasi konsumen yang membutuhkan daya. Apabila lokasi permintaan daya tersebar pada daerah yang luas, maka disarankan menyebarkan pembangkit
skala kecil (picohydr o)
daripada memasok daya ke seluruh kelompok penduduk dengan menggunakan sebuah
diperhatikan adalah
pembangkit
tunggal. Syarat yang perlu
biaya jaringan lebih rendah, lebih mudah
pengoperasian dan perawatan dan dampak penghentian tak terduga dari pembangkit dapat diperkecil. Selanjutnya perlu juga diperhitungkan adalah daya yang dihasilkan, tingkat permintaan,
topografi, kondisi jalan masuk, tegangan jaringan dan perhitungan ekonomi jaringan. Perkiraan jarak maksimum jaringan sampai dengan konsumen adalah
+radius
5 km untuk tegangan menengah 20 kV dan radius
2 km untuk tegangan rendah. Jarak ini berdasarkan pada asumsi bahwa tegangan pada akhir jaringan distribusi harus terjaga diatas 205 Volt, 15V sebagai kerugian tegangan yang diijinkan pada aturan tegangan 220V, tanpa trafo (transformer). Apabila lokasi
potensi al tidak ditemukan
karena
terl al u jauh pel ayanan
konsumen maka trafo harus dipasang. e.
Kajian Kondisi Stabilitas dan Struktur Tanah (Kondisi Geologis) Rencana Bangunan Sipil PLTMH. 11
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Kajian ini dilakukan dari desk study data/informasi kondisi struktur tanah atau kondisi geologi, atau dengan survai awal stabilitas t an ah ,
t er ut am a
p er m uk aa n
pembangunan dari sebuah
t an ah,
pembangkit
di pe r l uk an tenaga
un t uk
air skala kecil
disebabkan ;
- Bangunan mikrohidro sebagian besar adalah bangunan sipil. - Rute saluran air umumnya berada di kemiringan sisi bukit. Penelitian harus dihasilkan dalam bentuk sketsa sebagaimana Gambar 5, untuk tujuan referensi untuk menentukan bangunan dasar dari setiap bangunan sipil.
Gambar 5. Sketsa geologi berdasarkan pengamatan lokasi Sumber : Tokyo Electric Power Services Co, Ltd – Nippon Koei Co, Ltd , 2003
Pembuatan Layout Awal Sistem PLTMH
f.
Saat dilakukan tahap pra studi kelayakan dapat dibuat layout awal sistem PLTMH untuk memudahkan studi kelayakan lanjut yang merepresentasi k an
posisi / l ok asi komponen sistem PLTMH
sebagaimana Gambar 6. 12
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Berdasarkan dari layout dasar sistem PLTMH tersebut akan dapat menggambarkan alternatif sistem PLTMH.
- Air dari intake dialirkan melalui saluran pembawa dan pipa pesat (penstock t unnel ) sampai
ke turbin.
Jal ur pipa
pesat
direncanakan sedemikian rupa sehingga mengikuti aliran air
sejajar dengan sungai sebagaimana Gambar 7. Metoda ini dapat dipilih seandainya pada medan yang ada tidak memungkinkan untuk dibuat kanal. Perlu diperhatikan bahwa penstock pipe harus aman terhadap banjir.
Gambar 6. Skema Pembangkit Listrik Mikrohidro
13
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Gambar 7. Pipa penstock sejajar sungai Sumber : British Hydropower Association, 2005
- Jalur pipa pesat dapat dibuat langsung dari intake ke turbin tanpa mengikuti bentuk sungai (short penstock). Penstock tunnel yang digunakan lebih pendek dibandingkan cara pertama. Cara ini menuntut adanya kemiringan tanah yang memadai pada jalur penstock tunnel yang dipilih.
14
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Gambar 8. Middle length penstock Sumber : Asosiasi Hidro Bandung, 2009
- Seandainya memungkinkan, pembuatan saluran terbuka (kanal) dapat dibuat sampai lokasi tertentu, selanjutnya digunakan penstock tunnel sampai ke turbin (middle length penstock),
dengan demikian jalur penstock tunnel menjadi lebih pendek. Pa n j an g s al u r an t e r b u k a s e rt a k on d i s i t an ah pe r l u diperhitungkan. Saluran yang panjang akan cepat rusak bila
kurang mendapat perawatan. Kondisi tanah
yang labil dan
miring akan menyulitkan dalam konstruksinya serta mahal.
Sedapat mungkin pada tingkat studi potensi, selain layout di atas, dapat menggambarkan juga ; - Sketsa layout lokasi, 15
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
- Jarak yang diukur menggunakan pita ukur (r ollmeter), - Ketinggian berdasarkan pada data altimeter atau peralatan lain yang memadai.
2.2.
a.
Pengumpulan Data Non Teknis
Data dan Informasi Profil Sosial Ekonomi Data dan informasinya dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif
yang
dapat
dilakukan melalui pengumpulan data
sekunder maupun data primer yang didapat dari isian kuesioner
maupun dari hasil wawancara pada penduduk lokal di lokasi potensi. Data non teknis tersebut meliputi : - Profil dusun/desa lokasi potensi yang menggambarkan tentang : i.
Tingkat populasi penduduk berdasarkan jumlah orang per kepala keluarga, jenis kelamin, usia/umur, latar belakang pendidikan, komposisi agama yang dianut.
ii.
Tingkat heterogenitas masyarakat.
iii.
Tingkat
ak s esi bi l it as
l ok asi
dusun/desa
dari
pusat
administrasi desa, kecamatan, kota/kabupaten, dan ibu kota provinsi, kondisi jalan, moda transportasi yang ada dan jarak lokasi. iv.
Profil ketersediaan sumber energi dan pola penggunaan dan
pemanfaatannya. v.
Tingkat dan pola konsumsi peralatan listrik.
- Tingkat standar hidup dan sumber pendapatan masyarakat. - Kondisi dan kesadaran serta partisipasi gender . - Tingkat kesadaran (willingness) masyarakat untuk : 16
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
i.
Kontribusi pada pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan sarana kelistrikan.
ii.
Kesadaran dan kemampuan untuk membayar pelayanan penyediaan listrik.
- Profil usaha dan sumber ekonomi produktif berbasis sumber daya lokal. - Kecepatan akses, kemampuan mengusahakan akses kepada pasar. - Kapasitas
l ok al
dan
kemampuan berkembang den g an
pemanfaatan potensi sumber daya lokal. - Kondisi dan profil infrastruktur pelayanan publik yang ada. - Tingkat respon dan dukungan pemerintah daerah setempat. b.
Analisis Finansial PLTMH
Setelah dilakukan desk study didapatkan perkiraan
analisis
finansial berdasarkan dukungan data harga dan biaya. Analisis finansial ini berupa perhitungan secara sederhana tentang total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTMH di lokasi potensi. Perhitungan biaya meliputi komponen mikrohidro dan biaya lain sebagaimana berikut : - Harga pengadaan peralatan mekanik elektrik. - Biaya transportasi/pengiriman peralatan dari pabrik ke lokasi. - Total
harga
pembangunan seluruh
PLTMH, yang
meliputi biaya
bangunan sipil sistem
material
dan
tenaga
kerja
pembangunan bangunan sipil. - Biaya pemasangan/instalasi. - Biaya pengadaan jaringan dan transmisi. 17
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
- Biaya konsultansi detil perancangan dan komisioning. - Biaya administrasi dan kontingensi. Analisis finansial ini dapat perkiraan
dilanjutkan
j uml ah pendapatan
dengan
memetakan
(r evenue ) pen j ual an l istri k
berdasarkan jumlah optimal daya
terbangkit potensi PLTMH,
potensi
diproyeksikan
keuntungan yang
dapat
dari jumlah
perkiraan pendapatan dikurangi jumlah biaya pengeluaran untuk gaji operator, biaya perawatan peralatan PLTMH, pembayaran kewajiban lain seperti iuran air dan sebagainya. Berdasarkan analisis f inansial ini dapat diperhitungkan biaya per kW untuk setiap lokasi potensi PLTMH. Sebagai catatan, untuk perhitungan perkiraan jumlah pendapatan (r evenue) penjualan
listrik per kW dapat menggunakan harga tarif yang ditetapkan setiap
wi l ayah l ok asi potensi
sesuai
Kepmen
ESDM No.
1122/K/30/MEM/2002. c.
Inventarisasi Potensi Kebutuhan Listrik - Survai Tingkat Pelayanan dan Potensi Kebutuhan Listrik Tingkat pelayanan dan potensi kebutuhan daya listrik (demand) masyarakat perlu diteliti awal, apakah benar tingkat permintaan daya sedikit lebih tinggi dari kemampuan produksi dan layanan listrik PT. PLN yang ada. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan
berkaitan dengan efisiensi . Survai awal ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah kepala keluarga atau unit rumah yang telah teraliri listrik PT PLN dengan
yang belum teraliri sebagai rasio
elektrifikasi. Berdasarkan profil jumlah kepala keluarga atau unit 18
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
rumah yang teraliri dapat dianalisis profil beban puncak per kepala keluarga atau unit rumah dengan daya rata-rata 150-200 W yang di hubungk an dengan
tingkat kemakmuran dan
pertumbuhan usaha/ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data awal di atas, dapat diperbandingkan dengan perkiraan tingkat layanan penyediaan listrik PLTMH berdasarkan data kebutuhan listrik masyarakat. - Jaringan Transmisi dan Distribusi Listrik PT. PLN Maksud dari inventarisasi jaringan transmisi dan distribusi l istrik PT. PLN adalah untuk mengetahui awal profil jaringan PT. PLN yang ada di lokasi potensi dan rencana pengembangan di masa depan.
Hal ini perlu diketahui sejak awal untuk mencegah
kejadian dimana pascapembangunan PLTMH, tidak dilakukan pengembangan, karena PLTMH tersebut tidak dioperasikan lagi disebabkan sudah dibangun jaringan transmisi distribusi listrik
PT. PLN. Untuk melengkapi kajian profil jaringan transmisi dan distribusi listrik PT. PLN tersebut
dapat
dilakukan
dengan
pengumpulan data sebagai berikut.
i. Data Rencana Pengembangan Jaringan Pelayanan PT. PLN Banyak unit PLTMH tidak beroperasi lagi disebabkan sudah terpasang jaringan transmisi dan distribusi penyediaan listrik oleh PT. PLN, sehingga perlu diupayakan untuk mendapatkan gambaran rencana penyediaan listrik di desa/dusun calon lokasi PLTMH. Selain itu juga perlu didapat data rencana pengembangan jaringan pelayanan PT. PLN dari rencana pemasangan jaringan 19
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
kelistrikan. Data ini sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk rencana
penyambungan (on-grid) pada jaringan PT. PLN
sebagaimana skema power purchasing agr eement. ii. Data Pelanggan PT. PLN di Lokasi Potensi PLTMH Sebenarnya data pelanggan PT. PLN adalah salah satu profil data sosial ekonomi sebagaimana telah dikumpulkan sebagai data non teknis, tetapi data ini dapat difokuskan menjadi data profil pelanggan PT. PLN. Data ini dapat diperoleh dari PT PLN dan dengan data ini dapat menganalisis potensi pertumbuhan kebutuhan (demand) listrik di wilayah lokasi PLTMH.
20
BAB
3
PEMILIHAN PRIORITAS STUDI KELAYAKAN PLTMH
3.1.
Formulasi Prioritas
Berdasarkan
pengalaman, beberapa daerah
memiliki beberapa atau
bahkan banyak potensi pembangkit energi mikrohidro yang layak. Akan tetapi untuk memilih atau menetapkan prioritas pembangunan dan pengembangannya
berdasarkan ti ng k at / l evel k el ayak annya rel ati f
berdasarkan data dan informasi teknis dan non teknis hasil studi potensi tersebut perlu dibuat suatu formulasi. Formulasi ini hanyalah
suatu
pendekatan kuantifikasi untuk menggambarkan tingkat kelayakan dan membantu pengambi l an keputusan
prioritas pembangunan dan
pengembangannya. Sebagai pendekatan, formula tingkat kelayakan dan prioritas dapat dikuantifikasi berdasarkan pendekatan kriteria-kriteria sebagai berikut ; a.
Jumlah kepala keluarga atau unit rumah yang akan dialiri listrik.
b.
Tingkat keseimbangan sosial ekonomi.
c.
Tingkat homogenitas situasi desa.
d.
Sumber pendapatan dan profil pekerjaan penduduk.
e.
Tingkat kesadaran dan partisipasi gender.
f.
Tingkat
k esadaran (willi ngness) untuk
berkontribusi
dal am
pembangunan dan membayar listrik g.
Tingkat kebutuhan penggunaan peralatan
listrik per kepala
keluarga atau unit rumah. h.
Tingkat potensi
usaha
produktif menggunakan energi/listrik
PLTMH. 21
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
i.
Tingkat potensi pengembangan kapasitas lokal.
j.
Tingkat kapasitas kemampuan pengelolaan PLTMH.
k.
Tingkat kemudahan dan pengembangan akses ke pasar.
3.2.
Pemilihan Prioritas PLTMH
Pemilihan ini dilakukan kepada lokasi potensi yang sudah memenuhi standar minimal sebagaimana di atas. Untuk memilih dan menetapkan prioritas lokasi potensi untuk kegiatan lebih lanjut, dapat dilihat dari tingkat/level kelayakan dan prioritasnya. Penetapan ini berdasarkan pendekatan pemberian nilai kuantifikasi yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a.
Identifikasi data dan informasi kriteria-kriteria setiap lokasi potensi.
b. Tetapkan skala pendekatan penilaian kuantifikasi setiap kriteria untuk setiap lokasi potensi, misalnya dengan skala angka 1-10. c.
Setiap penilaian kuantifikasi yang tertinggi, terbaik atau paling baik diberikan nilai 10 dan terendah, terjelek atau paling jelek diberikan nilai 1.
d.
Kemudian dengan perbandingan penilaian terhadap penilaian kuantifikasi dari terendah, terjelek (nilai 1) sampai tertinggi, terbaik (nilai 10) berikan penilaian kuantifikasi setiap kriteria untuk setiap lokasi potensi.
e.
Jumlahkan nilai total dari nilai kuantifikasi seluruh kriteria untuk setiap lokasi potensi.
f.
Bandingkan nilai total setiap lokasi potensi. Perbandingan ini dapat diinterpretasikan sebagai tingkat kelayakan dan prioritas lokasi
potensi. Sebagai gambaran hal ini dapat diberikan contoh seperti 22
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Tabel 1 untuk data primer dan Tabel 2 sebagai hasil kuantifikasi data
sehingga pada
matrik tersebut tergambar
tingkat/level
kelayakan dan prioritas masing-masing lokasi potensi PLTMH.
Tabel 1. Contoh Data Primer Lokasi Potensi LOKASI PLTMH Kriteria
PLTMH A
Jumlah KK
120
Tingkat keseimbangan sosial
Islam = 100 Kristen = 10 Hindu = 10
Tingkat homogenitas situasi desa
Tidak ada konflik,desa dikelola baik
PLTMH C
PLTMH B
PLTMH
D
150
260
200
Islam
Kristen = 200 Islam = 25 Katolik = 15
Islam
Tidak ada konflik,desa dikelola baik
Tidak ada konflik,desa dikelola baik
Tidak ada konflik,desa dikelola baik
= 150
= 200
Sumber pendapatan dan profil pekerjaan
PNS= 80% Dagang (15%) Pengusaha 3% Lain2 (2%)
Petani (70%) Dagang (20%) Pengusaha 10%, Lain2
Petani (20%) Pekerja/Buruh/ PNS (50%) Lain2 (30%)
Petani (75%) Dagang (20%) Pegawai (3%) Lain2(2%)
Kesadaran dan partisipasi gender
Banyak ormas, aktif
Sedikit org masyarakat
Tidak ada ormas
Sedikit org masyarakat
Kesadaran untuk berkontribusi
Tidak potensi, Tidak tertarik swadaya
Potensi,ter tarik bersedia swadaya
Tidak potensi dan tidak tertarik
Potensi dan Tertarik
Kesadaran untuk membayar listrik
Tinggi; teratur
Tidak teratur
Sedang, Teratur
Tidak teratur
Kebutuhan penggunaan peralatan listrik
Banyak punya TV, kulkas, R/T, komputer
Banyak hanya radio, beberapa TV
Beberapa TV, R/T, kulkas, ricecooker
Beberapa radio, TV
Potensi usaha produktif
Beberapa home industry makanan
Ada penggilingan padi
Tidak ada industri
Tidak ada industri
Pengembangan kapasitas lokal
Bagus, banyak turis
Bagus
Bagus
Bagus
K apasitas kemampuan pengelolaan PLTMH
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Kemudahan akses pasar
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
23
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
Tabel 2. Contoh Penilaian Data Primer Lokasi Potensi LOKASI PLTMH Kriteria
PLTMH A
PLTMH B
PLTMH C
PLTMH
Jumlah KK
5
6
10
8
Tingkat keseimbangan sosial
8
10
8
10
10
10
10
10
Sumber pendapatan dan profil pekerjaan
8
6
4
2
Kesadaran dan partisipasi gender
8
6
1
4
Kesadaran untuk berkontribusi
5
10
1
8
Kesadaran untuk membayar listrik
10
1
8
1
Kebutuhan penggunaan peralatan listrik
10
7
8
6
8
8
1
1
10
10
10
10
K apasitas kemampuan pengelolaan PLTMH
6
10
6
4
Kemudahan akses pasar
8
8
8
8
96
92
75
72
Tingkat homogenitas situasi desa
Potensi usaha produktif
Pengembangan kapasitas lokal
Total
24
D
BAB
4
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL STUDI
POTENSI (PRA STUDI KELAYAKAN)
Bentuk penyusunan laporan hasil studi potensi pembangunan PLTMH yang disajikan dalam Buku Pedoman Studi Potensi (Pra Studi Kelayakan) ini bukan
merupakan standar
baku.
Pemangku
k e penti ng an
(stakeholders) dapat menyusun sesuai versi masing-masing. Format
penyusunan laporan dalam buku pedoman ini disusun sebagai petunjuk praktis membantu memudahkan penulisan laporan hasil studi potensi yang memudahkan kegiatan studi kelayakan lanjut berdasarkan referensi laporan ini. Laporan Hasil Studi Potensi (Pra Studi Kelayakan) dapat disusun sebagai berikut ; a.
Halaman sampul laporan
b.
Ringkasan Eksekutif
c.
Daftar Isi
d.
Daftar Gambar
e.
Daftar Tabel
f.
Daftar Lampiran
g.
Pendahuluan Bab ini berisi tentang project statement , latar belakang, maksud dan
tujuan serta lingkup kegiatan studi potensi yang telah
dilakukan
dan
boleh
dijelaskan dengan
jadual
waktu dan
gambaran hasil yang dicapai. Kegiatan studi potensi ini dapat dilakukan masyarakat baik 25
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
perorangan dan atau lembaga,
maka
pada
bab ini dapat
dicantumkan identitas maupun profil lembaga yang diuraikan
identitas, status dan alamat jelas. h.
Pengumpulan Data dan Survai Awal Lapangan
Pada bab ini dijelaskan tentang pengumpulan data primer yang telah dilakukan dan didapatkan seperti peta topografi dengan penjelasan
skala, data debit aliran, data curah hujan atau
meteorologi selama periode tertentu, peta geologi. Menjelaskan pengumpulan data dan informasi primer berdasarkan survai awal
hasil wawancara dengan penduduk. i.
Profil Lokasi Potensi
Bab ini menjelaskan profil teknis dan non teknis yang mendukung analisis pra studi kelayakan yang sudah didapat. Boleh juga pada bab ini digambarkan matrik profil potensi lokasi dengan kriteria dengan penilaian kuantitatif dan kualitatifnya. Setiap penjelasan dan uraian dapat ditampilkan gambar dan dokumentasi foto. Hal yang paling substansi pada bab ini adalah sketsa layout rencana sistem PLTMH, dan perkiraan potensi daya (kW) yang dapat dihasilkan.
j.
Analisis Finansial
Bab ini menggambarkan profil dari aspek finansial yang terdiri dari profil besar investasi yang dibutuhkan yang
terdiri dari biaya
pengadaan peralatan, biaya pengiriman peralatan ke lokasi, biaya pembangunan bangunan sipil, perkiraan biaya operasi, perkiraan profil pendapatan berdasarkan asumsi model usaha (penjualan) dan 26
prof i l keuntungan. Apabi l a data
yang
di k umpul k an
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
memungkinkan, dapat pula disajikan ukuran-ukuran kelayakan
secara aspek finansial seperti benefit cost ratio (BCR), internal rate return (IRR), net present value (NPV) dan sebagainya. Bab ini juga
dapat
juga dij el ask an
pembi ayaan atau
skema
k ontri busi
kepemilikan investasi. Pengertian BCR, IRR dan NPV dapat dilihat di Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi/Finansial Pembangunan PLTMH – Buku 2D.
k.
Rekomendasi Studi Kelayakan Bab ini memuat tentang saran dan rekomendasi langkah kegiatan pengujian lokasi (site assessment) l an j ut atau
l ebi h
deti l yang
dan pengumpulan data lebih
perl u di l ak uk an untuk l ebi h
mendefinisikan kelayakan potensi dan membantu perencanaan detil pembangunan sistem PLTMH. l.
Lampiran data, dokumentasi foto dan referensi.
27
BUKU 1 PEDOMAN S TUDI POTENSI (PRA S TUDI K ELAYAKAN)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, A Guide UK Mini-Hydro Developments, The British Hydropower Association, 2005 Anonim, Handbook for Developing MICRO HYDRO in British Columbia, BC Hydro Engineering, 2004 Anonim, Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, 2005 Anonim, Micro Hydro Power : A Guide to Small-Scale Water Power Systems, ABS Alaskan, 2002
Harvey, Adam, Micro-Hydro Design Manual : A Guide to Small-Scale Water Power Schemes, Intermediate Technology Publications, 1993 Khennas, Smail dan Barnett, Andrew, Best Practices for Sustainable Development of Microhydro Power in Developing Countries, The Department for International Development, UK and The World Bank, 2000 Penche, Celso, How to Develop A Small Hydro Site, Directorate General for Energy (DG VII), European Commision, 1998 Tokyo Electric Power Services Co. dan Nippon Koel Co., Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro-Hidro, Japan International Cooperation Agency, 2003 Wibowo, Catoer, Langkah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Ford Foundation, Mini Hydro Power Project (MHPP) dan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), 2005 Zainuddin, Rapiali, Cara Penentuan Lokasi Bendung, Yayasan Penerbit Pekerjaan Umum, 1999
29