KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU--PULAU KECIL PULAU
Hierarki Rencana Tata Ruang dan Rencana Zonasi UU No.26 / 2007 Rencana Umum (Wilayah)
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
UU No.27/ 2007
Rencana Rinci (Kawasan/Fungsional)
RTR Pulau RTR K S N
RTR Kaw. Strategis Prov.
Rencana Zonasi (Wilayah)
RZW Nasional
RZWP3K Provinsi
Rencana Zonasi Rinci (Kawasan/Fungsional)
RZR Lintas Wilayah/sescape RZR KSNT
RZR Provinsi RZR Lintas Kab/Kota
RTRW Kabupaten
RTRW Kota
RDTR Kabupaten RTR Kaw. Strtgs Kab RDTR Kota RTR Kaw. Strtgs Kota
RZWP3K Kabupaten
RZWP3K Kota
RZR Kabupaten RZR Kawasan RZR Kota RZR Kawasan
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K LATAR BELAKANG UU No.27/2007 Pasal 7 ayat (5) mengamanatkan Pemerintah Daerah Kab/Kota menyusun Rencana Zonasi rinci di setiap Zona Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil tertentu dalam wilayahnya
diperlukan suatu pedoman sebagai acuan penyusunan Rencana Zonasi Rinci WP3K
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan:: Tujuan Sasaran:: Sasaran
• Memberikan acuan dalam penyusunan Rencana Zonasi Rinci WP3K bagi pemerintah pusat dan daerah khususnya pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota.
• Rencana Zonasi Rinci WP3K yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Rencana Zonasi Rinci adalah recana detail dalam 1 (satu) zona berdasarkan arahan pengelolaan di dalam Rencana Zonasi yang dapat disusun oleh Pemerintah Daerah dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan teknologi yang dapat diterapkan serta ketersediaan sarana yang pada gilirannya menunjukkan jenis dan jumlah surat ijin yang dapat diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K ISTILAH & DEFINISI Rencana Zonasi Rinci WP3K, secara hierarki merupakan penjabaran dari Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulaupulau Kecil Prov/Kota/Kabupaten ke dalam rencana pemanfaatan sub zona secara terperinci pada WP3K Rencana Zonasi Rinci WP3K secara teknis merupakan rencana yang menetapkan peruntukan kegiatan pada sub zona WP3K dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan dalam sub zona, agar tercipta keserasian diantara kegiatan-kegiatan di dalam sub zona. Rencana Zonasi Rinci WP3K disusun untuk penyiapan pemanfaatan sub zona dalam rangka pelaksanaan programprogram pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan luas wilayah perencanaan 10.000 – 20.000 hektar. Rencana Zonasi Rinci WP3K memiliki jangka waktu rencana 5 tahun dan lokasi prioritas dituangkan ke dalam peta rencana dengan skala 1 : 10.000 atau lebih besar. Untuk analisa regional menggunakan peta 1 : 25.000.
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K FUNGSI DAN MANFAAT Rencana Zonasi Rinci WP3K berfungsi untuk: 1. menyiapkan perwujudan sub zona dan satu unit perencanaan; 2. menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan pemanfaatan umum dengan Rencana Zonasi WP3K Kota/Kab; 3. menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien; 4. menjaga konsistensi perwujudan kawasan pemanfaatan umum melalui pengendalian program-program pembangunan WP3K; dan 5. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang/zona; 6. Arahan penyusunan Indikasi Program; dan 7. Arahan perizinan. Rencana Zonasi Rinci WP3K bermanfaat bagi Pemerintah Daerah adalah sebagai dasar untuk : 1. Mengetahui zonasi pemanfaatan sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Rinci di daerah; 2. Mengetahui program kegiatan pemanfaatan sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Rinci di daerah; 3. Mewujudkan keharmonisan dan sinergi pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil antar pemerintah daerah; 4. Meningkatkan investasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; dan 5. Meningkatkan peran masyarakat yang bermukim di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil baik masyarakat adat, masyarakat lokal, maupun masyarakat tradisional.
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Wilayah Perencanaan Rencana Zonasi Rinci WP3K:
1. Satuan Wilayah Pengembangan/Perencanaan (SWP) 2. Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K Satuan Wilayah Pengembangan/Perencanaan (SWP)
LIKUPANG BARAT WORI
LIKUPANG TIMUR DIMEMBE
MANADO
BITUNG KALAWAT AIRMADIDI KAUDITAN KEMA
Kabupaten Minahasa Utara
TABEL : RENCANA ZONASI PENGEMBANGAN DI WILAYAH PERENCANAAN TAHUN 2006 - 2016
No.
Zonasi Pengembangan
Fungsi Kegiatan Eksisting
1
Zonasi I (Wori)
- Pemukiman Nelayan - Pelabuhan Lokal/Tradisional - Daerah Konservasi - Semak Belukar
2
Zonasi II (Likupang Barat)
- Pemukiman - Daerah Konservasi - Semak Belukar - Perkebunan
3
Zonasi III (Likupang Timur)
4
Zonasi IV (Kema)
- Pemukiman - Daerah Konservasi - Pelabuhan Lokal/Tradisional - Perkebunan - Daerah Terbuka - TPI - Pemukiman - Pelabuhan Lokal - TPI - Perkebunan - Daerah Terbuka
Sumber : Hasil Rencana RTR Pesisir dan Laut Kab. Minahasa Utara 2006
Fungsi Kegiatan Arahan - Pemukiman - TPI - Pelabuhan Lokal - Kawasan Wisata/Resort - Daerah Konservasi - Kawasan Industri PerikananTerpadu - Pelabuhan Umum - Pelabuhan Perikanan - Pemukiman - Daerah Konservasi - TPI - Pelabuhan Lokal dan Perikanan - Daerah Konservasi - Pemukiman - Kawasan Wisata, Hotel, Resort. - Prasarana dasar dan Fasilitas Umum - Pemukiman - TPI - Pelabuhan Lokal - Perkebunan - Daerah Konservasi 9
GAMBAR :
RENCANA ALOKASI PEMANFAATAN RUANG ZONA I (WORI)
10
GAMBAR :
RENCANA ALOKASI PEMANFAATAN RUANG ZONA II (LIKUPANG BARAT)
0 125 00’ BT
Tg. Arus
903
RENCANA TATA RUANG PESISIR DAN LAUT KABUPATEN MINAHASA UTARA
C 5s 108m 2 4M
Gambar : 6.7. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang Zona II (Kawasan Likupang Barat) Airbanua
KETERANGAN :
P. Talise Talise
Ibukota Kabupaten
P. Kinabohutan
Ibukota Kecamatan Batas Kabupaten / Kota
P. Komang
Batas Kecamatan
La u t S u l a w es i
Batas Desa Jalan Nasional
200000 mU
Tg. Batubesar
Jalan Provinsi P.Tindia
Gangga 2
56
Jalan Kabupaten
50
Perumahan Dengan Fasilitasnya
18
Perkebunan Kelapa
P. Gangga
111 2
P. Lehaga
Ladang/Kebun
Gangga 1
Sel
6
Lindung Preservasi / Resapan Air
8
8
408
Terumbu Karang
at
ng upa Li k
Tg. Tarabitan 0
1 45’ LU
Hutan Lindung Dengan Pemanfaatan Terbatas
29
Tg. Serey
Serey
Tg. Paputungan
13 7
Hutan Mangrove
9
Tg. Los
Tarabitan
Pusat Kegiatan Perikanan / Pelabuhan
Serey
Jasa / Pariwisata
675 Paputungan
Tg. Batuita m
Bahoi
P. Mandar72 Tanahputih
Sonsilo M ubune
P. Talabe Kecil
200
Termaal Tg. Kulu
M unte
Garis Bahtimetri
P. Talabe Besa r
Jayakarsa
KEC. LIKUPANG BARAT
Batas Zona I
5
P. Tamperong P. Resaan
NAMA
TTD
DIGAMBAR
M aliambao
INDEKS PETA
DIP ERIKSA
L au t S ul a we s i
DISETUJUI
KEC. WORI
KE WORI
Sumber : - Peta R upabumi Indonesia Skala 1 : 50.000, BAKOSURTANAL, 1991. - Review RTRW Kabupaten Minahasa Tahun 1996.
KE LIKUPANG
- Interpretasi Citra Landsat ETM 7 + Path / Row 112/59 Tanggal 2 Juni 2005 - Hasil Survey Lapangan, Juli 2006
Palaes
KEC. LIKUPA NG TIMUR 0
2,5
10 KM
180000 mU
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN 700000
720000
740000
DIREKTORAT JENDERAL PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT TATA RUANG PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
11
GAMBAR :
RENCANA ALOKASI PEMANFAATAN RUANG ZONA III (LIKUPANG TIMUR)
0
125 00’ B T
0 125 15’ B T
Tg. Sa lan gk a
C 5s 108m 24M
INDEKS PETA
37
Gambar : 6.8. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang Zona III (Kawasan Likupang Timur)
43
Tg . Ba tum era h
RENCANA TATA RUANG PESISIR DAN LAUT KABUPATEN MINAHASA UTARA
Lib as
KETERANGAN : Tg. Batu go so k
200000 mU Ka hu k u
Ibukota Kabupaten P. B an g ka
Ibukota Kecamatan
56
Batas Kabupaten / Kota
50
Batas Kecamatan
Lih un u
18
lat Se
6
Batas Desa
Telu k Lih un u
8
8
u pa L ik
0
1 45’ LU
Jalan Nasional
86
Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
P. Sa h o en g
ng
137
Perumahan Dengan Fasilitasnya
29
Tg . Sa h o en g
Perkebunan Kelapa
9
Ladang/Kebun
60
Lindung Preservasi / Resapan Air
P. Ta labe Bes ar
5
Terumbu Karang
P. Nya ripa njan g
Hutan Lindung Dengan Pemanfaatan Terbatas
19
P. N ap oma nu k
T g. Pu lisa n Tg . S ump in i
P. Na pod a ong
Hutan Mangrove
Tg . K er bau
Pariwisata Pantai (Resor & Ekosistem Mangrove)
Tg . Ba tuw ok a T g. T am b a
1315
P ulisan
Tg . A ssa
Lik upan g Wineru S ar aw et
We rot Ba tu
Ma en Lik u pa n g 2
Garis Bahtimetri
Ma rins o w
Liku pa n g 1
KEC. LIKUPANG BARAT
Jasa / Pariwisata Batas Zona II
61 T g .M e ra h Tg . Sin g ka ha
P as late n
KEC. LIKUPANG T IMUR
180000 mU
Ko k oleh 1
NAMA
Ka linau n Tg . K ub ur
Winu ri Rin o ndo ra n
DIPERIKSA DISETUJUI
25
Sumber : - Peta Rupabumi Indonesia Skala 1 : 50.000, BAKOSURTANAL, 1991. - Review RTRW Kabupaten Minahasa Tahun 1996.
Kok o leh 2 T g .Pin tu
Wa ng u rer
- Interpretasi Citra Landsat ETM 7 + Path / Row 112/59 Tanggal 2 Juni 2005 - Hasil Analisis
70
Ka w eruan
KEC. DIMEMBE
TTD
DIGAMBAR
642
P inen ek
0 10 KM
2,5
KOTA BITUNG 720000
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN 740000
DIREKTORAT JENDERAL PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT TATA RUANG PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
12
GAMBAR :
RENCANA ALOKASI PEMANFAATAN RUANG ZONA IV (KEMA)
0
125 00’ BT
RENCANA TATA RUANG PESISIR DAN LAUT KABUPATEN MINAHASA UTARA
INDEKS PETA L au t Su l awe s i
Gambar : 6.9. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang Zona IV (Kawasan Kema)
KO TA BITUNG 160000 mU
KETERANGAN : Ibukota Kabupaten Ibukota Kecamatan Batas Kabupaten / Kota
KE B I TU NG
Batas Kecamatan
32
59
Batas Desa
Watud ambo Kec. Kau ditan
Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
K E I BU KO TA K AB UP AT EN
To ntalete
5
106
Perkebunan Kelapa Ladang/Kebun
124
Lindung Preservasi / Resapan Air
10
KECAMATAN KAUDITAN
63 2) C(
K ema 1
Perumahan Dengan Fasilitasnya
s1
Ke ma
Terumbu Karang
7m
29
9
Hutan Lindung Dengan Pemanfaatan Terbatas
531
Hutan Mangrove
M
115
12
K ema 2
153
Budidaya Air Tawar (Pertambakan)
P. Kab uruk an
Lan sot
K ema 3
Jasa / Pariwisata
50
Batas Zona IV
Tg. Kab uru kan
Garis Bahtimetri
KECAMATAN KE M A
129 Lilang
68
L au t Ma l u ku
Tg. Lilan g
NAMA
TTD
DIGAMBAR
Waleo
DIPERIKSA
Tg. Ka pa s
DISETUJUI Sumber : - Peta Rupabumi Indones ia Skala 1 : 50.000, BAKOSURTANAL, 1991. - Review RTRW Kabupaten Minahasa Tahun 1996.
- In terpretasi Citra Landsa t ETM 7 + Pa th / Ro w 112/59 Tangg al 2 Juni 200 5 - Hasil A nalisis
Tg . Kina 50wu da n
KABUPATEN MINAHASA INDUK
200 Maka lisu ng 7. 5 K M
0
129
2,5
73
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN 74 0000
DIREKTORAT JENDERAL PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT TATA RUANG PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
13
TABEL :
RENCANA PEMANFAATAN RUANG TIAP ZONA DI WILAYAH PERENCANAAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2016 Wilayah Perencanaan
No.
Jenis Penggunaan
Likupang Barat
Wori I
Likupang Timur
Jumlah Kema
(Ha)
%
Kawasan Budidaya 966,05
1.073,70
2.357,80
2.820,96
7.218,51
16,42
7,41
100,4
254,89
98,97
527,67
1,2
- PPI
-
58,56
-
-
58,56
0,13
- Pelabuhan
-
-
-
0,46
0,46
- Perikanan Darat (Tambak)
-
-
-
29,57
29,57
0,07
6.389,00
3.520,00
15.631,00
4.529,00
30.069,00
68,38
-
529,85
1.975,45
-
2.505,30
5,7
115,92
89,24
344,11
352,5
901,77
2,05
3. Hutan mangrove
394,60
850,6
140,19
4,5
1.389,89
3,16
4. Terumbu Karang
942,86
271,12
57,35
-
1.271,33
2,89
8.882
6.493
20.761
7.836
43.972
100
1. Perumahan dengan fasilitasnya 2. Jasa dan Pariwisata (Hotel dan Resort) 3. Pusat Kegiatan Perikanan
II
4. Tanaman Pangan Lahan Kering (Perkebunan/kebun/ladang) Kawasan Lindung 1. Hutan Lindung dengan pemanafaatan terbatas 2. Lindung preservasi (resapan air, simpadan pantai dan sungai
Jumlah
Sumber : Rencana Tim RTR Pesisir dan Laut Kabupaten Minahasa Tahun 2006
14
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K Fungsi suatu zona tertentu
NO
TAHAPAN
PROSES
OUTPUT
1.
PERSIAPAN
• PEMBENTUKAN TIM (TKPRD) • PENYUSUNAN KAK & RENCANA BIAYA • PENENTUAN WILAYAH PERENCANAAN • PENGUMPULAN & ANALISIS DATA SEKUNDER • PEMBUATAN PETA DASAR • PENYUSUNAN RENCANA KERJA
• TIM KERJA • KAK & RENCANA BIAYA • DATA & INFORMASI AWAL • WILAYAH PERENCANAAN • PETA DASAR • RENCANA KERJA
2.
SURVEI LAPANGAN
• PENGUMPULAN DATA PRIMER • GROUND CHECK
PROFIL SUMBERDAYA
3.
ANALISA
• ANALISIS REGIONAL • ANALISIS KEBIJAKAN • ANALISIS KESESUAIAN LAHAN & PERAIRAN • ANALISIS DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG • ANALISIS EKONOMI, SOSIAL & BUDAYA
HASIL ANALISA & PETA TEMATIK
4.
PERUMUSAN KONSEP RZR WP3K
MERUMUSKAN KONSEP RZR WP3K
• DOKUMEN AWAL RZR WP3K • PETA TENTATIF ZONASI RZR WP3K
5.
KONSULTASI PUBLIK
• SOSIALISASI KONSEP RZR WP3K • MENJARING MASUKAN KONSEP RZR WP3K
MASUKAN KONSEP RZR WP3K
6.
PERBAIKAN KONSEP RZR WP3K
MEMPERBAIKI KONSEP RZR BERDASARKAN MASUKAN
DRAFT FINAL RZR WP3K
7.
KONSULTASI PUBLIK
SOSIALISASI DRAFT FINAL RZR WP3K
KESEPAKATAN RZR WP3K
8.
PENYUSUNAN DOKUMEN FINAL RZR WP3K & NASKAH RANCANGAN PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
• MENYUSUN DOKUMEN FINAL RZR WP3K BERDASARKAN HASIL KESEPAKATAN • MENYUSUN NASKAH RANCANGAN PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
• DOKUMEN FINAL RZR WP3K • PETA ZONASI RZR WP3K • RANCANGAN PERBUP/WALIKOTA
9.
PENETAPAN
PENGAJUAN RZR WP3K UNTUK PENGESAHAN
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
KETERANGAN
WAWANCARA, KUISIONER, OBSERVASI, PENGUKURAN & PENGAMBILAN SAMPEL
MUATAN : • TUJUAN, KEBIJAKAN & STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN • RENCANA KETERKAITAN HUBUNGAN FUNGSIONAL • RENCANA POLA RUANG RINCI • ARAHAN PEMANFAATAN RUANG/ZONA • KETENTUAN PENGENDALIAN RUANG/ZONA
KERANGKA PROSES PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI Citra Satelit
Data Primer
INPUT
Data Sekunder
Peta Dasar Peta/Data Tematik Kriteria/Parameter untuk Analisis Kesesuaian Lahan
PROSES
Analisis Spasial
Peta Tematik Suitability Analisis Regional Analisis Ekonomi, Sosial, Budaya
Tinjauan Kebijakan Analisis Rencana Zonasi WP3K (SUB ZONA)
Isu Permasalahan WP3K
OUT PUT
Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung
KONSULTASI PUBLIK
ZONASI RINCI
PENETAPAN (PERATURAN BUPATI/WALIKOTA)
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K input
CITRA SATELIT
Interpretasi Citra: dengan cara deliniasi obyek pada citra cetak kertas (hardcopy) yang telah dilakukan preprocessing lebih dulu. Perkembangan teknologi hardware dan software memungkinkan penafsiran langsung dikomputer dengan metode on screen digitize.
DATA SEKUNDER: RTRW Provinsi Peta Dasar Kepmen Kepmen 15
1. Inventarisasi Data Sekunder (Instansional): -RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota -Kepmen No.15 -RPJP Nasional/Daerah 2. Interpretasi Citra Landsat ETM-7
DATA PRIMER: Observasi Lapangan Wawancara
1. 2. 3. 4.
Survey Lapangan; Pembentukan Basis Data; Pembahasan di Pusat dan Daerah; Wawancara
Proses 1 untuk RZR KABUPATEN/KOTA
Tinjauan Kebijakan
Spasial
Ekonomi, Sosial & Budaya
1. 2. 3. 4. 5.
Kontrak pelayanan (Service contract); Kontrak pengelolaan (Management Contract); Kontrak sewa (Lease Contract); Bangun-kelola-alih milik (Build, Operate and Transfer)/ Bangun-kelola-miliki-alih milik (Build, Operate, Own and Transfer); Konsesi (Concession).
1. 2. 3.
Analisis citra landsat; Analisis arahan struktur ruang; dan Analisis arahan pemanfaatan ruang.
1.
Sosial: Analisis Jumlah dan Proyeksi Penduduk; Persebaran dan Kepadatan Penduduk; Pendidikan; Ketenagakerjaan; permukiman; budaya (nilai-nilai dan tradisi setempat); danPemberdayaan Masyarakat. Ekonomi: Analisis Analisis Struktur Perekonomian (PDRB); Produktivitas Kegiatan Ekonomi; Perkembangan Ekonomi; Potensi Investasi (aspek lokasi, SDA, SDM, dan sumberdaya buatan); Penentuan Sektor/Komoditas Potensial; Penentuan Sektor/Komoditas Unggulan; danPenilaian Kelayakan Sektor/Komoditas Unggulan (NPV&IRR).
2.
1.
Regional
2.
Analisis hubungan antara wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang direncanakan dengan wilayah sekitarnya; dan Analisis aksesibilitas, meliputi: jaringan jalan, jaringan energi nasional, permukaan dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikanan serta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir.
No. 1.
Jenis Data Peta dasar
Sumber
Data Primer/Sekunder Citra Landsat, Ikonos
LAPAN
Batimetri
Deshisdros, ktnl
Rupa Bumi, LPI
Bakosurtanal
2.
Peta Sumber Daya
Mangrove, Terumbu Karang
Bakosurtanal
3.
Kualitas Air
Biologi, Kimia, Fisika
LH, LIPPI, BRKP, Bappedalda, Dinas Perikanan dan Kelautan
4.
Data Fisik
Peta hidrologi
Dinas Pengairan
Peta geologi
PPGL, Dinas ESDM
Peta Land Use
BPN
Jumlah penduduk, Kepadatan Penduduk
BPS Kab (level kecamatan)
5.
Data Kependudukan
Mata pencaharian 6.
Data Ekonomi
PDRB
BPS Kab
Jumlah industri Data investasi
Dinas Perindustrian, Dinas Perikanan dan Kelautan BKPM
7.
Kebijakan
RTRW, RPJP, RPJM
Bappeda
8.
Data Sarana dan Prasarana
Pelabuhan umum, Pelabuhan Perikanan
Dinas perhubungan, Dinas Perikanan dan Kelautan Dinas PU
Peta Jaringan Jalan, Peta Drainase
INTERPRETASI CITRA Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis citra digital adalah: • Restorasi citra, yaitu koreksi radiometrik dan koreksi geometrik untuk memperbaiki kualitas citra. • Pemisahan antara daratan dengan lautan dengan masking. • Interpretasi citra digital untuk memperoleh potensi pesisir/kelautan • Penentuan titik sampel • Survei di lapangan berdasarkan titik sampel yang ditentukan. • Reinterpretasi dan analisis data. • Peta akhir (Peta Tematik berupa peta potensi). • Pengolahan data dengan SIG (Peta-peta tematik dan data sekunder lain) • Peta Arahan
Data digital citra Landsat TM Peta Dasar Koreksi radiometric dan geometrik Data Digital citra Landsat TM terkoreksi
Masking
Interpretasi citra terkoreksi
Interpretasi potensi sumberdaya secara visual
Interpretasi secara digital : dengan algoritma maupun klasifikasi dengan density slicing
Peta Tentatif potensi
Penentuan lokasi Ground ceck
Survei dan ground ceck Reinterprestasi
Peta Tematik
Data-data sekunder
Analisis dengan SIG
Peta Arahan Zonasi
OUTPUT •
Hasil dari analisis citra digital adalah terpetakannnya potensi pesisir dan laut (di wilayah antara beach dan nearshore) yang meliputi – geomorfologi daerah pesisir dan laut, yang meliputi bentuklahan (landform), material dan proses, – geologi, – hidrologi, kondisi air permukaan dan air tanah, – hidrooseanografi, seperti pasang surut, gelombang, arus, kecerahan, temperatur permukaan air, salinitas, klorofil, dan yang lain – kondisi batimetri, – Proses-proses alami lain yang berlangsung, seperti sedimentasi, akresi, erosi dan yang lain, – Kemungkinan rawan bencana alam – kondisi ekosistem di kawasan pesisir dan laut, seperti kondisi mangrove, di pantai, padang lamun, rumput laut, terumbu karang, dan kondisi perairan umumnya.
Analisis Citra Untuk Wilayah Pesisir dan Pulau--Pulau Kecil Pulau
Inventarisasi SDA Pesisir dan Kelautan (mangrove, terumbu karang karang,, lamun lamun)) Analisa Sedimentasi Analisa Geologi dan Geomorfologi Pesisir Analisa Garis Pantai Analisa Perkembangan Perkotaan/perkampungan pesisir Analisa Potensi Tambak Kawasan Potensi Budidaya Laut Peta tematik selain aplikasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PulauPulau-Pulau Kecil
Reselusi citra • CITRA LANDSAT : 15 – 30 M • CITRA IKONOS : 1 – 4 M • QUICKBIRD : 0.6 – 2.5 M
CAKUPAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DALAM PENATAAN RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU – PULAU KECIL SKALA NASIONAL 1:1.000.000
CITRA NOAA AVHRR
Suhu Permukaan Laut (potensi upwelling), sebaran klorofilklorofil-a.
SKALA PROVINSI 1:250.000
Citra Landsat ETM7+, SPOT Image
Wilayah Provinsi, Ekosistem pesisir, guna lahan
SKALA KABUPATEN/ KOTA 1:100.000, 1:50.000
Citra Landsat ETM7+,SPOT, Foto Udara
Wilayah Kabupaten/Kota, guna lahan, ekosistem pesisir, sedimentasi, klorofilklorofil-a, kecenderungan, penggunaan
SKALA DETIL 1:10.000, 1:5000, 1:1000
Ikonos, Quickbird, Foto Udara small format.
ruang Site planning, batas tanah, wilayah desa pesisir, sumberdaya pesisir skala desa/komunitas
Cakupan.............. SKALA NASIONAL 1:1.000.000
CITRA NOAA AVHRR
Cakupan Nasional (Indonesia Barat dan Indonesia Timur)
SKALA PROVINSI 1:250.000
Citra Landsat ETM7+, SPOT5 SPOT 5 Image
Coverage 185 km x 185 km Resolusi spatial 3030-15m (Landsat), coverage 60 km x 60 km (SPOT (SPOT5 5)
SKALA KABUPATEN /KOTA 1:100.000, 1:50.000
Citra Landsat ETM7+, SPOT5 SPOT 5, Foto Udara
Harga Landsat ± $6 $60 00 (new) $50 $50 (archieve) Dan SPOT ± $6200
SKALA DETIL 1:10.000, 1:5000, 1:1000
Ikonos, Quickbird, Foto Udara small format.
Resolusi spatial 4 m (multispektral) 1 m (pancromatik), Cakupan minimal 100 Km2 ($120/Km2 min.100 Km2) IKONOS Res.spatial 0,61 m (pancromatik) dan 2,442,44-2,88 (multispektral) (multispektral) QUICKBIRD
CITRA LANDSAT ETM 7+ KOMPOSIT 542 Path/Row 116/66 Perekaman tanggal 05 Mei 2002
CITRA IKONOS
CITRA IKONOS
CITRA QUICKBIRD
Zona Dasar dan Tujuan Penetapannya Zona Dasar
Tujuan Penetapan
Perikanan Tangkap
Menyediakan tempat penangkapan ikan bagi nelayan.
Perikanan Budidaya
Menyediakan tempat bagi nelayan untuk melakukan budidaya perikanan seperti rumput laut, keramba jaring apung, mutiara.
Tambat Labuh/ Pelabuhan
Menyediakan pelabuhan kegiatan tambat labuh.
Pariwisata
Menyediakan tempat rekreasi yang dapat dikembangkan seperti pasir putih, terumbu karang, dll.
Alur
Menyediakan tempat sebagai penunjang sistem alur.
Konservasi
Mempertahankan dan melindungi lahan; Perlindungan lahan yang rawan/sensitif; Melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan publik; dan Spesifikasinya berupa RTH lindung, RTH Binaan, dan Ruang Terbuka Tata Air.
atau
sarana
penunjang
Zona Dasar dan Tujuan Penetapannya Zona Dasar
Tujuan Penetapan
Permukiman Nelayan
Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian; Mengakomodasi bermacam tipe hunian; dan Merefleksi pola-pola pengembangan yang dinginkan masyarakat pada lingkungan hunian yang ada di masa yang akan datang.
Infrastruktur
Menyediakan lahan untuk pelayanan umum seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, dan bina sosial.
Industri
Menyediakan ruangan bagi kegiatan industri; Memberikan kemudahan dan fleksibilitas kegiatan industri dan manufaktur; dan Spesifikasinya berupa industri ringan, berat, dan kecil.
Perdagangan dan jasa
Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa; dan Spesifikasinya berupa zona pemerintah, perkantoran, pertokoan, komersial sentra, pariwisata.
RENCANA ZONASI RINCI WP3K KABUPATEN
ARAHAN POLA RUANG KAWASAN IDI DI KABUPATEN ACEH TIMUR
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
WILAYAH PERENCANAAN • Deliniasi wilayah perencanaan
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PERANCANGAN PASAR AGRO KABUPATEN MANOKWARI
TABEL :
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN PER ZONA PENGEMBANGAN DI WILAYAH PERENCANAAN TAHUN 2006 – 2016 Rencana Program Tahapan Pembangunan
Zona Pengembangan
Jenis Kegiatan Tahap I Th. 2006 - 2011
I. Kawasan Wori
1. Rencana penyebaran jumlah penduduk
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan. 3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah. 4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll. 5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan). 6. Konsulidasi tanah dan pembangunan tempat pendaratan ikan (TPI) 7. Konsulidasi tanah dan pembangunan pelabuhan penyeberangan 8. Pengembangan sektor pertanian pangan lahan kering (perkebunan/ kebun ladang)
Sumber Pembiayaan
Intsansi Penanggung Jawab
APBD I/II
Dinas Tata Pemerintahan dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
Tahap II Th. 2011 - 2016
APBD/Pemda Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kab. Minahasa Utara
APBD/Pemda Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kab. Minahasa Utara
APBD/Pemda Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kab. Minahasa Utara
APBD/Pemda Swasta
Dinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda Swasta
Dinas PU, Bappeda, dan Dinas Perhub. Kab. Minahasa Utara
APBN/APBD Swasta
Dinas Pertanian Kab. Minahasa Utara
45
Sambungan Hal 56
9.
Konservasi hutan lindung.
APBN/APBD
Dinas Kehutanan Kabupaten Minahasa Utara
10. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai).
APBD I/II
Dinas PU, Bappeda, dan DKP Kabupaten Minahasa Utara
11. Konservasi hutan mangrove.
APBD I/II
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
12. Konservasi terumbu karang.
APBD I/II
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
13. Prasarana dasar : air bersih, listrik, dan telekomunikasi
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
14. Pembangunan dermaga
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
15. Pembangunan Kantor TPI
16. Pembangunan Ice Storage
17. Pembangunan kedai pesisir
18. Jasa pariwisata (Hotel, resort, dan sarana pendukungnya lainnya
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
46
Sambungan Hal 57
II. Kawasan Likupang Barat
1. Rencana penyebaran jumlah penduduk
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan. 3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah. 4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll. 5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan). 6. Konsulidasi tanah dan pembangunan Pelabuhan Perikanan (PPi) 7. Konsulidasi tanah dan pembangunan dermaga 8. Pembangunan break water
APBD I/II
Dinas Tata Pemerintahan dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBN/APBD/ Swasta
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara
9. Pembangunan kolam pelabuhan
APBN/APBD
Dinas Kehutanan Kabupaten Minahasa Utara
10. Pembangunan TPI
APBD I/II
Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
11. Pembangunan kantor TPI
APBD I/II
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
47
Sambungan Hal 58 12. Pembangunan pasar ikan
APBD I/II
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
13. Pembangunan Pabrik es
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
14. Pembangunan Ice Storage
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
15. Pembangunan Cold Storage
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
16. Pembangunan Cool Room
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
17. Pembangunan bengkel, SPBU-N, dll
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
18. Pembangunan jasa dan pariwisata (hotel, resort, dll)
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
19. Konservasi hutan lindung
APBD I/II
Dinas Tata Pemerintahan dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
20. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai
APBD/ Pemda/ Swasta
Dinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
21. Konservasi hutan mangrove
APBD/ Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
22. Konservasi terumbu karang
APBD/ Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
48
Sambungan Hal 59
III. Kawasan Likupang Timur
1. Rencana penyebaran jumlah penduduk
APBD I/II
Dinas Tata Pemerintahan, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan.
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah.
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll.
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan).
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, Bappeda, dan Dinas Perhub. Kabupaten Minahasa Utara
8. Pembangunan Ice Storage
APBN/APBD/ Swasta
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara
9.
APBN/APBD
Dinas Kehutanan Kabupaten Minahasa Utara
APBD I/II
Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
6. Konsulidasi tanah dan pembangunan tempat pendaratan ikan (TPI) 7. Konsulidasi tanah dan pembangunan pelabuhan penyeberangan (dermaga)
Pembangunan kantor TPI
10. Pembangunan pasar ikan
49
Sambungan Hal 60
VI Kawasan Kema
11. Pembangunan Ice Storage
APBD I/II
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
12. Pembangunan kedai pesisir
APBD I/II
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
13. Pembangunan bengkel, SPBU-N, dll
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
14. Pembangunan jasa dan pariwisata (hotel, resort, dll)
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
15. Konservasi hutan lindung
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
16. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
17. Konservasi hutan mangrove
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
18. Konservasi terumbu karang
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
1.
APBD I/II
Dinas Tata Pemerintahan, dan, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan.
APBD/ Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah.
APBD/ Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
Rencana penyebaran jumlah penduduk
50
Sambungan Hal 61
4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll.
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan).
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
6. Peningkatan kualitas tempat pelelangan ikan (TPI)
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
7. Peningkatan kualitas dermaga
APBD/Pemda/ Swasta
Dinas PU, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
8. Pembangunan kedai pesisir
APBN/APBD/ Swasta
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara
9. Pembangunan Ice Storage
APBN/APBD
Dinas Kehutanan Kab. Minahasa Utara
10 Pembangunan bengkel, SPBU-N, dll
APBD I/II
Dinas PU & Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
11. Pembangunan jasa dan pariwisata (hotel, resort, dll)
APBD I/II
Dinas PU, DKP & Bappeda Kab. Minahasa Utara
12. Pengembangan tanaman pangan lahan kering
APBD I/II
Dinas PU, DKP & Bappeda Kab. Minahasa Utara
14. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP & Bappeda Kab. Minahasa Utara
Sumber : Hasil Rencana Tim RTR Pesisir dan Laut Kabupaten Minahasa Utara tahun 2006
51
OUTLINE PEDOMAN RENCANA ZONASI RINCI Kata Pengantar Sambutan Direktur Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN DAN SASARAN 1.3 RUANG LINGKUP PEDOMAN 1.4. KEDUDUKAN ZONASI RINCI 1.4.1. Kedudukan Rencana Zonasi Rinci dalam Kebijakan Nasional 1.4.1. Kedudukan Pedoman dalam UU No.27 Tahun 2007 tetang Pengelolaan WP3K 1.5. ISTILAH DAN DEFINISI 1.6. FUNGSI DAN MANFAAT BAB II KETENTUAN UMUM 2.1 MUATAN RENCANA ZONASI RINCI 2.1.1 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 2.1.2 Proses Penyusunan Rencana Zonasi Rinci 2.1.3 Potensi Pemanfaatan Sumberdaya di Wilayah Perencanaan 2.1.4 Penetapan Rencana Zonasi Rinci 2.2. FORMAT PENYAJIAN 2.3. SKALA PETA 2.4. MASA BERLAKU
OUTLINE PEDOMAN RENCANA ZONASI RINCI BAB III. PROSES PENYUSUNAN 3.1 METODOLOGI 3.2 PERSIAPAN PENYUSUNAN 3.2.1. Penyusunan Rencana Kegiatan 3.2.2. Penentuan Wilayah Perencanaan 3.3 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.3.1. Data Primer 3.3.2. Data Sekunder 3.4 ANALISIS DATA 3.4.1. Analisis Spasial 3.4.2. Analisis Regional 3.4.3. Analisis Ekonomi 3.4.4. Analisis Sosial Budaya 3.4.5. Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung 3.4.6. Analisis Tinjauan Kebijakan 3.4.7. Analisis Isu Permasalahan 3.5 PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI 3.6 INDIKASI PROGRAM
PHILOSOPY CHINA
Confusius Abad XV
NI CHING WANCI……..................................I HEAR I FORGET NI KHAN NI SIANG………………………..I SEE I REMEMBER NI KUNCO NI CHETO…………..I DO THEN I UNDERSTAND Inti pelajaran yang diterima peserta pelatihan adalah: 10% dari apa yg dibaca 20 % dari apa yg didengar 30 % dari apa yang dilihat
50 %dari apa yg dilihat dan didengar 80 %dari apa yg diucapkan 90 %dari apa yg diucapkan dan dilakukan Hasil Riset Harvard Business School (Rigg. 1969
Sekian & Terima kasih