PEDOMAN PENGORGANISASIAN LABORATORIUM RS AR. BUNDA LUBUKLINGGAU BAB I PENDAHULUAN Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian. Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan. Unsur penunjang medis diantaranya Unit Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik, dan Gizi. Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,penetapan dan pengkajian terhadap te rhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan.Sedangkan laboratorium
klinik
adalah
laboratorium
kesehatan
yang
melaksanakan
pelayanan
pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan
1
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Indikator kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium. Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka diharapkan segala kegiatan pelayanan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah sebagaimana mestinya. Sehingga akan meningkatkan kualitas akan sumberdaya dari masing-masing pelaksana kesehatan rumah sakit itu sendiri.
2
BAB II GAMBARAN UMUM RS AR. BUNDA LUBUKLINGGAU Rumah Sakit AR. Bunda Lubuklinggau merupakan cabang dari Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Dimana Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih dimulai dari sebuah Rumah Bersalin Anita dengan hanya 24 tempat tidur, kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit Anak dan Bersalin Bunda Prabumulih pada tahun 1996 dengan 41 tempat tidur. Berdasarkan surat keputusan kantor wilayah Propinsi Sumatera Selatan No. YM.02.04.6.2.10467 berkembang menjadi Rumah Sakit Umum Swasta dengan nama RS Bunda Lubuklinggau dibawah pengelolaan PT. AR. Muhamad sehingga berubah menjadi Rumah Sakit AR Bunda dengan 86 tempat tidur pada tahun 2005. Pada akhir tahun 2006 Rumah Sakit AR Bunda memiliki kapasitas 92 tempat tidur dengan ruang lingkup pelayanan Spesialisasi anak, bedah, penyakit dalam dan kebidanan. Sehubungan dengan bertambah banyaknya pengguna Jasa layanan Kesehatan , Manajemen Rumah Sakit AR Bunda melakukan Ekspansi dengan membuat bangunan baru yang lebih Representatif. Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau diresmikan pada tanggal 19 September 2013, dengan bangunan Rumah Sakit berjumlah 9 lantai yang terdiri dari 2 lantai basement dan 7 lantai diatasnya. Dan baru beroperasional hanya 4 lantai dengan kapasitas jumlah tempat tidur 100 buah. Rumah Sakit AR. Bunda Lubuklinggau beroperasional berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Nomor : 440/08/Kes/VIII/2013 tentang Izin Operasional Sementara Rumah Sakit AR. Bunda Lubuklinggau dan sekarang telah memilki Izin Operasional Tetap berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Nomor : 287/KPTS/KES/2014.
3
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, NILAI DAN MOTTO RUMAH SAKIT AR. BUNDA LUBUKLINGGAU
A. Visi RS AR. Bunda Lubuklinggau
Terciptanya rumah sakit yang mandiri dengan pelayanan yang berkualitas,
“
profesional, efektif dan efisien”
B. Misi RS AR. Bunda Lubuklinggau
1. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pembinaan, pelatihan dan pendidikan. 2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang modern dan bermutu. 3. Menjadikan pusat rujukan kesehatan bagi masyarakat kota Lubuklinggau dan sekitarnya. 4. Meningkatkan kerja sama kesehatan kepada semua pihak. C. Motto RS AR. Bunda Lubuklinggau
Melayani dengan profesional dan tulus ”
“
D E
4
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS AR. BUNDA LUBUKLINGGAU (data terbaru dari TKP)
A. Keterangan 1. Unit struktural
1)
Ketua Yayasan Merupakan pemilik Rumah Sakit
2)
Direktur Adalah kepala atau pejabat tertinggi di Rumah Sakit AR. Bunda Lubuklinggau
3)
Wakil Direktur 5
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai bidang masing-masing, yaitu : a. Wakil pelayanan dan penunjang medik : Membantu direktur dalam bidang pelayanan medis dan keperawatan b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang umum dan keuangan 4)
Unit Kerja : Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga medis dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit kerja di Rumah Sakit AR. Bunda Lubuklinggau dibawah tanggung jawab wakil direktur pelayan dan seluruh bagian unit bagian dibawah tanggung jawab wakil direktur umum dan keuangan. Unit kerja dapat bertanggung jawab atas satu atau lebih sub unit kerja. Berikut adalah daftar unit kerja
2.
a.
Unit gawat darurat
b.
Unit rawat inap
c.
Unit rawat jalan
d.
Unit farmasi
e.
Unit laboratorium
f.
Unit radiologi
g.
Unit rekam medis
h.
Unit gizi
i.
Unit Kebersihan
Unit Non struktural
1)
Komite Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di Rumah Sakit AR. Bunda Lubuklinggau adalah sebagai berikut : a. Komite Medik
b. Satuan Pemeriksaan Intern ( SPI ) 6
c. Komite Keperawatan d. Komite PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi) e. Komite PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien)
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT LABORATORIUM (Sesuaikan dari TKP) dr.Sarah Ainar Rahman DIREKTUR
dr.M Taufan Lutfi A,SpPK PENANGGUNG JAWAB LABORATORIUM
7
Yulistriani,AMAK KEPALA UNIT LABORATORIUM
Sylvia Novita H,AMAK Penanggung Jawab pelayanan
Winda F, Amd.AK Penanggung Jawab Administrasi
Indah Astrini,AMAK Penanggung Jawab Reagensia
Rosa L,Amd.AK Penanggung Jawab Inventaris dan linen
Eka N,Amd.AK Penanggung Jawab Kebersihan
BAB VI URAIAN JABATAN (disesuaikan dengan SOTK)
I.
PENAGGUNG JAWAB LABORATORIUM
1. Nama jabatan
: Penanggung jawab laboratorium
2. Persyaratan jabatan
:
a. Dokter Spesialis Patologi Klinik b. Memiliki sertifikat pelatihan tekhnis dan manajemen laboratorium kesehatan sekurang-kurangnya 3 bulan,yang dilaksanakan oleh organisasi profesi patologi klinik dan institusi pendidikan kesehatan bekerjasama dengan kementrian kesehatan. c. Memiliki kemampuan memimpin. d. Sehat jasmani dan rohani. 3. Bertanggung jawab kepada
: Direktur Utama dan Komite medik.
4. Membawahi
: Kepala ruangan unit laboratorium
8
5. Wewenang
:
a. Menegur bawahannya yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur dan peraturan rumah sakit b. Menginstruksikan kepada bawahannya untuk membuat evaluasi hasil kegiatan c. Memberikan pembinaan kepada bawahannya dalam upaya pengembangan laboratorium d. Memberikan
usulan
dan
pertimbangan
mengenai
kebutuhan
tenaga
laboratorium e. Memberikan
usulan
tentang
pemberian
surat
peringatan
kepada
stafdibawahnya f.
Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan
g. Memberikan usulan atas pengajuan fasilitas laboratorium 6. Uraian Tugas
:
a. Mengkoordinir kegiatan laboratorium b. Merencanakan pengadaan alat laboratorium c. Menentukan tugas dan fungsi petugas laboratorium d. Membaca morfologi darah e. Menentukan jenis reagent dan jenis pemeriksaan laboratorium f.
Mengadakan komunikasi dengan klinis
g. Menjawab konsul hasil dan pemeriksaan laboratorium 7. Tanggung Jawab
:
a. Menjamin kepuasaan pelanggan atas kinerja dan etika SDM laboratorium b. Menjamin efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran laboratorium c. Menjamin hasil pemeriksaan yang optimal kegiatan pelayanan d. Menjamin implementasi prosedur pelayanan medis tetap berjalan optimal e. Pengawasan atas keberadaan,kondisi dan fungsi alat alat di laboratorium f.
Menjamin kelengkapan dokumentasi rekam medis
g. Memastikan pelaksanaan K3 di laboratorium h. Menyampaikan usulan atau saran tentang kebutuhan laboratorium baik sarana,peralatan,dan sumber daya manusia kepada Direktur Rumah Sakit AR Bunda
9
i.
Mempertanggung jawabkan semua kegiatan di laboratorium Rumah Sakit AR Bunda
II.
KEPALA UNIT LABORATORIUM
1. Nama jabatan
: Kepala Unit Laboratorium
2. Persyaratan jabatan
:
1. Persyaratan kemampuan Teknis : a. Memiliki kemampuan manajerial kepala unit laboratorium b. Memiliki kemampuan Service Excellent untuk pasien rawat inap dan rawat jalan c. Memiliki kemampuan pengadaan dan perencanaan reagen laboratorium d. Memahami sistem dan prosedur pelayanan unit laboratorium Manajerial : a. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi manajemen sebagai Kepala Unit Laboratorium b. Memiliki jiwa kepemimpinan
c. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat d. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak e. Mampu memberikan motivasi dan membangun etos kerja karyawan f.
Mampu mengelola konflik (conflict management ) dan keluhan (complaint management)
Fisik : a. Sehat jasmani dan rohani b. Cepat dan tanggap dalam melakukan segala hal c. Memiliki daya tahan tubuh yang kuat d. Tidak buta warna e. Berpenampilan sopan, rapih dan menjunjung tinggi norma dan etika yang berlaku umum
10
2. Persyaratan pengetahuan dan pengalaman a. Pendidikan minimal diploma analis laboratorium b. memiliki pengalaman 2 tahun dibidang yang sama c memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang laboratorium Rumah Sakit secara menyeluruh 3. Persyaratan Mental a. Inisiatif
: Tinggi
b. Objektifitas
: Tinggi
c. Daya adaptasi
: Cukup
d. Daya konsentrasi
: Tinggi
e. Konsistensi
: Tinggi
f.
: Cukup
Kreatifitas
g. Ketelitian
: Tinggi
3. Bertanggung jawab kepada : Komite medik melalui Penanggung jawab laboratorium, serta bertanggung jawab penunjang medis. 4. Mengkoordinasi kegiatan
:
a) Pelaksanaan dan pengembangan pelayanan unit laboratorium.
b) Pelaksanaan dan pelayanan pendidikan di unit laboratorium. 5. Tugas Pokok : 1. Memimpin dan mengelola Unit Laboratorium untuk pencapaian Visi dan Misi RS AR Bunda 2. Mengembangkan pelayanan Unit Laboratorium sehingga mampu memberikan pelayanan yang unggul dan berperan optimal sebagai revenue center 3. Memimpin dan mengembangkan SDM Unit Laboratorium 4. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan rutin dan berkala manajemen dan administrasi Unit Laboratorium 5. Mengembangkan fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap pemanfaatan sediaan laboratorium 6. Membina hubungan baik intern dan ekstern RS 7. Penyelenggaraan tugas-tugas lain agar pelayanan laboratorium berjalan baik dan lancar 11
6. Uraian Tugas : 1.
Menjaga dan mengendalikan kualitas hasil pemeriksaan laboratorium tetap akurat dan dapat dipercaya.
2.
Memonitor dan mengevaluasi kinerja petugas laboratorium dan membuat penjadwalan shift kerja bagi petugas laboratorium.
3.
Mengatur dan mengawasi kegiatan di unit laboratorium berdasarkan peraturan yang ditetapkan.
4.
Cross check pasien rawat inap, rawat jalan dan perusahaan.
5.
Membuat dan melaporkan kegiatan pelayanan unit laboratorium bulanan dan tahunan secara berkala kepada direktur dan manajemen.
6.
Merencanakan rekruitmen pegawai apabila dibutuhkan.
7.
Mengkoordinir pemeliharaan inventaris dan mengkalibrasi alat laboratorium.
8.
Merencanakan dan mengkoordinir pengadaan barang serta fasilitas yang dibutuhkan di instalasi laboratorium sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
9.
Merencanakan dan mengajukan petugas laboratorium mengikuti pelatihan.
10. Membuat prosedur tetap (protap) laboratorium sesuai standar pelayanan yang ditetapkan. 11. Setiap minggunya melakukan kalibrasi alat. 12. Mengecek bahan dan reagensia laboratorium antara fisik dan kartu stok. 13. Mengecek jumlah keadaan linen. 14. Croos check penerimaan laboratorium rawat inap, rawat jalan dengan unit keuangan (kasir) 15. Setiap bulannya membuat jadwal dinas. 16. Mengevaluasi jadwal dinas. 17. Menindak lanjuti pelanggaran disiplin kerja. 18. Mengevaluasi pemakaian baju seragam. 19. Cross check finger print dengan jadwal dinas. 20. Rapat bulanan dengan seluruh kepala unit. 21. Rapat bulanan laboratorium dengan seluruh petugas laboratorium. 12
22. Membuat rekapan jasa pemeriksaan laboratorium untuk diserahkan ke unit keuangan. 23. Mengecek jumlah dan keadaan inventaris. 24. Membuat rekapan jumlah kunjungan dari rawat inap, rawat jalan. 25. Membuat rekapan jumlah penerimaan dari rawat inap, rawat jalan. 26. Membuat rekapan jumlah pemeriksaan laboratorium. 27. Mengecek stok reagensia. 28. Membuat perencanaan pemesanaan reagensia. 29. Menghubungi teknisi alat untuk perawatan alat bulanan. 30. Melakukan cross check penerimaan laboratorium manual dengan SMARTHIS. 31. Membuat laporan bulanan statistic kunjungan pasien laboratorium. 32. Membuat laporan bulanan penerimaan laboratorium.
7. Wewenang
:
1. Menyetujui/menolak ijin/cuti staf bawahannya 2. Menyetujui/menolak kerja lembur staf bawahannya 3. Membina/membimbing staf bawahannya khususnya staf baru
4. Menetapkan nilai prestasi kerja staf bawahannya 5. Memberikan teguran secara lisan terhadap staf bawahannya 6. Mengajukan permintaan barang-barang keperluan unit laboratorium kepada pihak terkait sesuai prosedur yang berlaku 7. Menetapkan/menyetujui suatu tindakan yang dianggap perlu dilakukan dalam suatu keadaan tertentu 8. Tanggung jawab : 1. Terhadap upaya pencapaian Visi dan Misi RS 2. Terhadap upaya menjujnung tinggi value perusahaan 3. Terhadap Brand Image RS dan Service Excellence 4. Terhadap pelayanan unit laboratorium yang unggul 5. Terhadap pengembangan pelayanan unit laboratorium 6. Terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen unit laboratorium 7. Terhadap kebenaran, ketepatan dan keakuratan laporan kinerja unit laboratorium 13
8. Terhadap kinerja staf unit laboratorium 9. Terhadap kebenaran penilaian kinerja (PPK) staf unit laboratorium 10. Terhadap kelengkapan, ketersediaan dan kualitas sarana, prasarana dan peralatan unit laboratorium 11. Terhadap komunikasi dan kerjasama dengan unit-unit kerja yang terkait langsung dan tidak langsung dengan pelayanan unit laboratorium
III.
STAF LABORATORIUM
1. Membersihkan ruangan. 2. Menyerahkan blanko pemeriksaan perusahaan dan asuransi kepada adm piutang. 3. Menyiapkan alat dan reagensia untuk pemeriksaan. 4. Mengecek antara kartu stok dan fisik reagensia. 5. Melaksanakan pemantapan mutu internal. 6. Melakukan sampling pasien rawat inap, rawat jalan berdasarkan permintaan dokter. 7. Melakukan pemeriksaan sample pasien (darah, urine, faeces, sputum dan sperma, secret)
8. Memasukkan biaya pemeriksaan pada sistem. 9. Mencetak hasil, mengecek hasil. 10. Menyerahkan hasil pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap. 11. Membuat laporan pemeriksaan pasien rawat inap dan rawat jalan (laporan hasil, laporan penerimaan, laporan kunjungan, laporan perusahaan, dan laporan MCU 12. Menghitung jasa pemeriksaan. 13. Memisahkan blanko pemeriksaan perusahaan dan asuransi untuk diserahkan kepada bagian adm piutang. 14. Setiap minggunya mengecek jumlah dan keadaan linen sebelum diserahkan kepada petugas laundry untuk dicuci. 15. Mengecek jumlah dan keadaan linen yang telah dicuci oleh petugas laundry. 16. Mencatat bila ada kekurangan, kerusakan dan tertukar.
14
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA UNIT LABORATORIUM (Berkoordinasi dengan TKP) 1) Unit Gawat Darurat ( UGD ) a. Jika ada pasien UGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka perawat UGD akan mengambil sampel yang dibutuhkan oleh laboratorium kemudian mengantarkannya ke laboratorium untuk kemudian diperiksa. b. Hasil laboratorium yang sudah selesai diantar oleh petugas laboratorium ke UGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga. 2) Unit Rawat Jalan a. Jika
ada
pasien
Rawat
Jalan
yang
akan
melakukan
pemeriksaan
laboratorium,maka perawat akan mengantar pasien ke laboratorium dengan
15
formulir permintaan yang telah diisi lengkap identitas dan pemeriksaan yang ingin dilakukan. b. Hasil laboratorium yang sudah selesai,kemudian diberikan kepada perawat unit rawat jalan untuk kemudian diberikan kepada dokter dan pasien pada saat pulang. 3) Unit Rawat Inap a. Jika ada pasien rawat inap yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka perawat mengambil darah pasien dan mengantarkan formulir permintaan laboratorium dan darah pasien ke ruang laboratorium. b. Apabila
pasien
CITO,maka
perawat
mengantarkan
formulir
permintaan
laboratorium beserta dengan sampel yang ingin diperiksa keruang laboratorium sesegera mungkin dan memberi tanda cito. c. Untuk sampel urine dan feaces perawat mengantarkan sampel ke ruang laboratorium beserta dengan formulir permintaan laboratorium. a. Hasil laboratorium yang sudah selesaii,kemudian diambil oleh perawat untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim atau dilaporkan sesegera mungkin melalui telephone.
4) Ruang kebidanan b. Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka bidan
mengambil darah pasien dan mengantarkan formulir permintaan
pemeriksaan darah pasien laboratorium ke ruang laboratorium. c. Apabila pasien CITO,maka perawat/bidan
mengantarkan formulir permintaan
laboratorium beserta dengan sampel yang ingin diperiksa keruang laboratorium sesegera mungkin dan memberi tanda cito. d. Hasil laboratorium yang sudah selesai,kemudian diambil oleh bidan
untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim atau dilaporkan sesegera mungkin melalui telephone.. 5) Intensive Care Unit (ICU)
16
a. Jika ada pasien ICU yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka perawat mengambil darah pasien dan mengantarkan form permintaan pemeriksaan darah pasien laboratorium ke ruang laboratorium sesegera mungkin. b. Hasil laboratorium yang sudah selesai,kemudian diambil oleh perawat untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim atau dilaporkan sesegera mungkin melalui telephone. 6) Rumah sakit/Laboratorium lain a. Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium RS AR Bunda akan dirujuk ke laboratorium rekanan yaitu laboratorium klinik Prodia dan BBLK. b. Sampel dan formulir permintaan pemeriksaan dari RS AR Bunda akan dikirim ke Laboratorium klinik Prodia dan BBLK. c. Apabila ada pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dilakukan di laboratorium RS AR Bunda, tetapi permintaan bersifat CITO,maka petugas laboratorium harus mencari laboratorium rujukan sesegera mungkin atau dirujuk ke rumah sakit/Laboratorium terdekat yang dapat melayani permintaan tersebut.
TAMBAHKAN POLA KOORDINASI
17
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL (Kualifikasi koordinasi dengan KPS Tina) HARUS ADA POLA KETENAGAAN YG SESUAI RENSTRA A. Definisi
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan tenaga analis laboratorium di unit laboratorium dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan kualifikasi yang diharapkan. B. Tujuan
1. Menentukan jumlah dan komposisi tenaga diruang laboratorium berdasarkan kualifikasi. 2. Melakukan perhitungan agar memenuhi kebutuhan. 3. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien.
C. Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboratorium
Berdasarkan data kepegawaian per januari 2014 maka jumlah petugas di ruang laboratorium ada 6 orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga yang bekerja diruang laboratorium adalah sebagai berikut :
Daftar komposisi & kualifikasi tenaga diruang labratorium No
Komposisi tenaga
Jumlah
Kualifikasi
1
Dr. Spesialis
1
Patologi Klinik
2
Kepala Unit
1
D3,Phlebotomi,seminar
3
Analis pelaksana
5
D3,Phlebotomi,seminar
D. Perhitungan ketenagaan
Kualifikasi sumber daya manusia di Unit Laboratorium terdiri dari Dokter spesialis Patologi Klinik, Kepala Unit dan Analis Pelaksana. Dari hasil perhitungan kebutuhan tenaga yang dihitung dapat dilihat kebutuhan tenag asebagai berikut :
18
1. Dokter Spesialis Tenaga dokter spesialis di unit laboratorium RS AR. Bunda tersedia untuk melayani pemeriksaan Gambaran Darah Tepi dan sebagai konsulen untuk pengembangan dan hasil pemeriksaan labortorium. Praktek dokter disesuaikan dengan jadwal yang sudah disepakati di RS AR. Bunda atau apabila ada sampel yag harus dibaca oleh dokter spesialis,maka dokter spesialis akan hadir. 2. Kepala Unit laboratorium Untuk perhitungan ketenagaan maka Kepala Unit laboratorium dihitung sebagai tenaga analis laboratorium. 3. Analis pelaksana Dinas harian analis terdiri dari 3 shift yaitu pagi,sore, dan malam.Perhitungan ketenagaan analis laboratorium adalah sebagai berikut :
Pagi
: 2 orang ( termasuk kepala Unit dan 1 analis pelaksana )
Sore
: 2 orang analis pelaksana
Malam
: 1 orang analis pelaksana
Libur
: 1 orang analis pelaksana
19
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
A.
ORIENTASI UMUM WAKTU DAN MATERI
B.
ORIENTASI KHUSUS
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT
Dalam lingkup Rumah Sakit AR. Bunda selalu dilakukan rapat. Pertemuan rapat ini sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah sakit. Kegiatan rapat ini bisa dilakukan hanya dalam unit laboratorium sendiri atau bisa juga dilakukan rapat antar unit lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya dihadiri oleh seluruh staf unit laboratorium maupun oleh kepala keperaawatan. Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja, kebutuhan sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut kelangsungan unit masing-masing. Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini dapat dilakukan tindaklanjut untuk kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang dihadapi di unit internal itu sendiri. Dalam kegiatan rapat ini dibuat undangan berupa internal memo, daftar hadir dan notulen hasil rapat yang nantinya dilaporkan kepada Direktur RS AR. Bunda. Kegiatan pertemuan/ rapat intern biasanya dilakukan setiap 1 bulan sekali di hadiri oleh seluruh staf unit laboratorium, waktu dan hari ditentukan.
20
Jadwal Rapat
No
Bulan
Rapat 1
1
2
3 4
5
6 7
8
9 10
11
12
X
2
X
3
X
4
X
5
X
BAB XI PELAPORAN A. Laporan Harian
Pelaporan dilaksanakan masing
masing IPCLN kepada IPCN lewat lembar
–
monitoring yang diberikan.
B. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan dibuat setiap bulan untuk dilaporkan kepada Komite mutu, Komite Medik dan Kasie Keperawatan dan dihadiri oleh Direktur dan wakil direktur yang dilaporkan setiap bulannya melalui jadwal apel pagi yang telah ditetapkan oleh Unit Kepegawaian.
C. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan dibuat untuk dilaporkan kepada Komite Mutu yang dilanjutkan ke Direktur rumah sakit.
21
22