PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN BAHASAN
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
KATA PENGANTAR Form Formul ulas asii Kara Karakt kter eris istik tik Peng Pengus usah ahaa aan n Unit Unit Pemb Pemban angk gkit it ini ini berg bergun una a untu untuk k menghitung dan mengetahui mengetahui sejauh mana mana Karakteristik suatu Unit Pembangkit Pembangkit . Sehing Sehingga ga dengan dengan diketa diketahui huinya nya Karakt Karakteris eristik tik Unit Unit Pemban Pembangki gkitt terse tersebut but,, maka maka diketahuilah Tren Unjuk Kerja / Kinerja suatu Unit Pembangkit . Dalam hal ini selanjutnya digunakan sebagai bahan evaluasi, agar dimasa – masa yang akan datang Kinerja suatu Unit Pembangkit dapat ditingkatan dengan cara antara lain : -
Memperbaiki penyimpangan / kerusakan peralatan yang terjadi
-
Mencegah gangguan serupa agar tidak terulang lagi
-
Mengantisipasi hambatan – hambatan yang akan terjadi
-
Menjaga keandalan Unit Pembangkit
Gambaran Karakteristik ini dapat juga dipergunakan untuk pedoman menyusun Rencana Kerja Anggaran, dan bahkan dapat dipakai untuk menyusun Rencana Pengemban Pengembangan gan serta Investasi Investasi suatu Unit Pembangk Pembangkit it untuk masa – masa yang akan datang .
Banjarnegara, 20 Oktober 1998
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
POKOK BAHASAN
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
TTD
E R E V 3
I. DEFINISI WAKTU
Jam tersedia (Available Hours)/AH Merupakan penjumlahan dari jam operasi, jam siap/stop cadangan, atau jam periode di-
kurangi jam pemeliharaan (poh), jam gangguan (foh) dan jam perawatan (moh). Jam Periode (Period Hours)/PH Lama unit aktiv, tergantung dari kepentingan, boleh hari, bulan atau tahun. Jam Pelayanan (Service Hours)/SH Total jumlah waktu, suatu unit terhubung dengan sistem transmisi. Jam keluar terencana (Planned Outage Hours)/POH Jumlah waktu yang digunakan selama keluar terencana (PO) dan jumlah jam perpanjangan keluar terencana (ES of PO) Jam keluar untuk Perawatan (Maintenance Outage Hours)/MOH Total jumlah waktu yang digunakan selama dalam perawatan (MO) dan perpanjangan waktu dalam perawatan (SE of MO), Menurut diagram klasifikasi dibawah ini MO adalah 4U. Jam keluar Paksa (Force Outage Hours)/FOH Total jumlah waktu yang diakibatkan selama keluar paksa (SF, U1, U2 dan U3) Yang dimaksud jam keluar tidak terencana adalah sebagai berikut : ° U0, unit keluar karena gagal dalam pelayanan, kejadian ini disebut gagal Start (SF). ° U1, unit diharuskan segera masuk Sistem tetapi waktu yang diperlukan lambat/tertun-da, kejadian ini bisa terjadi karena kelainan peralatan pada waktu akan start atau sejak dalam kondisi siap (reserve shutdown) atau bisa juga dalam kondisi PO. ° U2 Unit keluar dari Sistem lamanya tidak lebih dari 6 jam. ° U3 unit keluar dari Sistem lamanya lebih dari 6 jam tetapi tidak lebih dari satu Minggu.
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
POKOK BAHASAN
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
° U4 adalah unit keluar dari Sistem lebih dari satu minggu kemudian ditangguhkan pada minggu berikutnya untuk dilakukan Maintenance Outage (MO). Jam Stop Cadangan (Reserve Shudown Hours)/RSH Jam stop cadangan atau reserve shutdown (stand by) adalah jumlah waktu selama unit pembangkit lepas Paralel dengan jaringan sampai unit paralel kembali dengan jaringan karena pengaturan (Ekonomi).
HUBUNGAN DALAM STATUS UNIT
Aktiv Kesiapan Operasi
Cadangan
Keluar terrencana
Tidak aktiv
(berhenti)
Tidak siap Keluar terRencana Perpanjangan
Keluar tidak terencana Klas 0 (U0)
Klas 1 (U1)
Klas 2 (U2)
Klas 3 (U3)
Klas 4 (U4)
Catatan: Untuk kategori Klas 4 (U4) telah disepakati dengan P3B apabila gangguan tersebut sudah lewat hari kamis jam 24.00, maka Outage selebihnya dinyatakan perpanjangan keluar terencana (ES) dan dinyatakan MO sampai unit siap kembali.
II. DEFINISI DERATING Derating atau penurunan kapasitas adalah ketidak mampuan unit pembangkit membangkitkan sesuai daya terpasang atau turunnya daya terpasang, penurunan daya tersebut ada dua kategori yaitu :
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
a. Derating Permanen : Umur mesin Kerusakan mesin b. Derating Remanen : - Gangguan mesin - Pengaturan pengeluaran air oleh PU atau instansi lain - Pengaturan pengeluaran air oleh Sub unit sendiri yang disebabkan karena musim.
-
III. DEFINISI JAM EQUIVALENT DERATING Perkalian waktu selama derating (jam) dengan pengurangan beban selama derating (MW) dibagi Net Maximum Capacity (NMC) dengan satuan MW. Untuk rumus dasar jam equivalen adalah sebagai berikut :
Equivalen Jam Derated =
Daya Terpasang – Daya Mampu Daya terpasang
x lama waktu Derating
Jumlah Equivalen jam Derating adalah meliputi : 1. Equivalen Jam Derating karena gangguan (EFDH) Merupakan perkalian antara lama waktu derating dengan besar pengurangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW). 2. Equivalen Jam Derating Gangguan selama unit tidak operasi (EFDHRS) Merupakan perkalian antara jam derating gangguan (FDH) selama unit hanya dalam kondisi Reserve Shutdown saja dengan besar pengurangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW). 3. Equivalen Jam Derating karena keluar terencana (EPDH) Merupakan perkalian antara Jam derating terencana (Planned Derating Hours)/PDH dengan besar pengurangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW). 4. Equivalent Scheduled Derated Hours (ESDH) Merupakan perkalian antara Scheduled Derated Hours (SDH) dengan besar pengurangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW).
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
5. Equivalent Seasonal Derated Hours (ESEDH) Net Maximum Capacity (NMC) dikurangi Net Dependable Hours (NDH) dikalikan Available Hours (AH) dan dibagi dengan NMC (MW). 6. Equivalent Unplanned Derated Hours (EUDH) Merupakan perkalian antara Unplanned Derated Hours (UDH) dengan besar pengurangan selama derating (MW) dibagi NMC (MW) Yang dimaksud Unplanned Derated adalah unit derated tetapi tidak direncanakan, ada 4 klasifikasi yang dimaksud dengan Unplanned derated yaitu : ° D1 derating yang membutuhkan penurunan beban segera saat mesin operasi. ° D2 derating yang tidak memerlukan penurunan beban segera, tetapi dilakukan penurunan beban dalam kurun waktu 6 jam.
° D3 penurunan beban yang dapat ditunda lebih dari 6 jam, tetapi perlu penurunan se belum bertepatan akhir minggu yang bersangkutan. ° D4 derating yang ditangguhkan lebih dari akhir minggu mendatang, tetapi membutuhkan penurunan beban sebelum direncanakan keluar yang akan datang. 7. Jam Gangguan Derated (FDH) Total jumlah waktu yang digunakan selama derated gangguan (D1, D2 dan D3) 8. Jam Derated Perawatan (MDH) Total jumlah waktu yang dipakai selama derating perawatan (D4) dan Schedule during Extension dari semua derating perawatan (D4). 9. Jam Derated Terencana (PDH) Jumlah waktu yang digunakan selama derated terencana (PD) dan jadual perpanjang-an derating (DE) dari semua derating terencana (PD).
IV. DEFINISI ENERGI DAN KARAKTERISTIK Produksi Bruto (Gross Output Generator) Adalah Produksi energi listrik dalam satuan kWh atau MWH yang dihasilkan oleh Generator (Output Generator). Produksi Netto (Netto Output Generator) Adalah Produksi energi listrik dalam satuan kWh atau MWH yang disalurkan ke Sistem Penyaluran dengan perhitungan Produksi bruto dikurangi energi Peamakaian Sendiri (PS) dan rugi-rugi penyaluran.
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN POKOK BAHASAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
Produksi Penjualan Adalah Produksi energi listrik yang disalurkan ke sistem Penyaluran sesuai dengan Berita Acara (BA) pencatatan kWh meter titik ukur Transfer Energi. Susut Energi Adalah Energi yang hilang pada sistem penghantar, biasanya berupa energi kalor/panas.
Kapasitas Terpasang / Installed Capacity ( I C ) Adalah Daya terpasang unit sesuai dengan yang tertera pada Plat Nama yang terkecil pada Turbin ( pada beban dasar ) atau Generator . ( apabila pada Plat Nama tercantum daya yang bervariasi , diambil daya nominal ) Kemampuan Beban Dasar ( Maximum Capacity Rate = M C R ) Adalah Daya Maximum yang dapat dibangkitkan secara terus menerus . Kapasitas Andal / Ketergantungan Kapasitas ( Dependable ) Adalah Kemampuan unit yang dipastikan untuk melayani sistem , hal ini bisa terjadi karena pengaruh musim / lingkungan . Daya Mampu Adalah Daya yang dapat dibangkitkan sesuai hasil test Komissioning terakir Kapasitas Tersedia Adalah Daya yang tersedia setelah dikurangi Derated yang direncanakan maupun tidak direncanakan . Gross Capacity Factor ( GCF / CF ) Adalah Perbandingan Produksi Bruto kWh selama jam pelayanan terhadap kWh yang dapat dibangkitkan bila dibebani sesuai dengan daya yang terpasang selama jam periode . Plant Factor Adalah Perbandingan antara kapasitas terpasang dikalikan capacity factor dibagi dengan kapasitas terpasang .
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN POKOK BAHASAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
Operating Availability Factor ( OAF ) = Faktor Ketersediaan Adalah Perbandingan jam tersedia terhadap jam periode ( yang dimaksud jam tersedia disni adalah jam operasi ditambah dengan jam siap ) Equivalent Availability Factor ( EAF ) = Equivalent Faktor Ketersediaan Adalah Perbandingan jam tersedia dikurangi jam equivalent derated terhadap jam periode . Forced Outage Factor ( FOF ) = Factor Keluar Paksa Adalah Perbandingan jam keluar paksa terhadap jam periode , yang menunjukkan ketidak ketersediaan unit karena kerusakan .
Forced Outage Rate ( FOR ) = Faktor Keluar Paksa Rata – rata Adalah perbandingan jam keluar paksa terhadap jam keluar paksa ditambah jam operasi . Eqivalent Forced Outage Rate ( EFOR ) = Equivalent Faktor Keluar Paksa Rata – rata . Adalah Perbandingan jam keluar paksa ditambah equivalent jam derated terhadap jam operasi ditambahjam keluar keluar paksa ditambah equivalent reserved shut down jam derated Starting Failure Factor ( SFF ) = Faktor Kegagalan Start Adalah perbandingan jumlah start gagal ( tidak dapat parallel dengan sitem ) terhadap jumlah start yang dilakukan . Sudden Outage Frequency ( SOF ) = Faktor Frequensi Keluar Paksa Adalah Frequensi unit mengalami Forced Outage dalam suatu periode relatif terhadap jam operasi riilnya . Planned Outage Factor ( POF ) = Faktor Keluar Terencana Adalah Perbandingan jam keluar terencana terhadap jam periode , yang menunjukan ketidak tersediaan unit karena adanya pemeliharaan
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
Unserved Commited Energi ( UCE ) = Energi tidak terpasokan Adalah Jumlah energi / produksi yang tidak dapat dipasok ke sistem akibat , kerusakan , gangguan maupun derated dalam satu periode . Unserved Commited Energi Factor ( UCEF ) = Faktor energi tidak terpasokan Adalah Perbandingan jumlah energi / produsi yang tidak dapat dipasok ke sistem akibat , kerusakan , gangguan maupun derated terhadap rencana produksi dalam satu periode .
V. DEFINISI FREKUENSI Frekuensi Keluar Paksa (Outage Frequency) Frekuensi dengan satuan kali, artinya unit pembangkit mengalami keluar paksa dalam suatu Periode. Frekuensi start berhasil atau jumlah start berhasil Frekuensi jumlah unit Pembangkit berhasil Paralel/masuk jaringan/sistem dalam suatu periode. Frekuensi start gagal atau jumlah start gagal Frekuensi jumlah unit pembangkit gagal paralel/masuk jaringan/sistem dalam suatu periode.
PENJELASAN BATASAN-BATASAN DEFINISI DAYA SEBAGAI BERIKUT :
Kapasitas Maksimum (Daya terpasang) Derating karena musim = Kapasitas Maksimum – daya mampu
Daya mampu (Dependable Capacity) Derating terencana
Derating terencana
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
Perpanjangan Derating terencana
Klas 1
Unit Derating = Daya mampu– Daya siap Operasi
Klas 2 Derating tak terencana Klas 3
Klas 4
Daya siap Operasi
KELOMPOK WAKTU MENURUT KEJADIAN UNIT PEMBANGKIT Jam Periode (PH)
Jam Tersedia
Jam Keluar
(AH)
Jam Operasi (SH)
Jam Siap (RSH)
Jam Keluar Terencana
Jam keluar tak terencana
(POH)
Jam Gangguan (FOH)
VI. RUMUS WAKTU DERATED
P D H x Derated Terencana ( kW )
Jam Perawatan (MOH)
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN
1. E P D H
KODE HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
= Daya Terpasang ( kW )
UDH 2. E U D H
x
Derated Tak Terencana ( kW )
= Daya Terpasang ( kW )
M D H x Derated Pemeliharaan ( k W ) 3. E M D H
= Daya Terpasang ( kW )
F D H x Derated Gangguan ( kW ) 4.
EFDH
= Daya Terpasang ( kW )
S E D H x Derated Kondisi Musim ( kW ) 5.
ESEDH
= Daya Terpasang ( kW )
6.
VII.
E D H
=
EPDH+EUDH+EMDH+EFDH+ESEDH
KARAKTERISTIK RUMUS
: Modul-IIIA/OP
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
POKOK BAHASAN
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
Produksi Bruto (MWH) 1. Gross Capacity Factor =
x 100 %
(GCF/CF)
Kapasitas terpasang (MW) x Jam periode(PH)
m Kapasitas terpasang j x CF j j=1 2. PLANT FACTOR
= m Kapasitas terpasang j j=1
Jam tersedia (AH) 3. OAF UNIT
=
x 100 % Jam periode (Periode Hours)
m Kapasitas terpasang j x AF unit j j=1 4. OAF PUSAT LISTRIK = m Kapasitas terpasang j j=1
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
POKOK BAHASAN
AH - (
EPDH+
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
EUDH + EMDH+ EPDH+ ESDH )
5. E A F UNIT =
x 100 % Jam Periode ( Jam )
m Kapasitas Terpasang j ( kW ) x EAF j j=1 6. EAF PUSAT LISTRIK = m Kapasitas Terpasang j ( kW ) j=1
Jam keluar paksa (FOH) 7. FOF
: Modul-IIIA/OP
=
x 100 % jam Periode (Periode Hours)
m Kapasitas terpasang j x FOF unit j j=1 8. FOF PUSAT LISTRIK = m Kapasitas terpasang j j=1
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
POKOK BAHASAN
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
Jumlah Jam Keluar Paksa / gangguan ( Jam ) 9. F O R UNIT =
x 100 % Jam Keluar Paksa ( Jam ) + Jam Operasi ( Jam )
m Kapasitas Terpasang j ( kW ) x FOR j j=1 10. F O R PUSAT LISTRIK = m Kapasitas Terpasang j ( kW ) j=1
FOH + EFDH 11. E F O R UNIT =
x
100 %
SH + FOH + ERSFDH
m Kapasitas Terpasang j ( kW ) x EFOR j j=1 12. EFOR PUSAT LISTRIK = m Kapasitas Terpasang j ( kW ) j=1
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
KODE
POKOK BAHASAN
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
Jumlah Start Gagal ( kali ) 13. S F F UNIT =
x
100 %
Jumlah Start ( kali )
m Jumlah Start Gagal j ( kali ) j=1 14. SFF PUSAT LISTRIK =
x 100 % m Jumlah Start j ( kali ) j=1
Jumlah Keluar Paksa ( kali ) x Jam Periode ( Jam ) 15. S O F UNIT =
( kali ) Jam Operasi ( Jam )
m Jam Operasi j ( Jam ) x S O F j j=1 16. SOF PUSAT LISTRIK =
( kali ) m Jam Operasi j ( Jam )
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
j=1
Jumlah Jam Keluar Terencana ( Jam ) 17. P O F UNIT =
x 100 % Jam Periode ( Jam )
m Kapasitas Terpasang j ( kW ) x P O F j j=1 18. P O F PUSAT LISTRIK = m Kapasitas Terpasang j ( kW ) j=1
19. UCE
= Beban waktu gangguan (kW) x lama waktu gangguan (jam)
* UNCOMMITED ENERGY = U C E Jumlah Energi jang tidak bisa dipasok ke Sistem akibat Kerusakan , Gangguan , Derating dalam satu periode ( kWh ) 20. U C E F UNIT =
x 100 % Rencana Produksi ( kWh )
PT PLN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JAWA-BALI I UNIT PEMBANGKITAN MRICA PJB I
KURSUS OPERASI PEMBANGKIT PUSAT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ) MATA PELAJARAN
4. KARAKTERISTIK UNIT PEMBANGKIT
POKOK BAHASAN
KODE
: Modul-IIIA/OP
HANDOUT
: HIS - LT
HALAMAN
:
m U C E j ( kWh ) j=1 21. U C E F PUSAT LISTRIK =
x 100 % m Rencana Produksi j ( kWh ) j=1
CATATAN : i = Hari i j = Unit Nomor j m = Jumlah Unit n = Jumlah hari dalam satu periode