KARAKETRISTIK KURIKULUM 1947-2006 Kurikulum 1947 Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah istilah leer plan. Dalam bahasa Beland Belanda, a, artiny artinyaa rencan rencanaa pelaja pelajaran ran,, lebih lebih popular popular ketimb ketimbang ang curric curriculu ulum m (bahas (bahasaa Inggri Inggris). s). Perubahan kisi - kisi pendidikan lebih bersiat politis! dari orientasi pendidikan Belanda ke kepenti kepentinga ngan n nasion nasional. al. "sas pendidika pendidikan n diteta ditetapkan pkan Pancasila Pancasila.. "#alnya alnya pada pada tahun tahun $%&', $%&', kurikulum saat itu diberi nama entjana Pelajaran $%&'. Pada saat itu, itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan epang, sehingga hanya meneruskan meneruskan yang pernah digunakan digunakan sebelumnya. sebelumnya. entjana entjana Pelajaran Pelajaran $%&' boleh dikatakan dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat saat itu itu masi masih h dala dalam m sema semang ngat at juang juang mere merebut but kemer kemerdek dekaa aan n maka maka pendi pendidi dika kan n sebag sebagai ai de*elopment de*elopment conormism conormism lebih menekankan menekankan pada pembentukan pembentukan karakter karakter manusia manusia Indonesia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. encana Pelajaran $%&' baru dilaksanakan sekolah - sekolah pada $%+. ejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum dia#ali dari Kurikulum $%+. Bentuknya memuat dua hal pokok! a) Datar mata pelajaran dan jam pengajarannya b) aris - garis besar b esar pengajaran (BP) encana enc ana Pelajaran $%&' mengurangi pendidikan pikira dalam arti kogniti, kogniti, namun yang diutamakan diutamakan pendidikan pendidikan #atak atau perilaku (*alue (*alue , attitude), attitude), meliputi ! a) Kesadaran Kesadaran bernegara dan bermasyarakat b) /ateri pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari - hari c) Perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani Kurukulum Tahun Tahun 1952 (Renana !ela"aran !ela"ara n Terurai# Terurai# ete etela lah h ent entja jana na Pela Pelaja jara ran n $%&' $%&',, pada pada tahu tahun n $%+0 $%+0 kuri kuriku kulum lum di Indo Indones nesia ia menga mengala lami mi penyempurnaan. Pada tahun $%+0 ini diberi nama entjana Pelajaran 1erurai 1erurai $%+0. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. 2ang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum $%+0 ini bah#a setiap setiap rencana rencana pelajaran pelajaran harus memperhatik memperhatikan an isi pelajaran pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut encana Pelajaran 1erurai $%+0. Di penghujung era Presiden oekarno, muncul encana Pendidikan $%3& atau Kurikulum $%3&. 4okusnya pada pengembangan Panca#ardhana, yaitu !a) Daya cipta, b) asa, c) Karsa, d) Karya, e) /oral. /ata pelajaran diklasiikasikan dalam lima kelompok bidang studi. $) /oral
0) Kecerdasan 5) 6mosional7artistik &) Keprigelan (keterampilan) +) asmaniah. A$ %iri-iri kurikulum Renana !ela"aran Terurai
Pada perkembangannya rencana pelajaran lebih dirinci lagi setiap pelajarannya, yang dikenal dengan istilah encana Pelajaran 1erurai $%+0. ilabus mata pelajarannya jelas sekali. eorang guru mengajar satu mata pelajaran. Pada masa itu juga dibentuk Kelas /asyarakat. yaitu sekolah khusus bagi lulusan 3 tahun yang tidak melanjutkan ke /P. Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan. 1ujuannya agar anak tak mampu sekolah ke jenjang /P, bisa langsung bekerja. /ata Pelajaran yang ada pada Kurikulum $%+& yakni untuk jenjang ekolah akyat (D) menurut encana Pelajaran $%&' adalah sebagai berikut ! $.
Bahasa Indonesia
%. /enulis
0.
Bahasa Daerah
5.
Berhitung
$$. Pekerjaan 1angan
&.
Ilmu "lam
$0. Pekerjaan Kepurtian
+.
Ilmu 8ayat
3.
Ilmu Bumi
'.
ejarah
$+. Didikan Budi Pekerti
9.
/enggambar
$3. Pendidikan "gama
$. eni uara
$5. erak Badan $&. Kebersihan dan Kesehatan
Kurikulum Tahun 196& Kurikulum $%39 merupakan pembaharuan dari Kurikulum $%3&, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Panca#ardhana menjadi pembinaan ji#a pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum $%39 merupakan per#ujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan ::D $%&+ secara murni dan konsekuen. Djau;ak menyebut Kurikulum $%39 sebagai kurikulum bulat. <8anya memuat mata pelajaran pokok pokok saja,= katanya. /uatan materi pelajaran bersiat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan aktual di lapangan. 1itik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada sis#a di setiap jenjang pendidikan . Kurikulum $%39 lahir dengan pertimbangan politik ideologis. 1ujuan pendidikan pada kurikulum $%3& yang bertujuan menciptakan masyarakat sosialis Indonesia diberangus, pendidikan pada masa ini lebih ditekankan untuk membentuk manusia pancasila sejati. '$%iri-iri kurikulum 196& Kurikulum $%39 bersiat correlated subject curriculum, artinya materi pelajaran pada tingkat ba#ah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada kurikum ini dikelompokkan pada tiga kelompok besar! pembinaan pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. umlah mata pelajarannya %, yang memuat hanya mata pelajaran pokok saja. /uatan materi pelajarannya sendiri hanya teoritis, tak lagi mengkaitkannya dengan permasalahan aktual di lingkungan sekitar. /etode pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pendidikan dan psikologi pada akhir tahun $%3-an. alah satunya adalah
teori psikologi unsur. >ontoh penerapan metode pembelajarn ini adalah metode eja ketika pembelajaran membaca. Begitu juga pada mata pelajaran lain,
Kurikulum $%'+ sebagai pengganti kurikulum $%39 menggunakan prinsip-prinsip di antaranya sebagai berikut. $. Berorientasi pada tujuan. Dalam hal ini pemerintah merumuskan tujuan-tujuan yang harus dikuasai oleh sis#a yang lebih dikenal dengan khirarki tujuan pendidikan, yang meliputi ! tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. 0. /enganut pendekatan integrati*e dalam arti bah#a setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integrati. 5. /enekankan kepada eisiensi dan eekti*itas dalam hal daya dan #aktu. &. /enganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan istem Instruksional (PPI). istem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesiik, dapat diukur dan dirumuskan dalam ben tuk tingkah laku sis#a. +. Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang ja#ab) dan latihan (Drill). Pembelajaran lebih banyak menggunaan teori Beha*iorisme, yakni memandang keberhasilan dalam belajar ditentukan oleh lingkungan dengan stimulus dari luar, dalam hal ini sekolah dan guru. %$ Kmnen Kurikulum 1975$
Kurikulum $%'+ memuat ketentuan dan pedoman yang meliputi unsur-unsur !
1$ Tu"uan in+.i.u+inal$ Berlaku mulai D, /P maupun /".1ujuan Institusional adalah tujuan yang hendak dicapai lembaga dalam melaksanakan program pendidikannya. 2$ S.ruk.ur !r,ram Kurikulum . truktur program adalah kerangka umum program pengajaran yang akan diberikan pada tiap sekolah. $ ari+-ari+ 'e+ar !r,ram !en,a"aran esuai dengan namanya, aris-aris Besar Program Pengajaran, pada bagian ini dimuat hal-hal yang berhubungan dengan program pengajaran, yaitu. a. 1ujuan Kurikuler, yaitu tujuan yang harus dicapai setelah mengikuti program pengajaran yang bersangkutan selama masa pendidikan.
b. 1ujuan Instruksional :mum, yaitu tujuan yang hendak dicapai dalam setiap satuan pelajaran baik dalam satu semester maupun satu tahun. c. Pokok bahasan yang harus dikembangkan untuk dijadikan bahan pelajaran bagi para sis#a agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. d. :rutan penyampaian bahan pelajaran dari tahun pelajaran satu ke tahun pelajaran berikutnya dan dari semester satu ke semester berikutnya. 4$ Si+.em !en3a"ian /en,an !en/eka.an !!SI (!r+e/ur !en,eman,an Si+.em In+.ruk+inal#$ PPI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresi bagi indi*idu dalam belajar. ?emar 8amalik mendeinisikan PPI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan pelajaran. 5$ Si+.em !enilaian Dengan melaksanakan PPI, penilaian diberikan pada setiap akhir pelajaran atau pada akhir satuan pelajaran tertentu. Inilah yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya yang memberikan penilaian pada akhir semester atau akhir tahun saja. 6$ Si+.em 'imin,an /an !en3uluhan etiap sis#a memiliki tingkat kecepatan belajar yang tidak sama. Di samping itu mereka mereka memerlukan pengarahan yang akan mengembagkan mereka menjadi manusia yang mampu meraih masa depan yang lebih baik. Dalam kaitan ini maka perlu adanya bimbingan dan penyuluhan bagi para sis#a dalam meniti hidupnya meraih masa depan yang diharapkanya 7$ Sueri+i /an A/mini+.ra+i ebagai suat lembaga pendidikan memerlukan pengelolaan yang terarah, baik yang digunakan oleh para guru, administrator sekolah, maupun para pengamat sekolah. Bagaimana teknik super*isi dan administrasi sekolah ini dapat dipelajari pada Pedoman pelaksanaan kurikulum tentang super*ise dan administrasi.Ketujuh unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang me#arnai Kurikulum $%'+ sebagai suatu sistem pengajaran.
Ma.a !ela"aran /alam Kurikulum .ahun 1975 a/alah $. Pendidikan agama 0. Pendidikan /oral Pancasila 5. Bahasa Indonesia &. IP +. /atematika 3. IP" '. ?lah raga dan kesehatan 9. Kesenian %. Keterampilan khusus Kurikulum Tahun 19&4 (%ara 'ela"ar Si+*a Ak.i# Kurikulum $%'+ hingga menjelang tahun $%95 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sidang umum /P $%95 yang produknya tertuang dalam B8@ $%95 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum $%'+ ke kurikulum $%9&. Karena itulah pada tahun $%9& pemerintah menetapkan pergantian kurikulum $%'+ oleh kurikulum $%9&.ecara umum dasar perubahan kurikulum $%'+ ke kurikulum $%9& di antaranya adalah sebagai berikut. $. 1erdapat beberapa unsur dalam B8@ $%95 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. 0. 1erdapat
ketidakserasian antara
materi
kurikulum
berbagai
bidang studi dengan kemampuan anak didik. 5. 1erdapat
kesenjangan
antara
program
kurikulum
dan
pelaksanaannya di sekolah. &. 1erlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang. +. Pelaksanaan Pendidikan ejarah Perjuangan Bangsa sebagai bidang pendidikan yang berdiri
(PPB)
sendiri mulai dari
tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Auar ekolah. 3. Pengadaan
program
studi
baru
(seperti
di
/")
memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
untuk
Kurikulum $%9& model yang dipakai pada kurikulum ini yaitu >B" (>ara Belajar is#a "kti) atau tudent "cti*e Aearning ("A). "tas dasar perkembangan ;aman antara kebutuhan dan tuntutan masyarakat dan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap pendidikan dalam kurikulum $%'+ dianggap tidak sesuai lagi. Kurikulum $%9& dianggap sebagai perbaikan atau re*isi dari kurikulum $%'+. A$%iri-iri kurikulum %'SA a. Berorientasi pada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bah#a pemberian pengalaman belajar kepada sis#a dalam #aktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar- benar ungsional dan eekti. ?leh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus di rumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai oleh sis#a. b. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui >ara Belajar is#a "kti (>B"). >B" adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada sis#a untuk akti terlibat secara isik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan sis#a memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kogniti, aekti, dan psikomotorik. c. /ateri pelajaran dikemas dengan melalui pendekatan spiral. piral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. emakin tinggi dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi yang diberikan. d. /enanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsepkonsep yang dipelajari sis#a harus didasarkan kepada pengertian, baru diberikan latihan setelah mengerti. :ntuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu sis#a memahami konsep yang dipelajarinya. e. /ateri pelajaran disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan sis#a. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental sis#a dan penyajian pada sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semi konkret, semi abstrak, dan abstrak dengan mengunakan pendekatan indukti dari contoh- contoh kekesimpulan. Dari yang mudah menujuk yang sukar dan dari yang sederhana menujuk ke yang kompleks. . /enggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar- mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehanya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara eekti dan eisien dalam mencapai tujuan pelajaran. '$ Kei"akan- kei"akan /alam en3u+unan kurikulum 19&4 a. "danya perubahan dalam mata pelajaran inti. Dalam kurikulum $%'+ terdapat delapan pelajaran inti, sedangkan dalam kurikulum $%9& terdapat enam belas mata pelajaran inti. /ata pelajaran yang termasuk kelompok inti tersebut adalah! "gama, Pendidikan /oral Pancasila, Pendidikan ejarah Perjuangan Bangsa, Bahasa dan Kesustraan Indonesia, eograi Indonesia, eograi Dunia, 6konomi, Kimia, 4isika, Biologi, /atematika, Bahasa Inggris, Kesenian, Keteranpilan, Pendidikan jasmani dan ?lahraga, ejarah Dunia dan @asional. b. Penambahan mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan jurusan masing- masing. c. Perubahan program jurusan.
Pada kurikulum $%'+ terdapat tiga jurusan di /", yaitu IP", IP, Bahasa, namun dalam kurikulum $%9& jurusan dinyatakan dalam program " dan B Program " terdiri dari! i. "$, penekanan pada mata pelajaran 4isika ii. "0, penekanan pada mata pelajaran Biologi iii. "5, penekanan pada mata pelajaran 6konomi i*. "&, penekanan pada mata pelajaran Bahasa dan Budaya sedangkan program B adalah program yang mengarah kepada keterampilan kejuruan yang akan dapat menerjunkan sis#a langsung berkecimpung di masyarakat. 1etapi mengingat program B memerlukan sarana sekolah yang cukup maka program ini untuk sementara ditiadakan. d. Pentahapan #aktu pelaksanaan. Kurikulum $%9& dilaksanakan secara bertahap dari kelas $ /" berturut tahun berikutnya di kelas yang lebih tinggi. Kurikulum Tahun 1994 Kurikulum $%%& dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum $%9& dan dilaksanakan sesuai dengan :ndang-:ndang no. 0 tahun $%9% tentang istem Pendidikan @asional. 8al ini berdampak pada sistem pembagian #aktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem catur#ulan. Dengan sistem catur#ulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi sis#a untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. A$%iri-iri kurikulum 1994
$. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur#ulan. 0. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran7isi) 5. Kurikulum $%%& bersiat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua sis#a di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersiat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar. &. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan sis#a akti dalam belajar, baik secara mental, isik, dan sosial. Dalam mengaktikan sis#a guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada ja#aban kon*ergen, di*ergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu ja#aban), dan penyelidikan. +. Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep7pokok bahasan dan perkembangan berpikir sis#a, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. 3. Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
'. Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman sis#a. Kurikulum Tahun 2004 (Kurikulum 'era+i+ Kme.en+i# Kurikukum 0& ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar perormance yang telah ditetapkan. >ompetency Based 6ducation is education geared to#ard preparing indi*isuals to perorm identiied competencies (charg dalam 8amalik, 0! 9%). 8al ini mengandung arti bah#a pendidikan mengacu pada upaya penyiapan indi*idu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada! ($) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (0) keberagaman yang dapat dimana in*estasikan sesuai dengan kebutuhannya (Puskur, 00a).
Kurikulum $%%& perlu disempurnakan lagi sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi desentralistik sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya :: @o. 00 dan 0+ tahun $%%% tentang ?tonomi Daerah. ehingga dikembangkan kurikulum baru yang diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). /enurut /ulyasa (03!5%) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugastugas dengan standar perormansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai sis#a, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada! ($) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (0) keberagaman yang dapat dimaniestasikan sesuai dengan kebutuhannya. umusan kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau dilakukan sis#a dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah dan sekaligus menggambarkan kemajuan sis#a yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi kompeten. ordon menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut!
$.
Pengetahuan (kno#ledge) yaitu kesadaran dalam bidang kogniti, misalnya seorang guru
mengetahui cara melakukan identiikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya. 0. Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman kogniti, dan aekti yang dimiliki indi*idu. /isalnya seorang guru yang akan melaksanakan pembelajarn harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat melaksanakan pembelajaran secara eekti dan eisien. 5. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki indi*idu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. /isalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik. &. @ilai (*alue) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. /isalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dll). +. ikap (attitude) yaitu perasaan (senang- tidak senang, suka- tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. /isalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan upah7 gaji, dan sebagainya, 3. /inat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. /isalnya minat untuk memepelajari atau melakukan sesuatu. uatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu! $. pemilihan kompetensi yang sesuai. 0. spesiikasi indikator-indikator e*aluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi. 5. pengembangan sistem pembelajaran. Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut! $. /enekankan pada ketercapaian kompetensi sis#a baik secara indi*idual maupun klasikal. 0. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. 5. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang ber*ariasi. &. umber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati. +. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. (Depdiknas dalam /ulyasa, 0&!&0) Menurut Wardhani (2004: 2) kerangka dasar KBK memuat tentang : $. Kompetensi! Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang di#ujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. 0. tandar Kompetensi! tandar kompetensi merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan secara nasional dan di#ujudkan dengan hasil belajar peserta didik. tandar kompetensi merupakan hasil jabaran dari ungsi dan tujuan pendidikan nasional. Penjabaran
standar kompetensi terdiri atas! standar kompetensi lintas kurikulum, standar kompetensi lulusan, standar kompetensi bahan kajian, standar kompetensi mata pelajaran, standar kompetensi mata pelajaran per kelas. 5. Penilaian pada kurikulum 0&! Penilaian berbasis kelas yaitu dilakukan oleh guru, bersiat internal, bagian dari pembelajaran, sebagai bahan untuk memperbaiki mutu hasil belajar, berorientasi pada kompetensi, menggunakan acuan patokan7kriteria dan ketuntasan belajar (indi*idu peserta didik), dilakukan dengan berbagai cara. &. Kegiatan pembelajaran pada kurikulum 0&! Kegiatan pernbelajaran berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreatiitas, kontekstual, menantang dan menyenangkan, menyediakan pengalaman belajar yang beragam, belajar melalui berbuat. Kurikulum Tahun 2006 (Kurikulum Tin,ka. Sa.uan !en/i/ikan# Pada kurikum ini , kebijakan pendidikan yang semula dilakukan secara sentralisasi telah berubah menjadi desentralisasi. "rtinya dalam kurikulum 0& ini, pengambilan kebijakan pendidikan beralih dari yang sebelumnya berada di pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang berpusat di Kota atau Kabupaten. Pemerintah pusat memberikan keluasan terhadap pemerintah daerah masing-masing untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi masing-masing. Desentralisasi pendidikan ini diakukan sejalan dengan otonomi daerah, perubahan kurikulum dalam era otonomi daerah ini tidak lagi menjadi tanggung ja#ab dan tugas pemerintah pusat tapi tugas setiap satuan pendidikan dan pihak sekolah. ?leh karena itu, dalam kurikulum 0& (K1P) terjadi berbagai macam *ariasi dan jenis kurikulum pada satuan pendidikan di setiap sekolah, karena pastinya antara daerah satu dengan daerah lain akan berbeda kurikulum dalam pengembangannya. @amun dalam hal ini banyak terjadi perbedaan, tetapi tetap berpedoman dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu PP. @o. $% 1ahun 0+ tentang tandar @asional Pendidikan. A$ S.an/ar a+inal In/ne+ial tandar @asional Pendidikan berungsi sebagai pengikat kurikulum tingkat satuan pendidkan (K1P) yang dikembangkan oleh setiap sekolah dan satuan pendidikan diberbagai daerah. Dengan demikian implementasi K1P di setiap sekolah dan satuan pendidikan akan memiliki #arna yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan #ilayah dan daerah masing-masing. esuai dengan kebutuhannya, sesuai dengan karakteristik masing-masing sekolah, serta sesuai dengan kondisi dan kemampuan peserta didik. @amun dalam kurikululum yang mberbeda tersebut tetap berada digaris @P yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. ( Implementasi Kurikulum 1ingkat atuan Pendidikan.09!0) '$ !+i+i S! /alam KTS! Dengan adanya standar nasional pendidikan ini maka setiap guru tidak akan kebingungan dalam menyusun kompetensi dasar kurikulum. /aka guru lebih tertuju kepada hasil yang harus dicapai, juga dapat meningkatkan input dan proses pembelajaran yang dilaksakan lebih eekti. Dengan kurikulum ini diharapkan adanya perubahan dalam sistem dan layanan pendidikan yang mengarah pada kondisi ! $. /eningkatkan prestasi peserta didik dengan menentukan secara jelas tentang apa yang harus diajarkan dan jenis perormasi apa yang diharapkan
0. /enyamkan peluanh, baik secara nasional, regional maupun lokal 5. /enyediakan ungsi koordinasi yang dapat diamati &. /enyediakan perlindungan pelanggan dengan menyuplai inormasi yang akurat untuk peserta didik dan orang tua +. /emberikan peran penting untuk peserta didik, orang tua, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. (Implementasi Kurikulum 1ingkat atuan Pendidikan.09!$%) Dalam peraturan pemerintah ini, dikemukakan tandar @asional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh #ilayah hukum @egara Kesatuan epublik Indonesia. Dengan tujuannya untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk #atak serta peradaban bangsa yang bermartabat. (Implementasi Kurikulum 1ingkat atuan Pendidikan.09!0$) %$ Kmnen S.an/ar a+inal In/ne+ia $.tandar Isi tandar isi adlah ruang lingkup materidan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi ketamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus. 0.tandar Proses tandar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.standar proses yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan penga#asan pembelajaran dikembangkan oleh B@P. 5.tandar Kompetensi Aulusan Dalam PP. @o. $% 1ahun 0+, dijelaskan bah#a stadar kompetensi lulusan adalah kualiikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Dan digunakan sebagai pedoan penentuan kelulusan peserta didik dalam tiap tingkatan atau jenjangnya sendirisendiri. &.tandar Pendidik dan 1enaga pendidik "dalah kriteria seorang pendidik dan kelayakan isik maupun mental serta pendidik dalam jabatannya. Pendidik harus mempunyai kualiikasi dan kompetensi agen pembelajaran, mempunyai kualiikasi akademika yaitu jenjang pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh para pendidik. +.tandar arana dan Prasarana Dalam hal ini berkaitan dengan apa saja yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi inormasi dan komunikasi. Disini sandar nasiona pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, perpustakaan, laboratorium, tempat olahraga, tempat beribadah dll. 3.tandar Pengelolaan tandar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penga#asan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kota atau kabupaten, pro*insi maupun nasiona agar tercapai eesiensi dan eekti*itas penyelenggaraan pendidikan. '.tandar Pembiayaan tandar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasinsatuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasional satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional sekolah sesuai dengan @P secara teratur dan berkelanjutan.
9.tandar Penilaian Pendidikan "dalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar pesera didik. Bagi satuan pendidikan tujuan penilaian hasil belajar yaitu untuk menilai pencapaian standar kompetensi kelulusan untuk semua mata pelajaran. edangkan bagi pemerintah tujuannya untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. 1ujuan K1P ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. ?leh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. 1ujuan Panduan Penyusunan K1P ini untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan D7/I7DAB, /P7/1s7/PAB, /"7/"7/"AB, dan /K7/"K dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan
!EEKAA KURIKULUM 1$ Kurikulum 1947 Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. ?rientasi encana Pelajaran $%&' tidak menekankan pada pendidikan pikiran. 2ang diutamakan adalah! pendidikan #atak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. /ateri
2$
$
4$
5$
6$
pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani. Kurikulum 1952 Ren."ana !ela"aran Terurai 1952 2ang menjadi ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program panca#ardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani. Kurikulum 196& Kurikulum $%39 ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan isik yang sehat dan kuat.Kelahiran Kurikulum $%39 bersiat politis! mengganti encana Pendidikan $%3& yang dicitrakan sebagai produk ?rde Aama. 1ujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum $%39 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran! kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1975 Kurikulum $%'+ menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih eisien dan eekti. <2ang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu /B? (management by objecti*e) yang terkenal saat itu. /etode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan istem Instruksional (PPI). Caman ini dikenal istilah B". Inti pokok persamaan yang dapat dilihat adalah bah#a ! $.is#a mendapat subyek yang berperan akti dalam melakukan tindak pembelajaran 0.1indak pembelajaran lebih menggunakan proses dari pada produk 5.Kesalahan yang dilakukan sis#a dalam memahami dan atau melakukan proses pembelajaran tidak dianggap sebagai kegagalan namun dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran. Kurikulum $%%& menekankan unsur atau asa; kebermaknaan. Pada kurikulum $%%&, pendidikan dasar di#ajibkan menjadi % tahun (D dan /P). Berdasarkan strukturnya, kurikulum $%%& berusaha menyatuka kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum $%'+ dengan pendekatan tujuan dan kurikulum $%%& dengan tujuan pendekatan proses.1ujuan pengajaran
menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah 7$ Kurikulum 0& uatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar perormasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung ja#ab. KBK memokuskan pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. ?leh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa. ehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk prilaku atau keterampilan peserta didik sebagai sesuatu kriteria keberhasilan. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) juga menuntut guru yang berkualitas dan proesional untuk melakukan kerjasama dalam rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran memenuhi spesiikasi tertentu dalam proses belajar &$ Kurikulum 2006 /enekankan pada aspek pengetahuan. tandar proses dalam pembelajaran terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konirmasi. .