PDCA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TRI WULAN II TAHUN 2017
1
RUMAH SAKIT AR. BUNDA PRABUMULIH Jl. Angkatan 45 Kel Gunung Ibul Prabumulih Timur TELP. 0713 – 322954FAX. 322954FAX. 0713 – 323895 323895 PRABUMULI
PDSA ( PLAN-DO-STUDY-ACT ) ANGKA KELENGKAPAN AWAL MEDIS
Latar Belakang :
Angka kelengkapan pengisian awal medis masih masih rendah yaitu 86% dan belum sesuai sesuai standar yang ditetapkan yaitu yaitu 100%
Pelaksanaan upaya perbaikan peningkatan angka kelengkapan awal medis : Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap Rekam Medis
Koordinator :
Mora Bastian, AMd
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rini Widyastuti, AMKep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep Arantes, AMd Rosmala Dewi, SE Kizawatusila
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan keruangan, di uji coba, dan dipantau keberhasilannya Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan
2
RUMAH SAKIT AR. BUNDA PRABUMULIH Jl. Angkatan 45 Kel Gunung Ibul Prabumulih Timur TELP. 0713 – 322954FAX. 322954FAX. 0713 – 323895 323895 PRABUMULI
PDSA ( PLAN-DO-STUDY-ACT ) ANGKA KELENGKAPAN AWAL MEDIS
Latar Belakang :
Angka kelengkapan pengisian awal medis masih masih rendah yaitu 86% dan belum sesuai sesuai standar yang ditetapkan yaitu yaitu 100%
Pelaksanaan upaya perbaikan peningkatan angka kelengkapan awal medis : Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap Rekam Medis
Koordinator :
Mora Bastian, AMd
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rini Widyastuti, AMKep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep Arantes, AMd Rosmala Dewi, SE Kizawatusila
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan keruangan, di uji coba, dan dipantau keberhasilannya Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan
2
Dalam pelaksananan pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan bagian rekam medis.
PDSA Siklus 1 bulan April 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan angka kelengkapan awal medis Menunjuk satu orang PJ pershift untuk memeriksa kelengkapan pengisian awal rekam medis Masih ada assemen awal medis yang tidak diisi Perubahan yang dilakukan belum efektif sehingga diperlukan proses / usaha perubahan lainnya. lainnya. Rekomendasi Rekomendasi : Kepala ruangan memonitor kelengkapan kelengkapan awal medis yang diisi oleh DPJP
PDSA Siklus II bulan Mei 2017 Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan angka kelengkapan awal medis dengan cara menunjuk 1 orang petugas administrasi administrasi dari rekam rekam medis Kepala ruangan setiap hari memonitor kelengkapan asesmen awal medis yang diisi DPJP Masih ada assemen awal medis yang tidak diisi Perubahan yang dilakukan belum efektif sehingga diperlukan proses / usaha perubahan lainnya. lainnya. Rekomendasi Rekomendasi : 1. Menunjuk 1 orang petugas administrasi dari rekam medik untuk mengecek kelengkapan awal medis. 2. Petugas administrasi melakukan pengecekan kelengkapan asessmen awal medis pada jam 09.00 09.00 WIB.
PDSA Siklus III bulan Juni 2017 Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Angka kelengkapan awal medis mulai meningkat Petugas administrasi/ rekam medik melakukan pengecekan kelengkapan pengisian awal medis setiap jam 09.00 WIB. Dalam berkas rekam medis angka pengisian awal medis yaitu 91% Adanya petugas administrasi dapat meningkatkan kelengkapan awal medis
3
KELENGKAPAN PENGISIAN AWAL MEDIS 105%
100%
100%
100%
100%
95% 91%
90%
85%
86%
86%
80%
75% APRIL
MEI LENGKAP
JUNI STANDAR
4
PDSA KESALAHAN PENULISAN HASIL LABORATORIUM YANG DIINPUT SECARA MANUAL KE SIM RS
Latar Belakang Belakang : TW II tidak adanya adanya kesalahan kesalahan penulisan penulisan hasil hasil laboratorium yang diinput secara manual (telah memenuhi standar yang ditetapkan yaitu 100%). Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap Poliklinik rawat jalan Instalasi Laboratorium
Koordinator :
Novian Sari, AMAK
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Resti Safari, AMAK Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Tidak adanya kesalahan penulisan hasil labratorium yang diinput secara manual ke SIM RS Kepala Unit Laboratorium melakukan pengawasan penulisan hasil laboratorium yang diinput secara manual ke SIM RS TW II tidak adanya kesalahan penulisan hasil laboratorium yang di input secara manual ke SIM RS telah mencapai standar Mempertahankan pencapaian dengan monitoring agar tidak terjadi kesalahan penulisan hasil laboratorium laboratorium yang yang di input secara manual ke SIM SIM RS
KESALAHAN PENULISAN HASIL LABORATORIUM YANG DI INPUT KE SIM RS 100% 80% 60% 40% 20% 0%
0% APRIL
0% MEI
0% JUNI
5
PDSA KETEPATAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Latar Belakang : Angka ketepatan pemberian antibiotik 81% dan belum sesuai standar yang ditetapkan yaitu 100%
Pelaksanaan upaya perbaikan peningkatan angka ketepatan pemberian antibiotik Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap Instalasi Farmasi
Koordinator :
Rini Widyastuti, AMKep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
6
Agung Kurniawan SFarm. APt Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke Ruang Rawat Inap dan Instalasi Farmasi, di uji coba, dan dipantau keberhasilannya Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan Instalasi Farmasi.
PDSA Siklus 1 bulan April tahun 2017
Plan/ Perencanaan
Perencanaan: Meningkatkan ketepatan waktu pemberian antibiotik di ruangan Penambahan jumlah TTK ( Tenaga Teknis Kefarmasian ) Do Pemberian obat antibiotik pada shift pagi masih ada yang tidak tepat waktu Study Perubahan yang dilakukan belum efektif sehingga diperlukan proses / usaha Action perubahan lainnya Rekomendasi : Penambahan jumlah apoteker 1 orang lagi PDSA Siklus II Bulan Mei tahun 2017 Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Waktu menunggu obat injeksi terutama antibiotik di Instalasi Farmasi masih lama, terutama pada jam-jam sibuk ( dari jam 09.00 s.d 11.00 ) Apoteker sudah ditambah Penumpukan resep dan order obat-obat injeksi untuk ruangan masih terjadi Perubahan yang dilakukan belum efektif sehingga diperlukan proses / usaha perubahan lainnya. Rekomendasi : Perubahan sistem/ jadwal petugas jaga apotik yaitu pada jam-jam sibuk petugas yang bekerja ditambah.
PDSA Siklus III bulan Juni tahun 2017 Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Waktu pemberian antibiotik sudah mulai meningkat Perubahan sistem/ jadwal petugas jaga apotik yaitu penambahan petugas pada jam-jam sibuk sudah dilakukan Angka ketepatan pemberian antibiotik sudah mencapai 90% Perubahan sistem/ jadwal petugas jaga apotik sudah mampu meminimalkan penumpukan resep/ order obat-obat injeksi diruangan. 7
Rekomendasi : Pertahankan perubahan yang sudah dilakukan.
KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN ANTIBIOTIK 120% 100%
100%
100%
80%
79%
78%
100% 81%
60% 40% 20% 0% APRIL
MEI TEPAT
JUNI STANDAR
8
PDSA PENILAIAN STATUS PULIH SADAR ANESTESI
Latar Belakang : Penilaian status pulih sadar sudah mengalami peningkatan walaupun masih belum mencapai standar yang ditetapkan (100%).
Pelaksanaan upaya meningkatkan capaian indikator sampai memenuhi standar Unit Kerja
:
Kamar operasi
Koordinator :
Alawi, AmKp
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Arif Tri Wahyudi, AM.Kep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke staf Kamar Operasi, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan Komite PMKP
PDSA Siklus I bulan April tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study
Perencanaan: Tingkatkan kepatuhan penilaian pulih sadar Sosialisasi SPO dan tujuan pentingnya penilaian status pulih sadar anestesi Belum adanya kedisiplinan petugas melakukan penilaian status pulih sadar anestesi
Action
1. Rapat dengan seluruh petugas kamar operasi tentang kepatuhan penilaian status pulih sadar. 2. Monitoring dan evaluasi setiap bulan bersamaan dengan laporan indikator mutu
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017 Plan / Perencanaan
Perencanaan: Kepatuhan penilaian pulih sadar belum meningkat
9
Merencanakan pembuatan jadwal petugas RR yang bertanggungjawab dalam memonitoring penilaian status pulih sadar anestesi. Jadwal petugas RR sudah dibuat, tetapi pelaksanaan masih terkendala banyaknya operasi yang terjadi bersamaan Menunjuk 1 petugas (misal petugas RR) sebagai penanggung jawab dalam memonitoring penilaian status pulih sadar anestesi sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.
Do Study Action
PDSA Siklus III bulan Juni tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Kepatuhan petugas melakukan penilaian status pulih sadar sudah mulai meningkat Menunjuk 1 petugas (misal petugas RR) sebagai penanggung jawab dalam memonitoring penilaian status pulih sadar anestesi. Operasi yang terjadi bersamaan dalam waktu tertentu sehingga masih ada petugas yang tidak melakukan penilaian status pulih sadar anestesi 1. Menyusun jadwal operasi elektif 2. Monitoring dan evaluasi setiap bulan bersamaan dengan laporan indikator mutu
PENILAIAN STATUS PULIH SADAR ANESTESI 105% 100%
100%
100%
100%
95%
95%
95%
96%
90% APRIL
MEI PENILAIAN
JUNI STANDAR
10
PDSA KELENGKAPAN LAPORAN OPERASI
Latar Belakang : Kelengkapan laporan operasi mengalami peningkatan tetapi masih belum memenuhi standar yang ditetapkan (100%).
Pelaksanaan upaya meningkatkan capaian indikator sampai memenuhi standar Unit Kerja
:
Kamar operasi
Koordinator :
Alawi, AmKp
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Arif Tri Wahyudi, AM.Kep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 3 siklus 11
Setiap perubahan di informasikan ke staf Kamar Operasi, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan Komite PMKP
PDSA Siklus I bulan April tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Tingkatkan kepatuhan petugas untuk melengkapi laporan operasi Menunjuk 1 petugas dari staf kamar operasi sebagai penanggung jawab dalam memonitoring kelengkapan laporan operasi. Tidak ada petugas khusus yang bertanggungjawab memeriksa kelengkapan laporan operasi. Membuat jadwal tertulis petugas dari staf kamar operasi yang bertanggungjawab memeriksa kelengkapan laporan operasi.
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Kepatuhan petugas melengkapi laporan operasi belum meningkat Membuat jadwal tertulis petugas dari staf kamar operasi yang bertanggungjawab memeriksa kelengkapan laporan operasi. Petugas yang seharusnya bertanggungjawab memeriksa kelengkapan laporan operasi tidak disiplin mengikuti jadwal yang sudah dibuat. Asisten operator juga bertanggungjawab untuk memeriksa kelengkapan laporan operasi
PDSA Siklus III bulan Juni tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Kepatuhan petugas melengkapi laporan operasi sudah meningkat Asisten operator juga bertanggungjawab untuk memeriksa kelengkapan laporan operasi Banyaknya jumlah operasi dengan keterbatasan jumlah petugas kamar operasi sehingga jadwal tertulis terkadang tidak bisa dipenuhi. Perencanaan penambahan satu orang petugas administrasi di luar staf kamar operasi yang bertanggungjawab memeriksa kelengkapan laporan operasi
12
150%
100%
KELENGKAPAN LAPORAN OPERASI 100%
100%
100%
75%
78%
78%
50% LENGKAP
STANDAR
0% APRIL
MEI
JUNI
13
PDSA KETERSEDIAAN APD
Latar Belakang :
Pada TW II ketersediaan APD telah mencapai standar (75%)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator ketersediaan APD Unit Kerja
:
Seluruh unit yang ada di Rumah Sakit
Koordinator :
Nurul Fadilah, Skep. Ners
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Seluruh Kabag, Karu dan Ka. Unit Dewi Endang Lestari, Skep. Ners Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 1 siklus
14
Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit yang ada di Rumah Sakit, Kamar Operasi, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Mempertahankan capaian indikator ketersediaan APD yang telah memenuhi standar Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, dan Kepala Unit melakukan pengawasan ketersediaan APD agar sesuai standar yang ditetapkan (75%) Pada TW II indikator ketersediaan APD telah mencapai standar Mempertahankan pencapaian dengan monitoring agar ketersediaan APD tetap memenuhi standar
KETERSEDIAAN APD 95% 90%
90%
88%
90%
85% 80% 75% 70% 65% 60% APRIL
MEI
JUNI
15
PDSA INFEKSI DAERAH OPERASI
Latar Belakang :
Pada bulan Juni angka infeksi daerah operasi 14.25 %
Pelaksanaan upaya perbaikan/ meminimalkan angka IDO Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap Kamar Operasi
Koordinator :
Nurul Fadilah, Skep. Ners
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Alawi, AMKep Nurul Fadilah, Skep. Ners Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalm 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke Ruang Rawat Inap, Kamar Operasi, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan Komite PPI
PDSA Siklus 1 : Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Mengurangi angka infeksi daerah operasi Sosialisasi bundel IDO ( teknik CATS : Clipper, Antibiotik, Temperatur, Sugar) Petugas belum tahu cara pencegahan IDO Rekomendasi : Diklat cara pencegahan IDO dengan teknik CATS yaitu : 1. Clipper : yaitu penggunaan elektic clipper menggantikan pisau cukur.
16
2. 3.
4.
Antibiotik : penggunaan antibiotik profilkasis 1 jam sebelum operasi untuk operasi bersih. Temperatur : pasien tidak dalam keadaan hipertermi ataupun hipotermi, karena jika hipotermi meningkatkan resiko infeksi 2 kali lipat. Sugar : gula darah harus diperhatikan normal pada saat pre dan post operasi. Jika tinggi/ rendah segera koreksi.
PDSA Siklus II :
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pencegahan IDO dengan teknik CATS Sosialisasi dan diklat tentang cara pencegahan IDO Pencegahan IDO dijadikan protap / SPO sebelum tindakan Operasi. Perubahan yang dilakukan belum secara efektif menurunkan angka IDO. Rekomendasi : 1. Pengawasan dari Kepala Ruangan pelaksanaan pencegahan IDO pada pasien sebelum operasi. 2. Pembuatan formulir harian pemantauan pencegahan IDO
PDSA Siklus III
Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: SPO pencegahan IDO dilaksanakan untuk setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi 1. SPO pencegahan IDO sudah mulai dilaksanakan. 2. Formulir pemantauan IDO sudah dilaksanakan. Angka IDO pada bulan Juli menurun ( 0 ) Perubahan yang dilakukan sudah mamapu meminimalkan/ menurunkan angka kejadian IDO di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Rekomendasi : Tetap lakukan monitoring pelaksanaan SPO pencegahan IDO dan Formulir pemantauan pencegahan IDO di unit-unit terkait.
17
ANGKA INFEKSI DAERAH OPERASI 16 14.25
14 12 10 8 6 4 2 0
0 APRIL
0 MEI ANGKA IDO
0 JUNI
0 JULI
STANDAR
18
PDSA INFEKSI SALURAN KEMIH
Latar Belakang :
Pada TW II angka infeksi saluran kemih telah mencapai standar (< 1‰)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator angka infeksi saluran kemih Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Riny Widyastuty, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap Dewi Endang Lestari, Skep. Ners Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruang rawat inap diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Mempertahankan capaian indikator angka infeksi saluran kemih yang telah memenuhi standar Kepala Bagian dan kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan bundle pencegahan ISK TW II pencapaian angka kejadian ISK tetap mencapai standar Mempertahanakan pencapaian standar pencapaian angka kejadian ISK
ANGKA KEJADIAN ISK 100% 80% 60% 40% 20% 0%
0% APRIL
0% MEI
0% JUNI
19
PDSA ANGKA KEJADIAN FLEBITIS
Latar Belakang :
Pada TW II angka kejadian flebitis telah mencapai standar ( < 3,5‰)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator angka kejadian flebitis Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Riny Widyastuty, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap Dewi Endang Lestari, Skep. Ners Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
20
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruangan rawat inap yang ada di Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Tidak ada kejadian flebitis Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan bundle pencegahan flebitis TW II pencapaian angka kejadian flebitis tetap mencapai standar Mempertahankan pencapaian standar pencapaian angka kejadian flebitis
ANGKA KEJADIAN FLEBITIS 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0
0 APRIL
0 MEI
0 JUNI
21
PDSA ANGKA KEJADIAN DEKUBITUS
Latar Belakang :
Pada TW II angka kejadian dekubitus telah mencapai standar ( < 0%)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator angka kejadian dekubitus Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Riny Widyastuty, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap Dewi Endang Lestari, Skep. Ners Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruangan rawat inap yang ada di Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang t idak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Tidak ada kejadian dekubitus Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan bundle pencegahan dekubitus TW II pencapaian angka kejadian dekubitus tetap mencapai standar Mempertahankan pencapaian standar pencapaian angka kejadian dekubitus 22
ANGKA KEJADIAN DEKUBITUS 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
0% APRIL
0% MEI
0% JUNI
PDSA KONSELING BAHAYA MEROKOK
Latar Belakang :
Pada TW II konseling bahaya merokok telah mencapai standar ( 100%)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator angka konseling bahaya merokok Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Riny Widyastuty, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
23
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruangan rawat inap yang ada di Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Semua pasien gagal jantung dilakukan edukasi bahaya merokok Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan edukasi konseling bahaya merokok pada pasien gagal jantung. TW II pencapaian konseling bahaya merokok pada pasien gagal jantung tetap mencapai standar Mempertahankan pencapaian standar pencapaian konseling bahaya merokok pada pasien gagal jantung.
KONSELING BAHAYA MEROKOK PADA PASIEN GAGAL JANTUNG 120% 100%
100%
100%
100%
80% 60% 40% 20% 0% APRIL
MEI
JUNI
24
PDSA KONSELING/EDUKASI PADA PASIEN STROKE
Latar Belakang : ( 100%)
Pada TW II konseling/edukasi pada pasien stroke telah mencapai standar
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator konseling/edukasi pada pasien stroke Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Riny Widyastuty, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruangan rawat inap yang ada di Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Semua pasien stroke diberika edukasi Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan edukasi pasien stroke TW II pencapaian edukasi pasien stroke tetap mencapai standar Mempertahankan pencapaian standar pencapaian edukasi pasien stroke
25
PEMBERIAN KONSELING/EDUKASI PADA PASIEN STROKE YANG DIRAWAT SAKIT 120% 100%
100%
100%
100%
80% 60% 40% 20% 0% APRIL
MEI
JUNI
PDSA PERESEPAN OBAT “BETA BLOCKER” PADA PASIEN AMI YANG AKAN PULANG
Latar Belakang : Pada TW II peresepan obat beta blocker pada pasien AMI yang akan pulang telah mencapai standar ( 100%)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator peresepan obat beta blocker pada pasien AMI Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Riny Widyastuty, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap Lies Pramana Sari, SP 26
Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruangan rawat inap yang ada di Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Semua pasien AMI diberikan obat beta bloker Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pemberian obat beta bloker pada pasien AMI TW II pencapaian pemberian obat beta bloker pada pasien AMI mencapai standar Mempertahankan pencapaian standar pencapaian pemberian obat Beta Bloker pada pasien AMI
PERESEPAN OBAT BETA BLOKER PADA PASIEN AMI YANG AKAN PULANG 150% 100%
100%
100%
100%
50% 0% APRIL
MEI
JUNI
27
PDSA PERSENTASE TINDAKAN SECTIO CAESAREA (SC) YANG DILAKUKAN PADA PRIMIGRAVIDA USIA KEHAMILAN 37-42 MINGGU DENGAN BAYI POSISI NORMAL TUNGGAL HIDUP
Latar Belakang : Pada TW II persentase tindakan sectio caesarea (sc) yang dilakukan pada primigravida usia kehamilan 37-42 minggu dengan bayi posisi normal tunggal hidup telah mencapai standar ( < 10%)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator Unit Kerja
:
Kamar Operasi
Koordinator :
Alawi, AmKp
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Riny Widyastuty, Am.Kep Rita Ervina, Am.Keb Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke kamar operasi dan unit kebidanan yang ada di Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang ti dak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala kamar operasi, kepala unit kebidanan dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Persentase tindakan SC pada primigravida usia kehamilan 37-42 mgg posisi bayi normal tunggal hidup tetap mencapai standar. Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap Persentase tindakan SC pada primigravida usia kehamilan 37-42 mgg posisi bayi normal tunggal hidup. TW II pencapaian Persentase tindakan SC pada primigravida usia kehamilan 37-42 mgg posisi bayi normal tunggal hidup mencapai standar. Mempertahankan pencapaian standar pencapaian Persentase tindakan SC pada primigravida usia kehamilan 37-42 mgg posisi bayi normal tunggal hidup.
28
PERSENTASE TINDAKAN SC PADA PRIMIGRAVIDA USIA HAMIL 37-42 MGG POSISI BAYI NORMAL TUNGGAL HIDUP 12% 10%
10%
10%
10%
8% 6% SC
STANDAR
4% 2%
2%
0%
0% APRIL
MEI
2%
JUNI
PDSA PEMBERIAN KORTIKOSTEROID UNTUK PASIEN ASHMA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT
Latar Belakang : Pada TW II pemberian kortikosteroid untuk pasien ashma anak yang dirawat di rumah sakit telah mencapai standar (100%) Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Riny Widyastuty, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Riny Widyastuty, Am.Kep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan diinformasikan ke seluruh ruang rawat inap yang ada di Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang t idak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala kamar operasi, kepala unit kebidanan dan Komite PMKP.
Plan/ Perencanaan
Perencanaan: Semua pasien asma anak yang dirawat dirumah sakit diberikan obat kortikosteroid 29
Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pemberian obat korikosteroid pada pasien asma anak. TW II pencapaian pemberian kortikosteroid pada pasien asma anak mencapai standar. Mempertahankan pencapaian standar pencapaian pemberian obat kortikosteroid pada pasien asma anak .
Do Study Action
PEMBERIAN OBAT KORTIKOSTEROID PADA PASIEN ASMA ANAK YANG DIRAWAT DIRUMAH SAKIT 120% 100%
100%
100%
100%
80% 60% 40% 20% 0% APRIL
MEI
JUNI
PDSA KETERSEDIAN ALKES DAN OBAT PENTING ( E M E R G E N C Y ) DI RUANG RESUSITASI IGD
Latar Belakang : Ketersediaan alkes dan obat penting (emergency) sudah mengalami peningkatan walaupun masih belum mencapai standar yang ditetapkan (100%).
Pelaksanaan upaya meningkatkan capaian indikator sampai memenuhi standar Unit Kerja
:
Unit Gawat Darurat
Koordinator :
Reshi Mandora, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
30
Agung Kurniawan, SFarm, Apt Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke staf Unit Gawat Darurat, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu perawat, apoteker dan Komite PMKP
PDSA Siklus I bulan April tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Tingkatkan ketersediaan alkes dan obat penting (emergency) Koordinasi dengan unit farmasi tentang ketersediaan obat life saving pada shift malam Petugas UGD belum disiplin melakukan pengecekan ketersediaan alkes dan obat penting dan melaporkannya ke unit farmasi Membuat penjadwalan secara tertulis penanggungjawab ketersediaan obat life saving pada shift jaga malam
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study
Action
Perencanaan: Meningkatkan ketersediaan alkes dan obat penting (emergency) Membuat penjadwalan secara tertulis penanggungjawab ketersediaan obat life saving pada shift jaga malam Jadwal tertulis penanggungjawab ketersediaan obat life saving pada shift malam sudah ada akan tetapi Petugas apoteker hanya satu orang, sementara ketersediaan obat harus ditelaah terlebih dahulu oleh apoteker. Penambahan apoteker
PDSA Siklus III bulan Juni tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study
Perencanaan: Meningkatkan ketersediaan alkes dan obat penting Penambahan apoteker Ketersediaan alkes dan obat penting masih sedikit dibawah standar
Action
Memaksimalkan kinerja apoteker
31
KETERSEDIAAN ALKES DAN OBAT PENTING DI RUANG RESUSITASI IGD 105% 100%
100%
95% 90%
100%
100% 99%
95% 91%
85% APRIIL MEI KETERSEDIAAN ALKES DAN OBAT
JUNI STANDAR
32
PDSA KETEPATAN WAKTU PENGIRIMAN LAPORAN KEGIATAN RUMAH SAKIT (RL 5.1) KE DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Latar Belakang : Pada TW II ketepatan waktu pengiriman laporan kegiat an rumah sakit (RL 5.1) ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai standar (100%)
Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator Unit Kerja
:
Rekam Medis
Koordinator :
Mora Bastian, AMd
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rosmala Dewi, SE Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
33
Setiap perubahan diinformasikan ke manajemen Rumah Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan Manajemen RS.
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Pengiriman laporan kegiatan rumah sakit ( RM 5 ) ke Dinas kesehatan tepat waktu Memonitor ketepatan pengiriman laporan RM 5 setiap bulan Ketepatan pelaporan kegiatan RM 5 ke Dinas Kesehatan mencapai standar Mempertahankan pencapaian standar pencapaian ketepatan pelaporan kegiatan rumah sakit RM 5 ke Dinas Kesehatan.
120% 100%
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN RM 5 KE DINKES 100%
100%
100%
80% 60% 40% 20% 0% APRIL
MEI
JUNI
PDSA INSIDEN TERTUSUK JARUM SUNTIK
34
Latar Belakang :
Pada bulan April masih ada petugas yang tertusuk jarum suntik
Pelaksanaan upaya perbaikan/ meminimalkan/ menurunkan insiden tertusuk jarum suntik Unit Kerja
:
Seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda
Koordinator :
Nurul Fadilah, Skep. Ners
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rini Widyastuti, AMKep Alawi, AMKep Nurul Fadilah, Skep. Ners Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 2 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
PDSA
: IAM 3 Insiden tertusuk jarum suntik
PDSA Siklus 1 bulan April tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Menurunkan angka insiden tertususk jarum suntik 1. Diklat cara penyuntikan yang aman. 2. Monitoring kepatuhan penggunaan APD Petugas sudah melaksanakan cara penyuntikkan yang aman Perubahan yang dilakukan sudah mengurangi/ meminimalkan insiden tertusuk jarum suntik. Rekomendasi : pertahankan capaian dan tetap lakukan monitoring oleh Kepala Unit/ Kepala Ruangan .
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017
35
Plan/ Perencanaan
Perencanaan: Mempertahankan capaian angka insdien tertusuk jarum suntik sesuai standar 1. Monitoring pelaksanaan SPO cara penyuntikkan yang aman. 2. Monitoring kepatuhan petugas menggunakan APD. Tidak ada petugas yang tertusuk jarum suntik Perubahan yang dilakukan sudah mengurangi/ meminimalkan insiden tertusuk jarum suntik. Rekomendasi : pertahankan capaian dan tetap lakukan monitoring oleh Kepala Unit/ Kepala Ruangan.
Do Study Action
INSIDEN TERTUSUK JARUM SUNTIK 1.2 1
1
0.8 0.6 0.4 0.2 0
0 APRIL
0
MEI ANGKA KEJADIAN
JUNI STANDAR
36
PDSA PEMANFAATAN ALAT OAE
37
Latar Belakang :
Angka pemanfaatan alat OAE belum sesuai standar yang diharapakan yaitu 100%.
Pelaksanaan upaya Unit Kerja
:
perbaikan peningkatan pemanfaatan alat OAE Instalasi Kebidanan Poliklinik Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Rita Ervina, AMKeb
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Sri Widyaningrum, AMKep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke Ruang rawat ianap, Instalasi Kebidanan dan Poliklinik, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat,bidan dan unit terkait lainnya.
PDSA Siklus 1 bulan April tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan pemanfaatan alat OAE Program OAE dijadikan program wajib untuk setiap bayi baru lahir di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Alat OAE belum maksimal digunakan untuk bayi baru lahir Rekomendasi : Pembuatan regulasi/ kebijakan pemanfaatan alat OAE Pembuatan SPO pemeriksaan OAE
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do
Perencanaan: Pembuatan regulasi/ kebijakan pemanfaatan alat OAE Sosialisasi tarif/ pemeriksaan OAE ke unit terkait 38
Alat OAE belum maksimal digunakan untuk bayi baru lahir. Rekomendasi : Aktif mengingatkan staf terkait untuk menggunakan OAE
Study Action
PDSA Siklus III bulan Juni tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Setiap bayi baru lahir dilakukan pemeriksaan OAE Pada bulan Juli alat OAE angka pemanfaatan OAE adalah 12% Alat OAE belum maksimal digunakan untuk bayi baru lahir. Rekomendasi : 1. Seluruh bayi yang lahir di RS AR Bunda dilakukan pemeriksaan OAE. 2. Pemeliharaan alat OAE secara berkala.
PEMANFAATAN ALAT OAE 120%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
60%
40%
20% 12% 0%
0% APRIL
0% MEI PENGGUNAAN OAE
0% JUNI
JULI
STANDAR
39
PDSA HARAPAN DAN KEPUASAN PELANGGAN
Latar Belakang :
Angka kepuasan pelanggan belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 80%
Pelaksanaan upaya perbaikan/ meningkatkan angka kepuasan pelanggan Unit Kerja
:
Seluruh unit di Rumah sakit Ar Bunda Prabumulih
40
Koordinator :
Martini, SKep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rini Widyastuti, AMKep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 2 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat,bidan dan unit terkait lainnya.
PDSA Siklus 1 bulan April tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan angka kepuasan pelanggan sesuai standar yang dit etapkan yaitu 80% Di unit-unit terkait yang tingkat kepuasan masih rendah perlu meningkatkan kinerja Di unit BPJS Center angka kepuasan pelanggan masih rendah yaitu 68% Perubahan yang dilakukan masih belum meningkatkan kepuasan pelanggan Rekomendasi : Pembuatan SEP tidak hanya disatu tempat ( BPJS Center) tetapi di setiap ruangan bisa mencetak SEP sendiri sehingga tidak terjadi antrian pembuatan SEP dan bisa meningkatkan kecepatan pelayanan BPJS.
PDSA Siklus II bulan Mei Tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan kecepatan pembuatan SEP Setiap ruang rawat inap belum bisa mencetak SEP. Software dan hardware untuk pembuatan SEP disetiap ruangan masih menunggu kebijakan dari Rumah Sakit. Perubahan yang dilakukan belum meningkatkan angka kepuasan pelanggan. Rekomendasi : . Segera membuat regulasi/ kebijakan untuk pemenuhan software dan hardware agar pembuatan SEP bisa dilakukan di ruang rawat inap, sehingga pasien BPJS bisa langsung mendapat jaminan perawatan < 24 jam.
41
HARAPAN DAN KEPUASAN PELANGGAN 82% 80%
80%
80%
72%
72%
80%
78% 76% 74% 72% 70% 68%
68%
66% 64% 62% APRIL
ANGKA KEPUASAN MEI
STANDAR
JUNI
42
PDSA PERSEPSI DAN HARAPAN KEPUASAN STAF
Latar Belakang :
Angka kepuasan staf belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 80%
Pelaksanaan upaya perbaikan/ meningkatkan angka kepuasan pelanggan Unit Kerja
:
Seluruh unit di Rumah sakit Ar Bunda Prabumulih
Koordinator :
Martini, SKep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rini Widyastuti, AMKep Lies Pramana Sari, SP 43
Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalm 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu seluruh karyawan di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
PDSA Siklus 1 bulan Juni tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan angka kepuasan staf sesuai standar yang ditetapkan yaitu 80% Dilakukan survey kepuasan staf setiap 6 bulan sekali dengan evaluasi/analisa ulang 3 bulan kemudian (bulan 9). Untuk kepuasan kompensasi angka survey menunjukkan angka yang paling kurang Survey dengan menggunakan wawancara langsung dengan metode sistematis sehingga data dapat dicross check antara hasil wawancara dengan tertulis
Rekomendasi : Mengubah metode penilaian menjadi lebih sederhana sehingga mudah dipahami Studi banding dengan RS yang setara yang kepuasan karyawannya telah tercapai standar oleh responden (staf). Mengikuti pelatihan pemberian kompensasi sesuai dengan beban kerja (penilaian kinerja)
HASIL SURVEY KEPUASAN STAF PERSEPSI BULAN JUNI TAHUN 2017 100 80 60
59.1
45.3
47.4
45
40 20
60.8
60 30.5 12
14
20.2 6.3
5.3
6.3
2.1 0 Budaya dan nilai Peluang organisasi (Opportunity) Komunikasi Kepemimpinan Aktivitas (Leadership) Lingkungan Kerja (Work Kerja Activity) (Work Environment) Kompensasi kurang
baik
44
UNTUK IAM 7.1 DAN 7.2 TIDAK MEMERLUKAN PDSA KARENA HANYA BERUPA LAPORAN
PDSA KETEPATAN PEMBAYARAN PIUTANG PERUSAHAAN
Latar Belakang :
Angka ketepatan pembayaran piutang perusahaan belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 100%.
Pelaksanaan upaya perbaikan/ meningkatkan angka ketepatan pembayaran piutang peusahaan. Unit Kerja
:
Administrasi piutang perusahaan
Koordinator :
Saharudin SE
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rini Widyastuti, AMKep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep Dwi Ariesta Yuyun Aryani SE
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Administrasi piutang perusahaan.
PDSA Siklus I bulan April tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan ketepatan pembayaran piutang perusahaan. Mempersempit rentang waktu penagihan piutang menjadi t anggal 10-15 setiap bulan Angka kepatuhan pembayaran piutang perusahaan 60% Perubahan yang dilakukan belum mampu meningkatkan ketepatan pembayaran piutang perusahaan, Rekomendasi : Bagian Adm & Piutang perusahaan selalu berkoordinasi dengan perusahaan
45
rekanan. Meninjau ulang MOU antara RS dengan perusahaan Memperketat sistem sangsi dengan perusahaan yang tidak tepat waktu
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan ketepatan pembayaran piutang perusahaan. Bagian Adm & Piutang perusahaan selalu berkoordinasi dengan perusahaan rekanan. Angka kepatuhan pembayaran piutang perusahaan sudah mulai meningkat yaitu 80% Perubahan yang dilakukan sudah mampu meningkatkan ketepatan pembayaran piutang perusahaan. Rekomendasi : Tetap lakukan monitoring ketepatan pembayaran piutang perusahaan setiap bulan ampai capaian ketepatan pembayaran piutang perusahaan mencapai 100%.
KETEPATAN PEMBAYARAN PIUTANG PERUSAHAAN 120% 100%
100%
100%
100%
80% 60%
80% 60%
60%
40% 20% 0% APRIL
MEI KETEPATAN PEMBAYARAN
JUNI STANDAR
46
PDSA KEPATUHAN PETUGAS DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANGAN
47
Latar Belakang : Kepatuhan petugas dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) di ruangan sudah mengalami peningkatan walaupun masih belum mencapai standar yang ditetapkan (100%).
Pelaksanaan upaya meningkatkan capaian indikator sampai memenuhi standar Unit Kerja
:
Seluruh Unit
Koordinator :
Nurul Fadillah, SKep, Ners
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Dewi Endang Lestari, SKep, Ners Kepala Bagian, Kepala Ruangan, dan Kepala Unit Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh ruangan, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang t idak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala Ruang Rawat Inap, Kepala Poliklinik dan Kepala Unit serta Komite PPI.
PDSA Siklus I bulan April tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study
Perencanaan: Tingkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD di ruangan Monitoring dan pengawasan dari Kepala Ruangan/ Unit dalam pemakaian APD. Masih ada petugas yang belum disiplin menggunakan APD
Action
1. 2.
Sosialisasi ulang manfaat penggunaan APD di ruangan Meningkatkan pengawasan penggunaan APD pada petugas yang cenderung tidak disiplin oleh IPCN
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017 Plan / Perencanaan Do
Study Action
Perencanaan: Tingkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD di ruangan 1. Sosialisasi ulang penggunaan APD di ruangan 2. Meningkatkan pengawasan penggunaan APD pada petugas yang cenderung tidak disiplin oleh IPCN Keterbatasan IPCN dalam mengawasi kepatuhan petugas dalam menggunakan APD di ruangan Penambahan IPCN 48
PDSA Siklus III bulan Juni tahun 2017 Plan / Perencanaan Do Study
Perencanaan: Tingkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD di ruangan Penambahan IPCN Pengawasan sudah dilakukan oleh dua orang IPCN akan tetapi kepatuhan petugas dalam menggunakan APD masih dibawah standar 1. Memaksimalkan kinerja IPCN 2. Memberikan sanksi administratif kepada petugas yang masih tidak disiplin menggunakan APD
Action
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD 120% 100%
100%
100%
100%
80%
78%
80%
81%
60% 40% 20% 0% APRIL
MEI KEPATUHAN
JUNI STANDAR
49
PDSA KEPATUHAN PETUGAS MENJELASKAN MANFAAT PEMASANGAN GELANG
Latar Belakang : Pada bulan April dan Mei kepatuhan petugas menjelaskan manfaat pemasangan gelang masih sedikit dibawah standar.
Pelaksanaan upaya memaksimalkan kepatuhan petugas menjelaskan manfaat pemasangan gelang.
50
Unit Kerja
:
Unit Gawat Darurat
Koordinator :
Reshi Mandora, Am.Kep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Rini Widyastuti, AMKep Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalam 2 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh ruang rawat inap, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan ruangan rawat inap di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
PDSA Siklus 1 bulan April tahun 2017
Plan/ Perencanaan Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan kepatuhan petugas dalam menjelaskan manfaat pemasangan gelang Kepala ruangan/unit melakukan pengawasan terhadap kepatuhan petugas menjelaskan manfaat gelang Petugas sudah menjelaskan manfaat pemasangan gelang Perubahan yang dilakukan sudah meningkatkan kepatuhan petugas menjelaskan manfaat pemasangan gelang. Rekomendasi : pertahankan capaian dan tetap lakukan monitoring oleh Kepala Unit/ Kepala Ruangan .
PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017
Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Mempertahankan capaian angka kepatuhan petugas dalam menjelaskan manfaat pemasangan gelang 1. Monitoring pelaksanaan SPO cara menjelaskan manfaat pemasangan gelang. 2. Monitoring kepatuhan petugas menjelaskan manfaat pemasangan gelang Kepatuhan petugas dalam menjelaskan manfaat pemasangan gelang sudah mencapai standar (100%) Perubahan yang dilakukan sudah memaksimalkan kepatuhan petugas dalam menjelaskan manfaat pemasangan gelang. Rekomendasi : pertahankan capaian dan tetap lakukan monitoring oleh Kepala Unit/ Kepala Ruangan.
51
101% 100%
KEPATUHAN PETUGAS MENJELASKAN MANFAAT GELANG 100%
100%
99%
99%
100%
100% 99% 99% APRIL
KEPATUHAN
MEI
STANDAR
JUNI
52
PDSA KEPATUHAN DOKTER MENANDATANGANI LEMBAR KOMUNIKASI VIA TELEPON DI CPPT
Latar Belakang : Angka kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi via telepon di CPPT belum sesuai standar yang ditetapkan. Pelaksanaan upaya perbaikan/ meningkatkan kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi telepon di CPPT. Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
53
Koordinator :
Rini Widyastuti, AMKep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Sri Wilidiawaty, AMKep Dina Marlina, SKep Fitriatul Auda, AMkep Yenny Nopiyanti, AMkep Wiwin Winarti, AMKep Arda Paulina, AMKep Yusrianti, AMKeb Rita Ervina, AMKeb Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
Dilakukan dalm 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak di Ruang Rawat Inap.
PDSA Siklus I bulan April tahun 2017 Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Meningkatkan kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi via telepon di CPPT. Perawat yang mendampingi dokter aktif mengingatkan dokter untuk tanda tangan terutama pada saat jam visite pagi Kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi via telepon di CPPT masih 85% Perubahan yang dilakukan belum mampu meningkatkan kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi via telepon di CPPT. Rekomendasi : Perawat melakukan pengecekan di shift malam,pada pagi hari dokter langsung menverifikasi lembar komunikasi via telepon di CPPT.
PDSA Siklus II Mei tahun 2017 Plan/ Perencanaan
Perencanaan: Merekomendasikan ke Kepala Ruangan agar perawat melakukan pengecekan lembar
54
Do Study Action
komunikasi via telepon di CPPT pada shift malam. Perawat melakukan pengecekan kelengkapan verifikasi/ tanda tangan komunikasi via telepon di CPPT pada malam hari. Kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi via telepon di CPPT masih 85% Perubahan yang dilakukan sudah mampu meningkatkan kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi via telepon di CPPT. Rekomendasi : Tetap lakukan monitoring sampai angka kepatuhan dokter menandatangani lembar komunikasi via telepon di CPPt sesuai standar yaitu 100%.
KEPATUHAN DOKTER MENANDATANGANI LEMBAR KOMUNIKASI VIA TELEPON DI CPPT 105% 100%
100%
100%
100%
95% 90% 85%
90% 86%
85%
80% 75% APRIL
MEI KEPATUHAN DOKTER
JUNI STANDAR
55
PDSA KEJADIAN KESALAHAN DISPENSING OBAT
Latar Belakang :
Masih terjadi kejadian kesalahan dispensing obat
Pelaksanaan upaya perbaikan menurunkan/ meminimalkan kejadian kesalahan dispensing obat. Unit Kerja
:
Instalasi Farmasi
Koordinator :
Agung Kurniawan, SFarm. Apt
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep
56
Dilakukan dalam 3 siklus Setiap perubahan di informasikan ke Ruang Rawat Inap dan dipantau keberhasilannya
dan Instalasi Farmasi, di uji coba,
Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan Instalasi Farmasi.
PDSA Siklus 1 bulan April tahun 2017 Plan/ Perencanaan
Perencanaan: Menurunkan/ meminimalkan angka kejadian kesalahan dispensing obat Diklat secara berkala tentang cara dispensing obat Do Angka kejadian dispensing obat pada bulan mei 1% Study Perubahan yang dilakukan belum efektif sehingga diperlukan proses / usaha Action perubahan lainnya Rekomendasi : Monitoring oleh Kepala Instalasi Farmasi kepatuhan petugas terhadap SPO dispensing obat. PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017 Plan/ Perencanaan
Do Study Action
Perencanaan: Menurunkan angka kejadian kesalahan dispensing obat sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu 0%. Kepala Instalasi Farmasi melakukan monitoring kepatuhan petugas melaksanakan SPO Dispensing obat. Angka kejadian dispensing obat pada bulan mei 1% Perubahan yang dilakukan sudah mampu menurunkan angka kesalahan dispensing obat menjadi 0%. Rekomendasi : Tetap lakukan monitoring dalam pelaksanaan SPO Dispensing obat.
KEJADIAN KESALAHAN DISPENSING OBAT 3% 2%
2%
2% 1%
1%
1% 0%
0% APRIL
0%
0%
MEI KESALAHAN DISPENSING OBAT
JUNI STANDAR
PDSA ANGKA KEJADIAN PASIEN JATUH
57
Latar Belakang :
Masih ada kejadian pasien jatuh di TW II tahun 2017
Pelaksanaan upaya perbaikan menurunkan angka kejadian jatuh. Unit Kerja
:
Ruang Rawat Inap
Koordinator :
Rini Widyastuti AMKep
Tim PDSA
dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL
:
Sri Wilidiawaty, AMKep Dina Marlina, SKep Fitriatul Auda, AMkep Yenny Nopiyanti, AMkep Wiwin Winarti, AMKep Arda Paulina, AMKep Yusrianti, AMKeb Rita Ervina, AMKeb Lies Pramana Sari, SP Rini Sagita, SKep Dilakukan dalam 1 siklus Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, diuji coba dan dipantau keberhasilannya. Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak di Ruang Rawat Inap. PDSA Siklus I bulan Juni tahun 2017 Plan/ Perencanaan Do
Study Action
Perencanaan: Menurunkan angka kejadian jatuh Kepala ruangan/ Unit berkoordinasi dengan unit Adm barang dan pemeliharan sarana dan prasarana RS melakukan pengecekan setiap 1 minggu sekali untuk fasilitas-fasilitas diruangan terutama pagar pengaman, pegangan di kamr mandi dll untuk mencegah pasien jatuh. Angka kejadian jatuh di bulan juli adalah 0% Perubahan yang dilakukan sudah mampu menurunkan angka kejadian jatuh Rekomendasi : Tetap lakukan monitoring SPO pencegahan Jatuh di Ruang Perawatan.
58