2012
PATOLOGI KEPERAWATAN
Dwi Rahmadani (11.917) 4/21/2012
PATOLOGI, KEMAIAN SEL DAN RADANG PATOLOGI
Pengertian Patologi Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang ber kaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh. Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik. Ahli patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata pada fisiologi tubuh.
Pertumbuhan tak normal sel meliputi :
Aplasia (dari bahasa Yunani a-tidak; plasis-molding) didefinisikan secara umum sebagai,
Dalam bidang hematologi, istilah mengacu pada "tidak lengkap, terbelakang" cacat atau tidak adanya pembangunan bawaan organ atau jaringan. ", atau cacat pengembangan, atau penghentian proses regeneratif biasa
Hipoplasia adalah keterbelakangan atau pengembangan lengkap dari sebuah jaringan atau
organ. Hypoplasia mirip dengan aplasia,tetapi kurang parah . Ini secara teknis tidak kebalikan dari hiperplasia (sel terlalu banyak).
Atrofi (bahasa Inggris: atrophy ) merupakan simtoma penyusutan jaringan atau organ. Atrofi
berkemungkinan berlaku akibat tindak balas adaptasi terhadap tekanan sehingga isi padu sel mengerut dan seterusnya keperluan tenaga diturunkan ke tahap yang minimum. penyebab lain yang mungkin ialah sel kurang digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasi kronik dan proses penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi . Begitu juga dengan gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ berkurangan
Hipertrofi (dari bahasa Yunani ὑπέρ "berlebihan" + τροφή "pengayaan gizi") adalah
peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel . Ia harus dibedakan dengan hiperplasia, yang dalam kondisi ini ukuran sel tetap akan tetapi jumlah sel yang bertambah. Meskipun hipertropi dan hiperplasia adalah dua proses yang berbeda, seringkali muncul bersamaan, seperti dalam kasus proliferasi yang dirangsang hormon serta perbesaran sel pada rahim saatkehamilan.
Hiperplasia (atau "hypergenesis") berarti peningkatan jumlah sel / proliferasi sel . Inidapat
mengakibatkan pembesaran organ kotor dan istilah ini kadang-kadang dicampur denganneoplasia jinak / tumor jinak. Hiperplasia adalah respons preneoplastic umum untuk stimulus. Mikroskopis selmenyerupai sel-sel normal, tetapi meningkat dalam jumlah. Kadang-kadang sel-sel juga dapat ditingkatkan dalam ukuran (hipertrofi). Hiperplasia berbeda dari hipertrofi dalamperubahan sel adaptif pada hipertrofi adalah peningkatan ukuran sel, sedangkanhiperplasia melibatkan peningkatan jumlah se l.
Metaplasia Adalah perubahan sel dewasa menjadi sel dewasa yang lain, sifat reversible
Sering terjadi pada sel epitel kolumnar yang berubah menjadi sel e pitel squamos 2. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
Contoh : Iritasi kronis saluran pernafasan pada perokok, Sel epitel kolumnar bersilia di trakea dan bronkusnya menjadi squamos berlapis, Batu di pancreas, menyebabkan sel epitel kolumnar bersekresi berubah menjadi epitel squamos berlapis yang tidak berfungsi, Defisiensi vit A menyebabkan metaplasi di traktus respiratorius
Displasia adalah merujuk kepada pembentukan dan perkembangan sel secara tidak
beraturan (mundur dari dewasa ke fase muda dan bisa kembali menjadi dewasa) . fenomena ini mungkin diiringi dengan metaplasia skuama seperti dalam bronkus atau serviks danhiperplasia epitelium skuama hasil dari pengasalan kepada cahaya matahari. antara perubahan yang be rlaku termasuklah peningkatan mitosis, penghasilan sel yang tidak normal dan sel bercenderung menyimpang daripada susunan asal. pembentukan dan bagaimana displasia terjadi masih tidak diketahui tetapi sentiasa berasosiasi dengan bermulanya malignan dan displasia seringkali ditemui dalam epitelium serviks uterus.
Anaplasia mengacu pada pengembalian diferensiasi pada sel dan ( Tidak bisa kembali dewasa ) merupakan karakteristik neoplasma ganas (tumor). Kadang-kadang, istilah ini
juga mencakuppeningkatan kapasitas untuk perkalian Kurangnya diferensiasi dianggap sebagai ciri dari keganasan agresif.. Para anaplasia Istilah secara harfiah berarti "untuk membentukmundur". Ini menyiratkan dedifferentiation, atau kehilangan diferensiasi struktural danfungsional dari sel normal.
Hiperkeratosis (dari Yunani: ὑπέρ (huper, "atas") keratos - keratin)
adalah penebalanstratum korneum, sering dikaitkan dengan kelainan kualitatif keratin, dan juga biasanyadisertai dengan peningkatan juga dalam lapisan granular . Sebagai lapisan stratumbiasanya sangat bervariasi dalam ketebalan di lokasi yang berbeda, beberapa pengalaman diperlukan untuk menilai derajat minor hiperkeratosis. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin A atau paparan kronis arsenik.
CEDERA DAN KEMATIAN SEL Nekrosis adalah kerusakan sel yang tidak bisa kembali ke normal lagi, tanda rusak karna adanya
perubahan morfologi (bentuk) dan fungsi biokima Ganggren Kematian jaringan yang disertai pembusukan, pembusukan yang disebabkan oleh
pemberhentian aliran darah Gangren terjadi ketika tubuh tidak ada at au suplai darah yang sangat terbatas. .
Mekanisme Radang Radang adalah Respon fisiologi lokal terhadap cedera jaringan. Bukan merupakan sebuah
penyakit melainkan menifestasi adanya penyakit.
Penyebab Radang a.
Fisik : luka akibat pisau,
c.
paku, jarum, duri dsb
d. Sirkulasi yang terganggu :
b. Kimia :Kimia : asam, basa, zat korosif, toksin
3. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
Suhu : panas, dingin iskemia dan infark
e. Inf eksi : bakteRi
f.
Respon imun : antibodi
g.
Sinar UV, sinar x, listrik dll
Klasifikasi radang ada Radang Akut dan Radang kronis Tanda radang akut :
Rubor
Tumor (bengkak)
Calor (panas)
Dolor (merah)
Functio Laesa (kelainan fungsi jaringan)
Tahap radang o
Respon Neurologi sistem syaraf simpatis menyebabkan kontriksi pembuluh darah
o
Respon Vaskuler Vasodilatasi Nyeri
Peningkatan perma bilitas (menyebabkan bengkak) Terbentuknya ek sudat inflamasi proses bocornya cairan rongga ekstravaskuler yang menyebabkan edema dinamakan EKSUDASI o
Respon Seluler
Marginasi neitrofil
Penempelen neutrofil (Pavementing)
Emigrasi
Kemotaksis
fagositosis
Radang kronik Proses radang dimana limfosit, sel plasma, danmakrofag lebih banyak ditemukanmakrofag lebih banyak ditemukan a.
Biasanya primer, tetapi dpt sebagai kelanjutanBiasanya primer, tetapi dpt sebagai kelanjutanradang akutradang akut
b. Reaksi seluler berbeda dengan radang akutReaksi seluler berbeda dengan radang akut c.
Radang granulomatosa merupakan jenis spesifikRadang granulomatosa merupakan jenis spesifikdari radang kronisdari radang kronis
Efek sistemik radang
Demam : suhu >37,8 C
Peningkatan nadi dan tek.darah
Anorksia
Penurunan protein otot skelet
Leukositosis
putih
4. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
Peningkatan jumlah sel darah Infeksi parasit (eusinofil) Infeksi Bakteri (Neutrofit) Infeksi virus (limfositosis)
KELAINAN GENETIK DAN PENUAN A. KELAINAN GENETIK 1. Penyakit genetic Penyakit genetika adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya kelainan gen yang diturunkan saat terjadinya pebuahan sel sperma terhadap Ovum
2. Faktor yang mempengaruhi kelainan genetic : Faktor Internal
Mekanik
Genetik
Infeksi
Kromosom
Obat
Umur Ibu
Radiasi
Hormonal
Gizi
Teratogenik
Faktor Eksternal
Faktor Lain 3. Klasifikasi penyakit genetic
Kelainan Kromosomal Yaitu, kelainan kromosom yang ditandai dengan jumlah atau susunan kromosom, bisa pada autosom ataupun gonosom. Seperti sindroma down (Autosom), Sindroma Turner (gonosom)
Single Gen (monogenetic disorders) penyakit kelainan ini menyebabkan penyakit huntington dan cystic fibrosis
Kelainan Multifaktoral Kelainan ini terjadi bukan karna faktor kelainan gen saja melainkan , melainkan juga melibatkan lingkungan dan interaksi lingkungan dengan gen tersebut. Seperti Diabetes, asam urat, asma.
Kelainan Mitokondrial Kelainan ini ditimbulkan karena adanya mutasi pada kromosom sitoplasma mitokondria
B. PENUAAN 1. Pengertian Penuaan adalah menghilangnya kemampuan jaringan secara perlahan untuk
memperbaiki diri, mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga lebih rentan terhadap penyakit dan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang dideritanya. Penuaan Dini Adalah proses di mana otak dan jaringan saraf mengalami proses penuaan
yang semestinya belum terjadi. Salah satu dugaan penyebabnya ialah karena terlalu padatnya otak dipenuhi sajiansajian yang sudah matang, antara lain yang paling nyata adalah kaum muda terlalu banyak
5. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
menghabiskan waktunya di depan televisi. Karena terlalu banyak informasi yang disajikan televisi, sajian yang sudah matang diterima otak maka otak lambat laun kehilangan daya kreatifnya. Inilah pemicu paling awal dari proses penuaan dini. Proses Penuaan adalah Proses menghilangnya kemampuan jaringan secara perlahan
untuk memperbaiki diri, engganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga lebih rentan terhadap penyakit dan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang dideritanya. (Muhammad Dharmautama; guru besar Unhas )
2. Faktor Penuaan
Nutrisi
Stress
Status kesehatan
Gaya hidup
Pengalaman hidup
Genetik
lingkungan
Perawatan diri
Hereditas
3. Tanda dan Gejala proses Penuaan Tanda / gejala pada proses penuaan adalah kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala kemunduran fisik. Tanda /Gejalanya dapat dibagi/ dilihat berdasarkn gejala secara Fisiologis dan Psikis .
Tanda secara Fisiologis
timbul garis-garis keriput
Tanda secara Psikis
Terjadi kemunduran kognitif,
diwajah
menjadi pelupa,
penglihatan dan pendengaran
ingatan tidak berfungsi
memburuk
dengan baik
mulut mulai mengendur
rambut mulai beruban
hal-hal atau ide-ide
gerakan lambat dan mudah
yang baru.
lelah.
tidak mudah menerima
Mudah Tersinggung
Tremor
4. Ada 3 fase dalam penuaan : a.
Fase 1 Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormone mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih bugar terus.
b. Fase 2 Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh pun berkurang. Bila pada masa ini dan sebelumnya, anda melakukan gaya hidup yang tidak sehat bisa berisiko terkena kanker. c.
Fase 3 Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang disebut
6. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
menopause sedangkan kaum proa mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit pun menjadi kerung karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat capek. Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang.
5. Efek Penuaan a.
Efek Umum (Biologis) Proses penuaan secara berangsur mengurangi fungsi tubuh dan berbagai organ tubuh. Dalam hal ini sangat bervariasi sesuai kompensasi individu tiap lansia. Ditandai dengan :
Perubahan warna rambut
Tulang mulai rapuh
gerakan lebih kaku dan lambat
koordinasi menurun
sikap tubuh berubah (lebih bongkok)
kulit mongering dan keriput
rambut mulai rontok dan beruban.
b. Efek Pada Pembuluh Darah, terjadi : Dilatasi menurun, terjadi pada pembuluh arter i (hipertensi). Trombosis (varises) karna kurang beraktivitas dan tidak banyak bergerak, terjadi pada pembuluh Vena. Hipertensi b.d penyakit koroner dan kardiovaskuler .
Teori dalam Penuaan c.
Teori Biologi
d. Teori Sosiologi
T. Genetika
T. Kepribadian
T. Wear and Tear
T. Tugas Perkembangan
(Dipakai dan rusak)
T. Penarikan diri
T. Rantai Silang
T. Aktivitas
T. Imunitas
T. Kontinuitas
T. Lipofusin dan Radikal
T. Subkultur
Bebas
e. Teori Psikologis
T. Neuroendokrin
T.Kebutuhan Manusia
T. Organ Tubuh
T. kelangsungan hidup
T. Umur panjang dan
dan perkembangan
Penuaan
kepribadian
T. Harapan hidup dan kesehatan fungsional
T. Medis
7. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
T. Recent and Evolving Theories
NEOPLASMA LUKA/CEDERA 1. LUKA/CEDERA Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Luka juga dapat mer ujuk pada luka batin atau perasaan
2. PENYEMBUHAN LUKA Penyembuhan luka melalui beberapa fase yaitu : a.
Fase Imflamatori Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah luka
b. Fase Poliferatif Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21 setelah pembedahan. Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) yang berpindah ke daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Diawali dengan mensintesis kolagen dan substansi dasar yang disebut proteoglikan kira-kira 5 hari setelah terjadi luka. c.
Fase Maturasi Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah pembedahan. Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya , menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan meninggalkan garis putih.
3. Efek dari Luka a.
Hilangnya sebagian fungsi organ
b. Respon stres simpatis c.
Pendarahan dan pembekuan darah
d. Kontaminasi bakteri
e. Kematian sel atau jaringan 4. Macam-Macam Luka Berdasarkan tingkat kontaminasi
Clean Wounds (Luka bersih)
Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)
Contamined Wounds (Luka terkontaminasi),
Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi)
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema)
Stadium II : Luka “Partial Thickness”
8. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
Stadium III : Luka “Full Thickness”
Stadium IV : Luka “Full Thickness”
Berdasarkan waktu penyembuhan luka :
Luka akut
: yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.
Luka kronis
: yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
5. Mekanisme terjadinya luka : a. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal, yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi) b. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. c. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. d. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil. e. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. f. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar. g. Luka Bakar (Combustio) 6. Faktor yang Mempengaruhi Luka Usia Nutrisi Infeksi Sirkulasi (hipovelemia) dan Oksigenasi Hematoma (Pembekuan darah)
Benda asing Iskemia (penurunan suplay darah) Diabetes Keadaan luka Obat
NEOPLASMA 1. Pengertian Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan , tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus- menerus meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang. Tumor adalah segala benjolan/jaringan yang membesar pada suatu jaringan/sel. Klasifikasi Atas
Dasar Sifat Biologik Tumor : a.
Tumor Jinak ( Benigna )
b. Tumor ganas ( maligna ) c.
Intermediate
Klasifikasi atas dasar asal sel/ jaringan ( histogenesis ) 9. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI
d. Neoplasma berasal sel totipoten e. Tumor sel embrional pluripoten f.
Tumor sel yang berdiferensiasi
2. Faktor penyebab Neoplasma a.
Bahan kimia
b. Virus c.
Radiasi (ion dan non-ionisasi)
d.
Agen biologic
3. Klassifikasi Neoplasma a.
Neoplasma jinak(benjolan dibawahkulit)
b. Neoplasma pra ganas (kanker tahap awal) c.
Neoplasma ganas(kanker tahap awal)
4. Sifat Tumor Jinak dan Ganas a.
Diferensiasi dan Anaplasia Diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ).
b.
Derajat Pertumbuhan Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat .
c.
Invasi Lokal
10. Patologi Keperawatan by DWI RAHMADANI