BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Bela Belakan kang g Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang palingsering dijumpai pada bayi dan anak. Penyakit ini tidak hanya dapat dapat mengak mengakiba ibatk tkank ankebu ebutaa taan, n, melai melaink nkan an juga juga kemati ematian. an. Di negara negara berkembang, upaya pencegahan dandeteksi dini belum banyak dilakukan oleh oleh para para orang orang tua. tua. Salah Salah satu satu sebabn sebabnya ya adalah adalah penget pengetahu ahuan an yang yang masih minim mengenai penyakit kanker kanker tersebut. Dalam penelitian menyebutkan bahwa 5-1! anak usia prasekolah dan dan 1 1! ! anak anak us usia ia sek sekolah olah memi memilik likii masa masalah lah peng pengli liha hata tan. n. "amu "amun n seringkali anak-anak sulitmenceritakan masalah penglihatan yang mereka mereka alam alami. i. #ar #arena ena itu, itu, skri skrini ning ng mata mata pada padaan anak ak sang sangat at dipe diperl rluk ukan an untu untuk k mende endetteks eksi
masal asalah ah
peng engliha lihattan
sed sedini ini
mungk ungkin in..
Skrin krinin ingd gdan an
pemeriksaan mata anak sebaiknya dilakukan pada saat baru lahir, usia $ bulan, usia%-& tahun, dan dilanjutkan pemeriksaan rutin pada usia 5 tahun ke atas. Setidaknya anak diperiksakan ke dokter mata setiap ' tahun dan harus lebih sering apabila telahditemukan masalah spesi(k atau terdapat )aktor risiko.
1.2 1.2 Tujua ujuan n a. *ujuan +mum +mum engetahui engetahui secara umum mengenai penyakit penyakit retini retini blastoma serta asuhankeperawatan asuhankeperawatan yang tepat terhadap penyakit retinoblastoma tersebut. b. *ujuan ujuan khusus khusus 1. engetahu engetahuii Pengertian Pengertian dari dari penyakit penyakit retino blastom blastoma a '. engetahu engetahuii etiologi etiologi dari penyakit penyakit retino retino blasto blastoma. ma. %. engetahu engetahuii mani)estasi mani)estasi klinis klinis dari penyakit penyakit retina retina blastoma. blastoma. &. engetahu engetahuii pato(siologi pato(siologi dari dari penyakit retino retino blastoma blastoma.. 5. engetahu engetahuii penatalaksana penatalaksanaan an terhadap terhadap pasien retino retino blastoma. blastoma. $. engetahu engetahuii asuhan kepera keperawata watan n yang tepat pada pada pasien retino retino blastoma
BAB II PEMBAHASAN RETINOBLASTOMA
1.1 Anatom !an "#olog Retna a. Anatom Retina adalah selembar tipis jaringan sara) yang semitransparan dan multilapis yang melapisi bagian dalam '% poterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan corpus sillier, dan berakhir di tepi ora serrata. Pada orang dewasa, oraserrata berada disekitar $,5 mm di belakang garis Schwalbe pada sisi temporal dan 5,/ mm di belakang garis ini pada sisi nasal. Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan lapisanepitel pigmen retina sehingga juga bertumpuk dengan membrane 0ruch, khoroid, dan sclera. Disebagian besar tempat, retina
dan
epithelium
pigmen
retina
mudah
terpisah
hingga
membentuk ruang subretina. tetapi pada discus optikus dan ora serrata, retina dan epithelium pigmen retinasaling melekat kuat. Retina menerima asupan darah dari dua sumber khoriokapilaria yang berada tepat diluar membrane 0ruch yang memperdarahi sepertiga luar retina, termasuk lapisan pleksi)ormisluar dan lapisan inti luar )otoreseptor dan lapisan epitel pigmen retina serta cabang-cabang dariateria sentralis retina yang memperdarahi dua pertiga sebelah dalam.Retina terdiri dari 1 lapisan, mulai dari sisi dalam adalah 1. embrane limitans interna, '. 2apisan serat sara), %. 2apisan sel ganglion, &. 2apisan 3eksi)ormis dalam, 5. 2apisan inti dalam, $. 2apisan 3eksi)ormis luar /. 2apisan inti luar, 4. embrane limitan eksterna, . 2apisan )otoreseptor 6sel batangdan sel kerucut7, 1. 8pithelium pigmen retina.
$. "#olog Retina adalah jaringan paling kompleks di mata. +ntuk melihat, mata harus ber)ungsisebagai suatu alat optis, sebagai suatu reseptor kompleks, dan sebagai suatu transducens yange)ekti). Sel-sel batang dan kerucut di lapisan )otoreseptor mampu mengubah rangsangan cahayamenjadi suatu impuls sara) yang dihantarkan oleh lapisan, serta sara) retina melalui sara) optikusdan akhirnya ke konteks penglihatan.acula bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan yang terbaik dan untuk penglihatan warna, dan sebagian besar selnya adalah sel kerucut. acula terutama digunakanuntuk ketajaman sentral dan warna 6)otopik7 sedangkan bagian retina lainnya, yang besar terdiridari )otoreseptor batang, digunakan terutama untuk penglihatan peri)er dan malam 6skotopik7. 1.2 De%n# Retinoblastoma dalam buku Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik vol. 1 adalah tumor intraokuler congenital ganas yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak, terutama menganai anak berusia kurang dari 5 tahun 6 9ong 0uku :jar #eperawatan Pediatrik ;ol. 1, '47. Retinoblastoma menurut Ardizal R dalam majalah kedokteran Andalas merupakan tumor ganas primer intra okuler yang berasal dari lapisan sensoris retina
6:rdi
+S+
retinoblastoma merupakan keganasan intraokular yang paling sering terjadi pada bayi dan anak dan merupakan tumor neuroblastik yang secara biologi mirip dengan "euroblastoma dan edulloblastoma. Retinoblastoma
adalah
suatu
neoplasma
yang
berasal
dari
neuroretina 6sel kerucut sel batang7 atau sel glia yang bersi)at ganas. *umor berasal dari jaringan retina embrional. Dapat terjadi unilateral 6/!7 dan bilateral 6%!7. Sebagian besar kasus bilateral bersi)at herediter yang diwariskan melalui kromosom. assa tumor diretina dapat tumbuh kedalam ;itreus 6endo(tik7 dan tumbuh menembus keluar 6ekso(tik7. Pada beberapa kasus terjadi penyembuhan secara spontan. Sering terjadi perubahan degenerati), diikuti nekrosis dan kalsi(kasi. Pasien yang selamat memiliki kemungkinan 5! menurunkan anak dengan Retinoblastoma. Pewarisan ke saudara
sebesar &-/!. #anker bisa menyerang salah satu mata yang bersi)at somatic maupun kedua mata yang merupakan kelainan yang diturunkan secara autosom dominant. #anker bisa menyebar ke kantung mata dan ke otak 6melalu sara) penglihatanner;us optikus7. 1.& Etolog Penyebab secara pasti terjadinya kasus Retinoblastoma belum diketahui. =aktor herediter yang menjadi penyebab Retinoblastoma dihubungkan dengan penyimpangan kromosom, yaitu kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan protekti) yang berada dalam pita kromosom 1%>1& 6kromoson 1% lokus 1&7 dan kode protein pR0. pR0 yang
ber)ungsi
sebagai
supresor
pembentuk
tumor,
merupakan
nukloprotein yang terikat pada D": 6Deo?iribo "ucleid :cid7 dan mengontrol siklus sel pada transisi dari )ase @1 sampai S. Pada kasus retinoblastoma tidak ditemukan adanya kode protein pR0 dan biasanya hal tersebut diturunkan kepada keturunannya. 1.' "aktor Re#ko =aktor risiko merupakan segala sesuatu yang dapat mengakibatkan perubahan dalam seseorang sehingga ornag tersebut terkena suatu penyakit, misalnya kanker. =aktor yang mempengaruhi biasanya pola hidup, berat badan, akti;itas (sik, diet, dan kebiasaan merokok namun, hal ini tidak ditemukan pada anak-anak terutama yang mengalami retinoblastoma. =aktor risiko yang dapat menyebabkan retinoblastoma diantaranya •
+sia
#ebanyakan pasien anak yang didiagnosa dengan retinoblastoma usianya kurang dari % tahun. Aarang terjadi pada anak dewasa. •
#eturunan
dari % kasus Retinoblastoma dikarenakan oleh mutasi gen R01 1.( Man)e#ta# *ln# +mumnya terlihat pada usia ' sampai dengan % tahun, sedangkan pada kasus yang diturunkan melalui genetik gejala klinis dapat muncul
lebih
awal.
0erikut
gambaran
klinis
yang
biasa
terjadi
pada
ditemukan
pada
retinoblastoma
-
2eukokoria
erupakan
gejala
klinis
yang
paling
sering
retinoblastoma inta okuler yang dapat mengenai satu atau dua mata. @ejala ini sering disebut seperti mata kucing. Bal ini disebabkan oleh re3eks cahaya dari tumor yang berwarna putih disekitar retina. 9arna putih mungkin terlihat pada saat anak melirik atau dengan pencahayaan
-
pada waktu pupil dalam keadaan semi midriasis. Strabismus erupakan gejala dini yang sering ditemukan setelah leukokoria. Strabismus ini muncul bila lokasi tumor pada daerah makula sehingga mata tidak dapat ter(ksasi. Strabismus dapat juga terjadi apabila tumor
-
berada diluar makula tetapi massa tumor sudah cukup besar. ata merah ata merah ini sering berhubungan dengan glaukoma sekunder yang terjadi akibat retinoblastoma. :pabila sudah terjadi glaukoma maka dapat diprediksi sudah terjadi in;asi tumor ke ner;us optikus. Selain glaukoma, penyebab mata merah ini dapat pula akibat gejala in3amasi okuler atau periokuler yang tampak sebagai selulitis preseptal atau endo)talmitis.
-
Cn3amasi ini disebabkan oleh adanya tumor yang nekrosis. 0u)talmus
erupakan gejala klinis yang berhubungan dengan peningkatan
-
-
tekanan intra okuler akibat tumor yang bertambah besar Pupil midriasis *erjadi karena tumor yang telah mengganggu
sistem
syara)
parasimpatik Proptosis
0ola mata menonjol kearah luar akibat pembesaran tumor intra dan ekstra okuler - *anda dan gejala Retinoblastoma berdasarkan usia Pa#en u#a + ( ta,un2eukokoria 65&!$'!7 Strabismus 6 14!''!7 Bypopion Byphema Beterochromia Spontaneous globe
Pa#en Proptosis #atarak @laucoma "ystagmus *earing :nissocoria
u#a
(
ta,un2eukokoria6%5!7 Penurunan ;isus 6%5!7 Strabismus 615!7 Cn3amasi 6'!-1!7 =loater 6&!7 Pain 6&!7
per)oration 1./ *la#%ka# Klasifkasi Reese-llsworth! metode penggolongan ritinoblastoma intraokuler yang paling sering digunakan, tetapi klasi(kasi ini tidak menggolongkan Retinoblastoma
ekstraokular. #lasi(kasi diambil dari perhitungan julmah, ukuran, lokasi tumor dan dijumpai atau tidak dijumpai adanya ;itreous seeding. @roup C
*umor Soliter, ukuran kurang dari & diameter dics, pada atau dibelakang e>uator
*umor ultipel, ukuran tidak melebihi & diameter 0rou II
dics, semua pada atau dibelakang e>uator :da lesi dianterior e>uator
*umor 0rou I
Soliter
lebih
besar
1
diameter
dics
dibelakang e>uator *umor ultipel, beberapa besarnya lebih besar dari 1 diameter dics
0rou
:da lesi yang meluas ke anterior ora serrata assi;e Seeding melibatkan lebih dari setengah retina
itreous seeding Klasifkasi "nternasional mnurut #$% hildren's $n(olog) %roup* 0rou A ke3l
ukuran +&mm
0rou B Be#ar
ukuran E%mm 2okasi di makula 6F %mm dari =o;eola7 2okasi di ju?tapapillary 6F1,5mm dari papil Dengan cairan sub retina, %mm dari margin
0rou 4
Penyebaran local, retinoblastoma dengan Penyebaran sub retina F%mm dari R0 Penyebaran itreous F%mm dari R0 Penyebaran sub retina dan ;itreous F%mm dari R0
0rou D
Penyebaran di)us R0 dengan Gairan sub retina E%mm dari R0 Penyebaran sub retina E%mm dari R0 Penyebaran ;itreous E%mm dari R0 Penyebaran sub retina dan ;itreous E%mm dari R0
0rou E
Penyebaran 8kstensi) elibatkan E5! dari bola mata atau @laukoma "eo;askular edia
opa>ue
akibat perdarahan
bilik
mata
depan, ;itreous atau ruang sub-retina Cn;asi ner;us optic post laminar, koroid 6E'mm7, sclera, orbit dan bilik mata depan Pthisis bulbi post R0 Selulitis orbita yang merupakan tumor nekrosis aseptik Klasifkasi +erdasarkan tahapan perkem+angan
Retino+lastoma, )ang
terdapat dalam Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik vol 1 tahun /0 #elompok C Sangat jinak *umor tunggal, kurang dari
&disc diameter 6DD7, pada atau dibelakang
ekuator *umor multiple, tidak lebih dari & disc diameter 6DD7, semua pada atau di belakang ekuator #elompok CC Ainak *umor tunggal, & sampai 1 disc diameter 6DD7, pada atau dibelakang ekuator *umor multiple , & sampai 1 disc diameter 6DD7, dibelakang ekuator #elompok CCC
*idak *erlalu Ainak
Setiap lesi anterior sampai ekuator *umor tunggal lebih besar dari 1 disc diameter 6DD7, dibelakang ekuator #elompok C
@anas
*umor multiple, beberapa lebih besar dai H disc diameter 6DD7 Sedikit lesi memanjang dari anterior samapai ora serata
#elompok Sangat ganas *umor masi) melibatkan lebih dari setengah bagian retina iteous seeding.
1.5 *omlka# 0ila tumor masih terbatas intraukolar, pengobatan dini mempunyai prognosis yang baik. *ergantung dari letak, besar, dan tabel pada tumor yang masih intraukolar dapat dilakukan krioterapi, )otokoagulasi laser, atau kombinasi sitostatikdan )otokoagulasi laser untuk mempertahankan ;isus. Pada tumor intraokular yang sudah mencapai seluruh ;etreus dan ;isus nol, dilakukan enukleasi. 0ila tumor telah keluar bulbus okuli, tapi masih terbatas
di rongga orbita, dilakukan kombinasi eksentrasi,
radioterapi, dan kemoterapi. Pasien harus terus die;aluasi seumur hidup karena '-! pasien retinoblastoma bilateral akan menderita tumor ganas primer, terutama osteosarkoma. 6ansjoer :. '7. #omplikasi dari penyakit retinoblastoma adalah 1.
:blasio Retina
:blasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina 6RCD87. keadaan ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada usia berapapun, walaupun biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua. '.
@laukoma
@laukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung,
yang
secara
bertahap
menyebabkan
penglihatan
pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Bal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan menekan sara) mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya sara) mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga sara) mata akan mati. %.
#ebutaan
#ebutaan merupakan sebuah penyakit pada mata yang disebabkan orang tidak bisa melihat.
Penanganan kebutaan nasional lebih lebih
diarahkan pada katarak yang umumnya dapa diatasi. Selain
hal
tersebut
komplikasi
dari
Retinoblastoma
ini
dapat
menyebabkan
- *umor non okuler sekunder dapat muncul pada penderita retinoblastoma. Gontohnya Isteosarkoma, berbagai jenis sarkoma jaringan lunak yang lain,
-
melanoma malignan, berbagai jenis karsinoma, leukemia dan
lim)oma dan berbagai jenis tumor otak. #omplikasi ;askular kerusakan pembuluh darah retina dan perdarahan dapat terlihat. 8)ek pada tulang, gigi dan jaringan lunak setelah radiasi. *erjadi hipoplasia pada tulang dan struktur jaringan lunak setelah terapi dengan dosis radiasi. 1.6 Pemerk#aan "#k Pemeriksaan =isik +mum Diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan umum yang dapat merupakan penyebab penyakit mata yang sedang diderita. Pemeriksaan #husus ata a. Kartu mata 2nellen3 mesin tele+inokular &tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan* Pada retinoblastoma, tumor dapat menyebar luas di dalam bola mata sehingga dapat merusak semua organ di mata yang menyebabkan tajam penglihatan sangat menurun, kerusaakan kornea, lensa, a>ueus atau ;itreus Bumour, kesalahan re)raksi atau penyakit system sara) atau penglihatan ke retina atau jalan optic. +. 4apang penglihatan penurunanan yang disebabkan oleh GS, massa tumor pada hipo(sisotak,
karotis
atau
patologis
arteri
@laukoma. (. 5onograf mengkaji intraokuler 6*CI7 6normal 1'-'5 mmBg7 d. %onioskopi
serebral
atau
membantu membedakan sudut terbuka dan sudut tertutup pada glaukoma. e. $6talmoskopi mengkaji struktur internal okuler, mencatat atro( lempeng optic, papiledema, perdarahan retina dan mikroanurisme. 6. Pemeriksaan gerakan +ola mata Pembesaran tumor dalam rongga mata akan menekan sara) dan bahkan dapat merusak sara) tersebut dan apabila mengenai sara) CCC, C, dan C maka akan menyebabkan mata juling. g. Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal Pemeriksaan dimulai dari kelopak mata, sistem lakrimal, konjungti;a, kornea,
bilik
mata
depan,
iris,
lensa
dan
pupil. Pada retinoblastoma didapatkan 2eukokoria, yaitu re3ek pupil yang berwarna putih. Bipopion, yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan. Bi)ema, yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan +;eitis h. Pemeriksaan Pupil 2eukokoria 6re3eks pupil yang berwarna putih7 merupakan • • • •
keluhan
dan
gejala
yang paling sering ditemukan pada penderita dengan retinoblastoma. i. Pemeriksaan 6unduskopi enggunakan o)talmoskopi untuk pemeriksaan media, papil sara) optik, dan retina. Re3eksi tak ada 6atau gelap7 akibat perdarahan yang banyak dalam badan kaca. j. Pemeriksaan tekanan +ola mata Pertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan tekanan bola mata meningkat. k. Pemeriksaan darah lengkah, laju sedimentasi &47* menunjukkan anemia sistemik in)eksi.
1.7 Pemerk#aan Dagno#tk Biopsi Dengan melakukan biopsi jarum halus maka tumor dapat ditentukan jenisnya. "amun demikian tindakan ini dapat menyebabkan terjadinya penyebaran tumor sehingga tindakan ini jarang dilakukan oleh dokter spesialis mata.
Pemeriksaan dengan anestesi umum 0ertujuan untuk melakukan pemeriksaan bola mata secara baik, yaitu menentukan
diameter
kornea,
tekanan
intra
okuler,
pemeriksaan
)unduskopi serta melihat pembuluh darah atau neo;askularisasi yang terjadi. 8luoresensi Angiograf membantu menentukan luasnya kerusakan pada retina dan membantu dokter untuk menentukan terapi 9ltrasonograf +ntuk melihat klasi(kasi dan ukuran tumor #omputerized 5omograph) s(an* +ntuk melihat adanya klasi(kasi, ukuran serta perluasan tumor. :agneti( Resonan(e "maging &:R"* 0aik untuk melihat adanya kalsi(kasi, ukuran dan perluasan tumor 4um+al pungsi Pada pemeriksaan patologi anatomi akan terlihat adanya sel J sel tumor 6:rdi
Penatalak#anaan Dalam memutuskan strategi terapi pada pasien retinoblastoma,
sasaran pertama yang harus dilakukan adalah menyelamatkan kehidupan,
kemudian
menyelamatkan
;isus.
menyelamatkan anagemen
mata, modern
dan
akhirnya
Retinoblastoma
Cntraokular sekarang ini dengan menggabungkan kemampuan terapi yang berbeda mencakup nukleasi,
ksenterasi,
Photo(oagulasi, Krioterapi, ;ternal-Beam Radiation,
Kemoterapi, dan Pla
Radiotherap) . *erapi retinoblastoma berkembang dalam beberapa tahun dan sangat berkaitan dengan ukuran tumor. Selain itu dipengaruhi oleh banyaknya mata yang terkena. 0ila terkena bilateral maka akan dilakukan terapi konser;ati) 6radioterapi7, bila unilateral ekstensi) maka dipertimbangkan enukleasi.
0erdasarkan ukuran tumor 6retinoblastoma7, penatalaksanaannya dapat dibagi 1. *umor kecil +kuran tumor kecil dari ' diametar papil ner;us optikus tanpa in(ltrasi ke korpus ;iterus atau sub retinal. Dapat dilakukan )otokoagulasi laser, termoterpi, korioterapi dan kemoterapi. '. *umor medium o 0rakiterapi untuk tumor ukuran kecil dari 4 diameter papil ner;us optikus terutama yang tidak ada in(ltrasi ke korpus ;itreous, juga dipergunakan untuk tumor-tumor yang sudah o o
mengalami regresi. #emoterapi Radioterapi, sebaiknya komplikasinya
retinopati. %. *umor besar a. #emoterapi
dapat
untuk
hal
ini
dihindarkan
mengakibatkan
mengecilkan
tumor
katarak,
dan
karena radiasi
ditambah
pengobatan lokal seperti krioterapi dan )otokoagulasi laser yang
bertujuan
untuk
menghindarkan
enukleasi
atau
radioterapi. *indakan ini juga memberikan keuntungan apabila terdapat tumor yang kecil pada mata sebelahnya. b. 8nukleasi bulbi dilakukan apabila tumor yang diKuse pada segmen posterior bola mata dan yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya rekurensi &. *umor yang sudah meluas kejaringan ekstra okuler maka dilakukan eksenterasi dan diikuti dengan kemoterapi dan radioterapi. 5. *umor yang sudah bermetastasis jauh, hanya diberikan
-
kemoterapi saja. ;ternal-Beam Radiation 5herap)
*umor Retinoblastoma respon terhadap radiasi, digunakan teknik terbaru yang dipusatkan pada terapi radiasi mega;oltage, untuk melepaskan &-&5 c@y selama lebih dari &-$ minggu. #husus untuk terapi pada anak Retinoblastoma bilateral yang tidak respon terhadap 2aser atau #rioterapi. #eselamatan bola mata baik, dapat
dipertahankan sampai 45!. Cndikasinya pada kasus mata yang masih ada kemungkinan untuk dapat melihat.keberhasilannya tergantung lokasi tumor dan ukuran tumor.
-
Pla
terapi
lain
seperti
pembedahan,
8?ternal
0eam
Radiotherapy 680R*7 dan kemoterapi.0rachytherapy melibatkan penempatan yang tepat dari sumber radiasi langsung di lokasi dari tumor kanker. =itur utama dari brachytherapy adalah bahwa radiasi hanya mempengaruhi daerah yang sangat lokal di sekitar sumber radiasi. Paparan radiasi ke jaringan sehat berkurang karena jauh dari sumber.0rakiterapi memberikan keunggulan dibandingkan 80R* tumor dapat diobati dengan dosis yang sangat tinggi radiasi lokal, sementara mengurangi kemungkinan kerusakan yang tidak perlu jaringan sehat di sekitarnya. 0rachytherapy merupakan pilihan pengobatan yang e)ekti) untuk banyak jenis kanker. Pengobatan hasil
telah
menunjukkan
bahwa
angka
kesembuhan
kanker
brakiterapi baik dibandingkan dengan operasi dan 80R*, atau meningkat bila digunakan dalam kombinasi dengan teknik ini. Selain itu, brachytherapy dikaitkan dengan risiko rendah e)ek samping yang serius. Radioacti;e
Pla>ue
terapi
dapat
digunakan
pada
terapi
penyelamatan mata dimana terapi penyelamatan bola mata gagal untuk menghancurkan semua tumor akti) dan sebagai terapi utama terhadap beberapa anak dengan ukuran tumor relati) kecil sampai sedang.
-
8otokoagulasi laser =otokoagulasi laser sangat berman)aat untuk retinoblastoma stadium
sangat dini.
Dengan melakukan )otokoagulasi laser
diharapkan pembuluh darah yang menuju ke tumor akan tertutup sehingga sel tumor akan menjadi mati. #eberhasilan cara ini dapat dinilai dengan adanya regresi tumor dan terbentuknya jaringan
sikatrik korioretina. Lang paling sering dipakai adalah :rgon atau Diode laser yang dilakukan sebanyak ' sampai % kali dengan inter;al masing-masingnya 1 bulan. Krioterapi
-
Dapat
juga
digabungkan
dengan
)otokoagulasi
laser.
#eberhasilan cara ini akan terlihat adanya tanda-tanda sikatrik korioretina. Gara ini akan berhasil jika dilakukan sebanyak % kali dengan inter;al masing-masing 1 bulan. Krioterapi digunakan dengan ;isualisasi langsung dengan5riple 8reeze-5haw 5e(hni
dan(r)oa+lation untuk
tumor
yang
terletak
lebih
anterior.*erapi tumor yang berulang sering memerlukan kedua tekhnik tersebut. Selanjut di )ollow up pertumbuhan tumor atau komplikasi terapi. nukleasi
-
8nukleasi adalah terapi pilihan untuk Retinoblastoma ukuran besar
.
8nukleasi
masih
Retinoblastoma.9alaupun
menjadi
beberapa
terapi dekade
de(niti)
untuk
terakhir
terjadi
penurunan )rekuensi enukleasi baik pada kasus unilateral maupun bilateral. 8nukleasi dipertimbangkan sebagai inter;ensi yang tepat jika • • •
-
*umor melibatkan lebih dari 5! bola mata Dugaan terlibatnya orbita dan ner;us optikus elibatkan segmen anterior dengan atau tanpa @laukoma "eo;askular. Kemoterapi Cndikasinya
adalah
pada
tumor
yang
sudah
dilakukan
enukleasi bulbi yang pada pemeriksaan patologi anatomi terdapat tumor pada khorid dan atau mengenai ner;us optikus. #emoterapi juga diberikan pada pasien yang sudah dilakukan eksenterasi dan dengan metastase regional atau metastase jauh. #emoterapi juga diberikan
pada
tumor
ukuran
menghindarkan tindakan radioterapi.
kecil
dan
sedang
untuk
Retinoblastoma
Study
@roup
menganjurkan
penggunaan
Garboplastin, incristine sul)at dan 8topo
#emotermoterapi,
dimana
setelah
dilakukan
kemoreduksi
dilanjutkan dengan termoterapi. Gara ini paling baik untuk tumor-tumor yang berada pada )o;ea dan ner;us optikus dimana jika dilakukan radiasi atau )otokoagulasi laser dapat berakibat terjadinya penurunan ;isus. b. #emoradioterapi, adalah kombinasi antara kemoterapi dan radioterapi yang dapat dipergunakan untuk tumor-tumor lokal dan sistemik.
1.11
I.
A#u,an *eera9atan
PATO"ISIOLO0I
=aktor
=aktor 2ingkungan 6irus, Nat kimia,
utasi pada gen R01 yang terletak pada @en R01 tidak Protein R01 6P-R07 tidak Pertumbuhan sel didaerah retina tidak Resiko ata =ungsi 8kso)talmu gangguan #urang #emerahan #urang motorik #etajaman g. #eterbatasan Pembatas ata Sebagian *umor s berwarna *erdapat masa *rkna 6biasanya putih7 Perubahan Peningkatan *umor @laukoma Cn;asi ke di g. terpapar in)ormasi perkembang tentang 6Sebelum percaya terganggu M penyakit persepsi lapang an M pada malam bercahaya mengeluarkan 6penonjola sekitar retina enekan :nak "yeri sering sara) *umor semakin #urang kecemas Gahaya Cn3amasi Pot. @angguan alutumor Gitra penampila 2empar tekanan intra lekocori membes sekunder ner;usata penglihatan penerimaan Resti