Fraktur adalah pemisahan atau robekan pada kontinuitas tulang (baik jaringan tulang atau tulang rawan) yang terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan pada tulang dan tulang tidak mampu untuk menahan
FRAKTUR
Jenis-jenis Fraktur: Berdasarkan bentuk garis patah patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma Fraktur Transversal Fraktur Oblik Fraktur Spiral Fraktur Kompresi Fraktur Avulsi Berdasarkan sifat fraktur fraktur (luka yang ditimbulkan). Tertutup Faktur Tertutup Terbuka Fraktur Terbuka Berdasarkan komplit atau atau ketidakklomplitan fraktur Komplit Fraktur Komplit Inkomplit Fraktur Inkomplit Berdasarkan jumlah garis patah Fraktur Komunitif Fraktur Segmental Multiple Fraktur Multiple
Tekanan yang keras pada tulang
Kerusakan fragmen tulang Pergeseran tulang P sumsum tulang > P kapiler Reaksi stres klien Melepaskan katekolamin Mobilisasi asam lemak Bergabung dengan trombosit
Pengumpulan darah di ekstremitas bawah ↓ sirkulasi volume cairan
↑ permeabilitas kapiler
Gangguan perfusi jaringan5
Iskemik
Metabolisme anaerob Penumpukan asam laktat Asidosis
Plasma bocor ke interstitial
Sekresi paru statis
Gangguan struktur dan fungsi ginjal Pelepasan kalsium dalam sistem sirkulasi
↓ motilitas usus
Hiperkalsemia
Konstipasi7 ↑ Mukus dalam bronkus Media perkembangbiakan bakteri
Kompensasi untuk meningkatkan ekskresi kalsium dalam urin
Statis urin di pelvin renalis Batu ginjal
Resorpsi tulang Osteoporosis
Edema Hipoksia
Menyebabkan efek vasokonstriksi
IMOBILISASI
Menekan ujung saraf Sindrom malkompartemen
Melepaskan myoglobulin (protein otot) ke sirkulasi
2
Pemasangan fiksasi eksternal yang terlalu kencang
Menyumbat pembuluh darah
Perlukaan pada jaringan otot
↑ P pada saraf sensori Perdarahan
Stimulasi histamin Emboli
Cedera jaringan lunak
Gangguan pertukaran gas6
Risiko Infeksi4
Diagnosa Keperawatan: 1. Nyeri yang berhubungan dengan dengan spasme otot, pembengkakan pembengkakan atau perdarahan 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot, kerusakan rangka neuromuskuler: nyeri/ketidaknyamanan; terapi restriktif (imobilisasi tungkai) 3. Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilitas akibat pemasangan gips atau traksi 4. Risiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, trauma jaringan lunak) 5. Risiko gangguan perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan perdarahan, pembengkakan, pemasangan gips gips atau traksi 6. Risiko gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan komplikasi akibat fraktur dan imobilitas 7. Risiko konstipasi berhubungan dengan imobilisasi
Pengkajian 5P: 1. Pain (Nyeri) : Persisten, progresif, pemberian analgesik tidak memberi pengaruh, meningkat pada sentuhan pasif, tidak terlokalisasi) terlokalisasi) 2. Paresthesia: Penurunan sensasi, hypersensation, kesemutan, mati rasa atau sensasi loss 3. Pallor: Pucat, eksterior mengkilap sebagai akibat pembengkakan, anggota tubuh hangat dengan semburat kebiruan bisa mengindikasikan stasis vena, anggota tubuh dingin dan pucat di bawah tingkat cedera dan / atau pembatasan mungkin menunjukkan menunjukkan insuficiency arteri. 4. Paralysis 5. Pulselessness