Makalah ini berisikan tentang pembahasan penyakit iritasi pada kulit, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dermatitis Kontak Iritan
dermatitis kontak iritan
DERMATITIS KONTAK IRITAN
Makalah ini berisikan tentang pembahasan penyakit iritasi pada kulit, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dermatitis Kontak IritanFull description
DermatovenereologyFull description
Dermatitis Kontak Iritan case report
12
dermatitis kontak iritan
grayyFull description
nnn
DKI
Pathway dermatitis kontak iritan
Pathway dermatitis kontak allergen
Pathway dermatitis atopik
Dermatitis Popok Dermatitis popok atau yang lebih dikenal dengan ruam diapers yaitu ruam pada kulit yang disebabkan karena pemakaian diapers yang tidak benar sehingga terjadi iritasi kulit (Sujatni,2013). Iritasi kulit tersebut biasanya terjadi pada daerah penggunaan popok dan sekitarnya meliputi lipatan Paha, perut bagian bagian bawah, paha, pantat dan daerah anogenital (Handaryati,2003). Etiologi Dermatitis popok dapat terjadi karena beberapa hal yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Penggunaan popok yang tidak benar Urine dan feses Jamur dan kuman Iritan kimia Gesekan
Patofisiologi Pemakaian popok menyebabkan kulit menjadi lembab, memudahkan maserasi, berkembangnya mikroorganisme dan gesekan karena sifat popok sendiri yang obstruktif sehingga menghambat penguapan. Terjadinya kelembaban dan gesekan tersebut mengakibatkan terhambatnya pelepasan panas. Hal ini mberdampak pada peningkatan suhu yang meningkatkan terjadinya vasodilatasi dan inflamasi. Selain itu, saat tingkat kelembaban kulit meningkat akan membuat kulit menjadi lebih basah sehingga memudahkan terjadinya abrasi kulit dan meningkatkan permeabilitas stratum korneum. Pathway
DAFTAR PUSTAKA Sujatni et al.(2013). Pengaruh lamanya pemakaian diapers terhadap ruam diapers pada anak diare usia 6-12 bulan di RSUD Tugurejo Semarang. Diakses pada 12 oktober 2015 dari http://pmb.stikestelogorejo.ac.id/ejournal/index.php/ilmukeperawatan/article/download/186/210 Handaryati, L. (2003). Uji banding salep ketokonasol 2% dan seng oksida 10% pada dermatitis popok. Semarang : Bagian/ SMF Ilmu penyakit kulit dan kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Diakses pada 12 oktober 2015 dari http://core.ac.uk/download/pdf/11714898.pdf