TUTORIAL KLINIK Nama NIM Bagian Preceptor
: Muhammad Pringgo Arifianto : 20070310161 : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin : dr. H. Rikyanto, Sp.KK.,M.Kes.
Nama pasien Jenis kelamin Umur Alamat
: Tn. DJ : Laki - Laki : 65 Tahun : Patangpuluhan, Yogyakarta
Problem
Hypothesis
Mechanism
More info
Don’t know
Learning issues
Problem solving
Anamnesa dilakukan pada tanggal 8 April 2013.
DD: 1.Dermatitis Kontak Iritan
1. DKI - Suatu proses dermatitis yang timbul karena efek sitotoksik lokal langsung dari bahan iritan baik fisika maupun kimia, yang bersifat tidak spesifik, pada sel – sel epidermis dengan respon peradangan pada dermis dalam waktu dan konsentrasi yang cukup.
KU : Baik, CM VS : Tidak diperiksa UKK : Pada pinggang kiri tampak lesi primer berupa papul milier eritema berbentuk bulat multiple. Batas tegas
1. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dilakukan ?
A.
DECISION MAKING:
2. Perbedaan antara dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi
1. Tes tempel ( Patch test ) Pelaksanaan uji tempel dilakukan setelah dermatitisnya sembuh ( tenang ), bila memungkinkan setelah 3 minggu. Tempat melakukan uji tempel biasanya di punggung, dapat pula dibagian luar lengan atas.Bahan uji diletakkan pada sepotong kain atau kertas, ditempelkan pada kulit yang utuh, ditutup dengan bahan impermeabel, kemudian direkat dengan plester. Setelah 48 jam dibuka. Reaksi dibuka setelah 48 jam ( pada waktu dibuka), 72 jam atau 96 jam. Untuk bahan tertentu bahkan baru memberi rekasi setelah satu minggu. Hasil positif dapat berupa eritema dengan urtika sampai vesikel atau bula. Penting dibedakan, apakah reaksi karena alergi kontak atau karena iritasi, reaksi akan menurun setelah 48 jam ( reaksi tipe decresendo ), sedangkan reaksi alergik kontak makin meningkat. 2. Uji tusuk ( prick test ) 3. Uji Gores ( scratch test )
KU: Pasien datang dengan keluhan utama bintil-bintil di daerah punggung bawah dan pinggang RPS: keluhan muncul sejak 10 hari SMRS. Muncul pertama di sekitar punggung bawah, berupa bintil berair lalu pecah , lalu menjalar ke sekitar pinggang . Pasien merasa gatal dan panas. Sebelumnya sudah diberi obat CTM yang dibeli sendiri oleh pasien tetapi keluhan tidak berkurang. RPD: -Pasien belum pernah mengalami sakit serupa. -Riwayat penyakit alergi disangkal RPK: Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa O: Dari pemeriksaan fisik ditemukan UKK berupa papule milier eritem batas tegas pada regio abdomen.
2.Dermatitis Kontak Alergi
- Mekanisme : Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk dan mengubah daya ikta air kulit. - Gejala klinis : Biasanya kelainan kulit muncul beberapa saat sesudah kontak pertama dengan bahan iritan 2. DKA -Dermatitis yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap bahan bahan kimia yang kontak dengan kulit dan dapat mengaktivasi reaksi alergi
B.
Pemeriksaan eosinofil darah tepi Pemeriksaan Immunoglobulin E
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
DIAGNOSIS: Dermatitis Kontak Iritan
TREATMENT: - Cetirizine 1x10mg - Desoksimetason oint 2xue Pengobatan penunjang : 1. Mencegah untuk menggaruk daerah lecet 2. Menjaga hygiene yang baik
Problem
Hypothesis
Mechanism - Mekanisme : Reaksi hipersensitivitas tipe IV, reaksi hipersensitivitas di kulit timbul secara lambat, umumnya dalam waktu 24 jam setelah terpajan dengan alergen. - Gejala klinis : Gatal, pada yang akut dimulai dengan bercak eritema berbatas tegas, diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula, paa yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas.
Perbedaan DKI dan DKA
More info
Don’t know
Learning issues
Problem solving