LAPORAN KASUS
PARTUS PREMATURUS IMMINENS
Oleh: Albert Simon (110200506! I "#$#n A%i Pr#n#t# (11020051&'!
Pembimbin: %r) I M#%e "#n%i#* S+)O,
-ALAM RAN,KA MEN,IKUTI KEPA KE PANITERAAN NITERAAN KLINIK MA-.A /A,IANSM O/STETRI -AN ,INEKOLO,I RSU- SANI"ANI 2016
1
KATA KATA PEN,ANTAR PEN, ANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tinjauan kasus ini dengan tepat tepat waktu. waktu.Lap Lapora oran n kasus kasus yang yang berjud berjudul ul P#rt34 P#rt34 Prem# Prem#t3r t3r34 34 Immine Imminen4 n4 ini disusu disusun n dalam dalam rangka rangka mengik mengikuti uti epanit epanitera eraan an linik linik Madya Madya di !agian" !agian"#M$ #M$ %bstetri dan &inekologi '#() #anjiwani. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengu*apkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis+
dr. dr. Pand Pandee Made Made Ngur Ngurah ah &eri &eriaw awan an,, #p.% #p.%& & sela selaku ku kepa kepala la !agi !agian an"# "#M$ M$ %bstetri dan &inekologi '#() #anjiwani
dr. Made Made /an /andia, dia, #p.%& #p.%& selaku selaku pembim pembimbing bing laporan laporan kasus kasus ini ini
0
#emu emua pih pihak yang ang tida tidak k dapat apat dise diseb butk utkan satu satu per satu satu yang ang tela telah h memberikan bantuan kepada penulis.
1khirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan tinjauan kasus ini masih banyak kekurangan. #ehingga kritik dan saran yang bersi2at membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan tinjauan kasus ini. #emog #emogaa tinj tinjau auan an kasu kasuss ini ini dapa dapatt memb memberi erika kan n man2a man2aat at dan dan tamba tambaha han n pengetahuan khususnya kepada penulis dan kepada pemba*a dalam menjalankan praktek sehari-hari sebagai dokter.
&ianyar, 3 #eptember 43
Penulis -ATAR ISI
5alaman
1T1 1T1 PEN&1NT1'................... PEN&1NT1'........... ................ ................ ................ ................ ................ ................ ................. ................. ............... ....... i )1$T1' )1$T1' # ................................... .......................................................... .............................................. .............................................. ....................... ii !1! PEN)15(L(1N ............................................. .................................................................... ...................................... ............... !1! TN61(1N P(#T11 . )e2inisi ........................................................ ............................................................................... ............................................. ...................... . Epidemiologi.......................................... Epidemiologi................................................................. .............................................. ............................ ..... .0 $aktor 'isiko ...................................................... ............................................................................. ..................................... .............. 0 .7 Etiopathogenesis................ Etiopathogenesis....................................... ..................................................................... .............................................. . 7 .8)iagnosis ................................................. ......................................................................... ............................................... ......................... 8 .3Pen*egahan Persalinan Preterm ............................. .................................................... .................................. ........... 3 .9Penatalaksanaan ........................................... .................................................................. ........................................... .................... : .: omplikasi....................................... omplikasi.............................................................. .........................................................4 ..................................4 !1! L1P%'1N 1#(# ................................................... .......................................................................... ........................... .... !1! ; PEM!151#1N............................... PEM!151#1N...................................................... .............................................. ............................. ...... 0 !1! ; PEN(T(P PEN(T(P................................................ ..................................................................... .............................................. ....................... 9 )1$T1' P(#T11
/A/ I PEN-AULUAN
Partus Prematurus Iminens
dari semua penyebab kematian perinatal pada bayi tanpa kelainan bawaan.)i negara maju angka kejadian persalinan preterm sekitar 8-4>, sedangkan di ndonesia sendiri masih diatas 4> dan hingga saat ini belum menunjukkan tanda penurunan yang berarti., Persalinan preterm merupakan suatu mani2estasi klinis yang dapat disebabkan multi2aktorial.#epertiga kejadian pesalinan preterm disebabkan oleh kelainan medik dan obstetrik seperti hipertensi, plasenta pre?ia, solusio plasenta, dimana persalinan harus segera diakhiri dan tidak bisa ditunda lagi. )ua pertiga persalinan preterm terjadi se*ara spontan yang belum jelas diketahui penyebabnya.)i sisi lain, sampai saat ini pemi*u awal persalinan kurang bulan spontan masih belum bisa dijelaskan se*ara pasti. )i ndonesia, terdapat 4-8> kehamilan yang mengalami in2eksi saluran kemih asimptomatik dan sekitar 4-4> diantaranya terjadi pada partus prematurus., $aktor yang menjadi kendala dalam penanganan persalinan preterm terletak pada perawatan bayi yang masih belum *ukup bulan
di manasemakin
muda usia kehamilannya tingkat morbiditas dan
mortalitasnya semakin tinggi.,0!erbagai konstelasi permasalahan yang ditimbulkan sebagai akibat dari persalinan preterm memerlukan suatu konsep pengetahuan se*ara komprehensi2, terutama dalam aspek diagnosis dan penatalaksanaannya sehingga diharapkan dapat menurunkan an*aman persalinan preterm dan menurunkan morbiditas-mortalitas janin.
1
/A/ II TINAUAN PUSTAKA
2)1
-eini4i
Menurut World Health Organization 5%=, persalinan preterm adalah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 4-09 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir <5P5T=.0 )e2inisi lain dari persalinan preterm adalah adanya kontraksi uterus dengan 2rekuensi dan intensitas menetap dan kuat yang menyebabkan progresi2itas dari penipisan dan pembukaan ser?iks sehingga dapat menyebabkan
kelahiran
sebelum
waktunya.7 #edangkan partus
prematurus
iminensmerupakan kondisi adanya suatu an*aman terjadinya persalinan pada usia kehamilan kurang dari 09 minggu. 2)2
E+i%emioloi
)ari seluruh kasus persalinan se*ara umum persalinan preterm memiliki insiden sebesar 3-4>. Persalinan preterm juga menempati urutan pertama dalam penyebab mortalitas dan morbiditas neonatal.0 #ebanyak94> morbiditas, mortalitas dan pengeluaran biaya kesehatan neonatal pada > wanita yang melahirkan di 1merika #erikat , sedangkan dengan berat lahir bayi @ .844 gram pada usia kehamilan sama keberhasilan hidup bayi sekitar :4>. Pada usia kehamilan @ 0 minggu dan berat lahir bayi @ .844 gram, keberhasilan hidup bayi hanya berkisar 8B>.0 2)7
#8tor Ri4i8o
2
)ari berbagai 2aktor yang dapat menyebabkan persalinan preterm di golongkan menjadi , yaitu dari janin dan maternal.0,8 a. $aktor janin, meliputi+ . . 0. 7. 8. 3. 9. b.
Perdarahan trimester awal Perdarahan antepartum
$aktor maternal, meliputi+ . Penyakit berat pada ibu . (sia ibu saat hamil yang terlalu muda atau terlalu tua <@ 9 tahun atau A 08 tahun= 0. eadaan sosial ekonomi menengah ke bawah 7. !erat badan ibu sebelum hamil yang terlalu rendah 8. )iabetes mellitus 3. Preeklampsia atau hipertensi 9. n2eksi saluran kemih" genital" intrauterine :. Penyakit in2eksi dengan demam B. #tress psikologis 4. elainan bentuk uterus atau ser?iks . 'iwayat persalinan preterm" abortus berulang . nkompetensi ser?iks
2)9
Etio+#toene4i4
Terdapat banyak 2aktor yang menjadi penyebab persalinan preterm, antara lain2aktor janin, maternal,
sosiodemogra2i,
dan
juga 2aktor medik.
#elain
multi2aktorial terkadang penyebab persalinan preterm adalah 2aktor tunggal seperti 2aktor patogenik yang menyebabkan dihasilkannya mediator-mediator biokimia sehingga berakibat pada kontraksi rahim dan perubahan ser?iks.!eberapa 2aktor tersebut diantaranya+
3
a. 1kti?asi aksis kelenjar hipotalamus-hipo2isis-adrenal baik pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu dan janin b. n2lamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat in2eksi asenden dari traktus genitourinaria atau in2eksi sistemik *. Perdarahan desidua d. Peregangan uterus patologik e. elainan pada uterus atau ser?iks #ekitar 08> persalinan preterm terjadi tanpa diketahui penyebab yang jelas, 04> akibat persalinan elekti2, 4> pada kehamilan ganda, dan sebagian lain akibat 2aktor janin dan juga 2aktor maternal.8#alah satu penyebab ketuban pe*ah dini dan persalian preterm adalah in2eksi korioamnion. Patogenesis in2eksi yang menyebabka n terjadinya persalinan preterm belum diketahui se*ara pasti, diduga diawali dari pengeluaran produk sebagai hasil dari akti?asi monosit.1kti?asi 2os2olipase 1 melepaskan asam arakidonat dari selaput amnion janin. 5al tersebut menyebabkan kadar asam arakidonat bebas meningkat sehingga menyebabkan terjadinya sintesis prostaglandin. Endotoksin dalam air ketuban merangsang sel desidua untuk menghasilkan sitokin dan prostaglandin yang menyebabkan terjadinya proses persalinan. !erbagai sitokin, seperti interleukin-, tumor nekrosing 2aktor
preeklampsia
atau
hipertensi,
penolong
persalinan
*enderung
memutuskan untuk mengakhiri kehamilan, dimana menyebabkan meningkatnya pre?alensi persalinan preterm. ondisi medik lain seperti inkompetensi ser?iks dapat
4
meningkatkan risiko terjadinya persalinan preterm. $aktor-2aktor lain yang menyebabkan terjadinya persalinan preterm adalah riwayat lahir mati, tingkat sosio ekonomi yang rendah, dan kehamilan di luar nikah.0 2)5
-i#no4i4
)iagnosis dari persalinan preterm ditegakkan berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan 2isik, dan pemeriksaan penunjang. 5al terpenting yang perlu diperhatikan dan dipastikan adalah bahwa apakah usia kehamilan sudah *ukup bulan atau belum. (sia kehamilan ini dapat dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir, pemeriksaan antenatal yang teratur, atau dengan dilakukan pemeriksaan penunjang ultrasonogra2i <(#&=. )alam menentukan diagnosis an*aman persalinan preterm seringkali ditemukan kesulitan oleh karena kontraksi yang timbul terkadang bukan mengan*am terjadinya persalinan.Terdapat kriteria diagnosis an*aman persalinan preterm, yaitu+0 a. ontraksi yang berulang sedikitnya setiap 9-: menit sekali, atau -0 kali dalam b. *. d. e.
4 menit 1danya nyeri punggung bawah
penipisan sebanyak 84-:4> 2. Presentasi janin rendah, sampai men*apai spina is*hiadi*a g. #elaput ketuban yang pe*ah diikuti dengan kemajuan yang pembukaan ser?iks yang bermakna dalam waktu jam oleh pemeriksa yang sama.7 Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain pemeriksaan (#& untuk menentukan
pasti
umur
kehamilan
yang
penatalaksanaan selanjutnya. 5
berguna
untuk
diagnosis
dan
Pemeriksaan lain seperti sonogra2i trans?aginal untuk mengukur panjang ser?iks yang berguna untuk memprediksi persalinan preterm sebelum usia 04 minggu dikarenakan sensiti?itas dan nilai prediksi negati2nya yang bagus. Pemeriksaan 2ibronektin janin dinilai juga berman2aat untuk memprediksi an*aman persalinan preterm, dimana peningkatan glikoprotein ini sebelum ketuban pe*ah menunjukkan kemungkinan terjadinya persalinan preterm. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan hematologi rutin, urinalisis, swab ?agina dan laju endap darah untuk menilai kemungkinan tanda-tanda in2eksi sehingga dapat membantu untuk mempertimbangkan penatalaksanaan selanjutnya.0,7,8 2)6
Pene#h#n Per4#lin#n Preterm
Tingginya angka kejadian persalinan preterm memerlukan pen*egahan yang e2ekti2 yaitu dengan skrining rutin pada saat Ante !atal "are <1NC= agar dapat mengidenti2ikasi yang berisiko agar dapat diberikan penjelasan dan penilaian klinik mengenai persalinan preterm serta diberikan gambaran mengenai tanda-tanda kontraksi yang mengan*am persalinan sehingga tindakan pen*egahan dapat segera dilakukan. Pemeriksaan ser?iks rutin dapat dilakukan pada saat kontrol kehamilan untuk men*ari apakah terdapat inkompetensi ser?iks.!ila ditemukan ser?iks @ *m disertai dengan pembukaan, maka risiko terjadinya persalinan preterm meningkat 0-7 kali. Terdapat indikator untuk menentukan kemungkinan terjadinya risiko persalinan preterm, yaitu+ a. ndikator klinik #eperti timbulnya kontraksi, pemendekan ser?iks
6
*. ndikator biokimia . $ibronektin janin+ kadar lebih dari 84 ng"ml pada usia kehamilan 7 minggu mengindikasikan terjadinya persalinan preterm. adar 2ibronektin janin yang tinggi pada ?agina, ser?iks, dan air ketuban mengindikasikan terdapat gangguan hubungan antara korion dan desidua. . "orticotrophin #eleasing Hormone
tahun= 5indari jarak kehamilan terlalu dekat Pemeriksaankehamilan dan memperoleh pelayanan antenatal yang teratur 5indari merokok atau mengonsumsi obat terlarang 5indari kerja berat dan istirahat *ukup %bati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan preterm enali dan obati in2eksi genital" saluran kemih )eteksi dan pengamanan 2aktor risiko terhadap persalinan preterm
Pen#t#l#84#n##n
Prinsip dari penanganan an*aman persalinan preterm adalah menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolitik, mematangkan sur2aktan paru
7
janin dengan pemberian kortikosteroid, dan men*egah in2eksi. Penatalaksanaan terhadap an*aman persalinan preterm dipengaruhi oleh beberapa 2aktor+0 a. eadaan selaput ketuban+ proses persalinan tidak akan dihambat apabila ketuban sudah pe*ah b. Pembukaan ser?iks+ proses persalinan akan sulit di*egah apabila pembukaan sudah men*apai 7 *m *. (sia kehamilan+ makin muda usia kehamilan, maka pen*egahan terhadap persalinan harus dilakukan. Persalinan dapat dipertimbangkan apabila T!6 A .444 gram atau usia kehamilan men*apai A 07 minggu d. Penyebab atau komplikasi persalinan preterm e. emampuan neonatal intensive care $acilities Penatalaksanaan persalinan preterm menurut prosedur tetap '#(P #anglah adalah sebagai berikut+9 1) Tirah baring ke satu sisi dan pemberian ;$) 2) Monitor kontraksi uterus dan denyut jantung janin 7) Cari penyebab persalinan preterm
bakterimia asimptomatik, ser?iks inkompeten, dll.= 9) Pemberian tokolitik + a. Ni2edipine )osis inisial 4 mg, bila kontraksi tetap dalam 04 menit berikan lagi 4 mg. )osis maksimal dalam jam pertama 74 mg. 6angan memberikan lagi sampai 0 jam setelah pemberian yang kedua. !ila kontraksi tetap, berikan lagi 4 mg sampai kontraksi hilang atau pasien memasuki 2ase akti2 persalinan. Ni2edipin slow release diberikan setelah 7 jam, - 0 kali sehari sesuai dengan dosis yang dibutukan untuk menghentikan kontraksi uterus dalam 7 jam. Tokolitik golongan penghambat kalsium seperti ni2edipin, bekerja dengan menghambat masuknya kalsium lewat membran sel ke dalam sel otot polos uterus. 1kti?itas otot polos termasuk miometrium berhubungan langsung dengan kadar kalsium bebas dalam sitoplasma, dan penurunan kalsium akan menghambat kontraksi miometrium menyebabkan relaksasi uterus.
8
!ila kontraksi berhenti lanjutkan dengan dosis pemeliharaan disesuaikan dengan jumlah obat yang digunakan untuk menghentikan kontraksi dan diberikan dalam bentuk slow release <1dalat %ros -0 kali sehari=. Pemberian dosis pemeliharaan sampai usia kehamilan 07 minggu. )osis maksimal 4 mg"hari, komplikasi yang dapat tejadi adalah sakit kepala dan hipotensi.
b. C%G <"yclo%o&ygenase%' inhibitors= ndometha*in )osis awal 44 mg, dilanjutkan 84 mg per oral setiap 3 jam untuk : kali pemberian. 6ika pemberian lebih dari dua hari, dapat menimbulkan oligohidramnion akibat penurunan renal blood $low janin.Tidak direkomendasikan pada kehamilan H0 minggu karena dapat memper*epat penutupan du*tus arteriosus. 8. Pemberian kortikosteroid <)eIamethason= pada umur kehamilan 7 - 07 minggu. )iberikan dengan dosis 3 mg" jam intramuskuler selama hari. 3. Pemberian antibiotika. Pada ibu dengan an*aman persalinan preterm dan terdeteksi adanya ?aginosis bakterial, pemberian klindamisin <I044 mg sehari selama 9 hari= atau metronidaFole <I844 mg sehari selama 9 hari=, eritromisin <I844 mg per hari selama 9 hari= dapat dipertimbangkan. 2)&
Kom+li8#4i
Persalinan preterm merupakan penyebab utama morbiditas neonatal di seluruh dunia yaitu sebesar 34-:4> kematian neonatal. Morbiditas dan mortalitas ini timbul karena adanya komplikasi lanjutan setelah persalinan yang memburuk, ke*ilnya berat badan janin, atau semakin rendahnya umur kehamilan. !ayi yang lahir mendekati aterm mungkin hanya mengalami sedikit atau bahkan tidak mengalami komplikasi, sedangkan bayi yang lahir sebelum 0-07 minggu mungkin memiliki beberapa komplikasi. Pada beberapa kasus, komplikasi dapat ringan atau berat dan
9
menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang atau bahkan kematian. omplikasi tersebut dapat berupa depresi pernapasan, perdarahan intakranial neonatal, displasia bronkopulmoner, in2eksi, enterokolitis nekrosis, paten duktus arteriosus, dan retinopati akibat belum sempurnanya organ tubuh janin. #ebanyak 4> dari seluruh kelahiran preterm akan mengalami komplikasi dan masalah yang berakibat jangka panjang.
10
/A/ III LAPORAN KASUS
A) I%entit#4 Pen%erit#
Nama
+ NE
No. CM
+ 899B8
Tempat lahir
+ Tampak #iring
(mur
+ B tahun
elamin
+ Perempuan
1gama
+ 5indu
1lamat
+ Manukayu, Tampak #iring
Pendidikan
+ #MP
!angsa
+ ndonesia
#tatus perkawinan
+ #udah menikah
Tgl M'#
+ 4 #eptember 43
/) An#mne4i4
(eluhan )tama Nyeri perut hilang timbul (eluhan Penyait *earang Pasien datang ke '#() #anjiwani dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri perut sejak pukul 49.44 /T1 <4 #eptember 43=.Nyeri perut dirasakan dari perut bawah hingga ke pinggang dan dikatakan hilang timbul.1wal keluhan dikatakan nyeri timbul seketika, namun kemudian setiap mun*ul dikatakan semakin kuat.Pasien mengatakan meskipun men*oba beristirahat keluhannya tidak membaik.Pasien mengatakan nyeri berada pada skala 7 dari rentang 44.Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat keluar air, lendir, dan keluar darah dari kemaluan.&erak anak dirasakan baik oleh pasien.eluhan nyeri saat berkemih, keputihan, trauma selama kehamilan disangkal oleh pasien.
11
#iwayat Menstruasi Menar*he umur 8 tahun, siklus haid teratur setiap 0 4 hari, lamanya 8 - 9 hari.;olume 84 **, eluhan saat haid disangkal. 5ari Pertama 5aid 5ari terakhir Ta2siran Partus
+ 7$ebruari 48
+ No?ember 43
#iwayat Perniahan dan Persalinan Pasien menikah satu kali pada umur B tahun dengan suami saat ini, dengan lama pernikahan selama 7 bulan. #iwayat (ehamilan+ . 5amil ini #iwayat Ante !atal "are ,A!"Pasien mengatakan untuk kontrol kandungannya dilakukan di bidan lebih dari tigakali dan sudah diberikan imunisasi TT. #iwayat (ontrasepsi Pasien tidak memakai kontrasepsi. #iwayat Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat dan makanan. #iwayat Penyait .erdahulu Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan kehamilan saat ini
#iwayat penyait gineologi
12
Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti keputihan baik sebelum atau selama kehamilannya. 'iwayat penyakit lain pada alat kemaluannya juga disangkal. #iwayat *osial Pasien sebelum hamil merupakan karyawan swasta, namun kesehariannya hanya diam di rumah setelah hamil. Pasien mengatakan memiliki masalah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal baru di rumah keluarga suaminya setelah menikah. ebiasaan makan dikatakan 0-7 kali sehari disertai dengan konsumsi ?itamin kehamilan. Pasien dan suami tidak memiliki riwayat merokok dan minum minuman beralkohol. ;) Pemeri84##n i4i8
. #tatus present eadaan (mum
+ !aik
esadaran
+ E7;8M3
Tekanan )arah
+ 4"94 mm5g
Nadi
+ :7 kali"menit
'espirasi
+ 4 kali"menit
#uhu Tubuh 1ksila+ 03,9oC Nyeri
+ 7"4 <;1#=
Tinggi !adan
+ 88 *m
!erat !adan
+ 88 kg
!M
+ ,:B kg"m
. #tatus &eneral epala
+ Mata + 1nemis <-="<-=, kterus <-="<-=, sokor.
Toraks
+ 6antung + ## tunggal, 'eguler, Murmur <-=. Paru+ ?esikuler
1bdomen
+ ∼ status obstetri
Ekstremitas + #uperior K n2erior + %edema <-="<-=
13
0. #tatus %bstetri M#mm#e:
nspeksi Payudara tampak tegang dan simetris, puting susu tampak menonjol, hiperpigmentasi aerola mammae, penonjolan glandula Montgomery
nspeksi Tampak perut membesar ke depan, berbentuk bujur, tegang, dan simetris,disertai adanya striae li?ide dan tidak tampak bekas lukaoperasi Palpasi Pemeriksaan Leopold Leopold +Teraba bulat, lunak, dan susah digerakkan
+Teraba bagian keras, datar dan memanjang di perut kiri
pasien
+ !agian bawah sudah masuk7"8 dari pintu atas panggul
+
nspeksi + ;ul?a";agina normal, blood slym
14
etuban
a. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan )arah Lengkap <4 #eptember 43= Parameter
5asil
Nilai 'ujukan
#atuan
/!C
:.9
7.4 4.4
40"QL
5&!
4.B
.4 3.4
g"dL
MC5
9.:
9.4 0.4
Pg
MC;
:.3
:.4 B8.4
2L
MC5C
07.
0.4 03.4
g"dL
PLT
09:
84 784
40"QL
Pemeriksaan 5ematologi <4 #eptember 43= 6enis pemeriksaan
5asil
LE)
94
5arga Normal . - mm"jam . -7 mm"jam
Pemeriksaan $aal 5emostasis <4 #eptember 43= 6enis pemeriksaan
5asil
5arga Normal
!T
R04S
-3 menit
CT
:R04S
4-8 menit
Pemeriksaan (rine Lengkap <4 #eptember 43=
15
6enis pemeriksaan
5asil
'ujukan
/arna
uning keruh
uning
!erat jenis
,44
,440-,404
Ph
3,4
7,4-9,8
Protein
Negati2
Negati2
&lukosa
Negati2
Negati2
!ilirubin
Negati2
Negati2
(robilinogen
Negati2
Negati2
eton
Negati2
Negati2
Nitrit
Negati2
Negati2
Eritrosit
Negati2
Negati2
Leukosit
0J
Negati2
Eritrosit
-7
4-
Leukosit
!anyak
4-8
!akteri
Negati2
Negati2
6amur
Negati2
Negati2
Tri*homonas
Negati2
Negati2
#edimen urine
b. Pemeriksaan (#& 6anin tunggal, $5!
1;E 0/0)
5C B,3 0/) A
E)! ""3
1C :,7 0/0)
E$/ 449 gram
$L 3,00
0/0)
Plasenta korpus anterior grade #)P 0, *m E) -i#no4i4An#li4i4
&P4444 ( 0 minggu 8 hari T"5 J PP
16
) Ren#n# Ker=#
M'# + Perawatan konser?ati2 !ed rest Terapi+ a. Ni2edipine sebagai tokolitik sesuai protap Pemberian ni2edipine 4 mg, bila didapatkan kontraksi diulang 04 menit dengan ni2edipine 4 mg, dosis maksimal 74 mg. )ilanjutkan ni2edipine 4 mg setiap 0 jam, dosis maksimal :4 mg dalam 7 jam b. )eIametason mg 7 jam intramuskular selama hari *. $errous #ul2at I 044 mg intraoral Monitoring + keluhan, vital sign0 5is, )66 E + - penjelasan kondisi pasien, ke*urigaan diagnosis, terapi yang diberikan, e2ek samping obat dan komplikasi yang mungkin terjadi. - pasien untuk istirahat dan tetap mengkonsumsi makanan yang bergiFi selama kehamilan. - meminta keluarga untuk membantu memantau keadaan pasien dan melapor bila keluhan memberat atau mun*ul keluhan baru.
PERALANAN PEN.AKIT 20 Se+tember 2016
# + Nyeri perut
!P + 4":4 mm5g 5' + :4 I"mnt '' + :I"mnt TaI + 03,94C #tatus &eneral
17
epala + Mata + 1nemis <-="<-=, kterus <-="<-=, sokor. Toraks Paru
+ 6antung + ## tunggal, 'eguler, Murmur <-=. + ?esikuler
1bdomen
+ ∼ status obstetri
Ekstremitas
+ #uperior K n2erior + %edema <-="<-=
#tatus %bstetri 1bdomen + T$( + 3 *m )66 + 87 5# +
21 Se+tember 2016
# + Nyeri perut <-=, keluar air dari kemaluan <-=, gerak janin
!P + 4":4 mm5g 5' + :7 I"mnt '' + :I"mnt TaI + 03,94C #tatus &eneral epala + Mata + 1nemis <-="<-=, kterus <-="<-=, sokor. Toraks Paru
+ 6antung + ## tunggal, 'eguler, Murmur <-=. + ?esikuler
1bdomen
+ ∼ status obstetri
18
Ekstremitas
+ #uperior K n2erior + %edema <-="<-=
#tatus %bstetri 1bdomen + T$( + 3 *m )66 + 87 5# + <-= ;agina + pendarahan <-= 1 + &P4444 ( 0 minggu 3 hari T"5 J PP P + Perawatan onser?ati2 h- !ed rest total h- )eIamethasone mg 7 jam M Ni2edipine tokolitik sesuai protapA adalat oros 04 mg : jam % nbion tab 7 jam MI + %bser?asi keluhan dan )66, 5#, ;ital sign
22 Se+tember 2016
# + Nyeri perut <-=, keluar air dari kemaluan <-=, gerak janin
+ 6antung + ## tunggal, 'eguler, Murmur <-=. + ?esikuler
1bdomen
+ ∼ status obstetri
Ekstremitas
+ #uperior K n2erior + %edema <-="<-=
#tatus %bstetri 1bdomen + T$( + 3 *m )66 + 77
19
5# + <-= ;agina + pendarahan <-= 1 + &P4444 ( 00 minggu T"5 J 2ollow up PP P + Perwatan konser?ati2 5- !edrest h- Ni2edipine tokolitik sesuai protap A adalat oros 04mg : jam % nbion tab 7 jam MI + %bser?asi keluhan dan )66, 5#, ;ital sign
27 Se+tember 2016
# + Nyeri perut <-=, keluar air dari kemaluan <-=, gerak janin
( + !aik Compos Mentis !P + 4"34 mm5g 5' + : I"mnt '' + :I"mnt TaI + 034C #tatus &eneral epala + Mata + 1nemis <-="<-=, kterus <-="<-=, sokor. Toraks Paru
+ 6antung + ## tunggal, 'eguler, Murmur <-=. + ?esikuler
1bdomen
+ ∼ status obstetri
Ekstremitas
+ #uperior K n2erior + %edema <-="<-=
#tatus %bstetri 1bdomen + T$( + 3 *m 5is + <-= )66 + 7: I"mnt ;agina + Pendarahan <-= (#& +
20
6anin tunggal, $5!
0/)
1;E + 0/7) E$/ + B8 gram E)! + ""43 Plasenta korpus anterior grade 1$ + 9,7 *m Cer?i*al lenght + ,8*m 6enis kelamin + laki laki )oppler ;elo*imetry + MC1 + P + , ' + 4,3B #") + 0,: 1rteri umbili*alis + P + 4,90 ' + 4,8 #") + ,47 1 + &P4444 ( 00 minggu hari T"5 J 2ollow up PP P + Mobilisasi h- 1dalat oros 04mg : jam % nbion tab 7 jam % MI + eluhan, ;ital sign, )66
29 Se+tember 2016
# + Nyeri perut <-=, keluar air dari kemaluan <-=, gerak janin
( + !aik Compos Mentis 21
!P + 44"34 mm5g 5' + :4 I"mnt '' + :I"mnt TaI + 034C #tatus &eneral epala + Mata + 1nemis <-="<-=, kterus <-="<-=, sokor. Toraks Paru
+ 6antung + ## tunggal, 'eguler, Murmur <-=. + ?esikuler
1bdomen
+ ∼ status obstetri
Ekstremitas
+ #uperior K n2erior + %edema <-="<-=
#tatus %bstetri 1bdomen + T$( + 3 *m )66 +74I"min 5is + <-= ;agina + Pendarahan <-= 1 + &P4444 ( 00 minggu hari T"5 J 2ollow up PP P + Mobilisasi h- 1dalat oros 04mg : jam % nbion tab jam % !PL ontrol poliklinik <4"4"43= /A/ I< PEM/AASAN
Pasien perempuan usia B tahun dengan &P444 usia kehamilan 0 minggu 8 haridatang dengan keluhan nyeri perut hilang timbul sejak pukul keluhan nyeri perut sejak pukul 49.44 /T1 <4 #eptember 43=. Nyeri perut dikatakan hilang timbul namun
semakin
lama semakin
memberat.&erak anak dirasakan
22
baik oleh
pasien.eluhan nyeri saat berkemih, keputihan, trauma selama kehamilan disangkal oleh pasien.!erdasarkan data tersebut, pasien datang saat usia kehamilan preterm dengan adanya tanda-tanda persalinan sehingga didiagnosis dengan PP. Penentuan diagnosis PP ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan 2isik dan pemeriksaan penunjang.)ari anamnesis, keluhan utama pasien yaitu nyeri perut hilang timbul sejak 7 jam sebelum masuk rumah sakit dan dirasakan semakin memberat dan tanpa disertai dengan keluarnya lendir dan darah.eluhan nyeri saat berkemih, keputihan, trauma selama kehamilan disangkal oleh pasien.5ari pertama haid terakhir <5P5T= pasien dikatakan tanggal 7 $ebruari 48 dengan ta2siran persalinan menurut 5P5T yaitu No?ember 43. 5al ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa nyeri perut hilang timbul merupakan salah satu keluhan subjekti2 yang sering dirasakan oleh pasien dengan PP. )ata objekti2 yang didapatkan melalui pemeriksaan 2isik didapatkan tinggi 2undus uteri yang berada pada pertengahan antara umbilikus dengan pro*essus Iiphoideus dengan M*) 3 *m, dengan kehamilan presentasi kepala dan kepala belum memasuki pintu atas panggul. 5is dirasakan -0 kali dalam 4 menit dengan lama 4-04 detik.)enyut jantung janin terdengar paling keras pada bagian kiri bawah umbili*us dengan 2rekuensi 88 kali per menit.Pada inspeksi ?agina tampak pengeluaran per?aginam , ketuban utuh, terdapat blood slym.Pada pemeriksaan penunjang dengan (#&
23
diagnosis partus prematurus imminens sudah dapat ditegakkan sesuai dengan teori atau tinjauan pustaka. $aktor pemi*u kondisi an*aman persalinan preterm merupakan suatu konstelasi multi2aktorial.$aktor predisposisi terjadinya partus prematurus imminens pada pasien ini dilakukan dengan metode eksklusi yaitu 2aktor maternal seperti adanya riwayat persalinan preterm sebelumnya atau riwayat persalinan preterm pada keluarga atau penyakit pada ibu yang berhubungan dengan proses kehamilan dan persalinan dapat disingkirkan. $aktor risikogaya hidup seperti konsumsi alkohol, merokok, dan obesitas dapat disingkirkan, namun 2aktor stress emosional *ukup berperan signi2ikan karena pasien mengatakan memiliki kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru setelah menikah. #tres merupakan suatu kondisi yang menganggu 2ungsi psikologis dan 2isiologis seseorang. !eberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara stres dengan akti?asi aksis kelenjar hipotalamus-hipo2isis-adrenal baik pada ibu maupun janin.0-8$aktor risiko pada 2etal seperti adanya kegawatan pada janin atau perkembangan janin yang terganggu dapat disingkirkan. #elain 2aktor stress, 2aktor risiko yang mungkin terjadi adalah akibat adanya in2eksi ascendent . Meskipun ke*urigaan in2eksi tidak didapatkan saat anamnesis yang mengarah sebagai salah satu gejala in2eksi seperti nyeri berkemih dan adanya keputihan, hal ini dapat disebabkan keadaan in2eksi yang terjadi bersi2at subklinis atau asimtomatik sehingga pasien *enderung tidak merasakan keluhan tersebut dengan jelas. 5al ini didukung oleh 2akta bahwa terdapat 4-8> kehamilan yang mengalami in2eksi saluran kemih asimptomatik dan sekitar 4-4> diantaranya terjadi pada partus prematurus.,!ukti yang mendukung ke*urigaan penyebab merupakan suatu proses in2eksi ditemukan melalui pemeriksaan urinalisis dan LE) yang mengarah pada in2eksi saluran kemih. /alaupun dari hasil urinalisis tidak memperlihatkan adanya bakteri, jamur ataupun parasit namun, adanya makroskopis leukosit J0 dan banyak leukosit sedimen
24
kultur urin. )ugaan adanya in2eksi as*endent dari saluran kemih menuju jalan lahir menjadi 2aktor risiko pada pasien ditunjang oleh hasil pemeriksaan LE) yang meningkat sehingga menandakan in2eksi telah terjadi se*ara sistemik. 5al ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa in2eksi as*enden merupakan salah satu penyebab in2eksi yang paling sering pada kasus persalinan preterm dimana in2eksi akan memi*u pelepasan LP# dan sitokin-sitokin sehingga nantinya akan menginisiasi terjadinya kontraksi uterus dan pematangan ser?iks dini. Masalah pada pasien saat datang yaitu adanya kontraksi hilang timbul padausia kehamilan preterm. Penatalaksanaan pada pasien yaitu perawatan konser?ati2, bedrest selama 0 hari, pemberian tokolitik ni2edipin, deIametason mg 7 jam intramuskular selama hari, dan inbion 044 mg 7 jam per oral. 5al ini sesuai dengan prinsip terapi dimana terapi konser?ati2 merupakan pilihan pada kasus PP dan diberikan obat berupa tokolitik untuk menghilangkan kontraksi uterus.Lebih lanjut, untuk pen*egahan komplikasi pada bayi preterm akibat belum sempurnanya pematangan organ paru bayi, diberikan tatalaksana obat golongan kortikosteroid berupa deIametason. ontraksi uterus sudah tidak ditemukan pada tanggal #eptember 43, Pemberian ni2edipine diganti dengan adalat oros
25
pulang pada tanggal 7 #eptember 43. #etelah pasien pulang dengan keadaan membaik, pasien dianjurkan untuk memeriksakan kembali kehamilan di Poli $etomaternal.Pada kasus ini tidak terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
/A/ < PENUTUP
Partus prematurus imminens atau persalinan preterm adalah suatu proses persalinan yang terjadi pada usia kehamilan yang belum *ukup umur, dalam hal ini usia kehamilan adalah kurang dari sama dengan 09 minggu. Permasalahan yang teriadi pada PP bukan saja hanya pada kematian perinatal, melainkan bayi prematur ini sering pula disertai dengan kelainan, baik kelainan jangka pendek maupun jangka panjang. Pasien NE dengan usia kehamilan 0 minggu 8 hari datang dengan keluhan nyeri perut hilang timbul, tanpa disertai keluarnya air, lendir maupun darah per?aginam. Penanganan untuk mengidenti2ikasi 2aktor risiko telah dilakukan dengan ke*urigaan yang mengarah pada in2eksi dan stres.Penanganan untuk menghilangkan kontraksi dan penanganan in2eksi telah dilakukan.eadaan pasien stabil dan keadaan bayi baik oleh karena penanganan yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan kajian teori. )iagnosis menurunkan
dan
an*aman
penatalaksanaan
persalinan preterm
persalinan
dan
preterm
yang baik dapat
menurunkan
morbiditas
janin.Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan diagnosis dan temuan klinis yang diperoleh. !ila tanpa ada tanda penyulit dan komplikasi, maka kehamilan akan dipertahankan hingga *ukup bulan. #edangkan bila terdapat penyulit maka terminasi kehamilan dini menjadi pilihan.
26
-ATAR PUSTAKA
. ornia orkata, dr. #p%&,dkk. Pedoman diagnosis Terapi dan !agan 1lirPelayanan Pasien. 440+9 . Cunningham $&, Le?eno 6, !loom #L, #pong CY, )ashe 6#, 5o22man !L, et al. /illiam %bstetri*s. 7th edition. M*&raw 5ill Edu*ation. 47+:B:88. 0. Mo*htar, 1!. lmu ebidanan. Edisi 7. 6akarta+ PT !ina Pustaka #arwono PrawirohardjoU 47. pp.339-393. 7. 'oss, M&. 1Preterm 2abor3. E-medi*ine 2rom Meds*ape. 48. 1?ailable+ http+""emedi*ine.meds*ape.*om"arti*le"34BB:-o?er?iew" <1**essed+ 43, #eptember 0=. 8. )ri2e, 6. Et al. Clini*al %bstetri*s and &ynae*ology+ Prematurity. #aunders, London 447+ 098-:4. 3. 5impunan edokteran $eto-Maternal P%&. Edisi . Manajemen Persalinan Preterm. 448. 9. Prosedur Tetap $etomaternal %bstetri dan &inekologi '#(P #anglah+ Persalinan Preterm. 47.
27