Apa saja parameter parameter gempa bumi ? Metode apa yang digunakan untuk menentukan epicenter dan magnitude gempa bumi?
Parameter Gempa Bumi Parameter Gempabumi menurut Boen (2000) dalam Sudibyakto (2000) biasanya digambarkan dengan tanggal terjadinya, waktu terjadinya, koordinat episenter (dinyatakan dengan koordinat garis lintang dan garis bujur), kedalaman Hiposenter dan Magnitude.
Parameter Gempa Bumi Parameter Gempabumi terdiri dari :
Origine Time
Epicentrum
Hipocentrum
Magnitude Gempa bumi
Origin Time Waktu kejadian gempa bumi (Origin Time) adalah waktu terlepasnya akumulasi tegangan (stress) yang berbentuk penjalaran gelombang gempa bumi dan dinyatakan dalam hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit, detik dalam satuan UTC (Universal Time Coordinated).
Epicentrum Epicentrum (epicentre) adalah hasil proyeksi hiposenter kepermukaan bumi, atau dapat disebut juga sebagai titik di permukaan bumi yang didapat dengan menarik garis melalui fokus tegak lurus pada permukaan bumi.
Epicentrum Daerah sekitar epicentrum yang terhebat menderita kerusakan akibat gempa bumi dinamakan macroseisme yang dibatasi oleh suatu garis yang disebut pleistosiste.
Hipocentrum Hipocentrum (hypocentre) adalah pusat gempa bumi, yaitu tempat terjadinya perubahan lapisan batuan atau dislokasi di dalam bumi sehingga menimbulkan gempa bumi.
Hipocentrum
Howell (1969) telah membagi jenis-jenis gempa bumi berdasarkan kedalaman hipocentrumnya, yaitu : Gempa bumi dangkal (normal), pusatnya< 70 km.\ Gempa bumi sedang (intermedier), pusatnya 70 – 300 km. Gempa bumi dalam, pusatnya 300 –700 km. Kebanyakan gempa bumi yang terjadi pusatnya terletak dekat permukaan bumi pada kedalaman rata-rata 25 kilo meter, dan berangsur kebawah tidak lebih dari 700 km.
Magnitude Gempa Bumi Magnitudo gempa adalah ukuran kekuatan gempa bumi yang menggambarkan besarnya energi yang terlepas pada saat gempa bumi terjadi dan merupakan hasil pengamatan seismograf
Magnitude Gempa Bumi Pada tahun 30-an Richter memperkenalkan konsep magnitude untuk ukuran kekuatan gempa di sumbernya. Satuan yang digunakan adalah skala Richter (Richter Scale), yang bersifat logaritmik.
Magnitude Gempa Bumi Umumnya magnitude diukur berdasarkan amplitude dan periode fase gelombang tertentu. Rumus untuk menentukan magnitude gempa secara umum dipakai oleh Richter dan telah digunakan sampai saat ini adalah
Magnitude Gempa Bumi M : magnitudo, a : amplitude gerakan tanah (dalam mikron), T : periode gelombang, Δ : jarak pusat gempa atau episenter, h : kedalaman gempa, CS : koreksi stasiun oleh struktur lokal (sama dengan 0 untuk kondisi tertentu) CR : koreksi regional yang berbeda untuk setiap daerah gempa. Beberapa jenis magnitudo yang pernah diperkenalkan dan digunakan sampai sekarang yaitu:
Magnitude Gempa Bumi
Magnitudo Lokal (ML) Magnitudo Lokal (ML) adalah magnitudo yang diukur dengan menggunakan fase gelombang P. M L
= log a + log f (∆)
Magnitude Gempa Bumi
Magnitudo Gelombang Badan(mb) Magnitudo gempa yang diperoleh berdasarkan amplitudo gelombangbadan (P atau S) disimbolkan dengan mb. Rumus yang digunakan dalam menghitung mb adalah:
Magnitude Gempa Bumi
Magnitudo Gelombang Permukaan(MS) Magnitudo yang diukur berdasar amplitudo yang menggunakan fase gelombang permukaan terutama gelombang R disimbolkan dengan MS. Rumus yang digunakan dalam menghitung MS adalah:
Magnitude Gempa Bumi
Kedalaman Sumber Gempa (Hipocenter) Kedalaman sumber gempa bumi (hiposenter) adalah jarak yang dihitung tegak lurus dari permukaan bumi. Kedalaman sumber gempa bumi (hiposenter) dinyatakan oleh besaran jarak dalam satuan km.
Metode Penentuan Epicenter dan Magnitude Gempa Bumi Untuk menentukan lokasi sumber gempabumi diperlukan data waktu tiba gelombang seismik dengan sekurang – kurangnya 4 data waktu tiba gelombang P. Sedangkan penentuan magnitude gempa memerlukan pengukuran amplitude, dan periode atau lamanya gelombang tersebut tercatat di suatu stasiun
Metode Penentuan Epicenter dan Magnitude Gempa Bumi Selain itu juga diperlukan data posisi stasiun yang digunakan dan model kecepatan gelombang seismik.Episenter gempa dapat ditentukan secara manual dengan metode lingkaran ataupun metode hiperbola, sedangkan program komputer untuk menentukan parameter gempa digunakan metode Geiger.
Metode Penentuan Epicenter dan Magnitude Gempa Bumi
Metoda Lingkaran Dengan Tiga Stasiun
Metode Hiperbola
Metode Titik Berat
Metode Gerak Partikel
Metode Geiger