2.1 Metode Metode Survei dan Penentuan Penentuan Titik Titik Pengamatan Pengamatan
Metode Metode survey survey tanah tanah dibagi dibagi menja menjadi di 2 yaitu yaitu pendek pendekata atan n sintet sintetik ik dan analit analitik. ik. Dalam Dalam pendekatan sintetik, dilakukan pengamatan di lapang terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan kisaran sifat-sifat tertentu, sehingga dihasilkan suatu peta sebanyak keragaman yang ada. Penentuan satuan spasial atau peta berdasarkan hasil pengamatan pada titiktiti titik k
peng pengam amat atan an..
Pend Pendek ekat atan an
sint sintet etik ik
adal adalah ah
membe emberi ri
nama ama
dahu dahulu lu
baru baru
kem kemudia udian n
mengelompokkannya. Dalam Dalam pendek pendekata atan n analit analitik ik,, pertam pertamaa lansek lansekap ap dibagi dibagi ke dalam dalam tubuh tubuh tanah tanah “alami “alami”, ”, berdasarkan karakteristik eksternal seperti landform, vegetasi dan tanah permukaan. etelah itu dilakukan penentuan karakteristik tanah pada masing-masing satuan tersebut melalui pengamatan dan pengambilan !ontoh tanah. Pendekatan analitik berdasarkan pada petunjuk-petunjuk sifat-sifat eksternal. Pendekatan analitik adalah membagi terlebih dahulu ke mudian baru memberi nama.
Persamaan pendekatan sintetik dan pendekatan analitik: Dalam praktik pendekatan sintetik maupun analitik dilakukan bersama-sama. Pada
pendekatan sintetik, penempatan pengamatan sering mengikuti petunjuk eksternal yang arahnya pada batas-batas antara tanah yang berbeda dimana dalam kenyataan petunjuk ini sama dengan karakteristik eksternal pada pendekatan analitik. Pada pendekatan analitik, penempatan garis batas sering didukung dengan pengamatan pemboran juga tubuh tanah alami yang terlihat pada foto udara yang dalam kenyataannya dapat menghasilkan satuan serupa dengan yang dikelompokkan pada pendekatan sintetik.
"ontoh pendekatan sintetik # Metode survei tanah yang berdasarkan prinsip pendekatan sintetik adalah metode survei grid. $al pertama pada metode grid, yaitu pengamatan dilakukan dengan pola teratur %interval titik titik pengam pengamata atan n berjar berjarak ak sama sama pada pada arah arah vertik vertikal al dan hori&o hori&onta ntal'. l'. (emudi (emudian an diesti diestimas masii variabilitas tanah dan dikelompokkan. urvei grid !o!ok dilakukan pada daerah yang mempunyai pola tanah yang kompleks dimana pola detail hanya dapat dipetakan pada skala besar yang kurang praktis.
)ambar *.* Metode )rid
"ontoh pendekatan analitik # Metode survei tanah yang berdasarkan prinsip pendekatan analitik adalah metode survei fisiografi dengan bantuan interpretasi foro udara. urvei ini dimulai dengan interpretasi foto udara %+' untuk mendelineasi landform yang terdapat di daerah yang disurvei, diikuti dengan penge!ekan atau pengamatan di lapangan terhadap komposisi suatu peta, biasanya hanya di daerah perakilan, tidak semua delineasi dikunjungi.
)ambar *.2 Metode isiografi
Dalam survei tanah dengan pendekatan analitik, yang dilakukan adalah :
Pertama adalah tahap persiapan, seperti# menentukan tujuan survei tanah, estimasi biaya survei tanah, merumuskan kerangka a!uan, membuat surat perjanjian kerjasama, mengurus perijinan, mengumpulkan data-data sekunder, melakukan pengadaan foto udara, menyiapkan peta dasar, melakukan interpretasi foto udara, menyiapkan peta lapangan, menyusun jadal pelaksanaan, menyiapkan alat dan bahan survei./alu yang kedua tahap survei lapangan, yaitu penge!ekan hasil interpretasi foto udara atau batas-batas yang ada pada peta dasar dan peta ren!ana rintisan, sehingga dapat membagi lansekap ke dalam komponen-komponen sedemikian
rupa yang diperkirakan akan memiliki tanah yang berbeda. (emudian melakukan pengamatan di lapang dengan menilai karakterisasi satuan-satuan yang dihasilkan melalui pengamatan dan pengambilan !ontoh tanah di lapang. (emudian yang terakhir adalah analisis data dan pembuatan peta dan laporan berdasarkan hasil survei tanah.
Peta Landform Menggunakan rid !aku Metode grid kaku merupakan metode yang menggunakan prinsip pendekatan sintetik.
kema pengambilan !ontoh tanah se!ara sistematik diran!ang dengan mempertimbangkan kisaran spasial autokorelasi yang diharapkan. 0arak pengamatan dibuat se!ara teratur pada jarak tertentu untuk menghasilkan jalur segi empat %re!tangular grid' di seluruh daerah survei. Pengamatan dilakukan dengan pola teratur %interval titik pengamatan berjarak sama pada arah verti!al dan hori&ontal'. 0arak pengamatan tergantung dari skala peta. Metode ini sangat !o!ok untuk survei intensif dengan skala besar, dimana penggunaan interpretasi foto udara sangat terbatas dan intensif pengamatan yang rapat memerlukan ketepatan penempatan titik pengamatan di lapangan dan pada peta. urvei grid juga !o!ok dilakukan pada daerah yang me mpunyai pola tanah yang kompleks di mana pola detail hanya dapat dipetakan pada skala besar yang kurang praktis. urvei ini sangat !o!ok diterapkan pada daerah yang posisi pemetaannya sukar ditentukan dengan pasti. elain itu survei ini sangat dianjurkan pada survei intensif %detail-sangat detail' dan penggunaan hasil interpretasi foto udara sangat terbatas %misalnya pada daerah dengan konfigurasi permukaan kurang beragam1daerah yang relatif datar' atau di daerah yang belum ada foto udaranya.
Menggunakan Metode rid "e#as
Merupakan metode gabungan antara grid kaku dan metode +1fisiografi.Metode ini diterapkan pada survey detail hingga semi detail metode ini dipilih dikarenakan survey peta menggunakan skala besar yakni *#2.333. Pelaksanaan survey ini diaali dengan analisis fisiografi melalui interpretasi foto udara %+' se!ara detail. Dalam metode survey bebas, pemeta “bebas” lokasi1 titik pengamatan dipilih se!aara bebas.
Menggunakan Pendekatan $isiografis Dengan !ey %rea dan Transek Pengamatan pada daerah kun!i %key area' merupakan daerah terpilih dalam suatu
daerah survei yang di dalamnya se!ara berdekatan, terdapat sebanyak mungkin satuan peta yang ada dis eluruh daerah survei tersebut. 4eberapa persyaratan untuk daerah kun!i adalah #
a. $arus dapat meakili sebanyak mungkin satuan peta yang ada di daerah urvey b. $arus dibuat pada daerah di mana hubungan antara tanah dengan kenampakan bentang!.
alam1landform dapat dipelajari dengan mudah. Daerah kun!i tidak boleh terlalu ke!il %untuk survei tanah skala semi detail, 5 *3-63 7
dan skala tinjau 5 -23 7 dari luas total' d. $arus mudah diakses atau tidak sulit dikunjungi edangkan untuk 8ransek merupakan daerah kun!i sederhana dalam bentuk jalur atau rintisan yang men!akup sebanyak mungkin satuan peta atau satuan ujud-lahan. 8ransek tidak boleh sejajar dengan batas ujud-lahan. Dalam setiap survei tanah, umumnya selalu diperlukan bantuan daerah kun!i, ke!uali # a' Daerah survei relatif sempit b' 0ika bentang-alamnya telah diketahui dengan baik !' 0ika seluruh daerah harus didatangi intensif %misal untuk survei irigasi' d' Pada survei skala ke!il, dimana delineasi ujud-lahannya sangat mudah
Penentuan Titik Pengamatan a. 4erada jauh dari lokasi penimbunan sampah, tanah galian atau bekas bangunan, kuburan
atau bahan-bahan lainnya. b. 4erjarak 9 3m dari pemukiman, pekarangan, jalan, saluran air dan bangunan lainnya. !. 0auh dari pohon besar, agar perakaran tidak menyulitkan penggalian profil. d. Pada daerah berlereng, profil dibuat searah lereng