Paramosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai disulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius
Etiologi •
•
!enarik "retraksi# prepusium ke proksimal biasanya dilakukan pada saat bersenggama$masturbasi atau sehabis pemasangan kateter %ongenital
Epidemiologi •
Fimosis dan paramosis dapat terjadi pada laki&laki semua usia' namun kejadiannya tersering pada masa bayi dan remaja –
bisa udah disunat"tidak sempurna# ataupun belum disunat
Patogenesis –
Paramosis merupakan kasus ga)at darurat Upaya untuk menarik kulit preputium ke belakang batang penis' terutama yang berlebihan namun gagal untuk mengembalikannya lagi ke depan manakala sedang membersihkan glans penis atau saat memasang selanguntuk berkemih "kateter#' dapat menyebabkan paramosis
–
%ulit preptium yang tidak bisa kembali ke depan batang penis akan menjepit penis sehingga menimbulkan bendungan aliran darah dan pembengkakan "edema# glans penis dan preputium' bahkan kematian jaringan penis dapat terjadi akibat hambatan aliran darah pembuluh nadi yang menuju glans penis
!anifestasi %linis •
•
•
Udema gland penis *yeri +eratan pada penis
Pemeriksaan ,namnesis - .P/ "sejak kapan susah kening menggelembung' kuantitas' lokasi' kualitas' kronologi' predisposisi' gejala penyerta# .P% "keluarga ada yang pernah sakit yang sama# .P/osek "higienitas keluarga lingkungan# PF nspeksi - preputium menutup$tidak' ada inamasi$tidak Palpasi - nyeri tekan$tidak
–
–
–
–
Penatalaksanaan •
•
Diusahakan supaya prepusium dikembalikan seara manual melalui tehnik memijat glans selama 3 & 4 menit diharapkan edema berkurang dan seara perlahan & lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya 5ila usaha ini tidak sukses' dapat dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat dikembalikan pada posisi normalnya /etelah edema dan proses inamasi menghilang pasien sebaiknya menjalani proses sirkumsisi