Manfaat Pembangunan Double-double Track (DDT) Manggarai - CikarangManfaat Pembangunan Double-double Track (DDT) Manggarai - Cikarang11
Manfaat Pembangunan Double-double Track (DDT) Manggarai - Cikarang
Manfaat Pembangunan Double-double Track (DDT) Manggarai - Cikarang
1
1
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARATSEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARATManfaat Pembangunan Double-double Track Manggarai - CikarangManfaat Pembangunan Double-double Track Manggarai - CikarangAR EDO SAMARA13.01.0023AAR EDO SAMARA13.01.0023ADosen : Sahar Putra Andhika, SH, MHDosen : Sahar Putra Andhika, SH, MH
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
Manfaat Pembangunan Double-double Track Manggarai - Cikarang
Manfaat Pembangunan Double-double Track Manggarai - Cikarang
AR EDO SAMARA
13.01.002
3A
AR EDO SAMARA
13.01.002
3A
Dosen : Sahar Putra Andhika, SH, MH
Dosen : Sahar Putra Andhika, SH, MH
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan memiliki tujuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan infrastruktur di beberapa Kota di Indonesia salah satunya adalah terjadi di Jakarta dan Bekasi. Kota Jakarta dan Bekasi memiliki beberapa rencana pembangunan yang bekaitan dengan peningkatan infrastruktur transportasi yaitu perkeretaapian. Adapun proyek yang bekerja sama dengan PT. KAI adalah proyek pembuatan double-double track (DDT) yang akan dibangun dari stasiun Manggarai – Cikarang.
Peningkatan perjalanan penumpang dan barang kereta api membutuhkan ketersediaan prasarana dan sarana yang mampu mendukung terselenggaranya pelayanan kereta api yang optimal. Jalur kereta api yang tersedia dari rute Manggarai – Cikarang ternyata belum cukup untuk memenuhi permintaan perjalanan tersebut. Pembuatan double-double track (DDT) membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif berdampak pada peningkatan sarana transportasi dan perekonomian nasional. Dampak negatif berdampak pada kehidupan masyarakat dimana lahan tempat tinggal mereka menjadi sasaran pembebasan lahan guna pembuatan double-double track (DDT) tersebut. Dengan dua jalur yang ada sekarang sering terjadi penundaan kereta yang menyebabkan keterlambatan kedatangan maupun keberangkatan kereta. Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk mengembangkan jaringan jalan rel dari Manggarai – Cikarang dengan program double-double track (DDT) atau jalan empat jalur yaitu penambahan dua jalur disepanjang lintasan antara Manggarai – Cikarang agar dicapai pelayanan yang optimal.
Rumusan Masalah
Apa itu double-double track (DDT) ?
Maksud dan tujuan pembuatan double-double track (DDT) Manggarai – Cikarang ?
Sejarah Pembangunan double-double Track (DDT) Manggarai – Cikarang?
Permasalahan yang ditemui sebelum, saat atau sesudah pelaksanaan pembangunan double-double track (DDT) di Manggarai – Cikarang ?
Manfaat dari pembangunan double-double track (DDT) di Manggarai – Cikarang ?
1.3 Maksud
Maksud paper ini ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Perundang-undangan Transdar 2 dan menjelaskan pengertian, sejarah dan maksud dan tujuan pembangunan double-double track (DDT) Manggarai – Cikarang serta mengetahui permasalahannya dan manfaat dari pembangunan double-double track (DDT) Manggarai - Cikarang. Pembangunan double-double track (DDT) tersebut akan sangat terasa bila pembangunan proyek tersebut telah terlaksana sehingga penumpang commuter line dan kereta api jarak jauh lebih nyaman karena kedua kereta tersebut tidak lagi bergantian untuk melewati jalur kereta api dan frekuensi kereta menjadi lebis banyak. Paper ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pembangunan double-double track (DDT) dan dapat membuat pengendara kendaraan bermotor berpindah ke kereta api dan dapat mengurangi kemacetan di jalan.
1.4 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya penulisan paper ini antara lain:
Memenuhi tugas mata kuliah undang-undang Transportasi Darat 2
Mengetahui pengertian, sejarah, dan maksud dan tujuan dari pembangunan double-double track (DDT) Manggarai – Cikarang
Mengetahui permasalahan yang ditemui dan manfaat dari pembangunan double-double track (DDT) Manggarai – Cikarang.
1.5 Pembatasan Masalah
Pada penulisan makalah ini, pembatasan masalah hanya pengertian, sejarah, permasalahan yang ditemui dan manfaat dari pembangunan double-double track (DDT) di Manggarai – Cikarang.
1.6 Sistematika Penulisan
Makalah ini dibagi menjadi tiga bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang penulisan paper, rumusan masalah, maksud, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan
Berisi pengertian, maksud dan tujuan, sejarah, permasalahan yang ditemui, dan manfaat dari pembangunan double-double track (DDT) Manggarai – Cikarang.
Bab III Penutup
Berisi mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan paper ini dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa itu double-double track (DDT) ?
Jalur ganda atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai double track adalah jalur kereta api yang jumlahnya dua atau lebih dengan tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan kepala dengan kepala (head on) serta untuk meningkatkan kapasitas lintas dan disamping itu juga bisa meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan terhadap salah satu jalur.
Berdasarkan Undang-undang No 23 Tahun 2007 Mengenai Perkeretaapian disebutkan bahwa : Pengoperasian kereta api menggunakan prinsip berlalu lintas satu arah pada jalur tunggal dan jalur ganda atau lebih dengan ketentuan setiap jalur pada satu petak blok hanya diizinkan dilewati oleh satu kereta api, dan jalur kanan digunakan oleh kereta api untuk jalur ganda atau lebih. Pengoperasian kereta api yang dimulai dari stasiun keberangkatan, bersilang, bersusulan, dan berhenti di stasiun tujuan diatur berdasarkan grafik perjalanan kereta api.
2.2 Maksud dan Tujuan Pembuatan Double-double Track (DDT) Manggarai – Cikarang
Kurangnya track saat ini, membuat proyek double-double track (DDT) dilakukan, sehingga ada empat track atau jalur lintasan kereta. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan frekuensi KRL Commuter Line tujuan Manggarai - Bekasi. Jalur ini menjawab banyaknya protes yang dilakukan masyarakat yang diakibatkan adanya antrian kereta yang keluar masuk stasiun.
Kadang penumpang protes karena kalau sore didahulukan Kereta Jarak Jauhnya, kalo pagi lebih didahulukan KRL, tetapi penumpang Kereta Jarak Jauh protes karena masuk lambat kalau ada gangguan listrik atau gangguan KRL dan sebagainya.
Proyek double-double track (DDT) akan diteruskan hingga ke Stasiun Cikarang nantinya. Jadi tidak berhenti sampai Bekasi, pengerjaan proyek akan diteruskan hingga. Cikarang. Jadi penambahan jalur ini menjadikan bisa menjadi independen dan frekuensi KRL dapat bertambah. Nanti pengerjaan double-double track (DDT) Bekasi - Manggarai selesai, jalur KRL terpisah menggunakan double track sehingga tidak mengganggu Kereta Jarak Jauh dan KRL saat melintas.
Jalur yang ada sekarang penggunaan jalur double-double track (DDT) yang sudah ada menggunakan sistem gantian antara KRL dengan Kereta Jarak Jauh. Oleh karena itu, nantinya, jika pengerjaan double-double track Bekasi-Manggarai selesai, jalur KRL terpisah menggunakan double track. Dimana dua trcak yang baru itu untuk operasinya. Sedangkan untuk double track yang lama yang ada kabel listriknya tetap digunakan KRL. Jadi bisa menggunakan jalur baru dan lama, frekuensinya bisa ditingkatkan. Pengoperasian double-double track (DDT) diharapkan bisa mengurai hambatan headway atau waktu antara KRL dan kereta jarak jauh dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Meski demikian, tujuan utama pembangun double-double track (DDT) yang baru terutama Bekasi ke Manggarai ingin meningkatkan frekuensi KRL sehingga jumlah KRL bisa ditambahkan. Selain untuk mempercepat keluar masuk KA pada setiap stasiun, penambahan jalur ini juga untuk meningkatkan frekuensi KRL yang masih bisa ditambah, untuk KRL Bekasi - Manggrai.
2.3 Sejarah Pembangunan Double-double Track (DDT) Manggarai-Cikarang
Proyek pembangunan "double-double track" (DDT) dari Manggarai Jakarta Selatan) – Bekasi (Cikarang) sepanjang 35 kilometer telah dicanangkan pada 13 Desember 2001 dan efektif 22 September 2002. Mega proyek ini merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dan Japan International Corporation Agency (JICA) yang dibiayai oleh Japan Bank for International Corporation (JBIC) senilai Rp3,2 triliun. Sayangnya proyek layanan umum itu sudah tertunda selama delapan tahun hanya karena alasan pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. SEJAK tahun 1994 sejumlah investor ternama yang tergabung dalam satu konsorsium telah membuat rencana besar dalam mengembangkan kawasan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Sekitar Stasiun Manggarai yang dikenal sebagai daerah padat penduduk yang juga terkesan kumuh itu, rencananya akan dijadikan kawasan bisnis terkemuka yang dilengkapi dengan pusat transportasi terpadu.
Di sini akan ada stasiun terpadu untuk kereta api dan terminal terpadu untuk angkutan jalan. Artinya, stasiun ini akan melayani KA Jarak jauh, KA angkutan bandara, dan KA komuter yang melayani angkutan penumpang Jabodetabek, yang Jumahnya terus membesar yang saat ini sekitar 400.000 orang perhari. Sayang seribu kali sayang. Rencana besar Itu kandas diterpa krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997. Bahkan rencana yang sempat mendapat dukungan luas pada waktu itu hilang begitu saja.Namun berselang beberapa tahun, tepatnya 13 Desember 2001 dan secara efektif pada 22 September 2002 pemerintah melakukan terobosan dengan menciptakan program baru proyek peningkatan kapasitas prasarana trasportasi jalur utama Jawa dan jalur utama komuter Manggarai - Cikarang.
Untuk mewujudkan proyek besar ini. pemerintah bekerjasama dengan JICA, yang pendanaannya berasal dari pinjaman luar negeri melalui JBIC sebesar Rp3.2 triliun, dengan waktu pelaksanaan dari tahun 2007 sampai dengan 2012. Dalam kesepakatan itu juga disetujui bahwa Pemerintah Indonesia menyediakan dana pendamping sekitar Rp300 miliar untuk pembiyaan pembebasan lahan mulai dari sekitar Stasiun Manggarai dan sejajar rel kereta api hingga Cikarang.
Walaupun mega proyek DDT kereta api (KA) ruas Manggarai-Cikarang sepanjang 35 kilometer agak bebeda dengan rencana proyek tahun 1994. namun tujuannya hampir sama yakni menjadikan pengembangan kawasan Manggarai. Bahkan stasiun Ini termasuk salah satu yang termegah di Asia. Sedangkan fungsinya pun salah untuk melayani KA jarak jauh dan angkutan komuter Jabodetabek.
Sepanjang 35 Km proyek DDT akan dibangun rel empat jalur, yakni dua jalur untuk jarak Jauh dan dua jalur untuk komuter, meningkatkan kapasitas lintas antara stsiun Jatinegara-Stasiun Cikarang, memperpanjang jalur KA komuter, dan memindahkan stasiun akhir jarak jauh dari Gambir dan Jakarta Kota ke Stasiun Manggarai.
Selain itu sejumlah stasiun yang melayani pada jalur DDT tersebut, yakni mulai dari Stasiun Manggarai hingga Cikarang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Artinya, hampir semua stasiun yang ada di sepanjangjalur itu akan memiliki bangunan stasiun baru yang megah.
Tapi akankah proyek ini akan terwujud? Pasalnya sejak dicanangkannya pada 2002 hingga kini tahun 2010 telah berjalan selama delapan tahun, proyek ini belum ada tanda-tanda yang menunjukkan dimulainya pelaksanaan pembangunan konstruksi, dengan alasan klise, yakni pembebasan lahan yang tak kunjung selesai.
Memang dalam pengadaan tanah untuk proyek tersebut dilakukan dengan cara pembebasan lahan milik pribadi dan penertiban lahan milik PT KA. Untuk paket A (Manggarrai-Jatinegara) proses pembebasan tanah telah selesai 100 persen, namun untuk penertiban lahan KA baru mencapai 91.58 persen atau masih tersisa sebesar 8,42 persen.
Sedangkan untuk paket B2 (Jatinegara-Bekasi) untuk pembebasan lahannya mencapai 88,91 persen, atau masih tersisa 11,09 persen. Juga untuk penertiban lahan KA sudah mencapai 97,54 persen, dan masih tersisa sebesar 4,46 persen. Sejauh ini dalam pembebasan lahan masyarakat yang terkena proyek DDT hampir selesai. Namun lahan milik PT KA yang dihuni oleh kelompok masyarakat masih terkendala. Aset PT KA yang terkena proyek ini ada yang berfungsi sebagai rumah dinas, dan ada pula yang dihuni kelompok-kelompok masyarakat secara liar.
Saat ini untuk lahan yang terkait dengan rumah dinas PT KA telah diajukan permohonan penghapusan aset kepada Kementerian Keuangan atas persetujuan Kementerian BUMN. Bila persetujuan dari Menteri Keuangan telah turun, maka permasalahan lahan mik PT KA akan selesai. Sedangkan yang dihuni masyarakat secara liar sedang dinegosiasikan besaran uang konvensasi melalui P2T Walikota Jakarta Timur.
Selain itu juga masih terdapat sebanyak 20 penghuni di Jatinegara yang masih meminta pengukuran ulang dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Anggaran yang diperlukan untuk penertiban dan pembebasan lahan sejak tahun tahun 2002 sampai tahun 2009 sebesar Rp244.169. 555.820. Dana tersebut merupakan dana pendamping yang dianggarkan dari APBN. Khusus wilayah Jakarta (Jakarta Timur), proses pemberian ganti rugi bagi tanah-tanah milik PT KA sudah mencapai 93.43 persen.
Dari sebanyak 2.024 kepala keluarga (KK) yang terkena proyek, sekitar 1.891 KK sudah menerima ganti rugi. Terkait proses penertiban dan pembebasan lahan di Jakarta, nilai pembebasan lahan didasarkan pada perhitungan nilai Jual objek pajak (NJOP). Sedangkan perhitungan pemerintah. NJOP ditambah harga pasar dengan dibagi dua.Sementara alokasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan konstruksi sekitar 41 miliar yen atau setara Rp3,2 triliun. Anggaran itu sudah termasuk biaya konsultan, yang sepenuhnya ditanggung JBIC, dengan perbandingan 51 persen kontraktor Jepang dan 49 kontraktor lokal. Pengerjaan konstruksi itu sendiri dikenakan biaya kontijensi 2-5 persen dari jumlah pinjaman yang diberikan JBIC.
Anggaran konstruksi ini kemungkinan besar akan ditinjau kembali, mengingat nilai tersebut ditetapkan beberapa tahun lalu yang tentunya ada perubahan kursi dan harga-harga lainnya. Memang, sesuai perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan JBIC, pengerjaan konstruksi itu baru bisa
dilakukan bila proses pembebasan dan penertiban lahan seluruhnya selesai. Padahal sebelumnya telah dijadwalkan pembebasan lahan selesai pada 2005 dan konstruksi dimulai awal 2006.
2.3.1 Pembangunan Double-Double Track (DDT)
Pemerintah memulai lagi pembangunan double-double track (DDT) kereta api dari Manggarai, Jakarta Selatan - Cikarang, Bekasi. Pembangunan itu ditandai dengan penandatangan kontrak proyek paket A double-double track (DDT) Manggarai-Jatinegara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan empat pemenang lelang, yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan Len Railway Systems dengan pagu senilai Rp 2,304 triliun selama 27 Juli 2015-31 Desember 2017.
Proyek double-double track (DDT) ini adalah proyek lama. Terakhir dengan loan JICA hanya satu paket yang bisa dilaksanakan (elektrifikasi jalur Bekasi-Cikarang), Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) mendapat paket pekerjaan sipil senilai Rp 1,019 triliun. Berturut-turut, Wijaya Karya mendapat paket pekerjaan rel senilai Rp 363,266 miliar (Rp 373,266 miliar dalam LPSE Kementererian Perhubungan), konsorsium Adhi Karya mendapat paket
pekerjaan bangunan gedung senilai Rp 493,690 miliar, LRS kebagian paket pekerjaan fasilitas operasi senilai Rp 382,910 miliar, dan supervisi digarap konsorsium PT Dardela Yasa Guna senilai Rp 46,086 miliar.
Dua paket double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang lainnya akan segera dorong lagi, yaitu paket B21 (Depo Cipinang) dan B22 (double-double track (DDT) Jatinegara-Bekasi), Proyek Paket A double-double track (DDT) Manggarai-Jatinegara meliputi pembangunan Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara, persinyalan jalur Bekasi-Jatinegara dan Jatinegara-Manggarai, dan pembangunan jalur ganda termasuk trek layang Manggarai - Jatinegara. Pengoperasian double-double track (DDT) diharapkan bisa mengurai hambatan headway atau waktu antara KRL dan kereta jarak jauh dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Karena molornya pembangunan double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang, waktu antara atau headway KRL rute Manggarai-Bekasi mencapai 15 menit sekali. Headway itu jauh sekali dibandingkan waktu antara KRL relasi Bogor-Depok yang cuma 5 menit sekali. Jika double-double track (DDT) ini sudah beroperasi, kapasitas KRL bisa naik dua kali lipat. Atau paling moderat satu setengah kali. Potensi penumpang relasi Bekasi cukup besar. Namun itu terkendala oleh double-double track (DDT) yang telat dibangun.
2.4 Permasalahan yang Ditemui Sebelum, Saat atau Sesudah Pelaksanaan Pembangunan Double-double Track (DDT) di Manggarai – Cikarang
2.4.1 Pembebasan Lahan di Sekitar Pinggiran Jalan Rel
Proyek pembangunan Double-double track (DDT) ini memang tidak berjalan dengan baik dan ada beberapa permasalahan, Permasalahan pembebasan lahan menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam proses pembangunan proyek double double track (DDT) dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Cikarang. Tantangan paling makan waktu itu pengadaan lahan. Saat ini sebagian besar lahan proyek double-double track (DDT) telah
dibebaskan akan tetapi masih terdapat beberapa titik yang belum dibebaskan, Masih ada lahan yang belum dibebaskan antara Stasiun Bekasi – ke Stasiun Cikarang. Pembangunan prasarana perkeretaapian dari Stasiun Bekasi–Stasiun
Cikarang sejauh 17 kilometer ini sebagai tindak lanjut rencana pengoperasian kereta Commuter Line sampai dengan dengan Stasiun Cikarang dengan melewati beberapa stasiun seperti Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Tambun, Stasiun Cibitung, dan berakhir di Stasiun Cikarang.
Proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api Indonesia (KAI) kini mulai memasuki kawasan pemukiman padat penduduk. Setidaknya untuk memuluskan proyek tersebut, rumah penduduk yang berdekatan dengan rel terpaksa mengalami penggusuran. Ratusan rumah milik warga yang tegak berdiri di pinggiran rel dipastikan terancam digusur. Beberapa warga mengaku sudah mendapatkan informasi bakal adanya penggusuran jauh hari sebelumnya. Dan diantara warga juga menyadari penuh bahwa mereka tinggal diatas lahan milik PT KAI. Kendati beberapa warga yang tinggal mengaku sudah siap digusur, Namun tidak sedikit pula diantaranya yang masih belum siap dengan rencana penggusuran. Pembagunan jalur double track ini sendiri selain akan menggusur lahan warga juga akan membuat pengurangan intensitas penggunaan jalan raya oleh kendaraan-kendaraan. Tentu jika ada jalur ganda dan rel rutin melintas akan berpeluang membuat lalulintas menjadi sedikit tersendat, apalagi jika kereta rutin melintas di perlintasan jalan raya.
2.4.2 Pembebasan Lahan Terhalang Oleh Bangunan Sejarah
terdapat bangunan bersejarah yang menghambat pembangunan proyek double-double track (DDT) Tugu perjuangan di Jalan Ir Juanda, Kali Bekasi, akan digeser oleh Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat. Penggeseran tersebut dilakukan untuk mendukung sarana pembangunan transportasi Double Track PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hingga saat ini belum ada keputusan terkait pemindahan tugu. Sebab, Pemkot Bekasi dan PT KAI masih akan membicarakan pembangunan Double Track yang terbentur dengan tugu tersebut. Sementara itu, pihak PT KAI mengaku masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Bekasi terkait pembangunan Double Track yang akan melintasi Bekasi sampai ke Cikampek dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Pembangunan Double Track ini membutuhkan perluasan lahan, karena akan dipasang empat rel di lokasi tersebut. Lahan yang akan digunakan untuk perluasan tidak lain adalah lahan berdirinya monumen sejarah berupa tugu.
Tugu perjuangan yang telah berdiri sejak tahun 1995 tersebut merupakan monumen perjuangan rakyat Bekasi saat memperjuangkan kemerdekaan. PT KAI yang juga menghormati nilai-nilai sejarah yang dimiliki tugu tersebut, akan mengupayakan pemindahan tugu tak terlalu jauh dari lokasi semula. Tugu Kali Bekasi merupakan monumen perjuangan rakyat Bekasi di masa perang kemerdekaan. Bangunan tersebut berada di tepi Kali Bekasi, sebelah timur Stasiun Bekasi dan bersebelahan dengan jembatan rel.
2.4.2 Adanya Korupsi Proyek Double-Double Track (DDT)
Berkas kasus korupsi proyek double-double track (DDT) sekitar 80 persen telah diselesaikan oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Kabarnya, pemerintah Jepang menyoroti langsung perkara ini. Kasus korupsi dan manipulasi data pembangunan rel ganda (double-doube track(DDT)) kereta api Manggarai-Cikarang rencananya akan segera disidangkan akhir bulan ini. Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta menyatakan siap memperkarakan Yoyo Sulaeman sebagai pimpinan proyek (pimpro) double-double track (DDT) dan Iskandar Rasyid sebagai bendahara proyek double-double track (DDT) ke meja hijau.
Kasus ini bermula dari temuan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP menemukan penyimpangan dana sebesar Rp 33 miliar dalam penggunaan anggaran sejak tahun 2002-2005. Kasus ini juga sudah dilaporkan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal DKI Marwan Batubara ke Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya beberapa kalangan menilai, penuntasan kasus korupsi proyek double-double track (DDT) tidak jelas. Padahal pemimpin proyek dan bendaharanya sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak Oktober 2005. Yoyo dan Iskandar sendiri saat ini sudah ditahan sejak 2 Nopember 2006 lalu di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Karena lambannya proses penyidikan ini beberapa waktu yang lalu sejumlah perwakilan warga Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, mendatangi Kejati DKI Jakarta. Mereka meminta kejelasan penuntasan kasus tersebut.
Ada beberapa warga yang menerima ganti rugi sekitar Rp 20 juta, tapi ternyata di kwitansi tertulis Rp 60 juta. Selain itu, dalam kwitansi juga terlihat adanya pemalsuan tanda tangan. Bahkan warga yang di KTP-nya menggunakan cap jempol, dalam kwitansi penerimaan menggunakan tanda tangan. Tidak hanya itu rumah warga yang tidak bertingkat dinyatakan bertingkat.
Selain warga, pihak yang juga menyoroti kasus ini adalah pemerintah Jepang. Soalnya, pemerintah negeri sakura ini turut andil dalam pembiayaan mega proyek tersebut. Bahkan, kabar yang beredar menyebutkan kalau pemerintah Jepang berupaya mengintervensi kasus ini. Setidaknya, dalam setiap pemeriksaan perkara kasus korupsi ini, beberapa wartawan dari Jepang selalu mendatangi Kejati DKI Jakarta.
Selain manipulasi, kasus lain yang dilakukan oleh Yoyo dan rekannya itu adalah penggelembungan dana (mark up) dan ada pembuatan dokumen fiktif. Di dalam mark up dan pembuatan dokumen fiktif itu terdapat juga tindakan pemalsuan.
Dari hasil penyidikan yang dilakukan mulai awal 2006 lalu, didapatkan bukti yang menunjukkan bahwa Yoyo telah menerima dana dari Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) sebesar Rp 105.970.999.645,00. Dari jumlah itu sekitar Rp 33 miliar aliran dananya tidak jelas. Kasusnya sendiri ada yang pembebasan tanah dan penertiban. Untuk penertiban total dana Rp 28 miliar sementara dokumen yang fiktif dan di mark up sekitar Rp 5 miliar,.
Pelaku terjerat pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan. Proyek yang pendanaannya berasal dari APBN sebesar Rp 650 miliar itu seharusnya sudah rampung akhir tahun ini. Namun, berbagai persoalan muncul dalam proyek tersebut. Sejak masih berupa rencana, proyek tersebut sudah berselimutkan kepentingan. Melihat dana yang dianggarkan sangat besar, banyak kelompok-kelompok yang ingin mengambil kepentingan. Entah itu pejabat, politisi maupun pengusaha.
Ketika paket-paket proyek masih dalam tahap ditenderkan, ternyata dalam pelaksanaannya banyak penyimpangan seperti diatur dalam keppres. Karena, tender yang dilakukan hanya pura-pura, yang terjadi cuma penunjukan langsung. Bahkan, pemenangnya sebagian besar justru di bawah kontrol pimpro alias hanya sebagai boneka saja. Pemenang tender justru pimpronya sendiri yang penggarapannya menggunakan nama orang lain.
Selain itu, bahan yang digunakan juga banyak yang menyimpang dari bestek atau master plan yang telah disepakati. Ambil contoh, soal penggunaan penambat yang berfungsi sebagai kancing rel dengan bantalan beton, seharusnya menggunakan pendrol. Tapi, kenyataannya menggunakan klip yang kualitasnya sangat rendah. Tentu saja harganya juga lebih murah.
Belum lagi soal besarnya tingkat kebocoran anggaran. Tidak sedikit anggaran dikeluarkan untuk hal lain yang tidak ada kaitan dengan pembangunan, ujar seorang pemberhati masalah DDT kepada Hukumonline yang tidak bersedia disebut namanya. Misalnya, ujarnya untuk nyangoni DPR yang melakukan kunjungan, amplop untuk pemeriksa internal Departemen Perhubungan, amplop untuk auditor dan fee proyek untuk pejabatnya.
2.4.3 Perlintasan Sebidang
Kereta api terkait dengain akan berfungsinya rel ganda kereta listrik (KRL) Cikarang-Manggarai 2017 mendatang. Dengan bertambahnya kereta api dan perlintasan yang tidak berpalang pintu, sehingga rawan kecelakaan. ditargetkan beroperasi pada 2018. Jika sudah berjalan, jadwal perjalanan Commuter Line akan lebih sering. Konsekuensinya, banyak perlintasan sebidang yang harus ditutup.
Salah satunya ialah perlintasan kereta di Jatinegara - Cipinang harus diganti dengan jalan layang (Fly Over). Hal serupa juga akan dilakukan untuk perlintasan yang ada di sepanjang jalur kereta Jatinegara - Bekasi. Semua perlintasan akan ditutup untuk menghindari resiko kecelakaan akibat banyaknya kereta yang lalu-lalang.
Penutupan perlintasan sebidang ini akan membuat laju Commuter Line bertambah cepat karena tak terhambat apa pun. Hal ini terkait dengan keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pengguna KRL Commuter Line dengan layanan yang cepat.
2.5 Manfaat Dari Pembangunan Double-double track (DDT) di Manggarai – Cikarang
Manfaat dari pembangunan double-double track (DDT) adalah sebagai berikut:
a. Penghematan waktu perjalanan kereta yang sebelumnya harus berhenti untuk menunggu kereta lain lewat, waktu tempuhnya menjadi berkurang, Makin banyak pekerja atau pengusaha yang pulang pergi antar kota menggunakan kereta api, karena waktu perjalanan semakin cepat maka bepergian jauh bukan lagi menjadi hal yang merepotkan. Perjalanan kereta CommuterLine menjadi independent,tidak menghambat perjalanan kereta api jarak jauh. Dan jam Kereta barang jadi bertambah jam operasinya, Sehingga kapasitas angkut kereta barang juga ikut naik,
b. Menghemat bahan bakar minyak (BBM), ini terjadi karena transportasi kendaraan darat pengguna jalan raya beralih ke kereta api, berapa banyak bahan bakar yang hilang pada bus, trruck, mobil, sepeda motor yang seringkali terjebak macet atau terpaksa berjalan merangkak karena jalan rusak. Semakin tinginya jumlah BBM yang dikonsumsi, otomatis APBN juga semakin tersedot dalam jumlah besar untuk pengadaan impor dan subsidi BBM. Oleh karena itu untuk melakukan efisiensi diperlukan pembangunan infrastruktur angkutan yang dapat meminimalisir pemborosan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah melakukan pembangunan double-double track (DDT) manggarai-cikarang.
c. Polusi udara juga ikutan berkurang, emisi karbondioksida berkurang
d. Manfaat lainnya yang juga bisa didapatkan oleh masyarakat dan pelaku bisnis adalah terkait dengan keamanan perjalanan kereta itu sendiri. Hal ini jika dikaitkan dengan waktu tempuh perjalanan yang semakin singkat, maka tidak akan adanya lagi persilangan antara kereta api yang kerap terjadi pada penggunaan jalur tunggal kereta yang pada akhirnya akan semakin baiknya keamanan perjalanan
e. Menekan kerusakan jalan raya, sehingga mampu menghemat keuangan negara yang dialokasikan untuk perawatan jalan serta membayar berbagai resiko yang timbul selama ini.
Menekan kepadatan lalulintas jalan raya, sehingga meminimalkan pemborosan konsumsi BBM akibat kemacetan lalulintas, serta mengurangi resiko kecelakaan lalulintas di jalan raya.
Minimasi biaya angkutan dan distribusi logistik nasional, sehingga di satu sisi mampu menekan biaya produksi dan membuka peluang kompetisi ekspor, di sisi lain menekan harga satuan produksi konsumsi domestik di pasar.
f. Selain bertujuan untuk mempercepat perpindahan penumpang, double-double track (DDT) juga ditujukan untuk memperlancar dan meningkatkan arus barang dari Cikarang Dry Port (CDP) di Cikarang menuju pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. selain untuk mempercepat arus penumpang, program pembangunan jalur kereta double-double track (DDT) ini sebagai salah satu strategi yang diindentifikasi dapat mengatasi permasalahan dwelling time. Selama ini, hasil produksi industri-industri di kawasan industri di sekitar Cikarang, peti kemasnya diangkut oleh truk-truk kontainer melalui jalan darat. Selain menimbulkan kemacetan , truk-truk itu juga mengakibatkan kerusakan jalan dan tentunya penghaburan bbm. Menhub mengatakan, jika jalur double-double track (DDT) sudah tersambung, nantinya truk-truk kontainer hanya beroperasi dari kawasan industri ke Cikarang Dry Port untuk selanjutnya diangkut dengan kereta api. Demikian juga bahan baku yang dibutuhkan industri, begitu turun dari kapal langsung di bawa ke kawasan industri dengan kereta api. nantinya lebih banyak dipergunakan para pelaku usaha untuk pengiriman logistik barang
ekspor. Selama ini angkutan logistik barang lebih kepada penggunaan truk kontainer. Dengan adanya jalur kereta api double track itu nantinya akan memudahkan pengiriman logistik untuk barang ekspor maupun impor. Tentunya dia sangat mendukung modal tranportasi yang digarap pemerintah pusat tersebut. Bukan berati harus meninggalkan truk kontainer untuk pengiriman logistik. Truk kontainer tetap digunakan sebagai angkutan barang. Sedangkan kereta api lebih untuk ekspor. Selama ini, pengiriman impor barang menggunakan truk kontainer sering menggalami keterlambatan yang disebabkan macet. Akibatnya, pengiriman barang yang telat sering mengalami komplain. Dengan tranportasi proyek double track itu, nantinya moda tranportasi akan lebih cepat dan mudah.
g. Coummuter Line yang Beroperasi sampai Stasiun Cikarang dan untuk enunjang double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang bakal membangun dua stasiun kereta baru di wilayah Bekasi. Pembangunan dua stasiun baru tersebut direncanakan untuk mendukung pengoperasian jalur double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang.
Dua Stasiun baru yang akan dibangun itu pertama berada sekitaran Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi dan yang kedua yaitu Stasiun Telaga Asih yang berada di antara Stasiun Cibitung dan wilayah Cikarang Barat Kabupaten Bekasi. Untuk menunjang double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang, kami segera membangun dua stasiun baru di tahun ini, pembangunan double-double track (DDT) sendiri masih berlangsung dan ditarget secepatnya rampun. Untuk stasiun yang ada saat ini akan dilakukan perombakan dan renovasi demi meningkatkan pelayanan jasa tranportasi masal kereta api di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Stasiun lama direnovasi, dan segala infrastruktur penunjangnya diperbaiki. Stasiun yang akan direnovasi itu di antaranya, Stasiun Tambun dan Cikarang. Khusus di Stasiun Bekasi, kata dia, bakal dirombak total, dan infrastrukturnya bakal diubah menjadi dua tingkat layaknya seperti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dilihat secara keseluruhan, paper ini sudah bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di perumusan masalah. Mulai dari pengertian, maksud dan tujuan, sejarah, dan permasalahan yang ditemui, serta manfaat dari pembangunan double-double track (DDT) Manggarai - Cikarang. Pembangunan double-double track (DDT) Manggarai - Cikarang bertujuan untuk memisahkan jalur kereta api commuter line dengan kereta api jarak jauh sehingga kedua kereta tersebut tidak lagi bergantian untuk melewati jalur kereta api khususnya di Manggarai – Cikarang dan frekuensi kereta api commuter line dapat bertambah banyak sehingga membuat penumpang tidak lagi mengalami keterlambatan kedatangan kereta.
Saran
Karena leletnya pekerjaan pembangunan double-double track (DDT) Manggarai - Cikarang ini sehingga proyek ini tidak terlaksana dengan tepat waktu, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan proyek ini karena mempunyai prospek yang bagus untuk transportasi Indonesia di masa depan. Sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif dari pembangunan double-double track (DDT) ini dan masyarakat dapat beralih dari penggunaan kendaraan bermotor ke moda kereta api sehingga dapat mengurangi masalah kemacetan yang menjadi penyebab utama masalah transportasi terutama di Jakarta – Bekasi.