PANDUAN PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN SURVEILANS SURVEILANS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(A( I DEFINISI
Surveilans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan.
memang belum ada dan juga tidak pada !aktu inkubasi saat pasien dira!at. 'enyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang tidak terjadi secara spntan, tetapi memerlukan prses yang disebut sebagai masa inkubasi. 'atkan atau hari setelah pera!atan bukan merupakan patkan yang tetap, karena masa inkubasi dari masing#masing jenis mikrba penyebab infeksi mempunyai !aktu inkubasi * hari, tetapi jenis#jenis infeksi lain bisa berkisar dari beberapa hari, minggu, bulan atau bahkan tahun (misalnya +uberkulsis, HI atau lepra). &ntuk itu, sering kali perlu data#data penunjang, baik dari anamnesa, pemeriksaan fisik atau bahkan labratrium untuk membuktikan jenis infeksi ini. +ujuan dari surveilans 'encegahan dan 'engendalian Infeksi adalah emperleh data dasar enurunkan laju infeksi Rumah Sakit Identifikasi dini kejadian /uar %iasa ( 0/% ) infeksi Rumah Sakit engukur dan menilai keberhasilan suatu prgram 'encegahan dan 'engendalian Infeksi eyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah yang memerlukan penanggulangan emenuhi standar mutu pelayanan medis dan kepera!atan Sebagai unsur pendukung untuk memenuhi akreditasi Rumah Sakit
"enis Surveilans di RS 1RA2$ 3$I4A-
(A( III
Infeksi $aerah 6perasi (I$6) adalah Infeksi pada luka insisi (kulit dan subcutan) akibat suatu tindakan pembedahan. Surveilans I$6 dilakukan selama >#> hari atau sampai 5 tahun untuk pasien dengan implant. $ari penentuan 'anitia mutu RS, target angka kejadian I$6 minimal ; 5,9 <.
0riteria I$6 0eluar cairan purulen dari luka insisi 0ultur psitif dari cairan yang keluar atau jaringan yang diambil secara aseptik $itemukan paling tidak satu tanda infeksi - nyeri, bengkak lkal, kemerahan, kecuali bila hasil kultur negatif $kter yang menangani menyatakan infeksi %erdasarkan 0lasifikasi jenis perasi (kategri perasi) %ersih %ersih tercemar +ercemar 0tr
# Sputum purulent ? ray # Infiltrat baru persisten atau prgresif /abratrium # leuksit = 5>>>:mm atau ; 7>>>:mm # 0ulture aspirasi trakheal C 5> 9 ppm: ml Angka infeksi A' - "umlah kasus infeksi A' ############################################## ? 5>>> @ < "umlah hari pemasangan ventilatr
HA' Angka infeksi "umlah kasus infeksi HA' ############################################## "umlah hari tirah baring pasien
6.
? 5>>> @ <
IADP IA$' atau Infeksi Aliran $arah 'rimer adalah ditemukannya rganisme dari hasil kultur darah semi#kuantitatif : kuantitatif disertai tanda klinis yang jelas serta tidak ada hubungannya dengan infeksi ditempat lain dan : atau dkter yang mera!at menyatakan
5. Flebitis 0imia!i +erjadi karena - pH dan smlaritas cairan infus yang ekstrem à pH , smlaritas -
-
ikrpartikel yang terlarut à yang terbentuk bila partikel bat tidak larut sempurna selama pencampuran à pemberian bat intravena menggunakan filter 5 sampai 9 Jm. 'emilihan material kateter intravaskuler yang digunakan à silikn dan pliuretan kurang bersifat iritasi dibanding plitetrafluretilen (+efln)
. Flebitis %akterial - Hand hygiene tidak dilakukan, Hand Hygiene yang tidak tepat dan benar -
'reparasi kulit tidak baik sebelum pemasangan infus
-
+eknik aseptik tidak baik saat akan pemberian bat atau cairan
-
0ateter dipasang terlalu lama
-
+empat tusukan kateter tidak : jarang diinspeksi secara visual
-
Alat * alat yang di gunakan rusak atau bcr atau kadaluarsa
-
-
/arutan infus terkntaminasi karena teknik aseptik yang kurang baik pada saat pencampuran larutan Faktr virulen instrinsik dari mikrrganisme itu sendiri
. Flebitis 0imia!i
Adanya eritma atau kemerahan pada kulit setempat yang menetap, atau bila ditekan dengan jari, tanda eritma atau kemerahan tidak kembali. 8. T)n:ka- 5 *-a+)/m II Adanya kerusakan pada epitel kulit yaitu lapisan epidermis dan, atau dermis. 0emudian dapat ditandai dengan adanya luka lecet, atau melepuh. . T)n:ka- 5 *-a+)/m III 0erusakan pada semua lapisan kulit atau sampai jaringan subkutan, dan mengalami nekrsis dengan tanpa kapisitas yang dalam. +. T)n:ka- 5 *-a+)/m IV Adanya kerusakan pada ketebalan kulit dan nekrsis hingga sampai ke jaringan tt bahkan tulang atau tendn dengan kapasitas yang dalam. Angka infeksi $ekubitus - "umlah kasus $ekubitus ######################################## ? 5>> @ < "umlah hari tirah baring (A( IV D'KUMENTASI
c. Frmulir data pemakaian peralatan medis
DATA PEMAKAIAN PERALATAN MEDIS
Unit : ................ ................... ......
Bulan : .................. .....
Tahun : ................
Pemaka)an alaTan::al
No
Nama
K/l-/, ETT
CVL
IVL
UC
An-)8)o-)ka
Ke-e,an:an
.
Frmulir Surveilans %ulanan Healthcare Assciated Infectins (HAIs)
F'RMULIR (ULANAN DATA PEMAKAIAN ALAT ; INFEKSI
Unit : ..........................................
T:l
J/mla0 Pa*)en
ETT
CVL
Bulan : ................................
IVL
UC
VAP
Tahun : ..................
(ak-e,em)a
Ple8)-)*
ISK
.
Frmulir Surveillans I$6
F'RMULIR SURVEILANS INFEKSI DAERAH 'PERASI 2 ID' 3 RS. GRAND MEDICA JENIS LUKA Tan::al
Nama
Um/,
KETERANGAN 1 ASA 5 - S3HA+ S46R3 ASA II - RI21A2 S46R3 ASA III - S3$A21 S46R3 ASA I - %3RA+ S46R3 ASA - %3RA+ S30A/I S46R3
Me+. Re
-
> > 5 5 5
Tan::al Ma*/k
% %+ + 0
-
Tan::al Kel/a,
Jem)* 'pe,a*)
%3RSIH %3RSIH +3R43AR +3R43AR 06+6R
- > - > - 5
ASA
R)*k So,e
(
(T T
K
/AA 6'3RASI 0&RA21 : LA0+& S3HAR&S2NA /3%IH $ARI LA0+& S3HAR&S2NA
R)*k So,e
T. T)me
R)*k So,e
To-al So,e5KR
-> -5
$eli Serdang , OOOOOOOOOO I'4/2 RS. 1RA2$ 3$I4A
(
7. Frmulir Surveilans +ri!ulan dan +ahunan
)
Inek*)
F'RMULIR PELAP'RAN INFEKSI N'S'K'MIAL RS GRAND MEDICA
Spesialis
'asien
Ruangan
0eluar
"32IS I2F30SI 26S606IA/
IS0
I$6
A'
03+
IA$'
$30&%I+&S
26
'H/3%I+IS
"ml jml hari
'asien
"ml Hari
"ml Hari
"ml Hari psn
I2
pemakaian
P
I2
6perasi
<
I2
pemakaian
P
I2
pemakaian
P
I2
trh
P
I2
5
57
pemakaian
P
brg kateter 5
5
A (Anak)
% (0ebid)
4 (%edah)
7
$ ('$/)
9
3 (S ya rf , 0a rd i , % eda h)
K
F ('aviliun)
E
1 (6gan a!ar)
8
%H4
I2+32SIF
5>
H4& I1$ T'TAL
7
ventilatr 9
K
E
8
44
5>
Infus 55
5
59
5K