BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar teman!ribadi, kelom!ok, organisasi atau massa" Kegiatan komunikasi !ada !rinsi!n#a adalah akti$itas !ertukaran ide atau gagasan" %e&ara sederhana, kegiatan komunikasi di!ahami sebagai kegiatan kegiatan !en#am!aian !en#am!aian dan !enerimaan !enerimaan !esan atau ide dari satu !ihak !ihak ke !ihak lain, lain, dengan tujuan untuk men&a!ai kesamaan !andangan atas ide #ang di!ertukarkan tersebut" Begitu !ula dengan !ela#anan rumah sakit, keberhasilan misi sebuah rumah sakit sangat ditentukan oleh kelu'esan berkomunikasi setia! setia! !etugas, !era'at dan dokter" dokter" Pela#anan rumah sakit selalu berhubungan dengan berbagai karakter dan !erilaku !asien #ang berke!entingan dengan jasa !era'atan !era'atan sehingga sehingga !etugas, !era'at !era'at dan dokter harus memahami memahami dan mengerti bagaimana &ara komunikasi #ang bisa ditera!kan di segala situasi" Dalam Dalam !ro(es !ro(esii kedokte kedokteran ran,, komunik komunikasi asi dokter dokter dengan dengan !asien !asien meru!ak meru!akan an salah salah satu satu kom!etensi #ang harus dikuasai dokter" Kom!etensi komunikasi menentukan keb erhasilan dalam membantu membantu !en#elesaian !en#elesaian masalah kesehatan !asien" Di Indonesia, sebagian dokter merasa tidak mem!un#ai mem!un#ai 'aktu #ang &uku! untuk berbin&ang-bin& berbin&ang-bin&ang ang dengan !asienn#a, !asienn#a, sehingga han#a bertan#a se!erlun#a" Akibatn#a, dokter bisa saja tidak menda!atkan keterangan #ang &uku! untuk menegakkan diagnosis dan menentukan !eren&anaan dan tindakan lebih lanjut" Dari sisi !asien, umumn#a !asien merasa berada dalam !osisi lebih rendah di hada!an dokter sehingga takut bertan#a dan ber&erita atau mengungka!kan diri" Hasiln#a, !asien menerima saja a!a #ang dikatakan dikatakan dokter" dokter" Paradigma Paradigma inilah #ang harus kita !erbaiki" !erbaiki" Pasien dan dokter harus berada dala dalam m kedud keduduk ukan an seta setara ra sehi sehingg nggaa !asi !asien en tidak tidak mera merasa sa rend rendah ah diri diri dan dan malu malu untu untuk k bisa bisa men&eritakan men&eritakan sakitkeluh sakitkeluhan an #ang dialamin#a dialamin#a se&ara jujur dan jelas" Komunikasi Komunikasi #ang e(ekti( e(ekti( mam!u mem!engaruhi mem!engaruhi emosi !asien !asien dalam !engambilan ke!utusan ke!utusan tentang ren&ana tindakan selanjutn#a"
Kurt) *+. men#atakan bah'a komunikasi e(ekti( justru tidak memerlukan 'aktu #ang lama" Komunikasi e(ekti( terbukti memerlukan 'aktu #ang lebih sedikit karena !etugas, !era'at dasn dokter teram!il mengenali kebutuhan kebutuhan !asien" !asien" Atas dasar kebutuhan kebutuhan !asien, !era'at !era'at dan dokter dokter melaku melakukan kan manajem manajemen en !engelo !engelolaa laan n masala masalah h keseha kesehatan tan bersam bersamaa !asien !asien"" Untuk Untuk itu itu dirasakan !erlun#a memberikan !edoman komunikasi e(ekti( untuk !etugas, !era'at dan dokter di /% /o#al Progress untuk memudahkan berkomunikasi dengan !asien dan keluargan#a" Tujuan
%e&ara umum tujuan !en#usunan !edoman komunikasi e(ekti( ini adalah 0 +" 1emberikan !engetahuan dan !edoman bagi !etugas, !era'at dan dokter mengenai &ara berkomunikasi dengan !asien dan keluargan#a" 2" Agar !etugas, !era'at dan dokter da!at melakukan komunikasi #ang e(ekti( dengan !asien dan keluargan#a" 3" 1enghindarkan kesalah!ahaman #ang bisa menimbulkan dugaan mal!raktik" BAB II KOMUNIKASI EFEKTIF
Komuni Komunikas kasii berasa berasall dari dari bahasa bahasa Latin Latin 4&ommun 4&ommunis5 is5 #ang #ang artin# artin#aa bersam bersama" a" %e&ara %e&ara terminologi terminologis, s, komunikasi diartikan diartikan sebagai suatu !roses !en#am!aian !en#am!aian !ikiran atau in(ormasi in(ormasi *!esan. dari satu !ihak ke !ihak lain dengan menggunakan suatu media" 1enurut ahli kamus bahasa, komunikasi adalah u!a#a #ang bertujuan berbagi untuk men&a!ai men&a! ai kebersamaan" 6ika dua orang berkomunikasi maka !emahaman #ang sama terhada! !esan #ang saling di!ertukarkan adalah tujuan #ang diinginkan oleh keduan#a" 7ebster8s Ne' 9ollegiate Di&tionar# edisi tahun +:: +:: antara antara lain lain menjel menjelask askan an bah'a bah'a komuni komunikas kasii adalah adalah suatu suatu !roses !roses !ertuk !ertukara aran n in(orm in(ormasi asi diantara indi$idu melalui sistem lambing-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku" A" KLA%I;IKA%I K<1UNIKA%I Berdasarkan ke!ada !enerima !esan atau komunikan, komunikasi diklasi(ikasikan menjadi 0 +" Komunikasi Intra!ersonal
Penggunaan bahasa atau !ikiran #ang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara indi$idu dengan =uhann#a" Komunikasi intra!ersonal meru!akan keterlibatan internal se&ara akti( dari indi$idu dalam !emrosesan simbolik dari !esan-!esan" %eorang indi$idu menjadi !engirim sekaligus !enerima !esan, meberikan um!an balik bagi dirin#a sendiri dalam !roses internal #ang berkelanjutan" 2" Komunikasi Inter!ersonal Komunikasi inter!ersonal berlangsung dengan dua arah, antara komunikator dan komunikan> antara seorang tenaga medis dengan teman seja'at atau antara seorang tenaga medis dengan !asien" 3" Komunikasi Kelom!ok %alah satu bentuk komunikasi #ang terjadi di dalam sebuah kelom!ok" Komunikasi tidak han#a terjadi antara seseorang dengan seseorang #ang lainn#a, komunikasi juga dilakukan dengan sekelom!ok orang #ang disebut dengan komunikasi kelom!ok" 1enurut 1i&hael Burgoon, komunikasi kelom!ok adalah interaksi se&ara tata! muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan #ang telah diketahui, se!erti berbagi in(ormasi, menjaga diri, !eme&ahan masalah, dimana anggota-anggotan#a da!at mengingat karakteristik !ribadi anggota-anggota #ang lain se&ara te!at, misaln#a organisasi !ro(esi, kelom!ok remaja dan kelom!ok-kelom!ok sejenisn#a" Komunikasi da!at dalam bentuk diskusi, ra!at dan sebagain#a" ?" Komunikasi Publik Komunikasi #ang dilakukan se&ara akti( mau!un !asi( #ang dilakukan di de!an umum" Dalam Komunikasi !ublik, !esan #ang disam!aikan da!at beru!a suatu in(ormasi, ajakan , gagasan" Komunikasi ini memerlukan ketram!ilan komunikasi lisan dan tulisan agar !esan da!at disam!aikan se&ara e(ekti( dan e(isien" @" Komunikasi
" Komunikasi 1assa" Komunikasi ini melibatkan sejumlah besar komunikan heterogen #ang tersebar di suatu 'ila#ah geogra(is #ang luas dan mem!ertimbangkan !ada !esan komunikasi #ang sama" B" 6ENI% K<1UNIKA%I Komunikasi da!at dibedakan dalam lima jenis, #aitu komunikasi tertulis, komunikasi $erbal, komunikasi non $erbal, komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah" +" Komunikasi =ertulis 1eru!akan komunikasi #ang !en#am!aian !esan se&ara tertulis baik manual mau!un melalui media se!erti email, surat, media &etak lainn#a" Prinsi!-!rinsi! komunikasi tertulis,#aitu0 • • • • • • •
Lengka! /ingkas Pertimbangan Konkrit" 6elas %o!an Benar
Dalam /umah %akit, Komunikasi tertulis da!at beru!a &atatan !erkembangan !asien, &atatan medis, la!oran !era'at dan &atatan lainn#a #ang memiliki (ungsi sebagai berikut0 • • • • •
%ebagai tanda bukti tertulis otentik, misaln#a !ersetujuan o!erasi" Alat !engingatber!ikir bilamana di!erlukan, misaln#a surat #ang telah diarsi!kan" Dokumentasi historis,misaln#a rekam medis !asien" 6aminan keamanan, misaln#a surat keterangan jalan" Pedoman atau dasar bertindak, misaln#a surat ke!utusan, surat !erintah, surat !engangkatan, %P<"
Keuntungan komunikasi tertulis0 • •
Adan#a dokumen tertulis" %ebagai bukti !enerimaan dan !engiriman"
• • • • • •
Da!at men#am!aikan ide #ang rumit" 1emberikan analisa, e$aluasi dan ringkasan" 1en#ebarkan in(ormasi ke!ada khala#ak ramai" Da!at menegaskan, mena(sirkan dan menjelaskan komunikasi lisan" 1embentuk dasar kontrak atau !erjanjian Untuk !enelitian dalam bukti di !engadilan"
2" Komunikasi erbal 1eru!akan komunikasi #ang disam!aikan se&ara lisan" Komunikasi da!at dilakukan se&ara langsung atau melalui sarana komunikasi se!erti tele!on" Kelebihan dari komunikasi ini terletak !ada keberlangsungann#a, #akni dilakukan se&ara tata! muka sehingga um!an balik da!at di!eroleh se&ara langsung dalam bentuk res!on dari !ihak komunikan" Komunikasi $erbal ini harus mem!erhatikan arti denotati$e dan konotati(, kosa kata, tem!o bi&ara, intonasi, kejelasan dan keringkasan serta 'aktu dan kesesuaian" 6enis komunikasi ini sering digunakan dalam !ela#anan di /umah %akit dalam hal !ertukaran in(ormasi se&ara $erbal terutama !embi&araan dengan tata! muka" Komunikasi ini biasan#a lebih akurat dan te!at 'aktu" Kelebihan dari komunikasi ini adalah memungkinkan setia! indi$idu untuk meres!on se&ara langsung" Hal-hal #ang harus di!erhatiankan dalam komunikasi $erbal0 +" 1emahami arti denotati( dan konotati(" Arti denotati( memberikan !engertian #ang sama dengan kata #ang digunakan, sedangkan arti konotati( meru!akan !ikiran, !erasaan atau ide #ang terda!at dalam suatu kata" 1isaln#a kata 4kritis5" %e&ara denotati(, kritis berarti &erdas, teta!i !era'at menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan #ang mendekati kematian" Ketika berkomunikasi dengan !asien, tenaga medis harus berhati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah artikan terutama saat menjelaskan !asien mengenai kondisi k esehatann#a dan saat tera!i" 2" Kosa kata mudah di!ahami Komunikasi tidak akan berhasil jika !engiriman !esan tidak mam!u menerjemahkan kata dan u&a!an" Kemam!uan dalam !engetahuan kosa kata, khususn#a #ang berhubungan dengan
dunia medis, ber!eran !enting dalam komunikasi $erbal" Ban#ak istilah teknis #ang digunakan oleh tenaga medis di rumah sakit, 1isaln#a istilah 4auskultasi5, akan lebih mudah di!ahami oleh !asien bila diu&a!kan dengan menggunakan kosa kata 5 mendengarkan5" 3" Intonasi Pembi&araan seseorang da!at diartikan berdasarkan !ada intonasi atau nada" %eseorang #ang berbi&ara dengan nada #ang tinggi menunjukkan bah'a orang tersebut sedang marah" %ebalikn#a seseorang #ang berbi&ara dengan nada riang menunjukkan bah'a orang tersebut dalam keadaan bergembira" Petugas dan tenaga medis rumah sakit hendakn#a menjaga intonasi #ang menunjukkan !erhatian dan ketulusan terhada! !asien" ?" 6elas dan /ingkas Komunikasi #ang e(ekti( harus sederhana,ringkas dan maksudn#a da!at diterima dengan jelas" %emakin sedikit kata-kata #ang digunakan semakin ke&il kemungkinan terjadin#a keran&uan" Komunikasi da!at diterima dengan jelas a!abila !en#am!aiann#a dengan berbi&ara se&ara lambat dan !engu&a!an $okaln#a dengan jelas" %elain itu, komunikasi harus teta! mem!erhatikan tingkat !engetahuan komunikan" @" %elaan dan tem!o bi&ara Ke&e!atan atau tem!o bi&ara #ang te!at da!at menentukan keberhasilan komunikasi $erbal" %elaan #ang lama dan !engalihan #ang &e!at !ada !okon !embi&araan lain mungkin akan menimbulkan kesan bah'a komunikator sedang men#embun#ikan sesuatu" Hal ini harus di!erhatikan oleh !etugas dan tenaga medis dirumah sakit, jangan sam!ai !asien merasa &uriga karena selaan #ang lama dan !engalihan #ang &e!at" %elaan da!at dilakukan untuk menekankan !ada hal tertentu, misaln#a memberikan 'aktu ke!ada !endengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata" %elaan #ang te!at da!at dilakukan dengan memikirkan a!a #ang akan dikatakan sebelum diu&a!kann#a" " Kete!atan 'aktu dan rele$ansi Komunikasi #ang dilakukan !ada 'aktu #ang te!at akan memba'a hasil sesuai dengan #ang dihara!kan" 1isaln#a, bila !asien sedang mengalami kesakitan, bukan 'aktun#a untuk
tenaga medis menjelaskan resiko o!erasi"
Karakter N < P / % = U 7 G
Kode Al(abet No$ember
1eru!akan !roses komunikasi dimana !esan disam!aikan tidak menggunakan kata-kata" Komunikasi ini adalah &ara #ang !aling me#akinkan untuk men#am!aikan !esan ke!ada orang lain" =enaga 1edis !erlu men#adari !esan $erbal dan non $erbal #ang disam!aikan oleh !asien mulai dan saat !engkajian sam!ai e$aluasi asuhan ke!era'atan karena !esan non $erbal da!at mem!erkuat !esan #ang disam!aikan se&ara $erbal, misaln#a, menggunakan gerak is#arat, bahasa tubuh, eks!resi 'ajah, kontak mata, simbol-simbol serta &ara berbi&ara se!erti intonasi, !enekanan, kualitas suara, ga#a emosi dan ga#a bi&ara" Komunikasi non $erbal meli!uti bebera!a hal sebagai berikut0 a" 1etakomunikasi %uatu komentar terhada! isi !embi&araan dan si(at hubungan antara komunikator dan komunikan disebut metakomunikasi"1isaln#a tersen#um meski!un hati ke&e'a atau marah" 1etakomunikasi da!at dilihat dari0 •
Penam!ilan (isik Penam!ilan seseorang meru!akan (aktor #ang menarik !erhatian dalam komunikasi antar !ribadi" Penam!ilan (isik &ara ber!akaian dan &ara berhias akan menunjukkan ke!ribadian seseorang" =enaga medis #ang mem!erhatikan !enam!ilan diri da!at
•
menam!ilkan &itra !ro(esionalisme #ang !ositi(" Nada suara atau intonasi bi&ara Intonasi bi&ara ber!engaruh terhada! arti !esan #ang disam!aikan oleh seseorang ke!ada !ihak lain"
•
dalam komunikasi" Eks!resi 'ajah Kondisi !erasaan seseorang da!at diketahui eks!resi 'ajar" %akit, susah, senang, takut, ngeri, jijik dan sebagain#a da!at diketahui dari eks!resi 'ajah" Eks!resi 'ajah sering digunakan sebagai dasar dalam menentukan !enda!at seseorang ketika berkomunikasi tata! muka"
9" 1odel Komunikasi
1odel komunikasi adalah ilustrasi alur komunikasi #ang menunjukkan unsur-unsur !enting didalamn#a" 1enurut bebera!a !akar komunikasi model adalah !en#ederhanaan teori #ang disajikan dalam bentuk gambar" 1odel Komunikasi %19/BE/L< 1eru!akan salah satu model komunikasi" 1odel ini mens#aratkan adan#a em!at unsur komunikasi *sumber in(ormasi, !esan, saluran dan !enerima !esan. untuk da!at terjadin#a komunikasi" Unsur Komunikasi +" %umber In(ormasi %umber *!engiriman !esan. adalah orang #ang men#am!aikana !emikiran atau in(ormasi #ang dimiliki ke!ada orang lain *!enerima !esan." Pengiriman !esan bertanggung ja'ab dalam menerjemahkan !emikiran atau in(ormasin#a menjadi sesuatu #ang berarti, da!at beru!a !esan $erbal, non $erbal dan tulisan atau kombinasi dari ketigan#a" Pengiriman !esan *komunikator. #ang baik adalah kominikator ang menguasai materi, !engetahuan luaas tentang in(ormasi #ang disam!aikan, &ara bi&aran#a jelas dan menjadi !endengar #ang baik saat dikon(irmasi oleh !enerima !esan *komunikan." 2" Pesan atau in(ormasi *1essege. Bebera!a hal #ang !erlu di!erhatikan !ada !esan komunikasi adalah0 o =ingkat ke!entingan in(ormasi o %i(at Pesan o Kemungkinan Pelaksanaann#a o =ingkat Ke!astian dan kebenaran !esan Kondisi !ada saat !esan diterima" o Penerima Pesan" o 9ara !en#am!aian !esan" o 3" %aluran *9hannel. %aluran komunikasi adalah media #ang dilalui !esan" 6arang sekali komunikasi berlangsung melalui han#a satu saluran, biasan#a menggunakan dua, tiga atau em!at saluran #ang berbeda se&ara simultan" 9ontoh0 Dalam interaksi tata! muka, kita berbi&ara dan mendengarkan *saluran suara., teta!i kita juga memberikan is#arat tubuh dan menerima is#arat ini se&ara $isual *saluran $isual." Kita juga meman&arkan dan men&ium bau-bauan *saluran ol(aktori. dan seringkali kita men#entuh *saluran taktil."
1edia (isik #ang sering digunakan dirumah sakit adalah tele!on, brosur, surat edaran, memo, internet, ro#al ne's,dll ?" Penerima !esan */e&ei$er. Penerimaan !asien adalah
orang
#ang
menerima
!asien
dari
sumber
in(ormasi*komunikator." Penerima !esan akan menerjemahkan !esan *de&ording. berdasarkan !ada batasan !engertian #ang dimilikin#a" Dengan demikian da!at saja terjadi kesenjangan antara #ang dimaksud oleh !engirim !esan dengan #ang dimengerti oleh
!enerima
!esan
#ang
disebabkan
oleh
adan#a
kemungkinan
hadirn#a
gangguanhambatan" Hambatan ini bisa karena !erbedaan sudut !andang, !engetahuan dan !angalaman,!erbedaan buda#a, masalah bahasa dan lainn#a" Pada saat men#am!aikan !esan, !engirim !esan *komunikator. harus memastikan a!akah !esan telah diterima dengan baik atau tidak" %ementara !enerima !esan !erlu berkonsentrasi agar !esan diterima dengan baik dan memberikan um!an balik *(eedba&k. ke!ada !engirim !esan" @" Um!an Balik Um!an balik meru!akan tangga!an komunikan terhada! !esan #ang diberikan oleh komunikator" Um!an balik da!at beru!a tangga!an $erbal atau non $erbal dan sangat !enting sekali sebagai !roses klari(ikasi untuk memastikan tidak terjadi kesalahan dalam menginter!retasikan !esan" Pada saat !enerima !esan melakukan !roses um!an balik, !engirim !esan *komunikator. #ang baik harus memiliki kemam!uan sebagai berikut0 a" 9ara berbi&ara Komunikator harus menguasai &ara berbi&ara termasuk &ara bertan#a *mengerti 'aktu !enggunaan !ertan#aan tertutu! dan terbuka., menjelaskan, klari(ikasi, !ara!hase, intonasi" b" 1endengar Komunikator harus mendengarkan dengan baik um!an balik dari !esan tan!a memotong !embi&araann#a" &" 9ara mengamati Komunikator harus bisa mengamati &ara berbi&ara komunikan misaln#a bahasa non $erbal #ang digunakan dibalik ungka!an kata atau kalimatn#a, gerakan tubuhn#a" d" 1enjaga sika! Komunikator harus menjaga sika! selama berkomunikasi dengan komunikan *bahasa tubuh. agar tidak mengganggu komunikasi dan untuk menghindari
kesalahan !ahaman dalam mengartikan gerak tubuh #ang dilakukan oleh komunikator" " Fangguan Fangguan adalah segala sesuatu #ang menghambat atau mengurangi kemam!uan kita untuk mengirim dan menerima !esan" Fangguan komunikasi ini meli!uti0 a" Panga&au indra, misaln#a suara terlalu keras atau lemah, bau men#engat, udara !anas dan lain-lain" b" ;aktor-(aktor !ribadi, antara lain !rasangka, lamunan dan lain-lain"
BAB III APLIKASI KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN
3"+ %ika! Pro(esional Dokter %ika! !ro(esional seorang dokter ditunjukkan ketika dokter berhada!an dengan tugasn#a *dealing 'ith task., #ang berarti mam!u men#elesaikan tugas-tugasn#a sesuai !eran dan (ungsin#a> mam!u mengatur diri sendiri se!erti kete!atan 'aktu, !embagian tugas !ro(esi dengan tugas-tugas !ribadi #ang lain *dealing 'ith one-sel(.> dan mam!u menghada!i berbagai ma&am ti!e !asien serta mam!u bekerja sama dengan !ro(esi kesehatan #ang lain *dealing 'ith others." Di dalam !roses komunikasi dokter-!asien, sika! !ro(esional ini !enting untuk membangun rasa n#aman, aman, dan !er&a#a !ada dokter, #ang meru!akan landasan bagi berlangsungn#a komunikasi se&ara e(ekti( *%il$erman, +." %ika! !ro(esional ini hendakn#a dijalin terus-menerus sejak a'al konsultasi, selama !roses konsultasi berlangsung, dan di akhir konsultasi" 9ontoh sika! dokter ketika menerima !asien0 o 1en#ilakan masuk dan mengu&a!kan salam" o 1emanggilmen#a!a !asien dengan naman#a" o 1en&i!takan suasana #ang n#aman *is#arat bah'a !un#a &uku! 'aktu, mengangga! !enting in(ormasi #ang akan diberikan, menghindari tam!ak lelah." o 1em!erkenalkan diri, menjelaskan tugas!erann#a *a!akah dokter umum, s!esialis, dokter keluarga, dokter !aliati(, konsultan gi)i, konsultan tumbuh kembang, dan lain-lain." o 1enilai suasana hati la'an bi&ara o 1em!erhatikan sika! non-$erbal *raut 'ajahmimik, gerakbahasa tubuh. !a sien o 1enata! mata !asien se&ara !ro(esional #ang lebih terkait dengan makna menunjukkan !erhatian dan kesungguhan mendengarkan"
o 1em!erhatikan keluhan #ang disam!aikan tan!a melakukan interu!si #ang tidak !erlu" o A!abila !asien marah, menangis, takut, dan sebagain#a maka dokter teta! menunjukkan raut 'ajah dan sika! #ang tenang" o 1elibatkan !asien dalam ren&ana tindakan medis selanjutn#a atau !engambilan ke!utusan" o 1emeriksa ulang segala sesuatu #ang belum jelas bagi kedua belah !ihak" o 1elakukan negosiasi atas segala sesuatu berdasarkan ke!entingan kedua belah !ihak" o 1embukakan !intu, atau berdiri ketika !asien hendak !ulang" 3"2 %esi Pengum!ulan In(ormasi Di dalam komunikasi dokter-!asien, ada dua sesi #ang !enting, #aitu sesi !engum!ulan in(ormasi #ang di dalamn#a terda!at !roses anamnesis, dan sesi !en#am!aian in(ormasi" =an!a !enggalian in(ormasi #ang akurat, dokter da!at terjerumus ke dalam sesi !en#am!aian in(ormasi *termasuk nasihat, sugesti atau moti$asi dan konseling. se&ara !rematur" Akibatn#a !asien tidak melakukan sesuai anjuran dokter" Dalam dunia kedokteran, model !roses komunikasi !ada sesi !enggalian in(ormasi telah dikembangkan oleh an Dalen *2CC@. dan digambarkan dalam sebuah model #ang sangat sederhana dan a!likati(" + 23 3 J Kotak + 0 Pasien memim!in !embi&araan melalui !ertan#aan terbuka #ang dikemukakan oleh dokter *Patient takes the lead through o!en ended uestion b# the do&tor. J Kotak 2 0 Dokter memim!in !embi&araan melalui !ertan#aan tertutu!terstruktur #ang telah disusunn#a sendiri *Do&tors takes the lead through &losed uestion b# the do&tor." J Kotak 3 0 Kese!akatan a!a #ang harus dan akan dilakukan berdasarkan negosiasi kedua belah !ihak *Negotiating agenda b# both." %esi !enggalian in(ormasi terdiri dari0 +" 1engenali alasan kedatangan !asien, dimana belum tentu keluhan utama se&ara medis *%il$erman, +." Inilah #ang disebut dalam kotak !ertama model an Dalen *2CC@." Pasien men&eritakan keluhan atau a!a #ang dirasakan sesuai sudut !andangn#a *illness !ers!e&ti$e." Pasien berada !ada !osisi sebagai orang #ang !aling tahu tentang dirin#a karena mengalamin#a sendiri" %esi ini akan berhasil a!abila dokter mam!u menjadi !endengar #ang akti( *a&ti$e listerner." Pendengar #ang akti( adalah (asilitator #ang baik sehingga !asien da!at mengungka!kan ke!entingan, hara!an, ke&emasann#a se&ara terbuka dan jujur" Hal ini akan membantu dokter dalam menggali ri'a#at kesehatann#a #ang meru!akan data-data !enting untuk menegakkan diagnosis" 2" Penggalian ri'a#at !en#akit *an =hiel, 2CCC.
Penggalian ri'a#at !en#akit *anamnesis. da!at dilakukan melalui !ertan#aan-!ertan#aan terbuka dahulu, #ang kemudian diikuti !ertan#aan tertutu! #ang membutuhkan ja'aban 5#a5 atau 5tidak5" Inilah #ang dimaksud dalam kotak kedua dalam model an Dalen *2CC@." Dokter sebagai seorang #ang ahli, akan menggali ri'a#at kesehatan !asien sesuai ke!entingan medis *disease !ers!e&ti$e." %elama !roses ini, (asilitasi terus dilakukan agar !asien mengungka!kan keluhann#a dengan terbuka, serta !roses negosiasi saat dokter hendak melakukan komunikasi satu arah mau!un ren&ana tindakan medis" Pertan#aan-!ertan#aan terbuka #ang da!at ditan#akan0 Bagaimana !using tersebut Anda rasakan, da!at di&eritakan lebih jauhM 1enurut Anda !using tersebut reda bila Anda melakukan sesuatu, meminum obat tertentu, atau bagaimana menurut AndaM %edangkan !ertan#aan tertutu! #ang meru!akan inti dari anamnesis meli!uti0 Eks!lorasi terhada! ri'a#at !en#akit dahulu Eks!lorasi terhada! ri'a#at !en#akit keluarga Eks!lorasi terhada! ri'a#at !en#akit sekarang, &ontoh menggunakan !edoman 1a&leod8s &lini&al eamination se!erti disebutkan dalam Kurt) *+. 1a&leod8s &lini&al eamination0 Di mana dirasakanM *site. %am!ai di bagian tubuh mana hal tersebut dirasakanM *radiation. Bagaimana karakteristik dari n#erin#a, berden#ut-den#utM Hilang timbulM N#eri terus menerusM *&hara&ter. N#eriM Amat n#eriM %am!ai tidak da!at melakukan kegiatan mengajarM *se$erit#. Bera!a lama n#eri berlangsungM %ebentarM Berjam-jamM Berhari-hariM *duration. %etia! 'aktu tertentu n#eri tersebut dirasakanM Berulang-ulangM =idak tentuM *(reuen. A!a #ang membuatn#a redaM A!a #ang membuatn#a kumatM %aat istirahatM Ketika kerjaM %e'aktu minum obat tertentuM *aggra$ating and relie$ing (a&tors. Adakah keluhan lain #ang men#ertain#aM *asso&iated !henomenon. 3"3 %esi Pen#am!aian In(ormasi %etelah sesi sebelumn#a dilakukan dengan akurat, maka dokter da!at sam!ai ke!ada sesi memberikan !enjelasan" =an!a in(ormasi #ang akurat di sesi sebelumn#a, dokter da!at terjebak kedalam ke&urigaan #ang tidak beralasan %e&ara ringkas ada *enam. hal #ang !enting di!erhatikan agar e(ekti( dalam berkomunikasi dengan !asien, #aitu0 +" 1ateri In(ormasi a!a #ang disam!aikan a" =ujuan anamnesis dan !emeriksaan (isik *kemungkinan rasa tidak n#amansakit saat !emeriksaan." b" Kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis" &" Berbagai tindakan medis #ang akan dilakukan untuk menentukan diagnosis, termasuk man(aat, risiko, serta kemungkinan e(ek sam!ingkom!likasi"
d" Hasil dan inter!retasi dari tindakan medis #ang telah dilakukan untuk menegakkan diagnosis" e" Diagnosis, jenis atau ti!e" *MM. (" Pilihan tindakan medis untuk tujuan tera!i *kekurangan dan kelebihan masing-masing &ara." g" Prognosis" h" Dukungan *su!!ort. #ang tersedia" 2" %ia!a #ang diberi in(ormasi a" Pasien, a!abila dia menghendaki dan kondisin#a memungkinkan" b" Keluargan#a atau orang lain #ang ditunjuk oleh !asien" &" Keluargan#a atau !ihak lain #ang menjadi 'ali!engam!u dan bertanggung ja'ab atas !asien kalau kondisi !asien tidak memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri se&ara langsung 3" Bera!a ban#ak atau sejauh mana a" Untuk !asien0 seban#ak #ang !asien kehendaki, #ang dokter merasa !erlu untuk disam!aikan, dengan memerhatikan kesia!an mental !asien" b" Untuk keluarga0 seban#ak #ang !asienkeluarga kehendaki dan seban#ak #ang dokter !erlukan agar da!at menentukan tindakan selanjutn#a" ?" Ka!an men#am!aikan in(ormasi %egera, jika kondisi dan situasin#a memungkinkan" @" Di mana men#am!aikann#a a" Di ruang !raktik dokter" b" Di bangsal, ruangan tem!at !asien dira'at" &" Di ruang diskusi" d" Di tem!at lain #ang !antas, atas !ersetujuan bersama, !asienkeluarga dan dokter" " Bagaimana men#am!aikann#a a" In(ormasi !enting sebaikn#a dikomunikasikan se&ara langsung, tidak melalui tel!on, juga tidak diberikan dalam bentuk tulisan #ang dikirim melalui !os, (aksimile, sms, internet" b" Persia!an meli!uti0 o materi #ang akan disam!aikan *bila diagnosis, tindakan medis, !rognosis sudah dise!akati oleh tim.> o ruangan #ang n#aman, mem!erhatikan !ri$asi, tidak terganggu orang lalu lalang, suara gaduh dari t$radio, tele!on> o 'aktu #ang &uku!> o mengetahui orang #ang akan hadir *sebaikn#a !asien ditemani oleh keluargaorang #ang ditunjuk> bila han#a keluarga #ang hadir sebaikn#a lebih dari satu orang."
&" 6ajaki sejauh mana !engertian !asienkeluarga tentang hal #ang akan dibi&arakan" d" =an#akan ke!ada !asienkeluarga, sejauh mana in(ormasi #ang diinginkan dan amati kesia!an !asienkeluarga menerima in(ormasi #ang akan diberikan" 3"? %A6I, Langkah-langkah Komunikasi Ada em!at langkah #ang terangkum dalam satu kata untuk melakukan komunikasi, #aitu %A6I *Poernomo, Ieda %%, Program ;amil# Health Nutrition, De!kes /I, +." % %alam A Ajak Bi&ara 6 6elaskan I Ingatkan %e&ara rin&i !enjelasan mengenai %A6I adalah sebagai berikut" %alam0 Beri salam, sa!a dia, tunjukkan bah'a Anda bersedia meluangkan 'aktu untuk berbi&ara dengann#a" Ajak Bi&ara0 Usahakan berkomunikasi se&ara dua arah" 6angan bi&ara sendiri" Dorong agar !asien mau dan da!at mengemukakan !ikiran dan !erasaann#a" =unjukkan bah'a dokter menghargai !enda!atn#a, da!at memahami ke&emasann#a, serta mengerti !erasaann#a" Dokter da!at menggunakan !ertan#aan terbuka mau!un tertutu! dalam usaha menggali in(ormasi" 6elaskan0 Beri !enjelasan mengenai hal-hal #ang menjadi !erhatiann#a, #ang ingin diketahuin#a, dan #ang akan dijalanidihada!in#a agar ia tidak terjebak oleh !ikirann#a sendiri" Luruskan !erse!si #ang keliru" Berikan !enjelasan mengenai !en#akit, tera!i, atau a!a!un se&ara jelas dan detil" Ingatkan0 Per&aka!an #ang dokter lakukan bersama !asien mungkin memasukkan berbagai materi se&ara luas, #ang tidak mudah diingatn#a kembali" Di bagian akhir !er&aka!an, ingatkan dia untuk halhal #ang !enting dan koreksi untuk !erse!si #ang keliru" %elalu melakukan klari(ikasi a!akah !asien telah mengerti benar, mau!un klari(ikasi terhada! hal-hal #ang masih belum jelas bagi kedua belah !ihak serta mengulang kembali akan !esan-!esan kesehatan #ang !enting" BAB IV ASPEK ETIK DAN HUKUM
?"+ As!ek Etik Pada kode etik kedokteran dan kedokteran gigi se&ara tersirat tidak ter&antum etika berkomunikasi" %e&ara tersurat dikatakan setia! dokter dan dokter gigi dituntut melaksanakan
!ro(esin#a sesuai dengan standar !ro(esi #ang tertinggi atau menjalankann#a se&ara o!timal" Pada Undang-Undang Nomor 2 =ahun 2CC? tentang Praktik Kedokteran Pasal 3@ disebutkan kom!etensi dalam !raktik kedokteran antara lain dalam hal kemam!uan me'a'an&arai !asien" Peraturan #ang mengatur tentang tanggung ja'ab etik dari seorang dokter adalah Kode Etik Kedokteran Indonesia" Kode Etik adalah !edoman !erilaku dokter" Kode Etik harus memiliki si(at-si(at sebagai berikut0 *+. Kode etik harus rasional, teta!i tidak kering dari emosi> *2. Kode etik harus konsisten, teta!i tidak kaku> *3. Kode etik harus bersi(at uni$ersal" Kode Etik Kedokteran Indonesia dikeluarkan dengan %urat Ke!utusan 1enteri Kesehatan Nomor
?3?1enkes%KG+3"
Kode
Etik
Kedokteran
Indonesia
disusun
dengan
mem!ertimbangkan International 9ode o( 1edi&al Ethi&s dengan landasan idiil Pan&asila dan landasan strukturil Undang Undang Dasar +?@" Kode Etik Kedokteran Indonesia ini mengatur hubungan antar manusia #ang men&aku! ke'ajiban umum seorang dokter, hubungan dokter dengan !asienn#a, ke'ajiban dokter terhada! seja'atn#a dan ke'ajiban dokter terhada! diri sendiri" Pelanggaran terhada! butir-butir Kode Etik Kedokteran Indonesia ada #ang meru!akan !elanggaran etik semata-mata dan ada !ula #ang meru!akan !elanggaran etik dan sekaligus !elanggaran hukum" %elama ini 'a'an&ara terhada! !asien ditekankan !ada !engum!ulan in(ormasi dari sisi !en#akit *disease. untuk menegakkan diagnosis dan tindakan lebih lanjut" In(ormasi sakit dari !asien *illness. kurang di!erhatikan" %e&ara em!irik, komunikasi #ang baik dan e(ekti( antara dokter dan !asien sangat membantu ke!uasan !asien terhada! !ela#anan medik dan meningkatkan !en#embuhan serta ke!atuhan !asien terhada! tera!i" Berdasarkan hal tersebut maka dalam buku #ang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia !ada tahun 2CC #ang berjudul Pen#elenggaraan Praktik Kedokteran #ang Baik di Indonesia dan buku berjudul Kemitraan dalam Hubungan Dokter-Pasien, diuraikan !entingn#a kemam!uan berkomunikasi dengan !asien" Ketidakmam!uan dokter untuk melakukan komunikasi #ang baik dengan !asien, sedikitn#a melanggar etika !ro(esi kedokteran dan
kedokteran gigi serta lebih lanjut da!at melanggar disi!lin kedokteran, a!abila ketidakmam!uan berkomunikasin#a berdam!ak !ada ketidakmam!uan dokter dalam membuat !ersetujuan tindakan kedokteran dan rekam medis" ?"2 As!ek Hukum Hubungan antara dokter-!asien diatur dengan !eraturan-!eraturan tertentu agar terjadi keharmonisan dalam !elaksanaann#a" %e!erti diketahui hubungan tan!a !eraturan akan men#ebabkan ketidakharmonisan dan kesim!angsiuran" Namun demikian hubungan antara dokter dan !asien teta! berdasar !ada ke!er&a#aan terhada! kemam!uan dokter untuk beru!a#a semaksimal mungkin membantu men#elesaikan masalah kesehatan #ang diderita !asien" =an!a adan#a ke!er&a#aan maka u!a#a !en#embuhan dari dokter akan kurang e(ekti(" Untuk itu dokter dituntut melaksanakan hubungan #ang setara dengan dasar ke!er&a#aan sebagai ke'ajiban !ro(esin#a Hubungan antara dokter dengan !asien #ang seimbang atau setara dalam ilmu hukum disebut hubungan kontraktual" Hubungan kontraktual atau kontrak tera!eutik terjadi karena !ara !ihak, #aitu dokter dan !asien masing-masing di#akini mem!un#ai kebebasan dan mem!un#ai kedudukan #ang setara" Kedua belah !ihak lalu mengadakan suatu !erikatan atau !erjanjian di mana masing-masing !ihak harus melaksanakan !eranan atau (ungsin#a satu terhada! #ang lain" Peranan tersebut beru!a hak dan ke'ajiban" Hubungan karena kontrak atau kontrak tera!eutik dimulai dengan tan#a ja'ab *anamnesis. antara dokter dengan !asien, kemudian diikuti dengan !emeriksaan (isik" Kadangkadang dokter membutuhkan !emeriksaan diagnostik untuk menunjang dan membantu menegakkan diagnosisn#a #ang antara lain beru!a !emeriksaan radiologi atau !emeriksaan laboratorium, sebelum akhirn#a dokter menegakkan suatu diagnosis" %ebagaimana telah dikemukakan, tindakan medik mengharuskan adan#a !ersetujuan dari !asien *in(ormed &onsent. #ang da!at beru!a tertulis atau lisan" Persetujuan tindakan kedokteran atau in(ormed &onsent harus didasarkan atas in(ormasi dari dokter berkaitan dengan !en#akit" Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 =ahun 2CC? =entang Praktik Kedokteran, Paragra( 2, Pasal ?@" Komunikasi antara dokter dengan !asien meru!akan sesuatu #ang sangat !enting dan 'ajib" Ke'ajiban ini dikaitkan dengan u!a#a maksimal #ang dilakukan dokter dalam !engobatan
!asienn#a" Keberhasilan dari u!a#a tersebut diangga! tergantung dari keberhasilan seorang dokter untuk menda!atkan in(ormasi #ang lengka! tentang ri'a#at !en#akit !asien dan !en#am!aian in(ormasi mengenai !enatalaksanaan !engobatan #ang diberikan dokter" 1elihat !entingn#a komunikasi timbal balik #ang berisi in(ormasi ini, maka se&ara jelas dan tegas diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 =ahun 2CC? =entang Praktik Kedokteran Paragra( 2, Pasal ?@ a#at *2., *3., Paragra( , Pasal @C huru( *&., Paragra( :, Pasal @2 huru( *a., *b., dan Pasal @3 huru( *a." Paragra( dan : dalam Undang Undang Nomor 2 =ahun 2CC? =entang Praktik Kedokteran se&ara jelas men#ebutkan mengenai hak dan ke'ajiban dokter dan hak dan ke'ajiban !asien #ang di antaran#a memberikan !enjelasan dan menda!atkan in(ormasi" Hak !asien sebenarn#a meru!akan hak #ang asasi #ang bersumber dari hak dasar indi$idual dalam bidang
kesehatan
*=he
/ight
o(
%el(
Determination."
1eski!un
sebenarn#a
sama
(undamentaln#a, hak atas !ela#anan kesehatan sering diangga! lebih mendasar" Dalam hubungan dokter-!asien, se&ara relati( !asien berada dalam !osisi #ang lebih lemah" Kekurangmam!uan !asien untuk membela ke!entingann#a #ang dalam hal ini disebabkan ketidaktahuan !asien !ada masalah !engobatan, dalam situasi !ela#anan kesehatan men#ebabkan
timbuln#a
kebutuhan
untuk
mem!ermasalahkan hak-hak
!asien
dalam
menghada!i tindakan atau !erlakuan dari !ara !ro(esional kesehatan" Berdasarkan hak dasar manusia #ang melandasi transaksi tera!eutik *!en#embuhan., setia! !asien bukan han#a mem!un#ai kebebasan untuk menentukan a!a #ang boleh dilakukan terhada! dirin#a atau tubuhn#a, teta!i ia juga terlebih dahulu berhak untuk mengetahui hal-hal mengenai dirin#a" Pasien !erlu diberi tahu tentang !en#akitn#a dan tindakan-tindakan a!a #ang da!at dilakukan dokter terhada! tubuhn#a untuk menolong dirin#a serta segala risiko #ang mungkin timbul kemudian" ?"3 Ke'ajiban dan Hak Pasien Undang-undang Nomor 2 =ahun 2CC? =entang Praktik Kedokteran Paragra( : mengatur ke'ajiban dan hak !asien sebagai berikut0 Ke'ajiban Pasien
+" memberikan in(ormasi #ang lengka! dan jujur tentang masalah kesehatann#a> 2" mematuhi nasihat dan !etunjuk dokter atau dokter gigi> 3" mematuhi ketentuan #ang berlaku di sarana !ela#anan kesehatan> dan ?" memberikan imbalan jasa atas !ela#anan #ang diterima" Hak Pasien0 +" 1enda!atkan !enjelasan se&ara lengka! tentang tindakan medis 2" 1eminta !enda!at dokter atau dokter gigi lain *se&ond o!inion. 3" 1enda!atkan !ela#anan sesuai dengan kebutuhan medis> ?" 1enolak tindakan medis> dan @" 1enda!atkan isi rekam medis ?"? Ke'ajiban dan Hak Dokter %ebagaimana la)imn#a suatu !erikatan, !erjanjian medik !un memberikan hak dan ke'ajiban bagi dokter" Dalam Undang-Undang Nomor 2 =ahun 2CC? =entang Praktik Kedokteran, hak dan ke'ajiban dokter atau dokter gigi terda!at dalam !aragra( , #aitu> Ke'ajiban DokterDokter Figi a" memberikan !ela#anan medis sesuai dengan standar !ro(esi dan standar !rosedur o!erasional serta kebutuhan medis !asien> b" merujuk !asien ke dokter atau dokter gigi lain #ang mem!un#ai keahlian atau kemam!uan #ang lebih baik, a!abila tidak mam!u melakukan suatu !emeriksaan atau !engobatan> &" merahasiakan segala sesuatu #ang diketahuin#a tentang !asien, bahkan juga setelah !asien meninggal dunia>
d" melakukan !ertolongan darurat atas dasar !erikemanusiaan, ke&uali bila ia #akin ada orang lain #ang bertugas mam!u melakukann#a> e" menambah ilmu !engetahuan dan mengikuti !erkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi" Hak DokterDokter Figi a" mem!eroleh !erlindungan hukum se!anjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar !ro(esi dan standar !rosedur o!erasional> b" memberikan !ela#anan medis menurut standar !ro(esi dan standar !rosedur o!erasional> &" mem!eroleh in(ormasi #ang lengka! dan jujur dari !asien atau keluargan#a> dan d" menerima imbalan jasa" ?"@ Pentingn#a in(ormasi Unsur-unsur #ang !erlu diin(ormasikan meli!uti !rosedur #ang akan dilakukan, risiko #ang mungkin terjadi, man(aat dari tindakan #ang akan dilakukan, dan alternati( tindakan #ang da!at dilakukan" Di sam!ing itu !erlu diin(ormasikan !ula kemungkinan #ang da!at timbul a!abila tindakan tidak dilakukan, juga ramalan *!rognosis. atau !erjalanan !en#akit #ang diderita" Pasien berhak menda!atkan in(ormasi mengenai !erkiraan bia#a !engobatann#a" Prosedur #ang akan dilakukan !erlu diuraikan lagi, meli!uti alat #ang akan digunakan, bagian tubuh mana #ang akan terkena, kemungkinan !erasaan n#eri #ang timbul, kemungkinan !erlun#a dilakukan !erluasan o!erasi, dan #ang !enting tujuan tindakan itu, untuk diagnostik atau tera!i" /isiko tindakan da!at dirin&i dari si(atn#a, a!akah mengakibatkan kelum!uhan atau kebutaan> kemungkinan timbuln#a, sering atau jarang> tara( keseriusan, a!akah kelum!uhan total atau !arsial> 'aktu timbuln#a, a!akah segera setelah tindakan dilakukan atau lebih lama lagi" Akan teta!i untuk menentukan se&ara mutlak in(ormasi #ang seharusn#a diberikan oleh dokter ke!ada !asienn#a itu sangat sulit, sebab hal itu tergantung !ada keadaan !asien"
%elain itu, in(ormasi dari dokter !un meru!akan hasil diagnosis dokter berdasarkan anamnesis atau ri'a#at !en#akit !asien #ang disusun oleh dokter dari keterangan #ang diberikan !asien se&ara sukarela *keluhan !asien." Keterangan #ang di!eroleh dengan melakukan 'a'an&ara dengan !enderita atau orang #ang mengetahui benar-benar tentang kesehatan !asien, dan berdasarkan hasil !emeriksaan klinis !ada tubuh !asien, dokter menentukan diagnosis" Dengan kata lain, sumber in(ormasi dokter berkaitan dengan rumusan hasil diagnosisn#a didasarkan !ada in(ormasi dari !asien mengenai keluhan-keluhan #ang dideritan#a, dan didasarkan !ada hasil !emeriksaan klinis tubuh !asien" ;ungsi in(ormasi bagi dokter, menurut erberne, adalah0 4In(ormasi itu tidak han#a sungguh-sungguh !enting untuk mem!eroleh i)in!ersetujuan #ang disahkan oleh hukum, teta!i juga sesuatu #ang bagaimana!un menjadi hak setia! !asien, antara lain karena adan#a itikad baik #ang mendasari setia! situasi !erjanjiankontrak5" Ini berarti bah'a (ungsi in(ormasi itu adalah untuk melindungi dan menjamin !elaksanaan hak !asien #aitu untuk menentukan a!a #ang harus dilakukan terhada! tubuhn#a #ang diangga! lebih !enting dari!ada !emulihan kesehatann#a itu sendiri" Di sam!ing itu, in(ormasi dari dokter tersebut harus diberikan berdasarkan itikad baik dari dokter #ang bersangkutan" Dalam memberikan in(ormasi dokter tidak han#a memberikan in(ormasi atas semua !ertan#aan #ang diajukan oleh !asien tentang !en#akitn#a teta!i juga harus memberikan in(ormasi lain, baik berdasarkan adan#a !ertan#aan mau!un tan!a adan#a !ertan#aan dari !asienn#a" %ebab berdasarkan itikad baik #ang dimaksudkan di atas, berarti in(ormasi itu meru!akan hak !asien dan ke'ajiban dari dokter untuk memberikann#a" Namun karena in(ormasi dari dokter meru!akan hasil diagnosis dokter #ang juga didasarkan atas in(ormasi dari !asien, maka !asien juga mem!un#ai ke'ajiban untuk memberikan in(ormasi #ang dilandaskan !ada itikad baikn#a" In(ormasi itu men#angkut keluhan-keluhan #ang dideritan#a, termasuk juga in(ormasi mengenai tindakan-tindakan #ang telah dilakukan dalam mengatasi keluhan itu" %e&ara timbal balik hal itu juga berarti bah'a dokter berhak atas in(ormasi atas !asienn#a tersebut" Dengan demikian, untuk terjadin#a suatu transaksi tera!eutik *!en#embuhan. di!erlukan kerjasama #ang baik antara dokter dan !asien agar !en#embuhan berhasil sebaik mungkin"
1en#adari bah'a tidak semua !asien da!at memahami in(ormasi dari dokter, di sam!ing kemungkinan !asien sendiri tidak mam!u mengemukakan keluhann#a karena keadaann#a tidak memungkinkan, !erlu di!erhatikan adan#a ? kelom!ok !asien #ang tidak !erlu menda!at in(ormasi se&ara langsung, #aitu0 J Pasien #ang diberi !engobatan dengan !la&ebo #aitu meru!akan sen#a'a (armakologis tidak
akti( #ang digunakan sebagai obat untuk !embanding atau sugesti *suggesti(-
thera!euti&um." J Pasien #ang akan dirugikan jika mendengar in(ormasi tersebut, misaln#a karena kondisin#a tidak memungkinkan untuk mendengarkan in(ormasi #ang dikha'atirkan da!at membaha#akan kesehatann#a" J Pasien #ang sakit ji'a dengan tingkat gangguan #ang sudah tidak memungkinkan untuk berkomunikasi *&ara ber!ikirn#a tidak realistis, tidak bisa mendengar karena ter!erangka! oleh !emikirann#a sendiri> menarik diri dari lingkungan dan mungkin hidu! dalam dunia angann#a sendiri, sulit kontak atau berkomunikasi dengan orang lain> tidak !eduli !ada dirin#a sendiri mau!un orang lainlingkungan, tidak !eduli !ada tam!ilann#a, tidak mera'at diri> mengalami kesulitan ber!ikir dan memusatkan !erhatian, alur !ikirn#a tidak jelas, tidak logis> a(eksi sukar atau tidak tersentuh." J Pasien #ang belum de'asa" %eseorang dikatakan &aka!-hukum a!abila ia !ria atau 'anita telah berumur 2+ tahun, atau bagi !ria a!abila belum berumur 2+ tahun teta!i telah menikah" Pasal +33C KUH Perdata, men#atakan bah'a seseorang #ang tidak &aka! untuk membuat !ersetujuan adalah orang #angbelum de'asa" 1enurut KUH Perdata Pasal +33C, belum de'asa adalah belum berumur 2+ tahun dan belum menikah"
Pada dasarn#a keberhasilan !engobatan biasan#a bergantung !ada ke!atuhan !asien terhada! instruksi #ang diberikan oleh dokter" 1enurut hasil !enelitian Da$is dan ;ran&is, jika dokter memberikan in(ormasi sangat minim ke!ada !asien, maka !asien &enderung untuk tidak mematuhi instruksi dokter" 9ontoh0 ke!utusan !ara ibu untuk mematuhi instruksi dokter untuk anakn#a bergantung !ada ke!uasan !ara ibu tersebut terhada! in(ormasi #ang di!eroleh dari dokter tentang !en#akit anakn#a" Ketidak!uasan orang tua akan timbul jika !en#ebab dan keadaan !en#akit anakn#a tidak diketahuin#a" %elain itu, adan#a ke'ajiban dokter untuk memberikan in(ormasi ke!ada !asien sebenarn#a tidak terle!as dari ke'ajiban dokter untuk mem!eroleh atau menda!atkan in(ormasi #ang benar dari !asien"
BAB V PENUTUP
@"+ 1engembangkan komunikasi e(ekti( dalam hubungan dokter-!asien Pasien adalah !emilik tubuh #ang sedang mengalami gangguan kesehatan" Kunjungan ke dokter dilakukan sebagai u!a#a mem!eroleh ja'aban atas kondisi kesehatann#a dan hara!an untuk da!at sembuh" Ke!utusan !ergi berobat ke dokter memerlukan !roses dalam diri !asien" Ia !erlu merumuskan dulu alasan #ang jelas bagi dirin#a, menga!a ia merasa !erlu !ergi ke dokter"
%elanjutn#a, !ertemuan dengan dokter di ruang !raktik akan mem!engaruhi ke!utusann#a, a!akah ia akan meneruskan niatn#a berobat ke dokter atau memilih &ara lain" As!ek #ang &uku! dominan mem!engaruhi ke!utusan !asien dalam berobat ke dokter adalah komunikasi" %ika! dokter dalam berkomunikasi dengan !asien da!at menimbulkan kesim!ulan #ang akan mem!engaruhi ke!utusan !asien" Dalam melakukan komunikasi, dokter !erlu memahami bah'a #ang dimaksud dengan komunikasi tidaklah han#a sekadar komunikasi $erbal, melalui !er&aka!an namun juga men&aku! !engertian komunikasi se&ara men#eluruh" Dokter !erlu memiliki kemam!uan untuk menggali dan bertukar in(ormasi se&ara $erbal dan non$erbal dengan !asien !ada semua usia, anggota keluarga, mas#arakat, kolega dan !ro(esi lain" Kalau tidak berhati-hati dalam melakukan komunikasi, dokter bisa berhada!an dengan sanksi atau an&aman hukum karena diangga! melakukan !elanggaran" Undang-Undang Nomor 2 =ahun 2CC? =entang Praktik Kedokteran memuat !asal-!asal #ang berkaitan dengan komunikasi dokter-!asien, sebagaimana diuraikan !ada Bab I" 6adi, keadaan memang sudah berubah" Komunikasi dokter-!asien tidak se!erti dulu lagi #ang di'arnai oleh su!erioritas dokter dan in(erioritas !asien" Dalam !aradigma baru #ang sena!as dengan ketentuan undang-undang, hubungan dokter-!asien adalah kemitraan" Pasien harus dihargai sebagai !ribadi #ang berhak atas tubuhn#a" Ia adalah subjek dan bukan semata-mata objek #ang boleh di!erlakukan tan!a se!engetahuann#a dan tan!a ke hendakn#a" Dalam komunikasi dokter-!asien di!erlukan kemam!uan berem!ati, #aitu u!a#a menolong !asien dengan !engertian terhada! a!a #ang !asien butuhkan" 1enghormati dan menghargai !asien adalah sika! #ang dihara!kan dari dokter dalam berkomunikasi dengan !asien, sia!a !un dia, bera!a !un umurn#a, tan!a memerhatikan status sosial-ekonomin#a" Bersika! adil dalam memberikan !ela#anan medis adalah dasar !engembangan komunikasi e(ekti( dan menghindarkan diri dari !erlakuan diskriminati( terhada! !asien"
Keteram!ilan berkomunikasi berlandaskan em!at unsur #ang meru!akan inti komunikasi0
- %umber *#ang men#am!aikan in(ormasi." %ia!a diaM %ebera!a luasdalam !engetahuann#a tentang in(ormasi #ang disam!aikann#aM - Isi !esan *a!a #ang disam!aikan." Panjang !endekn#a, kelengka!ann#a !erlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media !en#am!aian, !eneriman#a" - 1edia #ang digunakan" A!akah han#a berbi&araM A!akah !er&aka!an dilakukan se&ara tata! muka atau melalui tele!on, menggunakan lembar li!at, buklet, $&d, !eraga." - Penerima *#ang diberi in(ormasi." Bagaimana karaktern#aM A!a ke!entingann#aM *langsung, tidak langsung." Keem!at unsur ini masih !erlu dilengka!i dengan um!an balik" Dokter sebagai sumber atau !engirim !esan harus men&ari tahu hasil komunikasin#a *a!a #ang dimengerti !asienM." %ejalan dengan keteram!ilan #ang termuat dalam em!at unsur ditambah um!an balik tersebut, di!erlukan kemam!uan dalam hal-hal berikut0 - 9ara berbi&ara, termasuk &ara bertan#a *ka!an menggunakan !ertan#aan tertutu! dan ka!an memakai !ertan#aan terbuka., menjelaskan, klari(ikasi, !ara(rase, intonasi" - 1endengar, termasuk memotong kalimat" - 9ara mengamati *obser$asi. agar da!at memahami #ang tersirat di balik #ang tersurat *bahasa non $erbal di balik ungka!an katakalimatn#a, gerak tubuh." - 1enjaga sika! selama berkomunikasi dengan !asien *bahasa tubuh. agar tidak mengganggu komunikasi, misaln#a karena !asien keliru mengartikan gerak tubuh, raut muka dan sika! dokter" Komunikasi #ang tidak e(ekti( da!at menimbulkan masalah dalam hubungan dokter !asien, di antaran#a adalah tuduhan melakukan mala!raktik" Pa!aran buku ini mengemukakan bah'a komunikasi dokter-!asien bukanlah hal sederhana" Komunikasi #ang berlangsung dalam !ertemuan tata! muka bukanlah sekadar !er&aka!an dalam bentuk tan#a ja'ab #ang di!erlukan untuk mengisi data !asien, sebagaimana #ang la)im dilakukan dalam !engambilan anamnesis"
E(ekti( atau tidakn#a komunikasi #ang berlangsung akan menentukan sika! !asien dalam menerima diagnosis #ang diteta!kan dokter, menjalani !engobatan, melakukan !era'atan diri dan
memerhatikan
atau
mematuhi
anjurannasihat
dokter"
Komunikasi
tersebut
juga
mem!engaruhi kelangsungan tera!i, a!akah akan berlanjut atau terjadi !emutusan hubungan se&ara se!ihak" /eaksi !asien ketika masih berada dalam ruang !raktik, sika! !asien !ada kunjungan ulang, &ara !asien melaksanakan !engobatan adalah um!an balik bagi dokter, untuk mengetahui hasil komunikasin#a" @"2 Pendidikan Pro(esi Berkelanjutan Penjelasan dalam buku ini terbatas !ada !engertian umum tentang komunikasi e(ekti( dokter-!asien" =entun#a masih di!erlukan &ara lain agar dokter benar-benar da!at melakukan komunikasi e(ekti( dalam menjalankan !ro(esin#a" Keteram!ilan berkomunikasi han#a bisa di!eroleh dari !raktik" 1akin ban#ak !engalaman dokter melakukan komunikasi e(ekti( ketika berhada!an dengan !asien, keteram!ilann#a akan semakin terasah" =entun#a akan sangat membantu kalau dokter juga menambah !engetahuan dan 'a'asann#a melalui &ara lain, misaln#a dengan memba&a buku atau artikel tentang komunikasi dokter-!asien, baik #ang dimuat di media &etak mau!un elektronik" 1engikuti !elatihan khusus #ang membahas komunikasi dokter-!asien, selain sebagai !en#egaran ta!i juga bisa menambah kemam!uan, adalah &ara lain #ang dianjurkan agar mam!u melakukan komunikasi e(ekti( dengan !asien" Indonesia adalah negeri seribu !ulau #ang ka#a tradisi dan menghasilkan !erse!si beragam dan sangat ber!engaruh !ada komunikasi, terlebih dari berbagai ma&am bahasa daerah #ang ada, di sam!ing bahasa nasional" As!ek sosial, buda#a, agama sangat kental me'arnai !erilaku mas#arakat" Dokter !erlu memberikan !erhatian terhada! unsur tersebut karena da!at ber!engaruh !ada komunikasi dokter-!asien" %ika! #ang selalu membuka diri untuk hal-hal baru dalam setia! !ertemuan dengan !asien sangat dianjurkan" =idak ter(iksasi !ada !ola !ikir tertentu dalam hal komunikasi dengan !asien akan sangat membantu dokter untuk da!at memahami !asien sebagai dirin#a, !ribadi #ang khas dan unik" *;iksasi adalah !ikiran meneta! #ang ter!ola sebagai kerangka !ikir dan selalu digunakan dalam menerima masukan sehingga in(ormasi #ang diterima tidak lagi utuh melainkan sudah dibatasi dalam kerangka !ikir tersebut."
1emahami !ers!ekti( !asien adalah sika! #ang dianjurkan dalam komunikasi dokter !asien" %ika! tersebut akan mengantar !ada !engembangan !erilaku dokter #ang menunjukkan adan#a !enghargaan terhada! ke!er&a#aan !asien #ang berkaitan dengan !en#akitn#a *tidak men#emooh atau mele&ehkan., melakukan !enggalian *eks!lorasi. terhada! keadaan !asien, memahami kekha'atiran dan hara!ann#a, berusaha memahami ungka!an emosi !asien, mam!u meres!on se&ara $erbal dan non-$erbal dalam &ara #ang mudah di!ahami !asien" Perhatian terhada!
bio!sikososiobuda#a
dan
norma-norma
setem!at
untuk
meneta!kan
dan
mem!ertahankan tera!i !ari!urna dan hubungan dokter-!asien #ang !ro(esional, sangat di!erlukan dalam berkomunikasi dengan !asien" Perhatian dalam !engembangan komunikasi e(ekti( dengan !asien tidaklah terbatas han#a !ada diri seorang dokter semata melainkan juga melibatkan semua jenjang #ang dilalui !asien" Dokter !erlu memasukkan semua !ihak #ang ikut ber!eran dalam u!a#a !en#embuhan atau !era'atann#a agar komunikasin#a bisa e(ekti(" =idak semua in(ormasi #ang di!erlukan !asien bisa dituntaskan oleh dokter di ruang !raktikn#a" Pen#ediaan media !endukung komunikasi, #aitu media &etak se!erti lembar balik *(li!&hart., lembar li!at *lea(let., !oster, selebaran *(l#er., buklet dan media elektronik *$&d. akan sangat membantu e(ekti$itas komunikasi dokter !asien"Komunikasi e(ekti( mam!u menghindarkan kesalah!ahaman#ang bisa menimbulkan dugaan mala!raktik
Daftar Putaka
Badudu, 6%, 2CC3, Kamus Kata-Kata %era!an Asing Dalam Bahasa Indonesia, Penerbit Buku Kom!as, 6akarta Bu&kman, /" 2CC+" 49ommuni&ation in Palliati$e 9are0 a !ra&ti&al guide5, in Palliati$e 9are, $ol"+, no ?, !!" -+CC3 9arma, L" B#lund O Fregor# 1akoul, Patient Edu&ation O 9ounseling ? *2CC2. 2C:-2+
Djau)i, % and %u!artondo" 2CC?" 4Komunikasi dan Em!ati Dalam Hubungan Dokter-Pasien5 6akarta0 Balai Penerbit ;K-UI ;riedri&hsen, 1" 6" 2CC2" 49an&er !atient8s inter!retations o( $erbal e!ression 'hen gi$en in(ormation about ending &an&er treatment5, in Palliati$e 1edi&ine, no +, !!"323-33C Hardjana, A"1" 2CC3" Komunikasi Intra!ersonal O Inter!ersonal" Kanisius, 6akarta Komaruddin *+?. Ensiklo!edia 1enejemen, Bumi Aksara, 6akarta, h"+3 Konsil Kedokteran Indonesia" 2CC@" Kemitraan dalam Hu bungan Dokter-Pasien" 6akarta0 KKI" Koont) O 7eihri&h *+., 1anagement, th ed, 1& Fra' Hill In&, %inga!ore, !!"?+ - ?@ Kurt), %", %il$erman, 6" O Dra!!er, 6" *+." =ea&hing and Learning 9ommuni&ation %kills in 1edi&ine" <on0 /ad&li((e 1edi&al Press" Lestari, E"F dan 1aliki, 1"A" 2CC3" Komunikasi E(ekti(" 6akarta0 Lembaga Administrasi Negara" Poernomo, Ieda %%" 2CC?" Pengertian KIE dan Konseling" 6akarta0 1akalah Perinasia" Poernomo, Ieda %%" 2CC@" Komunikasi 1etode Kanguru" 6akarta0 1akalah Perinasia" %&hermerhorn, Hunt O
7ait)kin dan 7aterman" +3" %osiologi Kesehatan" 6akarta0 Prima Aksara 7alsh, D and Nelson, K, A" 2CC3" 49ommuni&ation o( &an&er diagnosis0 !atient8s !er-&e!tions o( 'hen the# 'ere (irst told the# had &an&er5, in International 6ournal o( Palliati$e Nursing, $ol"2C, no"+, !! @2-@ 7hit&omb, 1"E" 2CCC" 9ommuni&ation and Pro(essionalism, Patient Edu&ation and 9ounseling, ?+0 +3?-+??