AUSTRALIAN TRIAGE SCALE
ELSA&ANNA
Toshiba RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN
1/1/2017
PANDUAN AUSTRALIAN TRIAGE SCALE
PANDUAN AUSTRALIAN TRIAGE SCALE
POKJA
APK
BAB 1 PENDAHULUAN Istilah Triase
berasal dari dari bahsa Perancis Perancis Trier , Trier , yang berarti untuk memilih atau memilah.
Triage sistem pertama kali digunakan untuk memprioritaskan perawatan medis selama perang Napoleon pada
abad
ke-18. Setelah perang telah dilakukan
penyempurnaan sistem untuk memindahkan
secara cepat korban yang terluka dari medan perang ke tempat perawatan definitif. Sistem triase Mass Casualty Insiden (MCI) juga telah dikembangkan. dikembangkan. Prinsip yang mendasari triase MCI adalah mencapai hasil yang terbaik untuk jumlah korban yang banyak dalam kondisi daya yang tersedia.
dimana kebutuhan klinis melebihi sumber
PANDUAN AUSTRALIAN TRIAGE SCALE
POKJA
APK
BAB 1 PENDAHULUAN Istilah Triase
berasal dari dari bahsa Perancis Perancis Trier , Trier , yang berarti untuk memilih atau memilah.
Triage sistem pertama kali digunakan untuk memprioritaskan perawatan medis selama perang Napoleon pada
abad
ke-18. Setelah perang telah dilakukan
penyempurnaan sistem untuk memindahkan
secara cepat korban yang terluka dari medan perang ke tempat perawatan definitif. Sistem triase Mass Casualty Insiden (MCI) juga telah dikembangkan. dikembangkan. Prinsip yang mendasari triase MCI adalah mencapai hasil yang terbaik untuk jumlah korban yang banyak dalam kondisi daya yang tersedia.
dimana kebutuhan klinis melebihi sumber
APK
BAB 1 PENDAHULUAN Istilah Triase
berasal dari dari bahsa Perancis Perancis Trier , Trier , yang berarti untuk memilih atau memilah.
Triage sistem pertama kali digunakan untuk memprioritaskan perawatan medis selama perang Napoleon pada
abad
ke-18. Setelah perang telah dilakukan
penyempurnaan sistem untuk memindahkan
secara cepat korban yang terluka dari medan perang ke tempat perawatan definitif. Sistem triase Mass Casualty Insiden (MCI) juga telah dikembangkan. dikembangkan. Prinsip yang mendasari triase MCI adalah mencapai hasil yang terbaik untuk jumlah korban yang banyak dalam kondisi
dimana kebutuhan klinis melebihi sumber
daya yang tersedia. Dalam pengobatan sipil, sistem triase telah disempurnakan dan diadaptasi untuk digunakan dalam berbagai
situasi.
Dalam
semua
lingkungan
pelayanan
kesehatan,
proses
triase
ditopang
oleh pertimbangan bahwa semakin sedikit sedikit waktu yang dibutuhkan dibutuhkan untuk memperoleh pelayananan medis medis yang definitive pasti pasti akan meningkatkan dampak dampak pelayanan kesehatan kesehatan bagi pasien.
Australia mengalami peningkatan
permintaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan darurat
medis. Kecenderungan saat ini menunjukkan pertumbuhan jumlah kunjungan di instalasi gawat darurat di banyak lokasi, alasan untuk pertumbuhan ini bervariasi dan kompleks . Standarisasi skala triage
berguna dalam mengembangkan strategi untuk mengelola instalasi gawat
darurat. Dalam konteks ini mereka juga dapat digunakan untuk memberikan
informasi tentang
perkembangan pelayanan kesehatan, manajemen risiko klinis dan keselamatan pasien.
Tujuan dari sistem triase Tujuan dari sistem triase adalah untuk memastikan bahwa tingkat dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat adalah sesuai dengan kriteria klinis , bukan didasarkan pada kebutuhan organisasi atau administrasi. Standar sistem triase bertujuan untuk mengoptimalkan keselamatan dan efisiensi pelayanan darurat berbasis-rumah sakit dan untuk menjamin kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat
Australia mengalami peningkatan
permintaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan darurat
medis. Kecenderungan saat ini menunjukkan pertumbuhan jumlah kunjungan di instalasi gawat darurat di banyak lokasi, alasan untuk pertumbuhan ini bervariasi dan kompleks . Standarisasi skala triage
berguna dalam mengembangkan strategi untuk mengelola instalasi gawat
darurat. Dalam konteks ini mereka juga dapat digunakan untuk memberikan
informasi tentang
perkembangan pelayanan kesehatan, manajemen risiko klinis dan keselamatan pasien.
Tujuan dari sistem triase Tujuan dari sistem triase adalah untuk memastikan bahwa tingkat dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat adalah sesuai dengan kriteria klinis , bukan didasarkan pada kebutuhan organisasi atau administrasi. Standar sistem triase bertujuan untuk mengoptimalkan keselamatan dan efisiensi pelayanan darurat berbasis-rumah sakit dan untuk menjamin kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat Penggunaan sistem triase memfasilitasi peningkatan standar kualitas di instalasi gawat darurat, karena memungkinkan untuk dilakukan perbandingan indikator kinerja utama (lama waktu untukperawatan berdasarkan kategori triase) baik di unit itu sendiri maupun antarinstalasi gawat darurat.Sejak awal
1990-an
penggunaan sistem informasi komputerisasi di instalasi
gawat
darurat
Australia
telah
memungkinkan melakukan perhitungan waktu penangann dihubungkan dengan hasil pelayanan kesehatn, termasuk kode triase, keluhan utama, diagnosis dan tujuan pemulangan.
Fungsi triase
Fungsi triase Triage adalah mempunyai fungsi penting dalam
pemberian
dimana sejumlah orang dengan berbagai kondisi yang sama
pelayanan di instalasi gawat darurat,
dapat datang ke UGD pada waktu yang
bersamaan. Meskipun sistem triase mungkin berfungsi dengan
cara yang sedikit berbeda tergantung
sejumlah faktor lokal,namun sistem triase yang efektif memberikan dampak yang penting berikut ini: 1. Sebagai Sebuah tempat masuk tunggal untuk semua pasien datang ( bersifat ambulans dan nonbersifat ambulans), sehingga semua pasien memperoleh proses penilaian yang sama.
2. Lingkungan fisik yang sesuai untuk melakukan melakukan pemeriksaan singkat. Juga diperlukan lingkungan yang memberikan
kemudahan untuk pasien menyampaikan kondisi klinis, memperoleh
rasa aman dan persyaratan administrasi, serta
ketersediaan peralatan pertolongan pertama serta
tersedianya fasilitas cuci tangan. 3. Sebuah sistem penerimaan
pasien yang terorganisir akan memungkinkan kemudah aliran informasi
kepada pasien dari unit triase sampai ke seluruh komponen instalasi gawat darurat , dari pemeriksaansampai penanganan pasien 4. Didapatnya data yang tepat waktu untuk kebutuhan pemberian pelayanan , termasuk sistem untuk memberitahukan kedatangan pasien dengan ambulan dan pelayanan gawat darurat lainnya.
2. Lingkungan fisik yang sesuai untuk melakukan melakukan pemeriksaan singkat. Juga diperlukan lingkungan yang memberikan
kemudahan untuk pasien menyampaikan kondisi klinis, memperoleh
rasa aman dan persyaratan administrasi, serta
ketersediaan peralatan pertolongan pertama serta
tersedianya fasilitas cuci tangan. 3. Sebuah sistem penerimaan
pasien yang terorganisir akan memungkinkan kemudah aliran informasi
kepada pasien dari unit triase sampai ke seluruh komponen instalasi gawat darurat , dari pemeriksaansampai penanganan pasien 4. Didapatnya data yang tepat waktu untuk kebutuhan pemberian pelayanan , termasuk sistem untuk memberitahukan kedatangan pasien dengan ambulan dan pelayanan gawat darurat lainnya.
Definisi Sistem Triage: Proses di mana seorang klinisi menilai tingkat urgensi pasien.
Triage: sistem triase adalah struktur dasar di mana semua pasien yang datang
dikategorikan ke dalam
kelompok tertentu dengan menggunakan standar skala penilaian urgensi atau struktur .
Re-triase: status klinis adalah merupakan kondisi yang dinamis. Jika terjadi perubahan status klinis yang akan berdampak pada perubahan kategori triase, atau jika didapatkan informasi tambahan tentang kondisi pasien yang akan mempengaruhi urgensi (lihat di bawah), maka triage ulang harus dilakukan. Ketika seorang
pasien kembali
diprioritaskan,
kode
triase
awal
dan
kode
triase
selanjutnya
h arus
didokumentasikan. Alasan untuk melakukan triage ulang juga harus didokumentasikan.
Urgensi: Urgensi ditentukan berdasarkan
kondisi klinis pasien dan digunakan untuk menentukan
kecepatan intervensi yang diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Tingkat Urgensi adalah tingkat keparahan atau kompleksitas suatu penyakit atau cedera. Sebagai contoh,
pasien mungkin akan
diprioritaskan ke peringkat urgensi yang lebih rendah karena mereka dinilai lcukup aman bagi mereka untuk menunggu penilaian emergensi, walaupun mereka mungkin masih memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk kondisi mereka atau mempunyai kondisi morbiditas yang signifikan dan resiko kematian.
* Instruktur akan menjadi orang yang dinominasikan dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk pengembangan kemampuan perawat dalam memberikan perawatan gawat darurat. Departemen Kesehatan dan Pen
Re-triase: status klinis adalah merupakan kondisi yang dinamis. Jika terjadi perubahan status klinis yang akan berdampak pada perubahan kategori triase, atau jika didapatkan informasi tambahan tentang kondisi pasien yang akan mempengaruhi urgensi (lihat di bawah), maka triage ulang harus dilakukan. Ketika seorang
pasien kembali
diprioritaskan,
kode
triase
awal
dan
kode
triase
selanjutnya
h arus
didokumentasikan. Alasan untuk melakukan triage ulang juga harus didokumentasikan.
Urgensi: Urgensi ditentukan berdasarkan
kondisi klinis pasien dan digunakan untuk menentukan
kecepatan intervensi yang diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Tingkat Urgensi adalah tingkat keparahan atau kompleksitas suatu penyakit atau cedera. Sebagai contoh,
pasien mungkin akan
diprioritaskan ke peringkat urgensi yang lebih rendah karena mereka dinilai lcukup aman bagi mereka untuk menunggu penilaian emergensi, walaupun mereka mungkin masih memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk kondisi mereka atau mempunyai kondisi morbiditas yang signifikan dan resiko kematian.
* Instruktur akan menjadi orang yang dinominasikan dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk pengembangan kemampuan perawat dalam memberikan perawatan gawat darurat. Departemen Kesehatan dan Pen
Skala Triase di Instalasi gawat darurat Secara Internasional, system triage dengan lima tingkat telah terbukti menjadi metode yang valid dan dapat diandalkan untuk mengkategorikan pasien
yang datang ke UGD untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Skala ini menunjukkan tingkat presisi dan reliabilitas yang lebih besar bila dibandingkan dengan system tiga tingkat maupun system empat tingkat.
Gambaran dari sistem triase dapat dievaluasi berdasarkan empat kriteria sebagai berikut: 1. Utility: Skala harus relatif mudah dipahami dan mudah untuk diterapkan oleh perawat dan dokter UGD. 2. Validitas: skala harus mengukur apa yang dirancang untuk mengukur, yaitu harus mengukur urgensi klinis sebagai lawan dari tingkat keparahan atau kompleksitas penyakit atau beberapa aspek lain dari presentasi atau lingkungan instalasi gawat darurat. 3. Keandalan: Penerapan skala harus independen dari perawat atau dokter yang melakukan peran, yaitu, ia harus konsisten. ‘Inter-rater reliability
adalah istilah yang digunakan untuk ukuran
statistik kesepakatan yang dicapai oleh dua atau lebih penilai dengan menggunakan skala yang sama. 4. Keselamatan: keputusan Triage harus sesuai dengan kriteria klinis yang obyektif dan harus mengoptimalkan waktu untuk intervensi medis. Selain itu, skala triase harus cukup peka untuk menidentifikasi masalah pasien.
Australasian Triage Scalea (ATS), sebelumnya National Triage Scale (NTS) National Triage Scale (NTS) telah dilaksanakan pada tahun 1993, menjadi sistem triase pertama yang
Gambaran dari sistem triase dapat dievaluasi berdasarkan empat kriteria sebagai berikut: 1. Utility: Skala harus relatif mudah dipahami dan mudah untuk diterapkan oleh perawat dan dokter UGD. 2. Validitas: skala harus mengukur apa yang dirancang untuk mengukur, yaitu harus mengukur urgensi klinis sebagai lawan dari tingkat keparahan atau kompleksitas penyakit atau beberapa aspek lain dari presentasi atau lingkungan instalasi gawat darurat. 3. Keandalan: Penerapan skala harus independen dari perawat atau dokter yang melakukan peran, yaitu, ia harus konsisten. ‘Inter-rater reliability
adalah istilah yang digunakan untuk ukuran
statistik kesepakatan yang dicapai oleh dua atau lebih penilai dengan menggunakan skala yang sama. 4. Keselamatan: keputusan Triage harus sesuai dengan kriteria klinis yang obyektif dan harus mengoptimalkan waktu untuk intervensi medis. Selain itu, skala triase harus cukup peka untuk menidentifikasi masalah pasien.
Australasian Triage Scalea (ATS), sebelumnya National Triage Scale (NTS) National Triage Scale (NTS) telah dilaksanakan pada tahun 1993, menjadi sistem triase pertama yang digunakan instalasi gawat darurat rumah sakit pemerintah di seluruh Australia. Pada akhir 1990-an, NTS mengalami perbaikan dan kemudian berganti nama menjadi Australasia Triage Skala (ATS). rtem en Kesehatan dan Penuaan - Darurat Triage Kit Pendidikan ATS memiliki lima kategori: 1. Immediately life-threatening (Dengan segera mengancam nyawa (kategori 1) 2. Imminently life-threatening (Dalam waktu dekat akan mengancam nyawa (kategori 2)
3. Potentially life-threatening or important time-critical treatment or severe pain (Berpotensi mengancam nyawa atau perlu waktu penanganan yang segera atau nyeri berat (kategori 3) 4. Potentially life-serious or situational urgency or significant complexity (berpotensi menjadi kondisi serius atau situasional urgensi atau tingkatkompleksitas yang signifikan) (kategori 4) 5. Less urgent (Kurang mendesak) (kategori 5). ATS telah disahkan oleh Australasian College Emergency Medicine dan diadopsi dalam indikator kinerja oleh the Australian Council on Healthcare Standards.
Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) secara resmi termasuk dalam kebijakan di seluruh Kanada pada tahun 1997. The CTAS telah disahkan oleh Canadian Association of Emergency Physicians and the National Emergency Nurses Affiliation of Canada. Skala ini sangat mirip dengan ATS dalam hal tujuan waktu memperoleh penanganan, dengan pengecualian
3. Potentially life-threatening or important time-critical treatment or severe pain (Berpotensi mengancam nyawa atau perlu waktu penanganan yang segera atau nyeri berat (kategori 3) 4. Potentially life-serious or situational urgency or significant complexity (berpotensi menjadi kondisi serius atau situasional urgensi atau tingkatkompleksitas yang signifikan) (kategori 4) 5. Less urgent (Kurang mendesak) (kategori 5). ATS telah disahkan oleh Australasian College Emergency Medicine dan diadopsi dalam indikator kinerja oleh the Australian Council on Healthcare Standards.
Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) secara resmi termasuk dalam kebijakan di seluruh Kanada pada tahun 1997. The CTAS telah disahkan oleh Canadian Association of Emergency Physicians and the National Emergency Nurses Affiliation of Canada. Skala ini sangat mirip dengan ATS dalam hal tujuan waktu memperoleh penanganan, dengan pengecualian dari kategori 2, yang adalah <15 menit dimana ATS adalah <10 menit.
Manchester Triage Scale (MTS)
Manchester Triage Skala (MTS) bersama-sama dikembangkan oleh Canadian Association of Emergency Physicians and the National Emergency Nurses Affiliation of Canada.. MTS berbeda baik dgn ATS maupun CTAS dalam hal pendekatan berbasis algoritma untuk pengambilan keputusan. MTS menggunakan 52 flow chart yang membutuhkan pembuat keputusan untuk memilih algoritma yang tepat berdasarkan keluhan pasien, dan kemudian mengumpulkan dan menganalisis informasi sesuai dengan kondisi yang mengancam nyawa, rasa sakit, perdarahan, tingkat kesadaran, suhu, dan durasi tanda dan gejala. MTS membutuhkan dokumentasi standar, dan pendekatan ini
diyakini menghemat waktu yang
diperlukan untuk dokumentasi. Selain itu, pendekatan ini dianggap sangat bermanfaat bagi perawat pemula karena proses pengambilan keputusan dilakukan dengan parameter yang sudah ditetapkan. Kesulitan penerapan MTS adalah membutuhkan system komputerisasi yang canggih. Kit Emergency Severity Index (ESI) Emergency Severity Index (ESI) adalah suatu sistem kategorisasi triase yang didasarkan pada ketajaman pengobatan ( Berapa lama seorang pasien harus diperiksa ?) dan penggunaan sumber daya (Apa sumber daya yang cederung
perlukan ?). ESI telah disempurnakan pada beberapa kesempatan. ESI
diketahui dapat diandalkan saat diuji pada dengan scenario kasus yang ditulis, dan saat ini sedang
Manchester Triage Skala (MTS) bersama-sama dikembangkan oleh Canadian Association of Emergency Physicians and the National Emergency Nurses Affiliation of Canada.. MTS berbeda baik dgn ATS maupun CTAS dalam hal pendekatan berbasis algoritma untuk pengambilan keputusan. MTS menggunakan 52 flow chart yang membutuhkan pembuat keputusan untuk memilih algoritma yang tepat berdasarkan keluhan pasien, dan kemudian mengumpulkan dan menganalisis informasi sesuai dengan kondisi yang mengancam nyawa, rasa sakit, perdarahan, tingkat kesadaran, suhu, dan durasi tanda dan gejala. MTS membutuhkan dokumentasi standar, dan pendekatan ini
diyakini menghemat waktu yang
diperlukan untuk dokumentasi. Selain itu, pendekatan ini dianggap sangat bermanfaat bagi perawat pemula karena proses pengambilan keputusan dilakukan dengan parameter yang sudah ditetapkan. Kesulitan penerapan MTS adalah membutuhkan system komputerisasi yang canggih. Kit Emergency Severity Index (ESI) Emergency Severity Index (ESI) adalah suatu sistem kategorisasi triase yang didasarkan pada ketajaman pengobatan ( Berapa lama seorang pasien harus diperiksa ?) dan penggunaan sumber daya (Apa sumber daya yang cederung
perlukan ?). ESI telah disempurnakan pada beberapa kesempatan. ESI
diketahui dapat diandalkan saat diuji pada dengan scenario kasus yang ditulis, dan saat ini sedang dipertimbangkan untuk digunakan di seluruh Amerika .
Peran triase Pengambilan keputusan Triage adalah proses yang dinamis. Keputusan dibuat dalam lingkungan yang sensitif terhadap waktu, dengan informasi terbatas, untuk pasien yang pada umumnya tidak memiliki diagnosa medis. Karena peran triase sangat penting, perawat harus memiliki pengetahuan khusus serta pengalaman dengan berbagai penanganan penyakit dan cedera. Keputusan Triage dapat dibagi menjadi primer dan sekunder ksesuai dengan tujuan sistem triase. Memahami jenis keputusan tersebut sangat membantu dalam menjelaskan peran dan tanggung jawab Perawat Triage dalam praktek dilapangan. 1. 'Keputusan triase Primer “' berhubungan dengan pembentukan sebuah keluhan utama dan alokasi tingkat urgensi. Ketika kode triage dipilih ada tiga hasil yang mungkin terjadi: • 'Under-triase' di mana pasien menerima kode triase yang lebih rendah dari tingkat mereka yang sebenarnya (sebagaimana ditentukan oleh indikator klinis dan fisiologis ).Keputusan ini memiliki potensi untuk menghasilkan waktu tunggu yang berkepanjangan terhadap intervensi medis dan risiko hasil yang buruk.
• Kode triage benar (atau diharapkan) sesuai keputusan triase (‘Correct (or expected) triage decision '
Peran triase Pengambilan keputusan Triage adalah proses yang dinamis. Keputusan dibuat dalam lingkungan yang sensitif terhadap waktu, dengan informasi terbatas, untuk pasien yang pada umumnya tidak memiliki diagnosa medis. Karena peran triase sangat penting, perawat harus memiliki pengetahuan khusus serta pengalaman dengan berbagai penanganan penyakit dan cedera. Keputusan Triage dapat dibagi menjadi primer dan sekunder ksesuai dengan tujuan sistem triase. Memahami jenis keputusan tersebut sangat membantu dalam menjelaskan peran dan tanggung jawab Perawat Triage dalam praktek dilapangan. 1. 'Keputusan triase Primer “' berhubungan dengan pembentukan sebuah keluhan utama dan alokasi tingkat urgensi. Ketika kode triage dipilih ada tiga hasil yang mungkin terjadi: • 'Under-triase' di mana pasien menerima kode triase yang lebih rendah dari tingkat mereka yang sebenarnya (sebagaimana ditentukan oleh indikator klinis dan fisiologis ).Keputusan ini memiliki potensi untuk menghasilkan waktu tunggu yang berkepanjangan terhadap intervensi medis dan risiko hasil yang buruk.
• Kode triage benar (atau diharapkan) sesuai keputusan triase (‘Correct (or expected) triage decision ' di mana pasien menerima kode triage yang sesuai dengan tingkat urgensi pasien ditentukan
oleh indikator
klinis
dan
fisiologis ).Keputusan
ini
(sebagaimana
mengoptimalkan
waktu
untuk intervensi medis pasien dan mengurangi risiko hasil yang merugikan. • Over triage di mana pasien menerima kode triase yang lebih tinggi dari tingkat urgensi sejati mereka. Keputusan
ini
memiliki
potensi
untuk
menghasilkan
waktu
tunggu yang
singkat untuk
memperoleh intervensi medis, akan tetapi, akan berdampak buruk bagi pasien lain yang menunggu di UGD karena mereka harus menunggu lebih lama. Perawat Triage
membuat keputusan tingkat urgensi menggunakan informasi klinis
dan riwayat
penyakit untuk menghindari over triage atau under triage. Keputusan triase Sekunder memperhatikan percepatan perawatan darurat dan disposisi yang tepat. Perawat triage menerapkan kebijakan dan prosedur local untuk mempercepat perawatan untuk semua pasien jika diperlukan. Semua pasien di ruang tunggu harus diperiksa ulang oleh perawat
Triage jika waktu triage
kedaluwarsa. Penilaian yang kedua ini harus selalu didokumentasikan dalam catatan pasien. Peran pendidikan dalam mengoptimalkan hasil triase. Kemampuan dari setiap sistem triase untuk mencapai tujuannya didasarkan pada asumsi bahwa pengambilan keputusan konsisten dari waktu ke waktu dan antara klinisi yang menggunakan skala. Keberhasilan pelaksanaan program ini sebagai bentuk komitmen nasional yang sudah berjalan lama antara organisai keperawatan, kedokteran dan pemerintah
untuk
mencapai konsistensi penggunaan ATS dengan pendekatan yang koheren dengan mempersiapkan klinisi dalam penerapannya. Departemen Kesehatan dan Penuaan - Darurat Triage Kit Pendidikan
memperoleh intervensi medis, akan tetapi, akan berdampak buruk bagi pasien lain yang menunggu di UGD karena mereka harus menunggu lebih lama. Perawat Triage
membuat keputusan tingkat urgensi menggunakan informasi klinis
dan riwayat
penyakit untuk menghindari over triage atau under triage. Keputusan triase Sekunder memperhatikan percepatan perawatan darurat dan disposisi yang tepat. Perawat triage menerapkan kebijakan dan prosedur local untuk mempercepat perawatan untuk semua pasien jika diperlukan. Semua pasien di ruang tunggu harus diperiksa ulang oleh perawat
Triage jika waktu triage
kedaluwarsa. Penilaian yang kedua ini harus selalu didokumentasikan dalam catatan pasien. Peran pendidikan dalam mengoptimalkan hasil triase. Kemampuan dari setiap sistem triase untuk mencapai tujuannya didasarkan pada asumsi bahwa pengambilan keputusan konsisten dari waktu ke waktu dan antara klinisi yang menggunakan skala. Keberhasilan pelaksanaan program ini sebagai bentuk komitmen nasional yang sudah berjalan lama antara organisai keperawatan, kedokteran dan pemerintah
untuk
mencapai konsistensi penggunaan ATS dengan pendekatan yang koheren dengan mempersiapkan klinisi dalam penerapannya. Departemen Kesehatan dan Penuaan - Darurat Triage Kit Pendidikan
BAB 2 AUSTRALIAN TRIAGE SCALE
Filosofi yang mendasari penggunaan ATS didasarkan pada nilai-nilai keadilan dan efisiensi dalam pelayanan kesehatan. ATS telah dirancang untuk memberikan penilaian yang tepat waktu dan intervensi medis yang tepat waktu untuk semua orang yang datang ke UGD. dampak dari kerangka ini adalah secara prinsip bahwa baik itu secara klinis atau etis adalah tidak wajar untuk membiarkan pasien menunggu lebih lama dari dua jam untuk memperoleh perawatan medis dalam di UGD. FitzGerald (1989) pertama menguji
validitas dan reliabilitas dari Ipswich Triage Scale
merupakan adaptasi dari Box Hill Hospital System. Dia menguji
(ITS), yang
korelasi antara kode triase dan ukuran
BAB 2 AUSTRALIAN TRIAGE SCALE
Filosofi yang mendasari penggunaan ATS didasarkan pada nilai-nilai keadilan dan efisiensi dalam pelayanan kesehatan. ATS telah dirancang untuk memberikan penilaian yang tepat waktu dan intervensi medis yang tepat waktu untuk semua orang yang datang ke UGD. dampak dari kerangka ini adalah secara prinsip bahwa baik itu secara klinis atau etis adalah tidak wajar untuk membiarkan pasien menunggu lebih lama dari dua jam untuk memperoleh perawatan medis dalam di UGD. FitzGerald (1989) pertama menguji
validitas dan reliabilitas dari Ipswich Triage Scale
merupakan adaptasi dari Box Hill Hospital System. Dia menguji hasil, termasuk angka kematian rumah sakit
(ITS), yang
korelasi antara kode triase dan ukuran
dan angka kunjungan. Diinformasikan oleh penelitian ini,
pengembangan dan pelaksanaan National Triage Scale (NTS) di seluruh Australia terjadi pada tahun 1993. Pelaksanaan selanjutnya dari ATS didukung oleh proses konsultasi oleh Departemen Kesehatan Keluarga Services Persemakmuran dengan klinisi dan badan-badan profesional yang penting
di seluruh
Australia. Penelitian oleh Whitby, Leraci et al. (1997) digunakan di ATS untuk menggambarkan fitur klinis
yang terkait dengan urgensi dan untuk mengembangkan deskripsi yang lebih komprehensif dari masingmasing dari lima kategori triase. Dalam kerangka ATS, urgensi merupakan tingkat
dari risiko klinis
pasien dan tingkat keparahan
gejala penyakit pasien. Kekuatan ATS terletak dalam penggunaan deskriptor fisiologis untuk menentukan keluhan umum pasien kedalam kategori triase yang sesuai. Pendekatan ini dapat mempercepat pengambilan keputusan dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menentukan kode triase. Penerapan ATS ditopang oleh perumusan keluhan utama, yang diidentifikasi dari riwayat penyakit singkat dari penyakit dan cedera saat ini. Keputusan Triage menggunakan skala yang dibuat berdasarkan observasi penampilan umum, fokus pada riwayat klinis dan data fisiologis.
Klinisi yang melakukan peran
harus memiliki pengalaman dalam penilaian dan penanganan berbagai penyakit dan cedera. Mereka juga harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan organisasi untuk melakukan peran. Penilaian kesesuaian mereka untuk melakukan peran ini juga harus dinilai secara individu untuk secara konsisten dan mandiri membuat keputusan klinis dalam lingkungan yang dibatasi waktu.
Waktu – sampai mendapat pengobatan
yang terkait dengan urgensi dan untuk mengembangkan deskripsi yang lebih komprehensif dari masingmasing dari lima kategori triase. Dalam kerangka ATS, urgensi merupakan tingkat
dari risiko klinis
pasien dan tingkat keparahan
gejala penyakit pasien. Kekuatan ATS terletak dalam penggunaan deskriptor fisiologis untuk menentukan keluhan umum pasien kedalam kategori triase yang sesuai. Pendekatan ini dapat mempercepat pengambilan keputusan dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menentukan kode triase. Penerapan ATS ditopang oleh perumusan keluhan utama, yang diidentifikasi dari riwayat penyakit singkat dari penyakit dan cedera saat ini. Keputusan Triage menggunakan skala yang dibuat berdasarkan observasi penampilan umum, fokus pada riwayat klinis dan data fisiologis.
Klinisi yang melakukan peran
harus memiliki pengalaman dalam penilaian dan penanganan berbagai penyakit dan cedera. Mereka juga harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan organisasi untuk melakukan peran. Penilaian kesesuaian mereka untuk melakukan peran ini juga harus dinilai secara individu untuk secara konsisten dan mandiri membuat keputusan klinis dalam lingkungan yang dibatasi waktu.
Waktu – sampai mendapat pengobatan Waktu
– sampai
mendapat
pengobatan,
kriteria
waktu
yang
melekat
pada
kategori
ATS
menggambarkan waktu maksimum yang ideal pasien yang aman untuk bisa menunggu untuk penilaian medis
dan
pengobatan.
Sejauh mana
kriteria
ini
dapat
dipenuhi
secara
rutin
dievaluasi
berdasarkan
standar kinerja yang direkomendasikan secara nasional untuk masing-masing dari lima
kategori ATS.
Ambang batas
kinerja indikator
ini dijelaskan dalam dokumen kebijakan ATS dari
perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Australia secara jelas dan rinci pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 :Katagori ATS untuk pengukuran tingkat ketajaman dan penilaian kinerja
Katagori ATS
Treatment Acuity
Indicator kinerja (%)
(Waktu tunggu maksimum) 1
segera
100
2
10 menit
80
3
30 menit
75
4
60 menit
70
5
120 menit
70
Indikator kinerja menggambarkan persentase minimum presentasi per kategori ATS yang diharapkan untuk mencapai kriteria waktu ideal yang diperlukan untuk memperoleh pengobatan. Dalam situasi di mana pencapaian indikator kinerja yang berisiko, strategi organisasi harus dilaksanakan untuk memenuhi permintaan dan memenuhi kebutuhan klinis.
Tabel 2.1 :Katagori ATS untuk pengukuran tingkat ketajaman dan penilaian kinerja
Katagori ATS
Treatment Acuity
Indicator kinerja (%)
(Waktu tunggu maksimum) 1
segera
100
2
10 menit
80
3
30 menit
75
4
60 menit
70
5
120 menit
70
Indikator kinerja menggambarkan persentase minimum presentasi per kategori ATS yang diharapkan untuk mencapai kriteria waktu ideal yang diperlukan untuk memperoleh pengobatan. Dalam situasi di mana pencapaian indikator kinerja yang berisiko, strategi organisasi harus dilaksanakan untuk memenuhi permintaan dan memenuhi kebutuhan klinis.
TABEL RINGKASAN PREDIKTOR FISIOLOGIS DEWASA
TRIAGE
LEVEL
LEVEL
LEVEL
LEVEL
LEVEL
5 ( LIMA ) LEVEL
1
2
3
4
5
Airway
obstruksi / obstruksi
bebas
Bebas
Bebas
bebas
Respiratory distress
Respiratory
Respiratory
Tidak terjadi
Tidak terjadi
berat / tidak ada
distress sedang
distress ringan
respiratory distress
respiratory
partial Breathing
respirasi / hipoventilasi
Circulation
Disability
distress
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Tidak terjadi
Tidak terjadi
hemodinamik berat /
Hemodinamik
Hemodinamik
ganguan
ganguan
tidak ada circulasi
sedang
ringan
hemodinamik
hemodinamik
GCS < 9
GCS 9 - 12
GCS > 12
GCS normal
GCS normal
Faktor risiko untuk penyakit serius / cedera - usia, riwayat risiko tinggi, mekanisme cedera, faktor risiko jantung, efek dari obat-obatan atau alkohol,ruam dan perubahan dalam suhu tubuh - harus dipertimbangkan secara jelas dalam riwayat penyakit dan data fisiologis. Beberapa faktor risiko = Meningkatkan risiko cedera serius / penyakit. Adanya satu atau lebih faktor risiko dapt digunakan sebagai pertimbangan untuk mengalokasikan Level triage ke yang lebih tinggi.
TRIAGE 5 ( LIMA ) LEVEL
Airway
obstruksi / obstruksi
bebas
Bebas
Bebas
bebas
Respiratory distress
Respiratory
Respiratory
Tidak terjadi
Tidak terjadi
berat / tidak ada
distress sedang
distress ringan
respiratory distress
respiratory
partial Breathing
respirasi / hipoventilasi
Circulation
Disability
distress
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Tidak terjadi
Tidak terjadi
hemodinamik berat /
Hemodinamik
Hemodinamik
ganguan
ganguan
tidak ada circulasi
sedang
ringan
hemodinamik
hemodinamik
GCS < 9
GCS 9 - 12
GCS > 12
GCS normal
GCS normal
Faktor risiko untuk penyakit serius / cedera - usia, riwayat risiko tinggi, mekanisme cedera, faktor risiko jantung, efek dari obat-obatan atau alkohol,ruam dan perubahan dalam suhu tubuh - harus dipertimbangkan secara jelas dalam riwayat penyakit dan data fisiologis. Beberapa faktor risiko = Meningkatkan risiko cedera serius / penyakit. Adanya satu atau lebih faktor risiko dapt digunakan sebagai pertimbangan untuk mengalokasikan Level triage ke yang lebih tinggi.
TRIAGE 5 ( LIMA ) LEVEL
Pengumpulan parameter fisiologis di triase mengharuskan klinisi untuk menggunakan indera terbaik mereka untuk mendeteksi kelainan (lihat misalnya, mendengarkan, rasa dan bau).
Perawat Triage harus memastikan bahwa pasien dengan kelainan fisiologis tidak tertunda oleh proses triase dan dialokasikan ke area klinis yang diperlengkapi untuk memberikan penilaian dan pengobatan atas kondisi mereka. Diagram di bawah ini menggambarkan metode triase direkomendasika
Perawat Triage harus memastikan bahwa pasien dengan kelainan fisiologis tidak tertunda oleh proses triase dan dialokasikan ke area klinis yang diperlengkapi untuk memberikan penilaian dan pengobatan atas kondisi mereka. Diagram di bawah ini menggambarkan metode triase direkomendasika
Diagram : Metode triage yang direkomendasikan 1.
Pasien datang ke Triage Keamanan dari bahaya adalah diatas segalanya
3.
Kaji hal hal berikut :
Keluhan Utama Penampilan
2.
Evaluasi cepat apakah pasien stabil ?
Diagram : Metode triage yang direkomendasikan 1.
Pasien datang ke Triage Keamanan dari bahaya adalah diatas segalanya
3.
Kaji hal hal
2.
berikut :
Evaluasi cepat apakah pasien stabil ?
Keluhan Utama
Penampilan Umum
4.
Airway
Breathing
Circulation
Disbility
Riwayat yang
membedakan predictor dari hasil yang buruk dari data lain yang dikumpulkan
5.Mengidentifikasi pasien yang memiliki bukti atau ehatan dan Penuaan resiko tin i
6. Mengalokasikan staf
Menetapkan katagory ATS yang sesuai
untuk pasien, termasuk
dalam menanggapi hasil penilaian
serah terima singkat
data klinis .
Darurat Triage Kit Pendidikan kepada staf
21
7. lanjutkan alur perawatan pasien di UGD
Teknik penilaian untuk triase yang aman 1. Penilaian bahaya lingkungan
4.
membedakan predictor dari hasil yang buruk dari data lain yang dikumpulkan
5.Mengidentifikasi pasien yang memiliki bukti atau ehatan dan Penuaan resiko tin i
6. Mengalokasikan staf
Menetapkan katagory ATS yang sesuai
untuk pasien, termasuk
dalam menanggapi hasil penilaian
serah terima singkat
data klinis .
Darurat Triage Kit Pendidikan kepada staf
21
7. lanjutkan alur perawatan pasien di UGD
Teknik penilaian untuk triase yang aman 1. Penilaian bahaya lingkungan Ini adalah langkah pertama untuk praktek yang aman di triase. Perawat Triage harus memahami protocol keamanan internal. Selain itu, perawat Triage harus memperhatikan standar pencegahan setiap kali ada potensi pajanan terhadap darah atau cairan tubuh lainnya. Perawat Triage harus menyadari risiko yang terkait dengan meninggalkan daerah triase untuk mengambil pasien dari kendaraan atau area penerimaan rumah sakit. Kebijakan lokal akan menentukan prosedure dalam hal ini, tetapi prinsip umum adalah bahwa meja triase seharusnya tidak pernah ditinggalkan dan
anggota staf tidak boleh
menempatkan dirinya dalam situasi di mana bantuan tambahan tidak dapat dimobilisasi.
Sebagai bagian dari menjaga lingkungan yang aman, perawat
Triage harus memastikan bahwa
peralatan untuk memberikan bantuan hidup dasar (-Bag valve and mask dan suplai oksigen) tersedia di triase. Demikian juga, diperlukan peralatan yang sesuai dengan standar kewaspadaan ( standard precaution ). Pada awal tiap shift, para perawat Triage harus melakukan pemeriksaan keselamatan dasar dan lingkungan area kerja untuk mengoptimalkan keamanan lingkungan dan pasien. 2. Penampilan umum Ini merupakan komponen penting dari penilaian triase. Pengamatan dari penampilan dan perilaku pasien ketika m ereka tiba memberitahu kita banyak tentang status fisiologis dan psikologispasien. Perhatikan secara khusus sebagai berikut: • Amati mobilitas pasien ketika mereka mendekati a rea reseption. Apakah normal atau terbatas?Jika terbatasi, dengan cara apa ? • Tanyakan diri Anda pertanyaan 'Apakah pasien ini terlihat sakit? " • Perhatikan bagaimana pasien berperilaku. Survei primer
membantu melakukan
praktek yang aman di UGD. Ketika penilaian lingkungan dan
penampilan umum pasien lengkap ( harus dilakukan beberapa detik), survei primer harus segera dimulai 3. Airway
Sebagai bagian dari menjaga lingkungan yang aman, perawat
Triage harus memastikan bahwa
peralatan untuk memberikan bantuan hidup dasar (-Bag valve and mask dan suplai oksigen) tersedia di triase. Demikian juga, diperlukan peralatan yang sesuai dengan standar kewaspadaan ( standard precaution ). Pada awal tiap shift, para perawat Triage harus melakukan pemeriksaan keselamatan dasar dan lingkungan area kerja untuk mengoptimalkan keamanan lingkungan dan pasien. 2. Penampilan umum Ini merupakan komponen penting dari penilaian triase. Pengamatan dari penampilan dan perilaku pasien ketika m ereka tiba memberitahu kita banyak tentang status fisiologis dan psikologispasien. Perhatikan secara khusus sebagai berikut: • Amati mobilitas pasien ketika mereka mendekati a rea reseption. Apakah normal atau terbatas?Jika terbatasi, dengan cara apa ? • Tanyakan diri Anda pertanyaan 'Apakah pasien ini terlihat sakit? " • Perhatikan bagaimana pasien berperilaku. Survei primer
membantu melakukan
praktek yang aman di UGD. Ketika penilaian lingkungan dan
penampilan umum pasien lengkap ( harus dilakukan beberapa detik), survei primer harus segera dimulai 3. Airway Selalu memeriksa patensi jalan nafas, dan pertimbangkan tindakan untuk pencegahan cedera servikal jika ada indikasi . Jika jalan nafas tersumbat atau adanya risiko langsung ke saluran napas harus dialokasikan kategori ATS 1 (ini termasuk pasien yang tidak berrespons dengan GCS <9 dan penyitaan kejang berkepanjangan). Pada orang dewasa, stridor terjadi ketika lebih dari 75 persen dari lumen jalan napas telah tersumbat, pasien ini telah mengalami masalah pada survei primer dan membutuhkan manajemen jalan nafas definitif,
sehingga pasien harus dialokasikan
ke kategori triage tinggi (ATS 1). temen Kesehatan dan Penuaan -
Darurat Triage Kit Pendidikan 4. Breathing Penilaian pernapasan meliputi penentuan frekuensi pernapasan dan kerja pernapasan. Pasien dengan bukti disfungsi pernapasan selama penilaian triase harus dialokasikan pada kategori triage tinggi (lihat Tabel 4.1). Pasien dialokasikan untuk kategori triage rendah (ATS 4 atau 5) harus memiliki fungsi pernafasan normal. Hal ini penting untuk mendeteksi hypoxaemia. Hal ini dapat dideteksi dengan menggunakan pulse oksimetri. 5. Sirkulasi Penilaian sirkulasi meliputi penentuan denyut jantung, nadi dan karakteristik nadi , indikator kulit, asupan dan haluaran oral . Adalah penting bahwa hipotensi seharusnya terdeteksi selama penilaian triase untuk memfasilitasi penanganan dini dan aggressive. Meskipun tidak mungkin untuk mengukur tekanan darah pada triase, indikator lain status hemodinamik harus dipertimbangkan, meliputi nadi perifer, status kulit, tingkat kesadaran dan perubahan denyut jantung.
sehingga pasien harus dialokasikan
ke kategori triage tinggi (ATS 1). temen Kesehatan dan Penuaan -
Darurat Triage Kit Pendidikan 4. Breathing Penilaian pernapasan meliputi penentuan frekuensi pernapasan dan kerja pernapasan. Pasien dengan bukti disfungsi pernapasan selama penilaian triase harus dialokasikan pada kategori triage tinggi (lihat Tabel 4.1). Pasien dialokasikan untuk kategori triage rendah (ATS 4 atau 5) harus memiliki fungsi pernafasan normal. Hal ini penting untuk mendeteksi hypoxaemia. Hal ini dapat dideteksi dengan menggunakan pulse oksimetri. 5. Sirkulasi Penilaian sirkulasi meliputi penentuan denyut jantung, nadi dan karakteristik nadi , indikator kulit, asupan dan haluaran oral . Adalah penting bahwa hipotensi seharusnya terdeteksi selama penilaian triase untuk memfasilitasi penanganan dini dan aggressive. Meskipun tidak mungkin untuk mengukur tekanan darah pada triase, indikator lain status hemodinamik harus dipertimbangkan, meliputi nadi perifer, status kulit, tingkat kesadaran dan perubahan denyut jantung. Pasien dengan bukti gangguan hemodinamik (hipotensi, hipertensi berat, takikardia atau bradikardia) selama penilaian triase harus dialokasikan kategori triage tinggi (lihat Diagram 4.1). Pasien dialokasikan untuk kategori triage rendah (ATS 4 atau 5) harus memiliki fungsi peredaran darah normal. 6. Disablity
Penilaian ini meliputi penentuan AVPU (lihat Gambar 4.1) GCS dan / atau tingkat kemampuan aktivitas, penilaian kehilangan kesadaran, dan
penilaian nyeri. perubahan
adalah indikator
serius
penting
dari
risiko
penyakit
atau
cedera.
Pasien
tingkat kesadaran dengan kelainan tingkat
kesadaran harus dialokasikan untuk kategori kategori triage yang lebih tinggi (Diagram 4.1). Figur 4,1 skala AVPU
A: alert ( sadar ) V: beresponse terhadap suara ( verbal ) Departemen Kesehatan P: dan Penuaan -terhadap Darurat nyeri Triage Kit Pendidikan beresponse ( Pain ) 23
bertujuan
tidak bertujuan
Response flexi Response ektensi U: unresponsive ( tidak berespon )
Cedera pada mata dilakukan secara hati – hati hati dan berdasarkan berdasarkan mekanisme cedera dan potensial terajdinya terajdinya kegagalan pengelihatan pengelihatan berkepanjangan. Tabel Tabel di bawah ini menunjukkan menunjukkan pertimbangan untuk mentriase
Penilaian ini meliputi penentuan AVPU (lihat Gambar 4.1) GCS dan / atau tingkat kemampuan aktivitas, penilaian kehilangan kesadaran, dan
penilaian nyeri. perubahan
adalah indikator
serius
penting
dari
risiko
penyakit
atau
cedera.
Pasien
tingkat kesadaran dengan kelainan tingkat
kesadaran harus dialokasikan untuk kategori kategori triage yang lebih tinggi (Diagram 4.1). Figur 4,1 skala AVPU
A: alert ( sadar ) V: beresponse terhadap suara ( verbal ) Departemen Kesehatan P: dan Penuaan -terhadap Darurat nyeri Triage Kit Pendidikan beresponse ( Pain ) 23
bertujuan
tidak bertujuan
Response flexi Response ektensi U: unresponsive ( tidak berespon )
Cedera pada mata dilakukan secara hati – hati hati dan berdasarkan berdasarkan mekanisme cedera dan potensial terajdinya terajdinya kegagalan pengelihatan pengelihatan berkepanjangan. Tabel Tabel di bawah ini menunjukkan menunjukkan pertimbangan untuk mentriase cedera mata menggunakan descriptor ATS
Ringkasan prediktor pada kedaruratan ophthalmic pada ATS
Category 1
kategori 2
Katagori 3
Katagori 4
Katagori 5
Immediate (
10 menit
30 menit
60 menit
120 menit
Cedera mata
Kelainan
Pengelihatan
Pengelihatan
tembus
pengelihatan pengelihatan tiba
normal
normal
Nyeri mata
Tanpa nyeri
segera )
– tiba tiba dengan Cedera kimia
atau tapa cedera
ringan Kehilangan
-trauma tumpul
pengelihatan pengelihatan tiba Nyeri mata
mata
– tiba tiba dengan
- luka bakar
sedang
Ringkasan prediktor pada kedaruratan ophthalmic pada ATS
Category 1
kategori 2
Katagori 3
Katagori 4
Katagori 5
Immediate (
10 menit
30 menit
60 menit
120 menit
Cedera mata
Kelainan
Pengelihatan
Pengelihatan
tembus
pengelihatan pengelihatan tiba
normal
normal
Nyeri mata
Tanpa nyeri
segera )
– tiba tiba dengan Cedera kimia
atau tapa cedera
ringan Kehilangan
-trauma tumpul
pengelihatan pengelihatan tiba Nyeri mata
mata
– tiba tiba dengan
- luka bakar
atau tanpa cedera
sedang -
trauma
Nyeri mata yang yang
tumpul
tiba – tiba – tiba tiba dan
mata
berat
-
luka bakar
-
benda
- Benda asing
asing
C24
Lingkungan Penilaian
suhu. Hipotermia dan hipertermia adalah indikator klinis yang penting dan perlu untuk
diidentifikasi diidentifikasi di triase.
C24
Lingkungan Penilaian
suhu. Hipotermia dan hipertermia adalah indikator klinis yang penting dan perlu untuk
diidentifikasi diidentifikasi di triase. Pertimbangan Lainnya Faktor risiko lain yang harus dipertimbangkan dalam penilaian triase. Pada pasien yang dengan parameter fisiologis normal pada saat triase, adalah sebagai berikut: 1. Usia yang ekstrim ekstrim (sangat muda atau sangat tua) memerlukan perbedaan fisiologis fisiologis yang meningkatkan risiko penyakit serius dan cedera, pasien tersebut memiliki penurunan cadangan fisiologis dan perubahan respon , dan dapat hadir dengan tanda-tanda dan gejala non-spesifik.
2. Kondisi berisiko tinggi
termasuk penyakit kronis, gangguan kognitif, defisit komunikasi, beberapa co-
morbiditas, keracunan atau sakit parah mungkin memerlukan alokasi ke kategori ATS tinggi. 3. Pasien dengan tanda risiko tinggi, seperti riwayat perilaku kekerasan. 4. Pasien
Trauma harus dialokasikan dalam kategori ATS berdasarkan urgensi klinis. Ada mekanisme
spesifik cedera yang berhubungan dengan risiko cedera yang mengancam kehidupan yang perlu dimasukkan
dalam
keputusan
triase.
Contohnya
termasuk
kendaraan
yang
terguling, kematian penumpang kendaraan yang sama, terpental dari kendaraan, dan jatuh dari ketinggian lebih dari tiga meter. 5. Adanya ruam juga perlu diwaspadai oleh perawat Triage terhadap kemungkinan penyakit serius seperti anafilaksis atau penyakit meningokokus, namun jenis presentasi biasanya akan memiliki abnormalitas bersamaan pada survey primer .
2. Kondisi berisiko tinggi
termasuk penyakit kronis, gangguan kognitif, defisit komunikasi, beberapa co-
morbiditas, keracunan atau sakit parah mungkin memerlukan alokasi ke kategori ATS tinggi. 3. Pasien dengan tanda risiko tinggi, seperti riwayat perilaku kekerasan. 4. Pasien
Trauma harus dialokasikan dalam kategori ATS berdasarkan urgensi klinis. Ada mekanisme
spesifik cedera yang berhubungan dengan risiko cedera yang mengancam kehidupan yang perlu dimasukkan
dalam
keputusan
triase.
Contohnya
termasuk
kendaraan
yang
terguling, kematian penumpang kendaraan yang sama, terpental dari kendaraan, dan jatuh dari ketinggian lebih dari tiga meter. 5. Adanya ruam juga perlu diwaspadai oleh perawat Triage terhadap kemungkinan penyakit serius seperti anafilaksis atau penyakit meningokokus, namun jenis presentasi biasanya akan memiliki abnormalitas bersamaan pada survey primer .
• Re-triase - lihat definisi dalam Bab 1. Memprioritaskan beberapa pasien di triage Meskipun
tidak
ada
penelitian
yang
berkaitan
dengan
triage
beberapa
yang
datang
secara
bersamaan, pendekatan primery survey secara teoritis digunakan memprioritaskan pasien berdasarkan kondisi yang mengancam nyawa . Pendekatan ini berarti bahwa pasien dengan masalah jalan nafas harus
didahulukan dari pasien dengan masalah pernapasan, yang didahulukan dari pasien dengan masalah sirkulasi.Tabel di atas menguraikan pendekatan survei primer untuk memprioritaskan pasien.
didahulukan dari pasien dengan masalah pernapasan, yang didahulukan dari pasien dengan masalah sirkulasi.Tabel di atas menguraikan pendekatan survei primer untuk memprioritaskan pasien.
TRIAGE PADA ANAK
Bayi dan anak-anak kecil berbeda dari orang dewasa secara fisiologis dan psikologis. Anak dan remaja juga secara
perkembangan berbeda dari orang dewasa. Prinsip-prinsip penilaian pediatrik adalah sama
seperti untuk penilaian dewasa, namun, usia mempengaruhi pola presentasi, penilaian dan manajemen, anak-anak rentan terhadap kproses prburukan yang cepat. Konsistensi triase perlu dioptimalkan untuk populasi ini ketika
usia, data historis dan presentasi
klinis digunakan dalam penilaian triase. Pengkajian riwayat pada pediatri mengandalkan informasi yang diberikan oleh pengantar dan kadangkadang oleh anak atau orang muda. Sangat penting untuk mengembangkan hubungan dengan pasien dan pengantar dalam rangka untuk memperoleh informasi maksimum dalam waktu yang relatif singkat. Menafsirkan makna dari informasi yang diberikan oleh pengantar adalah tantangan tambahan ketika mentriage anak-anak, informasi yang diberikan dalam konteks ini akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman pengantar pasien.
TRIAGE PADA ANAK
Bayi dan anak-anak kecil berbeda dari orang dewasa secara fisiologis dan psikologis. Anak dan remaja juga secara
perkembangan berbeda dari orang dewasa. Prinsip-prinsip penilaian pediatrik adalah sama
seperti untuk penilaian dewasa, namun, usia mempengaruhi pola presentasi, penilaian dan manajemen, anak-anak rentan terhadap kproses prburukan yang cepat. Konsistensi triase perlu dioptimalkan untuk populasi ini ketika
usia, data historis dan presentasi
klinis digunakan dalam penilaian triase. Pengkajian riwayat pada pediatri mengandalkan informasi yang diberikan oleh pengantar dan kadangkadang oleh anak atau orang muda. Sangat penting untuk mengembangkan hubungan dengan pasien dan pengantar dalam rangka untuk memperoleh informasi maksimum dalam waktu yang relatif singkat. Menafsirkan makna dari informasi yang diberikan oleh pengantar adalah tantangan tambahan ketika mentriage anak-anak, informasi yang diberikan dalam konteks ini akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman pengantar pasien. Pentingnya
privasi
untuk
orang
tua,
anak-anak
dan
anak
muda
di
triase tidak boleh diabaikan.Masalah kesehatan yang ringan mungkin menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mencari bantuan mengenai isu-isu sensitive .
Kaum muda memiliki kebutuhan mental dan emosional yang tinggi dan membutuhkan privasi yang
lebih besar. Mereka mungkin ingin mendiskusikan masalah kesehatan mereka tanpa kehadiran orang tua mereka.
1. Urgensi Klinis Sejumlah gambaran klinis telah ditemukan secara signifikan dapat memprediksi penyakit serius pada bayi dan anak-anak muda. Hewson et al. 90 menunjukkan nilai parameter mudah dinilai secara positif dalam mengidentifikasi bayi dengan penyakit serius, termasuk tingkat aktivitas, kewaspadaan, suhu kulit, pola makan dan output cairan. Secara khusus, parameter berikut dapat memprediksi penyakit serius: • Penurunan asupan makanan (
1. Urgensi Klinis Sejumlah gambaran klinis telah ditemukan secara signifikan dapat memprediksi penyakit serius pada bayi dan anak-anak muda. Hewson et al. 90 menunjukkan nilai parameter mudah dinilai secara positif dalam mengidentifikasi bayi dengan penyakit serius, termasuk tingkat aktivitas, kewaspadaan, suhu kulit, pola makan dan output cairan. Secara khusus, parameter berikut dapat memprediksi penyakit serius: • Penurunan asupan makanan (
sebagai
dasar
pengambilan
keputusan.
Ini
termasuk
Triage
Observasi Tool dan
SAVE
CHILD . Pengamatan Skala Yale alat lain yang mungkin dapat membantu dalam mendeteksi bakteremia pada bayi .
2. Pendekatan Fisiologis penilaian triase dan pengambilan keputusan
Penampilan umum data klinis yang berkontribusi pada penilaian urgensi dapat diperoleh dari mengamati penampilan umum seorang anak yang datang ke UGD. Hal ini
penting dalam kasus di mana pemeriksaan
kemungkinan akan membuat anak dan bayi marah, hal ini akan membuat pemeriksaan lebih lanjut sulit.
Airway Evaluasi saluran udara akan berkonsentrasi pada penentukan patensi jalan nafas. Stridor merupakan indikator penyumbatan saluran napas, dan karena itu menunjukkan kondisi yang perlu dtangani segera. Evaluasi obstruksi jalan napas pada bayi dan anak-anak harus dilakukan dengan menilai kerja pernapasan.Manajemen tulang belakang servikal bentuk komponen evaluasi jalan nafas jika pasien datang debgan riwayat trauma.
CHILD . Pengamatan Skala Yale alat lain yang mungkin dapat membantu dalam mendeteksi bakteremia pada bayi .
2. Pendekatan Fisiologis penilaian triase dan pengambilan keputusan
Penampilan umum data klinis yang berkontribusi pada penilaian urgensi dapat diperoleh dari mengamati penampilan umum seorang anak yang datang ke UGD. Hal ini
penting dalam kasus di mana pemeriksaan
kemungkinan akan membuat anak dan bayi marah, hal ini akan membuat pemeriksaan lebih lanjut sulit.
Airway Evaluasi saluran udara akan berkonsentrasi pada penentukan patensi jalan nafas. Stridor merupakan indikator penyumbatan saluran napas, dan karena itu menunjukkan kondisi yang perlu dtangani segera. Evaluasi obstruksi jalan napas pada bayi dan anak-anak harus dilakukan dengan menilai kerja pernapasan.Manajemen tulang belakang servikal bentuk komponen evaluasi jalan nafas jika pasien datang debgan riwayat trauma. Pengkajian dan pengelolaan anak yang kemungkinan cedera servikal
sangat menantang dan
dapat meningkatkan urgensi dari pasien.
Breathing Secara luas diakui bahwa bayi dan anak-anak kemampuan mentoleransi gangguan pernapasan sangat buruk, dan peningkatan kerja pernafasan telah terbukti menjadi indikator penyakit serius pada bayi.
Kerja
pernapasan
dan
status
mental
merupakan
keparahan asma. Parameter-parameter ini juga dianggap
indikator
yang
paling
berguna
dari
dapat memprediksi keparahan pada bayi
dan anak-anak muda dengan ganguan respirasi . Meskipun adanya peningkatan tingkat pernapasan, retraksi, nasal falring dan berbagai tandatanda klinis lainnya adalah indikasi penyakit yang signifikan, ketidakhadiran tanda /gejala tersebut tidak selalu menjadi prediktor negatif dari penyakit serius. Perawat triage didorong untuk menggunakan sejumlah parameter untuk membuat penilaian gangguan pernafasan.
Sirkulasi Hipotensi adalah suatu tanda yang sangat terlambat dari gangguan hemodinamik pada bayi dan anak-anak. Penilaian awal harus bergantung pada penampilan umum, nadi dan waktu pengisian ulang kapiler central. • Pucat pada bayi merupakan temuan yang signifikan dan indikator penyakit serius. • Waktu pengisian ulang kapiler merupakan indikator perfusi central dan merupakan ukuran tidak langsung fungsi kardiovaskular.
Kerja
pernapasan
dan
status
mental
merupakan
keparahan asma. Parameter-parameter ini juga dianggap
indikator
yang
paling
berguna
dari
dapat memprediksi keparahan pada bayi
dan anak-anak muda dengan ganguan respirasi . Meskipun adanya peningkatan tingkat pernapasan, retraksi, nasal falring dan berbagai tandatanda klinis lainnya adalah indikasi penyakit yang signifikan, ketidakhadiran tanda /gejala tersebut tidak selalu menjadi prediktor negatif dari penyakit serius. Perawat triage didorong untuk menggunakan sejumlah parameter untuk membuat penilaian gangguan pernafasan.
Sirkulasi Hipotensi adalah suatu tanda yang sangat terlambat dari gangguan hemodinamik pada bayi dan anak-anak. Penilaian awal harus bergantung pada penampilan umum, nadi dan waktu pengisian ulang kapiler central. • Pucat pada bayi merupakan temuan yang signifikan dan indikator penyakit serius. • Waktu pengisian ulang kapiler merupakan indikator perfusi central dan merupakan ukuran tidak langsung fungsi kardiovaskular.
Estimasi dari tingkat dehidrasi sangat penting
Penkajian Tingkat dehidrasi pada anak anak
Tanda
Kondisi Umum
Keparahan Ringan
Sedang
Haus, gelisah, agitasi
Haus,
berat
gelisah,
Menarik
diri,
mudah
mengantuk
atau
tersinggung
koma;
pernapasan
cepat Nadi
Normal
Cepat, lemah
Cepat, lemah
Fontanele
normal
Cekung
Sangat cekung
mata
normal
Cowong
Sangat cowong
Air mata
Normal
Tidak ada
Tidak ada
Membrane
Sedikit kering
Kering
Kering
Normal
Menurun
Menurun
Normal
Berkurang, pekat
Tidak
anterior
mukosa Turgor kulit Urine
dalam
beberapa jam Penurunan BB
4-5 %
6-9
%
10%
Kondisi Umum
Haus, gelisah, agitasi
Haus,
gelisah,
Menarik
diri,
mudah
mengantuk
atau
tersinggung
koma;
pernapasan
cepat Nadi
Normal
Cepat, lemah
Cepat, lemah
Fontanele
normal
Cekung
Sangat cekung
mata
normal
Cowong
Sangat cowong
Air mata
Normal
Tidak ada
Tidak ada
Membrane
Sedikit kering
Kering
Kering
Normal
Menurun
Menurun
Normal
Berkurang, pekat
Tidak
anterior
mukosa Turgor kulit Urine
dalam
beberapa jam Penurunan BB
4-5 %
6-9
%
10%
Disability
Abnormaliatas kesadaran membutuhkan penilaian segera. Suatu perubahan dalam aktivitas dapat menjadi indikator penyakit serius pada bayi dan anak-anak. Penurunan kesadaran dapat merupakan tanda gangguan oksigenasi atau sirkulasi Tingkat perkembangan yang berbeda dari anak-anak
mempersulit penilaian tingkat kesadaran
dan penilaian neurologis. Skala AVPU adalah metode yang baik untuk menilai tingkat kesadaran pasien di triase. Jangan
pernah
meremehkan
peran
dari
orang
tua
atau
wali. Mereka
sering
akan
dapat mengidentifikasi penyimpangan kecil dari normal, yang mungkin Anda tidak dapat mendeteksi secara klinis. Penilaian Nyeri juga harus membentuk komponen penilaian neurologis. Penilaian nyeri pada anakanak mungkin memerlukan adaptasi alat penilai nyeri, dan akan tergantung pada usia anak. Sebagai contoh, alat-alat penilai perilaku akan sesuai untuk anak-anak pra-verbal, skala wajah sesuai untuk anak-anak verbal fase awal dan skala analog visual untuk anak-anak yang lebih tua. 7
Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dapat dikumpulkan dari sejumlah sumber, termasuk anak dan / atau pengasuh.
Abnormaliatas kesadaran membutuhkan penilaian segera. Suatu perubahan dalam aktivitas dapat menjadi indikator penyakit serius pada bayi dan anak-anak. Penurunan kesadaran dapat merupakan tanda gangguan oksigenasi atau sirkulasi Tingkat perkembangan yang berbeda dari anak-anak
mempersulit penilaian tingkat kesadaran
dan penilaian neurologis. Skala AVPU adalah metode yang baik untuk menilai tingkat kesadaran pasien di triase. Jangan
pernah
meremehkan
peran
dari
orang
tua
atau
wali. Mereka
sering
akan
dapat mengidentifikasi penyimpangan kecil dari normal, yang mungkin Anda tidak dapat mendeteksi secara klinis. Penilaian Nyeri juga harus membentuk komponen penilaian neurologis. Penilaian nyeri pada anakanak mungkin memerlukan adaptasi alat penilai nyeri, dan akan tergantung pada usia anak. Sebagai contoh, alat-alat penilai perilaku akan sesuai untuk anak-anak pra-verbal, skala wajah sesuai untuk anak-anak verbal fase awal dan skala analog visual untuk anak-anak yang lebih tua. 7
Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dapat dikumpulkan dari sejumlah sumber, termasuk anak dan / atau pengasuh. Mekanisme cedera
anak – anak
berbeda dari orang dewasa dengan riwayat
cedera merupakan bagian penting dari penilaian, seperti
trauma. Mekanisme
pada orang dewasa, dan dapat digunakan
untuk memprediksi pola cedera. Misalnya, fraktur greenstick khas pada
anak muda karena terjatuh.
Perlindungan terhadap anak – anak perlu diperhatikan. Hal ini penting untuk memastikan riw
menular, seperti cacar air.yat mengalami penyakit infeksi
seperti cacar.
Riwayat penyakit dahulu Co- morbid dan
urgensi
harus dievaluasi untuk mengetahui kemungkinan dampak pada kondisi akut mereka klinis.
Sebagai
conto h,
bayi
prematur
atau
anak-anak
dengan penyakit
jantung bawaan atau penyakit paru-paru memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami disfungsi kardiorespirasi yang signifikan akibat infeksi saluran pernapasan. Riwayat penyakit dahulu Pediatri juga harus mempertimbangkan riwayat perinatal dan imunisasi.
diskriptor Fisiologis pediatri
Airway
Katagori 1
Katagori 2
Katagori 3
Katagori 4
Katagori 5
Segera
10 menit
30 menit
60 menit
120 menit
Obtruksi total
Bebas
bebas
Bebas
Bebas
Partial
Partial obstruksi Partial obstruksi
obstruksi
dengan respiratory
dengan
dengan
distress berat
respiratory
respiratory
distress sedang
distress ringan
Riwayat penyakit dahulu
Co- morbid dan
harus dievaluasi untuk mengetahui kemungkinan dampak pada kondisi akut mereka
urgensi
klinis.
Sebagai
conto h,
bayi
prematur
atau
anak-anak
dengan penyakit
jantung bawaan atau penyakit paru-paru memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami disfungsi kardiorespirasi yang signifikan akibat infeksi saluran pernapasan. Riwayat penyakit dahulu Pediatri juga harus mempertimbangkan riwayat perinatal dan imunisasi.
diskriptor Fisiologis pediatri
Airway
Breathing
Katagori 1
Katagori 2
Katagori 3
Katagori 4
Katagori 5
Segera
10 menit
30 menit
60 menit
120 menit
Obtruksi total
Bebas
bebas
Bebas
Bebas
Partial
Partial obstruksi Partial obstruksi
obstruksi
dengan respiratory
dengan
dengan
distress berat
respiratory
respiratory
distress sedang
distress ringan
Ada nafas
Ada nafas
Ada nafas
Ada nafas
Respiratory
Respiratory
Respiratory distress tidak
Respiratory distress tidak
distress sedang
distress
ada :
ada :
Tidak
ada
pernapasan
/
hipoventilasi Circulation/
Respiratory
dehidrasi
distress
↓kesadaran
seperti :
seperti :
seperti :
Penggunaan
kegiatan
Penggunaan
Penggunaan
Penggunaan
tidak ada
tidak ada
aksesorius
aksesorius
sedang
ringan
Retraksi tidak ada
Retraksi tidak ada
Retraksi
Retraksi ringan
ada sirkulasi
ada sirkulasi
sedang
Kulit
Kulit pucat
kemerahan
Ganguan
Ganguan
pengisian
berat
ulang aksesorius berat
kapiler <2 detik mukosa
mulut
kering
aksesorius
Penggunaan
aksesorius
Retraksi berat Cyanosis akut
mata cekung ↓ turgor
Tidak ada sirkulasi
tidak ada air mata
Bradikardia
respirasi dalam
signifikan seperti :
nadi cepat /lemah
HR < 60 pada bayi
yang
takikardia keluaran urin
ringan
ada sirkulasi
ada sirkulasi
hemodinamik
ada :
ada :
Nadi perifer teraba
Nadi perifer teraba
Kulit
Kulit kemerahan,hangat,da
Ganguan
Ganguan
kemerahan,hangat,da
Ganguan
hemodinamik
hemodinamik
Tachycardia
hemodinamik berat
sedang :
ringan :
kering
:
Nadi lemah dan Nadi
Nadi teraba
perifer
tdk cepat brachial
hemodinamik
ringan
n
Tachycardia
ringan
kering
perifer
pada teraba Kulit pucat dan
Dehidrasi tidak ada < 3 t/g dehidras
n
kegiatan pengisian
Penggunaan ulang aksesorius berat
kapiler <2 detik mukosa
mulut
kering
Penggunaan
tidak ada
tidak ada
aksesorius
aksesorius
sedang
ringan
Retraksi tidak ada
Retraksi tidak ada
Retraksi
Retraksi ringan
ada sirkulasi
ada sirkulasi
sedang
Kulit
Kulit pucat
kemerahan
Ganguan
Ganguan
Retraksi berat Cyanosis akut
mata cekung ↓ turgor
Tidak ada sirkulasi
tidak ada air mata
Bradikardia
respirasi dalam
signifikan seperti :
nadi cepat /lemah
HR < 60 pada bayi
yang
takikardia keluaran urin
Penggunaan
ada sirkulasi
ada sirkulasi
hemodinamik
ada :
ada :
Nadi perifer teraba
Nadi perifer teraba
Kulit
Kulit kemerahan,hangat,da
Ganguan
Ganguan
kemerahan,hangat,da
Ganguan
hemodinamik
hemodinamik
Tachycardia
hemodinamik berat
sedang :
ringan :
kering
:
Nadi lemah dan Nadi
Nadi
perifer
tdk cepat
teraba
Tachycardia
ringan
kering
Dehidrasi tidak ada
Kulit pucat dan
Kulit pucat dan hangat,
lembab, mottled
dingin,
Tachycardia
Signifikan
Tachycardia
ringan
tachycardia
sedang
< 3 t/g dehidras i
ulang pengisian ulang
kapiler > detik.
kapiler
2-4 3- 6 t/g dehidras
detik. Perdarahan
n
perifer
Pucat kulit, dingin,
pengisian
ringan
pada teraba
brachial
hemodinamik
i
yand
tidak terkontrol
>6 t/g dehidras i
Disability
GCS <9
GCS 9-12
GCS >13
GGCS normal tidak ada
GGCS normal tidak ada
Penurunan
Penurunan
penurunan GCS dari
penurunan GCS dari
aktifitas
pada aktifitas
tingkat berat : Tidak
pada sebelumnya
tingkat sedang :
sebelumnya
Penurunan aktifitas pada
Tidak ada Penurunan
tingkat ringan :
aktifitas :
mata Diam tapi ada kontak
Bermain
ada Lethargia
kontak mata Penurunan
Kontak
tonus otot
jika dirangsang
mata Berinteraksi dengan orang tua
Factor resiko untuk penyakit yang serius atau trauma
tersenyum
n
detik. Perdarahan
i
yand
tidak terkontrol
>6 t/g dehidras i
Disability
GCS <9
GCS 9-12
GCS >13
GGCS normal tidak ada
GGCS normal tidak ada
Penurunan
Penurunan
penurunan GCS dari
penurunan GCS dari
aktifitas
pada aktifitas
tingkat berat : Tidak
pada sebelumnya
tingkat sedang :
sebelumnya
Penurunan aktifitas pada
Tidak ada Penurunan
tingkat ringan :
aktifitas :
mata Diam tapi ada kontak
Bermain
ada Lethargia
kontak mata Penurunan
Kontak
tonus otot
jika dirangsang
mata Berinteraksi dengan
tersenyum
orang tua Factor resiko untuk penyakit yang serius atau trauma Ini harus dipertimbangkan dalam riwayat penyakit pasien dan data fisiologis. faktor risiko yang banyak = peningkatan risiko cedera serius. Kehadiran satu atau lebih faktor risiko dapat mengakibatkan alokasi kategori triage yang lebih tinggi.
Mekanisme
Co
cedera, misalnya
Usia <3 bulan variabel sejarah, misalnya kejadian
Lain, misalnya
misalnya
dan
sebelumnya presentasi ke ED
• Ruam
• cedera tembus
HX prematur
• demam
• apnoeic / cyanotic episode
• aktual / potensial efek
• jatuh> 2 - tinggi
•
MCA •> 60 kph
pernapasan
• MBA / sepeda>
•
30 km / jam
kardiovaskular
berkelok-kelok! bangku jelly • merah saat ini
• perendaman
• pejalan kaki
• Penyakit ginjal
•
• perubahan dalam tubuh
• ejeksi / rollover
• karsinoma
akut tidur
•
• diabetes
berkelok-kelok!
pelepasan
•
Korban
menit
zat
berkepanjangan
•
morbiditas,
penyakit • akut
penyalahgunaan
immuno- misalnya
mobil dikompromikan
• Anak beresiko
• Penyakit bawaan
• ledakan.
•
.
kompleks. 1
-
medis
•
• penurunan output
perubahan • muntah bernoda empedu.
kekerasan,
yang sama
Kategori
untuk • menurun asupan
Penyakit makan
kematian •
penghuni
perubahan • kejang Kegiatan
penyerangan
HX seksual • pengabaian
Parental keprihatinan
obat / alkohol • eksposur kimia • envenomation
suhu.
• cedera tembus
HX prematur
• jatuh> 2 - tinggi
•
MCA •> 60 kph
pernapasan
• MBA / sepeda>
•
30 km / jam
kardiovaskular
berkelok-kelok! bangku jelly • merah saat ini
• perendaman
• pejalan kaki
• Penyakit ginjal
•
• perubahan dalam tubuh
• ejeksi / rollover
• karsinoma
akut tidur
•
• diabetes
berkelok-kelok!
pelepasan
•
Korban
menit
zat
berkepanjangan
•
penyakit •
penyalahgunaan
obat / alkohol
untuk • menurun asupan
• eksposur kimia
• penurunan output
• envenomation
perubahan • muntah bernoda empedu. Parental keprihatinan
suhu.
kekerasan, immuno- misalnya
mobil dikompromikan
• Anak beresiko
• Penyakit bawaan
• ledakan.
•
.
kompleks. 1
• aktual / potensial efek
perubahan • kejang Kegiatan
akut
yang sama
Kategori
• apnoeic / cyanotic episode
Penyakit makan
kematian •
penghuni
• demam
medis
•
penyerangan
HX seksual • pengabaian
-
Kategori Langsung
Katagori 1
Katagori 2
Katagori 3
Katagori 4
Katagori 5
Segera
10 menit
30 menit
60 menit
120 menit
Nyeri berat :
Nyeri sedang :
Nyeri ringan :
Tidak ada atau Nyeri
Pasien / keluarga
Pasien / keluarga
Pasien
melaporkan nyeri
melaporkan nyeri
melaporkan nyeri sedang
Pasien
berat
sedang
Kulit kemerahan
melaporkan nyeri r
Kulit pucat dan
Kulit pucat dan
hangat
dingin
dingin
Tidak
Perubahan
vital
Perubahan
vital
/
keluarga
dan
ringan : /
keluarga
Ingan ada
Perubahan
Kulit kemerahan
vital sign
hangat
Meminta analgesia
Tidak
sign
sign
ada
Meminta
Meminta
vital sign
analgesia
analgesia
menolak analgesia
Gangguan
Gangguan
Gangguan neurovascular
Tidak
neurovascular
neurovascular
ringan :
neurovascular
berat
sedang
nadi ada
Tidk ad nadi
nadi ada
normal /↓sensasi
Tidak ada sensasi
ada sensasi
Dingin
Dingin
Dingin
Normal /↓bergerak
dan
Perubahan
Gangguan
Nyeri berat :
Nyeri sedang :
Nyeri ringan :
Pasien / keluarga
Pasien / keluarga
Pasien
melaporkan nyeri
melaporkan nyeri
melaporkan nyeri sedang
Pasien
berat
sedang
Kulit kemerahan
melaporkan nyeri r
Kulit pucat dan
Kulit pucat dan
hangat
dingin
dingin
Tidak
Perubahan
vital
Perubahan
vital
Tidak ada atau Nyeri
/
keluarga
dan
ringan : /
keluarga
Ingan ada
Perubahan
Kulit kemerahan
vital sign
hangat
Meminta analgesia
Tidak
sign
sign
Meminta
Meminta
vital sign
analgesia
analgesia
menolak analgesia
Gangguan
Gangguan
Gangguan neurovascular
Tidak
neurovascular
neurovascular
ringan :
neurovascular
berat
sedang
nadi ada
Tidk ad nadi
nadi ada
normal /↓sensasi
Tidak ada sensasi
ada sensasi
Dingin
Dingin
Dingin
Normal /↓bergerak
Tidak bergerak
bergerak
pengisian kapiler normal
↓
↓
pengisian
kapiler
ada
dan
Perubahan
Gangguan
pengisian
kapiler
TRIASE PADA KEHAMILAN
Seorang wanita hamil yang datang
ke UGD memberikan
sejumlah tantangan unik bagi
perawat
Triage. • Perawat Triage harus memahami adaptasi fisiologis dan anatomi normal dari kehamilan karena ini akan
TRIASE PADA KEHAMILAN
Seorang wanita hamil yang datang
ke UGD memberikan
sejumlah tantangan unik bagi
perawat
Triage. • Perawat Triage harus memahami adaptasi fisiologis dan anatomi normal dari kehamilan karena ini akan mempengaruhi penilaian. • Proses triage harus mempertimbangkan keselamatan ibu dan janin dan potensi ancaman untuk keduanya. • Wanita hamil dapat datang dengan penyakit tertentu. Gambaran dari beberapa penyakit dimodifikasi oleh kehamilan dan beberapa penyakit hanya terjadi pada kehamilan. Kehamilan dan primery survey
Airway
Setiap wanita
hamil yang
datang
ke
UGD yang
berpotensi
mengalami gangguan
memerlukan perhatian medis segera. Wanita hamil sering sulit diintubasi
jalan
napas
karena ukuran pasien, posisi
pasien dan kebutuhan obat induksi yang berbeda akibat perubahan fisiologis kardiovaskular.
Pernafasan Progesteron dianggap bertanggung jawab dalam mempengaruhi kepekaan pusat pernafasan dan meningkatkan rangsangan untuk bernapas. Wanita hamil umumnya mengalami peningkatan vaskularisasi hidung dan jalan nafas dan edema mukosa. Ini menyajikan sebagai peningkatan keluhan tentang hidung tersumbat. Sekitar sepertiga dari wanita dengan asma mengalami perburukan
penyakit mereka selama
kehamilan.
Sirkulasi Kehamilan
digambarkan
terjadi pada awal kehamilan
6-8
sebagai
kondisi
minggu.
hiperdinamik
Progesteron
dan
menyebabkan
perubahan vasodilatasi
fisiologis l
dan
estrogen berkontribusi pada 40-50 persen peningkatan volume darah. Tekanan darah diastolik turun
Airway
Setiap wanita
hamil yang
datang
ke
UGD yang
berpotensi
mengalami gangguan
memerlukan perhatian medis segera. Wanita hamil sering sulit diintubasi
jalan
napas
karena ukuran pasien, posisi
pasien dan kebutuhan obat induksi yang berbeda akibat perubahan fisiologis kardiovaskular.
Pernafasan Progesteron dianggap bertanggung jawab dalam mempengaruhi kepekaan pusat pernafasan dan meningkatkan rangsangan untuk bernapas. Wanita hamil umumnya mengalami peningkatan vaskularisasi hidung dan jalan nafas dan edema mukosa. Ini menyajikan sebagai peningkatan keluhan tentang hidung tersumbat. Sekitar sepertiga dari wanita dengan asma mengalami perburukan
penyakit mereka selama
kehamilan.
Sirkulasi Kehamilan
digambarkan
terjadi pada awal kehamilan
sebagai
6-8
kondisi
minggu.
hiperdinamik
Progesteron
dan
menyebabkan
perubahan vasodilatasi
fisiologis l
dan
estrogen berkontribusi pada 40-50 persen peningkatan volume darah. Tekanan darah diastolik turun rata-rata 6-17 mmHg, dengan tekanarah terendah selama trimester kedua. Cardiac output (CO) meningkat sebesar 30-50 persen. Pada kehamilan 20 minggu, berat rahim menekan vena cava inferior jika wanita hamil berbaring di punggungnya. Penurunan aliran plasenta
cukup untuk menggangu kesejahteraan janin dan
turunnya aliran baliki vena mengurangi curah jantung dan tekanan darah ibu. Perubak spsesifik terjadi pada pembuluh darah yang mempengaruhi wanita hamil sehingga terjadi diseksi arteri
spontan.Departemen Kesehatan dan Penuaa- DaruratArteri limpa, arteri subklavia dan aorta, misalnya, memiliki kecenderungan meningkat terjadi diseksi spontan, bahkan pada wanita yang tidak memiliki riwayat medis sebelumnya. Kekerasan d lebihlam rumah tangga sering trejadi selama kehamilan dan berhubungan dengan peningkatan komplikasi obstetri bagi ibu dan neonates. Hal – hal penting yang perlu diperhatikan : 1. Wanita hamil sering mengalami jantung berdebar selama kehamilan, yang biasanya karena hiperdinamik aliran darah. 2. Volume aliran darah yang tinggi dan dinamis adalah diperkirakan berkontribusi pada peningkatan resiko pendarahan otak (terutama perdarahan sub-arakhnoid (SAH)) pada kehamilan. 3. Tidak biasa bagi wanita hamil untuk mengalami kemerosotan kondisi yang
tiba-tiba dan serius
sehingga menunjukkan tanda-tanda hemodinamik kompensasi de-memerlukan penilaian medis yang mendesak. 4. Setiap wanita hamil > 20 minggu kehamilan harus berbaring pada posisi miring lateral kiri (ganjal di bawah pinggul kanan ibu, atau miringkan seluruh tempat tidur jika pemberian ganjalan merupakan kontraindikasi).
spontan.Departemen Kesehatan dan Penuaa- DaruratArteri limpa, arteri subklavia dan aorta, misalnya, memiliki kecenderungan meningkat terjadi diseksi spontan, bahkan pada wanita yang tidak memiliki riwayat medis sebelumnya. Kekerasan d lebihlam rumah tangga sering trejadi selama kehamilan dan berhubungan dengan peningkatan komplikasi obstetri bagi ibu dan neonates. Hal – hal penting yang perlu diperhatikan : 1. Wanita hamil sering mengalami jantung berdebar selama kehamilan, yang biasanya karena hiperdinamik aliran darah. 2. Volume aliran darah yang tinggi dan dinamis adalah diperkirakan berkontribusi pada peningkatan resiko pendarahan otak (terutama perdarahan sub-arakhnoid (SAH)) pada kehamilan. 3. Tidak biasa bagi wanita hamil untuk mengalami kemerosotan kondisi yang
tiba-tiba dan serius
sehingga menunjukkan tanda-tanda hemodinamik kompensasi de-memerlukan penilaian medis yang mendesak. 4. Setiap wanita hamil > 20 minggu kehamilan harus berbaring pada posisi miring lateral kiri (ganjal di bawah pinggul kanan ibu, atau miringkan seluruh tempat tidur jika pemberian ganjalan merupakan kontraindikasi). 5. Embolus paru relatif sering terjadi selama kehamilan karena perubahan dalam sistem koagulasi yang berhubungan dengan kehamilan. 6. Dalam kasus trauma, semua kriteria trauma harus diperhatikan. pertimbangan termasuk trauma pada plasenta, uterus atau janin, terutama pada trimester ketiga ketika janin sedang tumbuh. Tanda-tanda vital ibu mungkin dapat tetap stabil bahkan ketika kehilangan sepertiga dari volume darah .
7. Perlakuan awal yang terbaik untuk janin adalah resusitasi optimum dari ibu.
Kondisi umum dapat ditemukan di UGD sesuai dengan usia kehamilan 1. Masalah yang terjadi sebelum 20 minggu Wanita Hamil sering datang
ke UGD dengan keluhan pendarahan vagina. Penyebab umum termasuk
berbagai jenis keguguran (yaitu terancam, tak terelakkan, lengkap, tidak lengkap dan septik). • Pengetahuan tentang volume dan perdarahan warna per vagina (PV)
akan membantu perawat Triage
menentukan kategori urgensi kasus. • Kehilangan darah merah terang biasanya menunjukkan perdarahan aktif, sedangkan kehilangan
darah
merah kecoklatan biasanya terjadi sudah lama. • Banyak wanita juga menyampaikan keluhanyang berhubungan d engan abdominal pain yang mungkin bisa disamakan dengan periode nyeri yang berat. • Nyeri Bahu dapat menjadi indikasi perdarahan kehamilan ektopik. • Diagnosis pertama dan utama untuk wanita dengan usia subur, yang datang dengan keluhan perdarahan pervaginam setelah prosedur sterilisasi, adalah suatu kehamilan ektopik -. artemen KesehaNyeri abdomen merupakan gejala yang paling umum dari pecahnya kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik yang tidak
7. Perlakuan awal yang terbaik untuk janin adalah resusitasi optimum dari ibu.
Kondisi umum dapat ditemukan di UGD sesuai dengan usia kehamilan 1. Masalah yang terjadi sebelum 20 minggu Wanita Hamil sering datang
ke UGD dengan keluhan pendarahan vagina. Penyebab umum termasuk
berbagai jenis keguguran (yaitu terancam, tak terelakkan, lengkap, tidak lengkap dan septik). • Pengetahuan tentang volume dan perdarahan warna per vagina (PV)
akan membantu perawat Triage
menentukan kategori urgensi kasus. • Kehilangan darah merah terang biasanya menunjukkan perdarahan aktif, sedangkan kehilangan
darah
merah kecoklatan biasanya terjadi sudah lama. • Banyak wanita juga menyampaikan keluhanyang berhubungan d engan abdominal pain yang mungkin bisa disamakan dengan periode nyeri yang berat. • Nyeri Bahu dapat menjadi indikasi perdarahan kehamilan ektopik. • Diagnosis pertama dan utama untuk wanita dengan usia subur, yang datang dengan keluhan perdarahan pervaginam setelah prosedur sterilisasi, adalah suatu kehamilan ektopik -. artemen KesehaNyeri abdomen merupakan gejala yang paling umum dari pecahnya kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik yang tidak pecah umumnya hadir dengan pendarahan (pada umumnya berwarna coklat) karena kadar progesteron rendah dan akibat pecahnya desidua. Terlepas dari diagnosis, tanda-tanda vital yang menyimpang dari normal dan rasa sakit
yang parah
(seperti torsi atau kista pecah) menandakan perlunya penilaian medis yang segera.
2. Masalah yang terjadi dari 20 minggu dan seterusnya
Wanita hamil pada umur kehamilan 20 minggu kehamilan akan mengalami kondisi obstetri berikut: • Perdarahan antepartum • Preeklamsia (termasuk eklampsia) • Pecah membran dan kelahiran yang pre term .
Hipertensi (> 140/90) adalah tanda penting terutama untuk memperingatkan Perawat Triage
pada masalah yang lebihserius. Adanya gejala-gejala terkait preeklampsia berat menndakan perlunya penilaian medis yang mendesak. Antara lain: • Sakit kepala • Gangguan Visual • Nyeri epigastrium • nyeri kuadran kanan (kuadran kanan atas) atas Edema Non-dependen. Wanita hamil tersebut
beresiko kejang
dan abruption plasenta, dan janin memiliki risiko tinggi
insufisiensi plasenta. Ada korelasi antara derajat hipertensi dengan komplikasi seperti pendarahan otak. • Perdarahan antepartum didefinisikan sebagai kehilangan darah dari vagina > 15 mL pada 20 minggu
Wanita hamil pada umur kehamilan 20 minggu kehamilan akan mengalami kondisi obstetri berikut: • Perdarahan antepartum • Preeklamsia (termasuk eklampsia) • Pecah membran dan kelahiran yang pre term .
Hipertensi (> 140/90) adalah tanda penting terutama untuk memperingatkan Perawat Triage
pada masalah yang lebihserius. Adanya gejala-gejala terkait preeklampsia berat menndakan perlunya penilaian medis yang mendesak. Antara lain: • Sakit kepala • Gangguan Visual • Nyeri epigastrium • nyeri kuadran kanan (kuadran kanan atas) atas Edema Non-dependen. Wanita hamil tersebut
beresiko kejang
dan abruption plasenta, dan janin memiliki risiko tinggi
insufisiensi plasenta. Ada korelasi antara derajat hipertensi dengan komplikasi seperti pendarahan otak. • Perdarahan antepartum didefinisikan sebagai kehilangan darah dari vagina > 15 mL pada 20 minggu kehamilan. • Penyebab umum meliputi praevia plasenta dan plasenta. • Pada plasenta praevia, kehilangan darah bia sanya terlihat pada vagina dan tidak selalu disertai dengan rasa sakit. • Pada Abruptio plasenta, gejala utama adalah sakit perut. Kehilangan darah mungkin tersembunyi antara plasenta dan rahim. Perubahan Hemodinamik hanya terlihat dengan pendarahan besar, berdarah lebih
kecil mungkin sulit untuk mendeteksi atau lebih mudah dideteksi dengan cardiotocograph abnormal (CTG).Tanda-tanda utama dan gejalanya adalah perubahan hemodinamik yang terkait dengan shock hipovolemik dan sakit perut.
Wanita Setelah Melahirkan mungkin datang dengan keluhan berikut ini: • Perdarahan postpartum sekunder ± sepsis nifas • Mastitis • Luka infeksi • Eklampsia • Cardiomyopathy postpartum • Depresi Postnatal. Departemen Kesehatan dan Penuaan - Darurat Triage Kit Pendidika
Ancaman Penting untukkeselamatan janin • Perubahan dalam saturasi oksigen pada ibu memiliki relevansi langsung pada kesejahteraan janin. Penurunan kecil oksigenasi ibu sangat berdampak pada oksigenasi janin karena pergeseran kiri dalam kurva disosiasi oxyhaemoglobin terkait dengan hemoglobin janin. Pertimbangkan pengukuran saturasi
kecil mungkin sulit untuk mendeteksi atau lebih mudah dideteksi dengan cardiotocograph abnormal (CTG).Tanda-tanda utama dan gejalanya adalah perubahan hemodinamik yang terkait dengan shock hipovolemik dan sakit perut.
Wanita Setelah Melahirkan mungkin datang dengan keluhan berikut ini: • Perdarahan postpartum sekunder ± sepsis nifas • Mastitis • Luka infeksi • Eklampsia • Cardiomyopathy postpartum • Depresi Postnatal. Departemen Kesehatan dan Penuaan - Darurat Triage Kit Pendidika
Ancaman Penting untukkeselamatan janin • Perubahan dalam saturasi oksigen pada ibu memiliki relevansi langsung pada kesejahteraan janin. Penurunan kecil oksigenasi ibu sangat berdampak pada oksigenasi janin karena pergeseran kiri dalam kurva disosiasi oxyhaemoglobin terkait dengan hemoglobin janin. Pertimbangkan pengukuran saturasi oksigen di triase pada semua wanita hamil. • Perubahan Mayor pada tekanan darah (baik tinggi atau rendah) tidak ditoleransi oleh janin. • Perdarahan aktif vagina pada kehamilan merupakan risiko bagi janin. • Nyeri perut selama kehamilan mungkin merupakan suatu proses patologis mengancam janin.
• Wanita hamil biasanya dapat merasakan gerakan janin 18-20 minggu kehamilan. Sebuah pola pergerakan janin
regular
merupakan
tandameyakinkankesejahteraan
janin.
Tidak
ada
atau gerakan
janin berkurang memerlukan penilaian awal. Departemen Kesehatan dan Penuaan - Darurat Triage Kit Pendidik TRIASE PADA KESEHATAN JIWA
Sejak akhir 1990-an sejumlah alat telah dikembangkan dan disempurnakan untuk mengoptimalkan konsistensi triase untuk pasien yang datang ke UGD dengan gangguan perilaku akut atau penyakit mental primer. Sebagai contoh, di New South Wales, Sutherland Hospital mengembangkan pedoman triase kesehatan mental bagi UGD. Di Tasmania, Smart, Pollard dan Walpole (1999) memperkenalkan empat poin skala triage kesehatan mental yang akan digunakan bersama dengan ATS. Di Victoria, evaluasi lebih lanjut dari alat Tasmania menemukan perbedaan digunakan sesuai dengan pelatihan khusus, dan menyarankan bahwa
pendidikan lebih
lanjut
diperlukan untuk
meningkatkan pemanfaatan
alat
ini. Kemudian,
Departemen Kesehatan New South Wales menerapkan pedoman management kesehatan mental di UGD. Sydney Area Health service (SESAHS) melanjutkan untuk mengembangkan triage kesehatan mental dengan lima tingkat untuk meningkatkan konsistensi triase pada kunjungan pasien kesehatan mental.
• Wanita hamil biasanya dapat merasakan gerakan janin 18-20 minggu kehamilan. Sebuah pola pergerakan janin
regular
merupakan
tandameyakinkankesejahteraan
janin.
Tidak
ada
atau gerakan
janin berkurang memerlukan penilaian awal. Departemen Kesehatan dan Penuaan - Darurat Triage Kit Pendidik TRIASE PADA KESEHATAN JIWA
Sejak akhir 1990-an sejumlah alat telah dikembangkan dan disempurnakan untuk mengoptimalkan konsistensi triase untuk pasien yang datang ke UGD dengan gangguan perilaku akut atau penyakit mental primer. Sebagai contoh, di New South Wales, Sutherland Hospital mengembangkan pedoman triase kesehatan mental bagi UGD. Di Tasmania, Smart, Pollard dan Walpole (1999) memperkenalkan empat poin skala triage kesehatan mental yang akan digunakan bersama dengan ATS. Di Victoria, evaluasi lebih lanjut dari alat Tasmania menemukan perbedaan digunakan sesuai dengan pelatihan khusus, dan menyarankan bahwa
pendidikan lebih
lanjut
diperlukan untuk
meningkatkan pemanfaatan
alat
ini. Kemudian,
Departemen Kesehatan New South Wales menerapkan pedoman management kesehatan mental di UGD. Sydney Area Health service (SESAHS) melanjutkan untuk mengembangkan triage kesehatan mental dengan lima tingkat untuk meningkatkan konsistensi triase pada kunjungan pasien kesehatan mental.
Pendekatan Ada dua langkah yang penting dalam menentukan waktu untuk pengobatan untuk orang dengan gangguan kesehatan mental: memperoleh data penilaian yang akurat dan menerapkan kode ATS sesuai.
Kedua langkah harus dilakukan dengan kesadaran akan faktor risiko yang merugikan (membahayakan diri dan menyakiti orang lain). Secara khusus, risiko tinggi berhubungan dengan kegagalan dari kondisi sebelumnya baik pada fase akut atau gangguan mental yang berat.
3. Penilaian
Pasien mungkin akan dibawa ke UGD oleh polisi, ambulans, pekerja komunitas kesehatan mental atau anggota keluarga, serta datang sendiri. Pendekatan
primer-survei
yang
biasa
untuk
menilai
semua
pasien
yang
masuk
harus
diselesaikan sebelum memulai penilaian kesehatan mental. Hal ini meliputi menanyakan kepada
pasien
mengapa mereka berada di UGD hari ini, dan siapa yang membawa mereka. Adalah penting untuk terbuka, mendengarkan isyarat verbal, mengklarifikasi, dan tidak menghakimi. Penilaian ini tidak dimaksudkan untuk membuat diagnosis, tetapi untuk menentukan urgensi dan mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk pengobatan. Penyakit psikotik, penyakit depresi, percobaan bunuh diri, pikiran untuk bunuh diri, kecemasan, krisis situasional akut, ganguan akibat zat, dan gejala fisik tidak disertai adanya penyakit adalah gambaran
Kedua langkah harus dilakukan dengan kesadaran akan faktor risiko yang merugikan (membahayakan diri dan menyakiti orang lain). Secara khusus, risiko tinggi berhubungan dengan kegagalan dari kondisi sebelumnya baik pada fase akut atau gangguan mental yang berat.
3. Penilaian
Pasien mungkin akan dibawa ke UGD oleh polisi, ambulans, pekerja komunitas kesehatan mental atau anggota keluarga, serta datang sendiri. Pendekatan
primer-survei
yang
biasa
untuk
menilai
semua
pasien
yang
masuk
harus
diselesaikan sebelum memulai penilaian kesehatan mental. Hal ini meliputi menanyakan kepada
pasien
mengapa mereka berada di UGD hari ini, dan siapa yang membawa mereka. Adalah penting untuk terbuka, mendengarkan isyarat verbal, mengklarifikasi, dan tidak menghakimi. Penilaian ini tidak dimaksudkan untuk membuat diagnosis, tetapi untuk menentukan urgensi dan mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk pengobatan. Penyakit psikotik, penyakit depresi, percobaan bunuh diri, pikiran untuk bunuh diri, kecemasan, krisis situasional akut, ganguan akibat zat, dan gejala fisik tidak disertai adanya penyakit adalah gambaran yang paling umum dari gangguan kesehatan mental di triase. Selalu menjaga keselamatan Anda dan keselamatan orang lain. Jika perilaku pasien meningkat, cari bantuan segera. DepartePerlu
diketahui
juga
bahwa
tidak
semua
perilaku
agresif
dikaitkan
dengan
penyakit
mental. Beberapa perilaku agresif dikaitkan dengan penyakit organik seperti hipoglikemia, delirium, cedera otak atau intoksikasi.
Kelainan organik ini merupakan penyebab perilaku yang tidak biasa dan
mengganggu, mungkin terlihat seperti penyakit mental padahal sebenarnya bukan. Saling mempengaruhi antara, psikologis dan sosial-budaya faktor biologis yang berhubungan dengan penuaan kadang membuat sulit untuk secara jelas mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan mental.
4. ABC dari penilaian kesehatan mental ABC dari penilaian kesehatan mental adalah sebagai berikut.
Appearance (Penampilan) Seperti apakah penampilan pasien? • Apakah mereka acak -acakan, tak terurus atau baik? • Apakah mereka mengenakan pakaian yang sesuai untuk cuaca? • Apakah mereka terlihat kurang gizi atau mengalami dehidrasi? • Apakah mereka menunjukkan tanda luka terlihat? • Apakah mereka nampak mabuk, memerah, dengan pupil melebar atau sesuai? • Apakah mereka tegang, merosot di atas, menampilkan postur aneh atau wajah menyeringai? Informasi ini memberikan isyarat ketika menilai suasana hati seseorang, pikiran dan kemampuan untuk perawatan diri.
mengganggu, mungkin terlihat seperti penyakit mental padahal sebenarnya bukan. Saling mempengaruhi antara, psikologis dan sosial-budaya faktor biologis yang berhubungan dengan penuaan kadang membuat sulit untuk secara jelas mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan mental.
4. ABC dari penilaian kesehatan mental ABC dari penilaian kesehatan mental adalah sebagai berikut. Appearance (Penampilan)
Seperti apakah penampilan pasien? • Apakah mereka acak -acakan, tak terurus atau baik? • Apakah mereka mengenakan pakaian yang sesuai untuk cuaca? • Apakah mereka terlihat kurang gizi atau mengalami dehidrasi? • Apakah mereka menunjukkan tanda luka terlihat? • Apakah mereka nampak mabuk, memerah, dengan pupil melebar atau sesuai? • Apakah mereka tegang, merosot di atas, menampilkan postur aneh atau wajah menyeringai? Informasi ini memberikan isyarat ketika menilai suasana hati seseorang, pikiran dan kemampuan untuk perawatan diri. Affect
Apa yang anda observasi pada status emosional pasien saat ini? • Apakah mereka datar, sedih, menangis, stres atau cemas? • Apakah ekspresi emosi mereka berubah dengan cepat? • Apakah emosi mereka tidak konsisten dengan apa yang mereka bicarakan? • Apakah mereka terlalu bahagia?
Informasi ini memberikan isyarat ketika menilai suasana hati seseorang.
Behaviour (Perilaku) Bagaimana pasien berperilaku? • Apakah mereka gelisah, gelisah, bernapas atau gemetar? • Apakah mereka menampilkan tindakan aneh, aneh atau tak terduga? • Apakah mereka berorientasi? Bagaimana pasien bereaksi? • Apakah mereka marah, bermusuhan, tidak kooperatif, lebih -akrab, curiga, terjaga, ditarik, tidak tepat atau takut? • Apakah mereka menanggapi suara tak terdengar atau suara, atau orang yang tak terlihat atau benda? • Apakah mereka memperhatikan atau menolak untuk berbicara?Depart Kemungkinan pertanyaan:
• 'Ini mungkin menyedihkan bagi Anda. Bisakah Anda ceritakan apa yang terjadi? " • "Saya dapat melihat bahwa Anda sangat cemas. Apakah Anda merasa aman? " • "Saya dapat melihat bahwa Anda sedang mara h. Dapatkah Anda memberitahu saya mengapa? " • 'Apakah pikiran Anda masuk akal bagi Anda? "
Informasi ini memberikan isyarat ketika menilai suasana hati seseorang.
Behaviour (Perilaku) Bagaimana pasien berperilaku? • Apakah mereka gelisah, gelisah, bernapas atau gemetar? • Apakah mereka menampilkan tindakan aneh, aneh atau tak terduga? • Apakah mereka berorientasi? Bagaimana pasien bereaksi? • Apakah mereka marah, bermusuhan, tidak kooperatif, lebih -akrab, curiga, terjaga, ditarik, tidak tepat atau takut? • Apakah mereka menanggapi suara tak terdengar atau suara, atau orang yang tak terlihat atau benda? • Apakah mereka memperhatikan atau menolak untuk berbicara?Depart Kemungkinan pertanyaan:
• 'Ini mungkin menyedihkan bagi Anda. Bisakah Anda ceritakan apa yang terjadi? " • "Saya dapat melihat bahwa Anda sangat cemas. Apakah Anda merasa aman? " • "Saya dapat melihat bahwa Anda sedang mara h. Dapatkah Anda memberitahu saya mengapa? " • 'Apakah pikiran Anda masuk akal bagi Anda? " • 'Apakah Anda minum obat ? " Percakapan dan suasana hati ( mood ) • Bahasa apa yang sedang diucapkan? • Apakah penterjemah diperlukan? Percakapan
Bagaimana pasien berbicara?
Apakah percakapan mereka masuk akal? • Apakah cepat, berulang, lambat atau terputus, atau apakah mereka bisu? • Apakah mereka berbicara keras, pelan atau berbisik? • Apakah mereka berbicara dengan jelas atau slurring? • Apakah mereka berbicara dengan marah? • Apakah mereka menggunakan bahasa cabul? • Apakah mereka berhenti di tengah kalimat? • Apakah Anda berpikir pembicaraan pasien sedang terganggu karena mereka mendengar suara -suara? • Apakah mereka tahu hari dan waktu saatini dan bagaimana mereka sampai di UGD? Suasana hati
Bagaimana pasien menggambarkan suasana hati mereka? Apakah mereka mengatakan bahwa mereka merasa: • rendah diri, tidak berharga, depresi atau sedih? • Marah atau pemarah? • Cemas, takut atau takut? • Sedih, benar-benar bahagia atau tinggi?
Apakah percakapan mereka masuk akal? • Apakah cepat, berulang, lambat atau terputus, atau apakah mereka bisu? • Apakah mereka berbicara keras, pelan atau berbisik? • Apakah mereka berbicara dengan jelas atau slurring? • Apakah mereka berbicara dengan marah? • Apakah mereka menggunakan bahasa cabul? • Apakah mereka berhenti di tengah kalimat? • Apakah Anda berpikir pembicaraan pasien sedang terganggu karena mereka mendengar suara -suara? • Apakah mereka tahu hari dan waktu saatini dan bagaimana mereka sampai di UGD? Suasana hati
Bagaimana pasien menggambarkan suasana hati mereka? Apakah mereka mengatakan bahwa mereka merasa: • rendah diri, tidak berharga, depresi atau sedih? • Marah atau pemarah? • Cemas, takut atau takut? • Sedih, benar-benar bahagia atau tinggi? • Seperti mereka tidak dapat berhenti menangis sepanjang waktu? Menurut anda Apakah resiko bunuh diri / pembunuhan?
Misalnya, apakah pasien memberitahu Anda bahwa mereka berpikir tentang bunuh diri, ingin men yakiti orang lain, khawatir tentang apa yang orang pikirkan tentang mereka, mengkhawatirkan bahwa pikiran mereka tidak masuk akal, takut bahwa mereka kehilangan kendali, merasa sesuatu yang
mengerikan akan terjadi kepada mereka, dan / atau merasa tidak mampu mengatasi segala sesuatu yang telah terjadi pada mereka akhir-akhir ini sehubungan dengan stressors baru-baru ini?
Kemungkinan pertanyaan: • 'Apakah Anda merasa putus asa tentang segala sesuatu? " • 'Apakah Anda merasa bahwa seseorang atau sesuatu ya ng membuat Anda berpikir hal-hal ini? " • 'Apakah anda sedang diberitahu untuk menyakiti diri sendiri dan / atau orang lain? " • 'Apakah anda merasa menjalani hidup yang tidak layak ? emen Kesehatan dan Penuaan – Da Kunjungan di UGD
untuk pasien yang menyakiti diri atau risiko mencederai diri
sangat umum
dan meningkat, pada semua kelompok umur.Terlepas dari motivasi atau niat, perilaku tersebut terkait dengan risiko tinggi kematian. Pertimbangkan penggunaan Undang-Undang Kesehatan Mental 2000 dan penilaian risiko (seperti penghapusan senjata dan observasi ketat).
Kemungkinan pertanyaan: • 'Seberapa sering anda memiliki pikiran? " • 'Apakah Anda memiliki rencana apa yang mungkin Anda lakukan? "
mengerikan akan terjadi kepada mereka, dan / atau merasa tidak mampu mengatasi segala sesuatu yang telah terjadi pada mereka akhir-akhir ini sehubungan dengan stressors baru-baru ini?
Kemungkinan pertanyaan: • 'Apakah Anda merasa putus asa tentang segala sesuatu? " • 'Apakah Anda merasa bahwa seseorang atau sesuatu ya ng membuat Anda berpikir hal-hal ini? " • 'Apakah anda sedang diberitahu untuk menyakiti diri sendiri dan / atau orang lain? " • 'Apakah anda merasa menjalani hidup yang tidak layak ? emen Kesehatan dan Penuaan – Da Kunjungan di UGD
untuk pasien yang menyakiti diri atau risiko mencederai diri
sangat umum
dan meningkat, pada semua kelompok umur.Terlepas dari motivasi atau niat, perilaku tersebut terkait dengan risiko tinggi kematian. Pertimbangkan penggunaan Undang-Undang Kesehatan Mental 2000 dan penilaian risiko (seperti penghapusan senjata dan observasi ketat).
Kemungkinan pertanyaan: • 'Seberapa sering anda memiliki pikiran? " • 'Apakah Anda memiliki rencana apa yang mungkin Anda lakukan? " • 'Apakah Anda memiliki akses ke tablet / pistol? Pertimbangan lain Pertimbangan lain dalam penilaian kesehatan mental meliputi:
Dimentia
Demensia adalah masalah umum. Ini bukan diagnosis akan tetapi merupakan progresif, yang paling umum adalah: • kehilangan memori dan kebingungan • penurunan intelektual • Perubahan kepribadian. Subtipe meliputi: • demensia vaskular • Penyakit Alzheimer • demensia alkohol. Komplikasi demensia meliputi: • Delirium • sakit fisik • depresi • gejala psikotik.
Delirium
sekelompok gejala
Demensia adalah masalah umum. Ini bukan diagnosis akan tetapi merupakan
sekelompok gejala
progresif, yang paling umum adalah: • kehilangan memori dan kebingungan • penurunan intelektual • Perubahan kepribadian. Subtipe meliputi: • demensia vaskular • Penyakit Alzheimer • demensia alkohol. Komplikasi demensia meliputi: • Delirium • sakit fisik • depresi • gejala psikotik.
Delirium Delirium bukanlah gangguan tetapi sindrom klinis. Ini adalah penyebab banyak penderitaan dan cacat dan memberikan kontribusi besar terhadap morbiditas dan kematian. Ini adalah suatu kondisi organik reversibel yang ditandai dengan: • fluktuasi keadaan sadar • agitasi psikomotor • Pikiran yang tidak terorganisir.
• gangguan persepsi, misalnya, halusinasi.
Pemuda Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang paling umum untuk orang muda dan merupakan faktor risiko untuk perilaku bunuh diri.
Orang dengan depresi mungkin menunjukkan: • Merasa tidak berharga • banyak menangis • Berhenti menikmati hidup mereka • Merasa sengsara sepanjang waktu • Menjadi sangat mudah tersinggung • sangat rahasia • Mengambil risiko yang keluar dari karakter (seperti pesta minuman keras dan / atau penyalahgunaan zat)
• gangguan persepsi, misalnya, halusinasi.
Pemuda Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang paling umum untuk orang muda dan merupakan faktor risiko untuk perilaku bunuh diri.
Orang dengan depresi mungkin menunjukkan: • Merasa tidak berharga • banyak menangis • Berhenti menikmati hidup mereka • Merasa sengsara sepanjang waktu • Menjadi sangat mudah tersinggung • sangat rahasia • Mengambil risiko yang keluar dari karakter (seperti pesta minuman keras dan / atau penyalahgunaan zat) • Drop out dari sekolah atau keluar dari pekerjaan mereka.
Psikostimulan Psikostimulan
adalah
kelompok
obat
yang
merangsang
sistem
saraf
pusat,
menyebabkan perasaan kepercayaan diri palsu, euforia, kewaspadaan dan energi. Psikostimulan umum meliputi metamfetamin (meth, crystal meth, es, dasar), yang amphetamine (kecepatan) derivatif.
Psikostimulan dapat menghasilkan gejala yang mirip dengan psikosis paranoid, termasuk delusi penganiayaan, halusinasi visual dan auditori aneh, dan ledakan kekerasan. Gejala tidak terkait dengan waktu menelan obat atau dosis yang digunakan. Penilaian dan pengelolaan yang cepat dan aman dari gangguan perilaku akut dan komplikasi medis adalah prioritas. Menerapkan ATS Panduan yang berbasis bukti yang terdapat pada Tabel harus digunakan bersama dengan ATS.
Psikostimulan dapat menghasilkan gejala yang mirip dengan psikosis paranoid, termasuk delusi penganiayaan, halusinasi visual dan auditori aneh, dan ledakan kekerasan. Gejala tidak terkait dengan waktu menelan obat atau dosis yang digunakan. Penilaian dan pengelolaan yang cepat dan aman dari gangguan perilaku akut dan komplikasi medis adalah prioritas. Menerapkan ATS Panduan yang berbasis bukti yang terdapat pada Tabel harus digunakan bersama dengan ATS.
Alat Triage pada Kesehatan Mental Kode triage dan
Deskripsi
Gambaran kondisi
Prinsip penanganan secara umum
1, Segera (
Berbahaya terhadap
Terobservasi
Pengawasan
Immediate)
kehidupan
- Perilaku kekerasan
Lanjutakan pengawasan visual dengan rasio 1:1
target waktu penanganan
(Diri
sendiri atau orang lain)
Australasia
Triage
- Kepemilikan senjata - mencederai diri sendiri di UGD
Tindakan
-
- Beritahukan staf medis UGD segera
Skala 1 menyatakan:
- gangguan perilaku Berat
yang
ekstrim
kegelisahan
dengan - Perilaku Aneh / bingung
ancaman bahaya
agitasi
terjadinya
atau
- Aktifkan triase kesehatan mental atau sejenisnya - Menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien dan orang lain
Alat Triage pada Kesehatan Mental Kode triage dan
Deskripsi
Gambaran kondisi
Prinsip penanganan secara umum
1, Segera (
Berbahaya terhadap
Terobservasi
Pengawasan
Immediate)
kehidupan
- Perilaku kekerasan
Lanjutakan pengawasan visual dengan rasio 1:1
target waktu penanganan
(Diri
sendiri atau orang lain)
Australasia
Triage
- Kepemilikan senjata - mencederai diri sendiri di UGD
Tindakan
-
- Beritahukan staf medis UGD segera
Skala 1 menyatakan:
- gangguan perilaku Berat
yang
ekstrim
atau
kegelisahan
- Aktifkan triase kesehatan mental atau sejenisnya
dengan - Perilaku Aneh / bingung
ancaman bahaya
agitasi
- Menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien dan orang lain
terjadinya
kekerasan
-
Dilaporkan
-
perintah
Verbal
untuk
melakukan membahayakan diri sendiri atau orang lain,
Pastikan
personil
yang
memadai
untuk
memberikan pengekangan /
penahanan berdasarkan standar
institusi
bahwa orang tersebut tidak dapat menolak (perintah halusinasi)
Kemungkinan resiko
- Memanggil keamanan + / - polisi jika keselamatan
- Perilaku kekerasan terakhir
staf atau pasien terganggu. Mungkin memerlukan
yang dilakukan
beberapa staf.
Supervisi
- 1:1 observasi
Pengamatan visual berkelanjuatn
-
rasio 1:1
menyebabkan eskalasi perilaku yang memerlukan
(Lihat definisi di bawah)
2. Emergensi
pertimbangkan
Terobservasi
Intoksikasi
manajemen.
Supervisi
oleh
narkoba
dan
alkohol
bisa
bahwa orang tersebut tidak dapat menolak (perintah halusinasi)
- Memanggil keamanan + / - polisi jika keselamatan
- Perilaku kekerasan terakhir
staf atau pasien terganggu. Mungkin memerlukan
yang dilakukan
beberapa staf.
Supervisi
- 1:1 observasi
Pengamatan visual berkelanjuatn
-
rasio 1:1
menyebabkan eskalasi perilaku yang memerlukan
Dalam 10 menit
Kemungkinan resiko bahaya untuk diri sendiri
Terobservasi
-
agitasi
oleh
narkoba
dan
alkohol
bisa
Supervisi
yang
ekstrim
/
kegelisahan
atau orang lain
Intoksikasi
manajemen.
(Lihat definisi di bawah)
2. Emergensi
pertimbangkan
pengawasan visual berkelnajutan (lihat definisi di bawah)
- Secara fisik / verbal agresif
DAN / ATAU
Klien
secara
DAN / ATAU
perilaku
berat Australasia
Tindakan
sama
- beritahukan staf medis segera
- Halusinasi / delusi / paranoia
- Alert triase kesehatan mental
- Memerlukan pengekangan /
- Menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien
penahanan
dan orang lain
- resiko Tinggi melarikan diri dan
- Gunakan teknik menenangkan (obat oral, waktu di
tidak
daerah tenang)
fisik
diikat di UGD
gangguan
- Bingung / tidak dapat bekerja
Triage
Skala 1 menyatakan:
Kekerasan
atau
menunggu
untuk
pengobatan
-
agresif (jika): -
ancaman
Segera
atau orang lain Memerlukan
telah
personil
yang
memadai
untuk
memberikan pengekangan / penahanan
terhadap diri sendiri
-
Pastikan
atau
terpasang
Dilaporkan
-
Upaya
pertimbangkan
mencedrai
diri
- Jika teknik menenngkan
tidak efektif, triase
/mengancam mencederai diri
kembali ke kategori 1 (lihat di atas)
- Ancaman merugikan orang lain
- petugas Keamanan harus dibius jika perlu
hadir sampai pasien
diikat di UGD DAN / ATAU
gangguan
perilaku
berat Australasia
Triage
Skala 1 menyatakan:
Kekerasan
atau
sama
- beritahukan staf medis segera
- Halusinasi / delusi / paranoia
- Alert triase kesehatan mental
- Memerlukan pengekangan /
- Menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien
penahanan
dan orang lain
- resiko Tinggi melarikan diri dan
- Gunakan teknik menenangkan (obat oral, waktu di
tidak
daerah tenang)
menunggu
untuk
pengobatan
-
agresif (jika): -
ancaman
Segera
atau orang lain Memerlukan
telah
atau
terpasang
Dilaporkan
- Agitasi parah atau
-
Upaya
mencedrai
diri
memadai
- Jika teknik menenngkan
untuk
tidak efektif, triase
/mengancam mencederai diri
kembali ke kategori 1 (lihat di atas)
- Ancaman merugikan orang lain
- petugas Keamanan harus
aman
hadir sampai pasien
dibius jika perlu -
Intoksikasi
oleh
narkoba
dan
alkohol
bisa
menyebabkan eskalasi perilaku yang mengharuskan
menyerang
Dalam 30 menit
yang
pertimbangkan
- Tidak dapat menunggu dengan
pengikat
3.Urgen
personil
memberikan pengekangan / penahanan
terhadap diri sendiri
-
Pastikan
manajemen segera
Kemungkinan
Terobservasi
Supervisi
- Agitasi / Kegelisahan
observasi ketat (lihat definisi di bawah)
lain
- perilaku Mengganggu
- Jangan tinggalkan pasien di ruang tunggu tanpa
- Gangguan perilaku
- Bingung
berbahaya bagi diri sendiri atau orang
sedang
-
Ambivalensi
tentang
pengobatan
- distress berat Australasia
pengawasan orang
Triage
-
Tidak
Skala 1 menyatakan: pengobatan
- Sangat sedih, risiko merugikan diri sendiri
Tindakan
mungkin
menunggu
- Aktifkan triase kesehatan mental - Memastikan lingkungan yang aman bagi pasien dan lain-lain
3.Urgen Dalam 30 menit
Kemungkinan
Terobservasi
Supervisi
- Agitasi / Kegelisahan
observasi ketat (lihat definisi di bawah)
lain
- perilaku Mengganggu
- Jangan tinggalkan pasien di ruang tunggu tanpa
- Gangguan perilaku
- Bingung
berbahaya bagi diri sendiri atau orang
sedang
-
Ambivalensi
tentang
pengobatan
- distress berat Australasia
pengawasan orang
Triage
-
Tidak
Tindakan
mungkin
menunggu
Skala 1 menyatakan: pengobatan
- Aktifkan triase kesehatan mental - Memastikan lingkungan yang aman bagi pasien dan lain-lain
- Sangat sedih, risiko merugikan diri sendiri - Psikotik akut atau gangguan pikiran
Dilaporkan
pertimbangkan
- Ide bunuh diri
- Re-triage jika ada bukti peningkatan gangguan
- Situasional krisis, disengaja
menyakiti
- Situasional krisis
perilaku yaitu
diri
- Kegelisahan
- Gelisah / menarik
- mengganggu
diri
Kehadiran gejala psikotik
- Agitasi
- Halusinasi
- Agresivitas
- Delusions
- peningkatan distress
- Paranoid
- Beritahu security bahwa pasien di UGD
- gangguan proses pikir
-
- Aneh / perilaku gelisah
Kehadiran gangguan mood
- Gejala depresi berat - menarik diri / tidak komunikatif
Intoksikasi
oleh
narkoba
dan
alkohol
bisa
menyebabkan eskalasi perilaku yang mengharuskan manajemen
- Gelisah / menarik diri
- mengganggu Kehadiran gejala psikotik
- Agitasi
- Halusinasi
- Agresivitas
- Delusions
- peningkatan distress
- Paranoid
- Beritahu security bahwa pasien di UGD
- gangguan proses pikir
-
- Aneh / perilaku gelisah
Intoksikasi
oleh
narkoba
dan
alkohol
bisa
menyebabkan eskalasi perilaku yang mengharuskan manajemen
Kehadiran gangguan mood
- Gejala depresi berat - menarik diri / tidak komunikatif dan / atau cemas - Peningkatan mood atau mood irritabel
4. Semi Urgen Dalam 60 menit
Distress
sedang
Australasia
Triage
Skala 1 menyatakan:
- masalah kesehatan
terobservasi
Supervisi
- Tidak ada agitasi / kegelisahan
observasi intermiten (lihat definisi di bawah)
- Irritabel tanpa menyerang
mental semi urgen
- Koperatif
Tindakan
-
- Memberikan riwayat penyakit
Diskusikan dengan Perawat kesehatan mental di
koheren.
Triage
Dilaporkan
pertimbangkan
- ada riwayat gangguan kesehatan
- Re-triage jika ada bukti peningkatan gangguan
mental
perilaku
- Gejala kecemasan atau depresi
yaitu
Berdasarkan
pengamatan akan
segera berisiko
terhadap diri sendiri atau orang lain
has presentasi
tanpa keinginan bunuh diri
- Kegelisahan
4. Semi Urgen Dalam 60 menit
Distress
sedang
Australasia
Triage
Skala 1 menyatakan:
- masalah kesehatan
terobservasi
Supervisi
- Tidak ada agitasi / kegelisahan
observasi intermiten (lihat definisi di bawah)
- Irritabel tanpa menyerang
mental semi urgen
- Koperatif
Tindakan
-
- Memberikan riwayat penyakit
Diskusikan dengan Perawat kesehatan mental di
koheren.
Triage
Dilaporkan
pertimbangkan
- ada riwayat gangguan kesehatan
- Re-triage jika ada bukti peningkatan gangguan
mental
perilaku
- Gejala kecemasan atau depresi
yaitu
Berdasarkan
pengamatan akan
segera berisiko
terhadap diri sendiri atau orang lain
has presentasi
tanpa keinginan bunuh diri - Bersedia untuk menunggu
- Kegelisahan - menggangu - Agitasi - Agresivitas
- peningkatan distress -
Intoksikasi
oleh
narkoba
dan
alkohol
bisa
menyebabkan eskalasi perilaku yang mengharuskan manajemen -
5. Tidak urgen Dalam 120 menit
Tidak ada bahaya bagi diri sendiri atau orang lain
- Tidak ada
stres
akut - Tidak ada gangguan perilaku
Observasi
Supervisi
- Koperatif
observasi Umum (lihat definisi di bawah)
-
Komunikatif
dan
mampu
terlibat dalam mengembangkan rencana pengelolaan
Tindakan
- Diskusikan dengan triase kesehatan mental - Rujuk kepada tim yang menangani
- peningkatan distress -
Intoksikasi
oleh
narkoba
dan
alkohol
bisa
menyebabkan eskalasi perilaku yang mengharuskan manajemen -
5. Tidak urgen Dalam 120 menit
Tidak ada bahaya bagi diri sendiri atau orang lain
- Tidak ada
stres
akut - Tidak ada gangguan perilaku Australasia
Triage
Skala 1 menyatakan:
-
Diketahui
pasien
dengan gejala kronis
Observasi
Supervisi
- Koperatif
observasi Umum (lihat definisi di bawah)
-
Komunikatif
dan
mampu
terlibat
Tindakan
dalam mengembangkan rencana pengelolaan -
Mampu
untuk
membahas
masalah - Dilaporkan -
Diketahui
pasien
dengan
riwayat kronis
gejala psikotik - krisis Sosial, secara
- ada gangguan kesehatan mental
klinis pasien baik
non-akut -
Diketahui
pasien
dengan
riwayat gejala somatik kronis yang tidak dapat dijelaskan - Permintaan untuk pengobatan - dampak buruk minor dari obat -
masalah
Keuangan,
akomodasi, atau hubungan
sosial,
- Diskusikan dengan triase kesehatan mental - Rujuk kepada tim yang menangani
gejala psikotik - krisis Sosial, secara
- ada gangguan kesehatan mental
klinis pasien baik
non-akut -
Diketahui
pasien
dengan
riwayat gejala somatik kronis yang tidak dapat dijelaskan - Permintaan untuk pengobatan - dampak buruk minor dari obat -
masalah
Keuangan,
sosial,
akomodasi, atau hubungan
Definisi : Pengawasan visual terus-menerus = orang yang berada di bawah pengamatan visual langsung
di setiap saat pengawasan ketat/ rutin = pengamatan pada interval maksimum setiap 10 menit pengawasan rutin Intermittent = pengamatan pada interval maksimum setiap 30 menit pengawasan Umum = pemeriksaan ruang tunggu pada interval maksimal 1 jam
* prinsip Manajemen dapat berbeda sesuai dengan protokol pelayanan kesehatan individu dan fasilitas.
Definisi : Pengawasan visual terus-menerus = orang yang berada di bawah pengamatan visual langsung
di setiap saat pengawasan ketat/ rutin = pengamatan pada interval maksimum setiap 10 menit pengawasan rutin Intermittent = pengamatan pada interval maksimum setiap 30 menit pengawasan Umum = pemeriksaan ruang tunggu pada interval maksimal 1 jam
* prinsip Manajemen dapat berbeda sesuai dengan protokol pelayanan kesehatan individu dan fasilitas.
Departe
men Kesehatan dan Penuaan