TERAPI
OTOMIKOSIS
:
PENELITIAN
KOMPARATIF
MENGGU MENGGUNA NAKA KAN N KRIM KRIM MICONA MICONAZOL ZOLE E DENGA DENGAN N TETES TETES TELING TELINGA A CLOTRIMAZOLE Sufian Alnawaiseh MD*, Osama Almomani MD*, Salman Alassaf MD*, Amjad Elessis MD*, Nabeel Shawakfeh MD*, Khalid Altubeshi MD*, Raed Akaileh MD*
ABSTRAK Tujuan: Peneli Penelitia tian n ini dilaku dilakuka kan n untuk untuk memban membandin dingka gkan n penggu penggunaa naan n dua agen agen antijamur yang berbeda dari keluarga azoles; Krim miconazole yang dioleskan pada kulit kanalis eksternal dan membran timpani dan tetes telinga Clotrimazole.
Metode: Sembilan Metode: Sembilan puluh pasien berusia (12!2" tahun yang memiliki otomikosis di #umah Sakit Prince $ashim di %arka antara &ktober 2''! sampai uni 2'') telah dilibatkan dalam penelitian ini. Pasien dibagi menjadi dua kelompok* kelompok + (,pasi pasien en" " pasi pasien en yang ang dira dira/a /att deng dengan an pera pera/a /ata tan n luka luka dan dan peng penggu guna naan an krim krim 0ico 0icona nazo zole le** kelo kelomp mpok ok (,2 (,2 pasi pasien en" " pasi pasien en yang ang dila dilaku kuka kan n pera pera/a /ata tan n dan dan menggunakan tetes telinga Clotrimazole 1 (otozol". Perkembangan pasien diikuti setelah satu dan dua minggu. 3ni &ne 4ay +5&6+ digunakan untuk menghitung adanya perbedaan yang signi7ikan pada P 8'*'9 diantara kedua kelompok perlakuan studi
Has!: Pasien Has!: Pasien dalam kelompok + (0iconazole" menunjukkan respon yang lebih baik terhad terhadap ap pengob pengobata atan n diband dibanding ingkan kan denga dengan n pasien pasien dalam dalam kelomp kelompok ok ( :etes Clotrimazole".
Kes"#u!an: 0eskipun Kes"#u!an: 0eskipun kedua rejimen pengobatan tidak menunjukkan perbedaan yang signi7ikan secara statistik karena jumlah kasus yang sedikit* Krim 0icanazole setelah pera/atan adalah pilihan yang lebih baik karena biaya yang lebih rendah dan tingkat kepatuhan yang lebih baik
Kata $un% $un% Clotrimazole (otozol"* miconazole* &otomycosis* Pera/atan.
Penda&u!uan
&tomycosis* juga dikenal sebagai otitis eksterna karena jamur* telah digunakan untuk menggambarkan in7eksi jamur pada canalis auditorius eternus dan komplikasi yang terkait* terkadang melibatkan telinga tengah. (1" &tomikosis adalah salah satu kondisi yang paling sering ditemui di klinik :$: umum dan pre
amur yang menyebabkan otomycosis umumnya berasal dari spesies jamur sapro7it yang jumlahnya berlimpah secara alamiah dan jamur ini membentuk 7lora komensal di kanalis auditorius eksternal yang sehat. amur ini umumnya berupa +spergillus dan Candida. +spergillus niger biasanya merupakan agen yang dominan meskipun +.7la
>n7eksi jamur lebih sering terjadi di daerah beriklim tropis atau subtropis atau selama periode panas dan kelembaban berlebih. >n7eksi ini sering terjadi pada pasien yang telah
menjalani
mastoidectomy
terbuka
dan
orang
yang
memakai
alat
pendengaran(9". ones (1)?9" melaporkan bah/a pasien yang mengalami serangan berulang otitis eksterna memiliki in7eksi jamur primer dengan in7eksi sekunder bakteri patogen* in7eksi bakteri bisa dibersihkan dengan tetapi in7eksi jamur tidak dapat diberantas* dan menyebabkan kekambuhan. (?"
@ejala klinis paling sering diamati pada pasien tersebut dengan sensasi terbakar di telinga* pruritis* sensasi penuh pada telinga* otalgia* otorhe* hilangnya pendengaran* tinnitus dan sakit kepala berat. (!"
+da empat kelas utama obat untuk pengobatan in7eksi jamur poliena* triazol* analog nukleosida* dan echinocandins. Kelompok poliena termasuk +mphoterecin dan
nistatin. Kelompok :riazole* yang lebih dikenal sebagai azoles meliputi Alukonazol* Klotrimazol dan 0iconazole. 0ekanisme kerja pada kelompok Poliena dan azole termasuk senya/a kimia esensial yang disebut ergosterol ditemukan dalam membran sel jamur. &bat yang mengikat ergosterol menyebabkan kematiannya. (1"
Penelitian lain dalam literatur membandingkan e7ikasi solusio telinga clotrimazole dan 0iconazole pada pengobatan otomycosis* beberapa menunjukkan khasiat yang sama sementara penelitian lain mendukung Klotrimazol* tapi tidak ada penelitian yang membandingkan e7ekti
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan penggunaan dua agen antijamur yang berbeda dari kelompok azoles; Krim miconazole dioleskan pada kulit kanalis eksternal dan membran timpani dan tetes telinga Klotrimazol.
Metode
Penelitian komparati7 ini dilakukan di #umah Sakit Prince $ashim di %arka dari &ktober 2''! sampai uni 2'')* pasien usia (12!2" tahun yang memiliki otomycosis dilibatkan dalam penelitian ini.
Kriteria eksklusi meliputi
&titis eksterna dengan stenosis meatus auditorius eternum Keluar cairan pada telinga kronis &perasi telinga sebelumnya.
Kriteria diagnosis klinis meliputi anamnesis dan temuan khas pada pemeriksaan otoskopik. @ambaran klasik tampak seperti sumbatan ber/arna putih keabuabuan menyerupai kertas basah* spora kekuningan* struktur berbulu keputihan* atau spora kehitaman yang menutupi kanal dan kadangkadang membran timpani juga.
Semua telinga yang terkena dibersihkan dengan suction diba/ah pemeriksaan otoscopy. Setelah membuang debris dan massa jamur* kultur tidak secara rutin
dilakukan karena umumnya berespons cepat terhadap pengobatan. Semua pasien diinstruksikan untuk menghindari air masuk ke telinga mereka dan mereka dita/arkan untuk memilih diantara dua rejimen pengobatan topikal; Kelompok + ,pasien (9=*=" diobati dengan krim 0icanazole yang dilakukan di klinik secara langsung ke kanalis auditorius eksternus yang terlibat setelah dibersihkan. +plikasinya di7asilitasi dengan menggunakan jarum suntik kecil (= cc" dan kateter >6 1- gauge. Krim micanazole dibiarkan berada di tempat dengan meman7aatkan
Respon pasien terhadap penobatan dibai sebaai berikut! Respon baik ketika kanalis auditoriis eksternus dan membran timpani kering tanpa
ada sisa sekresi. Respon moderat: ketika ada sekresi minimal (tidak kering". Tidak ada respon: masih penuh sekresi.
3ji one /ay +5&6+ digunakan untuk menghitung perbedaan yang signi7ikan pada P 8'*'9 antara kelompok perlakuan penelitian
Has!
Sembilan puluh delapan pasien a/alnya terlibat dalam penelitian ini* berusia 12!2 tahun (usia rerata ,2*=". Bima puluh tiga pasien dalam kelompok + dan ,9 pasien dalam kelompok . :idak ada perbedaan statistik dalam usia atau jenis kelamin diantara kedua kelompok.
elapan pasien dikeluarkan dari penelitian* = memiliki otitis eksterna berat* 2 memiliki ri/ayat keluar cairan dari telinga dan = pasien menjalani operasi telinga sebelumnya.
:otal jumlah pasien yang memenuhi persyaratan dalam penelitian kami adalah sembilan puluh* ,- pasien dalam kelompok + (pembersihan dan krim 0iconazole". Dmpat puluh dua pasien dalam kelompok (Pembersihan dan tets telingan Klotrimazol". keluhan utama yang paling sering pada saat diagnosis adalah otalgia* diikuti oleh rasa penuh ditelinga* gatal* dan otore serta gangguan pendengaran. (:abel >"
Setelah satu minggu* =9 pasien dari kelompok + menunjukkan respon yang baik* pasien respon moderat dan 9 pasien masih tidak ada respon* sedangkan 2= pasien dari kelompok ditemukan memiliki respon yang baik* 12 dengan respon moderat dan ! dengan tidak ada respon. $asilnya secara statistik tidak signi7ikan dengan nilai signi7ikansi '*1,* yang kurang dari tingkat signi7ikansi '*'9. (:abel >>"
Setelah dua minggu* ,' pasien dalam kelompok + ditemukan memiliki respon yang baik* ? memiliki respon moderat dan hanya 2 pasien tidak ada. Pada kelompok * =' pasien menunjukkan respon yang baik* ) memiliki respon moderat dan = pasien tidak ada respon. $asilnya secara statistik tidak signi7ikan dengan nilai signi7ikansi '*'!9.
(:abel>>>"
Ds$us
&tomycosis adalah sebuah penyakit yang sering dihadapi oleh otolaryngologist dan biasanya
dapat
didiagnosis
dengan
pemeriksaan
klinis.
(-"
rekomendasi
Pengobatan termasuk debridement lokal* penghentian antibiotik topikal* agen anti jamur lokalEsistemik.(2" i Fordania* khususnya di Pelayanan 0edis #oyal* kami biasanya mengobati otomycosis dengan pembersihan mekanis kanalis diikuti dengan aplikasi lokal krim antijamur atau resep tetes telinga antijamur untuk pasien dan ditindaklanjuti setiap minggu sampai sembuh. alam penelitian kami* kami membandingkan dua modalitas pengobatan otomycosis* pembersihan elemen jamur di
kanalis auditorius
ekternusl
dengan
suction
(toiletingEpembersihan"
dan
penggunaan krim 0iconazole angsung pada kulit kanalis auditorius eksternal yang terlibat di klinik oleh dokter :$: dan pembersihan diikuti dengan penggunaan tetes telinga otozol oleh pasien.
alam aplikasi penelitian kami krim miconazole setelah pembersihan kanalis auditorius eksternal memberikan hasil terbaik pada ,' pasien dari ,- (-=" menunjukkan pemulihan lengkap setelah dua minggu. 0eskipun menggunakan tetes telinga clotrimazole
setelah pembersihan memberikan respon yang baik tapi
modalitas ini masih kurang e7ekti7 dibandingkan penerapan krim miconazole setelah satu minggu dan dua minggu* yang secara statistik hasilnya tidak signi7ikan pada kedua kelompok. 0eskipun beberapa studi in
2 juga menunjukkan
tingkat keberhasilan )'. (11"
+zoles merupakan agen sintetis yang mengurangi konsentrasi ergosterol* suatu sterol penting dalam membran sitoplasma normal. Drgosterol merupakan kelompok c senya/a cincin heterocyclik nitrogen 9 lapis yang mengandung setidaknya satu atom nonkarbon lain* nitrogen* sul7er atau oksigen. (12" Klotrimazol adalah azol topikal yang paling banyak digunakan(1=".
Klotrimazole tersedia dalam bentuk
bubuk* lotion* dan solusio. Klotrimazole bebas dari e7ek ototoksik. (1," 0iconazole merupakan imidazol yang telah berhasil digunakan selama lebih dari =' tahun untuk pengobatan penyakit kulit dan super7isial. +gen ini dibedakan dari azoles lainnya dengan memiliki dua mekanisme kerja. 0ekanisme pertama sama dengan azoles lain yang melibatkan penghambatan sintesis ergosterol. 0ekanisme lainnya melibatkan penghambatan peroksidase* yang menyebabkan akumulasi peroksida dalam sel yang mengakibatkan kematian sel. (19".
Aaktor predisposisi seperti kegagalan mekanisme pertahanan telinga (perubahan dalam lapisan epitel* perubahan ph* perubahan kuantitati7 dan kualitati7 pada kotoran telinga"* in7eksi bakteri* alat bantu dengar atau prostesis pendengaran* trauma yang diakibatkan diri sendiri (penggunaan G tips untuk membersihkan telinga* berenang* agen antibiotik spektrum luas* steroid dan obat sitostatik* neoplasia dan gangguan kekebalan tubuh* yang semuanya dapat membuat penderita rentan terhadap perkembangan otomycosis. (1?"
+nalisis keluhan yang dilaporkan oleh pasien yang dilaporkan dalam penelitian ini menunjukkan bah/a gejala yang paling umum adalah otalgia diikuti dengan kepenuhan aural dan gatalgatal* sementara pada penelitian yang dilakukan oleh Kurnato/ski dan Ailipiak menunjukkan bah/a gejala yang paling sering adalah pruritus kemudian sensasi penuh pada telingan dan keluar cairan di telinga . (1!" Kete'(atasan Pene!tan
Penelitan lebih lanjut di masa depan dengan jumlah pasien yang lebih besar dan jangka /aktu tindak lanjut yang lebih panjang diperlukan
Kes"#u!an
0eskipun kedua rejimen pengobatan tidak menunjukkan perbedaan yang signi7ikan secara statistik karena jumlah kasus yang sedikit* Krim 0icanazole setelah pembersihan adalah pilihan yang lebih baik karena biaya yang lebih rendah dan tingkat kepatuhan yang lebih baik.