Orlistat – Nama Nama Dagang : Xenical
XENICAL merupakan salah satu obat satu obat yang sering kita jumpai di Apotik-apotik terdekat, biasanya sering digunakan pada kaum wanita yang sering ingin menjaga menja ga berat tubuhnya t ubuhnya agar tetap sesuai dengan keinginan mereka.Ya Xenical memang lebih dikhususkan untuk orang yang mengalami masalah dengan kelebihan berat badannya. selain untuk menurunkan berat badan ( obesitas ) bisa juga untuk pasien yang mengalami masalah dengan kolesterolnya. Xenical yang mengandung Orlistat 120 mg, rumus kimianya (S)-2-formylamino-4-methyl-pentanoic acid (S)-1-[[(2S, 3S)-3-hexyl-4-oxo2-oxetanyl] methyl]-dodecyl ester. Rumus Empirisnya C29H53NO5.
Xenical adalah suatu penghambat enzim lipase saluran cerna yang poten dan spesifik dengan lama kerja yang panjang. Bekerja pada lumen lambung dan usus halus dengan membentuk suatu ikatan kovalen pada bagian serine yang aktif dari lipase pankreas dan lambung. Enzim yang di non-aktifkan tersebut dengan demikian tidak dapat menghidrolisis trigliserida makanan menjadi asam lemak bebas dan monogliserida yang dapat diabsorpsi. Karena trigliserida yang utuh tidak diserap, maka defisit kalori akan berdampak positif pada pengaturan berat badan. Dengan demikian tidak diperlukan absorpsi sistemik dari obat untuk dapat melakukan aktivitas kerjanya. Indikasi dan Kegunaan
Indikasi Xenical adalah terapi tambahan terhadap diet dalam penanganan obesitas (kegemukan) dengan indeks massa tubuh (BMI) ≥ 30 kg/meter persegi luas permukaan tubuh, atau overweight dengan BMI > 28 kg/meter persegi luas permukaan tubuh yang disertai dengan faktor risiko terkait.
Pengobatan dengan orlistat biasanya diberikan bila terapi diet sebelumnya dapat menurunkan berat badan minimal 2,5 kg dalam 4 minggu. Pengobatan dengan orlistat sebaiknya dihentikan bila penurunan berat badan tidak dapat mencapai sedikitnya 5% selama 12 minggu sejak awal pengobatan. Farmakokinetik: Absorpsi
:
Studi pada relawan sehat dengan berat badan normal dan relawan dengan obesitas memperlihatkan jumlah orlistat yang diserap adalah minimal. Konsentrasi plasma orlistat yang tidak terurai tidak terukur ( < 5 ng/ml) setelah 8 jam pemberian orlistat per oral . Umumnya pada dosis terapi, kadar plasma orlistat yang tidak terurai hanya terdeteksi secara sporadis dan dalam konsentrasi yang sangat rendah (<10 ng/ml atau 0,02mm), tanpa bukti bukti akumulasi, yaitu konsisten dengan tingkat absorpsi yang dapat diabaikan. Distribusi Volume distribusi tidak dapat ditentukan karena tingkat absorpsi obat sangat minimal dan
tidak memiliki farmakokinetik sistemik yang jelas. Orlistat in vitro memperlihatkan > 99 % ikatan protein plasma (terutama lipoprotein dan albumin). Distribusi orlistat ke dalam eritrosit sangat sedikit. Metabolisme
Berdasarkan data yang diperoleh dari hewan, sangat mungkin metabolisme orlistat terutama berlangsung pada dinding usus. Berdasarkan studi pada pasien obesitas, dua metabolit utama yaitu M1 (cincin lakton 4 anggota dihidrolisis) dan M3 (M1 dengan N-formil leucine moiety dibelah) meliputi hampir 42 % dari total konsentrasi plasma yang dihasilkan oleh fraksi yang sangat kecil dari obat yang diabsorpsi secara sistemik. M1 dan M3 mempunyai cincin Blakton terbuka dan aktivitas hambat lipase yang sangat lemah (1000 dan 2500 kali lebih lemah dari orlistat). Memperhatikan aktivitas hambat dan kadar plasma yang rendah pada dosis terapetik (rata-rata 26 ng/ml dan 108 ng/ml), maka metabolit ini dianggap tidak bermakna secara farmakologi. Eliminasi
Studi pada orang yang beratnya normal dan pasien obesitas menunjukkan bahwa ekskresi melalui feses dari obat yang tidak diserap adalah merupakan cara eliminasi utama. Hampir 97 % dari dosis obat yang diberikan akan diekskresi melalui feses dan 83%nya dalam bentuk orlistat yang tidak terurai. Ekskresi ginjal kumulatif dari total orlistat adalah < 2% dari dosis. Waktu untuk mencapai ekskresi lengkap (feses dan kemih) adalah 3 - 5 hari. Ekskresi orlistat tampaknya serupa antara orang yang mempunyai berat normal dan obesitas. Orlistat, M1 dan M3 juga diekskresi melalui empedu. Indikasi dan penggunaan Xenical bersama-sama dengan diet rendah kalori diindikasikan untuk pengobatan pasien-pasien obesitas dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih besar atau sama dengan 30 kg/m2, atau pasien dengan berat badan berlebih (BMI >28 kg/m2 dengan faktor risiko penyerta). Pengobatan dengan orlistat sebaiknya hanya dimulai jika sebelumnya usaha penurunan berat badan dengan melakukan diet berhasil mengurangi berat badan sedikitnya 2,5 kg dalam 4 minggu berturut-turut. Pengobatan dengan orlistat sebaiknya dihentikan setelah 12 minggu jika pasien tidak dapat mencapai penurunan berat sedikitnya 5% dari berat badan saat memulai pengobatan. Dosis dan pemakaian Dewasa
Dosis Xenical yang dianjurkan adalah 1 kapsul 120 mg setiap kali makan (saat makan atau hingga 1 jam setelah makan). Jika tidak makan atau makanan tidak mengandung lemak, Xenical boleh tidak diberikan. Khasiat pengobatan Xenical (termasuk pengaturan berat badan dan perbaikan faktor resiko) terus berlanjut pada pemakaian jangka panjang. Pasien harus mendapat diet rendah kalori dengan nutrisi berimbang dengan kandungan lemak
kira-kira 30% dari jumlah kalori total. Diet dianjurkan agar kaya akan buah-buahan dan sayur-sayuran. Asupan harian lemak, karbohidrat dan protein harus dibagi rata dalam 3 kali makan. Karena tidak ada data mengenai uji khasiat dan keamanan, maka pengobatan dengan orlistat tidak boleh lebih dari 2 tahun Dosis di atas 120 mg tiga kali perhari belum menunjukkan manfaat tambahan. Penyesuaian dosis tidak diperlukan untuk pasien geriatri.Berdasaran pengukuran lemak feses, efek Xenical dapat segera terlihat 24-48 jam setelah pemberian. Pada penghentian pengobatan, kandungan lemak feses biasanya kembali pada keadaan sebelumnya dalam 48-72 jam.
Gangguan fungsi hati dan /atau ginjal
Belum ada data mengenai efek orlistat pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal. Anak-anak dibawah 18 tahun
Keamanan dan khasiat Xenical pada anak-anak belum ditentukan. Penggunaan Xenical tidak ditujukan bagi anak-anak. Kontraindikasi
Xenical dikontraindikasikan pada pasien dengan sindroma malabsorpsi kronik, kolestasis, menyusui, dan pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap orlistat atau zat-zat lain yang ada dalam kapsul. Peringatan dan perhatian
Pasien perlu dinasehati untuk tetap mematuhi pedoman diet (lihat dosis dan pemberian). Kemungkinan timbulnya gangguan saluran cerna (lihat Efek samping yang tak diinginkan) dapat meningkat bila Xenical diberikan bersama makanan yang banyak mengandung lemak (misalnya dengan diet 2000 kalori /hari , > 30 % kalori total dari lemak setara dengan >67 g lemak). Asupan lemak per hari harus terbagi rata dalam tiga kali makan. Jika Xenical diberikan bersama dengan makanan yang sangat tinggi lemak (misalnya pada makan siang atau makan malam), kemungkinan timbulnya efek pada saluran cerna yang tidak diinginkan dapat meningkat. Pada uji klinis, penurunan berat badan dengan pemberian orlistat didapatkan lebih rendah pada pasien diabetes tipe II dibandingkan pasien non-diabetes. Pemberian obat anti diabetes perlu dipantau bila menggunakan orlistat. Pengobatan dengan orlistat dapat mengganggu absorpsi vitamin-vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Kadar vitamin A, D, E dan K dan beta-karoten masih tetap dalam rentang normal pada mayoritas pasien yang menjalani pengobatan hingga dua tahun penuh. Guna memastikan nutrisi yang cukup, maka pasien-pasien yang menjalani diet untuk mengontrol berat badan perlu dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak buah dan sayur serta mempertimbangkan penggunaan suplemen multivitamin. Jika pemberian suplemen vitamin dianjurkan, maka suplemen tersebut harus diminum setidaknya dua jam setelah pemberian orlistat, atau diberikan sebelum tidur. Berkurangnya berat badan karena Xenical diikuti dengan perbaikan pengaturan metabolik pada pasien diabetes yang mungkin memerlukan atau membutuhkan penurunan dosis pengobatan hipoglikemik oral (misalnya sulfonilurea). Kehamilan dan Ibu menyusui
Pada studi reproduksi hewan, tidak ditemukan efek embriotoksik atau teratogenik yang berhubungan dengan pemakaian Xenical. Karena tidak menimbulkan efek teratogenik pada hewan, maka diharapkan tidak terjadi efek malformatif pada manusia. Namun, pemberian Xenical selama kehamilan tidak dianjurkan, karena ketiadaan data klinis. Ekskresi
Ekskresi Xenical dalam ASI belum diteliti. Xenical tidak boleh diberikan pada ibu menyusui. Efek samping Pengalaman dari uji klinis
Efek samping Xenical umumnya pada saluran cerna dan berkaitan dengan efek farmakologi obat dalam mencegah absorpsi lemak. Kejadian yang umum ditemukan adalah bercak berminyak, flatus bersama dengan kotoran, terdesak buang air besar, feses berlemak/berminyak, evakuasi minyak, meningkatnya defekasi dan inkontinensia fekalis. Kejadian ini meningkat dengan makin tingginya kandungan lemak dalam diet. Pasien harus diberitahu akan kemungkinan terjadinya efek pada saluran cerna dan apa yang perlu dilakukan seperti memperbaiki diet terutama persentase kandungan lemak. Konsumsi makanan rendah lemak akan mengurangi kemungkinan mengalami efek samping saluran cerna dan ini akan membantu pasien memonitor dan mengatur asupan lemaknya. Efek samping ini umumnya ringan dan bersifat sementara. Efek saluran cerna terjadi pada permulaan pengobatan (dalam 3 bulan) dan umumnya pasien hanya mengalamai satu kali saja. Efek samping yang seringkali dialami pasien yang mendapat Xenical adalah: sakit perut/ketidaknyamanan, kembung, feses cair atau lunak, nyeri rektum/tidak nyaman, gangguan gigi atau gusi.
Kejadian lain yang amat jarang ditemukan adalah: infeksi saluran napas atas, infeksi saluran napas bawah; influenza; nyeri kepala; iregularitasi menstruasi; cemas; keletihan; infeksi saluran kemih. Pengalaman post-marketing
Terdapat beberapa laporan kasus hipersensitivitas. Gejala klinis utama berupa pruritus, ruam, urtikaria, angioedema dan anafilaksis. Interaksi Obat
Pada studi farmakokinetik tidak didapatkan interaksi dengan alkohol, digoksin, metformin, nifedipin, kontraseptif oral, fenitoin, statin ataupun warfarin. Bagimanapun, orlistat meningkatkan bioavailabilitas (konsentrasi plasma meningkat sekitar 30%) dan khasiat menurunkan lipid dari Pravastatin. Penurunan absorpsi vitamin D, E dan beta karoten telah diamati pada pemberian bersama Xenical. Jika pemberian suplemen multivitamin dianjurkan, maka sebaiknya diberikan sedikitnya dua jam setelah pemberian Xenical atau pada saat menjelang tidur. Pada studi klinis selama 2 tahun, kadar vitamin-vitamin pada kebanyak pasien tersebut tetap berada dalam batas normal. Karena ketiadaan data mengenai interaksi farmakokinetik, pemberian olistat bersamaan dengan Fibrates, Acarbose, Biguanides, atau obat-obatan anoreksia tidak dianjurkan. Bila Warfarin atau antikoagulan lain diberikan bersama-sama dengan orlistat (dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang), maka nilai INR harus dimonitor. Penurunan BB, pada penderita diabetes yang mengkonsumsi Xenical, akan diikuti dengan perbaikan kontrol metabolik, dengan demikian dibutuhkan pengurangan dosis oral hipoglikemik (contohnya sulfonilurea) Overdosis
Overdosis Xenical belum terbukti. Dosis tunggal 800 mg Xenical dan dosis multipel hingga 400 mg 3 X sehari selama 15 hari telah diuji pada orang dengan berat normal dan pasien obesitas tanpa efek samping yang berarti. Lebih lanjut, dosis 240 mg tiga kali sehari diberikan pada pasien obesitas selama 6 bulan tanpa peningkatan efek samping yang bermakna. Seandainya terjadi overdosis Xenical, dianjurkan agar pasien diawasi selama 24 jam. Berdasarkan studi pada manusia dan hewan, adanya efek sistemik sehubungan dengan efek penghambatan lipase oleh orlistat akan segera hilang.
Stabilitas
Obat tidak boleh digunakan setelah tanggal daluarsa yang tertera pada kotak.
Jangan disimpan pada suhu di atas 30 oC.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, RL., 2002. Medical evaluation of the obesitase patient. Dalam: Wadden TA and Stunkard AJ. Eds. Handbook of Obesity Treatment. New York: The Guilford Press, p173 – 185. Available at: http://www.elegis.bvs.br/leisref/public/show.Act.php?id=6847 DIPIRO ET AL, 2005, PHARMACOTHERAPY A PATHOPHYISIOLOGIC APPROACH, MCGRAW -H ILL COMPANIES, USA http://www.klikdokter.com/tanyadokter/read/2009/03/02/3743/terapi-obesitasdengan-orlistat (13 September 2014) Indri. 2014. Orlistat. Available online at http://www.indosuntik.com/xenicalorlistat.html (13 September 2014)
Sibutramine HCl
Sibutramine hydrochloride merupakan golongan OBAT KERAS yang digunakan dalam pengobatan obesitas, dimana obat ini hanya dapat diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Namun kenyataannya, obat ini banyak ditemukan dijual bebas di pasaran.
Brand: Product Code: Komposisi: Indikasi:
Dosis: Pemberian Obat: Kontra Indikasi:
Perhatian:
Efek Samping:
Interaksi Obat:
Kemasan:
®
Reductil G Sibutramine HCl Terapi tambahan bersama dengan program pengendalian BB untuk pasien dengan obesitas nutrisional dan indeks masa tubuh ≥30 atau pasien obesitas yang berhubungan dengan faktor-faktor risiko dan BMI ≥27. Awal 10 mg, diberikan tiap pagi. Dosis dapat ditingkatkan s/d 15 mg, diberikan tiap pagi, jika penurunan BB <2 kg dalam waktu 4 minggu. Diberikan sebelum atau sesudah makan. Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan. Obesitas dengan penyebab organik; riwayat gangguan makan ma yor; gangguan psikiatrik; riwayat penyakit jantung koroner, gagal j antung kongestif, atau penyakit serebrovaskular; hipertensi yang tak terkontrol secara adekuat; hipertiroid; gangguan ginjal/hati berat; hamil dan laktasi; anak dan orang dewasa muda ≤18 tahun dan lanjut usia (>65 tahun). Epilepsi; gangguan fungsi hati atau ginjal ringan s/d sedang; riwayat kedutan motorik dan verbal. Monitor TD dan denyut nadi secara teratur. Mulut kering, insomnia, sakit kepala, kepala terasa ri ngan, konstipasi, mual, takikardi, palpitasi, hipertensi, berkeringat, gangguan daya pengecapan. Obat yang mempengaruhi aktivitas enzim CYP3A4 misalnya ketokonazol, itrakonazol, eritromisin, klaritromisin, troleandomisin, siklosporin, obat-obat yang dapat meningkatkan TD atau kecepatan denyut jantung. Hindari penggunaan bersama dengan obat yang dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak, misalnya SSRI. Kapsul 15 mg x 28
Sibutramine direkomendasikan untuk pasien obesitas dengan index massa tubuh ≥ 30 kg/m2, atau ≥ 27 kg/m2 untuk pasien dengan resiko diabetes, dislipidemia, dan hipertensi. Mekanisme Aksi
Sibutramin hydrochloride menghambat reuptake noradrenaline dan serotonin oleh sel saraf setelah kedua neurotransmiter ini menyampaikan pesan diantara sel saraf yang ada di otak. dihambatnya reuptake membuat kedua neurotransmitter ini bebas menjelajah di otak. saat itulah keduanya menghasilkan perasaan penuh (kenyang) pada pasien sehingga mengurangi keinginan untuk makan. Obat ini terbukti menurunkan asupan makanan dan meningkatkan thermogenesis. Secara invivo, sibutramine bekerja melalui 2 metabolit aktif yaitu M1 dan M2. Efikasinya untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan telah ditunjukkan pada beberapa penelitian klinis. Farmakokinetika :
Sibutramine diabsorpsi cepat di saluran gastroinestinal (77%). Sibutramin terdistribusi luas ke jaringan terutama di hati dan ginjal. Metabolit M1 dan M2 terikat sebanyak 94% pada protein plasma sedangkan sibutramine terikat 97% pada protein plasma. Hal ini menunjukkan bahwa volume distribusi (Vd) sibutramin, metabolit M1 dan M2 kecil didalam tubuh. Sibutramin mengalami first pass metabolisme di hati oleh sitokrom P450 isoenzim CYP3A4 mengahasilkan dua metabolit aktif, M1 dan M2. Kedua metabolit ini selanjutnya mengalami konjugasi dan hidroksilasi menjadi metabolit inaktif, yaitu M5 dan M6. T1/2 eliminasi sibutramin adalah 1 jam , Metabolite: M1 : 14 jam, M2 : 16 jam. Tmaks sibutramin 1,2 jam, Metabolit : M1dan M2 : 3-4 jam. Sibutramin dan metabolitnya dieksresikan terutama lewat urine (77%) dan feses. Efek samping :
Sakit kepala, isomnia, konstipasi, migrain, depresi, hipertensi, takikardia, mulut kering. Penggunaan Sibutramin Hidroklorida dalam dosis tinggi : ð Berisiko meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung serta menyebabkan penggunanya sulit tidur sehingga senyawa kimia itu tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan oleh orang yang mempunyai riwayat penyakit arteri koroner, gagal jantung kongestif, aritmia dan stroke. Interaksi Obat
Jika digunakan bersamaan dengan obat-obat yang mekanisme kerjanya menghambat oksidasi monoamine (MAOIs, sepertiselegiline ), sibutramine hydrochloride secara klinis akan menghasilkan interaksi yang bermakna karena meningkatkan resiko serotonin syndrome
Selain itu, penggunaan sibutramine bersamaan dengan obat-obat penghambat CYP3A4 seperti ketokonazol dan eritromisin dapat meningkatkan kadar sibutramine dalam plasma.
Kontraindikasi
Pasien berumur dibawah 18 tahun Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan seperti : bulimia nervosa ,anorexia nervosa , depresi serius
Pasien dengan riwayat predisposition to drug atau alcohol abuse
hipersensitivitas
pengobatan bersamaan dengan MAO inhibitor , antidepressant hipertensi yang tidak dikontrol, pulmonary hypertension Mengalami kerusakan katup jantung, jantung koroner, gagal jantung kongestif, aritmia serius, infark miokard Stroke atau transient ischemic attack (TIA) Hipertiroidisme., glaucoma, Seizure disorders , pembesaran kelenjar prostat dan retensi urin, pheochromocytoma Wanita hamil dan menyusui (Pregnancy Risk Factor C)
Dosis
10 mg 1 kali sehari tiap pagi, bila setelah 4 minggu berat badan menurun < 2 kg, dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 15 mg per hari. Mengapa Perlu Pengawasan Dokter ?
Obat ini merupakan obat keras yang salah satunya kontraindikasi dengan penyakit kardiovaskuler. Sedangkan orang yang mengalami kelebihan berat badan (obesitas) memiliki resiko yang sangat besar untuk menderita penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan konsultasi mengenai riwayat penyakit pasien dengan Dokter sebelum memilih menggunakan sibutramine hydrochloride. Sibutramine hydrochloride menghasilkan 2 metabolit aktif yang mekanisme kerjanya sama dengan senyawa induknya yaitu sibutramine hydrochloride. Hal ini dapat meningkatkan toksisitas dari obat tersebut jika dosis, frekuensi dan lama pemberian tidak dikontrol. Sibutramine hydrochloride merupakan obat golongan anoreksansia yang berdaya menekan nafsu makan secara efektif selama 4 sampai 6 minggu namun setelah digunakan 3 sampai 6 bulan efeknya akan sangat berkurang akibat terjadinya toleransi. Jika terjadi toleransi, maka
ketika dilakukan peningkatan dosis (menjadi 15 mg , maksimal selama 1 tahun) perlu pengawasan ketat dari dokter untuk menghindari efek samping obat. Efek samping sibutramine hydrochloride antara lain : meningkatkan debar jantung dan hipertensi, maka frekuensi jantung dan tensi darah perlu dimonitor selama 3 bulan pertama. Resiko lain mengkonsumsi obat-obat diet tanpa pengawasan dokter adalah : membuat tubuh lemas dan sistem kekebalan tubuh menurun karena jarang makan (tetapi tidak merasa lapar), jantung berdebar-debar, dehidrasi, sulit tidur, diare, penurunan tekanan darah, nyeri kepala, dan gula darah menurun drastis. Namun, resiko yang timbul pada setiap orang tidak sama, karena itu konsumsi obat-obat diet harus di bawah pengawasan dokter. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997, FDA Talk Paper, FDA Approves Sibutramine Obesity,http://fdahomepage.html , diakses tanggal 13 September 2014
To
Treat
Anonim, 2006, Drug Information Handbook, 14th Edition, 1444-1446, Lexi Comp, Ohio Anonim, 2008, Tanggung Jawab Badan Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Konsumen Obat Tradisional Yang Mengandung Bahan Kimia Obat ( BKO ), http://pustaka.net , diakses tanggal 13 September 2014 Anonim, 2009, Meridia, http://rxlist.com , diakses tanggal 13 September 2014 Tjay, Tan Hoan, dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting, Edisi Keenam, 497499, Elex Media Computindo, Jakarta