TUGAS CATATAN ASUHAN GIZI KASUS PERTUSIS
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dietetika Dasar yang Dibimbing oleh Dwie Soelistyorini, SST, M.Kes.
Oleh : Kelompok 6
Asep Feri Deni Septian
(0903000008)
Evi Dwi Cahyaningtyas
(0903000058)
Fairly Rozana
(0903000014)
Fitria Dhenok Palupi
(0903000015)
Garnish Nur Septyaning Baity
(0903000016)
Inda Riana Wulansari
(0903000018)
POLTEKKES KEMENKES MALANG JURUSAN GIZI 2011
Kasus Pertusis
Ny. Shinta berusia 31 tahun dengan BB 45 kg dan TB 156 cm, menempuh pendidikan terakhir S2 di UGM dan sekarang bekerja sebagai wiraswasta. Sejak 2 minggu yang lalu Ny. Shinta mengalami batuk ringan pada malam hari, pada minggu ke-3 batuk bertambah berat, serangan 0
batuk panjang dan melengking disertai muntah. Dari hasil pemeriksaan klinis diketahui tekanan darah 120/80 mmHg dan suhu 37,6 C. Sedangkan data laboratorium menunjukkan kadar Hb 13 g/dl. Ny. Shinta mengaku tidak pernah mengalami penyakit apapun.
Pertanyaan :
1. Faktor apa saja yang menyebabkan pasien menderita pertusis ? 2. Bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh ahli gizi dalam menangani kasus tersebut ? 3. Bagimana penatalaksanaan diet pasien tersebut ? 4. Saran apa saja yang dapat diberikan kepada pasien ?
CATATAN ASUHAN GIZI RESUME PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar)
Nama : Ny. Sinta
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 31 tahun
Register Asesment
Data Dasar
1. Diagnosa medis : Pertusis
Identifikasi Masalah Pertusis
Diagnosa Gizi (PES)
2. Keluhan utama : 3. Riwayat penyakit sekarang : Sejak 2 minggu yang lalu Px mengalami batuk ringan pada malam hari, pada mingu ke-3 batuk bertambah berat, serangan batuk panjang dan melengking disertai muntah.
Batuk panjang hingga melengking dengan disertai muntah.
NI 1.2 Peningkatan kebutuhan energi yang disebabkan perawatan penyakit pertusis dengan ditandai batuk berat disertai muntah.
: 0903346
Intervensi Terapi Diet
Terapi Edukasi
Tujuan diet : 1. Memberikan makanan adekuat untuk mempertahankan status gizi normal Px. 2. Meningkatkan intake protein untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. 3. Meningkatkan imunitas. 4. Meminimalisir terjadinya muntah pada Px
Tujuan : 1. Agar pasien dan keluarga memperbaiki pola kunsumsi makan. 2. Mengerti makanan yang boleh atau dikonsumsi selama proses pengobatan. 3. Dapat menjalankan diet yang disarankan dengan benar.
Prinsip terapi : 1. Energi cukup 2. Tinggi protein 3. Tinggi vitamin C 4. Tinggi cairan
Sasaran : Px dan keluarganya. Waktu : 30 menit
Rencana Mon-Ev
Antropometri : BB/3 hari Keadaan klinis : Tensi Suhu KU Dietery : Intake/hari Edukasi : Menanyakan kembali materi yang diberikan Kepatuhan diet pasien
4. Riwayat penyakit dahulu : Px mengaku tidak pernah mengalami penyakit apapun. 5. Riwayat penyakit keluarga : 6. Screening gizi : Anthropometri (A) BB = 45 kg TB = 156 cm IMT = 45 2 (1,56) = 18,52 (Normal) Lab (B) Kadar Hb = 13 g/dl (Normal) Fisik/klinis (C) Tekanan darah = 120/80 mmHg 0 Suhu = 37,6 C 7. Riwayat gizi sekarang : -
Syarat diet : 1. Energi diberikan cukup sesuai kebutuhan. 2. Protein diberikan 20% dari total kebutuhan energi. 3. Lemak diberikan 20% dari total kebutuhan energi. 4. Karbohidrat diberikan 60% dari total kebutuhan energi. 5. Vitamin C diberikan 60 mg 6. Cairan diberikan cukup 7. Cara pemberian oral 8. Frekuensi makan = 3x makan utama 2x makan selingan Kebutuhan energi dan zat gizi : BEE = 655 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U = 655 + 9,6 (45) + 1,8 (156) – 4,7 (31) = 655 + 432 + 280,8 – 145,7 = 1222,1 kkal FA = 1222,1 x 1,2 = 1466,5 kkal TEE = 1466,5 +
Tempat : IRNA I Ruang 25A Metode : Penyuluhan individu Alat Bantu : Leaflet Materi : 1. Pola hidup sehat 2. Pola makan yang benar 3. Bahan yang boleh dan tidak boleh 4. Bahan makanan yang dianjurkan
8. Riwayat gizi dahulu : 9. Sosial-ekonomi : Pendidikan terakhir S2 di UGM. Pekerjaan sebagai wiraswasta. Jawaban Soal Kasus Pertusis :
(FA x 10%) = 1466,5 + 146,65 = 1613,17 kkal KH = 60% TEE P = 20% TEE L = 20% TEE
1. Faktor-faktor yang menyebabkan Px menderita pertusis, yaitu : a) Adanya infeksi bakteri b) Kemungkinan disebabkan dari pekerjaan pasien sebagai wiraswasta. Selain itu, dapat pula disebabkan dari lingkungan tempat Px bekerja yang kurang sehat. 2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan ahli gizi dalam menangani kasus petusis yaitu men yarankan Px untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat serta mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. 3. Prinsip diet yang dipakai, yaitu : - cukup energi - tinggi protein - tinggi vitamin C - tinggi cairan 4. Saran-saran yang diberikan ahli gizi kepada Px, yaitu : a. Px sebaiknya mengurangi makanan yang bersifat merangsang selama proses pengobatan b. Px sebaiknya mengurangi makanan gorengan serta makanan bersantan selama proses pengobatan c. Px sebaiknya menambah asupan cairan selama proses pengobatan