BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELAK BELAKANG ANG Di Negar Negaraa yang yang seda sedang ng berk berkem emban bang g term termas asuk uk Indon Indones esia ia,, sebel sebelum um
ditemukannya vaksin, angka kejadian dan kematian akibat menderita pertusis cukup tinggi.Ternyata 80% anak-anak dibaa! umur " ta!un perna! terserang penyakit pertusis, sedangkan untuk orang deasa sekitar #0% dari jumla! penduduk total. Dengan kemajuan perkembangan antibiotic dan program imunisasi maka mortalitas dan morbiditas penyakit ini mulai menurun.Namun demikian penyakit ini masi! merupakan sala! satu masala! kese!atan terutama mengenai bayi- bayi dibaa! umur. $ertusis
sangat
inesius
pada
orang
yang
tidak
memiliki
kekeb kekebal alan. an.$en $enya yaki kitt ini ini muda! muda! meny menyeba ebarr keti ketika ka si pender penderit itaa batuk. batuk.&ek &ekal alii seseorang seseorang terineksi terineksi pertusis maka orang tersebut kebal ter!adap ter!adap penyakit penyakit untuk beberapa ta!un tetapi tidak seumur !idup, kadang ' kadang kembali terineksi beberapa ta!un kemudian.$ada saat ini vaksin pertusis tidak dianjurkan bagi orang deasa.(alaupun orang deas sering sebagai penyebab pertusis pada anak ' anak, mungkin vaksin orang deasa dianjurkan untuk masa depan. B. RUMU RUMUSA SAN N MASA MASALA LAH H ). *agaim *agaimana ana +ons +onsep ep teori teori dari pertus pertusis is #. *agaimana *agaimana asu!an asu!an keperaatan keperaatan pada anak dengan pertusis pertusis C. TUJUAN 1. Tujuan juan Umum mum engeta engeta!ui !ui dan mema!am mema!amii bagaima bagaimana na membuat membuat su!an su!an +epera +eperaata atan n masala! $ernapasan dengan gangguan $ertusis. 2. Tujuan juan Kh Khus usus us Mahasiswa aan mam!u" 1. Me Memah mahami ami def defin inis isii pertu pertusi siss 2. Mengeta Mengetahui hui etiol etiologi ogi terj terjadi adinya nya pertu pertusis sis 3. Mengeta Mengetahui hui patofis patofisiol iologi ogi terjadin terjadinya ya pertusis pertusis 4. Mengeid Mengeidenti entifik fikasi asi manifes manifestas tasii klinis klinis yang dapat ditemu ditemukan kan pada klien anak pertusis 5. Mengidentifi Mengidentifikasi kasi penatalaksanaan penatalaksanaan klien anak dengan dengan pertusis pertusis 6. Me Meru rumu musk skan an asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n pada pada klie klien n anak anak deng dengan an pert pertus usis is meliputi WO! analisis data! pengkajian! diagnosis! inter"ensi D. MAN# MAN#A AAT *isa lebi! mengeta!ui dan mema!ami bagaimana gangguan pertusis terjadi, bagaimana
cara
+eperaatannya.
mengobati
serta
bagaimana
menyusun
su!an
BAB II PERTUSIS Tinjauan $%&'i
). +/N&$ D&1 A. DE#ENISI
$ertusis adala! suatu ineksi akut saluran naas yang mengenai setiap pejamu yang rentan, tetapi paling sering dan serius pada anak-anak. 2*e!rman, )33#4 $ertusis adala! penyakit ineksi akut pada saluran pernaasan yang sangat menular dengan ditandai ole! suatu sindrom yang terdiri dari batuk yang bersiat spasmodic dan paroksismal disertai nada yang meninggi. 21ampengan, )3354 $ertusis adala! penyakit saluran naas yang disebabkan ole! *ordetella pertusis, nama lain penyakit ini adala! tussis 6uirita, !ooping coag!, batuk rejan. 2ansjoer, #0004 $ertusis adala! penyakit ineksi yang ditandai dengan radang saluran naas yang menimbulkan &erangan batuk panjang yang bertubi-tubi, berak!ir dengan inspirasi berbising. 21amali, #0054 $ertusis adala! ineksi bakteri pada saluran pernaasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya diak!iri dengan suara pernapasan dalam bernada tinggi atau melengking. B. ETI(L(GI $ertusis biasanya disebabkan diantaranya sebagai berikut 7 1. *ordetella pertussis 2emop!ilis pertusis4. 2. &uatu penyakit sejenis tela! di!ubungkan dengan ineksi ole! bordetella para
1. 2. . /. 0. . .
pertusis, *. *ronc!iseptiea dan virus. A)a!un *i''i+*i'i &',anism% ini an$a'a -ain " *erbentuk batang 2coccobacilus4 Tidak dapat bergerak *ersiat gram negative. Tidak berspora, mempunyai kapsul ati pada su!u "" 9 : selama ; jam, dan ta!an pada su!u renda! 209- )09 :4 Dengan pearnaan Toluidin blue, dapat terli!at granula bipolar metakromatik Tidak sensitive ter!adap tetrasiklin, ampicillin, eritomisisn, tetapi resisten
ter!dap penicillin 3. eng!asilkan # macam toksin antara lain 7 a. Toksin tidak ya!an panas 2eat
C. TANDA DAN GEJALA
asa tunas > ' )? !ari penyakit dapat berlangsung sampai @ minggu atau lebi! dan terbagi dalam 5 stadium, yaitu 7 ). &tadium kataralis
batuk-batuk
k!as. $enderita tampak berkeringat,
pembulu! dara! le!er dan muka melebar. *atuk sedemikian beratnya !ingga penderita tampak gelisa! gejala ' gejala masa inkubasi " ' )0 !ari. $ada aalnya anak yang terineksi terli!at seperti terkena lu biasa dengan !idung mengeluarkan lendir, mata berair, bersi!, demam dan batuk ringan. *atuk inila! yang kemudian menjadi para! dan sering. *atuk akan semakin panjang dan
seringkali berak!ir dengan suara seperti orang
menarik
naas
2melengking4. nak akan beruba! menjadi biru karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup selama rangkaian batuk. unta!-munta! dan kelela!an sering terjadi setela! serangan batuk yang biasanya terjadi pada malam !ari. &elama masa penyembu!an, batuk akan berkurang secra berta!ap. 5. &tadium konvalesensi
penyakit tersebut. Tanpa dilakukan peraatan, orang yang menderita pertusis dapat menularkannya kepada orang lain selama sampai 5 minggu setela! batuk dimulai. E. K(MPLIKASI ). lat $ernaasan Dapat terjadi otitis media 2sering pada bayi4, bronkitis, bronkopneumania, atelektasis yang disebabkan sumbatan mukus, emisema 2dapat juga terjadi emisema mediastrum, le!er kulit pada kasus yang berat, bronkrektasis, sedangkan tuberkulosis yang sebelumnya tela! ada dapat terjadi bertamba! berat. #. lat $encernaan unta!-munta! yang berat dapat menimbulkan emasiasi, prolaapsus rektum atau !ernia yang mungkin timbul karena tingginya tekanan intra abdominal, ulkus pada ujung lida! karena lida! tergosok pada gigi atau tergigit pada aktu serangan batuk, stomatitis 5. &ususnan sara +ejang dapat timbul karena gangguan keseimbangan elektrolit akibat munta!-munta! kadang-kadang terdapat kongesti dan edema otak. ungkin pula terjadi perdara!an otak ?. !ari. 2. +ortikosteroid a. *etametason oral dosis 0,0>" mgFlb **F!ari b. idrokortison suksinat 2sulokorte4 I. dosis 50 mgFkg **F !ari kemudian diturunkan perla!an dan di!entikan pada !ari ke-8 c. $rednisone oral #," ' " mgF!ari. *erguna dalam pengobatan pertusis terutama pada bayi muda dengan seragan proksimal. &albutamol ekti ter!adap pengobatan pertusis dengan cara kerja 7 a5 B%$a 2 a)'%n%',i s$imu-an$ 15 engurangi paroksimal k!as 25 engurangi rekuensi dan lamanya !oop 5 engurangi rekuensi apneu
b4 T%'a!i su!&'$i6 15
Vaksin DPT
Gaksin jerap D$T 2 Diteri $ertusis Tetanus 4 adala! vaksin yang terrdiri dari to=oid diteri dan tetanus yang dimurnikan dan bakeri pertusis yang tela! diinaktivasi. Indikasi
Hntuk pemberian kekebalan secara simultan ter!adap pertusia. :ara pemberian dan dosis7 )4 &ebelum digunakan vaksin dikocok terlebi! da!ulu agar menjadi !omogen. #4 Disuntikan secara I denagn dosis pemberian 0," ml sebanyak 5 dosis. 54 Dosis pertama diberikan umur # bulan,dosis selanjutnya diberikan ) bulan ?4 Di unit pelayanan statis, vaksin D$T yang teka! dibuka !anya bole! digunakan ? minggu E6% Sam!in,n7a
panas +ebanyakan anak menderita panas pada sore !ari setela! mendapat imunisasi D$T, tetapi panas ini akan sembu! dalam )-# !ari. *ila panas yang timbul lebi! dari ) !ari sesuda! pemberian D$T, bukanla! disebabkan ole! vaksin D$T, mungkin ada ineksi lain yang perlu diteliti lebi! lanjut. 1asa sakit di daera! suntikan. &ebagian anak merasa nyeri, sakit, kemera!an, bengkak di tempat suntikan. *ila !al tersebut terjadi setela! suntikan berarti ini disebabkan ole! suntikan D$T. al ini perlu diberita!ukan kepada $eradangan al ini mungkin sebagai akibat dari7 jarum suntik tidak steril, bisa karena tersentu! tangan atau sterilisasi kurang lama ataupun sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan di atas tempat yang tidak steril. +ejang-kejangnak yang setela! pemberian vaksin D$T mengalami !al ini, tidak bole! diberi vaksin D$T lagi dan sebagai gantinya diberi DT saja. +ontra indikasi. Aejala keabnormalan otak pada periode bayi baru la!ir
atau
gejala
serius
keabnormalan
pada
sara
merupakan
kontraindikasi pertussis. nak yang mengalami gejala-gejala para! pada
dosis pertama, komponen pertussis !arus di!indarkan pada dosis kedua dan untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan DT. 2Direktorat Cendral $$ $<, Departemen +ese!atan 1I4 STRATEGI
-
meningkatkan kualitas pelayanan mengembangkan pelaksanaan program diseluru! unit pelayanan
-
kese!atan meningkatkan kerja sama dengan semua pi!ak terkait meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat melaksanakan desentralisasi melalui titik berat manajemen program
-
di kabupaten atau kota mengembangkan pelaksanan program melalui penelitian.
Kontraindikasi :
gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru la!ir atau gejala serius keabnormalan pada sara merupakan kontraindikasi pertusis. nak yang mengalami gejala-gejala para! pada dosis pertama, komponen pertusis !arus di!indarkan pada dosis kedua dan untuk meneryskan iminisasi dapat diberikan D$T
B. asuhan %!%'awa$an $%&'i$s I PENGKAJIAN 1. P%m%'isaan #isi
a4 ktivitas F istira!at D& 7 Aangguan istira!at tidur, malaise. D/ 7
D& 7 *atuk $ilek D/ 7 a. b. c. d.
nyaring 2!oop4 saat inspirasi. $enumpukan lender pada trac!ea dan nasop!aring $enggunaan otot aksesorus pernaasan. &putum atau lender kental.
P%m%'isaan !%nunjan, "
). $embiakan lendir !idung dan mulut. #. $embiakan apus tenggorokan. 5. $embiakan dara! lengkap 2terjadi peningkatan jumla! sel dara! puti! yang ditandai sejumla! besar limosit, < tinggi, jumla! leukosit antara #0.000-"0.000 sel F mJdara!. ?. $emeriksaan serologis untuk *ordetella pertusis. ". Tes
adanya iniltrate peri!ilus,
atelaktasis atau emp!ysema II.
DIAGN(SA KEPERA8ATAN
). #. 5. ?. ".
*ersi!an jalan napas tidak eekti bFd peningkatan produksi mucus $ola napas tidak eekti bFd tidak adekuatnya ventilasi Aangguan rasa aman dan nyaman bFd aktivitas batuk yang meningkat. 1esiko kekurangan volume cairan bFd intake klien yang kurang 1esiko kekurangan nutrisi bFd adanya mual dan munta!.
III.
1encana +eperaatan . N
*. Diagnos
D. Nic
a
.
K. *ersi!an
)
jalan
:. Noc . &tatus respirasi 7 kepatenan jalan naas ).
napas
dialami pasien F peningkatan yang
tidak eekti
#.
di!arapkan4 5. Dalamnya pernapasan 2kondisi
yang berlebi! an dan kental
yang dialami pasien F peningkatan yang di!arapkan4 ?. +emampuan mengeluarkan sekret ". *atuk
N. $ola
#
napas
a. embuka jalan napas menggunakan teknik dorongan dengan membuka dagu atau ra!ang b. engeluarkan secret dengan dorongan batuk atau isapan c. Dorongan pelan, pernapasan dalam dan batuk d. jarkan batuk eekti +.
$eningkatan batuk
). Dorong pasien untuk melakukan bebrapa pernapasan dalam #. *antu pasien untuk duduk dengan posisi kepala sedikit leksi, ba!u rilek, dan lutut leksi 5. jarkan pasien mengikuti batuk dengan beberapa tarikan napas maksimal <.
emantau pernapasan
$. &tatus respirasi ).
tidak
Krekuensi respirasi 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang
eekti bFd tidak
anajemen jalan napas
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pernapasan #. emantau suara pernapasan seperti dengkuraan
I.
A. .
di!arapkan4 Irama pernapasan 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang
bFd sekresi
+ecepatan respirasi 2kondisi yang
C.
#. 5.
di!arapkan4 Irama pernapasan +edalaman pernapasan
L. anajemen jalan napas ). uskultasi suara napas, tidak ada peningkatan atau penurunan ventilasi dan dan keberadaan suara napas #. elakukan terapy isik dada, dengan tepat 5. $osisikan pasien dengan potensi pernapasan maksimal 1. emantau pernapasan 10
adekuat nya
?. ".
uskultasi suara naas +epatenan jalan naas
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pernapasan #. emantau suara pernapasan seperti dengkuraan
ventilasi /. &. 5
T. Aanggu an rasa
H. &tatus kenyamanan7 2isik4 ). $engendalian gejala 2kondisi yang dialami
nyaman bFd gejala terkait
#. 5. ?. ".
pasien F peningkatan yang di!arapkan4 1elaksasi muscular $osisi nyaman &u!u tubu! +epatenan jalan naas
G. $emberian obat ). enentukan obat yang sesuai, dan memberikan obat seual dengan aturan yang terdapat pada resep #. $antau eektiitas perkembangan pemberian obat 5. jarkan anggota keluarga pasien cara pemberian obat yang tepat (.
anajemen nyeri
). engamati tindakan nonverbal dari ketidaknyamanan terutama itu
penyakit
meng!ambat komunikasi eekti #. *erikan inormasi kepada pasien atau keluarga pasien tentang nyeri
karena aktivitas
seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berak!ir, dan mengantisipasi
batuk
ketidaknyamanan ter!adap proses
yang meningk at M. ?
. 1esiko
O. ydrasi
kekuran
). Turgor kulit 2kondisi yang dialami pasien F
gan
peningkatan yang di!arapkan4 #. +elembaban membrane mukosa
volume
*. ). #. 5. ?.
anajemen cairan
itung berat badan dengan tepat engurus dengan tepat pencatatan intek dan !aluaran emantau status !idrasi emantau tanda tanda vital dengan tepat 11
cairan
5. Intek cair
". emantau status nutrisi
adekuat
?. ".
nya
uskultasi suara naas +epatenan jalan naas
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pernapasan #. emantau suara pernapasan seperti dengkuraan
ventilasi /. &.
T. Aanggu
5
an rasa
H. &tatus kenyamanan7 2isik4 ). $engendalian gejala 2kondisi yang dialami
nyaman bFd gejala terkait
G. $emberian obat
#. 5. ?. ".
). enentukan obat yang sesuai, dan memberikan obat seual dengan aturan
pasien F peningkatan yang di!arapkan4 1elaksasi muscular $osisi nyaman &u!u tubu! +epatenan jalan naas
yang terdapat pada resep #. $antau eektiitas perkembangan pemberian obat 5. jarkan anggota keluarga pasien cara pemberian obat yang tepat (.
anajemen nyeri
). engamati tindakan nonverbal dari ketidaknyamanan terutama itu
penyakit
meng!ambat komunikasi eekti #. *erikan inormasi kepada pasien atau keluarga pasien tentang nyeri
karena aktivitas
seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berak!ir, dan mengantisipasi
batuk
ketidaknyamanan ter!adap proses
yang meningk at M.
. 1esiko
?
O. ydrasi
*.
kekuran
). Turgor kulit 2kondisi yang dialami pasien F
gan
peningkatan yang di!arapkan4 #. +elembaban membrane mukosa
volume
). #. 5. ?.
anajemen cairan
itung berat badan dengan tepat engurus dengan tepat pencatatan intek dan !aluaran emantau status !idrasi emantau tanda tanda vital dengan tepat 11
cairan bFd intake klien
5. Intek cairan ?. +eluaran urine .
". emantau status nutrisi
+eseimbangan cairan
). Tekanan dara! #. 1ata-rata tekana arterial
yang kurang AC.
IG.
Implementasi dan evaluasi
D. No . )
.
Diagnosa
I. *ersi!an
K. +.
Implementasi
anajemen jalan napas
jalan napas
a. embuka jalan napas menggunakan teknik dorongan dengan
tidak
sekresi
membuka dagu atau ra!ang b. engeluarkan secret dengan dorongan batuk atau isapan c. Dorongan pelan, pernapasan dalam dan batuk d. jarkan batuk eekti
yang
<.
berlebi!an
). Dorong pasien untuk melakukan bebrapa pernapasan dalam #. *antu pasien untuk duduk dengan posisi kepala sedikit leksi, ba!u
eekti bFd
dan kental C.
$eningkatan batuk
rilek, dan lutut leksi 5. jarkan pasien mengikuti batuk dengan beberapa tarikan napas maksimal .
A. N.
valuasi
& 7 pasien tidak lagi dispnea
/.
/
7 ). +ecepatan respirasi 2mengalami peningkatan yang di!arapkan4 #. Irama pernapasan 2mengalami peningkatan yang di!arapkan4 5. Dalamnya pernapasan 2mengalami peningkatan yang di!arapkan4 ?. +emampuan mengeluarkan secret ". *atuk $.7 masala! teratasi, masala! teratasi
emantau pernapasan 12
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pe
sebagian atau masala! belum teratasi
cairan
5. Intek cairan ?. +eluaran urine
bFd
.
intake
". emantau status nutrisi
+eseimbangan cairan
). Tekanan dara! #. 1ata-rata tekana arterial
klien yang kurang AC.
IG.
Implementasi dan evaluasi
D. No . )
.
Diagnosa
I. *ersi!an
K. +.
Implementasi
anajemen jalan napas
jalan napas
a. embuka jalan napas menggunakan teknik dorongan dengan
tidak
sekresi
membuka dagu atau ra!ang b. engeluarkan secret dengan dorongan batuk atau isapan c. Dorongan pelan, pernapasan dalam dan batuk d. jarkan batuk eekti
yang
<.
berlebi!an
). Dorong pasien untuk melakukan bebrapa pernapasan dalam #. *antu pasien untuk duduk dengan posisi kepala sedikit leksi, ba!u
eekti bFd
dan kental
$eningkatan batuk
rilek, dan lutut leksi 5. jarkan pasien mengikuti batuk dengan beberapa tarikan napas
C.
maksimal .
A. N.
valuasi
& 7 pasien tidak lagi dispnea
/.
/
7 ). +ecepatan respirasi 2mengalami peningkatan yang di!arapkan4 #. Irama pernapasan 2mengalami peningkatan yang di!arapkan4 5. Dalamnya pernapasan 2mengalami peningkatan yang di!arapkan4 ?. +emampuan mengeluarkan secret ". *atuk $.7 masala! teratasi, masala! teratasi
emantau pernapasan 12
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pernapasan #. emantau suara pernapasan seperti dengkuraan
&. #
T.$ola napas
G.anajemen jalan napas
sebagian atau masala! belum teratasi L.
$7 lanjutkan intervensi atau tidak
M.
1. &7 pasien tidak lagi merasa sesak
tidak
). uskultasi suara napas, tidak ada peningkatan atau penurunan
./7
eekti bFd
ventilasi dan dan keberadaan suara napas #. elakukan terapy isik dada, dengan tepat 5. $osisikan pasien dengan potensi pernapasan maksimal
O.
tidak adekuatnya ventilasi H.
(.
).
K rekuensi respir asi 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang
emantau pernapasan
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pernapasan #. emantau suara pernapasan seperti dengkuraan
&tatus respirasi
di!arapkan4 Irama pernapasan +edalaman pernapasan uskultasi suara naas +epatenan jalan naas
#. 5. ?. ". *.
7 masala! ter atasi, masala!
teratasi sebagian atau masala! belum teratasi *:. 5
*D.
Aan
*.
$emberian obat
gguan rasa
). enentukan obat yang sesuai, dan memberikan obat seual dengan
nyaman bFd
aturan yang terdapat pada resep #. $antau eektiitas perkembangan pemberian obat 5. jarkan anggota keluarga pasien cara pemberian obat yang tepat
gejala terkait penyakit
*K.
anajemen nyeri
). engamati tindakan nonverbal dari ketidaknyamanan terutama itu
**. *A.
$7 lanjutkan intervensi atau tidak & 7 pesien tela! mer asa n yaman
*.
/7
*I. &tatus kenyamanan7 2isik4 ). $engendalian gejala 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang di!arapkan4 #. 1elaksasi muscular 5. $osisi nyaman 13
karena
meng!ambat komunikasi eekti
?. &u!u tubu!
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pernapasan #. emantau suara pernapasan seperti dengkuraan
&. #
T.$ola napas
G.anajemen jalan napas
sebagian atau masala! belum teratasi L.
$7 lanjutkan intervensi atau tidak
M.
1. &7 pasien tidak lagi merasa sesak
tidak
). uskultasi suara napas, tidak ada peningkatan atau penurunan
./7
eekti bFd
ventilasi dan dan keberadaan suara napas #. elakukan terapy isik dada, dengan tepat 5. $osisikan pasien dengan potensi pernapasan maksimal
O.
tidak adekuatnya ventilasi H.
(.
).
K rekuensi respir asi 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang
emantau pernapasan
). $antau kecepatan, kedalaman, dan usa!a pernapasan #. emantau suara pernapasan seperti dengkuraan
&tatus respirasi
di!arapkan4 Irama pernapasan +edalaman pernapasan uskultasi suara naas +epatenan jalan naas
#. 5. ?. ". *.
7 masala! ter atasi, masala!
teratasi sebagian atau masala! belum teratasi *:. 5
*D.
Aan
*.
$emberian obat
gguan rasa
). enentukan obat yang sesuai, dan memberikan obat seual dengan
nyaman bFd
aturan yang terdapat pada resep #. $antau eektiitas perkembangan pemberian obat 5. jarkan anggota keluarga pasien cara pemberian obat yang tepat
gejala terkait penyakit
*K.
anajemen nyeri
). engamati tindakan nonverbal dari ketidaknyamanan terutama itu
**. *A.
$7 lanjutkan intervensi atau tidak & 7 pesien tela! mer asa n yaman
*.
/7
*I. &tatus kenyamanan7 2isik4 ). $engendalian gejala 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang di!arapkan4 #. 1elaksasi muscular 5. $osisi nyaman 13
karena aktivitas batuk yang *+. ?
meningkat *<. 1es iko kekurangan volume cairan bFd intake klien yang kurang
meng!ambat komunikasi eekti #. *erikan inormasi kepada pasien atau keluarga pasien tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berak!ir, dan
?. &u!u tubu! ". +epatenan jalan naas *C.
mengantisipasi ketidaknyamanan ter!adap proses *. ). #. 5. ?. ".
anajemen cairan
itung berat badan dengan tepat engurus dengan tepat pencatatan intek dan !aluaran emantau status !idrasi emantau tanda tanda vital dengan tepat emantau status nutrisi
*N.
& 7 pasien tidak merasa ke!ausan
*/.
/7
*$.ydrasi ). Turgor kulit 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang di!arapkan4 #. +elembaban membrane mukosa 5. Intek cairan ?. +eluaran urine *L.
+eseimbangan cairan
). Tekanan dara! #. 1ata-rata tekana arterial *1.
7 masala! ter atasi, masala!
teratasi sebagian atau masala! belum teratasi *&.$7 lanjutkan intervensi atau tidak
14
karena aktivitas batuk yang meningkat *<. 1es
*+. ?
iko kekurangan volume cairan bFd
meng!ambat komunikasi eekti #. *erikan inormasi kepada pasien atau keluarga pasien tentang
?. &u!u tubu! ". +epatenan jalan naas
nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berak!ir, dan
*C.
mengantisipasi ketidaknyamanan ter!adap proses *. ). #. 5. ?. ".
anajemen cairan
itung berat badan dengan tepat engurus dengan tepat pencatatan intek dan !aluaran emantau status !idrasi emantau tanda tanda vital dengan tepat emantau status nutrisi
intake klien yang kurang
*N.
& 7 pasien tidak merasa ke!ausan
*/.
/7
*$.ydrasi ). Turgor kulit 2kondisi yang dialami pasien F peningkatan yang di!arapkan4 #. +elembaban membrane mukosa 5. Intek cairan ?. +eluaran urine *L.
+eseimbangan cairan
). Tekanan dara! #. 1ata-rata tekana arterial *1.
7 masala! ter atasi, masala!
teratasi sebagian atau masala! belum teratasi *&.$7 lanjutkan intervensi atau tidak
14
*T.BAB II *H.
PENUTUP
*G. A.
KESIMPULAN *(. +esimpulan yang dapat kami ambil dari penjelasan isi makala! diatas adala!
sebagai berikut 7 ). $ertusis adala! penyakit ineksi menular yang disebabkan ole! bakteri #ordotella pertusis. #. $ertusis dapat mengenai semua golongan umurdan terbanyak mengenai anak )-" ta!un Tiga ta!apan dari penyakit pertusis adala! ta!ap kataralis, paroksimal dan konvelesensi. 5. su!an keperaatan pada penderita pertusis secara garis besar adala! menjaga kebersi!an jalan napas agar terbebas dari bakteri pertusis. *M. B.
SARAN *. &ebagai peraat di!arapkan mampu untuk melakukan asu!an keperaatan
ter!adap penderita pertusis dan ditei. +arena seringkali pada penderita pertusis dan diteri disertai dengan komplikasi. +eadaan ini akan menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan. /le! karena itu, penyakit batuk rejan dan diteri perlu dicega!. :ara yang paling muda! adala! dengan pemberian imunisasi bersama vaksin lain yang biasa
*T.BAB II *H.
PENUTUP
*G. A.
KESIMPULAN *(. +esimpulan yang dapat kami ambil dari penjelasan isi makala! diatas adala!
sebagai berikut 7 ). $ertusis adala! penyakit ineksi menular yang disebabkan ole! bakteri #ordotella pertusis. #. $ertusis dapat mengenai semua golongan umurdan terbanyak mengenai anak )-" ta!un Tiga ta!apan dari penyakit pertusis adala! ta!ap kataralis, paroksimal dan konvelesensi. 5. su!an keperaatan pada penderita pertusis secara garis besar adala! menjaga kebersi!an jalan napas agar terbebas dari bakteri pertusis. *M. B.
SARAN *. &ebagai peraat di!arapkan mampu untuk melakukan asu!an keperaatan
ter!adap penderita pertusis dan ditei. +arena seringkali pada penderita pertusis dan diteri disertai dengan komplikasi. +eadaan ini akan menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan. /le! karena itu, penyakit batuk rejan dan diteri perlu dicega!. :ara yang paling muda! adala! dengan pemberian imunisasi bersama vaksin lain yang biasa disebut D$T dan polio. *O. $eraat juga !arus mampu berperan sebagai pendidik. Dalam !al ini melakukan penyulu!an mengenai pentingnya imunisasi dan imunisasi akan berdaya guna jika dilakukan sesuai dengan program. &elain itu peraat pengeta!uan
pada
orang
tua
mengenai
penyakit
pertusis
!arus memberikan secara
jelas
dan
lengkap.Terutama mengenai tanda-tanda, penanganan dan pencega!annya. :. :*. ::. :D. :. :K. :A. :. CI. DA#TAR PUSTAKA
:C. :+. erdman, T. !eat!er, 2#0)#4, $iagnose %eperawatan $efinisi $an %lasifikasi 2&12'2&14, A:, Cakarta 15
:<. Aloria, . bulec!eck dkk, 2#0)54, (ursing )nter"ension lassifi*ation 2NI:4, ed @, osby, :aliornia :. &ue, oor!ead, 2#0)54, (ursing Out*ome lassifi*ation 2N/:4, ed ?, osby, :aliornia :N.
h$$!"99s&-ihu-ha)i:3.w&')!'%ss.*&m92;1;9;:9229as%!+!%'$usis9
:/.
&urya satyanegara, nton :a!aya (idjaja 7 editor edisi ba!asa Indonesia,
:orry & atondang, I&+ND1 (a!idiat, &udigdo sastroasmoro Cakarta 7
$T &agung &eto , #000 :L.
1obert. . +li6man, mn . rvin P editor edisi *a!asa Indonesia 7 . &amik
(a!ab ' d. )" ' Cakarta 7 :, )333 :1.
*agian Ilmu +ese!atan nak, Kakultas +edokteran Hniversitas Indonesia,
Cakarta :&. CT.
16