1
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
89
Naskah Geografi
2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
110
Naskah Geografi
Naskah Geografi
2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
38
BAB I.
Pendahuluan
Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik, bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.633 wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik, serta melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran, serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik.
Direktorat Pembinaan SMA dalam menyiapkan kemampuan guru terutama merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta merancang dan melakukan penilaian autentik, perlu penjabaran operasional dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik berdasarkan silabus dan buku (buku guru dan buku siswa). Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran Geografi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus.
Mengembangkan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik berdasarkan kegiatan pembelajaran dari silabus.
Merancang penilaian autentik.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Geografi
Penilaian Autentik dalam pembelajaran Geografi
Penjelasan tentang Analisis Kompetensi
Contoh Hasil analisis kompetensi
Contoh RPP
Landasan Hukum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 156928/MPK.A/KR/2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
Bab II
Pembelajaran SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
Prinsip Pembelajaran dan Penilaian
Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok. Pendidik disarankan untuk menggunakan menggunakan model pembelajaran antara lain model inkuiri, discovery, problem, dan projek.
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. (1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. (2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. (3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. (4) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. (5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. (6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan Pembelajaran Saintifik pada pembelajaran Geografi
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya "sense of inquiry" dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik) dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisa. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah pokok:
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi
4. Mengasosiasi
5. Mengomunikasikan
mengamatimenanyamengumpulkan informasimengasosiasiMengomunikasikan
mengamati
menanya
mengumpulkan informasi
mengasosiasi
Mengomunikasikan
Gambar 2.1. Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar Geografi sebagai berikut:
Mengamati
Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan bagi peserta didik untuk secara luas dan bervariasi melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dalam pembelajaran geografi, pengamatan dapat dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut, contoh:
Objek geografi
Fenomena alam
Fenomena sosial
Kegiatan mengamati dapat dilakukan melalui berbagai media yang dapat diamati siswa, misalnya: surat kabar, video, gambar, grafik, bagan, dsb.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdot (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdot dapat berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanik dapat berupa berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kegiatan menanya dapat mengembangkan kompetensi kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi dimana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. Jika peserta didik merasa kesulitan mengemukakan pikiran dan gagasannya, guru dapat mengajukan pertanyaan yang dapat menjadi inspirasi bagi peserta didik. Pertanyaan guru dimaksudkan untuk membimbing dan memandu peserta didik agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Misalnya: Bagaimana bumi yang kita tempati terbentuk? Apa penyebab terjadinya banjir bandang di Manado Januari 2014? Mengapa perlu dilakukan pembelajaran mitigasi bencana alam di lingkungan sekolah?. Mengapa demikian?, dan sebagainya. Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang bertanya peserta didik. Berikut manfaat / fungsi bertanya:
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
3. Mengumpulkan Informasi/Mengeksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang digunakan adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan yang menerapkan strategi belajar aktif. Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang dapat peserta didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk menggambarkan kegiatan ini adalah "explorative learning".
Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, namun harus diimbangi dengan peningkatan mutu materi ajar. Dalam hal ini peserta didik menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang mengharuskan adanya proses dialog yang : (1) interaktif (2) adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna.
Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, yaitu belajar aktif, belajar konstruktif, belajar intens, belajar autentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan bahwa pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman belajar dari pada pada materi pelajaran.
Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan mngumpulkan data (eksplorasi) pada mata pelajaran ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan melalui kerja sama dalam kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya peserta didik dalam menelusuri informasi yang mereka butuhkan, merumuskan masalah dalam kehidupan nyata, berpikir kritis untuk menerapkan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata dan bermakna. Melalui kegiatan mengumpulkan data (eksplorasi) peserta didik dapat mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu sosial, serta menerapkannya untuk menjawab fenomena yang ada. Peserta didik juga dapat mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar.
Mengasosiasi/Menalar/Mengolah Informasi
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Kegiatan ini dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Mengasosiasi adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan Mengasosiasi sering juga disebut menalar. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Cara menalar
Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.
Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis, sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Contoh:
Fauna endemik Indonesia bagian timur bercorak fauna Benua Australia
Walabi adalah fauna endemik Indonesia bagian timur bercorak fauna Benua Australia
Kanguru pohon adalah fauna endemik bagian timur bercorak fauna Benua Australia
Kasuari adalah fauna endemik Indonesia bagian timur. bercorak fauna Benua Australia
Fauna endemik Indonesia bagian timur bercorak fauna Benua Australia contohnya: walabi, kanguru, kasuari.
Analogi dalam Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru geografi dan peserta didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalanya menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.
Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan analogi deklaratif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini.
Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif merupakan suatu "metode menalar" yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan
Contoh:
Sinar matahari adalah merupakan unsur-unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim.
Kelembaban udara merupakan unsur-unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim.
Angin merupakan unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim.
Curah hujan merupakan unsur-unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim.
Awan merupakan yang memengaruhi cuaca dan iklim.
Sinar matahari, kelembaban udara, angin, curah hujan dan awan merupakan unsur-unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim.
Analogi deklaratif merupakan suatu "metode menalar" untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui secara nyata dan dipercayai.
Contoh:
Transmigrasi antar pulau dan antar daerah dapat dilaksanakan karena adanya kerjasama yang baik, koordinasi antara departemen serta adanya kemauan masyarakat dalam menyongsong kehidupan dan harapan hidup yang lebih baik.
Peningkatan kualitas penduduk Indonesia perlu didukung oleh variabel: pendidikan yang bermutu, kesehatan dan gizi yang baik, perbaikan penghasilan di semua sektor.
Hubungan Antarfenomena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Disinilah esensi bahwa guru geografi dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antarfenomena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu dengan satu atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran induktif sebab akibat terdiri dari tiga jenis.
Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.
Contoh:
Adanya uap air yang dibawa naik oleh udara melewati lereng pegunungan mengakibatkan hujan orografis.
Pergerakan lempeng konvergen di dasar laut dapat menyebabkan adanya fenomena alam tsunami.
Adanya angin panas yang melewati puncak pegunungan menyebabkan daerah yang dilaluinya menjadi daerah bayangan hujan (DBH).
Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.
Contoh :
Udara atau angin di belahan bumi utara berbelok ke arah kanan ketika mendekati garis lintang nol (ekuator) derajat disebabkan oleh adanya rotasi bumi.
Sedimentasi aluvial disebabkan oleh mengendapnya tanah dan batuan yang diangkut oleh air sungai dari daerah hulu, tengah sampai ke bagian hilir.
Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sebab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.
Contoh:
-Erupsi Gunung Sinabung yang berlangsung selama empat bulan dapat menutup lahan perkebunan potensial masyarakat selanjutnya dapat pula menyebabkan kesuburan di kemudian hari. Dari kesuburan lahan atau tanah di kaki gunung tersebut mampu menyebabkan aktivitas penduduk setempat bermatapencaharian sebagai petani sayuran dan buah-buahan.
Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk karya.
Model Pembelajaran dalam Pembelajaran Geografi
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Geografi sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara lain Discovery Based Learning, Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Inquairy Social.
Model Pembelajaran Discovery Learning
Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut.
Menciptakan stimulus
Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan kontroversi. Disamping itu, guru menyiapkan instruksi-instruksi yang jelas untuk penugasan dalam setiap tahapan. Selain itu, pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Ketika memberikan stimulus, guru dapat menggunakan teknik bertanya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengarahkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan demikian, peserta didik terlibat secara aktif dalam bereksplorasi
Menyiapkan pernyataan masalah
Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Kemudian peserta memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk pernyataan singkat.
Mengumpulkan data/mencoba
Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya pernyataan masalah tersebut. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan (collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba dan sebagainya. Dengan demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
Mengolah Data
Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah, diacak, dan diklasifikasikan.
Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih baik pada keterampilan berbicara dan menulis. Bagi peserta didik yang kurang terampil, akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustrasi;
jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya;
pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman;
perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran.
Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:
membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya;
menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena pemerolehannya bersifat pribadi;
menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa penyelidikan dan berhasil;
memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan dengan keecepatannya sendiri;
menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan akal dan motivasinya;
membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya;
membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya;
mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan hipotesis;
dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;
kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai jenis sumber belajar.
Model Pembelajaran Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya sebagai berikut:
Menentukan pertanyaan mendasar.
Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapkan dapat mengangkat topik yang relevan untuk para peserta didik sesuai dengan tuntutan kompetensi. Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan diawal semester agar dapat merancang kegiatan selanjutnya.
Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa "memiliki" proyek tersebut. Perencanaan terdiri dari aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai subjek yang mungkin, dan alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Menyusun Jadwal
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
membuat deadline penyelesaian proyek,
membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pemdidik berperan sebagai mentor pada saat peserta didik beraktivitas. Rubrik dapat digunakan untuk mempermudah proses monitoring dan merekam keseluruhan aktivitas peserta didik.
Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian kompetensi dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik dan membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap awal pembelajaran.
Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi kendala yang sering terjadi, antara lain:
peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga proyek tidak memakan waktu terlalu lama;
dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di laboratorium;
pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol;
perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan proyek.
Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain:
meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;.
mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting;
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis;
mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumber daya;
memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki dan kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik maupun guru menikmati proses pembelajaran.
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Langkah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik pada masalah.
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam Problem Based Learning, tahapan ini sangat penting karena guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang akan dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh pendidik serta menjelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengerti pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
tujuan utama pembelajaran menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri,
permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak "benar", sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan,
selama tahap penyelidikan, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Pendidik akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan
selama tahap analisis, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Semua peserta didik diberi peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, model Problem Based Learning juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Dalam memecahkan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antaranggota. Oleh sebab itu, pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok dan masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antaranggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya.
Peserta didik harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua peserta didik terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya.
Guru bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas peserta didik selama penyelesaian proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Untuk mempermudah proses monitoring, guru membuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari Problem Based Learning. Setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan, dan pemecahan masalah. Pengumpulan data dan eksperimen merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber dan mengajukan pertanyaan tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Setelah peserta didik mengumpulkan cukup data dan menentukan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, mereka mulai merumuskan hipotesis, penjelasan, dan pemecahan masalah.
Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima ide mereka. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang dikumpulkan.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. Artifak bisa berbentuk laporan tertulis, video, tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi oleh tingkat berpikir peserta didik. Langkah selanjutnya, peserta didik memamerkan hasil karyanya dan pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeranan ini, melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, Guru lainnya, para orang tua, dan pihak lain yang dapat menjadi "penilai" atau pemberi umpan balik.
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning. Fase ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan serta pola pikir yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.
Model Pembelajaran Inkuiri Sosial (Social Inquairy)
Menurut Bruce Joyce, inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society). Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendidikan bertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat. Wina Sanjaya (2007) tahapan proses pembelajaran inkuiri sosial dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Orientasi
Guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran inkuiri sosial sangat tergantung pada kamauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah; tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapam orientasi ini adalah: (a) menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.; (b) menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan; dan (c) menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Poses mencarl jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya: (a) masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. (b) masalah yang dikaji adaIah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. dan (c) konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terilebih dahulu oleh siswa.
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah (dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dan suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
Menguji Hipotesis
Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan banya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Merumuskan kesimpulan
Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Geografi
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengamati/mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, membangun jejaring atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Implementasi penilaian autentik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (apart of,not apart from instruction),
Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan masalah dunia sekolah (schoolwork-kind of problems),
Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan criteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
Penilaian harus bersifat holistic yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian Sikap
Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian "teman sejawat" (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian. Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
Penilaian antarteman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana
Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya
Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
Memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik
Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.
Penilaian sikap pada pembelajaran geografi mencakup kompetensi inti 1 (sikap spiritual), kompetensi inti 2 (sikap social), kompetensi dasar sikap spiritual dan kompetensi dasar sikap social. Contoh kompetensi inti dan kompetensi dasar sikap spiritual dan sosial sebagai berikut:
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Kompetensi
Prilaku
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya.
Menghayati, dan
Mengamalkan
Ilmiah,
Bersyukur,
Peduli,
Waspada, dan
Berdo'a.
Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya.
Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir bathin.
Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana alam, dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan,
Menghayati, dan
Mengamalkan
proaktif,
tanggung jawab,
responsif, dan
peduli.
Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk yang dapat berfikir ilmiah.
Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfera.
Menunjukkan sikap peduli terhadap peristiwa bencana alam dengan selalu bersiap siaga, membantu korban, dan bergotong royong dalam pemulihan kehidupan akibat bencana alam.
Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. Tes uraian mampu memberikan multi jawaban yang memiliki nilai kebenaran yang sama. Tes uraian menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi, atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penilaian pengetahuan dilakukan oleh guru secara berkelanjutan, ulangan harian yang terintegrasi dengan proses pembelajaran, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada kelas XI (tingkat 5) dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah, ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas XII (tingkat 6) yang dilakukan melalui UN dan Ujian Sekolah.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.
Pertanyaan disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.
Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
Penilaian pengetahuan pada pembelajaran geografi mencakup kompetensi inti 3 (pengetahuan), kompetensi dasar pengetahuan. Contoh kompetensi inti dan kompetensi dasar pengetahuan sebagai berikut:
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Kompetensi
Materi Pokok
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami,
Menerapkan, dan
Menganalisis.
Ruang lingkup pengetahuan geografi
Konsep esensial geografi dan contoh terapannya
Obyek studi geografi
Prinsip geografi dan contoh terapannya
Pendekatan geografi dan contoh terapannya
Aspek geografi
Penilaian Ketrampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Tes Praktik diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dalam penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru, yaitu:
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
Penilaian ketrampilan juga dapat dilakukan melalui penilaian portofolio. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan keterampilan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, kumpulan hasil karya mereka dalam menyusun makalah sejarah yang menggambarkan perkembangan kemampuannya untuk menyusun karya ilmiah secara benar. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
Penilaian ketrampilan pada pembelajaran geografi mencakup kompetensi inti 4 (ketrampilan), dan kompetensi dasar 4 (ketrampilan). Contoh kompetensi inti dan kompetensi dasar ketrampilan sebagai berikut:
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Kompetensi
Konten
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Mengolah,
Menalar, dan
Menyajikan
Contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan
Bab III
Analisis Kompetensi
Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA sebagai berikut.
Tabel 3.1.
Standar Kompetensi Lulusan
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2.
Rumusan Standar Kompetensi Inti Kelas X
Kompetensi
Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru dan buku siswa);
Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;
Gambar 3.1
KI dan KD dalam silabus maupun buku
Penjelasan Bagan 1;
Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;
KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching) kepada peserta didik.
KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial yang harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects) yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching)
Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara utuh atau terpadu.
Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus
Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian (sesuai karakteristik materi pemeblajaran)
Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti keempat (keterampilan).
Pengembangan materi pembelajaran melihat kepada indicator pencapaian kompetensi (IPK) dan KD.
Kompetensi Spiritual
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya.
Menampilkan perilaku ilmiah
Bersyukur atas penciptaan bumi dengan cara turut memeliharanya
Menampilkan perilaku menata lingkungan yang baik
Menampilkan perilaku waspada
Menampilkan perilaku berdo'a pada awal dan akhir pembelajaran
Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya.
Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir bathin.
Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana alam, dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Kompetensi Sosial
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan perilaku proaktif,
Menunjukkan perilaku bertanggungjawab,
Menunjukkan perilaku responsive, dan
Menunjukkan perilaku peduli.
Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk yang dapat berfikir ilmiah.
Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfera.
Menunjukkan sikap peduli terhadap peristiwa bencana alam dengan selalu bersiap siaga, membantu korban, dan bergotong royong dalam pemulihan kehidupan akibat bencana alam.
Kompetensi Pengetahuan
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan pengertian aspek fisik dan aspek sosial dalam geografi
Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam obyek studi geografi
Menganalisis cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi yang berkaitan dengan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Kompetensi Ketrampilan
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi kaitannya dengan obyek studi geografi
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi yang berkaitan dengan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
Fakta, merupakan kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati atau materi yang berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda dan lain sebagainya.
Contoh:
Fenomena alam (peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir dll).
Fenomena sosial/kehidupan (kemiskinan, kelaparan, migrasi penduduk, aktivitas penduduk di kaki gunung Merapi.
Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakikat, dan inti isi.
Contoh:
lokasi,
jarak,
keterjangkauan,
morfologi,
aglomerasi,
interaksi interdependensi,
keterkaitan keruangan,
nilai kegunaan,
diferensi area dan
pola.
Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan atau lebih dikenal berupa dalil, rumus, postulat, adagium dan paradigma, hukum, teori dan azas.
Contoh:
prinsip distribusi,
interelasi,
deskripsi, dan
korologi (spasial atau keruangan).
Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan.
Contoh:
keterampilan dasar pembuatan peta,
menganalisis keruangan,
penginderaan jauh, dan
tahapan dalam proses kerja sistem informasi geografi (SIG).
Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil kajian terhadap materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-2 dan KI-2.
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bisa disentuh, dilihat, dan sebagainya. Pengamatan terhadap materi fakta, yaitu fenomena atau peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bisa disentuh, dilihat, dan sebagainya. Semua objek geografi (geosfer) baik fisik maupun sosial bisa diamati oleh seluruh peserta didik asalkan guru mampu mengarahkan ke hal tersebut.
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran (Silabus)
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
membaca buku teks dan sumber bacaan lainnya tentang ruang lingkup pengetahuan geografi, konsep esensial geografi, obyek studi, prinsip, pendekatan, serta aspek geografi;
Peserta didik melihat, mengamati, menyimak, mendengar berbagai tayangan gambar, peta dan cuplikan film peristiwa yang masih hangat seperti gunung meletus, pesawat jatuh, aspek fisik dan aspek sosial geografi.
Peserta didik mengamati, melihat, menyimak, mendengar tayangan slide presentasi, tentang aspek geografi
Peserta didik melakukan kegiatan membaca berbagai sumber tentang aspek fisik dan aspek sosial geografi
Menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran (Silabus)
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Peserta didik ditugasi untuk mengajukan pertanyaan tentang sesuatu yang ingin diketahuinya lebih mendalam terkait dengan ruang lingkup pengetahuan geografi, konsep esensial geografi, obyek studi, prinsip, pendekatan, danaspek geografi. Butir pertanyaan dapat ditulis pada kertas selembar atau diajukan secara lisan;
Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai apa yang belum mereka pahami atau ingin mengetahui lebih jauh tentang aspek fisik dan aspek sosial dalam geografi.
Guru membimbing/mendorong peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan peristiwa yang masih hangat terjadi baik hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik
Guru membantu peserta didik dalam menyusun pertanyaan dan mengajukan pertanyaan secara mandiri (hipotesis) berkaitan dengan aspek fisik dan sosial di lingkungan sekitar sekolah
Mengumpulkan data adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian, dan aktivitas wawancara dengan nara sumber. Mencoba merupakan proses kegiatan memperkuat pemahaman faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif geografi melalui kegiatan langsung mengumpulkan data-data geografi. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam dua jenis, yaitu mencoba prinsip/prosedur seperti yang diperoleh melalui diskusi, dan mencoba mengaplikasikan prinsip/prosedur pada situasi baru. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam bentuk ekperimen (mengamati arah angin dengan kain bendera), tugas projek dalam pembuatan proyeksi peta secara kelompok, atau tugas produk. Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh digunakan untuk memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari. Kegiatan ini akan meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull learning) bagi siswa. Mereka menjadi lebih yakin dengan pengetahuan yang dimiliki yang dibuktikan melalui data-data yang diperoleh. Pada kegiatan mencoba jenis ke dua merupakan kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses mencoba yang pertama merupakan bagian dari kegiatan membangun pengetahuan konseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencoba jenis kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru. Data baru yang diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena bukan sekedar membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui melainkan mencoba menerapkan dalam situasi baru. Kegiatan jenis kedua diperlukan kreativitas dan inovasi guru geografimerancang dan mendesainya, serta mencobanya agar prosedur dan data yang diharapkan dapat diterima (acceptable) secara keilmuan. Contoh jenis kedua tersaji dalam lampiran (RPP).
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran (Silabus)
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Peserta didik memberi contoh kenampakan objek buatan manusia (permukiman, pesawahan, atau jaringan jalan) yang dipengaruhi oleh keadaan relief muka bumi sebagai bukti berlakunya konsep dan prinsip geografi dalam kehidupan sehari-hari.
Secara berkelompok peserta didik diminta mengunjungi titik/lokasi yang telah ditentukan di lingkungan sekitar sekolah
Peserta didik mengumpulkan informasi dan mencatat sedikitnya sepuluh macam obyek yang ada di sekitar lokasi/titik yang dikunjungi
Setelah mengumpulkan informaasi peserta didik kembali ke kelas dan duduk berdasarkan kelompoknya.
Mengasosiasi adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Termasuk dalam kategori mengasosiasi adalah menyajikan data secara sistematis, memilah, mengelompokkan, menghubungkan, merumuskan, menyimpulkan dan menafsirkan.
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran (Silabus)
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Peserta didik diminta untuk menganalisis hubungan antara keberadaan suatu objek di permukaan bumi dengan objek-objek lainnya sehingga mereka memperoleh makna tentang konsep dan prinsip geografi. Contohnya menghubungkan antara keberadaan permukiman di tepian sungai yang selalu memanjang mengikuti aliran sungai, atau menghubungkan antara kepadatan jaringan jalan dengan kondisi perkotaan,
Secara berkelompok peserta didik diminta mendiskusikan sepuluh obyek yang telah dikumpulkan.
Peserta didik diminta menentukan keterkaitan antara sepuluh obyek yang telah diamati dengan aspek fisik dan atau aspek sosial .
Peserta didik diminta menentukan keterkaitan antara sepuluh obyek dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas obyek tersebut.
Mengomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Peserta didik mampu mengekpresikan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Kegiatan ini menjadi sarana agar peserta didik terbiasa berbicara, menulis, atau membuat karya tertentu untuk menyampaikan gagasan/ide, pengalaman, dan kesan dan lain sebagainya termasuk dengan melibatkan emosi dan idealismenya. Misalnya peserta didik kelas X IPS melaporkan hasil pengamatan cuaca di depan kelas kepada teman-temannya. Untuk mengurangi kendala waktu terutama jika bentuk kegiatan presentasi yang digunakan, guru harus menjadwalkan secara efektif dengan membagi peran dan alokasi waktu kegiatan dalam satu semester/satu tahun, sehingga setiap peserta didik mendapat kesempatan yang proporsional. Kegiatan mengomunikasikan juga membuka ruang bagi peserta didik mengungkapkannya dalam struktur tidak formal sehingga mereka bebas berekpresi menuangkan inovasi dan kreativitasnya. Membuat blog, membuat laporan deskriptif, dan membuat video kegiatan dengan memanfaatkan website dan internet adalah bentuk komunikasi dengan struktur yang tidak terlalu formal.
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran (Silabus)
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Peserta didik mengomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan yang dilengkapi dengan gambar/peta yang relevan,
Menyimpulkan sepuluh macam obyek yang telah dianalisis aspek geografinya dan kaitanya disiplin ilmu pengetahuan yang membahas obyek tersebut
Menuliskan rumusan kesimpulan dalam bentuk tabel di atas kertas karton dan memajangnya pada diding kelas
Secara bergiliran setiap kelompok mempresentikasikan/mengemukakan hasil kesimpulan.
Kelompok lain dapat memberi penilaian, pertanyaan dan tanggapandan
Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Mengembangkan penilaian autentik yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan berdasarkan kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Soal
Teknik Penilaian
Menampilkan perilaku ilmiah
Bersyukur atas penciptaan bumi dengan cara turut memeliharanya
Menampilkan perilaku menata lingkungan yang baik
Menampilkan perilaku waspada
Menampilkan perilaku berdo'a pada awal dan akhir pembelajaran
Menunjukkan perilaku proaktif,
Menunjukkan perilaku bertanggungjawab,
Menunjukkan perilaku responsive, dan
Menunjukkan perilaku peduli.
Siswa dapat menampilkan perilaku ilmiah dengan teliti
Siswa dapat bersyukur atas penciptaan bumi dengan cara turut memeliharanya dengan khusyu
Siswa dapat menampilkan perilaku menata lingkungan yang baik
Siswa dapat menampilkan perilaku waspada
Siswa dapat menampilkan perilaku berdo'a pada awal dan akhir pembelajaran dengan khusyu
Siswa dapat menunjukkan perilaku proaktif,
Siswa dapat menunjukkan perilaku bertanggungjawab,
Siswa dapat menunjukkan perilaku responsive, dan
Siswa dapat menunjukkan perilaku peduli.
Observasi
Penilaian diri
Kompetensi Pengetahuan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Soal
Teknik Penilaian
Menjelaskan pengertian aspek fisik dan aspek sosial dalam geografi
Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam obyek studi geografi
Menganalisis cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi yang berkaitan dengan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Siswa dapat menjelaskan pengertian aspek fisik dan aspek sosial dalam geografi dengan benar
Siswa dapat membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi dengan tepat
Siswa dapat menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
Siswa dapat menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam obyek studi geografi dengan benar
Siswa dapat menganalisis cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi yang berkaitan dengan aspek fisik dan aspek sosial geografi dengan tepat
Tes tertulis
Penugasan
Kompetensi Ketrampilan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Soal
Teknik Penilaian
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi kaitannya dengan obyek studi geografi
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi yang berkaitan dengan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi
Siswa dapat menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
Siswa dapat menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi kaitannya dengan obyek studi geografi dengan tepat
Siswa dapat menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi yang berkaitan dengan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi dengan tepat
Portofolio
Tes Praktik
Catatan:
Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Dalam penyusunan indikator pencapaian kompetensi perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yaitu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuan dan keterampilan);
Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus;
Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya;
Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan;
Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi;
Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta, dan
Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan.
Contoh pengembangan indikator pencapaian kompetensi mata pelajaran geografi.
Materi Pokok dan Materi Pembelajaran
Pengembangan materi pokok memperhatikan; potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu. Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar pengetahuan, materi pokok dalam silabus, dan materi pembelajaran dalam buku guru dan buku siswa. Guru dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum di silabus sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisasi dengan kompetensi keterampilan.
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
Kegiatan Pembelajaran dan Langkah-langkah Pembelajaran
Guru dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sudah tercantum di silabus menjadi langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan hasil kajian terhadap materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-1 dan KI-2. Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Alternatif Penilaian Autentik
BAB IV
PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya semakin efektif kegiatan pembelajaran, maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektif kegiatan pembelajaran, maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis kompetensi.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4 berupa kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2 yang merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Selanjutnya mengembangkan alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing "science for all" through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
Lampiran 1:
Contoh Hasil Analisis Kompetensi Dasar
ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : SMA ……………………..
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X IIS/1
Kompetensi Inti :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya
1.2. Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya
1.3. Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir bathin
1.4. Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana alam, dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
2.2. Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk yang dapat berfikir ilmiah.
2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfera
2.4. Menunjukkan sikap peduli terhadap peristiwa bencana alam dengan selalu bersiap siaga, membantu korban, dan bergotong royong dalam pemulihan kehidupan akibat bencana alam.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Tabel 3.6. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Indikator
Penilaian
Indikator
Penilaian
Indikator
Penilaian
3.1 Memahami pengeta-huan dasar geo grafi dan terapannya dalam kehi dupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan contoh penerapan pengeta-huan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Ruang lingkup geografi
Konsep esensial geografi dan contoh terapannya
Obyek studi geografi
Prinsip geografi dan contoh terapannya
Pendekatan geografi dan contoh terapannya
Aspek geografi
Fakta
Fenomena alam & contohnya kehidupan
Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsuna mi, banjir, tanah longsor dll
litosfer, atmosfer, hidrosfer, bosfer & antroposfer
Konsep
konsepGeografidari beberapa ahli/sumber
Sepuluhkonse dasar geografi
Prinsip
distribusi interrelasi deskripsi korologi
pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah
Prosedur
Mengamati
menggali informasi membaca buku ttg konsep, prinsip, pendekatan & aspek geografi
Mengamati peta rupa Bumi
mengamati gambar, tayangan film
mengamati lingkungan sekitar
Menanya
Diskusi/tanya jawab tentang konsep, prisip, Pendekatan, aspek, geografi
Diskusi/tanya jawab tentang fenomena fisik dan non fisik pada peta topografi
Diskusi/tanyajawab hasil observasi lingkungan sekolah
Diskusi/tanya jawab hasil tayangan gambar/film
Mencoba
Merangkai pengertian dan ruang lingkup geografi
mengajukan contoh penerapan konsep, prisip & pendekatan geografi berdasarkan peta, gambar dan tayangan film
memberi contoh fenomena sebagai bukti berlakunya konsep, prinsip, pendekatan, aspek geografi, dalam kehi-dupan sehari-hari.
Menunjuk-kan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dlm memecahkan masalah kehi dupan sehari-hari
Menunjuk-kan perilaku disiplin dan tang gungjawab dlm melakukan obsevasi
Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi
Observasi:
Melakukan pengamatan dan diskusi
Berfikir ilmiah:
Kritis,obyektif, toleransi
Sikap individu:
jujur, kerja sama,keuletan dan keseriusan dlm mengerja- kan tugas
menjelaskan pengertian dan ruang lngkup geografi
menjelaskan 10 konsep dasar geografi & penerapannya
membedakan prinsip geografi dan penerapan-nya
membedakan obyek formal dan obyek fungsional geografi
menjelaskan pendekatan/ metode geog- rafi & penera-pannya
membedakan aspek fisik dan sosial geografi dan penerapan-nya
menjelaskan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi
Tugas/aspek yang dinilai
merumuskan: ruang lingkup geografi, konsep, prinsip, pendekatan dan aspek geografi
mengerjakan tugas PR: kebenaran, kelengkapan & ketepatan
Tes
UH:uraian
UTS: PG
UAS: PG
menerapkan konsep, prinsip, pendekatan dan aspek geografi dalam kehidupan sehari-hari
presentasi Hasil penerapan kon-sep prinsip pendekatan dan aspek
Observasi
Aspek yg dinilai:
Ketelitian
kerjasama
berfikir ilmiah
Penyajian hasil penerapan
rasional
……
……
Portofolio
……, aspek:
….
….
.…
…., aspek:
….
….
.…
Mengasosiasi
menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/video klip
menghubungkan prinsip-prinsip geografi dan obyek studi geografi dengancontohfenomena dalam kehidupan sehari-hari
Menganalisis hubungan antara objek dengan objeklainnya di muka bumi
Menyimpulkan hasil eksplorasi tentang konsep, prinsip, dan pendekatan geografi
mengaitkan aspek fisik dan sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu penge-tahuanyang mem-bahas aspek tersebut
Mengomunikasikan
Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi kelopok/analisis dalam bentuk presentasi yang dilengkapi dengan gambar/peta
.Menganalisis langkah-lang-kah peneli-tian geografi terhadap fenomena geosfera.
4.2.Menyajikancontohpene-rapanlangkah-langkahpenelitiangeografidalambentuklaporanobservasilapangan.
Sifat studi geografi
Pendekatan analisis studi geografi
Metode analisis Geografi
Teknik pengumpulan data geografi
Teknik analisis data geografi
Publikasi hasil penelitian geografi
Fakta
Ruang lingkup studi geografi
(5W+1H)
Konsep
Desain penelitian geografi (judul, masalah, tujuan, hipotesis, populasi sampel
Prinsip
Pendekatan dan Metode analisis geografi
Teknikpengumpulan data
Teknik analisis data
Prosedural
Menentukan obyekpeneli-tian
Mengajukan hipotesis
Mengumpulkan data/informasi
Mengolah data
Mengambil kesimpulan
Publikasi hasil penelitian
Mengamati:
Peserta didik ditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geografi atau diminta untuk membaca artikel dari jurnal geografi.
Peserta didik ditugasi membaca buku tentang metode penelitian geografi untuk me-mahami sifat studi, pendekatan, metode analisis, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data geografi, serta publikasi hasil penelitian geografi
Menanya
Peserta didik diminta untuk membuat se-jumlah perta-nyaan yang in-gin diketahui-nya setelah membaca lapo-ran kajian geo-grafi, artikel, atau buku ten-tang metode penelitian geografi, atau
Menunjukkan sikap positif dalam mempe-lajari sifat studi geografi
Menunjukkan sikap ilmiah dlm memecah-kan masalah kehidupan sehari-hari dengan pende-katan dan ana-lisis geografi
Menunjukkan perilaku disi-plin, ketelitian, jujur dan tanggung jawab dlm melakukan penelitian geografi
Menunjukan proaktif dan responsif, menerima dan menghargai dalam diskusi
Observasi:
Melakukan pengamatan dan diskusi
Berfikirilmiah:
Kritis, obyektif, toleransi
Sikap individu:
jujur, kerjasama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerjakan tugas
Menjelaskan pengertian penelitian
Mendesktripsi-kan 5 unsur penelitian (ilmiah, Penemuan, pengembangan, menguji kebenaran, pemecahan masalah)
Menjelaskan ruang lingkup penelitian geografi
Mencontohkan pendekatan keruangan, analisis ekologi dan kompleks wilayah
Menerapkan model analisis keruangan, analisis ekologi dan analisis wilayah
Mempraktekkan teknik pengum pulan data observasi, wawancara, angket, doku-mentasi, peng-inderaan jauh
Mengolah data dengan editing, coding, tabulasi
Tugas/aspek yang dinilai
merumuskan: ruang lingkup studigeo-grafi,pende-katan, me-tode analisis, dan pengum-pulan data geografi
mengerjakan tugas PR: kebenaran, kelengkapan & ketepatan
Tes
UH:uraian
UTS: PG
UAS: PG
melakukan observasi,wawancara, dokumentasi lapangan
presentasi hasilpenelitian geografi
Observasi
Aspek yg dinilai:
ketelitian
kerjasama
berfikir ilmiah
Penyajian hasil penelitian
rasional
….
.…
Portofolio
……, aspek:
….
….
.…
…., aspek:
….
….
.…
Setiap peserta didik menentukan topik penelitian tentang suatu objek atau masalah geografi. Berdasarkan topik tersebut, peserta didik mengajukan se-jumlah pertanyaan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitiannya
Mengeksplorasi:
peserta didik secara berkelompokmeren-canakan suatu kegi-atan penelitian yang bersifat geografi. Setiap langkah penelitian dideskripsikan dengan cermat, atau
setiap kelompok menelaah laporan penelitian geografi dan melaporkannya dalam bentuk tabel dua kolom. Kolom pertama berisi kom-ponen langkah-lang-kah penelitian dan kolom kedua berisi deskripsi tentang ha-sil telaahannya, atau
secara kelompok, peserta didik men-coba melakukan pe-nelitian geografi se-cara sederhana de-ngan langkah-langkahpenelitian yang benar
Mengasosiasi
Peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan tentang pentingnya penelitian geografi yang dilaku-kan dengan langkah-langkah yang siste-matis. Atau
Peserta didik ditu-gasi untuk membuat hubungan antar kom-ponen penelitian sehingga diperoleh wawasan tentang pentingnya peneli-tian dalam menge-mbangkan suatu ilmu
Mengomunikasikan
Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil kajian geografi dalam forum diskusi kelas, atau
Peserta didik diminta untuk membuat sebuah artikel atau ringkasan laporan hasil penelitian yang dipublikasi melalui majalah dinding atau diunggah di media internet atau
Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuk narasi yang disajikan dalam diskusi atau diunggah di internet.
Mencontohkan metode analisis statistik, deskriptif, penginderaan jauh dan komputer
Mendesain penyajian data secara visual
Menyajikan hasil penelitian geografi
3.3 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
4.3 Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menya-jikannya da-lam bentuk narasi dan gambar ilustrasi
Mengenal Bumi
Teori penciptaan planet bumi.
Gerak rotasi dan revolusi bumi
Karakteristik lapisan bumi dan pergeseran benua
Kala geologi dan sejarah kehidupan
Kelayakan planet bumi untuk kehidupan.
Fakta
Jagad araya galaksi,bin-tang, matahariplanet
Satelit asteroid Meteror, komet
Lapisan bumi
Bumi sebagaitempat tinggal manusia
Konsep
Teori nebula, pasang surut, bintangkembar, planetisima protoplanet,
Kala geologi
Prinsip
Gerak rotasi bumi
Gerak revolusi bumi
Prosedural
Pergeseran lempeng benua
Kala geologi
Sejarah kehidupan
Mengamati:
Peserta didikditugasi membaca buku teks pelajaran dan sumber lainnya (majalah dan internet) yang me-muat gambar dan ilustrasi teori pencip-taan planet bumi, gerak rotasi dan revolusi bumi, karak-teristik perlapisan bumi, pergeseran benua, kala geologi dan sejarah kehidupan, serta ke-layakan planet bumi untuk kehidupan; atau
Peserta didik diminta untuk menyaksikan tayangan audiovisual tentang planet bumi.
Menanya:
Peserta didik diminta mengajukan per-tanyaan yang menarik minatnya tentang teori penciptaan pla-net bumi, dampak gerak rotasi dan revolusi bumi, karak-teristik perlapisan bumi, teori perge-seran benua, dan kala geologi, serta sejarah kehidupan, atau
Peserta didik meng-ajukan pertanyaan setelah menyaksikan tayangan audio visual tentang planet bumi baik perorangan maupun kelompok.
Mengeksplorasi:
Peserta didik diminta untuk membanding-kan teori-teori pen-ciptaan planetbumi,
Peserta didik diminta untuk memeragakan gerak rotasi dan revolusi bumi melalui media globe dan berdiskusi tentang pengaruh gerakan planet bumi terhadap kehidupan,
Secara berkelompok, peserta didik berdis-kusi atau diminta un-tuk mengumpulkan data tentang karak-teristik pelapisanbumi, pergeseran benua, kala geografi, dan sejarah kehidupan
Peserta didik diminta untukmengidentifi-kasi kriteria lingku-ngan hidup yang mendukung kehi-dupan di planet bumi dibandingkan dengan planet lainnya
Menunjukkan sikap positif dalam mempe-lajari pencip-taan alam raya
Menunjukkan sikap ilmiah dlm membahas teori pencip-taan jagad raya
Menunjukkan perilaku disi-plin, ketelitian, jujurdan tanggung jawab dalam mempe-lajari gerak rotasi dan revolusi bumi
Menunjukan proaktif dan responsif, menerima dan menghargai dalam diskusi tentang bumi sebagai tempat tinggal manusia
Observasi:
Melakukan pengamatan dan diskusi
Berfikirilmiah:
Kritis, obyektif, toleransi
Sikapindividu:
jujur, kerjasama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerjakan tugas
Menjelaskan jagad raya, galaksi, bintang dan planet
Menjelaskan satelit, komet, asteroid, meteor
Mendeskripsi-kan teori ter-bentuknya jagad raya
Membedakan teori terben-tuknya planet
Mengidentifi-kasi gerak rotasi dan dam-paknya bagi kehidupan
Mengidentifi-kasi gerak revolusi dan dampaknya bagi kehidupan
Mendeskripsi-kan karakteris-tik lapisan bumi
Menganalisis pergerakan lempeng benua
Mendeskripsi-kan teori tekto-nik lempeng & teori apungan benua
Menjelaskan pembagian kala geologi
Mendeskripsi-kan sejarah kehidupan di muka bumi
Menganalisis faktor-faktor pendukung kehidupan di muka bumi
Mengevaluasi kelayakan bumi sebagai tempat tinggal
Tugas/aspek yang dinilai
merumuskan: benda-benda langit, teori pembentukan bumi, rotasi/ revolusibumi, karak-teristik lapisan bumi, kala geologi dan bumi sebagai tem-pat tinggal
mengerjakan tugas PR: kebenaran, kelengkapan & ketepatan
Tes
UH:uraian
UTS: PG
UAS: PG
Menghitung gerak rotasi dan gerak revo- lusi bumi
Presentasi hasil diskusi kelompok
Observasi
Aspek yg dinilai:
Ketelitian
kerjasama
berfikir ilmiah
Penyajian hasil diskusi klp
rasio nal
2.
.…
Portofolio
……, aspek:
….
….
.…
…., aspek:
….
….
.…
Mengasosiasi:
Peserta didik diminta untuk memberi con-toh data yang diper-oleh dari referensi untuk mendapatkan kesimpulan tentang teori penciptaan planet bumi, karakteristik perlapisan bumi, dan sejarah kehidu-pan serta kelayakan planet bumi untuk kehidupan.
Peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan tentang pengaruh rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan di muka bumi
Peserta didik diminta untuk menghubungkan teori pergeseran benua denganpe-mbentukan daratan dan samudera
Mengomunikasikan:
Peserta didik diminta untuk membuat laporan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi yang disampaikan dalam forum diskusi atau diunggah di internet, atau
Peserta didik dimintamembuat animasi sederhana atau audio visual tentang materi mengenal bumi(untuk memotivasi belajar, animasi dan video dapat dilombakan)
3.4 Menganalisis hubungan antara ma-nusia denganlingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfera.
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan antara ma-nusia dengan lingkungan-nya sebagai pengaruh di-namika litos-fera dalam bentuk nara-si, tabel, ba-gan, grafik, gambar ilus-trasi, dan atau peta konsep.
Hubungan manusia dan lingkungan akibat dinamika lithosfer
Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyu-sun litosfera
Pengaruh tektonisme terhadap kehidupan
Pengaruh vul-kanisme terha-dap kehidupan
Pengaruh seisme terha-dap kehidupan
Pengaruh proses eksogen terhadap kehidupan
Pembentukan tanah dan pemanfaatan-nya.
Fakta
Bentuk muka bumi
Jenis batuan
Peristiwa gunung api
Peristiwa gempa bumi
Peristiwa tsunami
Konsep
Batuan
Litosfer
tektonosme
seisme
vulkanisme
pedosfer
Prinsip/prosedur
pemanfaatan batuan
Gerak arus konveksi
Konservasi tanah
Prosedur
Siklus batuan
Pergerakan
Tektonik lempeng
proses terjadi-nya, gempa, erupsi, & tsunami
Mengamati:
Membaca buku teks dan sumber lainnya yang membahas aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfera.
Mengkaji berbagai sumber tentang pe-ngaruh tektonisme, vulkanisme, seisme, dan proses eksogen terhadap kehidupan
Menganalisis pembe-ntukan tanah dan pemanfaatannya.
Menyaksikan pemu-taran video atau chart tentang dina-mika litosfer (tekto-nisme, vulkanisme, seisme, dan proses eksogen)
Membuat kliping yang dipajang di ke-las sehingga masing-masing peserta didik dapat bertukar infor-masi tentang dina-mika litosfer.
Menanya
Membuat pertanyaantentanglithosfer dan pemanfaatannya bagi manusia
Membuat pertanyaan apakah erosi dapat menimbulkan kemis-kinan bagi para pe-tani di daerahter-sebut?
Diskusi kelas ten-tang: hubungan an-tara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfera.
Mencoba
Mencari informasi ataubahan terkait dengan proses tekto-nisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen, atau
Diskusi untuk meng-identifikasi contoh fenomena alam se-bagai pengaruh pro-ses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen terhadap kehidupan makhluk hidup
Mengasosiasi :
Menganalisisketer-kaitan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga konsep dan teori tersebutmenjadi lebih bermakna dan memperkaya wawasan.
Memberi contoh bah-wa aktivitas manusia dipengaruhi oleh ge-jala litosfera (proses tektonisme, vulka-nisme, seisme, dan tenaga eksogen).
Menghayati keberadaan diri-nya sebagai makhluk Tuhan yang dapat ber-fikir ilmiah dan mampu mene-liti tentang lingkungannya.
Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
Menunjukkan perilaku dan si-kap menerima, menghargai, dan melaksana-kan, disiplin dan tanggung jawab
Observasi:
Melihat
Memperhati-kan
Presentasikelompok
Sikap individu:
Kejujuran
Ketelitian
Kejujuran
Sikap ilmiah:
Kritis
Objektif, dan
Toleran
Menggambar-kan siklus batuan
Mengidentifi-kasi jenis-jenis batuan
menjelaskan pemanfaatan batuanpenyu-sun litosfera dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar
membedakan tenaga pembentuk muka bumi (endo gen & eksogen)
memodelkan proses terjadi-nya gempa bumi
membuat peta persebaran gempa bumi
memprediksi terjadinya tsunami
menerapkan hukum laska
menjelaskan terbentuknya gunung api
mengidentifi-kasi bahan yang keluar dari hasil erupsi
menggambar-kan tipe-tipe letusan gurung api
menggambar-kan intrusi magma
menganalisis pengaruh tipe letusan gunung api
menganalisis pengaruh vul-kanisme terha-dap kehidupan
mengidentifi-kasi terjadinya pelapukan, ero-si dan sedimen-tasi
mendeskripsi-kan dampak yangditimbul-kan oleh pela-pukan, erosi & sedimentasi bagi kehidupan
Menganalisis faktor pembentukan tanah
Menggambar-kan profil hori-son tanah
Mengidentifi-kasi jenis dan persebaran tanah di indoneisa
Mengenaljenis dan upaya pengawetan tanah
Projek:
Peserta didik diberi tugas membuatbagan siklus batuan, membuat kla-sifikasi batuan dan tgs pyoyek pemanfaat ba-tuan penyusun litosfer
Observasi : mengamati kegiatan membuat bagai tenaga pembentuk muka bumi, model proses terjadinya gempa bumi, peta gempa bumi & proses terjadi-nya tsunami
Portofolio:
menilai karya peserta didikberupa laporan, kliping koran, bahan yang disampaikan dalam forum diskusi, tulisan yang diupload di internet, dan lain-lain.
Tes:
menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi ten-tang keter-kaitan antara kehidupan manusia dan lingkungan-nya sebagai akibat dinamika litosfer. Bentuk tes dapat beru-pa pilihan ganda atau tes uraian,
Tugas 1. …, aspek:
….
….
.…
Tugas 2. …, aspek:
….
….
.…
Tes
UH …..
UTS ….
Membuat cata-tan hasil mem-baca berbagai sumber
Menyaji dan mengolah data pengukuran
Mempresentasi-kan pengeta-huan dan keterampilan.
Membuat lapo-ran tertulis hasil
Kinerja:
Presentasi kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
Metode penyajian
Mengomunikasikan
Membuat laporan tertulis
Mempresentasikan data hasil kajian kelompok
3.5 Menganalisishubungan an-tara manusia dengan ling-kungan seba-gai akibat dari dina-mikaatmosfera
4.5 Menyajikan hasil analisis hubungan antara manu-sia denganlingkungan-nya sebagai pengaruh dinamika atmosfera dalam ben-tuk narasi, tabel, bagan, grafik, gam-bar ilustrasi, dan atau peta konsep
Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Atmosfera
Lapisan atmos-fera dan man-faatnya bagi kehidupan
Cuaca dan iklim serta penguku-rannya
Klasifikasi tipe iklim dan cara menentukannya
Karakteristik iklim di Indone-sia dan penga-ruhnya terha-dap usaha per-tanian dan ak-tifitas manusia lainnya.
Dampak peru-bahan iklim global
Kajian tentang iklim dan pemanfatannya
Fakta:
lapisan atmosfer
data cuaca/iklim
Konsep:
Suhu,
tekanan,
kelembapan,
angin,
awan,
hujan
Prinsip :
klasifikasi iklim
Persebaran iklim di
Indonesia dan
Dunia
perubahan iklimglobal
pemanfaatan iklim
Prosedur :
pengumpulan & perhitungan data cuaca dan iklim
Mengamati:
Pesertadidikditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geo-grafi atau diminta untuk membaca artikel dari jurnal geografi.
Peserta didik ditugasi membaca buku ten-tang metode peneli-tian geografi untuk memahami sifat studi, pendekatan, metode analisis, teknik pe-ngumpulan data, dan teknik analisis data geografi, serta publi-kasi hasil penelitian geografi
Menanya
Peserta didik diminta untuk membuat se-jumlah pertanyaan yang ingin diketahui-nya setelah membaca laporan kajian geo-grafi, artikel, atau buku tentang metode penelitian geografi, atau
Menghayati ke-beradaan diri-nya sebagai makhluk Tuhan yang dapat ber-fikir ilmiah dan mampu mene-liti tentang lingkungannya
Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
Menunjukkan perilaku dan si-kap menerima, menghargai, dan melaksana-kan, disiplin dan tanggung jawab
Observasi:
Melihat
Memperhati-kan
Presentasi
kelompok
Sikap individu:
Kejujuran
Ketelitian
Kejujuran
Sikap ilmiah:
Kritis
Objektif, dan
Toleran
Mengidentifika-si karakteristik dan manfaat setiap lapisan atmosfer
Menjelaskan perbedaan cuaca dan iklim
Mendeskripsi-kan unsur-unsur cuaca dan iklim
Mengukur aspek cuaca dan iklim dgn tepat
Menentukan klasifikasi klim suatu wilayah
Mengklasifikasi iklim di Indone-sia menurut ahli klimatologi
Menganalisis pola curah hu-jan di Indoensia
Jenis tanaman yang sesuai dgn iklmi di Indonesia
Menganalisis faktor-faktor yang mempe-ngaruhi peru-bahan iklim global
Proyek:
Peserta didik diberi tugas untuk mengu-kur curah hu-jan atau kece-patan angin
Observasi:
Peserta didik mengamati arah angin dari gerakan ben-dera yang ada di sekolahnya dan mencer-mati suhu udara, kelem-baban dan tekanan udara dengan instru-men yang sederhana
Portofolio:
Peserta didik membuat kliping perubahan iklim global tentang
Membuat cata-tan hasil mem-baca berbagai sumber
Menyaji dan mengolah data pengukuran
Mempresenta-sikan pengeta-huan dan keterampilan.
Membuat lapo-ran tertulis hasil penukuran dan penelitian
Kinerja:
Presentasi kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
Metode penyajian
Setiap peserta didik menentukan topik penelitian tentang suatu objek atau masalah geografi.Berdasarkan topik tersebut, peserta didik mengajukan sejumlah pertanyaan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitiannya
Mengeksplorasi:
peserta didik secara berkelompok merencanakan suatu kegi-atan penelitin yang bersifat geografi.Setiap langkah pene-litian dideskripsikan dengan cermat, atau
setiap kelompok me-nelaah laporan pene-litian geografi dan melaporkannya dalam bentuk tabel dua ko-lom. Kolom pertama berisi komponen lang-kah-langkah peneli-tian dan kolom kedua berisi deskripsi ten-tang hasil telaahan-nya, atau
secara kelompok, peserta didik men-coba melakukan pe-nelitian geografi se-cara sederhana dengan langkah-langkah penelitian yang benar.
Mengasosiasi
Peserta didik diminta untuk membuat kesi-mpulan tentang pen-tingnya penelitian geografi yang dilaku-kan dengan langkah-langkah yang siste-matis. atau
Peserta didik ditugasi untuk membuat hu-bungan antar kompo-nen penelitian sehi-ngga diperoleh wa-wasan tentang pen-tingnya penelitian dalam mengembang-kan suatu ilmu.
Mengomunikasikan
Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil kajian geografi dalam forum diskusi kelas, atau
Peserta didik diminta untuk membuat sebuah artikel atau ringkasan laporan hasil penelitian yang dipublikasi melalui majalah dinding atau diunggah di media internet atau
Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuk narasi yang disajikan dalam diskusi atau diunggah di internet.
Menyimpulkan dampak peru-bahan iklim global
Menganalisis manfaat iklim untuk kehidupan.
Tes:
Menilai pema-haman peserta didik dalam penguasaan materi tentang konsep cuaca dan iklim, pengaruh iklim terhadap usa-ha pertanian dan aktivitas manusia, kla-sifikasi iklim manfaat iklim
Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,
3.6 Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai aki-bat dari dinamika hidrosfera.
4.6 Menyajikan hasil analisis hubungan an-tara manusia hidrosfer dalam ben-tuk narasi, tabel, bagan, grafik, gam-bar ilustrasi, dan atau peta konsep.
Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfera
Siklus air
Perairan darat dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
Pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan
Fakta:
BanjirRob
Konsep:
Danau
Sungai
Rawa
Air tanah
Laut
DAS
Prinsip:
Prosedur:
Siklus air
Arus laut
Mengamati
Peserta didikditugasi membaca buku teks dan sumber lainnya tentang kajian siklus air, perairan darat dan perairan laut, potensi yang dikan-dungnnya, pemanfa-atan dan pelestarian perairan darat dalam unit DAS serta peles-tarian laut secara berkelanjutan
Peserta didik ditugasi untuk mengamati tayangan audio visual tentang dinamika hidrosfer.
Menanya
Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan secara perorangan atau ke-lompok tentang pro-ses siklus air yang dipercepat akibat kerusakan lingku-ngan, atau
Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang potensi perairan darat dan laut serta upayapelestariannya
Mengeksplorasi:
Peserta didik diminta untuk mencari infor-masi atau bahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus air
Secara berkelompok, peserta didik berdis-kusi untukmengiden-tifikasi proses taha-pan siklus air. Hasil diskusi dapat berupa peta konsep sehingga mereka memahami konsep yang saling terkait dalam skema dinamika hidrosfer.
Mengasosiasi
Peserta didik diminta untuk memberi con-toh untuk membukti-kan kebenaran teori yang telah dipelaja-rinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga materi menjadi bermakna. Peserta didik juga dapat menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajarinya.
Peserta didik diminta untuk menganalisis tentang kehidupan manusia yang dipe-ngaruhi oleh dina-mika hidrosfer baik dalam wilayah yang sempit maupun luas, atau
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya
Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
Menunjukkan perilaku dan sikap meneri-ma, menghar-gai, dan melak-sanakan, disi-plin dan tang-gung jawab
Observasi:
Melihat
Memperhati-kan
Presentasi
kelompok
Sikap individu:
Kejujuran
Ketelitian
Kejujuran
Sikap ilmiah:
Kritis
Objektif, dan
Toleran
Menjelaskan tahapan proses terjadinya siklus air.
Menjelaskan perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi
Mengidentifika-si sungai berda-sarkan proses terjadinya dan sumber airnya
Menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai
Mengidentifika-si jenis-jenis rawa
Menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda
Menjelaskan perbedaan laut berdasarkan proses terjadi-nya, dan keda-lamannya
Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut.
Menunjukkan arus laut dunia
Mengidentifika-si manfaat arus laut dalam kehidupan
Mengidentifika-si faktor penye-bab kerusakan DAS
Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS
Proyek:
Peserta didik diberi tugas membuat siklus hidrologi
Observasi:
Peserta didik
mengamati pencemaran air sungai di daerah masing-masing
Portofolio:
Peserta didik membuat kli-ping manfaat dan pelesta-rian DAS
Tes:
Menilai pema-haman peserta didik dalam penguasaan materi tentang konsep Siklus air.Perairan darat, laut dan DAS serta potensinya
Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,
Membuat cata-tan hasil mem-baca hidrosfer dari berbagai sumber
Membuat lapo-ran dari film hidrosfer secara singkat
Membuat per-tanyaan ten-tang hidrosfer dengan berba-gai aspeknya
Membuat lapo-ran tertulis tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus air.
Aktivitas disku-si kelas tentang siklus hidrologi.
Kinerja:
Presentasi kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
Metodepenyajian
Mengomunikasi-kan
Peserta didik diminta untuk mengomunika-sikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan maupun lisan dileng-kapi dengan gambar, ilustrasi. Forum untukmenyampaikan gaga-san dapat mengguna-kan forum diskusi, diunggah di internet, lomba menulis arti-kel, dan lain-lain.
Bagi yang telah memi-liki kemampuan untuk menyediakan kompu-ter, peserta didik da-pat juga diminta un-tuk membuat kreati-vitas animasi atau audio visual tentang dinamika hidrosfer yang kemudian diunggah di internet.
3.7 Menganalisis mitigasi dan adaptasiben-cana alam dengan kajian geografi.
4.7 Menyajikan contoh pene-rapan miti-gasi dan cara beradaptasi terhadap bencana alam di lingkungan sekitar.
Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam
Jenis dan karakteristik bencana alam
Sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia
Usaha pengura-ngan resiko bencana alam
Kelembagaan penanggulangan bencana alam
Fakta:
Bencana alam
Bencana sosial
Konsep:
Prinsip:
Keseimbangan alam dan lingkungan
Faktor penyebab bencana alam dan bencana sosial.
Mengamati
Peserta didik diminta mem-baca buku teks pelajaran dan sumber lainnya yang memuat ulasan, gambar, ilus-trasi, dan animasi tentang jenis dan ka-rakteristik bencana alam, sebaran dae-rah rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya
Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
Observasi:
Melihat
Memperhati-kan
Presentasi
kelompok
Sikap individu:
Kejujuran
Ketelitian
Kejujuran
Sikap ilmiah:
Kritis
Objektif, dan
Toleran
Mengidentifi-kasi jenis dan karakteristik bencana alam,
Menunjukkan sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia,
Menjelaskan upaya pengura-ngan resiko bencana alam dan kelemba-gaan penanggu-langan bencana alam,
Proyek:
Peserta didik diberi tugas membuat mo-del langkah-langkah evakuasi dan menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.
Mengomunika-sikan hasil ana-lisis mitigasi dan adaptasi bencana dalam bentuk tulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi.
Mengomunika-sikan model langkah-langkah evakuasi dan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.
Kinerja:
Presentasi individu dan kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
MetodePenyajian
Prosedur:
Langkah-langkah dan upaya mengurangi resiko bencana
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan berita yang dimuat di koran atau majalah kemudiandipamer-kan di kelas sehingga peserta didik dapat bertukar informasi tentang perlunya mitigasi dan adaptasi bencana alam.
Menanya
Peserta didik diminta mengajukanperta-nyaan dan hipotesis (perorangan atau kelompok) tentang jenis dan karakteris-tik bencana alam, se-baran daerah rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengu-rangan resiko bencana alam dan kelemba-gaan penanggulangan bencana alam, atau
Peserta didik diminta mengajukan perta-nyaan tentang man-faat mitigasi dan adaptasi bencana alam.
Mengeksplorasi:
Peserta didikditugasi mencari informasi atau bahan untuk menjawab dan membuktikan hipotesis yang diajukan terkait dengan materi miti-gasi bencana alam.
Peserta didikditugasiuntuk berdiskusi se-cara berkelompok tentang langkah mi-tigasi dan adaptasi bencana alam (gempa, gunung api meletus, banjir, atau bentuk bencana lain-nya) jika terjadi di daerahnya.
Peserta didikditugasiuntuk membuatmo-del langkah-langkah evakuasi dan menen-tukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.
Mengasosiasi
Peserta didik diminta untuk menganalisis informasi dan data yang diperoleh baik dari bacaan maupun sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi bencana alam, atau
Peserta didik diminta untuk memberi contoh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi bencana yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata dilingkungan sekitar sehingga materi menjadi bermakna.
Mengomunikasikan
Peserta didikdiminta untuk mengomunika-sikan hasil analisis mitigasi dan adaptasi bencana dalam ben-tuk tulisan maupun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi.
Peserta didik diminta mengomunikasikanmodel langkah-lang-kah evakuasi dan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya. Forum komunikasi dapat menggunakan media diskusi atau diunggah di internet.
Menunjukkan perilaku dan sikap mene-rima, menghar-gai, dan melak-sanakan, disi-plin dan tanggung jawab
Mengidentifi-kasi manfaat mitigasi dan adaptasi bencana
Merancang dan membuat hipo-tesis tentang mitigasi bencana
Mengidentifi-kasi langkah mitigasi dan adaptasi bencana alam
Membuatmodel langkah-langkah evakuasi
Menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya
Menganalisis informasi dan data yang di-peroleh baik dari bacaan maupun sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi ben-cana alam, atau.
Memberi con-toh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi bencana yang telah dipelaja-rinya dengan gejala dan fe-nomena nyata di lingkungan sekitar
Observasi:
Peserta didik
mengamati buku teks pelajaran dan sumber lainnya yang memuat ulasan,gam-bar, ilustrasi, dan animasi tentang jenis dan karakteris-tik bencana alam, sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengu-rangan resiko bencana alam dan kelemba-gaan penanggu-langan bencana alam, atau
Portofolio:
Peserta didik membuat kliping
Tes:
Menilai pemahaman peserta didik dalam pengu-asaan materi tentang jenis dan karakte-ristik,seba-ran daerah rawan ben-cana alam di Indonesia
Menilai pemahaman peserta didik dalam pengu-asaan materi tentang usaha pengurangan resiko bencana alam serta kelembagaan penang gulangan bencana alam
Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda, tes uraian serta rubrik.
Peserta didik membuat simu-lasi mitigasi bencana alam di lingkungan sekolah
Lampiran 2:
Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Makassar
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X IIS/Ganjil
Topik : Aspek Geografi
Pertemuan Ke : 4 (dari 4 pertemuan)
Alokasi Waktu : 1 x 3 Jp
Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya.
Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami pengetahuan dasar geografi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan pengertian aspek fisik dan aspek sosial dalam geografi
Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam obyek studi geografi
Menganalisis cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi yang berkaitan dengan aspek fisik dan aspek sosial geografi
4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Indikator
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi kaitannya dengan obyek studi geografi
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi yang berkaitan dengan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:
Menjelaskan pengertian aspek fisik dan aspek sosial dalam geografi
Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menentukan aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam obyek studi geografi
Menentukan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi yang dengan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi kaitannya dengan obyek studi geografi
Menyajikan informasi aspek fisik dan aspek sosial geografi yang berkaitan dengan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya
Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran
1. Fakta
Fenomena alam: contoh peristiwa cuaca/iklim, bencana gempa bumi, tsunami, banjir tanah longsor, kekeringan.
Fenomena cuaca
Fenomena Kekeringan
Fenomena Kebakaran Hutan
Fenomena Banjir
Fenomena erupsi gunung api
Fenomena Stunami
Fenomena sosial : kehidupan sehari-hari, kelaparan, kepadatan penduduk, migrasi penduduk, perumahan, tawuran, kemacetan lalu lintas, dll
Fenomena Penduduk
Fenomena Pola Keruangan
Fenomena Pertanian
Fenomena Transportasi
Konsep
Geografi memiliki cara berfikir yang khas dan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain karena geografi menekankan pembahasanya pada aspek-aspek fisik dan sosial dalam hubungan saling berhubungan konsep esensial geografi (lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi, aglomerasi, interaksi interdependensi, keterkaitan keruangan, nilai kegunaan, diferensiasi area dan pola)
Aspek geografi terbagi atas aspek fisik dan aspek sosial geografi
Aspek fisik artinya segala yang berhubungan dengan gejala geosfir. Geosfir meliputi gejala lithosfir, atmosfir, hidrosfir, biosfir.
Aspek sosial artinya segala berhubungan dengan kegiatan manusia secara sosial, ekonomi dan budaya meliputi gejala antroposfir
Prinsip
Objek studi geografi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu:
Objek studi material geografi
Objek material geografi adalah Geosfer yang terdiri atas: Litosfer, Atmosfer, Hidrosfer, Biosfer, dan Antroposfer
Objek studi formal geografi
Objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi. Gejala tersebut baik berupa keadaan fisik maupun keadaan sosialnya
Prosedural
Langkah-langkah pengamatan terhadap aspek aspek fisik dan aspek sosial geografi
Hubungan antara ilmu Geografi dengan ilmu bantu dan ilmu penunjang Geografi
.
Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran: Inkuiri (siswa melakukan observasi untuk mencari jawaban atau menyelesaikankan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis
Pendekatan: Saintifik (melakukan/menerapkan langkah-langkah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan menyajikan informasi
Metode : tanya jawab, penugasan dan diskusi.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media :
Bahan presentasi (Power Point) Aspek Geografi
Encarta tahun 2012
Peta, gambar(chart) dan cuplikan film
Alat/Bahan :
LCD Proyektor,
Karton manila,
Spidol
Sumber Belajar:
Danang Endarto, 2009 dkk. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X, Pusbuk BSE
Bambang Utoyo, 2009 Geografi Pembuka Cakrawala Dunia Untuk Kelas X SMA/MA
Microsoft Student 2008
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.org
Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
Guru merefleksi pembelajaran sebelumnya
Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan peristiwa penting yang pernah terjadi dan mengaitkan peristiwa tersebut dengan aspek geografi serta ilmu yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Guru mengaitkan hal-hal yang dikemukakan peserta didik dengan materi yang akan dipelajari.
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
20 menit
Kegiatan Inti
Penyajian Fenomena/mengamati
Peserta didik melihat, mengamati, menyimak, mendengar berbagai tayangan gambar, peta dan cuplikan film peristiwa yang masih hangat seperti gunung meletus, pesawat jatuh, aspek fisik dan aspek sosial geografi.
Peserta didik mengamati, melihat, menyimak, mendengar tayangan slide presentasi, tentang aspek geografi
Peserta didik melakukan kegiatan membaca berbagai sumber tentang aspek fisik dan aspek sosial geografi
Guru menilai keaktifan peserta didik dalam kelompok.
Menanya/menyusun hipotesis
Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai apa yang belum mereka pahami atau ingin mengetahui lebih jauh tentang aspek fisik dan aspek sosial dalam geografi.
Guru membimbing/mendorong peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan peristiwa yang masih hangat terjadi baik hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik
Guru membantu peserta didik dalam menyusun pertanyaan dan mengajukan pertanyaan secara mandiri (hipotesis) berkaitan dengan aspek fisik dan sosial di lingkungan sekitar sekolah
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik lain yang ingin menanggapi atau menjawab pertanyaan temannya.
Mengumpulkan data/eksperimen/eksplorasi
Secara berkelompok peserta didik diminta mengunjungi titik/lokasi yang telah ditentukan di lingkungan sekitar sekolah
Peserta didik mengumpulkan informasi dan mencatat sedikitnya sepuluh macam obyek yang ada di sekitar lokasi/titik yang dikunjungi
Setelah mengumpulkan informaasi peserta didik kembali ke kelas dan duduk berdasarkan kelompoknya.
Guru menilai kemampuan aktivitas peserta didik dalam hal: mengumpulkan data/informasi aspek geografi
Menganalisis data/mengasosiasi
Secara berkelompok peserta didik diminta mendiskusikan sepuluh obyek yang telah dikumpulkan.
Peserta didik diminta menentukan keterkaitan antara sepuluh obyek yang telah diamati dengan aspek fisik dan atau aspek sosial .
Peserta didik diminta menentukan keterkaitan antara sepuluh obyek dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas obyek tersebut.
Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan menentukan aspek geografi yang sesuai dengan tayangan.
Menyimpulkan dan mengomunikasikan
Menyimpulkan sepuluh macam obyek yang telah dianalisis aspek geografinya dan kaitanya disiplin ilmu pengetahuan yang membahas obyek tersebut
Menuliskan rusmusan kesimpulan dalam bentuk tabel di atas kertas karton dan memajangnya pada diding kelas
Secara bergiliran setiap kelompok mempresentikasikan/mengemukakan hasil kesimpulan.
Kelompok lain dapat memberi penilaian, pertanyaan dan tanggapandan
Guru memberikan penguatan, koreksi dan refleksi hasil diskusi
Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
90 menit
Penutup
Guru meminta peserta didik menyimpulkan aspek fisik dan aspek sosial geografi, obyek studi geografi dan cabang ilmu serta ilmu bantu geografi
Penilaian
Umpan balik dan tindak lanjut
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR)
Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang tata surya dan jagad raya
25 menit
Makassar, 27 Mei 2014
Mengetahui,
Kepala ……………. Guru Mata Pelajaran Geografi
--------------------------------------- ----------------------------------
Penilaian
Jenis/teknik penilaian
Penilaian sikap melalui pengamatan
Penilaian pengetahuan melaui tes (tertulis) dan penugasan
Penilaian keterampilan melalui tes praktik dan proyek
Bentuk instrumen dan instrumen
Lembar pengamatan dan soal Pilihan Ganda
Pedoman penskoran
Lampiran
Lembar penilaian Sikap
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Program : X/IIS
Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1
No.
Nama Peserta Didik
Kriteria Sikap
Profil Sikap
Semangat Belajar
Santun
Peduli
1
2
3
4
5
...
...
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Program : X/IIS
Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1
No
Nama Peserta didik
Observasi
Kinerja Presentasi
Jml
Skor
Nilai
Akt
Tgjwb
Kerjsm
Prnsrt
Visual
Isi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Agus Suhanda
4
4
3
4
3
3
21
Keterangan pengisian skor :
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Penilaian Pengetahuan
1) Penugasan/Proyek
Tugas Proyek
Buatlah rancangan proyek untuk membuat tabel data obyek berkaitan dengan aspek fisik dan aspek sosial geografi
Tentukan lokasi/titik di sekitar lingkungan sekolah untuk mengambil data terkait tugas proyek.
Lakukan tugas proyek ini secara berkelompok (kelompok sesuai dengan kelompok belajar di kelas) untuk menghasilkan data aspek fisik dan aspek sosial geografi yang terdapat pada lokasi/titik pemantauan.
Laporkan hasil yang kamu peroleh dalam suatu laporan yang sistematis meliputi:
Judul
lokasi
Tujuan proyek
Alat dan bahan
Cara kerja
Hasil yang diperoleh, sertakan gambar hasil mengumpulkan data serta data-data lainnya yang relevan
Kesimpulan
Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Geografi
Materi : Aspek Fisik dan aspek sosial geografi.
Hari/Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
Kelas :
No.
Aspek
Hasil Penilaian
Baik (Skor 3)
Cukup (Skor 2)
Kurang
(Skor 1)
1
PERENCANAAN :
Merumuskan judul
Menentukan tujuan
Menentukan sumber informasi
Memilih sumber informasi
2
PELAKSANAAN
Menggunakan alat dan bahan untuk menyajikan data lengkap dan informatif mengenai aspek fisik dan aspek sosial geografi.
Melakukan pengecekan dengan pengamatan terhadap berbagai sumber informasi
Menyajikan hasil pengumpulan data dalam bentuk tabel dan gambar yang komunikatif
Mencatat data-data yang relevan
3
LAPORAN PROYEK
Kelengkapan sistematika
Tingkat keberhasilan dalam mendata terkait tugas proyek
Kelengkapan data dan hasil pendataan tugas proyek
Skor Maksimum
33
Nilai = Skor Perolehan× 100
33
2). Soal Uraian/Isian
Amatilah dua gambar di bawah selanjutnya jawablah pertanyaannya !
Gambar 1
Gambar 2
1.Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar satu ?
Alam ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kehidupannya ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar dua ?
Alam ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kehidupan …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
4.Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5.Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 !
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lengkapi skema dibawah ini !
……………………………………………………………….1. …………………………………………………………2.…………………………………………………………3.…………………………………………………………4.…………………………………………………………Contohnya:……………………………………………………………….Contohnya:1 …………………………………………………………2.………………………………………………………3.………………………………………………………Objek Geografi
……………………………………………………………….
1. …………………………………………………………
2.…………………………………………………………
3.…………………………………………………………
4.…………………………………………………………
Contohnya:
……………………………………………………………….
Contohnya:
1 …………………………………………………………
2.………………………………………………………
3.………………………………………………………
Objek Geografi
Lengkapilah Tabel berikut ini
Isilah matriks berikut dan sesuaikan antara fenomena/gejala geografi termasuk pada aspek apa dan cabang ilmu/ilmu bantu geografi yang sesuai.
FENOMENA
ASPEK GEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api
Hutan hujan tropis
Membuat peta
Tsunami pantai selatan Pulau Jawa
Urbanisasi
Siklus hidrologi
Abrasi air laut
Permukiman kumuh
Jenis dan warna tanah
Angin dan cuaca
Untuk mendalami cabang ilmu dan ilmu bantu geografi lengkapilah matriks dibawah ini !
NAMA ILMU
KAJIAN ILMUNYA
ASPEK
Geografi Manusia (antropogeografi)
Geografi Sejarah
Kartografi
Geografi Matematika
Etnografi
Biogeografi
Geomorfologi
Hidrologi
Pedologi
Klimatologi
3). Soal Pilihan Ganda
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini !
Gejala geosfer:
terjadinya bencana alam
perubahan cuaca dan iklim
persebaran permukiman
terjadinya urbanisasi
perkembangan jumlah penduduk
Aspek geosfer sosial di tunjukkan nomor ….
(1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)
(1), (2), dan (5) E. (3), (4), dan (5)
(1), (3), dan (4)
Fenomena geosfer :
Gunung Bromo melontarkan pasir dan debu
Tsunami melanda Nangro Aceh Darussalam
Banjir bandang melanda China
Badai salju melanda kawasan China
Angin topan menerjang wilayah Filifina
Aspek fisik yang berkaitan dengan fenomena lithosfer terdapat pada nomor….
(1) dan (2) E. (3) dan (5)
(1) dan (3) D. (4) dan (5)
(2) dan (4)
Peristiwa gunung meletus, gempa bumi, dan longsor yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan….
Atmosfer D. Biosfer
Lithosfer E. Antroposfer
Hidrosfer
Gejala geosfer :
Perubahan musim
Bencana banjir dan longsor
Bencana gempa dan tsunami
Perkembangan jumlah penduduk
Perkembangan permukiman
Nomor yang menunjukkan aspek fisik adalah .…
(1), (2) dan (3)
(1), (2) dan (5)
(1), (4) dan (5)
(2), (3) dan (4)
(3), (4) dan (5)
Fenomena geosfer :
Evakuasi korban bencana
Meningkatkannya arus urbanisasi
Mobilitas penduduk
Perubahan iklim global
Musim kemarau panjang
Yang termasuk aspek sosial terdapat pada nomor….
(1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)
(1), (2), dan (4) E. (3), (4), dan (5)
(1), (3), dan (5)
Cabang ilmu geografi yang mempelajari persebaran ras dan suku-suku bangsa yang ada di dunia adalah....
Geografi manusia D. Geografi penduduk
Demografi E. Biogeografi
Antropogeografi
Kajian utama geografi meliputi dua aspek yaitu....
Formal dan ekonomi D. Ekonomi dan fisik
Material dan formal E. Fisik dan sosial
Sosial dan material
Geografi fisik dan geografi sosial berkaitan dengan
Bahan yang menjadi kajian geografi
Ruang lingkup kajian geografi
Pendekatan dalam kajian materi geografi
Asfek penekanan kajian gegrafi
Materi pokok yang dikaji geografi
Secara garis besar geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu geografi ….
fisik dan geografi manusia D. alam dan geografi regional
regional dan geografi topikal E. budaya dan geografi sosial
regional dan geografi fisik
Cabang geografi yang mempelajari tentang persebaran mahluk hidup di permukaan bumi adalah....
Antropogegrafi D. Geofisika
Biogeografi E. Hidrografi
Geomorfologi
Relokasi warga Muara Baru yang terkena banjir ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Marunda Cilincing-Jakarta Utara atas dasar pertimbangan lokasi baru terletak di pantai, tidak tergerus abrasi, tidak pernah banjir, reliefnya datar, dan akses jalan baik sehingga mudah dijangkau walaupun agak macet. Dasar pertimbangan tersebut dalam studi geografi termasuk … .
aspek antroposfer.
aspek biosfer.
aspek hidrosfer.
aspek atmosfer.
aspek litosfer
Lingkungan hidup manusia terdiri atas....
Litosfer dan hidrosfer
Atmosfer, hidrosfer dan biosfer
Hidrosfer, Atmosfer, litosfer biosfer dan antroposfer
Hidrologi, pedologi dan geologi
Geomorfologi, pedologi dan klimatologi
Perbedaan geografi dengan ilmu lain adalah pada ………..
Obyek formalnya D. Metodenya
Bidang kajinya E. Obyek Materialnya
Subyek penelitiannya
Ilmu penunjang geografi yang mempelajari tentang peta adalah :
Oceanografi D. Kaligrafi
Logografi E. Hidrologi
Kartografi
Cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang tanah sebagai bagian dari alam yang berada di muka bumi adalah …
ilmu tanah terapan D. ekologi
geologi E. botani
pedologi
PEDOMAN PENSKORAN DAN KUNCI JAWABAN
Penilaian Sikap
Kode nilai/Predikat:
4 = SB (Sangat baik)
3 = B (Baik)
2 = C (Cukup)
1 = K (Kurang)
Penentuan nilai didasarkan pada nilai yang sering muncul (modus), bukan dengan rata-rata.
Penilaian pengamatan observasi dan kinerja presentasi
Kode nilai/Predikat:
4 = SB (Sangat baik)
3 = B (Baik)
2 = C (Cukup)
1 = K (Kurang)
Penentuan nilai didasarkan pada nilai yang sering muncul (modus), bukan dengan rata-rata
Penilaian Pengetahuan
1) Penugasan/Proyek
Nilai = Skor Perolehan × 4
33
Kode nilai/Predikat:
3.25 - 4.00 = SB (Sangat baik)
2.50 – 3.24 = B (Baik)
1.75 – 2.49 = C (Cukup)
1.00 – 1.74 = K (Kurang)
2) Soal Uraian/Isian
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 :
Alam daerah dataran rendah dengan fenomena tanaman, seperti pohon kelapa
Kehidupannya terdapat tempat tinggal penduduk (permukiman)
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 :
Alam tebing lereng yang sebagian lahannya tererosi, terdapat juga fenomena beberapa jenis tanaman.
Kehidupan : terdapat tempat tinggal/ permukiman penduduk
Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Kesamaanalam,memiliki beberapa jenis tanaman/vegetasi,kesamaan kehidupan: terdapat pemukiman
Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2
Perbedaan alam, topografi yang berbeda, kondisi topografi dan jenis tanaman yang berbedaKehidupan : kondisi pemukiman yang berbeda
Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2
Kondisi alam yang berbeda pada gambar 1 dan 2, menyebabkan manusia melalukan interaksi sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Contoh Daerah dataran rendah dengan tanah datar memudahkan manusia membangun pemukimannya, namun daerah tebing manusia membutuhkan tempat yang datar untuk membangun pemukimannya, dan memiliki resiko lahan
Kode/Predikat
Jumlah jawaban Benar X 4
10
Melengkapi Skema/bagan
Obyek studi geografi
Obyek material
Litosfer
Atmosfer
Hidrosfer
Biosfer
Antroposfer
Obyek formal
Keruangan/spasial (korologi)
Kelingkungan/ekologi
Kompleks wilayah
Kode/Predikat
Jumlah jawaban Benar X 4
10
Jawaban Mengisi/melengkapi Tabel
FENOMENA
ASPEK GEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api
Fisik
Vulkanologi
Hutan hujan tropis
Fisik
Biogeografi
Membuat peta
Fisik
Geodesi/kartografi
Tsunami pantai selatan pulau Jawa
Fisik
Geologi
Urbanisasi
Sosial
Demografi
Siklus hidrologi
Fisik
Hidrologi
Abrasi air laut
Fisik
Oseanografi
Permukiman kumuh
Sosial
Geografi manusia
Jenis dan warna tanah
Fisik
Pedologi
Angin dan cuaca
Fisik
Meteorologi/klimatologi
Kode/Predikat
Jumlah jawaban Benar X 4
20
Jawaban
NAMA ILMU
KAJIAN ILMUNYA
ASPEK
Geografi manusia (antropogeografi)
Cabang geografi yang mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lain, serta bagaimana manusia berperan di dunia
Sosial
Geografi sejarah
Cabang geografi yang mencari penjelasan tentang bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi
Sosial
Kartografi
Kajian dalam cabang ilmu tehnik geografi yang mempelajari tentang presentasi permukaan bumi dengan symbol abstrak
Fisik
Geografi Matematika
Merupakan ilmu hasil interaksi antara geografi dan matematika
Fisik
Etnografi
Merupakan disiplin ilmu hasil interaksi antara geografi dan antropologi
Sosial
Biogeografi
Merupakan hasil interaksi antara geografi dan biologi
Fisik
Geomorfologi
Cabang geografi yang mempelajari bentuk bentuk permuka bumi dan penafsirannya terhadap proses terbentuknya
Fisik
Hidrologi
Cabang geografi yang mempelajari air di bumi, mengenai terjadinya, sirkulasinya, distribusinya dan terbentuknya serta sifat fisik dan kimia
Fisik
Pedologi
Cabang geografi yang mempelajari Tanah antara lain proses terbentuknya dan jenis jenisnya
Fisik
Klimatologi
Cabang geografi yang mempelajari Iklim meliputi ciri, sebab terjadinya dan pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan suatu wilayah
Fisik
Kode/Predikat
Jumlah jawaban Benar X 4
20
KUNCI JAWABAN
1. E 11. E
2. A 12. C
3. B 13. A
4. A 14. C
5. A 15. C
6. C
7. E
8. D
9. A
10. E
Predikat : Jumlah soal benar X 4
15