Perencanaan Fasilitas - II Ir. Agustina Shinta, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email: shint4_71ub@
[email protected] yahoo.com
MODUL
1. PERENCANAAN LAYOUT/TATA LAYOUT/TATA LETAK PABRIK
9
Perencanaan layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi. Tujuan pelaksanaan layout itu sendiri adalah untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas fasilitas-fasiltas produksi. Layout diperlukan dalam perusahaan karena : 1. Adanya perubahan desain produk : Perubahan pada desain produk akan menyebabkan pula perubahan dalam proses operasi yang dilakukan. Perubahan ini dapat berupa perubahan dalam skala yang ringan maupun dalam skala besar, tergantung pada sifat perubahan yang ada. Perubahan pelaksanaan proses produksi ini betapapun kecilnya akan berakibat kepada kesesuaian tata letak yang dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Hal ini apabila dibiarkan dalam jangka yang sangat panjang akan berakibat kepada turunnya produktivitas dari perusahaan. 2. Adanya produk baru : Timbulnya jenis produksi baru juga akan menimbulkan masalah pada tata letak pabrik. Apabila proses produksi untuk produk baru ini agak sama atau hampir mirip dengan proses produksi dari produk yang sudah ada, maka perubahan pelaksanaan proses produksi yang ada dalam perusahaan tersebut mungkin tidak terlalu besar atau terlalu banyak. Namun bila proses produksi baru ini berbeda dengan proses produk yang lama, maka pertimbangan untuk membentuk bagian-bagian tersendiri dapat saja dilakukan. Hal ini disebabkan karena perubahan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan akan menjadi cukup besar. 3. Adanya perubahan volume permintaan : Terdapatnya perubahan-perubahan dari volume permintaan terhadap produk perusahaan tersebut akan berakibat pula terhadap penyesuaian tata letak yang sudah dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan tersebut sampai dengan sebelum terjadinya perubahan permintaan produk perusahaan tersebut.
is
n
is
b
ri
g
A
n
a
a
h
sa
u
er
P
m
la
a
D
si
ra
e
p
O
n
a
id
ks
u
d
ro
P
en
m
je
a
n
a
M
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
Perubahan volume permintaan ini baik perubahan itu merupakan kenaikan permintaan maupun penurunan permintaan akan selalu mengakibatkan terhadap terjadinya tingkat produksi dari perusahaan yang bersangkutan tersebut. Adanya kenaikan di dalam permintaan produk perusahaan akan mengakibatkan perusahaan tersebut menaikan tingkat produksinya guna menutup adanya kenaikan permintaan ini. Bahkan apabila kenaikan yang terjadi dianggap begitu besar oleh perusahaan yang bersangkutan harus berusaha untuk dapat menyusun tata letak yang tepat bagi perusahaannya. Terjadinya penurunan permintaan terhadap produk yang diproduksi oleh perusahaan juga akan berakibat terjadinya penurunan tingkat produksi yang ada di dalam perusahaan tersebut. Penurunan tingkat produksi ini akan dapat mengakibatkan terjadinya pelaksanaan tingkat produksi berada jauh di bawah kapasitas normal, sehingga akan mengakibatkan terdapatnya tingkat biaya perunit yang cukup tinggi. Dalam keadaan seperti ini, apabila penurunan permintaan produk perusahaan ini diperkirakan tidak akan naik lagi, atau bahkan akan terus menurun, maka pada umumnya manajemen perusahaan ini akan berusaha untuk mengurangi luas perusahaan dengan jalan mengurangi sarana dan fasilitas produksi yang tersedia untuk memproduksikan produk tersebut. Hal ini akan dilaksanakan dengan tujuan agar tingkat produksi yang dilaksanakan di dalam perusahaan akan kembali pada tingkat produksi normal, menurut luas perusahaan yang baru. Pengurangan luas perusahaan tentunya akan berakibat kepada diperlukannya penyusunan tata letak pabrik yang baru, sehingga tata letak yang dipergunakan pada luas perusahaan yang baru dapat sesuai dengan kegiatan produksi dalam perusahaan ini. 4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan : dalam suatu perusahaan dibutuhkan kenyamanan bagi para pegawainya, oleh karena itu apabila suatu lingkungan kerja tidak bisa memberikan kenyamanan bagi para pegawainya maka dibutuhkan perencanaan tata letak dan layout yang baik agar para pegawai bisa bekerja dengan nyaman dan maksimal. 5. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman : dalam suatu perusahaan, fasilitas yang digunakan dalam proses produksi memiliki masa atau nilai ekonomisnya, apabila fasilitas tersebut tidak diganti sedangkan jaman semakin lama semakin berkembang maka hal tersebut akan berdampak kerugian pada perusahaan itu sendiri, karena akan menambah biaya jam kerja pegawai yang semakin lama. 6. Penghematan biaya : dalam suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan tata letak dan layout yang optimal, seperti pada fasilitas yang tidak dibutuhkan dalam proses produksi tidak perlu dibeli sehingga bisa menghemat biaya pengeluaran suatu perusahaan. 7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi : dengan adanya perencanaan tata letak dan layout pabrik diharapkan dapat mengurangi kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi pada para pegawai. Sehingga diperlukan perencanaan yang tepat agar hal yang tidak diharapkan tersebut tidak terjadi. Perubahan Kapasaitas Produksi : Menurun atau naiknya kapasitas produksi ekstrim akan menuntut pula suatu perubahan pada tata letak pabrik yang telah ada. Pertambahan produksi diluar perhitungan semula dapat mengakibatkan bertambahnya kebutuhan sejumlah mesin baru. Keberadaan mesin-mesin baru ini menimbulkan masalah peletakan mesin-mesin tersebut pada tata letak yang sudah ada. Sebaliknya, bila tingkat produksi menurun secara drastis maka perlu dilakukan pertimbangan suatu proses yang berbeda dari proses tingkat produksi Page 2 of 9
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
yang lebih tinggi. Hal ini akan mengakibatkan pula terjadinya perubahan dalam tata letak yang ada. Pengaruh ini akan bertambah besar jika perubahan produksi diiringi juga dengan perubahan terhadap proses produksi dilakukan.
2. KRITERIA PENYUSUNAN LAYOUT Berikut kriteria penyusunan layout, antara lain: 1. Jarak angkut yang minimum maksudnya semakin dekat suatu lokasi produk dengan tempat penjualan dan tempat para konsumen dapat memudahkan pendistribusian produk sehingga bisa mengurangi biaya pengeluaran dan memberikan keuntungan yang lebih banyak. 2. Penggunaan ruang yang efektif maksudnya perencanaan tata letak dan layout pabrik yang telah disusun sebaiknya sesuai dengan tahapan produksi. Misalnya setelah produk susu di kemas dan bisa di pasarkan tahap selanjutnya produk tersebut di uji kualitasnya terlebih dahulu. Antara ruang uji kualitas dengan pengemasan diletakkan berdekatan sehingga bisa mengefisienkan waktu. 3. Keselamatan barang-barang yang diangkut, sama halnya dengan penggunaan ruang yang efektif, keselamatan barang-barang yang siap diproduksi sangat bergantung pada tata letak ruang pada perusahaan sehingga bisa mengurangi permasalahan yang mungkin bisa saja terjadi seperti para pegawai yang akan mengangkut produk yang siap dipasarkan ke outlet-outlet yang lainnya ketika membawa hasil produksi dari tempat penyimpanan ke truk yang akan membawa produk tersebut, kemasan produk mengalami sobek atau penyok ketika akan dibawa ke truk tersebut sehingga dibutuhkan jarak yang dekat antara tempat penyimpanan dengan tempat parkiran truk yang akan mendistribusikan produk. 4. Fleksibel yakni seperti yang telah kita ketahui perkembangan teknologi dari jaman ke jaman selalu membawa perubahan-perubahan atau perkembangan didalam teknik dari manufacturing. Adanya perubahan teknologi, proses, mesinmesin dan bahan-bahan yang digunakan akan memerlukan tata letak yang baru. Perubahan tata letak ini mungkin merupakan perubahan keseluruhan pabrik atau sebagian saja sehingga diharapkan perencanaan tersebut bisa fleksibel atau dapat disesuaikan dengan keadaan yang ada. 5. Kemungkinan ekspansi masa depan yakni suatu perusahaan bisa memasukkan data mengenai rencana masa depan bisnis. Perusahaan dapat mendiskusikan rencana untuk ekspansi masa depan dalam hal lokasi, produk atau jasa baru yang diantisipasi akan ditawarkan dalam waktu dekat, atau rencana untuk merestrukturisasi operasi sebagai bagian dari strategi untuk memastikan keberhasilan lanjutan dari bisnis. 6. Biaya diusahakan serendah mungkin yakni dengan adanya perencanaan yang direncanakan terlebih dahulu diharapkan bisa menekan biaya operasional yang akan dikeluarkan sehingga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan bukan kerugian. 7. Aliran material yang baik peranan tata letak fasilitas adalah untuk membentuk aliran material ataupun tenaga kerja menjadi lancar dan minimum sehingga proses produksi dapat berlangsung secara efisien. Aliran material atau bahan di dalam pabrik merupakan urat nadi produksi. Oleh sebab itu tata letak haruslah dirancang sesuai dengan matang sehingga tidak menimbulkan pola aliran yang simpang siur. Page 3 of 9
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
3. DASAR PENGETAHUAN LAYOUT Dasar Pengetahuan Layout : 1. Atas dasar proses : cara pengaturan atas dasar proses, tipe dan karateristik dari pertaian produksi merupakan faktor yang penting dalam pengaturan tata letak fasilitias. 2. Atas dasar produk : cara pengaturan atas dasar produk, jenis pekerjaan yang harus dilakukan pad aproduk merupakan faktor penting dalam penempatan fasilitas pabrik. Pemilhan rencana dasar yang akan dipergunakan dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi jenis produk atau tipe manufacturing yang akandigunakan mampunyai pengaruh yang cukup besar. Cara pengaturan atas dasar proses, tipe dan karakteristik dari peralatan produksi adalah faktor yang menentukan dalam pengaturan tata letak fasilitas. Mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai karakteristik serupa biasanya dikelompokkan menjadi satu.
Langkah-Langkah Perencanaan Layout : 1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut 2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesinmesinnya. 3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.
Klasifikasi Perencanaan Layout : 1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada 2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru 3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi 4. Pembangunan pabrik baru (Suryadi, 2012)
4. MACAM-MACAM LAYOUT Macam-macam layout antara lain sebagai berikut: 1. Produk layout adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Tipe layout produk ini merupakan tipe paling popular dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara missal dengan tipe produk relative kecil dan standar untuk jangka waktu yang relative lama. Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi.
Page 4 of 9
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
2. Proses layout adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang tertentu.Layout berdasarkan aliran proses, sering juga dikenal sebagai yaitu proses pengaturan dan penempatan semua “functional layout” , fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian.Layout proses mempunyai keuntungan tertentu jika produk yang dihasilkan memiliki banyak tipe dengan jumlah yang relatif kecil (limited ) dan memerlukan banyak pengawasan selama satu urutan operasi (sekali proses produksi).
3. Fixed position (layout kelompok) adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan. Contoh fixed layout :
Page 5 of 9
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
4.
Layout Posisi Tetap adalah pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin-mesin, manusia serta komponen kecil lainnya akan bergerak atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.
5.
Layout bentuk-U adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir berada pada posisi yang sama, keuntungan yang terbesar dan terpenting dari tata letak seperti ini adalah fleksibelitasnya untuk menambah atau mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan bila harus menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi atau perubahan permintaan.
6.
Layout gabungan garis dan proses sering dijumpai dalam pengaturan tata letak fasilitas pabrik adalah dengan cara mengkombinasikan kedua tipe layout,yaitu layout proses dan layout produk. Penggabungan ini dengan cara penempatan mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut tipe mesin yang sama atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan proses. Sedangkan pengaturan masing-masing departemen berdasarkan urutan operasi atau pengerjaan dari produk yang akan dibuat atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan produk.
7.
Layout gabungan garis dan bentuk-U, cara penggabungan seperti ini, alokasi operasi di antara pekerja sebagai respon variasi jumlah produksi dapat dicapai. (Wungkar, 2009)
5. PRINSIP PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK
Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik yang terencana dengan baik, dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai berikut : 1. Prinsip Integrasi Secara Total Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dariseluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih besar. 2. Prinsip Perpindahan Jarak Yang Paling Minimal Dalam proses pemindahan bahan darisatu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak perpindahan tersebut. 3. Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja Aliran kerja yang baik adalah aliran konstandengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan dalam proses produksi 4. Prinsip Pemanfaatan Ruangan Pengaturan ruangan yang akan dipakai secara optimumdengan Page 6 of 9
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space) 5. Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja Tata letak yang baik akan dapat membuatsuasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkanmoral karyawan. 6. Prinsip Integrasi Secara Total Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dariseluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih besar
Beberapa hal yang dapat membantu dalam perencanaan Lay Out: a. Atap cukup tinggi, hal ini akan memudahkan perusahaan di dalam mengaturpenerangan dan sirkulasi udara. b. Gang-gang cukup lebar, akan memudahkan arus barang dan manusia, dan jugamemudahkan perawatan fasilitas perusahaan c. Daya tahan lantai & bangunan, sangat berguna apabila perusahaan memilihbangunan berlantai lebih dari satu (bangunan bertingkat).Penting juga bilaperusahaan menggunakan mesin atau fasilitas lain yang berat d. Dudukan mesin yang fleksibel, penting untuk memudahkan perawatan danpergantian mesin misalnya e. Fleksibel untuk kondisi ‘Emergency’, Dll Jenis-jenis Bangunan yang dapat dipilih: a. Bangunan Berlantai Tunggal - Keunggulan: 1. Fleksibel / Lebih mudah diperluas, karena tidak tergantung pondasibangunan misalnya 2. Pergerakan material & manusia lebih murah dan mudah, karena tidakperlu naik turun tangga/lift 3. Cocok untuk peralatan-peralatan berat, dalam arti memudahkanpemasangan dan operasional kerja, serta dapat mengurangi bebanbangunan 4. Cocok untuk produksi masa, karena untuk produksi ini umumnyamenggunakan seragkaian mesin dan roda berjalan yang saling berkaitandan membutuhkan ruangan yang luas 5. Pengawasan lebih mudah 1. 2. 3. 4.
Kelemahan: Perlu lahan yang luas Penerangan harus cukup Ventilasi / AC harus cukup Sisi artistik atau estetika yang kurang
b. Bangunan Bertingkat - Keunggulan: 1. Tidak terlalu memerlukan lahan yang luas karena perluasan tempat usahadapat dilakukan dengan menambah lantai 2. Lebih cocok untuk perusahaan jasa, karena perusahaan jasa umumnyatidak banyak membutuhkan mesin-mesin dan lebih mengutamakan pelayana 3. Bangunan lebih menarik untuk konsumen, motivasi karyawan, dll - Kelemahan: 1. Investasi Bangunan cukup tinggi / mahal, karena memerlukan pondasi yanglebih baik dan material yang cenderung lebih mahal (untuk tangga dan liftmisalnya) Page 7 of 9
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
2. Sulit diperluas, karena sangat tergantung kekuatan pondasi dan juga peraturanpemerintah 3. Penanganan material lebih sulit, karena pergerakan bahan menuntut naik danturun lantai, sehingga tidak mungkin menggunakan roda berjalan, hanyamengandalkan lift saja 4. Penerangan alam berkurang, karena terhalang oleh lantai-lantai di atasnya 5. Pengawasan cukup sulit, dalam arti membutuhkan pengawasan untuk tiaplantainya 6. Masalah keamanan, karena semakin tinggi bangunan masalah keamanan dankeselamatan yang muncul juga akan semakin besar c. Tipe Bangunan Lainnya - Faktor-faktor yang mempengaruhi: 1. Biaya lahan & bangunan 2. Sarana & prasarana pendukung (komunikasi, k. mandi) 3. Keamanan 4. Karakteristik produk & perubahannya 5. Material handling
6. SISTEM MATERIAL HANDLING Material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut dan meletakkan bahan-bahan atau barang-barang dalam proses didalam pabrik sampai pada saat barang jadi / produk akan dikeluarkan dalam pabrik. Biaya material handling terdiri atas : upah untuk orang yang memindahkan bahan ( material handler ) , biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan dan biaya-biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam produksi untuk mengerjakan produk hasilnya. Dari biaya handling ada sebagian yang termasuk biaya langsung (direct cost ) dan sebagian biaya tidak langsung (indirect cost ). Tujuan Material Handler menurut Meyers ( 1993) adalah sebagai berikut: 1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhdap material. 2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja 3. meningkatkan produktivitas 4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas 5. mengurangi bobot mati 6. sebagai pengawasan persediaan Pertimbangan perancangan sistem material handling yaitu: Karakteristik material Sifat fisik = Dapat berupa benda padat, cair atau gas. Ukuran = Seberapa besar volumenya, panjang, lebar serta tinggi dari material/barang. Berat = Per buah, per kotak atau per unit volume. Bentuk = Berupa alat panjang, persegi, bulat dan sebagainya. Kondisi = Dalam keadaan panas, dingin, kering, basah dan sebagainya. Resiko keamanan = apakah mudah meledak, beracun, mudah pecah, mudah patah, dan sebagainya.
Page 8 of 9
Brawijaya University
PERENCANAAN FASILITAS II
2012
REFERENSI Jay Heizer dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi . Salemba Empat. Jakarta
PROPAGASI 1. Jelaskan tentang perencanaan lokasi pabrik dan perencanaan lay out pabrik, disertai sumbernya ! 2. Jelaskan tentang sistem material handling, sebutkan sumbernya ! 3. Berdasarkan tugas pembelajaran 1 No. 3. Setiap kelompok membuat suatu contoh kasus dari industri acuan dengan metode penentuan lokasi pabrik yang menggunakan metode perbandingan biaya dan metode Break Even Point (BEP). Kemudian membuat perencanaan tata letak (layout) fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik. Analisa dan intepretasikan hasil perhitungan tersebut.
Page 9 of 9