UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
MODUL 2 ANALISIS PROSES PRODUK
2.1 Deskripsi
Jika perusahaan memutuskan bahwa suatu produk atau komponen akan dibuat sendiri, maka diperlukan tahapan untuk menentukan bagaimana produk atau komponen tersebut akan diproduksi. Produk atau komponen yang berbeda, biasanya membutuhkan teknologi, mesin, peralatan dan proses kerja yang berbeda. Analisis proses produk memberikan deskripsi secara detil tentang proses produksi dan perakitan setiap komponen, waktu produksi, material serta peralatan yang dibutuhkan. Dalam melakukan analisis proses, selain assembly chart dan route sheet, diperlukan alat analisis lainnya seperti peta proses operasi (operation process chart/OPC). Peta kerja ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memberikan informasi kegiatan kerja produksi secara sistematis. Melalui peta ini, setiap langkah dan perlakuan terhadap suatu benda kerja dapat dianalisis
2.2 Tujuan a. Memahami proses perakitan dan pembuatan sebuah produk b. Mampu merancang Assembly Chart (AC) dari sebuah produk c. Mampu merancang Route Sheet dari sebuah produk d. Mampu merancang Operation Process Chart dari sebuah produk
2.3 Input dan Output Input: a. Data Bill of Material yang dibutuhkan untuk membuat produk b. Data proses produksi tiap-tiap komponen produk c. Data urutan perakitan produk
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
d. Data jenis mesin/ departemen yang mengerjakan, waktu set up, waktu proses, waktu pekerja yang dibutuhkan dalam setiap tahapan proses. e. Data analisis buat-beli
Output: a. Analisis Assembly chart (AC) b. Analisis Route Sheet c. Analisis OPC
2.4 Landasan Teori
Analisis proses produk merupakan suatu aktivitas untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi serangkaian tahapan proses produksi dari masing-masing produk atau komponen yang dibuat. Umum diketahui perubahan dari input yang berupa bahan baku menjadi output yang berupaproduk jadi atau jasa yang dikehendaki akan memerlukan berbagai macam dan tahapan proses manufacturing. Teknologi, mesin dan peralatan serta berbagai metoda kerja direncanakan dan digunakan untuk keperluan ini. Menurut (Wignjosoebroto, 1996) dalam merencanakan tahapan proses yang diperlukan untuk membuat suatu produk maka process engineer harus terlebih dahulu mempelajari detail gambar kerja yang ada, baru kemudian melaksanakan tindakan-tindakan sebagai berikut: 1. Merencanakan operasi yang diperlukan untuk proses pengerjaan benda kerja mulai dari bahan baku sampai produk jadi. 2. Menetapkan langkah-langkah yang tepat dari masing-masing operasi yang diperlukan. 3. Memilih alternatif yang terbaik ditinjau dari segi efektifitas dan efisiensi pemakaian dari mesin dan peralatan produksi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi kerja.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
4. Merencanakan secara lebih spesifik peralatan pembantu yang diperlukan guna kelancaran operasi kerja seperti tools, jigs dan fixtures. 5. Menetapkan standard-standar produksi, biasanya dalam tolok ukur jam per satuan produk yang dihasilkan. Ketentuan mengenai ini diperoleh dari studi pencatatan waktu kerja. Dari hasil analisa proses tersebut di atas, maka kesimpulan yang bisa diambil selanjutnya dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk seperti assembly chart, routing sheet, dan operation process chart.
2.4.1 Peta Perakitan
Assembly Chart adalah grafik urutan-urutan aliran komponen dan rakitan bagian ke dalam rakitan suatu produk yang menunjukkan keterkaitan antar komponen, yang dapat pula digambarkan dengan gambar terurai (Hadiguna & Setiawan, 2008). Peta rakitan memberikan informasi tentang: 1.
Komponen- komponen pembentuk produk
2.
Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
3.
Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan bagian/ sub assembly
4.
Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
5.
Keterkaitan antara komponen dengan rakitan bagian/ sub assembly
6.
Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
7.
Urutan waktu komponen bergabung bersama
8.
Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan Pembuatan assembly chart dimulai dengan melakukan penyusunan terbalik
proses disassembly produk jadi. Terdapat beberapa langkah yang dilakukan dalam membuat assembly chart yaitu: 1. Operasi terakhir yang menunjukkan rakitan suatu produk digambarkan dengan lingkaran berdiameter 12 mm.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
2. Gambarkan garis mendatar dari lingkaran kearah kiri, tempatkan lingkaran berdiameter 6 mm pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap komponen (nama dan nomor komponen) yang dirakit pada proses tersebut. 3. Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian, maka buat garis tadi sebagian dan akhiri dengan lingkaran berdiameter 9 mm, garis yang menunjukkan komponen mandiri harus ditarik ke sebelah kiri dan diakhiri dengan diameter 6 mm. 4. Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai dicatat, gambarkan garis tegak pendek dari garis lingkaran 9 mm ke atas, memasuki lingkaran 12 mm yang menunjukkan operasi rakitan sebelum operasi rakitan yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langlah 3. 5. Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh komponen telah tercantum, masukkan nomer-nomor operasi rakitan bagian ke dalam lingkaran (jika perlu), komponen yang terdaftar di sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah bagian sub assembly.
Kode Nama Komponen
Nama Komponen
Nama Komponen
Gambar 1. Assembly Chart
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
Kaki 112
Strccher 132
SSA1
SA1
A1
Pasak 122
Daun Meja
A2
212
I
Meja
Gambar 2. Assembly Chart Meja 2 Kaki 2.4.2 Route Sheet
Lembar pengurutan produksi (Route Sheet) memuat informasi mengenai beberapa
langkah
operasi
yang
dibutuhkan
dalam
memproduksi
komponen-komponen tertentu yang telah diputuskan untuk dibuat dalam analisis buat-beli (Wignjosoebroto, 1996). Beberapa langkah tersebut secara spesifik diatur dalam proses "routing" yang biasanya hal ini akan dibuat oleh Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Proses routing ini akan menyimpulkan langkah-langkah operasi yang diperlukan untuk merubah bahan baku menjadi komponen yang dikehendaki. Untuk itu, beberapa informasi yang harus dimasukkan dalam proses ini adalah:
Nama dan nomor komponen yang akan dibuat.
Nomor gambar kerja dari komponen tersebut.
Macam operasi kerja dan nomor operasinya.
Mesin dan/atau peralatan produksi yang dipakai.
Waktu standard yang ditetapkan untuk masing masing operasi kerja.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
Mesin dan peralatan pembantu seperti
jigs
&
: 6 : 2 : : 13/10/13
fixture
harus
dicantumkan secara spesifik didalam proses routing ini karena akan berpengaruh terhadap pengaturan rata letak semua fasilitas produksi. Waktu operasi yang dibutuhkan akan membantu dalam pros es penentuan jumlah mesin
dan
peralatan
produksi
lainnya.
Dimana
hal
tersebut
akan
memberikan pengaruh terhadap jumlah stasiun kerja dan luas area dari masing-masing stasiun kerja yang dibutuhkan.
Tabel 1. Route Sheet Kaki Meja
Route Sheet yang telah dibuat dapat digunakan untuk: a.
Menghitung jumlah part atau bahan (volume produksi) yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Jumlah material yang dipersiapkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Pi
b.
permintaan produk akhir pada stasiun kerja atau tahapan proses produksi ke - i 1 % Scrap
Menghitung jumlah mesin yang diperlukan dengan menggunakan rumus: Ti . Pi D. Ei Dengan, F=
i = Stasiun kerja ke-i/ tahapan proses produksi ke-i F = Jumlah mesin yg dibutuhkan T = Waktu operasi per tahapan proses produksi
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
P = Volume produksi yg direncanakan per satuan waktu produksi D = Waktu operasi yg tersedia per tahapan proses produksi E = Efisiensi kerja per tahapan proses produksi yang didapatkan dengan rumus
EI 1
down time mesin/hari set up mesin/ hari jam kerja mesin/ hari
2.4.3 Operation Process Chart
Pendekatan tradisional yang sering digunakan untuk menganalisis metode kerja adalah peta proses operasi (OPC). OPC merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Dengan peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk proses sampai menjadi produk, kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya yakni operasi, inspeksi, dan urutan kerja untuk memproduksi produk. Menurut (Sutalaksana, 1979) kegunaan dari peta proses operasi adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya. 2. Untuk memperkirakan kebutuhan akan bahan baku. 3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik. 4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai. 5. Sebagai alat untuk latihan kerja. Sedangkan informasi yang didapat dalam OPC adalah: 1. Deskripsi setiap tahapan proses 2. Waktu penyelesaian setiap tahapan proses 3. Peralatan/mesin yang digunakan 4. Persentase scrap (waste produksi, contoh: tatal logam dalam permesinan CNC) dari setiap tahapan proses Terdapat beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk mendapatkan suatu proses kerja yang baik melalui analisis OPC, yaitu:
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
a. Bahan baku dan bahan penunjang Semua alternatif bahan baku maupun bahan penunjang yang akan digunakan dalam produksi harus dipertimbangkan, termasuk proses penyelesaian dan toleransi yang ditetapkan sehingga dapat sesuai dengan fungsi, reliabilitas, pelayanan dan waktunya. b. Operasi Semua alternatif proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin atau metode perakitannya, beserta alat-alat dan perlengkapan yang digunakan perlu dipertimbangkan. Perbaikan proses dapat tindakan
seperti
menghilangkan,
dilakukan
menggabungkan,
melalui beberapa merubah
atau
menyederhanakan tahapan proses yang dibutuhkan. c. Pemeriksaan (inspeksi) Proses ini diperlukan untuk menjaga kualitas produk akhir maupun komponen dapat sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Teknik sampling dapat digunakan dalam faktor ini. d. Waktu Setiap alternatif metode produksi, peralatan dan perlengkapan khusus perlu dipertimbangkan untuk dapat mereduksi waktu proses. Hal ini penting karena waktu proses akan berpengaruh terhadap jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu. Untuk keperluan analisis proses produk, diperlukan pembuatan beberapa peta yang menggunakan simbol standar dari American Society of Mechanical Engineers (ASME) yang menggambarkan macam/jenis aktivitas yang umum dijumpai dalam proses produksi, yaitu:
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
Tabel 2. Simbol Standar Jenis Aktivitas Produksi Simbol
Nama
Definisi kegiatan
kegiatan
Kegiatan operasi yang terjadi bilamana sebuah objek (benda Operasi
kerja/bahan baku) mengalami perubahan bentuk baik secara fisik maupun kimiawi, perakitan dengan objek lainya atau diurai rakit dan lain-lain Kegiatan inspeksi terjadi bilamana sebuah objek mengalami
Inspeksi
pengujian ataupun pengecekan ditinjau ari segi kuantitas ataupun kualitas. Kegiatan
transportasi
terjadi
bilamana
sebuah
objek
dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Bilamana gerakan Transportasi
perpindahan itu merupakan bagian dari operasi/inspeksi seperti halnya dengan loading/unloading material maka hal tersebut bukan termasuk kegiatan transportasi. Proses menunggu terjadi bila material, benda kerja, operator atau fasilitas kerja dalam keadaan berhenti atau tidak
Menunggu
mengalami kegiatan apapun. Biasanya obyek terpaksa menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat dikerjakan/diperlukan kembali. Proses penyimpanan terjadi bilamana obyek disimpan dalam
Menyimpan
jangka waktu yang cukup lama. Disini obyek akan disimpan secara permanen dan dilindungi terhadap pengeluaran / pemindahan tanpa ijin khusus. Bilamana dikehendaki untuk menunjukan kegiatan-kegiatan
Aktivitas
yang secara bersama dilakukan oleh operator pada stasiun
ganda
kerja yang sama pula, seperti kegiatan operasi yang yang harus dilakukan bersama dengan kegiatan inspeksi.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
OPERATION PROCESS CHART Nama Produk
: MejA 2 Kaki
No Peta
Dipetakan Oleh : Taichi Ohno
112- Kaki Meja 30 menit
15 menit
10
Pemotongan Kayu (gergaji Mesin)
11
Penghalusan kayu (Mesin ketam)
10 menit
10 menit
12
i9
Tanggal dipetakan : 04/11/2012
212- Stretcher 20 menit
Pembuatan lobang stretcher ( mesin freis)
:1
312- Pasak
08
Pemotongan Kayu (gergaji Mesin)
10 menit
09
Penghalusan kayu (Mesin ketam)
5 menit
i7
Inspeksi
141- Daun Meja 06
Pemotongan Kayu (Tatah/Pahat)
07
Penghalusan (Amplas)
45 menit
01
Pemotongan Kayu (gergaji Mesin)
02
Penghalusan Kayu (Mesin ketan)
i1
Pengeleman dua daun meja (lem)
35 menit
i5
Inspeksi
15 menit
Inspeksi
A2
i8
Memasukkan strercher ke lobang kaki meja
01
Inspeksi
Inspeksi
A1
Memberi pasak diantara stretcher dan kaki meja. (lem dan paku)
i6
Inspeksi
A
Assembly Rakitan kaki meja dengan daun meja (Lem, Paku, dan Palu)
i2
Inspeksi
03
Pengecetan Dasar (Kuas)
04
Pendempulan dan Pengamplasan
i3
Inspeksi
05
i4
Pengecetan Akhir (Mesin Cat Semprot)
Inspeksi
Masuk Showroom
Gambar 3. OPC Meja 2 Kaki
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
2.5 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah : a.
Data Bill of Material dari produk
b.
Data proses produksi tiap-tiap komponen produk
c.
Data urutan perakitan produk
d.
Data jenis mesin/ departemen yang mengerjakan, waktu set up, waktu proses, waktu pekerja yang dibutuhkan dalam setiap tahapan proses.
e.
Microsoft Excel.
f.
Microsoft Visio.
2.6 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Urutan yang akan dilakukan dalam praktikum analisis proses produk adalah sebagai berikut: a.
Menentukan proses produksi dari tiap-tiap komponen produk yang telah di tentukan
b.
Menentukan urutan perakitan dari tiap-tiap komponen produk yang telah di tentukan
c.
Membuat peta perakitan dari produk yang telah di tentukan
d.
Membuat route sheet dari produk yang telah di tentukan dengan penomoran operasi menggunakan 2 digit angka untuk setiap operasi. Contoh: 10 untuk proses pemotongan, 20 untuk proses drill.
e.
Menghitung jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan
2.7 Tugas Praktikum 1.
Membuat assembly chart dari produk yang telah di tentukan
2.
Membuat route sheet dari produk yang telah di tentukan. Pembuatan route sheet dapat disesuaikan dengan lembar kerja mahasiswa berikut.
3.
Membuat OPC
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
Lembar Kerja Mahasiswa Analisis Proses Produk ________________________
Nama Anggota kelompok : 1. ___________________________ 2. ___________________________ 3. ___________________________ 4. ___________________________
No Operasi
1
Deskripsi
Bahan Waktu Demand Set Up Mesin Jam dipersiapkan Operasi %scrap produk Down time Time yg kerja/hari atau volume (menit/Unit) (defect) akhir mesin/hari(menit) Mesin/hari dipakai (menit) produksi Pi Ti (kg) (menit) (Kg)
Efisiensi Mesin Ei
Kebutuhan Mesin Teori Aktual F
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Proses Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
: 6 : 2 : : 13/10/13
DAFTAR PUSTAKA
Hadiguna, R. A., & Setiawan, H. (2008). Tata Letak Pabrik. Yogyakarta: Andi. Sutalaksana. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB. Wignjosoebroto, S. (1996). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Jakarta: PT. Guna Widya.