BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Potensiom otensiometri etri merupak merupakan an salah salah satu satu cara pemer emerik iks saan fsik ki kim mia yang yang meng engguna unakan peralatan list istrik untuk mengukur potensial elektroda. Dalam suatu titrasi potensiometri titik akhi ak hirr dite ditemu muka kan n deng dengan an mene menent ntuk ukan an volu volume me yang yang menye enyeb babkan per erub uba ahan han relat lati besa esar dalam lam potens tensia iall apabila ila tit titra ran n dita itambahka hkan beber beberap apa a metod metode e menya menyalur lurka kan n beber beberap apa a data data tit titrasi dapat digun iguna akan unt untuk sem semua reaks eaksii digu diguna nak kan untu untuk k tujua tujuan n titr titrim imet etri ri asam asam basa basa,, reaksi pengendapan dan pembentukan kompleks. Dipilih suatu alat elektroda indikator yang tepat untuk suatu elektroda pembanding seperti kalomel untuk melengkapi sel titrasi poten potensio siome metri tri dapa dapatt diguna digunaka kan n denga denganta ntanga ngan n ataupu ataupun n denga dengan n poten potensio sioaut automa omatik tik penek penekana anan n kurva urva titr titras asii seca secara ra auto automa mati tik k pada pada titi titik k ak akhi hirr (Underwood, 1998). Dala Dalam m titra itrasi si manu manual al pote potens nsia iall teru teruk kur sete setela lah h pena penamb mbah ahan an tiap tiap tete tetes s beru beruru ruta tan n dari dari titran dan hasil pengamatan digambarkan pada suat suatu u ker erta tas s graf grafk k pada pada volu volume me titr titran an untu untuk k diperoleh suatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu potensiometer sederhana dapat digunakan, akan tetapi jika tersangkut elektroda gela gelas, s, sepe sepert rtii dala dalam m keban ebanya yaka kan n titr titras asii asam asam basa suatu peralatan pengukur dengan impe impeda dans nsii masu masuka kan n ting tinggi gi dipe diperl rluk ukan an adan adanya ya
suatu tahanan tinggi dari gelas, digunakan pH meter khusus. pH meter ini digunakan secara meluas untuk semua jenis titrasi, bahkan dalam hal penggunaannya tidak diwajibkan. I.2 Rumusan Masalah 1. agaimana cara menentukan titik ekivalen reaksi netralisasi dengan menggunakan metode potensiometri! I.3 Tujuan 1. "ntuk menentukan titik ekivalen reaksi netralisasi dengan menggunakan metode potensiometri.
BAB II TINAUAN PU!TA"A II.1 Dasar Te#r$ ##.1.1 Potensiometri $elain dengan indikator, jalannya proses reaksi redoks dapat ditelusuri dengan mengukur beda potensial listrik antara dua elektroda yang dicelupkan ke dalam campuran reaksi selama berlangsungnya titrasi. Pemeriksaan kimia yang didasarkan pada pengukuran potensial listrik seperti ini dinamakan potensiometri. Pengukuran dengan potensiometri menggunakan peralatan listrik untuk mengukur potensial elektroda indikator. esarnya potensial elektroda indicator ini bergantung pada kepekatan ion%ion tertentu dalam larutan. &arena itu dengan menggunakan persamaan 'ernst, kepekatan ion dalam larutan dapat dihitung langsung dari harga potensial yang diukur itu (Rivai, 1995). Potensial suatu elektroda tidak dapat diukur tersendiri, tetapi dapat ditentukan dengan menggabungkan elektroda indicator dengan elektroda pembanding yang mempunyai harga potensial yang tetap selama pengukuran. Harga potensial elektroda ini ditetapkan nol pada keadaan baku (pada )H *+ 1 -, tekanan gas H 1 atm dan suhu / 0. $edangkan gaya gerak listrik (ggl pasangan elektroda itu diukur dengan bantuan potensiometer yang sesuai, biasanya dipakai peralatan elektronik (voltmeter bertransistor (Rivai, 1995). ̊
##.1. Peralatan Potensiometri 1. 2lektroda #ndikator -enurut 3ahab dan 'afe (415, suatu elektroda indikator yang ideal haruslah memiliki respon yang cepat dan mampu mengukur perubahan konsentrasi dari suatu ion (kelompok ion, meskipun tidak ada elektroda indikator yang benar%benar tepat dalam mengukur perubahan yang terjadi. $aat ini ada tipe elektroda indikator, yaitu6 elektroda indikator logam dan elektroda indikator membran. 2lektroda indikator merupakan bagian terpenting dari peralatan potensiometri. &arena itu elektroda indikator harus memenuhi berbagai persyaratan. $alah satu persyaratan penting yang harus dipenuhinya adalah bahwa tanggapannya terhadap keaktian bentuk teroksidasi dan bentuk tereduksi harus sedekat mungkin dengan yang diramalkan dengan persamaan 'ernst. 2lektroda logam yang terbuat dari logam mulia (misalnya Pt mempunyai tanggapan yang sesuai dengan persamaan 'ernst terhadap beberapa pasangan redoks logam seperti 7e8*97e* (Rivai, 1995). Ta%el II.1 eberapa 2lektroda #ndikator :ogam !$stem Elektr#&a I#n 'ang &$tentukan In&$kat#r
;g<;g*
;g*
;u<;u8*
;u8*
Pd
Pd*
0d<0d*
0d*
Pb
Pb*
=n<=n*
=n*
Pada elektroda indikator membran, tidak ada elektron yang diberikan oleh atau kepada membran tersebut. $ebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion%ion jenis tertentu menembusnya, namun melarang ion% ion lain sehingga elektroda ini sering disebut sebagai elektroda selekti ion (2$# (Wahab and Nafe, 2014).
$alah satu diantara elektroda indikator jenis ini yang paling penting dalam pemeriksaan kimia adalah elektroda gelas. 2lektroda gelas mempunyai tanggapan potensial yang berbolak%balik terhadap ion hydrogen sehingga sering digunakan untuk pengukuran pH. 2lektroda gelas terdiri dari sebuah bola gelas khusus berdinding tipis, di dalamnya terdapat elektroda pembanding yang dicelupkan ke dalam larutan penyangga. ila elektroda gelas ini dicelupkan ke dalam suatu larutan maka kesetimbangan akan terjadi antara ion%ion hidrogen yang terletak
di bagian dalam lapisan tipis bola gelas dan ion hidrogen yang terletak dalam larutan yang diuji. -akin besar kadar ion hidrogen dalam larutan uji makin banyak ion hidrogen yang masuk ke dalam lapisan gelas tadi dan makin besar muatan positi elektroda gelas itu secara keseluruhan. :apisan gelas bertindak sebagai selaput yang selekti%ion yang hanya membiarkan proton melewatinya (Rivai, 1995).
. 2lektroda Pembanding 2lektroda pembanding atau biasa juga disebut sebagai acuan adalah elektroda yang potensial standarnya diketahui, konstan, dan mengikuti persamaan 'ernst. Pada dasarnya, elektroda hidrogen baku merupakan elektroda pembanding yang utama. Harga potensial elektroda ini dianggap nol. ;kan tetapi elektroda ini mempunyai banyak kelemahan antara lain potensial elektrodanya mudah diganggu oleh beberapa senyawa, diperlukan gas hidrogen yang sangat murni, dan sulit dipertahankan dalam keadaan baku. &arena itu elektroda hidrogen baku digunakan sebagai baku pembanding hanya untuk pengukuran yang sangat teliti . 2lektroda pembanding yang biasa digunakan di laboratorium adalah elektroda kalomel jenuh, karena elektroda ini dinilai lebih mudah pemeliharaannya (>ivai, 1??/.
-enurut 3ahab dan 'afe (415, agar suatu elektroda dapat berfngsi dengan baik maka harus memenuhi syarat6 a. >eversibel dan mengikuti persamaan 'ernst b. Potensialnya berharga tertentu dan konstan dengan waktu c. Harus kembali ke harga potensial semulanya setelah terjadi pengaliran arus listrik d. $edikit terpengaruh (dapat diabaikan terhadap pengaruh temperatur e. ersiat sebagai elektroda tidak terpolarisasi ideal ##.8 @itrasi Potensiometri
(am%ar II.1 ;lat @itrasi Potensiometri ermacam reaksi titrasi dapat dilakukan dengan pengukuran potensiometri. >eaksinya harus meliputi penambahan atau penguranagan beberapa ion yang sesuai dengan jenis elektrodanya. Potensial diukur sesudah penambahan sejumlah kecil volume titran secara
berturut%turut atau secara kontinu dengan perangkat automatik. Presisi dapat dipertinggi dengan sel konsentrasi. (Khopkar, 2010) a. Reaki Ne!ra"iai# @itrasi asam%basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas. $e%ben!&kan Ko%p"ek dan b. Reaki $en'endapan 6 Pembentukan endapan atau kompleks akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan. iasanya digunakan elektroda ;g dan Hg. erbagai logam dapat dititrasi dengan 2D@;. c. Reaki Redok6 2lektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakan pada titrasi redoks. Aksidator kuat (&-nA5, & 0rAB, 0o('A8 membentuk lapisan logam%oksida yang harus dibebaskan dengan reduksi secara katoda dalam larutan encer. BAB III MET)D)L)(I PER*)BAAN III.1 +ar$a%el Per,#%aan 1. 'aAH 6 4. ', 4.8 ', 4.5 ' . 0H80AAH 6 4.41 ', 4.45 ', 4.4C ' III.2 Bahan Per,#%aan 1. ;uadest . 0H80AAH 8. #ndikator PP 5. 'aAH III.3 Alat Per,#%aan 1. uret . 0orong 8. 2rlenmeyer 5. Eelas beker
/. &aca ;rloji F. :abu ukur B. pH meter C. $patula III.- Pr#se&ur Per,#%aan ###.5. 1 @ahap Persiapan 1. -enyiapkan alat dan bahan untuk percobaan . -elakukan kalibrasi a. -enyiapkan larutan auades pH B pada suatu wadah b. -encelupkan elektroda indikator pada larutan auades pH B hingga pH pada layar potensiometer menunjukkan pH B atau F,? ###.5. @ahap ;nalisa ###.5.1 @itrasi @itrimetri 1. -embuat larutan 'aAH 4.1 ', 4. ', 4.8 ' . -embuat larutan 0H80AAH 4.41 ', 4.45 ', 4.4C ' 8. -emasukan larutan 'aAH kedalam buret 5. -engambil 14 ml larutan 0H80AAH dan memasukan ke erlenmeyer /. -enambahkan 1 tetes indikator PP F. -enitrasi 0H80AAH sebanyak 8 kali B. -enulis volume titrasi dan menghitung volume rata%rata C. -engulangi langkah 8%B untuk variable yang lain ###.5.1 @itrasi Potensiometri 1. -emasukkan B4ml larutan 0H80AAH ke dalam suatu wadah . -encelupkan elektroda indikator kelarutan 0H80AAH
8. -enulis pH dan beda potensialnya 5. -elakukan kalibrasi pada elektroda indikator pH meter setiap selesai mengecek pH dan beda potensial setiap penambahan titran. /. -enambahkan 1 ml 'aAH ke dalam larutan 0H80AAH F. -engaduk larutan menggunakan stirer yang ada di pH meter B. -engulangi langkah 8%B hingga terjadi perubahan signifkan pada pH dan beda potensialnya
M)DUL PRA"TI"UM ANALI!A IN!TRUMEN P#tens$#metr$ II
Kelompok IV X Resdiana Dewi Aris Fendi Rubi M. M. Firdaus Kenichi Hawazin
NRP. 2315 030 015 NRP. 2315 030 029 NRP. 2315 030 075 NRP. 2315 030 095
Tanggal Percobaan 19 April 201 Dosen Pembimbing !r. A"us #ur$n$% M&. Asisten Laboratorium 'ris(a )ah*u Kusu+a
PR)(RAM !TUDI D3 TE"NI" "IMIA A"ULTA! TE"N)L)(I INDU!TRI IN!TITUT TE"N)L)(I !EPULUH N)PEMBER !URABA/A 201