PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 24
PENGENALAN SIMPLISIA Makroskopik Simplisia adalah Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia terdiri dari simplisia nabati, hewani dan mineral. Pada praktikum ini hanya akan dibahas mengenai simplisia nabati, yaitu simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian organ tanaman atau eksudat tanaman. Bagian-bagian/organ tumbuhan yang dapat dijadikan simplisia diantaranya adalah: a. Biji (semen) b. Buah (fructus) c. Bunga (flos) d. Daun (folium) e. Batang (Cauli) f. Akar (radix) g. Rimpang (Rhizome) Pada tumbuhan Cryptogame organ yang sering dijadikan simplisia biasanya berupa thalus. Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun kegunaan simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Ada beberapa faktor yang berpengaruh antara lain bahan baku simplisia, proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia, cara pengepakan simplisia. Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan dengan cara organoleptik, makroskopik dan mikroskopik. Pemeriksaan organoleptik dan makroskopik dilakukan dengan menggunakan indera manusia dengan memeriksa kemurnian dan mutu simplisia dengan mengamati bentuk dan ciri-ciri luar serta warna dan bau simplisia. Sebaiknya pemeriksaan mutu organoleptik dilanjutkan dengan mengamati ciri-ciri anatomi histologi terutama untuk menegaskan keaslian simplisia. Mikroskopik Sebagai bahan simplisia, tumbuhan obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa tumbuhan budidaya. Tumbuhan liar umumnya kurang baik untuk dijadikan bahan simplisia jika dibandingkan dengan hasil budidaya, karena jenis simplisia yang dihasilkan mutunya tidak seragam. Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda yang tergantung pada beberapa faktor antara lain jenis tumbuhan yang digunakan, umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen, waktu panen dan lingkungan tempat tumbuh. Salah satu parameter pemeriksaan mutu simplisia yang dilakukan secara kualitatif yaitu mikroskopik. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 25
menggunakan mikroskop yang derajat pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Uji dilakukan dengan meletakkan sedikit serbuk simplisia diatas kaca objek, kemudian ditetesi dengan larutan kloralhidrat 70% LP. Pada pengujian dilakukan pengamatan mikroskopik terhadap unsur-unsur anatomi jaringan khas yang meliputi pengamatan warna dan fragmen pengenal.
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 26
ORGAN TUMBUHAN I : BIJI DAN BUAH Organ Tumbuhan meliputi organ vegetatif dan organ generatif. Organ vegetatif terdiri dari akar (root, radix), batang (stem, caulis) dan daun (Leaf, folium). Sedangkan organ generatif terdiri dari bunga (Flower, flos), buah (fruit, fructus) dan biji (seed, semen).
BIJI Biji (semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Pada spermatophyte berfungsi untuk perbanyakan secara generative. Bagian-bagian biji meliputi kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus) dan inti biji (nucleus seminis). Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integument), pada Angiospemae terdiri dari tigma (lapisan kulit terluar) dan tegmen (lapisan kulit terdalam), sedangkan pada Gymnospermae terdiri dari sarcotesta (kulit luar), sclerotesta (kulit tengah) dan endotesta (kulit dalam).
Gambar 3.1. Bagian Biji dan perkecambahan Jagung dan kacang merah (Simpson, 2006)
BUAH Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah merupakan putik yang berkembang menjadi dewasa dan merupakan organ tumbuhan yang mengandung
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 27
biji, dalam hal ini buah membungkus dan melindungi biji. Buah memiliki aneka rupa dan bentuk, berfungsi untuk berkembangbiak dan sebagai pemencar biji tumbuhan, karena didalamnya terdapat biji yang mengandung embrio tempat bakal tumbuhan. Tipe-Tipe buah a. buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih. b. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona). c. buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus). ALAT 1. Loop/handlens 2. Mikroskop 3. Cover dan Object Glass BAHAN 1. Biji Tanaman segar (Penampang melintang) : jagung dan kacang merah Simplisia Makroskopik : Arecae Semen, Colae Semen Simplisia Mikroskopik : Arecae Semen, Colae Semen 2. Buah Tanaman segar (Penampang melintang) : apel, jeruk, nanas, kelapa Simplisia Makroskopik : Retrofracti fructus, Morindae citrifoliae fructus Simplisia Mikroskopik : Retrofracti fructus, Morindae citrifoliae fructus TATA KERJA Pada praktikum ini dilakukan pengamatan ciri morfologi organ generatif tumbuhan yaitu biji dan buah. Target yang diamati meliputi tipe dan masing-masing bagian organ tersebut. 1. Amati dan gambarlah masing-masing sampel praktikum buah. Masing-masing di gambar penampang memanjangnya (tanaman segar) dan Simplisia baik secara Makroskopik serta Mikroskopiknya, lengkapi gambar dengan keterangannya 2. Amati dan gambarlah masing-masing sampel praktikum biji. Masing-masing di gambar penampang memanjangnya (tanaman segar) dan Simplisia baik secara Makroskopik serta Mikroskopiknya, lengkapi gambar dengan keterangannya MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 28
Untuk pengamatan mikroskopik, menggunakan larutan kloralhidrat dan dipanaskan sesaat diatas api spirtus sebelum diaamati dengan mikroskop. TUGAS DAN LAPORAN Hasil pengamatan berupa gambar dikerjakan pada buku gambar. Laporan praktikum dibuat dengan melengkapi hasil dokumentasi selama praktikum berlangsung. Tugas praktikum pada modul ini yaitu mencari informasi/deskripsi lengkap masing-masing sampel. Laporan dan tugas tersebut dikirimkan online secara perorangan/perkelompok melalui fasilitas “drive botanifarmasi.unpad”. PUSTAKA ACUAN Clarke I. 1999. Name that Flowers. Meulbourne University Press. Simpson EG. 2006. Plant Systematic. Amsterdam: Elsevierr Academic Press.
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 29
PENGAMATAN
1. Biji Pinang (Arecae Semen) PEMERIAN Biji pinang, yaitu Arecae semen adalah biji dari tumbuhan pinang (Areca catechu L.), termasuk suku Arecaceae, memiliki karakteristik berbau lemah, rasa kelat dan agak pahit. MAKROSKOPIK Biji pinang berupa biji keras, utuh atau berupa irisan. Biji utuh berbentuk kerucut pendek dengan ujung membulat, jarang berbentuk hampir setengah bulatan, bagian pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 1530 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda; pada pangkal biji sering terdapat bagian-bagian dari kulit buah, warna putih. Pada bidang irisan biji tampak perisperm berwarna coklat tua dengan lipatan-lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang berwarna agak keputih-putihan. MIKROSKOPIK Serbuk berwarna coklat. Fragmen pengenalnya adalah : 1. Endosperm dengan saluran noktah. 2. Mesokarp. 3. Endosperm tanpa saluran noktah. 4. Fragmen perikarp dengan pigmen. 5. Serabut yang terdapat dalam mesokarp dengan butir-butir silika. 6. Fragmen perikarp terpotong melintang dan longitudinal berpigmen. 7. Fragmen bagian dalam perikarp terpotong paradermal, tampak endokarp dan mesokarp.
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 30
Gambar penampang melintang biji pinang. 1 = Endokarp, 2 = Mesokarp, 3 = Endosperm, 4 = Serabut, 5 = Sel batu, 6 = Perikarp.
Gambar mikroskopik serbuk biji pinang. 1 = Endosperm, 2 = Perisperm, 3 = Sel batu, 4 = Serabut, 5 = Aleuron, 6 = Berkas pembuluh
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 31
2. Biji Kola (Colae Semen) PEMERIAN Biji kola, yaitu Colae semen adalah keping biji dan inti biji dari tumbuhan kola (Cola acuminata (P.Beauv) Schott. & Endl. atau Cola nitida Schott. & Endl.), termasuk suku Sterculiaceae, memiliki karakteristik bau lemah, rasa pahit dan khelat. MAKROSKOPIK Inti biji jarang terdapat dalam keadaan utuh, terdiri dari 2-4 keping biji, bentuk hampir bulat, bulat telur atau bulat panjang. Keping biji tidak setangkup, bentuk tidak beraturan, umumnya berbentuk bulat panjang atau bulat telur, kadang-kadang berbentuk ginjal memanjang tidak beraturan, permukaan luar umumnya cembung, kadang-kadang agak berombak atau agak datar, warna coklat, coklat kemerahan atau coklat kehitaman, tidak rata kadang-kadang berkeriput, permukaan dalam umumnya cekung kadangkadang datar, licin atau sedikit berkeriput, warna coklat, coklat kemerahan, atau coklat kehitaman. MIKROSKOPIK Serbuk berwarna coklat kemerahan. Fragmen pengenalnya adalah : 1. Fragmen parenkim terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal, dinding agak tebal, tidak berlignin. 2. Epidermis luar terdiri dari selapis sel berbentuk poligonal tidak beraturan, dinding tebal tidak berlignin, jernih. 3. Rambut penutup. 4. Epidermis luar dan epidermis dalam. 5. Fragmen berkas pembuluh.
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Gambar penampang melintang keping biji kola. 1 = Epidermis luar, 2 = Parenkim, 3 = Berkas pembuluh, 4 = Butir pati, 5 = Epidermis dalam, 6 = Parenkim berisi zat berwarna kuning kecoklatan.
Halaman 32
Gambar penampang melintang batang dan akar lembaga. 1 = Epidermis, 2 = Rambut penutup, 3 = Parenkim bagian luar, 4 = Parenkim dalam, 5 = Berkas pembuluh, 6 = Saluran, 7 = Hablur kalsium oksalat, 8 = Parenkim berisi zat berwarna coklat.
Gambar mikroskopik serbuk biji kola. 1 = Fragmen parenkim (diperkecil), 2 = Rambut penutup, 3 = Epidermis dengan parenkim, 4 = Fragmen berkas pembuluh (diperbesar), 5 = Butir pati, 6 = Epidermis luar, 7 = Epidermis dalam.
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 33
3. Buah Cabe Jawa (Retrofracti Fructus) PEMERIAN Buah cabe jawa, yaitu Retrofracti fructus adalah Kulit dari tumbuhan cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) yang telah tua tetapi belum masak, termasuk suku Piperaceae, memiliki karakteristik bau khas, aromatik, dengan rasa pedas. MAKROSKOPIK Buah majemuk berupa bulir, warna kelabu sampai coklat kelabu atau berwarna hitam kelabu sampai hitam, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil; panjang 2-7 cm, garis tengah 4-8 mm; bergagang panjang atau tanpa gagang. Permukaan luar tidak rata, bertonjolan teratur. Pada irisan melintang bulir tampak buah-buah batu, masing-masing dengan daun pelindung yang tersusun dalam spiral pada poros bulir; kadang-kadang bagian tengah bulir berongga. Kulit buah berwarna coklat tua sampai hitam, kadang-kadang berwarna lebih muda. Kulit biji berwarna coklat; hampir seluruh inti biji terdiri dari perisperm berwarna putih. Buah batu berbentuk bulat telur, berukuran lebih kurang 2 mm. Daun pelindung berbentuk perisai. MIKROSKOPIK Serbuk berwarna kelabu kecoklatan. Fragmen pengenalnya adalah : 1. Sel perisperm, penuh berisi pati. 2. Fragmen endokarp terpotong tangensial dengan sel endokarp berbentuk poligonal, dinding samping berpori tebal. 3. Fragmen epidermis dari kulit biji terpotong tangensial, berbentuk persegi panjang berwarna kuning, dinding samping agak bergelombang dan berwarna kuning kecoklatan. 4. Fragmen parenkim dengan kelompok sel batu dari hipodermis. 5. Fragmen kulit biji berwarna coklat atau kuning kecoklatan dan masih berlekatan dengan endokarp, trakheida serabut, dinding agak tebal, noktah berupa celah, berasal dari poros atau dari gagang buah. 6. Sel batu berukuran besar dari sel batu hipodermis, berasar dari poros dan dari gagang. 7. Saluran getah pada parenkim. MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 34
Gambar penampang melintang buah cabe jawa. 1 = Epidermis luar, 2 = Hipodermis dengan sel batu dan parenkim, 3 = parenkim mesokarp, 4 = Sel sekresi, 5 = Berkas pembuluh, 6 = Lapisan sel minyak, 7 = Endokarp, 8 = Kulit biji, 9 = Sel perisperm berisi aleuron, pati.
Gambar mikroskopok serbuk buah cabe jawa. 1 = Jaringan mesokarp dengan sel sekresi, 2 = Hipodermis dengan sel batu, 3 = Endokarp, 4 = Sel epidermis luar, 5 = Perisperm dengan butir pati, 6 = Sel batu.
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017
Halaman 35
4. Buah Mengkudu (Morindae Citrifoliae Fructus) PEMERIAN Buah mengkudu, yaitu Morindae citrifoliae fructus adalah buah dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L.), termasuk suku Rubiaceae, memiliki karakteristik berwarna coklat, bau khas, rasa sedikit pahit. MAKROSKOPIK Buah mengkudu adalah simplisia berupa potongan atau irisan buah dengan ketebalan ±1 cm, diameter 3-5 cm, dengan tonjolan-tonjolan biji. MIKROSKOPIK Serbuk berwarna coklat kehitaman. Fragmen pengenalnya adalah : 1. Testa. 2. Serabut. 3. Epikarp. 4. Endokarp Gambarkan fragmen pengenalnya! Gambar mikroskopik sebuk buah mengkudu. 1 = Testa, 2 = Serabut, 3 = Epikarp, 4 = Endokarp
MODUL III
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN