Fakultas
Program Studi
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen
Tatap Muka
Dosen :
Disusun Oleh
Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec
Agus Kurniawan 43115010282 Irfan Naufal Zuhri 43115010292 Muammariva Khalifatillah 43115010031
Abstract
Kompetensi
Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yang erat dengan penegakan keadilan dalam masyarakat umumnya dan bisnis khususnya.Tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan langsung dengan perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin sejahtera dan merata. Keadilan berkaitan dengan timbal balik dengan kegiatan bisnis, khususnya bisnis yang baik dan etis. Bisnis yang adil, baik, etis, dan adil atau fair, akan ikut mewujutkan keadilan dalam masyarakat
Mampu menjelaskan keadilan dalam bisnis dan hak-hak pekerja.
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kami pengetahuan dan kesehatan yang karena hal tersebutlah pada akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Perubahan dan juga kepada dosen kami yaitu Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengerjakan tugas kelompok ini. Makalah mengenai keadilan dalam bisnis dan hak – hak pekerja, ini kami buat bersama dan mengambil referensi dari berbagai sumber, baik itu dari buku bacaan maupun dari internet supaya materi yang diberikan lebih berisi dan langsung di mengerti oleh para pembaca sekalian. Mengenai Manajemen Perubahan sendiri kami beranggapan bahwa hal tersebut sangatlah penting sekali didalam suatu organisasi untuk senantiasa melakukan perubahan supaya tidak tergerus laju perkembangan jaman yang semakin kedepan. Walaupun pada proses nya sendiri masih memerlukan penyesuaian yang membutuhkan waktu yang tidak terbatas tergantung dari cara tangkap dan jalan pikiran masing-masing anggota yang menjalankan.Namun apabila ada kesepakatan dan kesepahaman semua pihak dalam menjalankan perubahan yang diinginkan maka kami sangat yakin bahwa perubahan tersebut tidak akan memerlukan proses yang lama.Oleh karena itu didalam makalah ini kami tuangkan tentang siapa saja yang terlibat dan pengaruhnya dalam suatu perubahan serta bagaimana mengimplementasikan perubahan tersebut sehingga dapat tercapai tujuan dari perubahan yang diinginkan bersama. Demikian sedikit kata pengantar ini semoga dapat menjadi pembuka yang menarik pada makalah ini. Pada dasarnya kamipun masih mempelajari mengenai hal yang kami bahas ini,maka dari itu apabila ada kesalahan didalamnya kami mohon maaf dan kami sangat menginginkan sekali kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan kami kedepannya. Terima kasih
Penulis,
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2 DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3 KEADILAN DALAM BISNIS DAN HAK-HAK PEKERJA ................................................................................. 4 1.
Pengertian Keadilan. ................................................................................................................... 4
2.
Teori - teori Keadilan.................................................................................................................. 4
3.
Hak – hak pekerja........................................................................................................................ 4
1. Pengertian Keadilan ........................................................................................................................ 4 PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS............................................................................................. 5 2. Teori - teori Keadilan...................................................................................................................... 6 TEORI KEADILAN ARISTOTELES ....................................................................................................... 6 TEORI KEADILAN ADAM SMITH....................................................................................................... 9 TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS ................................................................................ 10 3. Hak- hak Pekerja ........................................................................................................................... 12 a.
Hak atas Pekerjaan................................................................................................................ 12
b.
Hak atas Upah yang Adil. ...................................................................................................... 12
c.
Hak untuk Berserikat dan Berkumpul: .................................................................................. 13
d.
Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan. .............................................................. 13
e.
Hak untuk Diproses Hukum secara Sah. ............................................................................... 13
f.
Hak untuk Diperlakukan secara Sama................................................................................... 13
g.
Hak atas Rahasia Pribadi ....................................................................................................... 14
h.
Hak atas Kebebasan Suara Hati ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15
3
KEADILAN DALAM BISNIS DAN HAK-HAK PEKERJA
1. Pengertian Keadilan. 2. Teori - teori Keadilan. 3. Hak – hak pekerja.
1. Pengertian Keadilan
Keadilan Dalam Bisnis Dalam kaitan dengan keterlibatan sosial, tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan langsung dengan penciptaan atau perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin sejahtera dan merata. Tidak hanya dalam pengertian bahwa terwujudnya keadilan akan menciptakan stabilitas sosial yang akan menunjang kegiatan bisnis, melainkan juga dalam pengertian bahwa sejauh prinsip keadilan dijalankan akan lahir wajah bisnis yang lebih baik dan etis. Tidak mengherankan bahwa hingga sekarang keadilan selalu menjadi salah satu topic penting dalam etika bisnis. Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yang erat dengan penegakan keadilan dalam masyarakat umumnya dan bisnis khususnya.Tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan langsung dengan perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin sejahtera dan merata. Keadilan berkaitan dengan timbal balik dengan kegiatan bisnis, khususnya bisnis yang baik dan etis. Bisnis yang adil, baik, etis, dan adil atau fair, akan ikut mewujutkan keadilan dalam masyarakat.
4
Adil adalah suatu sikap tidak berat sebelah atau tidak memihak yang menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam berbagai hal, jadi tidak sekedar sama rata tanpa memperdulikan kapasitasnya. Sedangkan keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan atau keselarasan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Jadi keadilan tercipta bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya setelah menjalankan kewajiban tersebut. Sebagai contoh, seorang karyawan dari sebuah perusahaan yang selalu menuntut kenaikan gaji tanpa meningkatkan hasil kerjanya dan sebaliknya pula seorang petinggi perusahaan yang terus menerus menggunakan tenaga karyawan tanpa memperhatikan kenaikan gaji dan kesejahteraannya, maka hal tersebut bisa dikatakan suatu ketidakadilan. Oleh karena itu, untuk memperoleh keadilan, sudah barang tentu seorang karyawan harus berusaha meningkatkan prestasi kerjanya agar mendapatkan kenaikan gaji dan juga bagi petinggi perusahaan harus pula memikirkan keseimbangan kerja para karyawan dengan gaji yang diberikannya. PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS a. Keadilan Legal Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Dasar moral : 1. Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan harus diperlakukan secara sama. 2. Semua
orang
adalah
warga
negara
yang
sama
status
dan
kedudukannya, bahkan sama kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku. b. Keadilan Komutatif Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya. Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam hubungan yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya. Dalam bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain keadilan komutatif menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat.
5
c. Keadilan Distributif Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Menurut Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran masing-masing orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara.
2. Teori - teori Keadilan TEORI KEADILAN ARISTOTELES Atas pengaruh Aristoteles secara tradisional keadilan dibagi menjadi tiga : 1. Keadilan Legal Keadilan legal yaitu perlakuan yang sama terhadap semua orang sesuai dengan hukum yang berlaku. Itu berarti semua orang harus dilindungi dan tunduk pada hukum yang ada secara tanpa pandang bulu. Keadilan legal menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara dihadapan dan berdasarkan hukum yang berlaku. Semua pihak dijamin untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan hukum yang berlaku.
2. Keadilan Komutatif Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dan yan lain atau antara warganegara yang satu dengan warga negara lainnya. Keadilan komutatif menyangkut hubungan horizontal antara warga yang satu dengan warga yang lain. Dalam bisnis, keadilan komutatif juga disebut atau berlaku sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain, keadilan komutatif menyangkut pertukaran yang adil antara pihak-pihak yang terlibat. Prinsip keadilan komutatif menuntut agar semua orang menepati apa yang telah dijanjikannya, mengembalikan pinjaman, memberi ganti rugi yang seimbang, memberi imbalan atau gaji yang pantas, dan menjual barang dengan mutu dan harga yang seimbang.
6
3. Keadilan Distributif Prinsip dasar keadilan distributif yang dikenal sebagai keadilan ekonomi adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap adil bagi semua warga negara. Keadilan distributif punya relevansi dalam dunia bisnis, khususnya dalam perusahaan. Berdasarkan prinsip keadilan ala Aristoteles, setiap karyawan harus digaji sesuai dengan prestasi, tugas, dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pandangan-pandangan Aristoteles tentang keadilan bisa kita dapatkan dalam karyanya nichomachean ethics, politics, dan rethoric. Lebih khususnya, dalam buku nicomachean ethics, buku itu sepenuhnya ditujukan bagi keadilan yang berdasarkan filsafat umum Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya, “karena hukum hanya bisa ditetapkan dalam kaitannya dengan keadilan”. Yang sangat penting dari pandanganya ialah pendapat bahwa keadilan mesti dipahami dalam pengertian kesamaan. Namun Aristoteles membuat pembedaan penting antara kesamaan
numerik
dan
kesamaan
proporsional.
Kesamaan
numerik
mempersamakan setiap manusia sebagai satu unit. I nilah yang sekarang biasa kita pahami tentang kesamaan dan yang kita maksudkan ketika kita mengatakan bahwa semua warga adalah sama di depan hukum. Kesamaan proporsional memberi tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai
dengan
kemampuannya,
prestasinya,
dan
sebagainya.
Dari
pembedaan ini Aristoteles menghadirkan banyak kontroversi dan perdebatan seputar keadilan. Lebih lanjut, dia membedakan keadilan menjadi jenis keadilan distributif dan keadilan korektif. Yang pertama berlaku dalam hukum publik, yang kedua dalam hukum perdata dan pidana. Kedailan distributif dan korektif sama-sama rentan terhadap problema kesamaan atau kesetaraan dan hanya bisa dipahami dalam kerangkanya. Dalam wilayah keadilan distributif, hal yang penting ialah bahwa imbalan yang sama-rata diberikan atas pencapaian yang sama rata. Pada yang kedua, yang menjadi persoalan ialah bahwa ketidaksetaraan yang disebabkan oleh, misalnya, pelanggaran kesepakatan, dikoreksi dan dihilangkan.
7
Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada distribusi, honor, kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan dalam masyarakat. Dengan mengesampingkan “pembuktian” matematis, jelaslah bahwa apa yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan barang berharga lain berdasarkan nilai yang berlaku dikalangan warga. Distribusi yang adil boleh jadi merupakan distribusi yang sesuai dengan nilai kebaikannya, yakni nilainya bagi masyarakat. Di sisi lain, keadilan korektif berfokus pada pembetulan sesuatu yang salah. Jika suatu pelanggaran dilanggar atau kesalahan
dilakukan,
maka
keadilan
korektif
berusaha
memberikan
kompensasi yang memadai bagi pihak yang dirugikan jika suatu kejahatan telah dilakukan, maka hukuman yang sepantasnya perlu diberikan kepada si pelaku. Bagaimanapun, ketidakadilan akan mengakibatkan terganggunya “kesetaraan” yang sudah mapan atau telah terbentuk. Keadilan korektif bertugas membangun kembali kesetaraan tersebut. Dari uraian ini nampak bahwa keadilan korektif merupakan wilayah peradilan sedangkan keadilan distributif merupakan bidangnya pemerintah. Dalam membangun argumennya, Aristoteles menekankan perlunya dilakukan pembedaan antara vonis yang mendasarkan keadilan pada sifat kasus dan yang didasarkan pada watak manusia yang umum dan lazim, dengan vonis yang berlandaskan pandangan tertentu
dari
komunitas
hukum
tertentu.
Pembedaan
ini
jangan
dicampuradukkan dengan pembedaan antara hukum positif yang ditetapkan dalam undang-undang dan hukum adat. Karena, berdasarkan pembedaan Aristoteles, dua peni laian yang terakhir itu dapat menjadi sumber pertimbangan yang hanya mengacu pada komunitas tertentu, sedangkan keputusan serupa yang lain, kendati diwujudkan dalam bentuk perundangundangan, tetap merupakan hukum alamjika bisa didapatkan dari fitrah umum manusia.
8
TEORI KEADILAN ADAM SMITH Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif. Alasannya : 1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang dengan orang lain. Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan antarmanusia karena kesetaraan yang terganggu. 2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal hanya konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi menegakkan
keadilan
komutatif,
negara
harus
bersikap
netral
dan
memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.
Prinsip keadilan menurut Adam Smith yaitu : a. Prinsip No
Harm.
Menurut Adam Smith prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm atau prinsip tidak merugikan orang lain. Dasar dari prinsip ini adalah penghargaan atas harkat dan martabat manusia beserta hak-haknya yang melekat padanya, termasuk hak atas hidup. Prinsip ini menurut saya senada dengan prinsip yang diutarakan para pepatah arab yang berbunyi
hurrul mar’i
mahdudun bihurri ghairihi (kebebasan seseorang dibatasi oleh kebebasan
orang lain). Artinya, seseorang pada dasarnya memiliki kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu selama tidak merugikan kebebasaan orang lain. Contoh kecil :
kita bebas menggunakan barang-barang milik kita seperti radio, televisi dan lain-lain. Akan tetapi pada titik tertentu kebebasan tersebut menjadi terbatas seperti ketika menyalakannya dengan volume tinggi pada malam hari, tentu akan mengganggu dan merugikan tetangga kita yang sedang beristirahat. Bukankah hak dan kebebasan mereka untuk beristirahat dengan nyaman dan tenang. Pola inilah yang disebut dengan kebebasan yang berkeadilan.
9
b. Prinsip non intervention. Prinsip non intervention adalah prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang tidak diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain. c. Prinsip pertukaran yang adil. Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud
dan
terungkap
dalam
mekanisme
harga
dalam pasar.
Ini
sesungguhnya merupakan penerapan lebih lanjut prinsip no harm secara khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihak lain dalam pasar.
TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS John Rawls dikenal sebagai salah seorang filsuf yang secara keras mengkritik sistem ekonomi pasar bebas, kususnya teori keadilan pasar sebagaimana yang dianut Adam Smith. Ia sendiri pada tempat pertama menerima dan mengakui keunggulan sistem ekonomi pasar. Pertama-tama karena pasar memberi kebebasan dan peluang yang sama bagi semua pihak pelaku ekonomi. Kebebasan adalah nilai dan salah satu hak asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem ekonomi pasar. Prinsip Keadilan Distributif Rawls : Karena kebebasan merupakan salah satu hak asasi paling penting dari manusia Rawls sendiri menetapkan kebebasan sebagai prinsip pertama dari keadilannya berupa, "Prinsip Kebebasan yang Sama". Prinsip ini berbunyi "Setiap orang harus mempunyai hak dan sama atas sistem kebebasan dasar yang sama yang paling luas sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua". Ini berarti pada tempat pertama keadilan dituntut agar semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama.
10
Kritik atas Teori Rawls : Teori Rawls kendati sangat menarik dan dalam banyak hal efektif memecahkan persoalan ketimpang dan kemiskinan ekonomi mendapat kritik tajam dari segala arah khususnya menyangkut prinsip kedua, Prinsip perbedaan. Kritik yang paling pokok adalah bahwa teori Rawls khususnya prinsip perbedaan malah menimbulkan ketidak adilan baru : -
Prinsip tersebut membenarkan ketidak adilan karena dengan prinsip tersebut pemerintah dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu untuk diberikan kepada pihak lain
-
Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang diambil pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak beruntung atau miskin karena kesalahanya sendiri.
Keadilan Individual dan Struktural: Keadilan dan upaya untuk menegakkan keadilan, menyangkut aspek yang lebih luas berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut, berarti prinsip prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap orang bukan lagi soal sikap orang per-orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara keseluruhan.
11
3. Hak- hak Pekerja
Macam-macam Hak Pekerja: a. Hak atas Pekerjaan. Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia, karena: 1) Kerja adalah aktifitas tubuh manusia dan karena itu tidak bisa dilepaskan dari tubuh manusia; 2) Kerja merupakan perwujudan diri manusia, melalui kerja manusia merealisasikan dirinya sebagai manusia dan sekaligus membangun hidup dan lingkungannya yang lebih manusiawi; 3) Melalui kerja manusia menjadi manusia yang hidup dengan layak; 4) Melalui kerja manusia menentukan hidupnya sendiri sebagai manusia yang mandiri; 5) Melalui kerja manusia membebaskan dirinya dari ketergantungan yang negatif pada orang lain; 6) Melalui
kerja
manusia
menegaskan
dirinya,
identitasnya,
dan
eksistensinya. b. Hak atas Upah yang Adil. Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada suatu perusahaan. Perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberi upah yang adil : 1) Setiap pekerja berhak mendapatkan upah/dibayar yang merupakan perwujudan atau kompensasi dari hasil kerjanya yang tidak dinikmati secara langsung. 2) Setiap orang tidak hanya berhak memperoleh upah yang adil, yaitu upah yang sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya. 3) Upah yang adil adalah tidak boleh ada perlakuan yang berbeda atau diskriminatif dalam pemberian upah kepada semua karyawan
12
c. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul: 1) Upah yang adil tidak selamanya diberlakukan dalam suatu perusahaan 2) Upah yang adil harus diperjuangkan oleh pekerja itu sendiri 3) Pekerja harus dijamin haknya untuk membentuk serikat pekerja dengan tujuan bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota 4) Dalam berserikat dan berkumpul ada dua dasar moral yang penting yaitu: -
Manusia adalah mahluk sosial yang selalu menurut dan berdasarkan kodratnya cenderung berkumpul dan berserikat dengan sesamanya.
-
Pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan hak mereka atas upah yang adil.
d. Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan. Dalam bisnis modern sekarang ini semakin dianggap penting bahwa para pekerja dijamin keamanan, keselamatan dan kesehatannya.
Dasar moral peting dari hak berserikat dan berkumpul: 1) Salah satu wujud utama dari hak atas kebebasan yang merupakan salah satu hak asasi manusia yang harus dijamin. 2) Dengan hak untuk berserikat dan berkumpul, pekerja dapat bersamasama secara kelompok memperjuangkan hak mereka yang lain, khususnya hak upah yang adil. e. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah. Pekerja wajib diberi kesempatan untuk membuktikan apakah ia melakukan kesalahan, kalau tidak bersalah dia diberi kesempatan untuk mengaku secara jujur dan meminta maaf. f. Hak untuk Diperlakukan secara Sama -
Semua pekerja pada prinsipnya harus diperlakukan secara sama, tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan baik warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji maupun peluang untuk jabatan, pelatihan atau penidikan lebih lanjut.
13
-
Perbedaan gaji dan peluang harus didasarkan pada kriteria dan pertimbangan yang rasional, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
g. Hak atas Rahasia Pribadi -
Kendati perusahaan punya hak tertentu untuk mengetahui riwayat hidup dan data pribadi tertentu dari setiap karyawan, karyawan punya hak untuk dirahasiakan data pribadinya.
-
Hak ini tentu tidak mutlak karena dalam kasus tertetu data yang paling rahasia harus diketahui oleh perusahaan dan karyawan lain ketika data pribadi itu mempunyai efek yang membahayakan pihak lain.
h. Hak atas Kebebasan Suara Hati -
Setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Ia harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik.
-
Pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggapnya tidak baik.-nutupi kecurangan yang dilakukan perusahaan atau atasan).
-
Karyawan rendah yang membocorkan kecurangan yang dilakukan atasannya, entah ke pihak di luar perusahaan atau ke pimpinan yang lebih tinggi akan dengan mudah dipecat atau dipersulit tanpa diberi kesempatan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
14
DAFTAR PUSTAKA 1. Sonny Keraf, 2010, Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta. 2. K. Bertens, 2000, Pengatar Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta. 3. Sukrisno Agoes, I Cenik Ardana,2009, Etika Bisnis dan Profesi, Salemba Empat, Jakarta. 4. http://achmadsaerozi.wordpress.com/2011/11/11/keadilan-dalam-etika-bisnis/ 5. http://anandarfm.wordpress.com/category/keadilan-dalam-bisnis/ 6. http://muvid.wordpress.com/2013/04/30/prinsip-pokok-keadilan-adam-smith/ 7. http://hadasiti.blogspot.com/2012/11/teori-keadilan-menurut-paraahli.html#!/2012/11/teori-keadilan-menurut-para-ahli.html 8. http://afiarini.wordpress.com/2010/12/17/hak-pekerja/
15