Modul Pengantar Bisnis 6 Proses Produksi dan Pengendalian Produk Manufaktur By Desi Kusumaningtyas
Proses Produksi dan Operasional – Manajemen Operasional Manajemen Operasi • merupakan kegiatan menciptakan produk dan jasa melalui proses transformasi input menjadi output (Heizer & Render, 2011) • Proses transformasi dapat dikategorikan sebagai fisika (dalam perusahaan manufaktur), lokasi (seperti perusahaan transportasi), pertukaran (seperti pada usaha retail), penyimpanan (seperti penggudangan), fisiologi (seperti dalam perawatan kesehatan) dan informasional (seperti dalam perusahaan telekomunikasi) • Serangkaian kegiatan yang meliputi desain, operasi dan perbaikan sistem yang menciptakan dan menyampaikan produk dan jasa atau pelayanan (Chase et al., 2006)
Proses Produksi dan Operasional – Kegiatan Manajemen Operasional Operasi • Transformasi Transformasi mengubah input menjadi output • Serangkaian kegiatan sepanjang rantai nilai (value chain) dari pemasok ke pelanggan
Perbedaan Operasional Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa • Interaksi dengan pelanggan: Perusahaan Jasa lebih banyak interaksi dengan pelanggan. • Output: Perusahaan Manufaktur output berwujud, dapat disimpan. Produk Perusahaan jasa dihasilkan sesuai keinginan pelanggan baik dalam jenis, bentuk maupun waktu layanan diberikan • Keberadaan Pelanggan dalam proses atau kegiatan k egiatan operasional: Pelanggan terlibat langsung dari input, proses (misal: jasa pendidikan, konsultan k onsultan hukum atau kecantikan) • Kualitas produk dan jasa atau layanan yang diberikan. Kualitas K ualitas pada perusahaan jasa bersifat sangat subyektif
Proses Produksi dan Operasional – Fungsi- fungsi Operasional Rantai Nilai • Produk dan jasa dihasilkan dalam serangkaian kegiatan yang saling terkait membentuk suatu rantai nilai untuk menghasilkan produk yang memuasikan pelanggan. Konsep rantai nilai memfokuskan pada jenis proses • Proses Inti (core process) ! proses menyampaikan nilai pada pelanggan • Support process !proses memberikan sumber daya dalam proses inti (penggabungan modal, penganggaran, penganggaran, pengembangan karyawan, sistem informasi) Proses Inti (Krajewski et al., 2007) • • • •
Proses Proses Proses Proses
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan Pengembangan Produk atau jasa baru Pemenuhan pesanan hubungan pemasok
Rantai Keuntungan jasa (service point chain) (Silvestro, 2002) • Meliputi kepuasan dan loyalitas pelanggan yang akan mendorong serangkaian kinerja yang menghubungkan antara kualitas, produktivitas, nilai pelayanan, kepuasan dan loyalitas pelanggan sehingga dapat mendorong keuntungan dan pertumbuhan
Proses Produksi dan Operasional – Fungsi- fungsi Operasional Perencanaan Kapasitas
Perencanaan Lokasi Perusahaan
Perencanaan Operasional Perencanaan Tata letak di dalam perusahaan Perencanaan kualitas produk, proses dan layanan
Penjadwalan produksi
Fungsi Manajemen Operasional
Penjadwalan operasional
Penjadwalan karyawan
Penjadwalan detail
Pengendalian bahan baku
Pengendalian operasional
Manajemen rantai pasokan
Pengendalian kualitas
Proses Produksi dan Operasional – Fungsi- fungsi Operasional Perencanaan Kapasitas • Merupakan perencanaan untuk menentukan berapakah produk yang dapat dihasilkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu tertent u atau berapakah pelanggan yang dapat dilayani dalam periode waktu tertentu. • Rencana input yang diperlukan • Mempertimbangkan horizon waktu • Pertimbangan kebutuhan saat ini dan mendatang (menyeimbangkan permintaan pelanggan dan kemampuan sistem penyampaian layanan memuaskan pelanggan): • Pengenalan layanan permintaan • Pilihan pengelolaan kapasitas untuk pemenuhan permintaan
Perencanaan Lokasi Perusahaan • Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan: strategi pengembangan, pertimbangan peningkatan permintaan, keberadaan fasilitas saat ini dan kebutuhan masa mendatang • Keputusan lokasi: • Memperluas kapasitas • Menutup fasilitas • Membuka di lokasi baru • Lokasi Optimum menawarkan keunggulan bersaing. Keputusan lokasi menurut Vereecke dan Van Dierdonck: • Pertimbangan ciri struktural (ukuran, lokasi, kapasitas, tipe peralatan, dan tingkat otomatisasi peralatan) • Pertimbangan infrastruktural (keahlian karyawan, tingkat otonomi lokasi, dan struktur organisasi)
Proses Produksi dan Operasional – Fungsi- fungsi Operasional Perencanaan Tata Letak
• Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang mendukung diferensiasi, biaya rendah dan tanggapan • Tata letak yang baik dapat memperbaiki koordinasi antarlini departmen dan bidang fungsional • Hal yang perlu diperhatikan dalam tata letak (Heizer dan Render, 2011) • Penggunaan ruang, peralatan dan orang dengan lebih baik • Dapat memperbaiki aliran informasi, material dan orang • Dapat memperbaiki moral karyawan dan meningkatkan keamanan dan kondisi kerja • Dapat memperbaiki interaksi dengan pelanggan • Bersifat fleksible
Perencanaan Tata Letak • Tiga Jenis tata letak • Tata letak proses • digunakan dalam pada kantor yang langsung berhubungan dengan pelanggan dan job process dengan aliran kerja beragam, volume rendah dan kastemisasi tinggi • Keunggulan: dapat diatur linier, menggunakan peralatan bersifat umum, menggunakan sedikit sumberdaya dan lebih fleksible • Tantangan: tata letak yang memudahkan proses (digunakan Perusahaan jasa maupun manufaktur) • Tata letak produk atau aliran lini • Digunakan pada pabrikasi, proses lini yang memiliki tugas berulang • Keunggulan: Keunggulan: sesuai untuk tingkat produktifitas tinggi, persediaan rendah, biaya variabel produk rendah • kelemahan: fleksibilitas rendah • Tata letak campuran • Kombinasi tata letak proses dan lini • Digunakan dalam fasilitas yang memiliki kegiatan pabrikan dan rakitan (produk akhir) • Sistem pemaknufakturan flexible (Flexible manufacturing system / FMS) yang
Proses Produksi dan Operasional – Fungsi- fungsi Operasional Perencanaan Kualitas • Kualitas harus bersifat menyeluruh baik produk maupun prosesnya. Kualitas produk meliputi bahan baku dan bahrang jadi sedang proses meliputi kualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, penyediaan jasa, dari penerimaan input hingga menghasilkan output • Penyesuaian Perspektif kualitas: antara perspektif konsumen dan perspektif produsen
Penjadwalan Produksi • Penjadwalan sistem pelayanan menekankan pada level staffing • penjadwalan sistem manufaktur menekankan pada mesin dan material • Tujuan Penjadwalan (Russell & Taylor, 2011) memenuhi waktu jatuh tempo pelanggan, meminimalkan ! keterlambatan, waktu menganggur karyawan, persediaan barang dalam proses • Tiga Fungsi penting penjadwalan (Jacobs dan Bechtold, 1994): • Peramalan permintaan • Penentuan tingkat kebutuhan pelayanan dan kebutuhan karyawan • Penjadwalan kekuatan kerja
Proses Produksi dan Operasional – Fungsi- fungsi Operasional Penjadwalan Karyawan dan Penjadwalan yang lebih detail • Penjadwalan kekuatan karyawan terdiri atas berbagai fleksibilitas: • Fleksibilitas panjang shift • Fleksibilitas panjang hari kerja • Fleksibilitas waktu istirahat • Fleksibilitas mulainya shift • Fleksibilitas waktu mulainya hari kerja • Hari libur yang tidak berurutan • Case management penanganan pengintegrasian pelayanan dan ketersediaan sumber daya
Pengendalian Bahan Baku dan Manajemen Rantai Pasokan • Pengendalian bahan baku merupakan kegiatan memonitor pemesanan dan penggunaan bahan baku yang dapat menghemat biaya • Manajemen rantai pasokan (supply chain management) mendukung kegiatan pengendalian bahan baku. • Manajemen rantai pasokan adalah integrasi proses bisnis dari pelanggan akhir melalui pemasok yang menyediakan produk, pelayanan dan informasi yang menambahkan nilai bagi pelanggan (Cooper et al., 1997)
Proses Produksi dan Operasional – Fungsi- fungsi Operasional Pengendalian Kualitas • Kesesuaian perspektif produsen dan perspektif konsumen pada kualitas produk • Nilai kualitas adalah indeks penilaian pelanggan, yang merupakan harga yang dibayarkan pelanggan atas hasil atau manfaat yang dirasakan karena kualitas produk atau proses sesuai dengan harapannya (Bester 1999) • Sistem produksi perusahaan dinilai dengan mengukur efektivitas dan kinerjanya • Pengukuran efektivitas meliputi kemudahan perawatan, kesiapan operasional, ketersediaan dll. • Pengukuran kinerja meliputi produktivitas, efisiensi dan kualitas
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Total Quality Management – TQM (Gryna, 2001) • Hoshin Planning • Kebijakan manajemen yang merupakan satu kesatuan teritegrasi dalam organisasi yang memonitor lingkungan eksternal dan mengembangkan rencana proaktif untuk menyesuaikan dengan arah organisasi mendatang. • Mengintegrasi dan mengendalikan QFD dan daily control secara vertical. • Quality Function Deployment (QFD) • alat menerapkan TQM menggunakan manajemen tim lintas fungsi yang terintegrasi secara horisontal untuk mencapai sasaran yaitu kepuasan pelanggan. • Daily Control • Merupakan komponen utama TQM dengan menggunakan alat bantu Statistical Process Control dan parameter desain untuk memonitor pelaksanaan QFD berdasar pengendalian sehari-hari. • Menekankan penawaran harga terbaik dari produk sehingga dapat meningkatkan laba
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Pengendalian Mutu • Alat dan Teknik untuk menemukan kesalahan, mencari penyebab masalah, dan menyelesaikan masalah untuk peningkatan kualitas mutu (continuous quality improvement)
Alat dan Teknik Teknik Data verbal atau kualitatif Flow Chart
Brainstor ming
Cause and effect diagram
Affinity diagram
Data numerik atau kuantitatif
Tree diagram
Check sheet
Pareto diagram
Histogram
Scatter diagram
Control chart
Run Chart
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan dengan Data Verbal Verbal atau Kualitatif a. Flowchart • Adalah gambaran gambaran skematis atau atau diagram yang yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan bagaimana langkah itu saling berinteraksi satu sama lain • Tujuan digunakan Flowchart dalam proses produksi • Memberi petunjuk jalannya proses produksi • Membandingkan proses aktual yang dirasakan pelanggan dengan proses ideal • Mengetahui langkah-langkah yang duplikatif dan langkah-langkah yang tidak perlu • Mengetahui bagian proses dimana pengukuran dapat dilakukan • Menggambarkan sistem total • Urutan proses atau rangkaian inilah yang akan digunakan untuk membantu mendeteksi kesalahan
Mulai
Kegiatan
Kegiatan
Ya
Keputusan
Selesai
Flow Chart
sumber: Goetsch dan
Tidak
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan dengan Data Verbal Verbal atau Kualitatif
b. Brainstormin Brainstorming g • Adalah cara untuk memacu pemikiran kreatif guna mengumpulkan ide id e dari suatu kelompok dalam waktu yang relatif singkat • Alat yang sering membantu analisis ini antara lain: lai n: cause and effect diagram, affinity diagram, dan tree diagram • Hal yang perlu diperhatikan: • Masing-masing anggota kelompok sependapat mengenai isu poko yang dibahas • Harus menciptakan kondisi dimana semua anggota bebas mengemukakan idenya • Hindari saling kritik atau pemaksaan dalam mengungkapkan ide • Ungkapan ide perlu ditulis sebagaimana aslinya • Perlu dibuat rangkuman ide yang dikemukakan untuk dicari penyelesaiannya
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan dengan Data Verbal Verbal atau Kualitatif
c. Cause and Effect Diagram • Diagram sebab-akibat menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukkan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah • Setelah ditemukan sumber masalah kemudian diturunkan menjadi beberapa sumber yang lebih kecil mendetail, misal dari metode kerja diturunkan menjadi pelatihan, karakteristik dsb. • Manfaat diagram sebab-akibat tulang ikan: • Dapat menggunakan kondisi sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya • mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau jasa dan keluhan pelanggan • Dapat membuat standarisasi operasi • Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam pembuatan keputusan danperbaikan Urutan proses atau rangkaian inilah yang akan digunakan untuk membantu mendeteksi kesalahan
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan dengan Data Verbal Verbal atau Kualitatif C. Cause and Effect Diagram (untuk mencari penyebab minor) • Selain mencari penyebab utama suatu masalah, diagram sebab akibat digunakan untuk mencari penyebab minor dari penyebab utama
Cause and Effect Diagram (untuk mencari penyebab utama dan minor) • Mencari akibat terbesar dari suatu masalah kemudian menjabarkan penyebab utama dan penyebab mendetailnya
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan dengan Data Verbal Verbal atau Kualitatif Cause and Effect Diagram (untuk mencari penyebab masing-masing faktor) • Menganalisis penyebaran masingmasing penyebab dan mencari pada masing-masing penyebab yang mempunyai penyebab terbanyak
Cause and Effect Diagram (untuk mencari penyebab masing-masing proses) • Pada setiap tahapan proses terlebih dahulu diidentifikasi penyebab utama kemudian dijabarkan penyebab yang lebih mendetail
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan dengan Data Verbal Verbal atau Kualitatif
d. Affinity Affinity Diagram • Sering menggunakan hasil brainstorming untuk mengorganisasi informasi sehingga mudah dipahami untuk perbaikan proses • Langka membuat: • Tim mengumpulkan fakta dan menulisnya dengan menggunakan teknik brainstorming • Fakta tersebut kemudian dikelompokkan • Kelompok tersebut kemudian diberi nama dan disusun berdasar hierarki kepentingannya
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan dengan Data Verbal Verbal atau Kualitatif e. Tree Diagram • Merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan tujuan yang harus ditempuh dengan tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut • Tree diagram digunakan bila terdapat sesuatu yang belum jelas rumusannya ke dalam karakteristik yang sifatnya operasional • Tree diagram ini sering digunakan untuk menterjemahkan hasil dari affinity diagram atau cause and effect diagram
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan Data Numerik Numerik a. Check Sheet • Adalah alat yang digunakan digunaka n untuk menghitung frekuensi suatu kejadian dan digunakan untuk pengumpulan dan pencatatan data • Data yang terkumpul dimasukkand alam grafik seperti Pareto Chart atau Histogram kemudian dianalisis. • Check Sheet digunakan sebagai alat bantu tahap pelaksanan PlanDo-Check-Action cycle • Check sheet digunakan untuk mengumpulkan pendapat pelanggan pada sektor jasa • Check Sheet juga kadang diganti menggunakan tally sheet
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan Data Numerik Numerik
b. Pareto Diagram • Diagram pareto merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut rangking tertinggi hingga terendah (membantu menentukan prioritas penyelesaian masalah dari tertinggi ke terendah) • Diagram pareto juga dapat digunakan untuk membandingkan kondisi proses misal ketidaksesuaian sebelum dan sesudah proses perbaikan) • Proses penyusunan diagram (menurut Mitra 1993, Besterfield 1998) • Menentukan metode pengklasifikasian data (misal berdasar masalah atau penyebab) • Menentukan satuan ukuran • Mengumpulkan data sesuai interval waktu yang ditentukan • Merangkum dan membuat rangking kategori data • Menghitung frekuensi kumulatifatau persentase kumulatif
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan Data Numerik Numerik b. Pareto Diagram • Penggunaan pareto merupakan proses yang tidak pernah berakhir, misal satu permasalah telah diatasi maka permasalahan di rangking kedua akan menjadi target program perbaikan, seterusnya hingga dilakukan perbaikan menyeluruh • Diagram pareto dapat dibuat dalam bentuk persentase
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan Data Numerik Numerik c. Histogram • Alat yang digunakan digunakan untuk menunjukkan menunjukkan variasi data pengukuran dan variasi setiap proses. • Histogram tidak menggunakan urutan, namun menjelaskan variasi proses. • Garis vertikal dalam diagram menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap kelas • Langkah penyusunan (menurut Mitra 1993): • menentukan batas-batas observasi • Memilih kelas • Menentukan lebar kelas • Menentukan batas kelas • Menggambarkan frekuensi
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan Data Numerik Numerik
d. Scatter Diagram • Adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan hubungan korelasi antara pasangan dua macam variable dan menunjukkan keeratan hubungan keduanya, yang sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi • Dapat juga digunakan untuk melihat apakah suatu variable dapat digunakan
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan Data Numerik Numerik
e. Control Chart • Adalah grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu suatu proses berada dalam keadaan keadaan in control atau out of control. • Control limit meliputi batas atas (upper control limit) dan batas bawah (lower control limit) membantu menggambarkan performansi suatu proses yang diharapkan. • Dengan mengetahui kondisi proses, kita mengetahui variasi proses apakah common cause atau special cause. • Peta Pengendali menggambarkan perbaikan kualitas pada 2 situasi: • Kondisi tidak stabil
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Alat dan Teknik Teknik Perbaikan Kualitas dengan Data Numerik Numerik
e. Run Chart • Adalah grafik yang menunjukkan variasi ukuran sepanjang waktu, kecenderungan, daur, daur, dan pola-pola lain dalam suatu proses, misalnya mis alnya perubahan proses dan perbandingan performansi beberapa kelompok tanpa menyebutkan sebab akibat terjadinya daur atau pola pada chart.
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Standar ISO 9000 • Penjaminan kualitas dapat digolongkan digolongkan menjadi • penjaminan kualitas formal dengan ISO 9000 atau BS 5750 • Penjaminan kualitas informal dengan keterlibatan seluruh personil dan quality circles • ISO memastikan produksi kualitas produk yang konstan • Keunggulan ISO: • Aspek internal: struktur struktur dan tanggung tanggung jawab organisasi organisasi yang jelas, peningkatan peningkatan produktivitas, produktivitas, perbaikan efisiensi, efisiensi, pengurangan biaya, pengendalian manajemen yang baik, memperbaiki struktur koordinasi, mendukung pengambilan keputusan dan meningkatkan motivasi personil. • Aspek eksternal: keunggulan bersaing, meningkatkan penjualan dan pangsa pasar, pasar, kemungkinan pasar dan pelanggan baru, memelihara hubungan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan kepercayaan dan reputasi orgasisasi. • Kelemahan: biaya untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9000, meningkatnya dokumentasi pengumpulan kertas, tidak ada perhatian pada pengembangan personil, memperkecil kreativitas dan pemikiran kritis organisasi karena karyawan dituntut melaksanakan prosedur dan aturan ISO. • Pengembangan Pengembangan setelah mendapat sertifikasi: 1. Pemasok 2. karyawan 3. manajemen 4. proses 5. sistem informasi kualitas 6. pelanggan • Penghargaan penerapan manajemen kualitas: • The Deming Prize • The Baldrige Awards • European Quality Awards • British Quality Association
Pengendalian Proses Produksi – Pengendalian Kualitas Standar ISO 14000 • Produk harus dapat diterima lingkungan yang menggunakannya • Standar sistem manajemen lingkungan (Environmental Management System) merupakan pendekatan manajemen yang terstruktur dan terdokumentasi dengan baik serta berkaitan dengan peraturan dan persyaratan pelanggan tentang aspekaspek lingkungan, baik lokal, nasional maupun internasional. • Continuous improvement dalam manajemen lingkungan diperlukan adanya peraturan tentangan lingkungan, persyaratan pelanggan yang berkaitan dengan lingkungan, dan isu-isu mengenai kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan. • Pengintegrasian ISO 9000 dan ISO 14000: • Kedua standar mendukung penciptaan kebijakan perusahaan berdasarkan pada pendekatan umum pada pengelolaan pengembangan sistem kualitas dan lingkungan • Standar ISO 9000 dan ISO 14000 secara substansial sama • Kedua standar memberi definisi tindakan yang harus didukung bukti terdomumentasi yang menjelaskan tujuan dan target perusahaan • Pengintegrasian kedua standar layak secara metodologis maupun prosedural
Terima Kasih By Desi Kusumaningtyas