Modul Pengantar Bisnis 4 Kepemilikan Bisnis dan Bisnis Kecil By Desi Kusumaningtyas
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Bentuk Kepemilikan Bisnis Bentuk Kepemilikan • Adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya.
Tipe Bisnis • Manufaktur ! menghasilkan produk dari bahan mentah atau komponen2 yang dijual untuk mendapat keuntungan • Jasa • Pengecer dan Distributor • Pertanian dan Pertambangan • Finansial ! pengelolaan investasi dan modal • Informasi ! penjualan properti intelektual • Utilitas ! mengoperasikan jasa untuk publik seperti listrik dan air • Real Estate • Transportasi
Menjangkau Pasar Bebas – Konsep Dasar Globalisasi
Jenis Kepemilikan bisnis tradisional (Ferrell et al, 2011)
Perusahaan Perorangan
Kemitraan
Korporasi
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Perusahaan Perseorangan Perusahaan Perseorangan • Umumnya didirikan dan dimiliki oleh perseorangan, sehingga tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan keberlanjutannya ditentukan oleh pemiliknya
Keunggulan Perusahaan Perorangan • Membutuhkan investasi yang tidak terlalu besar • Dapat menentukan aturan sendiri, kesalahan atau kesuksesan dilakukan sendiri. • Kebanggaan menjadi pebisnis dan mengelola perusahaan sendiri • Prosedur dan aturan hukumnya sederhana • Tidak perlu membayar keuntungan kepada orang lain atau pemerintah (kecuali Pajak) • Pajak perusahaan rendah
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Perusahaan Perseorangan
Kelemahan Perusahaan Perseorangan • Tanggung jawab pemilik tidak terbatas (harta pribadi dan perusahaan tidak terpisah) dan keberlanjutan bisnis lemah • Sumber daya keuangan terbatas (Menurut bank memiliki risiko tinggi) • Kesulitan pengelolaan karena keterbatasan pemilik dan karyawan • Membutuhkan komitmen waktu yang besar • Keuntungan pribadi sedikit (opportunity cost sebagai karyawan: asuransi, dan tunjangan) • Pertumbuhan atau ekspansi perusahaan perseorangan umumnya tidak terlalu besar • Keberlanjutan diragukan bila pemilik meninggal
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Perusahaan Perseorangan
Tipe Perusahaan Perorangan Perusahaan Perorangan berijin
Perusahaan Perorangan tidak berijin • Memiliki Tanda Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dan • Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Persekutuan atau Partnership Persekutuan atau partnership • Merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis, terdapat beberapa jenis
Persekutuan Umum (general partnership) • Persekutuan dimana semua pemilik berbagi dalam kegiatan operasional bisnis dalam mengasumsikan tanggung jawab atas hutang perusahaan. • Sekutu Umum (General partner) merupakan pemilik sekutu yang memiliki tanggung jawab terbatas dan aktif mengelola perusahaan
Persekutuan Terbatas Terbatas (limited partnership) • Merupakan pemilik yang menginvestasikan dana atau uangnya ke dalam bisnis tetapi tidak memiliki tanggung jawab mengelola hutangnya atau kerugiannya dalam investasi. • Tanggung jawabnya terbatas, sekutu terbatas tidak bertanggung jawab atas hutang perusahaan di luar investasinya
Persekutuan yang Terbatas Terbatas Kepemilikannya (master limited partnership) • Mirip korporasi namun pajaknya adalah pajak partnership
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Persekutuan atau Partnership
Cara Persekutuan dapat berfungsi (Fry et al, 2000) Masing-masing Pihak memainkan peran dalam kegiatan operasional bisnis sehari-hari (bentuk persekutuan ini disebut sekutu atau rekan kerja / working partners) Limited Partnership dimana beberapa pihak bekerja melakukan operasional (active partnership) dan beberapa pihak tidak bekerja (passive partnership) dengan suara minoritas
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Persekutuan atau Partnership Keunggulan Bentuk Persekutuan atau rekanan • Lebih banyak mendapatkan dana karena melibatkan lebih dari satu orang (pinjaman bank lebih mudah) • Pengelolaan bisnis dilakukan bersama (keahlian dan pengetahuan pemilik saling melengkapi dalam mengelola bisnis). Bebas mengatur waktu. • Kemampuannya untuk tumbuh lebih besar dari perusahaan perorangan • Tidak ada tarif pajak khusus, diberlakukan pajak perseorangan • Mudah dibentuk • Pembagian keuntungan dapat berupa persentase kepemilikan
Kelemahan • Adakalanya satu pihak pihak (Sekutu aktif) memiliki memiliki tanggung jawab tidak terbatas • Keberlanjutan diragukan bila salah satu pihak meninggal • Transfer kepemilikan dan sharing profit sulit dilakukan bila tidak ada konsensus dari kedua belah pihak • Kerjasama salah satu pihak dengan pihak eksternal tidak diketahui rekanan. Kepemilikan aset bisa seperti perusahaan perseorangan dan masing-masing pihak menanggung hutang secara personal.
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Persekutuan atau Partnership
Kesepakatan kerjasama yang perlu dibuat Kesepakatan mengenai persentase kepemilikan setiap pihak Pembagian keuntungan dan kerugian Pengakhiran persekutuan
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Korporasi
Korporasi • Merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham • Entitas legal berizin negara dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari para pemiliknya • Menunjukkan berbagai karakteristik seperti status hukum sebagai satu entitas, hak dan kewajiban serta jangkuan • Tanggung jawab yang dimiliki sebesar modal yang diinvestasikan • Pengelolaan korporasi oleh dewan direktur (board of directors)
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Korporasi Keunggulan Korporasi • Adanya keterbatasan tanggung jawab yaitu sebesar modal ditanamkan. ditanamkan. Aset personal pelaku bisnis terpisah dari aset korporasi • Mudah mendapatkan modal atau dana (korporasi dapat dijual dan lebih dipercaya bank) • Mempunyai kesempatan meningkatan jumlah dana untuk pengembangan peralatan dan fasilitas serta mendatangkan ahli • Keberlanjutan terjamin walaupun pemilik meninggal, dan korporasi dengan menjual sahamnya korporasi dapat menyediakan dana. • Perubahan kepemilikan dengan cara menjual saham • Pemisahan pemilik dan pengelola
Kelemahan • Proses legal dan syarat lain yang kompleks, peraturan sangat ketat. • Penghitungan pajak ganda (pajak keuntungan perusahaan/pajak korporasi dan pajak keuntungan pemegang saham/deviden/pajak kepemilikan) • Ukuran korporasi yang besar sehingga tidak fleksibel menanggapi perubahan pasar • Kemungkinan konflik antara pemegang saham dan dewan direktur • Biaya awal yang besar
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Tipe Korporasi
Private Corporation
Public Coproration
S Corporation
• Yaitu Yaitu bentuk korporasi dengan saham hanya dimiliki beberapa orang dan tidak dijual secara umum. • Pengendalian oleh keluarga, pengelola kelompok, atau karyawan perusahaan
• Korporasi dengan saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat secara umum
• Korporasi yang diorganisasi dan beroperasi seperti korporasi tetapi diperlakukan seperti partnership atau rekanan untuk tujuan pembayaran pajak
Limitied liability corporation
Professional corporation
• Korporasi dengan pemilik yang dikenai pajak seperti partner tapi juga menikmati keuntungan dari tanggung jawab terbatas
• Korporasi yang terdiri dari para profesional seperti dokter, ahli hukum, akuntan dsb. Terdapat pembatasasn tanggung jawab personal tetapi tidak membatasi tanggung jawab keuangan
Multinational or transnational corporation • Korporasi dimana sahamnua dijual ke berbagai negara dan manajer atau pengelola korporasi berasal dari berbagai negara
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Korporasi Prinsip Good Governance • Peran para pemegang saham, direktur atau pimpinan perusahaan dan manajer dalam pembuatan keputusan dan akuntabilitas korporasi
Kepemilikan korporasi • Usaha Bisnis bersama (joint ventures) • Aliansi strategis (strategic (strategic alliance) • Merjer (Mergers) !dua perusahaan bersama menciptakan perusahaan baru • Aku Ak u isis is isii ( Acq Ac q uisi ui sitt i ons) on s) ! perusahaan lebih kecil dikuasai oleh perusahaan yang lebih besar • Divestitures ! korporasi menjual bisnis yang tidak berhubungan dengan bisnis utamanya • Spin off ! korporasi menjual sebagian bisnis utamanya
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Tipe Korporasi Perbandingan Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Perusahaan Perseorangan
Persekutuan
Korporasi
Persekutuan Umum
Persekutuan Terbatas
Korporasi Konvensional
Korporasi S
Perusahaan dengan tanggung jawab terbatas
Dokumen yang di butuhkan dalam memulai bisnis
Tidak membutuh kan izin
Kesepakatan per sekutuan (tertulis atau lisan)
Kesepakatan tert ulis ada sertifikat persekutuan ters ebut
Inkorporasi berda sarkan hukum
Inkorporasi berda sarkan hukum, h arus memenuhi k riteria
Ada kesepakatan organisasi dan o perasi, tidak ada persyaratan yang harus dipenuhi
Mudah mengakhiri
Mudah mengakhi ri, hanya memba yar hutang
Tergantung kese pakatan persekut uan
Tergantung kese pakatan persekut uan
Sulit dan mahal u ntuk mengakhiri
Sulit dan mahal u ntuk mengakhiri
Tergantung kese pakatan operasio nal
Lama hidup
Berakhir karena pemilik meningga l
Berkakhir karena sekutu menarik di ri
Berkakhir karena sekutu menarik di ri
Hidup lama
Hidup lama
Tergantung keten tuan dalam organ isasi
Perpindahan kepemilikan
Bisnis dapat dijua l kepada pembeli yang lebih baik
Harus ada kesep akatan dengan s ekutu lain
Harus ada kesep akatan dengan s ekutu lain
Mudah berganti p emilik
Dapat menjual sa ham untuk meng ubah kepemilikan
Dapat menjual sa ham
Sumber daya keuangan
Terbatas pada m odal atau dana p emilik
Terbatas pada m odal sekutu
Terbatas pada m odal sekutu
Banyak memerlu kan dana untuk memulai, dapat menjual saham d an obligasi
Banyak memerlu kan dana untuk memulai, dapat menjual saham d an obligasi
Terbatas pada m odal sekutu
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Tipe Korporasi Perbandingan Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
Perusahaan Perseorangan
Persekutuan
Korporasi
Persekutuan Umum
Persekutuan Terbatas
Korporasi Konvensional
Korporasi S
Perusahaan dengan tanggu ng jawab terbat as
Risiko kehilangan
Tanggung jawa b tak terbatas
Tanggung jawa b tak terbatas tanggu
Tanggung jawa b terbatas
Tanggung jawa b terbatas
Tanggung jawa b terbatas
Tanggung jawa b terbatas
Pajak
Pajak pendapat an personal
Pajak pendapat an personal
Pajak pendapat an personal
Pajak Ganda
Pajak pendapat an personal
Bervariasi
Tanggung Jawab Manajemen
Pemilik mengel ola semua bisni s
Sekutu berbagi pengelolaan
Tidak dapat ber partisipasi dala m pengelolaan
Pemilik dan ma najemen terpisa h
Pemilik dan ma najemen terpisa h
bervariasi
Manfaat karyawan
Biasanya ada b eberapa , manf aat dan upah re ndah
Seringkali ada b eberapa manfa at, karyawan da pat menjadi sek utu
Seringkali ada b eberapa manfa at, karyawan da pat menjadi sek utu
Manfaat lebih b aik, ada kesem patan mendapa tkan keunggula n
Manfaat lebih b aik, ada kesem patan mendapa tkan keunggula n
bervariasi
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Persekutuan atau Partnership Cara menjadi pemilik bisnis • Menjalankan bisnis keluarga • Membeli bisnis yang ada • Waralaba • Keunggulan bisnis waralaba: • Gaya manajemen ditentukan pemilik waralaba yang dapat mengarahkan kegiatan produksi atau operasional dan pengelolaan secara umum. Prosedur dan standar yang sama dari pemilik waralaba. • Nama telah dikenal masyarakat, periklanan dilakukan pemilik waralaba • Adanya dukungan dukungan keuangan keuangan dari pemilik pemilik waralaba • Kepemilikan perusahaan perusahaan waralaba merupakan kepemilikan pribadi, tidak masalah dimiliki lebih dari 1 orang karena terdapat bimbingan para pemilik waralaba • Kelemahan bisnis waralaba: • Pembagian keuntungan kepada pemilik waralaba dari pembeli waralaba • Pemilik waralaba harus melakukan pengendalian terhadap pembeli waralaba, karena kinerja pembeli waralaba tergantung bimbingan pemilik waralaba • Pembeli waralaba tidak dapt menjual kepada pihak lain sekalipun mereka mengalami kerugian
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Persekutuan atau Partnership
Penilaian kinerja bisnis Pengembalian in ve st as i (Return on Investment)
Net Profit (laba perus ahaan setelah dikurangi Pajak)
Risiko
Pemegang saham
Privately held corporation
Publicly held corporation
Pemegang saham tidak bermaksud m e n j u a l per usaha an kepada pihak lain
Pemegang saham menjual saham kepada public
Employee Stock Ownership Plan (ESOP) saham dapat dimiliki karyawan
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Koperasi Koperasi • Adalah organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-orang yang menggunakannya produsen, konsumen atau pekerja dengan kebutuhan yang sama yang menggabungkann sumberdaya mereka untuk keuntungan bersama • Perkumpulan orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama • Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai pencerminan demokrasi ekonomi • Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil • Pengawasan dilakukan oleh anggota • Mempunyai sifat saling tolong menolong • Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai syarat menjadi anggota
UU no 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian • • • • • • •
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengelolaan dilakukan secara demokrasi Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap t erhadap modal Kemandirian Pendidikan perkoperasian Kerjasama antarkoperasi
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Koperasi Koperasi berdasarkan fungsi • • • •
Koperasi konsumsi !memenuhi kebutuhan konusmen akhir Koperasi pemasaran !distribusi barang dan jasa anggota Koperasi produksi !menghasilkan barang dan jasa Koperasi jasa !menyelenggarakan pelayanan jasa seperti: simpan-pinjam, asuransi, angkutan dsb.
Koperasi berdasar luas daerah • Koperasi primer • Minimal 20 orang • Koperasi sekunder • Gabungan badan-badan koperasi, cangkupan daerah yang luas • Dapat dibagi menjadi: • 1. Koperasi Pusat ! minimal 5 koperasi primer • 2. Gabungan koperasi ! minimal 3 koperasi pusat • 3. Induk koperasi ! minimal 3 gabungan koperasi
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis – Koperasi Koperasi berdasarkan status keanggotaan • Koperasi produsen • Koperasi konsumen
Kewajiban Anggota Koperasi • • • • • • •
Mematuhi AD dan ART serta keputusan dalam Rapat Anggota Menandatangani perjanjian kontrak kebutuhan Menjadi pelanggan tetap Memberi modal Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan Menjaga rahasia perusahaan dan organisasi koperasi dari pihak luar Menaggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan modal disetor
Hak Anggota Koperasi • • • • • • • •
Menghadiri, menyatakan pendapat pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota Memiliki pengurus dan pengawas Dipilih sebagai pengurus atau pengawas Meminta diadakan rapat anggota Mengemukakan pendapat kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta atau tidak Memanfaatkan pelayanan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama dengan anggota lain Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi Menyetujui atau mengubah AD/ART serta serta ketetapan lainnya
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Kewirausahaan Kewirausahaan • Penerimaan terhadap risiko dalam memulai dan menjalankan bisnis
Wirausaha • Adalah orang ang memiliki bakat atau kemampuan memfokuskan pada kesempatan, baik dalam usaha yang baru maupun usaha yang telah ada untuk mencipkan nilai dan mengasumsikan risiko dan penghargaan merupakan hasil usahanya sendiri
Alasan berani memulai bisnis bisnis • Adanya kesempatan • Keuntungan yang akan diperoleh • Kemandirian atau interdependensi • Tantangan • Kepuasan pribadi • Personal achievement (pencapaian individu karena berhasil melaksanakan bisnis sendiri)
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Kewirausahaan Kemampuan diri sebagai wirausaha (Nickels, 2005) • • • • •
Pengawahan diri (self-directed) Pengembangan diri (self-nurturing) Berorientasi pada tindakan (action-oriented) Bersemangat tinggi (highly energetic) Memaklumi adanya ketidakpastian
Karakteristik wirausaha yang berhasil(Zimmerer dan Scarborough, 2002) • • • • • • • • • • •
Mempunyai keinginan bertanggung jawab Memilih risiko yang sedang Memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk berhasil Mempunyai keininan untuk memberikan dan mendapatkan tanggapan atau umpan balik segera Bersemangat tinggi Orientasi ke depan Keahlian organisasi Menganut nilai pencapai melalui uang yang diperoleh Mempunyai komitmen tinggi Toleranssi terhadap ambiguitas Mempunyai fleksibilitas
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Kewirausahaan Contoh Analisa Strategi Perusahaan Faktor Positif
Faktor Negatif
Di Dalam Perusahaan
Kekuatan: Kompetensi inti Kekuatan keuangan Kemampuan inovatif Keahlian dan pengalaman manajemen Strategi terencana Kemudahan memasuki pasar yang ada Jaringan kerja hubungan personal yang k uat Reputasi yang baik di pasar Teknologi yang dimiliki
Kelemahan: Sumber dana keuangan yang tidak tercu kupi Strategi yang terencana secara buruk Kurangnya keahlian atau pengalaman m anajemen Kurangnya kemampuan berinovasi Fasilitas yang tidak memenuhi Ada permasalah distribusi Keahlihan pemasaran yang terbatas Produksi yang tidak efisien
Di Luar Perusahaan
Kesempatan: Ada pasar potensial yang adapat adapat dimasu ki Ada pasar geografis dan produk baru Ada teknologi baru Ada perubahan atau ekspansi Penyederhanaan atau menghilangkan at uran pemerintah Peningkatan fragmentasi pasar
Ancaman: Adanya pesaing baru Peningkatan permintaan dari pembeli ata u penjual Pergeseran penjualan ke barang substitu si Tambahan peraturan pemerintah Pergeseran siklus bisnis Pertumbuhan pasar yang melemah Perubahan preferensi pelangga
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Bisnis dan Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan • Individu atau sekelompok orang yang memiliki harapan terhadap keberlangsungan bisnis atau cara bisnis beroperasi • Primary stakeholders ! pemilik, pelanggan, dan karyawan beserta serikat pekerja yang ada • Secondary stakeholders ! pemasok, pemerintah, bisnis lain, media, berbagai organisasi lain, industri, lingkungan, masyarakat
Pemilik dan Investor dalam Bisnis • Bertanggungjawab kepada pemangku kepentingan lain yang lebih besar
Pelanggan • Merupakan pemangku kepentingan utama dalam bisnis, karena tanpa pelanggan kegiatan bisnis tidak akan berlangsung • Bisnis perlu menyediakan produk yang diinginkan pelanggan sesuai harapan (harga, kualitas produk dan layanan, pilihan produk)
Karyawan • Tanggung jawab perusahaan bisnis terhadap karyawan: • 1. Beroperasi sesuai dengan bakat para karyawannya • 2. Bisnis harus menjamin bahwa karyawan dapat bekerja di lingkungan kerja yang aman • 3. Bisnis harus membuat lingkungan kerja bermanfaat dan mendatangkan mendatangkan hasil optimal • 4. Perusahaan bisnis harus melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Bisnis dan Pemangku Kepentingan
Pengembangan Bisnis: Merjer dan Akuisisi Merger Vs Konsolidasi • Merger ! penggabungan dua perusahaan menjadi satu • Konsolidasi ! penggabungan menjadi satu bentuk namun masing-masing memciptakan bisnis yang diminati
Bentuk Merjer (Merger) • Merjer Vertikal ! penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahap yang berbeda dalam bisnis (perusahaan sepeda dan perusahaan roda sepeda), untuk menjaga konsistensi pasokan dan kualitas. • Merjer horizontal ! kombinasi perusahaan yang mempunyai fungsi yang sama. Tujuan untuk mencapai skala ekonomi dan memenangkan persaingan • Merjer konglomerat ! penggabungan perusahaan yang berada dalam bisnis yang berbeda untuk pertumbuhan dan diversifikasi risiko.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 Tahun Tahun 1995 • • • • •
Memiliki kekayaan bersih max 200 jt tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 Milyar Milik Warga Negara Indonesia Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang Berbentuk usaha perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha hukum termasuk koperasi
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi dalam Bisnis E-commerce • Penggunaan internet dan alat-alat elektronik lainnya untuk transaksi baik eceran maupun bisnis ke bisnis yang mampu menciptakan pasar baru di dunia • Keunggulan: • Menghenat waktu • Dapat berhubungan dengan pelanggan maupun pemasok dimanapun mereka berada. Meningkatkan Meningkatka n kemampuan melayani pelanggan dengan berkoordinasi dengan pihal di luar maupun di dalam perusahaan. • Menciptakan efisiensi organisasi • Meningkatkan kolaborasi di antara unit internal dan pihak eksternal perusahaan • Meningkatkan pertukaran global • Memperbaiki Memperbaiki pengelolaan proses produksi. Enterprise Resouce Planning (ERP) sistem informasi untuk mengorganisasi dan mengelola kegiatan perusahaan antar produk, antar departmen, antar lokasi geografis. • Memberikan fleksibiitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan
Intranets Vs Extranets • Teknologi informasi yang merupakan internal website yang menghubungkan seluruh perusahaan • Merupakan sistem yang mengizinkan pihak luar secara terbatas dapat mengakses jaringan kerja informasi internal perusahaan
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi dalam Bisnis Electronic conferencing • teknologi informasi yang memungkinkan sekelompok orang dapat berkomunikasi berkomunikasi secara simultan dari berbagai lokasi melalui email, telepon atau video sengingga menghemat waktu dan biaya
Dataconferencing • Teknologi informasi yang memungkinkan karyawan mengendalikan perusahaan dari tempat lain menggunakan satu dokumen atau data
Videoconferencing • Teknologi informasi memungkinkan para partisipan saling bertatap muka satu sama lain dalam suatu pertemuan pada lokasi yang berbeda pada videoscreen.
Jaringan kerja komputer • Client server network ! klien berupa komputer yang digunakan untuk meminta informasi dari server yang merupakan penyedia data atau sumber daya • Wide Area Networks (WANs) !menghubungan komputer jarak jauh melalui saluran telepon, tandatanda gelombang mikro atau komunikasi satelite • Local Area Networks (LANs) !menghubungkan area yang lebih sempit seperti dalam 1 gedung atau kantor • Wireless Networks ! menggunakan sinyal elektronik tnpa kabel yang menghubungkan lokasi yang luas
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil – Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi dalam Bisnis
Sistem Informasi eksekutif (executive information system) • Sistem yang memungkinkan manajer puncak puncak dapat mengakses data base perusahaan
Computer Aided Aided design (CAD) • Membantu dalam design produk
Computer Aided Aided Manufacturing (CAM) • Membantu desain prosesn produksi di perusahaan manufaktur
Sistem pendukung keputusan (decision support systems) • Sistem interaktif yang menciptakan model bisnis dan mengujinya pada data yang berbeda untuk melihat bagaimana tanggapan model tersebut
Terima Kasih By Desi Kusumaningtyas