PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada tahap ke lima kami telah Melakukan perbaikan tata letak dengan cara manual dan Membuat perhitungan ongkos pemindahan material (OMH) untuk tata letak yang telah diperbaiki. Perhitungan Ongkos Pemindahan Material diperlukan untuk mengetahui jenis alat angkut yang akan dipergunakan dalam proses pemindahan material antar departemen, serta biaya operasi dari alat angkut yang bersangkutan.
Selanjutnya pada tahap ke enam ini, kami akan Membuat Activity Relationship Chart (ARC), Membuat Activity Relationship Diagram (ARD) dan Membuat Area Allocation Diagram Gabungan (AAD Gabungan). Dimana akan direncanakan tata letak fasilitas pendukung, antara lain: kantor, pelayanan produksi, pelayanan pabrik, dan pelayanan personil pabrik. Penentukan tata letak fasilitas-fasilitas pendukung tersebut ditentukan berdasarkan hubungan kedekatan antar ruangan dalam memenuhi kebutuhan pengguna fasilitas.
TUJUAN
Pada tahap ke enam dari perencanaan tata letak pabrik GROUP 3 TOY'S Corporation, kami akan Melakukan perbaikan tata letak dengan cara manual dan Membuat perhitungan ongkos pemindahan material (OMH) untuk tata letak yang telah diperbaiki.
Adapun tujuan tahap keempat dari perencanaan tata letak pabrik GROUP 3 TOY'S Corporation adalah sebagai berikut :
Menentukan tata letak fasilitas-fasilitas pendukung.
Menentukan tata letak pabrik.
Menentukan tata letak kantor, pelayanan personil pabrik dan pelayanan produksi
DASAR TEORI
Activity Relation Chart (ARC)
Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja kegiatan adalah aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam suatu organisasi pabrik harus ada hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran aktifitasnya. Oleh karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat diketahui bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas dan hubungan yang mendukung.
Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa Activity relationship chart (ARC) adalah peta yang menggambarkan tingkat hubungan antar bagian-bagian atau kegiatan yang terdapat dalam suatu perusahaan industri. Setiap kegiatan atau aktivitas dalam industri manufaktur saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, bahwa setiap kegiatan itu perlu tempat untuk melaksanakannya. Kegiatan tersebut berupa aktivitas produksi, pelayanan kebutuhan karyawan, administrasi, inventory, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu maka dalam perencanaan tata letak fasilitas harus dilakukan penganalisaan yang optimal untuk mencegah adanya penghamburan waktu dan biaya akibat harus terselenggaranya suatu aktivitas. Teknik untuk menganalisa hubungan antar aktivitas yang ada adalah dengan menggunakan Activity relationship chart (ARC). Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan bahwa " Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktivitas ".
Manfaat ARC yaitu:
Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya serta alasannya.
Memperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya.
2.2 Activity Relationship Diagram (ARD)
Penentuan ARC tiada lain untuk merencanakan dan menganalisis keterkaitan antar kegiatan. Namun, dengan ARC belum memperoleh gambaran tentang letak suatu departemen relatif terhadap departemen lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan Activity Relationship Diagram (ARD)untuk mendapatkan gambaran tentang tata letak suatu departemen relatif terhadap departemen lainnya.
ARD adalah diagram hubungan antar aktivitas (departemen/mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga diharapkan ongkos handling minimum. Dasar untuk ARD yaitu TSP. Jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya. Pada saat menyusun ARD ini kemungkinan terjadinya error sangat besar karena berangkat dari asumsi bahwa semua departemen berdekatan satu sama lain. Adapun yang dimaksud error disini adalah suatu keadaan dimana mesin-mesin (departemen-departemen) yang mendapat prioritas satu tidak dapat menempati posisinya untuk saling berdekatan satu sama lain tanpa ada pembatas dari departemen lain. Adapun batas error yang diijinkan dalam penempatan departemen-departemen tersebut (pembuatan ARD) adalah maksimal dua buah error.
Diagram ini berguna untuk menggambarkan letak-letak dari setiap bagian (aktivitas) yang ada pada suatu pabrik yang direncanakan. Teknik penyusunannya dilakukan berdasarkan data-data yang ada pada block template dimana apabila suatu aktivitas dengan yang lainnya mempunyai tingkat hubungan A, maka kedua sisi saling menempel. Untuk selanjutnya adalah tingkat hubungan E, I, O, U dan X biasanya untuk mendapatkan letak yang baik dari tiap-tiap block dilakukan secara trial, yaitu diulang beberapa kali sehingga diperoleh susunan yang harmonis.
2.3 Area Allocation Diagram (AAD)
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalam ARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area Allocation Diagram (AAD). Area Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata letak setelah Activity Relationship Chart dan Activity Relation Diagram, maka dapat dibuat area Allocation Diagramnya. Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global, informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasinya secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisisan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC dan AAD merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar ruangan ruangan akibat dari alasan-alasan tertentu yang harus dipenuhi.
Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian area ini adalah sebagai berikut :
Aliran produksi, material, peralatan
ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
Tempat yang dibutuhkan
ARD
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data yang digunakan untuk adalah Membuat Activity Relationship Chart (ARC), Membuat Activity Relationship Diagram (ARD) dan Membuat Area Allocation Diagram Gabungan (AAD Gabungan).
3.1 Activity Relationship Chart (ARC)
Gambar 1 Activity Relationship Chart Kantor
Gambar 2 Activity Relationship Chart Produksi
Gambar 3 Activity Relationship Chart Gabungan
3.2 Activity Relationship Diagram (ARD)
Gambar 4 Activity Relationship Diagram dengan menggunakan pendekatan Powram
Gambar 5 Activity Relationship Diagram dengan menggunakan pendekatan Muther
3.3 Area Allocation Diagram (AAD)
Area Alocation Diagram (AAD) pada prinsipnya merupakan area tempelate yang disusun berdasarkan ARD. AAD merupakan gambaran tata letak akhir, namun setiap pusat kegiatan belum berisi fasilitas.
Gambar 6 Area Allocation Diagram (AAD)
ANALISIS
4.1 Activity Relationship Chart (ARC)
Pada ARC, yaitu :
ARC Kantor
ARC kantor menunjukkan hubungan antar departemen dan fasilitas dalam kantor saja.
ARC Gabungan
ARC gabungan menunjukkan hubungan seluruh fasilitas yang ada di dalam perusahaan.
Dalam pembuatan ARC gabungan ini perlu diperhatikan tiga hal berikut:
Fasilitas dalam kantor diintegrasikan menjadi satu fasilitas dan diberi nama "Kantor".
Ruang-ruang prefabrikasi, fabrikasi, assembly, Gudang Bahan Baku Utama (GBBU), Gudang Bahan Baku Pembantu (GBBP), warehouse, shipping, dan receiving disatukan menjadi satu fasilitas dan diberi nama "Produksi".
ARC Gabungan menunjukkan hubungan kantor, produksi, serta masing-masing fasilitas pelayanan produksi, pelayanan pabrik, dan pelayanan personil pabrik (sesuai output modul 3).
4.2 Activity Relationship Diagram (ARD)
Setelah diperoleh ARC kantor dan ARC gabungan, maka untuk selanjutnya membuat ARD atau tata letak berdasarkan hubungan keterkaitan yang telah dibuat pada ARC.
Output ARD ini diantaranya :
ARD kantor.
ARD gabungan.
Ketentuan pembuatan :
Bentuk
Warna
Kantor & Pendukung Personil Kantor : kuning
Produksi : hijau
Maintenance, Pelayanan Personil Pabrik, Pelayanan Produks : biru
Pelayanan Pabrik : merah muda
Ketentuan Tata Letak ARD
Dua departemen dengan kode kedekatan A harus diletakkan bersebelahan.
Dua departemen dengan kode kedekatan E boleh diletakkan bersebelahan, atau bersentuhan pada titik sudutnya.
Dua departemen dengan kode kedekatan X sama sekali tidak boleh bersinggungan.
4.3 Area Allocation Diagram (AAD)
AAD memperlihatkan formasi akhir tata letak pabrik yang dibangun. AAD memberikan pula kemungkinan penyesuaian tata letak apabila hasil ARD masih kurang tepat. Namun, penyesuaian tidak boleh melanggar tingkat hubungan yang telah ditetapkan. Artinya, pusat kegiatan yang harus berjauhan tidak dibenarkan menjadi berdekatan atau sebaliknya, yang memiliki tingkat hubungan berdekatan tidak dibenarkan berjauhan. Pada AAD, perancang memperoleh pula bentuk umum aliran bahan yang akan berlaku.
KESIMPULAN & SARAN
.Activity Relationship Chart (ARC) adalah salah satu teknik untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan. Manfaat dari ARC yaitu :
Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya beserta alasannya.
Memperoleh suatu landasan bagi penyusunan area/daerah selanjutnya
Input dari ARD adalah ARC, dimana ARD sebagai teknik ideal untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan. ARD ini berguna dalam :
Penyusunan urutan pendahuluan bagi peta dari-ke (From-To Chart)
Lokasi nisbi dari pusat kerja atau departemen dalam satu kantor
Lokasi kegiatan dalam satu usaha pelayanan
Lokasi pusat kerja dalam operasi perawatan atau perbaikan
Lokasi nisbi dari daerah pelayanan satu kegiatan dengan yang lainnya, serta alasannya
Memperoleh satu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya.
Area Allocation Diagram adalah suatu alat bantu yang paling dekat dengan tata letak pabrik yang sebenarnya, yang memuat fasilitas-fasilitas yang ada. Adapun keuntungan dari dibuatnya AAD adalah sebagai berikut
Pembagian wilayah kegiatan yang sistematis.
Memudahkan proses tata letak.
Meminimumkan ruang yang tidak terpakai.
Menterjemahkan perkiraan area ke dalam suatu pengaturan pendahuluan yang dapat dilihat.
Memberikan perkiraan luas total yang mendekati sebenarnya.
Menjamin ruang yang cukup.
Dasar untuk perencanaan selanjutnya.
GROUP 3 TOY'S Corporation
Head office:
Jl.PurnamaGg.Suryaindah., Pontianak 55878, Indonesia.
Phone : (+62-898) 007981.
Home Page: http://Group3toy'sBlogspot.com
E-Mail :group3toy'
[email protected]