Konsep Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
Ns Anastasia H., MKep.Sp.KMB
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat
1
Pengertian
•
•
Unit Unit Gawat awat Dar aru ura ratt (UG (UGD): Suatu unit pe pelayanan di RS yg yg memberikan pelayanan pertama pada pasien dg an ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan . Emergency ) Unit Unit Pera Perawa wata tan n Inte Intens nsif if (UPI (UPI// ICU ICU)) Sua uatu tu un unit it pe pela laya yana nan n di RS yan yang mem membe beri rika kan n yang yang komp kompre rehe hens nsif if da dan n be berke rkesi sina namb mbun unga gan n pada pasien dengan sakit kritis yang meme me merl rluka ukan n pe peng ngob obat atan an
2
PPKC - Managemen Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat
Pengertian
•
•
Unit Unit Gawat awat Dar aru ura ratt (UG (UGD): Suatu unit pe pelayanan di RS yg yg memberikan pelayanan pertama pada pasien dg an ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan . Emergency ) Unit Unit Pera Perawa wata tan n Inte Intens nsif if (UPI (UPI// ICU ICU)) Sua uatu tu un unit it pe pela laya yana nan n di RS yan yang mem membe beri rika kan n yang yang komp kompre rehe hens nsif if da dan n be berke rkesi sina namb mbun unga gan n pada pasien dengan sakit kritis yang meme me merl rluka ukan n pe peng ngob obat atan an
2
PPKC - Managemen Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat
Prioritas Pasien Di rawat Di ICU • Pasi Pasien en saki sakitt krit kritis is dal dalam am kea keada daan an me medi dis s stabil yang membutuhkan tingkat intensif perawatan (monitoring dan pengobatan). • Pa i n an ara m di tabil atau akit kritis dan yang tidak memiliki banyak kesempatan untuk pemulihan karena tingkat keparahan penyakitnya atau cedera traumatis. PPKC - Managem Managemen en Asuhan Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
3
Falsafah • Kecepatan & ketepatan dalam memberikan pertolongan pada pasien, sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa , , ras akan menurunkan angka kematian & kesakitan
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
4
• Pasien Kritis adalah pasien dengan risiko besar akan kematian, tingkat keparahan penyakit harus menggunakan langkah – diambil melalui pengkajian, diagnosa dan penangan penyakit
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
5
Filosofi Penanganan Pendekatan yang dilakukan pada pasien kritis berbeda dengan pasien tidak kritis/ parah dengan mendahulukan pasien stabilisasi kondisi pasien
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
6
Prioritas 1. Dengan cepat melakukan resusitasi dan mengikuti pedoman ALS 2. Perawatan segera terhadap kondisi hypotension, hypoxaemia , hyperkalaemia , hypoglycaemia and dysrhythmias life-hypoxaemia, hyperkalaemia, PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
7
3. Menganalisis gangguan fisiologi 4. Menetapkan diagnosa melalui riwayat penyakit dan pemeriksaan diagnostik 5. Pemantauan secara teliti akan kondisi dan respon pasien terhadap pengobatan
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
8
Tanggung Jawab Perawat Kritis 1. Mendukung dan menghormati otonomi pasien dalam mengambil keputusan 2. Menjawab pertanyaan yang menjadi ketertarikan pasien . em an u pas en men apa an asu an keperawatan yang dibutuhkan 4. Menghargai nilai – nilai, kepercayaan dan hak pasien 5. Mendidik pasien dalam pengambilan keputusan PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
9
Lanjutan Tanggung Jawab : 6. Menghargai hak pasien untuk memilih 7. Mendukung keputusan pasien atau memindahkan asuhan pada perawat yang lebih berkualitas 8. Perantara bagi pasien yang tidak dapat berbicara dan membutuhkan intervensi segera 9. Memonitor kualitas asuhan keperawatan 10.Bertindak sebagai penghubung antara pasien dan tim kesehatan lain PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
10
Standar lingkungan kerja yang Sehat: • • • •
Ketrampilan berkomunikasi. Melakukan Kolaborasi yang tepat Pengambilan Keputusan yang Efektif Staf perawat dengan kompetensi yang tepat dan efektif • Perawat harus diakui dan mengakui nilai – nilai yang dibawa dalam pekerjaan organisasi • Kepemimpinan yang mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan melibatkan orang lain dalam mencapai tujuan PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
11
OPTIMAL PATIENT OUTCOMES
AUTHENTIC SKILLED COMMUNI CATION
CLINICAL EXCELLENCE Interdependence of Healthy Work Environment, Clinical Excellence and Optimal Patient Outcomes.
TRUE COLLABORATION
HEALTHY WORK ENVIRONMENT
EFFECTIVE DECISION MAKING
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
MEANINGFUL RECOGNITION
APPROPRIATE STAFFING
12
Menciptakan lingkungan yang menyembuhkan di ICU • Lingkungan suara Suara bising dapat mempengaruhi pikiran pasien(Nightingale, 1970) • Lingkungan lampu Kegunaan cahaya penting untuk pengobatan penyakit (Nightingale, 1970) • Warna lin kun an warna mem en aruhi emosi seseorang • Lingkungan pemandangan ruangan dengan jendela memicu pasien untuk segera pulih • Kualitas udara Misal : aromaterapi • Kebebasan kunjungan keluarga • Apa yang pasien dan keluarga inginkan (R Rubert, L. D.Long, M. L. Hutchinson) PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
13
Standar Performance Profesional Perawat Gadar dan Kritis Menurut AACN (2010) • Standar 1 : Kualitas Praktek Profesional • Standar 2 : Evaluasi Praktek Perorangan • Standar 3 : Pendidikan • Standar 4 : Kolegialitas • Standar 5 : Etik • Standar 6 : Kolaborasi yang benar • Standar 7 : Penelitian Klinik • Standar 8 : Pemanfaatan sumber daya • Standar 9 : Kepemimpinan yang otentik PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
14
Standar 1 : Kualitas Praktek Profesional Competency Criteria : • Memimpin penelitian melalui kegiatan peningkatan kualitas • Menggunakan kerangka teori untuk memulai perubahan dalam praktek • eng en as an mengem ang an s ra eg un u meningkatkan kualitas perawatan dan mempromosikan lingkungan yang sehat • Mensintesa data yang meningkatkan kualitas dan merumuskan rekomendasi berdasarkan EBP untuk meningkatkan kualitas praktek dan keperawatan • Menyampaikan manfaat nyata praktek keperawatan pada organisasi dan masyarakat
15
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
Standar 2 : Evaluasi Praktek Perorangan Competency Criteria : • Mengevaluasi penampilan kinerja sesuai dengan kompetensi dan standar yang sesuai dengan ketentuan profesi • Memimpin perkembangan dan mengevaluasi kinerja peran perawat kritis • encar umpan a er a ap pra e n n v u un u memfasilitasi pertumbuhan profesional • Terlibat dalam pembelajaran reflektif terhadap praktek perorangan dan kinerja secara rutin
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
16
Standar 3 : Pendidikan Competency Criteria : • Secara proaktif berperan serta dalam pengembangan profesional dan kesempatan belajar secara berkelanjutan • Men unakan informasi an di eroleh dalam ke iatan pendidikan untuk meningkatkan kinerja profesional • Membangun dan mengembangkan ketrampilan dalam mengajar dan mentoring • Mempertahankan sertifikasi profesi • Mempertahankan catatan profesi dengan memberikan bukti kompetensi dan pembelajaran seumur hidurp PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
17
Standar 4 : Kolegialitas Competency Criteria : • Berkontribusi untuk kemajuan profesi dengan mendesiminasikan hasil praktek melalui publikasi dan presentasi • Menin katkan en emban an karir siswa, erawat dan pemberi asuhan lainnya • Meningkatkan peran dan lingkup praktek perawat kritis • Memfasilitasi pengembangan keputusan klinik pada tim pemberi asuhan melalui model peran, pengajaran, pelatihan dan mentoring
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
18
Standar 5 : Etik Competency Criteria : •
Memupuk pembentukan dan pemeliharaan lingkungan etik
•
Memfasilitasi penyelesaian konflik etik dan moral untuk meningkatkan lingkungan kerja yang sehat
•
Berfungsi sebagai mentor dan role model bagi orang lain dalam mengembangkan moral Memupuk akuntabilitas profesional dalam diri sendiri dan orang lain Melaksanakan intervensi yang mempertimbangkan dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan, efektifitas biaya, nilai – nilai pasien dan pengaruh eksternal lainnya pada pelayanan kesehatan
• •
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
19
Standar 6 : Kolaborasi yang benar Competency Criteria : • Memfasilitasi ketentuan Perawatan klinis yang kompeten • Meningkatkan budaya kolaborasi • Mempekerjakan tenaga ahli komunikasi • Partner yang efektif dengan rekan mitra interdisiplin dalam memberikan asuhan pada pasien • Memupuk pendekatan intra/interdisiplin untuk peningkatan mutu asuhan, keamanan pasien, EBP, Penelitian dan menterjemahkan penelitian dalam praktek • Memberikan bimbingan pada mahasiswa keperawatan khususnya dibidang perawatan kritis dan akut dan persiapan kerjasama perawat kritis dengan sekolah perawat • Menjadi mentor anggota tim kesehatan untuk memahami dan menggunakan keahlian kelompok ilmu lain • Menjadi role model kepemimpinan profesional terhadap peran perawat di komunitas dan tim kesehatan • Memfasilitasi pembentukan visi bersama dengan tim kesehatan lain
20
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
Standar 7 : Penelitian Competency Criteria : • Menganalisis hasil penelitian dan EBP untuk aplikasi praktik • Mensintesa EBP untuk kebutuhan praktik atau proses memperbaiki • Berpartisipasi dalam melaksanakan penelitian • Mengevaluasi asuhan pada pasien dan inovasi berdasarkan temuan penelitian saat ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dan mengintegrasikan dalam • • • • • •
Memilih dan menetapkan intervensi yang terbukti dengan EBP sesuai kebutuhan pasien dan perawat Mengidentifikasi masalah klinik untuk tujuan penelitian Panutan dan mentor dalam menggunakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi hasil penelitian Mengkomunikasikan hasil penelitian dan mengembangkan sarana sesuai temuan penelitian Mengevaluasi dan memfasilitasi penggunaan produk baru, teknik dan teknologi baru dalam praktik Meningkatkan ilmu praktek keperawatan PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
21
Kompetensi Perawat Emergency (ENA, 2011) • Memberikan asuhan keperawatan (Direct care) – Melakukan Triage dan merespon dengan cepat perubahan statusnya fisiologis dan psikologis pasien – Melakukan intervensi “Advanced life savin ” – Menentukan diagnosa dan menetapkan intervensi yang tepat untuk pasien emergency dan keluarga – Menerapkan EBP dalam perawatan pasien emergency – Trampil berkomunikasi dan sensitif terhadap budaya selama masa krisis PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
22
Lanjutan Kompetensi
• Menjadi konsultan bagi perawat, dokter dan rekan interdisipliner lainnya mengenai perawatan darurat bagi pasien, teknologi khusus dan peralatan • Kemampuan untuk melakukan managemen dan memberdayakan staf yang terlibat • Mampu melakukan kolaborasi interdisiplin pasien, keluarga dan profesi keperawatan • Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatan kualitas layanan • Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah etik
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
23
Karakteristik pelayanan keperawatan GD • Seringkali tdk terprediksi. • Kecemasan tinggi/panik • Keterbatasan sumber daya dan waktu. sangat terbatas. • Tindakan: memerlukan kecepatan dan ketepatan yg tinggi. • Adanya saling ketergantungan yg tinggi antara SDM yg bekerja di GD. PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
24
Penanganan Disaster • Pengertian Disaster : Suatu bencana yang terjadi akibat alam atau buatan manusia yang mengakibatkan , kehilangan nyawa atau perubahan drastis pada lingkungan
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
25
Peran Perawat Dalam Disaster • Menentukan besarnya kejadian • Menentukan kebutuhan terhadap kesehatan pada kelompok yang terkena • Menetapkan prioritas dan tujuan • • Menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah • Berkolaborasi dengan profesi lain, pemerintah dan lembaga non pemerintah • Menjaga rantai komando yang terpadu • Komunikasi PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
26
Triage Pengelompokan atau pemilahan korban/penderita yang berdasarkan atas berat-ringannya trauma/penyakit Dapat dilakukan didalam rumah sakit maupun dilapangan Digunakan dalam kegawatan sehari-hari, dan dapat digunakan untuk musibah masal, dan bencana PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
27
METTAG • Dipilih kode warna sesuai tingkat keparahan & prioritas untuk tujuan terapi • Dasar dari kartu dapat dirobek untuk – GREEN - P3 – YELLOW - P2 – RED - P1 – BLACK - P0 (DEAD) PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
28
Simple Triage and Rapid Treatment System (START)
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
29
MUSIBAH MASSAL Jumlah penderita Masalah gawat darurat
Tidak melebihi kemampuan RS
Melebihi kemampuan RS
PRIORITAS
PRIORITAS
Yang gawat darurat dan multi trauma
Kemungkinan survival yang terbesar
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
30
PRINSIP • AIRWAY • BREATHING • CIRCULATION
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
31
Pengambilan Keputusan Etik di Emergency - Kritis • Keputusan terhadap intervensi emergency yang merupakan kolaborasi dengan dokter, perawat dan keluarga pasien serta bertindak demi kepentingan pasien
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
32
Dilema Etik di Situasi Emergency • Kurangnya waktu dan informasi • Kurangnya relasi antara pasien dan tenaga kesehatan • urangnya enyamanan a am pengambilan keputusan etik • Kurang tersedianya tenaga konsultan (medis, hukum, etika) • Sifat yang “emergency” PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
33
Moral :our We Prinsip need to convince Nonmaleficence profession that its awesome equal responsibility to behave Do No Harm reasonably… From Silverman WA. Pediatrics 98:1182, 1996
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
34
Prinsip Beneficence Semua untuk kepentingan pasien Tujuan utama adalah untuk kepentingan pas en Berorientasi pada pasien – Nilai Kehidupan
PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
35
Keputusan Mengakhiri Kehidupan • A- Pembatasan Resusitasi: DNR…. – Pesanan pre-hospital DNR. – engo atan yang er an su a e as s a sia – Kualitas hidup pasien tidak baik setelah dilakukan CPR – Kualitas hidup memang sudah tidak baik – Harapan pasien PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
36
Lanjutan
B. Sia – sia 1. Tidak ada efek fisiologis yang diharapkan 2. Pengobatan yang diberikan tidak ada efeknya atau manfaatnya 3. Fungsi fisilogis memburuk sekalipun diberikan terapi yang maksimal (misal pada sepsis, shock cardiogenic) 4. Pengalaman dan studi kasus dimana kejadian tersebut pasien tidak mungkin selamat PPKC - Managemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
37