MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat ditetuukan dengan: 1. Mempergunakan rumus Naegle. Rumus naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan Tahun ditambah 1 (satu). a. Contohnya, haid hari pertama tanggal 11 april 2000, maka penghitungan perkiraan kelahiran adalah 11 + 7 = 18; 4 -3= 1, dan Tahun 2000+1 = 2001, sehingga dugaan persalinan adalah 18 Januari 2001. b. Seorang ibu hamil memiliki HPHT 15-9-2005 dan diperiksa pada 27-11-2005. Maka umur kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL) adalah: 15-09-2005 = 2 minggu 1hari 31-10-2005 = 4 minggu 3 hari 27-11-2005 = 3 minggu 6 hari Jumlah 9 minggu 10 hari Berarti usia kehamilan : 10 minggu 3 hari Jadi umur kehamilan saat diperiksa adalah 10 minggu 3 hari atau 10 minggu genap.
Cara menghitungnya: 1 minggu terdiri atas 7 hari. a. Tanggal 15-09-2005, berarti hari ke-15. Ini sama dengan 2 x 7 hari = 14 hari + 1 hari (2 minggu lebih 1 hari) b. Bulan Oktober (bulan 10) terdiri atas 31 hari. Ini berarti 4 x 7 hari = 28 hari + 3 hari atau sama dengan 4 minggu lebih 3 hari c. tanggal 27-11-2005 berarti hari ke-27 sama dengan 3 x 7 hari = 21 hari + 6 hari (3 minggu lebih 6 hari). Sementara HPL dihitung dengan rumus Naegel = Hari + 7, Bulan ¬ 3 = 15 + 7, 9 ¬ 3 jadi HPL = 22-06-2005 Bila mempunyai kalender obstetrik maka usia kehamilan dan HPL dapat dilihat di tabel kalender tersebut. 2. Gerakan pertama fetus. Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. 3. Perkiraan tingginya fundus uteri. a. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil pertama. Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus, atau prosesus xipoideus. Cara tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat. Tinggi fundus uteri = Umur kehamilan 1/3 di atas simfisis = 12 minggu ½ simfisis-pusat = 16 minggu 2/3 di atas simfisis = 20 minggu Setinggi pusat = 22 minggu 1/3 di atas pusat = 28 minggu ½ pusat-prosesus xifoideus = 34 minggu Setinggi prosesus xifoideus = 36 minggu Dua jari (4cm) di bawah prosesus xifoideus = 40 minggu
Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan 8 Bulan hamil Perut lebih kecil Epigastrium tegang Pusat datar Kepala teraba kecil Kepala belum masuk PAP 10 bulan hamil Perut besar Epigastrium lembek, karena kepala janin masuk PAP Pusat menonjol Kepala besar. Kepala telah masuk PAP Ketidak akuratan metode ini : 1. Wanita bervariasi pada jarak simfisis pubis ke prosesus xifoid, lokasi umbilikus diantara 2 titik (imajiner) ini. 2. Lebar jari pemeriksa bervariasi antara yang gemuk dan yang kurus. Keuntungan : 1. Digunakan jika tidak ada Caliper atau pita pengukur. 2. Jari cukup akurat untuk menentukan perbedaan yang jelas antara perkiraan umur kehamilan dengan tanggal dan dengan temuan hasil pemeriksaan dan untuk mengindikasi perlunya pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan ketidak sesuaian dan sebab kelainan tersebut. b. Metode ini menggunakan alat ukur Caliper. Caliper digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas simfisis pubis dan ujung yang lain pada puncak fundus. Kedua ujung diletakkan pada garis tengah abdominal. Ukuran kemudian dibaca pada skala cm (centimeter) yang terletak ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama dengan minggu kehamilan setelah sekitar 22-24 minggu . Keuntungan : Lebih akurat dibandingkan pita pengukur terutama dalam mengukur TFU setelah 22-24 minggu kehamilan (dibuktikan oleh studi yang dilakukan Engstrom, Mc.Farlin dan Sitller)
Kerugian : Jarang digunakan karena lebih sulit, lebih mahal, kurang praktis dibawa, lebih susah dibaca, lebih susah digunakan dibandingkan pita pengukur c. Menggunakan pita pengukur yang mungkin merupakan metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan. Keuntungan : Lebih murah, mudah dibawa, mudah dibaca hasilnya, mudah digunakan dan Cukup akurat Kerugian : Kurang akurat dibandingkan caliper d. Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya berbeda. Garis nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di dasar fundus, pita pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita pengukur mengikuti bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan kemudian secara relatif lurus ke titik yang ditahan oleh jari-jari pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus. Caranya tidak diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara matematika sebagai berikut ; a. Sebelum fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan b. Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan
Keuntungan : Cukup akurat Kerugian : Rumit, tidak praktis 4.Ultrasonografi a. Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal kehamilan 51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7 minggu. b. Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan ukuran tubuh fetus—sehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan. Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara: 1. Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestational Sac) untuk kehamilan 6-12 minggu. 2. Dengan mengukur jarak kepala bokong (GRI= Grown rump Length) untuk umur kehamilan 7-14 minggu. 3. Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu. sumber 1. Evelyn C. Pearce. Anatomi Dan Fisiologi. Gramedia. Jakarta; 2002 2. E. Albert Reece and John C. Hobbins. Clinical Obstetrics The Fetus and Mother. Third edition. Blackwell Publishing , Jakarta; 2007 3. F. Garry Cunningham, Obstetri Williams, edisi 21, EGC. Jakarta; 2006 4. IBG Manuaba dkk. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta; 2006 5. Salmah, dkk. Asuhan kebidanan antenatal. EGC. Jakarta; 2006
Periode kehamilan manusia Submitted by dr. Prima Progestian, SpOG on Monday, 31 May 2010No Comment Pengertian dan periode kehamilan manusia Seseorang wanita dikatakan “hamil “ secara normal apabila di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru. Kehamilan dapat pula terjadi di luar rahim (dinamakan kehamilan diluar kandungan /kehamilan ektopik) dan pada kondisi yang sangat jarang terjadi dapat bertahan hingga cukup besar. Manusia sejatinya diciptakan untuk mengandung hanya satu janin. Keadaaan kehamilan kembar sebetulnya “abnormal” yang mungkin terjadi sehingga apabila seorang wanita mengalaminya kehamilannya dikatakan berisiko tinggi. Istilah ilmiah untuk kehamilan adalah “gravid” sehingga wanita hamil sering kali disebut sebagai “gravida”. Selain itu dikenal juga istilah “paritas” (disingkat sebagai “para”) digunakan menunjukkan jumlah kelahiran hidup sebelumnya. Seorang wanita yang belum pernah hamil disebut “nuligravida”, seorang wanita yang sedang hamil untuk pertama kalinya sebagai “primigravida”, dan seorang wanita yang hamil pada kehamilan sesudahnya disebut “multigravida” atau “multipara”. Wanita yang tidak pernah mencapai kehamilan lebih dari 20 minggu usia kehamilan disebut sebagai “nulipara”. Hasil kehamilan juga secara ilmiah mempunyai sebutan tersendiri. Istilah “embrio” atau juga disebut sebagai “mudigah” digunakan sampai usia kehamilan 11 minggu kehamilan. Sebutan “janin” atau “fetus” baru digunakan setelah usia kehamilan 11 minggu hingga kelahiran. Masa kehamilan dibagi dalam tiga bulanan (trimester). Trimester pertama merupakan perkembangan dan pembentukan organ . Trimester kedua merupakan tahap perkembangan dan pertumbuhan lanjutan dan trimester ketiga merupakan akselerasi tumbuh kembang dan persiapan kelahiran dimana pada awal masa ini janin telah dapat hidup di dunia luar dengan atau tanpa bantuan medis. Periode kehamilan Janin dikatakan cukup bulan (aterm) apabila usia kehamilannya mencapai 37 minggu lengkap (atau dengan kata lain 38 minggu) hingga 42 minggu. Bila kurang daripada itu disebut sebagai “prematur/preterm” dan jika lebih dinamakan “postmatur/ postterm”. Kedua masa tersebut merupakan masa yang berisiko tinggi pada janin. Apabila janin
mengalami lebih bulan biasanya dokter akan melakukan tindakan merangsang proses persalinan (induksi persalinan) untuk mengurangi komplikasi pada bayi dan ibu. Selain itu dikenal juga “periode Perinatal” dan “masa nifas”. Perinatal dimulai pada usia kehamilan 22 minggu (usia janin bisa hidup didunia/viabel) dengan berat janin 500 gram hingga 7 hari setelah bayi dilahirkan. Masa nifas dimulai segera setelah kelahiran bayi hingga 40 hari (6 minggu) dimana tubuh ibu kembali ke kondisi sebelum hamil (berdasarkan kondisi rahim dan kadar hormonal). Submitted by dr. Prima Progestian, SpOG on Monday, 31 May 2010 http://drprima.com/kehamilan/pengertian-lama-dan-periode-kehamilan-manusia.html