VI. No. 1.
MATRIKS PROGRAM KERJA RUMAH SAKIT TAHUN 2009 PROGRAM
Optimalisasi pelayanan rumah sakit
KEGIATAN a. Pelayanan rutin rawat jalan. b. Pelayanan rutin rawat inap. c. Pelayanan rutin Radiologi.
Terselenggaranya pelayanan rutin rawat jalan. Terselenggaranya pelayanan rutin rawat inap. Terselenggaranya pelayanan rutin Radiologi.
d. Pelayanan rutin Laboratorium.
Terselenggaranya pelayanan rutin Laboratorium.
e. Pelayanan rutin Farmasi
Terselenggaranya pelayanan rutin Farmasi. Terselenggaranya pelayanan OK. Terselenggaranya pelayanan UGD.
f. Pelayanan OK. g. Pelayanan UGD. h. Pelayanan Fisioterapi. 2.
Pengendalian mutu pelayanan rumah sakit.
TUJUAN
a. Akreditasi Rumah Sakit. b. Survey Kepuasan Pasien.
Terselenggaranya pelayanan Fisioterapi. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar akreditasi rumah sakit. Meningkatnya angka kepuasan pasien.
SASARAN Meningkatnya angka kunjungan pasien sebesar 2%. Meningkatnya BOR sebesar 5%. Meningkatnya jumlah pemeriksaan Radiologi sebesar 5%. Meningkatnya jumlah pemeriksaan Laboratorium sebesar 5%. Meningkatnya jumlah resep sebesar 5%.
PENANGGUNG JAWAB Kepala Pelayanan Medis. Kepala Pelayanan Medis. Kepala Radiologi.
WAKTU 1 tahun 1 tahun 1 tahun
Kepala Laboratorium
1 tahun
Kepala Farmasi.
1 tahun
Meningkatnya jumlah Operasi sebesar 5%. Meningkatnya jumlah pasien UGD sebesar 5%. Meningkatnya jumlah pasien Fisioterapi sebesar 5%. RS. terakreditasi penuh.
Kepala OK.
1 tahun
Kepala UGD
1 tahun
Kepala Fisioterapi.
1 tahun
Direktur RS. .
April 2009
Tingkat kepuasan pasien meningkat 10 %.
Panitia Mutu Rumah Sakit.
Setiap 3 bulan
DANA (000)
3.
Pengembangan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit.
c. Pengumpulan Indikator Klinik. a. Pembangunan Gedung.
Terkumpulnya data indikator klinik.
b. Pengadaan prasarana dan peralatan.
d. Pemeliharaan sarana, prasarana, dan peralatan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan prasarana dan peralatan rumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan akan suku cadang peralatan non medis. Menjamin kualitas sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit.
e. Perbaikan sarana, prasarana, dan peralatan. a. Pendidikan Formal
Memperbaiki kerusakan sarana, prasarana, dan peralatan. Meningkatkan kualitas dan
c. Pengadaan suku cadang peralatan non medis.
4.
Pengembangan SDM
Penambahan sarana RS. guna pengembangan pelayanan.
Tersedianya informasi mengenai 14 indikator klinik. Pembangunan gedung baru RS. selesai pada bulan April 2009. Tersedianya prasarana dan peralatan rumah sakit.
Komite Medik.
Setiap bulan
Pemilik RS dengan pihak ketiga pemegang proyek. Bagian Purchasing
April 2009
Tersedianya suku cadang peralatan non medis.
Bagian Umum dan Pemeliharaan.
a. Terselenggaranya pemeliharaan sarana, prasarana,dan peralatan rumah sakit. b. Terselenggaranya kalibrasi peralatan medis rumah sakit. Perbaikan kerusakan sarana, prasarana, dan peralatan tercapai 75 %. Pelaksanaan pendidikan formal
Bagian Umum dan Pemeliharaan
Terlampir pada jadwal pemeliharaan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit.
Bagian Umum dan Pemeliharaan.
Disesuaikan
Bagian Diklat dan Unit terkait.
Agustus 2009
Berkelanjutan. b. Pelatihan Keperawatan. c. Pelatihan Rekam Medik.
d. Pelatihan Radiologi. e. Pelatihan Laboratorium.
f. Pelatihan Farmasi. g. Pelatihan K3 RS.
h. Pelatihan KPRS. i. Refreshing dokter umum.
kualifikasi pegawai rumah sakit. Meningkatkan kualitas dan keterampilan perawat. Meningkatkan kualitas dan keterampilan pegawai rekam medik. Meningkatkan kualitas dan keterampilan pegawai Radiologi. Meningkatkan kualitas dan keterampilan pegawai Laboratorium. Meningkatkan kualitas dan keterampilan pegawai Farmasi. Meningkatkan keterampilan pegawai di bidang K3 Rumah Sakit. Meningkatkan keterampilan pegawai di bidang KPRS. Meningkatkan pengetahuan dokter
berkelanjutan tercapai 80%. Pelaksanaan program pelatihan bidang keperawatan tercapai 75%. Pelaksanaan program pelatihan bidang Rekam Medik tercapai 75%.
Bagian Diklat dan Bagian Keperawatan.
Februari – Oktober 2009
Bagian Diklat dan Unit Rekam Medik.
3 bulan sekali dalam tahun 2009
Pelaksanaan program pelatihan bidang Radiologi tercapai 100%. Pelaksanaan program pelatihan bidang Laboratorium tercapai 75%.
Bagian Diklat dan Instalasi Radiologi.
Pelaksanaan program pelatihan bidang Farmasi tercapai 75%. Pelaksanaan program pelatihan K3 RS tercapai 30% diikuti oleh pegawai rumah sakit. Pelaksanaan program pelatihan KPRS tercapai
Bagian Diklat dan Instalasi Farmasi.
Bagian Diklat dan Panitia KPRS.
Februari 2009
Pelaksanaan program refreshing
Bagian Diklat dan Komite
Dilaksanakan setiap1 bulan
Bagian Diklat dan Instalasi Laboratorium.
Januari, Agustus, Oktober, November 2009
Bagian Diklat dan Panitia K3 RS.
j. Program Orientasi Pegawai Baru
5.
Keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit (K3RS).
a. Program Disaster Plan.
b. Program Peningkatan Keamanan Pasien, Pengunjung dan Petugas rumah sakit. c. Program Pemeliharaan Kesehatan Pegawai.
umum mengenai perkembangan ilmu kedokteran. Mempersiapkan pegawai baru sebelum memasuki lingkungan kerja sehingga diharapkan akan meningkatkan profesionalisme pegawai yang bersangkutan yang berdampak pada peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit . Untuk menanggulangi bencana di dalam dan di luar rumah sakit. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit.
dokter umum tercapai 75%.
Medik.
a. Seluruh peserta orientasi mengikuti program secara keseluruhan dengan tingkat kehadiran sebesar 100 %. b. Hasil Post Test peserta orientasi dengan rata-rata minimal sebesar 75.
Bagian HRD dan Unit Terkait.
Pelaksanaan program disaster plan tercapai 75%.
Panitia K3 RS
Pelaksanaan program peningkatan keamanan pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit tercapai 75%.
Panitia K3 RS
Untuk memberikan jaminan kesehatan bagi pegawai rumah sakit.
Pelaksanaan program pemeliharaan kesehatan pegawai rumah sakit tercapai 80%.
Panitia K3 RS
sekali selama periode tahun 2009 Disesuaikan
Dilaksanakan setiap 3 bulan sekali selama periode tahun 2009
6.
Keselamatan pasien rumah sakit (KPRS).
d. Program Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. e. Program Kesehatan Lingkungan Kerja. a. Penyusunan Pedoman Penyelenggar aan KPRS. b. Pencatatan KNC, KTD dan Sentinel. c. Pelaporan KNC, KTD, dan Sentinel. d. Penunjukkan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan).
Sebagai acuan dalam penyelenggaraan KPRS. Untuk mengetahui KNC, KTD dan Sentinel di rumah sakit. Terlaporkannya KNC, KTD, dan Sentinel di rumah sakit. Untuk menetapkan dokter yang bertanggung jawab dalam memberikan rangkaian asuhan medis kepada pasien.
Tersusunnya pedoman Penyelenggaraan KPRS. Terlaksananya pencatatan KNC, KTD, dan Sentinel.
Panitia KPRS.
Tercapainya 50% pencatatan dan pelaporan KNC, KTD, dan Sentinel di rumah sakit. Tercapainya 50% pencatatan pemberian informasi oleh DPJP kepada pasien.
Panitia KPRS.
Panitia KPRS
DPJP
Februari 2009