TUJUAN PENGUJIAN PDA TEST Tujuan pengujian pen gujian tiang dengan Pile Driving Analyzer ( PDA ) adalah untuk mendapatkan data tentang : 1.
Daya dukung aksial tiang.
2.
Keutuhan integritas tiang.
!.
"#isiensi enerji yang ditrans#er.
$enis #%ndasi tiang yang dapat diuji dengan &PDA' tidak teratas pada tiang panang saja. &PDA' juga dapat digunakan untuk tiang yang di%r di tempat seperti tiang %r* tiang #ranki dan jenis #%ndasi tiang lainnya. 1.
Daya Dukung Aksial Tiang
Penentuan daya dukung aksial tiang didasarkan pa da karakteristik dari pantulan gel%mang yang dierikan %leh reaksi tanah ( lengketan dan tahanan ujung ). K%relasi yang aik antara daya dukung tiang yang dierikan dari hasil &PDA' dengan ara statis yang k%nvensi%nal telah diakui* yang mema+a pada pengakuan &PDA' seagai met%de yang sah dalam A,T- D/0/100. -eski demikian* harus diatat k%relasi yang ditujukan dalam gra#ik didasarkan pada hasil pengujian jika daya dukung atas ( ultimate ) diapai aik dengan &PDA' maupun dengan pengujian statis yang k%nvensi%nal. Keutuhan Tiang Kerusakan pada #%ndasi tiang dapat terjadi karena eerapa hal antara lain pada saat pengangkatan tiang atau selama pemanangan tiang. 3ntuk tiang %r* pengeilan penampang dan l%ngs%rnya tanah adalah kerusakan yang paling umum dijumpai. Kerusakan ini dapat dideteksi dengan &PDA'. 4erdasarkan 4erdasarka n &5' ( gaya ) dan &6' ( keepa keepatan tan ) yang terek terekam am dari gel%m gel%mang ang selama peramatannya sepanjang tiang* l%kasi dari kerusakan dapat dideteksi dan luas penampang sisa dari tiang dapat diperkirakan. $ika hanya keutuhan tiang saja yang diutuhkan* seuah susistem dari &PDA' yang diseut & Pile 7ntegrity Te Tester ster & leih ek%n%mis untuk digunakan dari pada &PDA' &PDA'.. Efisiensi Palu Pancang &PDA' mengukur enerji pemanangan atual yang ditran#er selama pengujian. Karena erat palu panang dan tinggi jatuh palu panang dapat diketahui* maka e#isiensi enerji yang ditrans#er dapat dihitung. PERALATAN PDA TEST
Peralatan untuk pengujian &PDA' terdiri dari : 1. Pile Driving Analyzer ( PDA )* 2.
Dua (2) strain transduer.
!.
Dua (2) aeler%meter
/.
Kael Penghuung.
Peralatan dapat dimasukkan dalam k%tak perjalanan yang ukup kuat. ,etiap set &PDA' dan perlengkapannya memutuhkan satu atau dua k%tak yaitu erukuran sekitar 88 mm 9 88 mm 9 /88 mm: dengan erat sekitar !8 kg. PROSEDUR PENGUJIAN PDA TEST Pengujian dinamis tiang didasarkan pada analisis gel%mang satu dimensi yang terjadi ketika tiang dipukul %leh palu. egangan dan perepatan selama pemanangan diukur menggunakan strain transduer dan aeler%meter. Dua uah strain transduer dan dua uah aeler%meter dipasang pada agian atas dari tiang yang diuji ( kirakira 1* 9 diameter dari kepala tiang ). Pemasangan kedua instrument pada setiap pengukuran dimaksudkan untuk menjamin hasil rekaman yang aik dan pengukuran tamahan jika salah satu instrument tidak ekerja dengan aik. Pengukuran direkam %leh &PDA' dan dianalisis dengan & ;ase -eth%d' yang sudah umum dikenal* erdasarkan te%ri gel%mang satu dimensi.
P%sisi dari palu panang harus tegak lurus terhadap garis strain transduer.
Persiapan Penguian PDA TEST Persiapan pengujian terdiri dari : 1.
Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tiang* apaila kepala tiang
sama rata permukaan tanah. 2. Penge%ran aeler%meter. !.
luang
keil
pada
tiang
untuk
pemasangan
strain
transduer
dan
Pemasangan instrument.
Inf!rmasi "ang #iperlu$an #alam PDA test% 1.
=amar yang menunjukan l%kasi dan identi#ikasi tiang.
2.
Tanggal pemanangan.
!.
Panjang tiang dan luas penampang tiang.
/.
Panjang tiang tertanam.
pe#!man penguian Pengujian &PDA' dilaksanakan erdasarkan pr%sedur yang terantum dalam A,T-D/0/100. &a$tu Penguian PDA test Pengujian &PDA' dapat dilakukan selama pemanangan untuk mem%nit%ri perkemangan daya dukung tiang sejalan dengan tiang masuk makin dalam* kenerja dari sistem pemanangan atau mem%nit%r tegangan pada saat pemanangan yang ekstrim. Tetapi umumnya &PDA' digunakan untuk menentukan daya dukung jangka panjang tiang #%ndasi. 3ntuk tujuan ini* pengujian &PDA' seaiknya dilakukan eerapa hari setelah pemanangan* setelah gaya lengketan tanah mulai ekerja.
Metode uji beban loading test untuk test struktur beton A+APrint Email >
Uji pembebanan (load test) adalah merupakan suatu metode pengujian yang bersifat setengah merusak atau merusak secara keseluruhan komponen komponen bangunan yang diuji. Pengujian yang dimaksud dapat dilakukan dengan beberapa metode salah satu diantaranya adalah metode uji beban (oad !est).
!ujuan load test pada dasarnya adalah untuk membuktikan bah"a tingkat keamanan suatu struktur atau bagian struktur sudah memenuhi persyaratan peraturan bangunan yang ada# yang tujuannya untuk menjamin keselamatan umum. $leh karena itu biasanya load test hanya dipusatkan pada bagian-bagian struktur yang dicurigai tidak memenuhi persyaratan tingkat keamanan berdasarkan data-data hasil pengujian material dan hasil pengamatan.
Uji pembebanan biasanya perlu dilakukan untuk kondisi-kondisi seperti berikut ini%
&.
Perhitungan analistis tidak memungkinkan dilakukan karena keterbatasan informasi detail dan geometri struktur.
'.
inerja struktur yang sudah menurun karena adanya penurunan k"alitas bahan# akibat serangan at kimia# ataupun karena adanya kerusakan fisik yang dialami bagian-bagian struktur#akibat kebakaran# gempa# pembebanan yang berlebihan dan lain-lain.
*.
!ingkat keamanan struktur yang rendah akibat jeleknya k"alitas pelaksanaan ataupun akibat adanya kesalahan pada perencanaan yang sebelumnya tidak terdeteksi.
.
,truktur direncanakan dengan metode-metode yang non-stardard# sehingga menimbulkan kekha"atiran mengenai tingkat keamanan struktur tersebut.
.
Perubahan fungsi struktur# sehingga menimbulkan pembebanan tambahan yang belum diperhitungkan dalam perencanaan.
.
Perlukannya pembuktian mengenai kinerja suatu struktur yang baru saja di reno/asi karena ada perubahan fungsi bangunan.
Uji pembebanan dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu :
&.
Pengujian ditempat ( in.situ ) yang biasanya bersifat non-destructive.
'.
Pengujian bagian-bagian struktur yang diambil dari struktur utamanya. Pengujian biasanya dilakukan dilaboratorium dan sifat merusak.
Pemilihan jenis uji pembebanan ini tergantung pada situasi dan kondisi tetapi biasanya cara kedua dipilih jika cara pertama tidak praktis (tidak mungkin) untuk dilaksanakan. ,elain itu pemilihan jenis pengujian bergantung pada tujuan diadakannya load test. alau tujuannya hanya ingin mengetahui tingkat layanan struktur# maka pilihan pertama tentunya yang paling baik. !etapi ingin mengetahu kekuatan batas dari suatu bagian struktur# yang nantinya akan digunakan sebagai kalibrasi untuk bagian-bagian struktur l ainnya yang mempunyai kondisi yang sama# maka cara kedualah yang pilih.
1. Pengujian Pembebanan di tempat (n-!itu "oad te st) !ujuan utama dari pembebanan adalah untuk mengetahui apakah bagian struktur pada saat diberi beban kerja ("orking load) memenuhi persyaratan banguan yang ada yang pada dasarnya dibuat agar keamanan masyarakat umum terjamin. Perilaku struktur tersebut dinilai berdasarkan pengukuran lendutan yang terjadi. ,elain i tu penampakan struktur pada saat retak-retak yang terjadi selama pengujian masih dalam batas-batas yang "ajar 0agian struktur yang akan memikul bagian struktur yang akan diuji dan beban ujinya juga harus dipertimbangkan1dilihat apakah kondisinya baik dan kuat ,elain itu 2scaffolding2 juga harus dipersiapkan untuk mengantisipasi beban-beban yang timbul jika terjadi keruntuhan bagian struktur yang diuji. 0eban pengujian harus direncanakan sedemikian rupa sehingga bagian struktur yang dimaksud benarbenar mendapatkan beban yang sesuai dengan yang direncanakan. 3al ini kadang kala sulit direncanakan# terutama untuk pengujian struktur lantai. 3al ini dikarenakan adanya keterkaitan antara bagian struktur yang diuji dengan bagian struktur lain yang ada disekitarnya. ,ehingga !imbul apa yang disebut pengaruh pembagian pembebanan (2oad sharing effect2). Pengaruh ini juga bisa ditimbulkan oleh elemen-elemen nonstruktual yang menempel pada lagian struktur yang akan diuji# sebagai contoh 2ceiling board2# Elemen non struktural ini dapat berfungsi mendistribusikan beban pada komponen-komponen struktur diba"ahnya yang sebenarnya tidak saling berhubungan.
Untuk menghindari terjadinya distribusi beban yang akan diinginkan maka bagian struktur yang akan diuji sebaiknya diisolasikan dari bagian struktur yang ada disekitarnya
#. Pengujian bagian-bagian struktur yang diambil dari struktur utamanya. Pengujian biasanya dilakukan dilaboratorium dan sifat merusak. Uji merusak biasanya ditempuh jika pengujian ditempat (in-situ) tidak mungkin dilakukan atau jika tujuan utama pengujian adalah mengetahui kapasitas suatu bagian struktur yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam menilai bagian-bagian struktur lainnya yang identik dengan bagian yang diuji. Pengujian jenis ini biasanya memakan "aktu dan biaya yang besar# terutama untuk pemindahan dan penggantian bagian struktur yang akan diuji dilaboratorium. 4amun# "alaupun begitu hasil yang bisa diharapkan dari pengujian jenis ini tergolong sangat akurat dan informatif.
l'5&5
PDA Test Pengujian Beban pada Tiang Pancang Baja PDA test bertujuan untuk memverifikasikan kapasitas daya dukung tekan pondasi tiang pancang terpasang. Dari hasil-hasil pengujian akan didapatkan informasi besarnya kapasitas dukung termobilisir dengan faktor keamanan 2 dan dipakai untuk menilai apakah beb an kerja rencana dapat diterima oleh tiang terpasang. Pelaksanaan Pengujian dilaksanakan sesuai A!T" D-#$#% yang dilakukan dengan memasang dua buah sensor yaitu strain transduser dan accelerometer transduser pada sisi tiang dengan posisi saling berhadapan dekat dengan kepala tiang. &edua sensor tersebut mempunyai fungsi ganda ma sing-masing menerima perubahan percepatan dan regangan. 'elombang tekan akan merambat dari kepala tiang ke ujung ba(ah tiang )toe* setelah itu gelombang tersebut akan dipantulkan kembali menuju kepala tiang dan ditangkap oleh sensor. 'elombang yang diterima sensor secara otomatis akan disimpan oleh komputer. +ekaman hasil gelombang ini akan menjadi dasar bagi analisa dengan menggunakan program T,A/0T,D1T di mana gelombang pantul yang diberikan oleh reaksi tanah akibat kapasitas dukung ujung dan gerak akan memberikan kapasitas dukung termobilisasi )mobilied capacity*. 3asil Pengujian Angka penurunan yang diambil sebagai immediate displacement )perpindahan sesaat* saat beban mencapai kapasitas dukung dengan faktor keamanan )4&* 5 2 dan tidak menyatakan penurunan konsolidasi. Beban kerja yang diharapkan per-tiang adalah 6#7 ton. Dari hasil uji pembebanan dinamis meliputi kapasitas dukung termobilisasi yang besarnya d itentukan oleh beban dan energi maka kapasitas dukung termobilisasi dengan 4&52 yang dihasilkan dinilai memenuhi target beban rencana dengan penurunan )displacement* dan masih dalam batas yang aman.
Pertanyaan diatas harus cukup hati-hati dalam menjawabnya, karena beberapa hal : 1.
Test daya dukung tekan suatu tiang masih banyak teori yang dipakai misalkan dalam analisa daya dukung tiang tekan hasil loading test saja, minimal menurut peraturan yang berlaku di Indonesia, paling tidak S yang diijinkan dari beberapa metode yang ada harus memenuhi ! metode. Ini di karenakan metode dengan loading test tekan saja bisa terjadi banyak sekali "bias#, "bias# ini bisa dihindari karena jika batas settlement ijin dari loading test yang dilakukan telah melebihi batas yang telah ditentukan, misalnya di Indonesia, untuk $iameter tiang % &' cm batasnya adalah () mm, dan $ *+ &' cm batasnya adalah dari $iameter tiang. Sementara untuk kapasitas ultimatenya masih banyak "bias#, salah satu alasan kenapa masih banyak "bias# dalam perhitungan kapasitas ondasi ini lebih terkait karena /ariable tanah yang sangat beragam, sehingga keberagaman ini yang menyulitkan untuk mengetahui kapasitas tiang secara pasti. "the product o nature are always comple0# begitu kata arl Ter2aghi.
(.
Secara strandar P$3 sudah diakui 43ST5 $ 6)7 dan ada korelasi dengan hasil statik aksial loading test dan sudah seringkali diseminarkan korelasinya, dan cukup reliable. 3kan tetapi yang menjadi perhatian utama dalam pengetesan P$3 adalah kualitas data dari data ac8uisition-nya.
9erikut ini yang sangat menentukan kualitas data dari P$3 Test, 1.
3lat yang digunakan harus dalam kondisi prima, baik komputer, kabel, dan sensor yang dipakai mempunyai sertikasi kabilbrasi yang update. 4alibrasi alat minimal ( tahun sekali7.
(.
Testing ;ngineer harus mengerti dasar teori tentang P$3 test dan mengerti tentang kapasitas aksial tiang pondasi dalam, serta memahami penggunaan parameter yang digunakan dalam P$3 test.
!.
ondisi kepala tiang uji harus rata, kondisi dari kepala tiang hingga dasar tiang terhadap tanah harus rata dan bagus 4beton tidak keropos7, umur beton sudah memenuhi syarat * (& hari, dan hasil test tekan betonnya sudah sesuai dengan spesikasi design.
.
9erat hammer yang digunakan harus antara 41- ( 7 dari daya dukung ultimate, dengan ukuran hammer yang proporsional dengan ukuran tiang.
).
I>? , garbage in garbage out.
@.
Saety saat pelaksanaan test harus sangat diutamakan baik terhadap sensor dari kemungkinan rusak karena impact dari hammer dan sebagainya, dan juga saety dari alat pendukung saat pelaksaan test, terutama semua orang=pekerja yang terlibat pada saat pengetesan.
A.
Baporan hasil P$3 test harus dibawah pengawasan oleh geotechnical engineer yang berpengalaman dan mengerti betul tentang batasan yang ada dalam P$3 test, dibuktikan dengan sertikasi dari P$I, inc.
&. 6.
Saety actor minimal pada P$3 test adalah (.() dari daya dukung design. Semua prosedur pengetesan P$3 test harus memenuhi standard yang telah ditentukan oleh 3ST5 $- 6) terbaru.
Saya sendiri pernah membandingkan hasil loading test tekan i nstrumented test pile 4CDS>7 dengan hasil P$3 test, dengan kualitas data yang menurut saya representati/e dan hasilnya cukup memuaskan saya, nilai unit riksi dan end-bearing dari hasil P$3 setelah di plot dengan hasil Instrumented test pile CDS> cukup konsisten baik daya dukung ultimatenya dan nilai unit riksinya, sehingga saya beranggapan jika test P$3
dilakukan dengan baik dan benar hasil dari test ini sangat reliable bahkan bisa mengukur nilai riksi actual pada tiang sehingga memungkinkan juga untuk melakukan optimasi pada tiang.
PDA (Pile Driving Analyzer) - Case Method
PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave analysis dan sering dengan sifat pengujiannya yang melakukan re-strike atau pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji. PDA Test pelaksanaannya mengacu pada AST D-!"!# $Standard Test ethod for %igh-Strain Dynamic Tes "This test method is used to provide data on strain or force and acceleration, velocity o r displacement of a pil to estimate the bearing capacity and the integrity of the pile, as well as hammer performance, pile stresses, an soil damping coefficients and quake values. This test method is not intended to replace Test Method D 11!." Analisa data PDA dilakukan dengan prosedur )ase ethod* yang meliputi pengukuran data kecepatan $veloci pelaksanaan pengujian $re-strike' dan perhitungan variabel dinamik secara real time untuk mendapatkan gamb tiang tunggal. Dari PDA Test dengan menggunakan +)ase ethod+ kita akan dapat mengetahui (
•
daya dukung pondasi tiang tunggal
•
integritas atau keutuhan tiang dan sambungan
•
efisiensi dari transfer energi pukulan hammer,alat pancang
•
dsb
CAPWAP ((Case Pile Wave Analysis Program) Analisa lanjutan yang dilakukan bersama dengan pengujian PDA adalah analisa )APAP yang merupakan sa analysis $SA'. Analisa ini menggunakan data yang diperoleh dari pengujian PDA untuk memberikan hasil analisa yang lebih Dari analisa )APAP kita akan mengetahui lebih rinci data yang diperoleh dari pengujian PDA Test* dengan
•
tahanan ujung pondasi tiang tunggal
•
tahanan friksi pondasi tiang tunggal
•
simulasi statik loading test
•
dsb
Bagan Pemasangan nstrumen
Data dan Parameter Penguji
ang diperhatikan pada waktu pemasangan instrumen strain transducer dan accelerometer $minimal masingmasing / buah' adalah posisinya harus sedemikian rupa sehingga pengaruh lentur $kelentingan' tiang dapat diminimalkan. 0arena jika terjadi lenturan $bending' selama pelaksanaan re-strike* maka data yang diperoleh akan mengalami distorsi sehingga analisa yang dilakukan tidak akan akurat.
Data Peman"angan yang Diberikan #e$ada Penguji Sebelum pelaksanaan pengujian* data berikut ini harus diberikan kepada penguji PDA* dan menjadi tanggung jawab 0ontraktor yang melaksanakan pemancangan untuk memberikan data yang benar (
•
nomor identifikasi pondasi tiang
•
tanggal pemancangan
•
bentuk dan dimensi penampang tiang
•
panjang total tiang
klik gambar untuk me
Penghentian re-strike dan perekaman data di hammer telah memberikan energi tr
dilakukan •
•
•
panjang tertanam pondasi tiang konfigurasi sambungan tiang $jika menggunakan tiang sambungan' data hammer yang digunakan untuk melaksanakan pengujian PDA $re-strike'
Refusal #an Ultimate Pada pengujian dengan PDA Test akan diper%leh hasil daya dukung yang ersi#at salah satu dari dua k%ndisi erikut :
•
re#usal
•
ultimate
Pengertian daya dukung yang ersi#at refusal adalah daya dukung yang terdeteksiterdata dan dianalisa merupakan daya dukung yang diper%leh dari k%ndisi p%ndasi tiang yang 'elum sepenuhn"a term!'ilisasi. K%ndisi elum sepenuhnya term%ilisasi adalah k%ndisi di mana p%ndasi tiang elum menapai kapasitas tertinggi atau ultimatenya K%ndisi ini dapat diseakan karena pada saat pengujianrestrike dilakukan* energi yang ditrans#er tidak ukup esar untuk mem%ilisasi seluruh kemampuan tahanan atau daya dukung p%ndasi tiang yang diuji. Pengertian daya dukung yang ersi#at ultimate adalah daya dukung yang diper%leh dari k%ndisi p%ndasi tiang yang su#ah term!'ilisasi sepenuhn"a. Dengan demikian angka daya dukung yang dihasilkan dari analisa PDA dan ;AP?AP pada k%ndisi ini adalah enarenar daya dukung ultimate atau atas yang dimiliki %leh p%ndasi tiang yang diuji. K%ndisi ultimate ditentukan %leh salah satu dari :
•
•
telah ergeraknya tiang panang akiat ean tertentu (ean ultimate) yang erarti terlampauinya tahanan #riksi dan ujung dari p%ndasi tiang telah terlampauinya kemampuan material tiang panang itu sendiri yang jika diteruskan dengan ean yang leih erat akan mengakiatkan kegagalan pada ahanmaterial tiang panang
Kedua kondisi tersebut (refusal atau ultimate) dapat diterima selama daya dukung yang diperoleh masih memenuhi syarat faktor keamanan yang dituntut dari desain yang ditetapkan.
(!nt!h )asil Penguian PDA Test *(ase +eth!#, #an (AP&AP Dari eerapa data yang diamil pada +aktu pelaksanaan pengujian PDA* pada
umumnya akan #iam'il satu grafi$ #an #ata "ang paling 'ai$ #alam me-a$ili #an menggam'ar$an $e$uatan atau #a"a #u$ung p!n#asi tiang "ang #iui . Penentuan data terseut pada umumnya diamil data dari transfer energi atau energi tersalur$an *E+., "ang paling 'esar/ma$simum selama pelaksanaan restrike dan terdata dalam pr%gram yang digunakan. 4erikut ini %nt%h hasil pengujian PDA Test dan ;AP?AP (klik untuk memperesar gamar) :
,a#ety 5at%r ,a#ety 5at%r yang digunakan untuk pengujian PDA pa#a umumn"a a#alah 012